際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Laporan Proses Pembuatan Model 2014
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perencanaan pengembangan wilayah sungai merupakan suatu proses perencanaan secara
spasial dan temporal yang sangat kompleks, dan melibatkan berbagai aspek sosial dan ekonomi dalam
meningkatkan produksi pangan; penyediaan air baku untuk rumah-tangga, perkotaan dan industri.
Sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangnya perekonomian dan industri, maka
semakin meningkatpula kebutuhan akan air untuk berbagai keperluan (terutama untuk domestik,perkotaan
dan industri, irigasi,listrik,wisata dan lingkungan). Dilain pihak ketersediaan air jumlahnya tetap sehingga
sudah mulai terasa adanya conflictof interest dalam hal pemakaian air. Situasi ini jika dibiarkan berlarut-larut
akan dapat mengganggu kehidupan masyarakat dan pembangunan nasional pada umumnya. Untuk
mengantisipasi hal ini maka perlu dilakukan pengelolaan distribusi air pada tingkat wilayah sungai atau
bahkan antar wilayah sungai, secara komprehensifdan terpadu. Mengingatkompleksnya sistem alokasi air
ini, maka diperlukan bantuan dari suatu model komputer untuk alokasi air,yang tidak hanya digunakan pada
tahap perencanaan, akan tetapijuga secara operasional untuk membantu para pengelola air sebagai suatu
decision support system (sistem pendukung pengambilan keputusan).
1.2 Model Simulasi Wilayah Sungai
Pemodelan simulasi alokasi air di tingkat wilayah sungai akan dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang kerapkali muncul dalam pengembangan sumberdaya air, antara lain sebagai berikut:
a) Evaluasi alternatifdan potensi pengembangan sumberdaya air.
- Untuk suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan ketersediaan airnya yang berfluktuasi, sampai
sejauh mana dapatdikembangkan jaringan irigasi dan pemasokan air baku tanpa menimbulkan
kekurangan air atau merugikan pemakai air lainnya?
- Apakah akan terjadi benturan kepentingan (conflictof interests) antara para pemakai air (irigasi,
listrik tenaga air, air baku, dan lainnya) di masa mendatang? Bilamana dan dimana?
- Berapapotensilistrik tenaga air? Berapa debitandalan (reliable flow) dengan atau tanpa waduk?
b) Pengkajian upaya-upaya pembangunan infrastruktur pengairan dan upaya-upaya pengelolaan air.
- Seberapa efektif upaya pembangunan waduk terhadap pemenuhan kebutuhan air irigasi dan
tambak?
- Berapa ukuran waduk yang diperlukan, dan bagaimana pola pengoperasian yang optimal?
Laporan Proses Pembuatan Model 2014
2
Untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas, maka suatu model simulasi
wilayah sungai harus dapat melakukan perhitungan simulasi dengan baik, dan mudah dioperasikan.
Artinya model harus mampu menirukan karakteristik penting dari wilayah sungai, terutama ketersediaan
air, kebutuhan air, pengoperasiansistemtata air, dan kemungkinanalternatif pengembangan;disamping
memberikan kemudahan pemasukan data dan keluaran informasi secara efisien, dalam format yang
mudah disajikan, dan dampak alternatif pengembangan (dalam bentuk peta dan grafik) yang mudah
dievaluasi dengan cepat. Dalam simulasi wilayah sungai terdapat dua hal penting, yaitu kondisi sistem
tata air yang dinyatakan dalam Skematisasi Sistem Tata Air; dan Alternatif Pengembangan Sumberdaya
Air yang direncanakan.
1.2.1 Skematisasi Sistem Tata Air
Untuk dapat mensimulasikan satuan wilayah sungai sebagaisuatu sistemtata air, maka disusun
skematisasisistemtata air yang dapatmenggambarkansistemtata air secarahidrologis,lengkap dengan
bangunan-bangunan air dan sarana pembawanya.
Skematisasi sistem tata air terdiri atas simpul-simpul yang menyatakan sumber air, kebutuhan
air dan infrastruktur; dan cabang-cabang yang menyatakan sungai, saluran, terowongan atau pipa.
