際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Modul 1

Tujuan Praktikum              :   Memperkenalkan pemrograman R; menu; perintahperintah dasar;
                                  pembangkitan deret

Materi MetNum Acuan           :   

Tes Kecil Praktikum           :   Tidak ada tes (tidak ada penilaian aspek kognitif)

Aspek Penilaian               :   Psikomotorik, Afektif

                                             <<<>>>

   1. R merupakan suatu sistem untuk analisis statistik dan grafis yang diciptakan oleh Ross Ihaka
      dan Robet Gentleman dari Department of Statistics of the University of Auckland di
      Auckland, New Zealand. R bisa disebut sebagai perangkat lunak (software) maupun bahasa
      (language) yang menggunakan dialek bahasa S yang diciptakan oleh Rick Becker, John
      Chambers, dan Allan Wilks di AT&T Bell Laboratories. S juga tersedia sebagai perangkat
      lunak SPLUS yang dikomersialkan oleh Insightful.

   2. R ini bebas didistribusikan sesuai dengan tatacara GNU General Public Licence.
      Perkembangan dan distribusinya dilakukan oleh beberapa ahli statistik yang dikenal sebagai
      R Development Core Team.

   3. R tersedia dalam beberapa bentuk dengan sumber yang ditulis terutama dalam C dan
      beberapa routine dalam Fortran, yaitu untuk mesin Unix dan biner precompiled Linux,
      Windows, Linux dan Macintosh. Filefile yang diperlukan untuk menginstall R tersedia di
      internet di situs Comprehensive R Archive Network (CRAN) dengan disertai informasi cara
      instalasi (lihat di http://CRAN.Rproject.org).

   4. R merupakan suatu perangkat lunak yang memiliki fasilitas untuk manipulasi data, kalkulasi,
      dan menampilkan grafis. Beberapa hal diantaranya adalah:

           a. Penanganan dan fasilitas penyimpanan data yang efektif

           b. Alat yang cepat dan ampuh untuk analisis data

           c. Fasilitas grafis untuk analisis dan menampilkan data langsung di komputer atau
              hardcopy

           d. Bahasa pemrograman yang dirancang dengan sungguhsungguh, sederhana, dan
              efektif (yang disebut S) dan memiliki fasilitasfasilitas seperti kondisional, loops,
              fungsi rekursif userdefined, serta masukan dan keluaran.

   5. Bagi yang merasa tidak bisa membuat program, bahasa R ini mungkin akan membawa
      nuansa lain. Ada dua alasan untuk itu. Yang pertama, R merupakan bahasa interpreter alih
      alih kompilasi, yang berarti bahwa semua perintah (command) yang diketikkan lewat
      keyboard akan langsung dieksekusi tanpa perlu membuat program lengkap seperti pada
      bahasa komputer kebanyakan (C, Fortran, Pascal, dsb.). Kedua, sintaksis R sangat sederhana
      dan intuitif. Sebagai contoh perintah lm(y ~ x) yang berarti pengepasan (fitting) model




Petrus Paryono  20102011                         1                        Metode Numerik dengan R
Modul 1

      linear dengan y sebagai respons (variabel gayut  dependent) dan x sebagai prediktor
      (variabel takgayut  independent).

   6. Bila anda ingin menginstall program R versi 2.11.1 untuk Windows (dengan nama file R
      2.11.1win32.exe) di komputer, installah file exe tersebut dan akan muncul icon R di
      desktop. (Catatan: saat ini telah tersedia versi 2.12)




   7. Jalankan R dan akan muncul window default yang disebut R Console. Di console ini semua
      perintah (command) untuk segala kegiatan analisis dan manipulasi data, serta menampilkan
      grafis, dilakukan. Perhatikanlah prompt yang muncul setelah berbagai informasi awal, yaitu
      >. Ini merupakan simbol default untuk Windows.




   8. Keluar (quit) dari program R dapat dilakukan lewat perintah atau lewat menu. Untuk lewat
      perintah, ketikkan dari prompt

      > q()

      atau lewat menu File | Exit

   9. Apa saja yang kita ketikkan di keyboard akan dicatat sebagai sejarah yang dapat dipanggil
      kembali (recall), disimpan (save), dan dibaca kembali (load). Untuk memanggilkembali,
      gunakan tombol panah naik () dan panah turun (). Perintah ini dapat diedit lalu dijalankan
      sebagai perintah baru. Cara menyimpan adalah lewat menu File | Save History yang akan
      menyimpan dalam file dengan nama ekstensi .Rhistory. File ini dapat dipanggil kembali lewat
      menu File | Load History.