Simpul-simpul tersebut terdiri atas tiga jenis, yaitu simpul biasa, simpul aktivitas, dan simpul kendali
sebagai berikut:
1) Simpul biasa merupakan unsur dalam tata air yang tidak mengatur aliran air. Simpul-simpul ini dapat
berupa Simpul Aliran (inflow node); Simpul Akhir (terminal node); Simpul Pertemuan (confluence
node); Simpul Listrik Mikrohidro (run-of-river node); Simpul Semu (dummy node); dan Simpul
Drainase Sub-Wilayah Sungai (district drainage node);
2) Simpul aktivitas yang merupakan simpul kebutuhan air, dan dapat berupa: Simpul Air Bersih (public
water supply node); Simpul Aliran Rendah (low flow node); Simpul Irigasi (irrigation node); Simpul
Tambak (fishpond node); Simpul Penyadapan Air untuk Sub-Wilayah Sungai (districtextraction node);
dan Simpul Kehilangan Air (loss flow).
3) Simpul kendali merupakan infrastruktur pengairan yang dapatdigunakan untuk mengendalikan sistem
tata air, dapatberupa: waduk dan bendung.
1.2.2 Water District
Untuk dapatmenggambarkan skematisasi dengan baik,maka biasa dilakukan deliniasi Wilayah
Sungai (WS) atas beberapa sub-WS, atau water district. Sub-WS atau Water District merupakan suatu
satuan luasan alami terkecil, dengan batas potongan berupa infrastruktur di sungai atau batas alami
Laporan Proses Pembuatan Model 2014
3
berupa anak atau cabang sungai, yang selanjutnya digunakan untuk penggambaran daerah studi dalam
bentuk Skematisasi. Sub-WS ini mencirikan:
- unit hidrologi terkecil yang mencakupi kebutuhan air dan pasokan air
- mempunyai persamaan sifat dalam merespon hujan dan aliran
- unit yang saling melengkapi dalam pengaturan sumber daya air dan dapat dimungkinkan untuk
membuatkeseimbangan
Ukuran dari pembagian sub-WS banyak pertimbangannya, tergantung pada detil wilayah dari
analisa kebutuhan dan pasokan dan lokasi pada bangunan utama pada sungai. Batas dari sub-WS pada
suatu DAS bagian hulu biasanya bertepatan dengan batas dari DAS Pada bagian tengah dan hilir dari
WS kondisinya lebih kompleks dengan adanya bangunan-bangunan air seperti bendung,waduk, sistem
saluran utama dll.
Gambar 1 Berbagai tipe water district
Masing-masing sub-WS ini mempunyai karakteristik tertentu yang secara umum dapat
digolongkan atas tiga bagian, yaitu sub-WS di hulu, tengah dan pantai. Sub-WS di bagian hulu,
merupakan daerah tangkapan air. Pada kawasan ini perlu diberikan perlindungan konservasi lahan,
penampungan air dan pengendalian anak-anak sungai. Pemodelan pada kawasan yang menjadi simpul
inflow ini menyangkutkalibrasi hubungan hujan-limpasan.
upper catchment middle reach coastal zone
urban centre
irrigation area
canal
technical
irrigation
area
tambak area
sea
Laporan Proses Pembuatan Model 2014
4
Gambar 2 Daerah Tangkapan Air Bendung sebagai water district
Pada sub-WS di bagian tengah lebih kompleks, sebab merupakan daerah produksi dan
pemanfaatan; dicirikan dengan adanya pertanian, kebutuhan air baku, dan sebagainya. Sub-WS di
daerah hilir merupakan daerah pemanfaatan dan juga pembuangan; dapatberupa daerah irigasi teknis,
tambak, dan perkotaan dengan permasalahan alokasi air, pengendalian muara pantai, dan intrusi air
laut.
1.2.3 Alternatif Pengembangan Sumber Daya Air
Setiap alternatif pengembangansumberdayaairpadaumumnya terdiriatas gabungan beberapa
upaya (proyek).Upaya-upayatersebutdapatberupaUpaya Teknis / Infrastruktural sepertipembangunan
waduk dan pengembangan irigasi; Upaya Operasional, misalnya peningkatan operasi waduk; serta
Upaya Hukum dan Kelembagaan. Selain itu upaya-upaya dapat pula dikelompokkan atas Upaya yang
terarah pada Pasok (supply oriented); dan Upaya yang terarah pada Kebutuhan (demand oriented).
Untuk dapat mengevaluasi hasil alternatif pengembangan, maka paling tidak harus dilakukan
dua buah simulasi yaitu:
a) Simulasi Pertama, untuk kondisi tanpa upaya,yang dinamakan dengan Kasus Dasar (Base Case) dan
terdiri atas Kasus Dasar Masa Kini (untuk kalibrasi sistem) dan Kasus Dasar Masa Mendatang (untuk
perbandingan alternatif-alternatif).
b) Simulasi Kedua dan seterusnya,dengan berbagai alternatifpengembangan.
irrigation area
water district
boundary
diversion
Laporan Proses Pembuatan Model 2014
5
Perbedaan hasil dari kedua buah simulasi tersebut merupakan dampak dari alternatif
pengembangan yang dikaji. Perbedaan ini misalnya dapat berupa: debitair, pasokan air terhadap
suatu kebutuhan air, produksi hasil pertanian, perikanan, dan produksi energi listrik.
Kasus-kasus simulasi tersebutdiatas disimulasikanmenurut skenario yang digunakan.Skenario
adalah parameter sistem yang tidak dapat diubah oleh proyek dan bersifat probabilistik, misalnya
skenario laju pertumbuhan penduduk, skenario tingkatsuku-bunga, dan skenario kondisi hidrologi.
Setelah dilakukan perkiraan biaya konstruksi, pembebasan lahan, operasi, dan pemeliharaan,
maka dapat dilakukan analisis ekonomi teknik, dan analisis multi kriteria untuk menyajikan hasil kajian
alternatif pengembangan kepada para pengambil keputusan. Model alokasi pembagian air yang telah
umum digunakan pada beberapa Wilayah Sungai di Indonesia, antara lain adalah model WRMM (Water
Resources ManagementModel)dari Kanada;modelad-hoc yang berdasarkan Lotus-123 atau Microsoft-
Excel; dan DSS-Ribasim.
Gambar 3 Simulasi Wilayah Sungai
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
1
25
49
73
97
121
145
169
193
217
241
Time
m3/s
Time
m3/s
River basin system
measures which
influence/change
the basin system
demand level
hydrologic input:
series representing the
characteristics of water
availability
Output: performance of the
basin e.g. shortage pattern,
energy output, .
Laporan Proses Pembuatan Model 2014
6
Gambar 4 Tahun hidrologi dan tahun kebutuhan
Laporan Proses Pembuatan Model 2014
7
Gambar 5 Simulasi Alternatif Pengembangan
Laporan Proses Pembuatan Model 2014
8
1.3 DSS-Ribasim
1.3.1 Sejarah DSS-Ribasim
DSS- Ribasim merupakan salah satu model alokasi air yang dapat digunakan pada tahap
perencanaan pengembangan sumberdaya air, maupun secara operasional untuk membantu
pengambilan keputusan taktis (misalnya sebagai sarana negosiasi operasi beberapa waduk, atau
pemberian ijin pengambilan air industri). Model ini dikembangkan oleh Delft Hydraulic dari Negeri
Belanda sejak tahun 1985. Model yang konsep dasarnya diilhami oleh model MITSIM dari Amerika
Serikat) ini telah digunakan pada lebih dari 20 negara di dunia.
Bermula dari versi komputer mainframe, seiring dengan berkembangnya Personal Computer
(PC), Ribasim dikembangkan pada PC sejak tahun 1985. Program ini semula dibuat dengan bahasa
Fortran dari Digital Research, kemudian beralih pada RM-Fortran, dan akhirnya Microsoft-Fortran versi
5.1. Secara konsep, penyempurnaan yang cukup berarti terjadi pada kurun waktu 1985-1988 di Proyek
BTA-155 di Indonesia, dimana pemikiran para konterpart dalam negeri turut berkontribusi secara
signifikan.