   10. Ketika R sedang aktif, semua variabel, data, fungsi, hasil, dan sebagainya, disimpan dalam
       memori aktif komputer dalam bentuk objek (objects) yang memiliki nama (name). Pengguna



Petrus Paryono  20102011                      2                      Metode Numerik dengan R
Modul 1

       dapat melakukan kalkulasi atau manipulasi pada objekobjek ini dengan menggunakan
       operatoroperator (aritmatika, logika, komparasi, ...) dan fungsifungsi (yang ada pada objek
       itu sendiri).

   11. Membuat objek sederhana dan menetapkan nilainya (assignment)

       > p <- 7
       atau

       > 7 -> p
       atau

       > p = 7
       p adalah objek dengan nama p dan kemudian ditetapkan dengan nilai 7. Penetapan objek
       dengan suatu nilai bisa dilakukan dengan gabungan simbol < dan  menjadi <- dengan
       arah panah ke kiri, atau - dan > menjadi -> dengan arah panah ke kanan, atau
       menggunakan tanda = (sama dengan). Namun untuk membedakan objek ada baiknya jika
       tanda = digunakan untuk menuliskan rumus (formula) seperti berikut:

       > q = p + 3
       sedangkan penggunaan simbol <- lebih disarankan daripada -> karena lebih sering
       dipakai dalam algoritma pada umumnya, sehingga lebih mudah dipahami/dikenali.

   12. Sekarang kita akan lihat hasil dari objek q dan p. Ketikkan kedua objek tersebut dari prompt
       dan lihatlah hasilnya

       > p
       [1] 7
       > q
       [1] 10

       Di bagian kiri hasil muncul [1] yang menunjukkan vektor dengan elemen ke1 dari p atau q.

   13. Sekarang bandingkan kedua objek berikut. Ketikkan keduanya lalu lihat hasilnya

       > m <- 2
       > M <- 18
       > m
       [1] 2
       > M
       [1] 18

       Hasilnya berbeda. Ini berarti bahwa penulisan objek bersifat casesensitive, yaitu penulisan
       dengan huruf kecil (lowercase) dan huruf besar (uppercase) berbeda. Nama objek harus
       dimulai dengan huruf (AZ dan az) dan dapat pula berisi huruf, angka (09), titik (.), dan
       garis bawah (_). Misalnya: y1, Y2, waktu, tinggi.menara1, berat_badan.



Petrus Paryono  20102011                       3                       Metode Numerik dengan R
Modul 1

   14. Untuk melihat objekobjek yang ada di memori, bisa lewat menu Misc | List objects , atau
       menggunakan perintah

       > ls()
       [1] "m" "M" "p" "q"

       atau

       > objects()
       [1] "m" "M" "p" "q"

   15. Apabila kita menuliskan suatu objek yang telah ada, seperti m, maka nilai m yang ada di
       memori akan digantikan dengan nilai yang baru.

       > m <- 5
       > m
       [1] 5

   16. Selain objek, dari prompt R dapat juga dituliskan suatu ekspresi untuk suatu kalkulasi secara
       langsung, tetapi tidak akan tersimpan dalam memori. Cobalah ekspresi berikut, sekaligus
       memahami operator aritmatika yang dipakai. Tanda kurung menunjukkan prioritas
       perhitungan.

       > 6+4*2
       [1] 14
       > (6+4)*2
       [1] 20
       > 8^3-2
       [1] 510
       > 8^(3-2)
       [1] 8
       > 22/7
       [1] 3.142857
       > 22/7+5
       [1] 8.142857
       > 22/(7+5)
       [1] 1.833333
       > pi
       [1] 3.141593

       pi adalah suatu konstanta bultin atau objek atau pada bahasa lain disebut reserved
       word yang dipakai oleh sistem untuk suatu nilai 3.141593. Nilai default konstanta pi ini
       telah disediakan oleh R dan bisa diisi dengan nilai lain, namun sebaiknya tidak diubah,
       supaya tidak menyulitkan diri sendiri ketika bekerja dengan berbagai konstanta.


Petrus Paryono  20102011                       4                       Metode Numerik dengan R
Modul 1

   17. Berikut ini adalah cara menetapkan beberapa objek dalam satu baris. Gunakan titikkoma
       (semicolon) sebagai pemisah perintah

       > k1 <- 32; k2 <- 46; n <- 50; mhs <- "Obaja"
       > ls()
       [1] "k1"        "k2"    "m"      "M"      "mhs" "n"         "p"      "q"

   18. Untuk melihat objek di memori secara rinci, gunakan fungsi ls.str seperti berikut

       > ls.str()
       k1 :     num 32
       k2 :     num 46
       m :     num 2
       M :     num 18
       mhs :      chr "Obaja"
       n :     num 50
       p :     num 7
       q :     num 10

   19. Semua objek di atas yang tersimpan di memori atau di workspace dapat disimpan sebagai
       file, lewat menu File | Save Workspace... Pilih direktori penyimpanan dan berilah nama file,
       dan jangan lupa sertakan ekstensi .RData.