Sejak Ribasim diperkenalkan pada tahun 1985 sampai dengan 1996, perlu diakui bahwa model
ini masih sulit dioperasikan atau belum user-friendly. Hal ini mendorong para peneliti Puslitbang
Pengairan untuk menambah beberapa program modul pembantu dari Ribasim, antara lain Program
PISDA (Penyajian Informasi Sumber Daya Air) untuk penyusunan, penyuntingan dan penyajian
skematisasi sistem tata air (Hatmoko, 1993). Pada tahun 1997 mulai diperkenalkan DSS-Ribasim versi
6 yang sudah nyaman dioperasikan dan bekerja dibawah sistem operasi Windows 95. Komponen
simulasi wilayah sungai tetap dalam bahasa Fortran, akan tetapi user-interface dilengkapi dengan Visual
Basic pada Windows 95.
Laporan Proses Pembuatan Model 2014
9
1.3.2 Pemilihan DAS dan Kasus
Dalam DSS-Ribasim dapat dilakukan pemilihan wilayah sungai atau DAS tyangs edang
dikerjakan, dan selanjutnya pada setiap wilayah sungai ataau DAS dapat terdiri atas beberapa kasus,
yang dapat berupa skenario atau strategi.
Gambar 6 Pemilihan Wilayah Sungai atau DAS
Gambar 7 Case Management Tool

More Related Content

What's hot (20)

Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
infosanitasi
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanSPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
M RiendRa Uslani
Jumlah air minimal yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tangga
Jumlah air minimal yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tanggaJumlah air minimal yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tangga
Jumlah air minimal yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tangga
Christina_planoITN Lukitasari
Irigasi ciramajaya
Irigasi ciramajayaIrigasi ciramajaya
Irigasi ciramajaya
Fandy Neutron
Tata cara studi kelayakan drainase
Tata cara studi kelayakan drainaseTata cara studi kelayakan drainase
Tata cara studi kelayakan drainase
infosanitasi
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1
Joy Irman
Ekonomi sumber daya air
Ekonomi sumber daya airEkonomi sumber daya air
Ekonomi sumber daya air
Litna Ginting
Biem``biem irigasi
Biem``biem  irigasiBiem``biem  irigasi
Biem``biem irigasi
Abdul Aziz
Tata cara pembuatan rencana induk drainase
Tata cara pembuatan rencana induk drainaseTata cara pembuatan rencana induk drainase
Tata cara pembuatan rencana induk drainase
infosanitasi
Irigasi
IrigasiIrigasi
Irigasi
nur_hasnah
Lap kp bab 1
Lap kp bab 1Lap kp bab 1
Lap kp bab 1
Riana Puka ST
Aspek praktis dan desain drainase besar
Aspek praktis dan desain drainase besarAspek praktis dan desain drainase besar
Aspek praktis dan desain drainase besar
infosanitasi
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainaseDasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainase
infosanitasi
Petunjuk teknis definisi_operasional_sta
Petunjuk teknis definisi_operasional_staPetunjuk teknis definisi_operasional_sta
Petunjuk teknis definisi_operasional_sta
egyd welyn
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakanModul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Lusnia S Multianti
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaanOperasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
infosanitasi
Air bersih 2
Air bersih 2Air bersih 2
Air bersih 2
Thonce Thesia
Sistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseSistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan Drainase
Reski Aprilia
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanSPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
M RiendRa Uslani
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan DrainaseModul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
PPGHybrid1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
infosanitasi
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanSPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
M RiendRa Uslani
Jumlah air minimal yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tangga
Jumlah air minimal yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tanggaJumlah air minimal yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tangga
Jumlah air minimal yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tangga
Christina_planoITN Lukitasari
Irigasi ciramajaya
Irigasi ciramajayaIrigasi ciramajaya
Irigasi ciramajaya
Fandy Neutron
Tata cara studi kelayakan drainase
Tata cara studi kelayakan drainaseTata cara studi kelayakan drainase
Tata cara studi kelayakan drainase