       Kita dapat panggil kembali file tersebut dengan File | Load Workspace... pilihlah nama file
       yang diinginkan.

   20. Seringkali kita bekerja memanggil data dari atau menyimpan data ke suatu folder tertentu.
       Untuk memudahkan pekerjaan, kita dapat mengubah setting default direktori dengan menu
       File | Change dir...

   21. Di window console, kita dapat terus menuliskan perintah. Bila sudah sampai di bagian bawah
       window, perintah tetap akan dapat dituliskan karena akan secara otomatis scroll. Kita dapat
       melihat perintahperintah di atas atau di bawah dengan menggesergeser scrollbar vertikal
       di sebelah kanan.

       Apabila console atau window tempat kerja telah penuh dengan perintahperintah atau
       hasilnya, kita dapat membersihkannya dengan menu Edit | Clear console atau menggunakan
       CtrlL.

       Membersihkan console tidak berarti membersihkan memori, kita masih dapat memanggil
       kembali perintahperintah yang masih tersimpan di memori tersebut dengan menggunakan
       panahatas () atau panahturun ()

   22. Untuk menghapus semua objek dari memori (workspace), lakukan lewat menu Misc |
       Remove all objects yang kemudian akan muncul window konfirmasi apakah betulbetul ingin
       menghapus semua objek.



Petrus Paryono  20102011                       5                        Metode Numerik dengan R
Modul 1

       Perintah untuk menghapus semua objek ini akan muncul setelah konfirmasi dengan Yes

       > rm(list=ls(all=TRUE))

   23. Suatu deret regular berisi integer (bilangan bulat) dapat dibangkitkan secara langsung atau
       disimpan sebagai objek. Cobalah ketiga perintah berikut

       > 1:15
        [1]       1   2       3       4   5       6   7   8       9 10 11 12 13 14 15
       > 1:15-2
        [1] -1        0       1       2   3       4   5   6       7   8   9 10 11 12 13
       > 1:(15-2)
        [1]       1   2       3       4   5       6   7   8       9 10 11 12 13

       Bisakah membedakan ketiga hasil tersebut setelah adanya penambahan 2 serta
       penggunaan tanda kurung sebagai prioritas operator aritmatika?

       Berikut adalah membuat objek d berisi deret regular dan kemudian kita lihat hasilnya.

       > d <- 1:55
       > d
        [1]   1   2   3   4       5   6   7   8   9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
       [26] 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
       [51] 51 52 53 54 55


       Perhatikanlah [26] dan [51] yang menunjukkan bahwa angka di sebelah kanannya adalah
       berturutturut elemen ke26 dan ke51. Apabila lebar window console diubah, isi kedua
       tanda tersebut akan berubah, karena tampilan deret akan mengikuti sepanjang lebar
       window console. Cobalah mengubah lebar window console lalu lihat isi objek d.

       Kita juga bisa bisa mengetahui panjang elemen dari objek d dengan fungsi length.

       > length(d)
       [1] 55

   24. Jika tadi kita mencoba deret integer menaik, sekarang kita coba deret integer menurun

       > d1 <- 16:1
       > d1
        [1] 16 15 14 13 12 11 10                      9   8       7   6   5   4   3   2     1
       > d2 <- 16:-4
       > d2
        [1] 16 15 14 13 12 11 10                      9   8       7   6   5   4   3   2     1   0 -1 -2 -3 -4

   25. Deret bilangan riil (real numbers) juga bisa dibangkitkan dengan fungsi seq seperti berikut.

       > seq(2,6,0.5)
       [1] 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0


Petrus Paryono  20102011                                    6                           Metode Numerik dengan R
Modul 1

      dengan angka pertama (2) sebagai bilangan awal dari deret, angka kedua (6) sebagai
      bilangan akhir, dan angka ketiga (0.5) adalah kenaikan (increement) atau ukuran langkah
      (step size)

      Bisa juga dituliskan dengan cara lain, yaitu:

      > seq(length=9, from=2, to=6)
      [1] 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0

      atau bisa diketikkan langsung deretnya dengan menggunakan fungsi c seperti berikut:

      > c(7.1,5.3,6.2,10.5)
      [1]     7.1    5.3     6.2 10.5

      Selain itu, kita dapat juga menggunakan fungsi scan untuk mengetikkan deretan bilangan
      yang sekaligus bisa mengetahui urutan elemen ketika menekan Enter. Cobalah ketikkan
      perintah fungsi scan lalu tekan Enter. Setelah muncul nomer elemen, ketikkan deretan
      bilangan yang diinginkan dengan spasi (space) sebagai pembatasnya. Setelah menekan Enter
      akan muncul nomer elemen berikutnya. Bila telah dianggap cukup, tekan Enter sekali lagi
      untuk mengakhiri deretan bilangan. Sistem akan memberi informasi jumlah elemen (item)
      yang diketikkan dan membentuk deretan.

      > z <- scan()
      1: 4.3 12.2 5.9 9.1 11.4
      6:
      Read 5 items

   26. Sedikit berbeda dengan perintah di atas, disini kita akan menggunakan fungsi rep untuk
       membuat vektor dengan semua elemennya identik (sama).

      > rep(4,9)
      [1] 4 4 4 4 4 4 4 4 4
      > rep("ha..",3)
      [1] "ha.." "ha.." "ha.."

   27. Fungsi sequence menampilkan deretan integer yang masingmasing berakhir dengan angka
       yang dituliskan dalam argumen:

      > sequence(3:6)
        [1] 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6
      > sequence(6:3)
        [1] 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3
      > sequence(c(7,3))
        [1] 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3
      > sequence(c(7,3,4))
        [1] 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 1 2 3 4


Petrus Paryono  20102011                       7                     Metode Numerik dengan R
Modul 1

      Perintah yang pertama untuk deret menaik, perintah yang kedua untuk deret menurun.
      Perintah ketiga dan keempat untuk deret menaik yang diakhiri dengan angkaangka yang
      tertulis dalam argumen. Masih ingatkah berapa hasil c(7,3) dan c(7,3,4)?

   28. Untuk menghasilkan deret acak dengan jumlah tertentu, digunakan fungsi rnorm yaitu
       Gaussian normal seperti berikut:

      > rnorm(12)
       [1] -1.97727147 -0.89015192 -0.20861013 -0.94032002          1.61055034 -0.02900793
       [7]   0.43224186    2.15257789   1.90569482    2.45514000    0.19528462   1.12135117



                                            :)(:




Petrus Paryono  20102011                    8                     Metode Numerik dengan R
Ad

Recommended

PDF
Manual r
Starman Anoa
DOC
Pengenalan pascal
fhnx
DOC
Pengenalan pascal asli
Nadya Olivia
PPTX
Function
Akmal Fajar
PDF
Pengantar R
Raden Maulana
PPT
Pelatihan Bahasa R
anom0164
DOCX
Laporan 1 penngantar program r
Khair Norrasid
PPTX
Ppt
inggar tri
PPTX
Topik 12 Pointer
I Komang Agustino
DOCX
Laporan pratikum v mulmet
rahmi wahyuni
DOC
modul algoritma Bab 4
Eko Widyanto Napitupulu
DOC
Vb
Nur Rahmah
PPTX
Pertemuan vi (Function Java)
Putra Andry
PPT
Materi 8 aljabar relasional
Melva Amma Kalian
DOCX
Cara membuat fungsi dan prosedur pada java
Devandy Enda
PDF
Krisna vb6-12
Atn-Rhuly April
DOCX
Laporan Praktikum ALPRO-Berhitung Rumus Statistika
Shofura Kamal
PPTX
Bab 2 Aljabar Relasional
Ratzman III
PDF
Java programming sns
staffpengajar
DOC
Modul 1 matlab 1
Ato Yudiawan
PPTX
Algoritma dan Pemrograman
Farah Imaniar Rettyana
PDF
Dasar control system dengan matlab
adi_yus
DOCX
Laporan praktikum iii visual basic
rahmi wahyuni
PDF
Jeni Intro2 Bab03 Teknik Pemrograman Lanjut
Individual Consultants
PDF
Function c++
Alvin Setiawan
DOCX
Laporan praktikum Algoritma dan Pemrograman pertemuan 9&10
Ekha Cahya Nugraha
PDF
Matlab
Ritzhal Muhammad
PPTX
Procedur
Devandy Enda
PPTX
PENGENALAN R tutorial dan cara install.pptx
fadliaulia2
PDF
Panduan_Belajar_Mandiri_MATLAB.pdf
gunturwijaya7

More Related Content

What's hot (20)