infosanitasi
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1
Joy Irman
Ekonomi sumber daya air
Ekonomi sumber daya airEkonomi sumber daya air
Ekonomi sumber daya air
Litna Ginting
Biem``biem irigasi
Biem``biem  irigasiBiem``biem  irigasi
Biem``biem irigasi
Abdul Aziz
Tata cara pembuatan rencana induk drainase
Tata cara pembuatan rencana induk drainaseTata cara pembuatan rencana induk drainase
Tata cara pembuatan rencana induk drainase
infosanitasi
Aspek praktis dan desain drainase besar
Aspek praktis dan desain drainase besarAspek praktis dan desain drainase besar
Aspek praktis dan desain drainase besar
infosanitasi
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainaseDasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainase
infosanitasi
Petunjuk teknis definisi_operasional_sta
Petunjuk teknis definisi_operasional_staPetunjuk teknis definisi_operasional_sta
Petunjuk teknis definisi_operasional_sta
egyd welyn
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakanModul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Lusnia S Multianti
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaanOperasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
infosanitasi
Sistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseSistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan Drainase
Reski Aprilia
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanSPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
M RiendRa Uslani
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan DrainaseModul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
PPGHybrid1

Viewers also liked (18)

Profundizaci坦n en el manejo integral de cuencas hidrogr叩ficas(9 abril)Profundizaci坦n en el manejo integral de cuencas hidrogr叩ficas(9 abril)
Profundizaci坦n en el manejo integral de cuencas hidrogr叩ficas(9 abril)
llica
Literate environment analysis
Literate environment analysisLiterate environment analysis
Literate environment analysis
shancam08
Ap human balkan ghosts final
Ap human balkan ghosts finalAp human balkan ghosts final
Ap human balkan ghosts final
sleidich
13.1
13.113.1
13.1
rakul-oi
8.1 从仂仗亳
8.1   从仂仗亳8.1   从仂仗亳
8.1 从仂仗亳
rakul-oi
7.1
7.17.1
7.1
rakul-oi
8.1
8.18.1
8.1
rakul-oi
12.2
12.212.2
12.2
rakul-oi
17.5
17.517.5
17.5
rakul-oi
Events Specialist-Planner-Meeting & Planning Resume
Events Specialist-Planner-Meeting & Planning ResumeEvents Specialist-Planner-Meeting & Planning Resume
Events Specialist-Planner-Meeting & Planning Resume
Lisa Bartolotta
Hunter
HunterHunter
Hunter
Yoshiteru Tani
CGE-Managed-Acct_Design-V8
CGE-Managed-Acct_Design-V8CGE-Managed-Acct_Design-V8
CGE-Managed-Acct_Design-V8
Mark Hanna
7.3
7.37.3
7.3
rakul-oi
2.1
2.12.1
2.1
rakul-oi
Bleach
BleachBleach
Bleach
Yoshiteru Tani
Profundizaci坦n en el manejo integral de cuencas hidrogr叩ficas(9 abril)Profundizaci坦n en el manejo integral de cuencas hidrogr叩ficas(9 abril)
Profundizaci坦n en el manejo integral de cuencas hidrogr叩ficas(9 abril)
llica
Literate environment analysis
Literate environment analysisLiterate environment analysis
Literate environment analysis
shancam08
Ap human balkan ghosts final
Ap human balkan ghosts finalAp human balkan ghosts final
Ap human balkan ghosts final
sleidich
8.1 从仂仗亳
8.1   从仂仗亳8.1   从仂仗亳
8.1 从仂仗亳
rakul-oi
Events Specialist-Planner-Meeting & Planning Resume
Events Specialist-Planner-Meeting & Planning ResumeEvents Specialist-Planner-Meeting & Planning Resume
Events Specialist-Planner-Meeting & Planning Resume
Lisa Bartolotta
CGE-Managed-Acct_Design-V8
CGE-Managed-Acct_Design-V8CGE-Managed-Acct_Design-V8
CGE-Managed-Acct_Design-V8
Mark Hanna

Similar to Ribasim (20)

BANGUNAN PENGENDALI BANJIR & KONSERVASI.pptx
BANGUNAN PENGENDALI BANJIR & KONSERVASI.pptxBANGUNAN PENGENDALI BANJIR & KONSERVASI.pptx
BANGUNAN PENGENDALI BANJIR & KONSERVASI.pptx
mahesa41
laporan masterplan drainase kota pengembang
laporan masterplan drainase kota pengembanglaporan masterplan drainase kota pengembang
laporan masterplan drainase kota pengembang
IlhamPutra96
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Joy Irman
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase PerkotaanPedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Dewangga Setiawan
05 Bab_2_252015022.pdf
05 Bab_2_252015022.pdf05 Bab_2_252015022.pdf
05 Bab_2_252015022.pdf
KevinKharisma
Penilaian terhadap siklus air di suatu wilayah (analisis hidrologi) dilakukan...