PPTX
Topik 12 Pointer
I Komang Agustino
DOCX
Laporan pratikum v mulmet
rahmi wahyuni
DOC
modul algoritma Bab 4
Eko Widyanto Napitupulu
DOC
Vb
Nur Rahmah
PPTX
Pertemuan vi (Function Java)
Putra Andry
PPT
Materi 8 aljabar relasional
Melva Amma Kalian
DOCX
Cara membuat fungsi dan prosedur pada java
Devandy Enda
PDF
Krisna vb6-12
Atn-Rhuly April
DOCX
Laporan Praktikum ALPRO-Berhitung Rumus Statistika
Shofura Kamal
PPTX
Bab 2 Aljabar Relasional
Ratzman III
PDF
Java programming sns
staffpengajar
DOC
Modul 1 matlab 1
Ato Yudiawan
PPTX
Algoritma dan Pemrograman
Farah Imaniar Rettyana
PDF
Dasar control system dengan matlab
adi_yus
DOCX
Laporan praktikum iii visual basic
rahmi wahyuni
PDF
Jeni Intro2 Bab03 Teknik Pemrograman Lanjut
Individual Consultants
PDF
Function c++
Alvin Setiawan
DOCX
Laporan praktikum Algoritma dan Pemrograman pertemuan 9&10
Ekha Cahya Nugraha
PDF
Matlab
Ritzhal Muhammad
PPTX
Procedur
Devandy Enda
Topik 12 Pointer
I Komang Agustino
Laporan pratikum v mulmet
rahmi wahyuni
modul algoritma Bab 4
Eko Widyanto Napitupulu
Pertemuan vi (Function Java)
Putra Andry
Materi 8 aljabar relasional
Melva Amma Kalian
Cara membuat fungsi dan prosedur pada java
Devandy Enda
Krisna vb6-12
Atn-Rhuly April
Laporan Praktikum ALPRO-Berhitung Rumus Statistika
Shofura Kamal
Bab 2 Aljabar Relasional
Ratzman III
Java programming sns
staffpengajar
Modul 1 matlab 1
Ato Yudiawan
Algoritma dan Pemrograman
Farah Imaniar Rettyana
Dasar control system dengan matlab
adi_yus
Laporan praktikum iii visual basic
rahmi wahyuni
Jeni Intro2 Bab03 Teknik Pemrograman Lanjut
Individual Consultants
Function c++
Alvin Setiawan
Laporan praktikum Algoritma dan Pemrograman pertemuan 9&10
Ekha Cahya Nugraha
Procedur
Devandy Enda

Similar to 11 r-met num-01 (20)

PPTX
PENGENALAN R tutorial dan cara install.pptx
fadliaulia2
PDF
Panduan_Belajar_Mandiri_MATLAB.pdf
gunturwijaya7
DOCX
Operasi dasar matlab job 1
Polytechnic State Semarang
PPTX
Pengantar_Python.pptx
IkhwanulAbiyu
PDF
E1 e117049 nurfadhila fahmi_tugas3
Teknik Informatika Konsentrasi Sistem Informasi UHO
PDF
Tugas Pt
guestcdc95496
PDF
Tugas Pt
guestcdc95496
PDF
Tugas Pt
guestcdc95496
PDF
Cepat mahir dengan matlab
Nur Hy
PPT
1_STRUKTUR_DATA_ooooooooooouuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuPPT.ppt
achsinsamas
DOC
Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1
Braga Rezpect
DOCX
Dasar dasar turbo pascal
Duriani
PPT
Bab1
NhiaMasnia
PPTX
listiati univ bung hata (1110013211051) Materi pengenalan-pascal
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
PPTX
Algoritma divide-and-conquer mesti bener aku garap dewe.pptx
AdeBagusAnugerah
PDF
Algo 1 2
Aditya Aditya
PDF
Algoritma pertemuan 1
ysvcyber
PDF
TUGAS1_DASAR_PEMROGRAMAN_HENDRO_GUNAWAN_200401072103_IF-101.pdf
HendroGunawan8
PPTX
Pemograman Pascal (pertemuan 1) tanggal 9 januari 2023.pptx
NaeniPaccing
DOC
Tugas mu'thi modul pascal
Mu'thi Cinsayf
PENGENALAN R tutorial dan cara install.pptx
fadliaulia2
Panduan_Belajar_Mandiri_MATLAB.pdf
gunturwijaya7
Operasi dasar matlab job 1
Polytechnic State Semarang
Pengantar_Python.pptx
IkhwanulAbiyu
E1 e117049 nurfadhila fahmi_tugas3
Teknik Informatika Konsentrasi Sistem Informasi UHO
Tugas Pt
guestcdc95496
Tugas Pt
guestcdc95496
Tugas Pt
guestcdc95496
Cepat mahir dengan matlab
Nur Hy
1_STRUKTUR_DATA_ooooooooooouuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuPPT.ppt
achsinsamas
Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1
Braga Rezpect
Dasar dasar turbo pascal
Duriani
Bab1
NhiaMasnia
listiati univ bung hata (1110013211051) Materi pengenalan-pascal
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
Algoritma divide-and-conquer mesti bener aku garap dewe.pptx
AdeBagusAnugerah
Algo 1 2
Aditya Aditya
Algoritma pertemuan 1
ysvcyber
TUGAS1_DASAR_PEMROGRAMAN_HENDRO_GUNAWAN_200401072103_IF-101.pdf
HendroGunawan8
Pemograman Pascal (pertemuan 1) tanggal 9 januari 2023.pptx
NaeniPaccing
Tugas mu'thi modul pascal
Mu'thi Cinsayf
Ad

11 r-met num-01

  • 1. Modul 1 Tujuan Praktikum : Memperkenalkan pemrograman R; menu; perintahperintah dasar; pembangkitan deret Materi MetNum Acuan : Tes Kecil Praktikum : Tidak ada tes (tidak ada penilaian aspek kognitif) Aspek Penilaian : Psikomotorik, Afektif <<<>>> 1. R merupakan suatu sistem untuk analisis statistik dan grafis yang diciptakan oleh Ross Ihaka dan Robet Gentleman dari Department of Statistics of the University of Auckland di Auckland, New Zealand. R bisa disebut sebagai perangkat lunak (software) maupun bahasa (language) yang menggunakan dialek bahasa S yang diciptakan oleh Rick Becker, John Chambers, dan Allan Wilks di AT&T Bell Laboratories. S juga tersedia sebagai perangkat lunak SPLUS yang dikomersialkan oleh Insightful. 2. R ini bebas didistribusikan sesuai dengan tatacara GNU General Public Licence. Perkembangan dan distribusinya dilakukan oleh beberapa ahli statistik yang dikenal sebagai R Development Core Team. 3. R tersedia dalam beberapa bentuk dengan sumber yang ditulis terutama dalam C dan beberapa routine dalam Fortran, yaitu untuk mesin Unix dan biner precompiled Linux, Windows, Linux dan Macintosh. Filefile yang diperlukan untuk menginstall R tersedia di internet di situs Comprehensive R Archive Network (CRAN) dengan disertai informasi cara instalasi (lihat di http://CRAN.Rproject.org). 4. R merupakan suatu perangkat lunak yang memiliki fasilitas untuk manipulasi data, kalkulasi, dan menampilkan grafis. Beberapa hal diantaranya adalah: a. Penanganan dan fasilitas penyimpanan data yang efektif b. Alat yang cepat dan ampuh untuk analisis data c. Fasilitas grafis untuk analisis dan menampilkan data langsung di komputer atau hardcopy d. Bahasa pemrograman yang dirancang dengan sungguhsungguh, sederhana, dan efektif (yang disebut S) dan memiliki fasilitasfasilitas seperti kondisional, loops, fungsi rekursif userdefined, serta masukan dan keluaran. 5. Bagi yang merasa tidak bisa membuat program, bahasa R ini mungkin akan membawa nuansa lain. Ada dua alasan untuk itu. Yang pertama, R merupakan bahasa interpreter alih alih kompilasi, yang berarti bahwa semua perintah (command) yang diketikkan lewat keyboard akan langsung dieksekusi tanpa perlu membuat program lengkap seperti pada bahasa komputer kebanyakan (C, Fortran, Pascal, dsb.). Kedua, sintaksis R sangat sederhana dan intuitif. Sebagai contoh perintah lm(y ~ x) yang berarti pengepasan (fitting) model Petrus Paryono 20102011 1 Metode Numerik dengan R
  • 2. Modul 1 linear dengan y sebagai respons (variabel gayut dependent) dan x sebagai prediktor (variabel takgayut independent). 6. Bila anda ingin menginstall program R versi 2.11.1 untuk Windows (dengan nama file R 2.11.1win32.exe) di komputer, installah file exe tersebut dan akan muncul icon R di desktop. (Catatan: saat ini telah tersedia versi 2.12) 7. Jalankan R dan akan muncul window default yang disebut R Console. Di console ini semua perintah (command) untuk segala kegiatan analisis dan manipulasi data, serta menampilkan grafis, dilakukan. Perhatikanlah prompt yang muncul setelah berbagai informasi awal, yaitu >. Ini merupakan simbol default untuk Windows. 8. Keluar (quit) dari program R dapat dilakukan lewat perintah atau lewat menu. Untuk lewat perintah, ketikkan dari prompt > q() atau lewat menu File | Exit 9. Apa saja yang kita ketikkan di keyboard akan dicatat sebagai sejarah yang dapat dipanggil kembali (recall), disimpan (save), dan dibaca kembali (load). Untuk memanggilkembali, gunakan tombol panah naik () dan panah turun (). Perintah ini dapat diedit lalu dijalankan sebagai perintah baru. Cara menyimpan adalah lewat menu File | Save History yang akan menyimpan dalam file dengan nama ekstensi .Rhistory. File ini dapat dipanggil kembali lewat menu File | Load History. 10. Ketika R sedang aktif, semua variabel, data, fungsi, hasil, dan sebagainya, disimpan dalam memori aktif komputer dalam bentuk objek (objects) yang memiliki nama (name). Pengguna Petrus Paryono 20102011 2 Metode Numerik dengan R
  • 3. Modul 1 dapat melakukan kalkulasi atau manipulasi pada objekobjek ini dengan menggunakan operatoroperator (aritmatika, logika, komparasi, ...) dan fungsifungsi (yang ada pada objek itu sendiri). 11. Membuat objek sederhana dan menetapkan nilainya (assignment) > p <- 7 atau > 7 -> p atau > p = 7 p adalah objek dengan nama p dan kemudian ditetapkan dengan nilai 7. Penetapan objek dengan suatu nilai bisa dilakukan dengan gabungan simbol < dan menjadi <- dengan arah panah ke kiri, atau - dan > menjadi -> dengan arah panah ke kanan, atau menggunakan tanda = (sama dengan). Namun untuk membedakan objek ada baiknya jika tanda = digunakan untuk menuliskan rumus (formula) seperti berikut: > q = p + 3 sedangkan penggunaan simbol <- lebih disarankan daripada -> karena lebih sering dipakai dalam algoritma pada umumnya, sehingga lebih mudah dipahami/dikenali. 12. Sekarang kita akan lihat hasil dari objek q dan p. Ketikkan kedua objek tersebut dari prompt dan lihatlah hasilnya > p [1] 7 > q [1] 10 Di bagian kiri hasil muncul [1] yang menunjukkan vektor dengan elemen ke1 dari p atau q. 13. Sekarang bandingkan kedua objek berikut. Ketikkan keduanya lalu lihat hasilnya > m <- 2 > M <- 18 > m [1] 2 > M [1] 18 Hasilnya berbeda. Ini berarti bahwa penulisan objek bersifat casesensitive, yaitu penulisan dengan huruf kecil (lowercase) dan huruf besar (uppercase) berbeda. Nama objek harus dimulai dengan huruf (AZ dan az) dan dapat pula berisi huruf, angka (09), titik (.), dan garis bawah (_). Misalnya: y1, Y2, waktu, tinggi.menara1, berat_badan. Petrus Paryono 20102011 3 Metode Numerik dengan R
  • 4. Modul 1 14. Untuk melihat objekobjek yang ada di memori, bisa lewat menu Misc | List objects , atau menggunakan perintah > ls() [1] "m" "M" "p" "q" atau > objects() [1] "m" "M" "p" "q" 15. Apabila kita menuliskan suatu objek yang telah ada, seperti m, maka nilai m yang ada di memori akan digantikan dengan nilai yang baru. > m <- 5 > m [1] 5 16. Selain objek, dari prompt R dapat juga dituliskan suatu ekspresi untuk suatu kalkulasi secara langsung, tetapi tidak akan tersimpan dalam memori. Cobalah ekspresi berikut, sekaligus memahami operator aritmatika yang dipakai. Tanda kurung menunjukkan prioritas perhitungan. > 6+4*2 [1] 14 > (6+4)*2 [1] 20 > 8^3-2 [1] 510 > 8^(3-2) [1] 8 > 22/7 [1] 3.142857 > 22/7+5 [1] 8.142857 > 22/(7+5) [1] 1.833333 > pi [1] 3.141593 pi adalah suatu konstanta bultin atau objek atau pada bahasa lain disebut reserved word yang dipakai oleh sistem untuk suatu nilai 3.141593. Nilai default konstanta pi ini telah disediakan oleh R dan bisa diisi dengan nilai lain, namun sebaiknya tidak diubah, supaya tidak menyulitkan diri sendiri ketika bekerja dengan berbagai konstanta. Petrus Paryono 20102011 4 Metode Numerik dengan R
  • 5. Modul 1 17. Berikut ini adalah cara menetapkan beberapa objek dalam satu baris. Gunakan titikkoma (semicolon) sebagai pemisah perintah > k1 <- 32; k2 <- 46; n <- 50; mhs <- "Obaja" > ls() [1] "k1" "k2" "m" "M" "mhs" "n" "p" "q" 18. Untuk melihat objek di memori secara rinci, gunakan fungsi ls.str seperti berikut > ls.str() k1 : num 32 k2 : num 46 m : num 2 M : num 18 mhs : chr "Obaja" n : num 50 p : num 7 q : num 10 19. Semua objek di atas yang tersimpan di memori atau di workspace dapat disimpan sebagai file, lewat menu File | Save Workspace... Pilih direktori penyimpanan dan berilah nama file, dan jangan lupa sertakan ekstensi .RData. Kita dapat panggil kembali file tersebut dengan File | Load Workspace... pilihlah nama file yang diinginkan. 20. Seringkali kita bekerja memanggil data dari atau menyimpan data ke suatu folder tertentu. Untuk memudahkan pekerjaan, kita dapat mengubah setting default direktori dengan menu File | Change dir... 21. Di window console, kita dapat terus menuliskan perintah. Bila sudah sampai di bagian bawah window, perintah tetap akan dapat dituliskan karena akan secara otomatis scroll. Kita dapat melihat perintahperintah di atas atau di bawah dengan menggesergeser scrollbar vertikal di sebelah kanan. Apabila console atau window tempat kerja telah penuh dengan perintahperintah atau hasilnya, kita dapat membersihkannya dengan menu Edit | Clear console atau menggunakan CtrlL. Membersihkan console tidak berarti membersihkan memori, kita masih dapat memanggil kembali perintahperintah yang masih tersimpan di memori tersebut dengan menggunakan panahatas () atau panahturun () 22. Untuk menghapus semua objek dari memori (workspace), lakukan lewat menu Misc | Remove all objects yang kemudian akan muncul window konfirmasi apakah betulbetul ingin menghapus semua objek. Petrus Paryono 20102011 5 Metode Numerik dengan R
  • 6. Modul 1 Perintah untuk menghapus semua objek ini akan muncul setelah konfirmasi dengan Yes > rm(list=ls(all=TRUE)) 23. Suatu deret regular berisi integer (bilangan bulat) dapat dibangkitkan secara langsung atau disimpan sebagai objek. Cobalah ketiga perintah berikut > 1:15 [1] 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 > 1:15-2 [1] -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 > 1:(15-2) [1] 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Bisakah membedakan ketiga hasil tersebut setelah adanya penambahan 2 serta penggunaan tanda kurung sebagai prioritas operator aritmatika? Berikut adalah membuat objek d berisi deret regular dan kemudian kita lihat hasilnya. > d <- 1:55 > d [1] 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 [26] 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 [51] 51 52 53 54 55 Perhatikanlah [26] dan [51] yang menunjukkan bahwa angka di sebelah kanannya adalah berturutturut elemen ke26 dan ke51. Apabila lebar window console diubah, isi kedua tanda tersebut akan berubah, karena tampilan deret akan mengikuti sepanjang lebar window console. Cobalah mengubah lebar window console lalu lihat isi objek d. Kita juga bisa bisa mengetahui panjang elemen dari objek d dengan fungsi length. > length(d) [1] 55 24. Jika tadi kita mencoba deret integer menaik, sekarang kita coba deret integer menurun > d1 <- 16:1 > d1 [1] 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 > d2 <- 16:-4 > d2 [1] 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4 25. Deret bilangan riil (real numbers) juga bisa dibangkitkan dengan fungsi seq seperti berikut. > seq(2,6,0.5) [1] 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 Petrus Paryono 20102011 6 Metode Numerik dengan R
  • 7. Modul 1 dengan angka pertama (2) sebagai bilangan awal dari deret, angka kedua (6) sebagai bilangan akhir, dan angka ketiga (0.5) adalah kenaikan (increement) atau ukuran langkah (step size) Bisa juga dituliskan dengan cara lain, yaitu: > seq(length=9, from=2, to=6) [1] 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 atau bisa diketikkan langsung deretnya dengan menggunakan fungsi c seperti berikut: > c(7.1,5.3,6.2,10.5) [1] 7.1 5.3 6.2 10.5 Selain itu, kita dapat juga menggunakan fungsi scan untuk mengetikkan deretan bilangan yang sekaligus bisa mengetahui urutan elemen ketika menekan Enter. Cobalah ketikkan perintah fungsi scan lalu tekan Enter. Setelah muncul nomer elemen, ketikkan deretan bilangan yang diinginkan dengan spasi (space) sebagai pembatasnya. Setelah menekan Enter akan muncul nomer elemen berikutnya. Bila telah dianggap cukup, tekan Enter sekali lagi untuk mengakhiri deretan bilangan. Sistem akan memberi informasi jumlah elemen (item) yang diketikkan dan membentuk deretan. > z <- scan() 1: 4.3 12.2 5.9 9.1 11.4 6: Read 5 items 26. Sedikit berbeda dengan perintah di atas, disini kita akan menggunakan fungsi rep untuk membuat vektor dengan semua elemennya identik (sama). > rep(4,9) [1] 4 4 4 4 4 4 4 4 4 > rep("ha..",3) [1] "ha.." "ha.." "ha.." 27. Fungsi sequence menampilkan deretan integer yang masingmasing berakhir dengan angka yang dituliskan dalam argumen: > sequence(3:6) [1] 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 > sequence(6:3) [1] 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 > sequence(c(7,3)) [1] 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 > sequence(c(7,3,4)) [1] 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 1 2 3 4 Petrus Paryono 20102011 7 Metode Numerik dengan R
  • 8. Modul 1 Perintah yang pertama untuk deret menaik, perintah yang kedua untuk deret menurun. Perintah ketiga dan keempat untuk deret menaik yang diakhiri dengan angkaangka yang tertulis dalam argumen. Masih ingatkah berapa hasil c(7,3) dan c(7,3,4)? 28. Untuk menghasilkan deret acak dengan jumlah tertentu, digunakan fungsi rnorm yaitu Gaussian normal seperti berikut: > rnorm(12) [1] -1.97727147 -0.89015192 -0.20861013 -0.94032002 1.61055034 -0.02900793 [7] 0.43224186 2.15257789 1.90569482 2.45514000 0.19528462 1.12135117 :)(: Petrus Paryono 20102011 8 Metode Numerik dengan R