Penilaian terhadap siklus air di suatu wilayah (analisis hidrologi) dilakukan...Penilaian terhadap siklus air di suatu wilayah (analisis hidrologi) dilakukan...
Penilaian terhadap siklus air di suatu wilayah (analisis hidrologi) dilakukan...
DuniaSementaraAkhira1
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptxPertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
ErniMulyandari1
bukuajar drainase perkotaan.pdf
bukuajar drainase perkotaan.pdfbukuajar drainase perkotaan.pdf
bukuajar drainase perkotaan.pdf
KevinKharisma
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Cahya Panduputra
Program dan Kegiatan Subsektor Drainase, Bidang Pengembangan Penyehatan Lingk...
Program dan Kegiatan Subsektor Drainase, Bidang Pengembangan Penyehatan Lingk...Program dan Kegiatan Subsektor Drainase, Bidang Pengembangan Penyehatan Lingk...
Program dan Kegiatan Subsektor Drainase, Bidang Pengembangan Penyehatan Lingk...
infosanitasi
PENDAHULUAN DRAINASE SEMESTR ANTARA.pptx
PENDAHULUAN DRAINASE SEMESTR ANTARA.pptxPENDAHULUAN DRAINASE SEMESTR ANTARA.pptx
PENDAHULUAN DRAINASE SEMESTR ANTARA.pptx
NennyRoos2
Prinsip dasar_drainase_perkotaan
 Prinsip dasar_drainase_perkotaan Prinsip dasar_drainase_perkotaan
Prinsip dasar_drainase_perkotaan
nurul furqon
Audit kehilangan air (nrw)
Audit kehilangan air (nrw)Audit kehilangan air (nrw)
Audit kehilangan air (nrw)
Anthonio Alfilianto
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
Agung Wijaya.S.T.
40465_Bahan_Tayang_NRW_Revisi-fin.pptx
40465_Bahan_Tayang_NRW_Revisi-fin.pptx40465_Bahan_Tayang_NRW_Revisi-fin.pptx
40465_Bahan_Tayang_NRW_Revisi-fin.pptx
MulyadiSy
WORKSHOP_SWAT_GEOI_2020.pptx
WORKSHOP_SWAT_GEOI_2020.pptxWORKSHOP_SWAT_GEOI_2020.pptx
WORKSHOP_SWAT_GEOI_2020.pptx
HackEuy
Permasalahan Drainase perkotaan yang utama.ppt
Permasalahan Drainase perkotaan yang utama.pptPermasalahan Drainase perkotaan yang utama.ppt
Permasalahan Drainase perkotaan yang utama.ppt
IrdaYunitaSTMSc
1 DRAINASE PERMASALAHAN DAN TANTANGAN (1).pptx
1 DRAINASE PERMASALAHAN DAN TANTANGAN (1).pptx1 DRAINASE PERMASALAHAN DAN TANTANGAN (1).pptx
1 DRAINASE PERMASALAHAN DAN TANTANGAN (1).pptx
andikowidyadhana1
Opsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase PermukimanOpsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase Permukiman
infosanitasi
BANGUNAN PENGENDALI BANJIR & KONSERVASI.pptx
BANGUNAN PENGENDALI BANJIR & KONSERVASI.pptxBANGUNAN PENGENDALI BANJIR & KONSERVASI.pptx
BANGUNAN PENGENDALI BANJIR & KONSERVASI.pptx
mahesa41
laporan masterplan drainase kota pengembang
laporan masterplan drainase kota pengembanglaporan masterplan drainase kota pengembang
laporan masterplan drainase kota pengembang
IlhamPutra96
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Joy Irman
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase PerkotaanPedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Dewangga Setiawan
05 Bab_2_252015022.pdf
05 Bab_2_252015022.pdf05 Bab_2_252015022.pdf
05 Bab_2_252015022.pdf
KevinKharisma
Penilaian terhadap siklus air di suatu wilayah (analisis hidrologi) dilakukan...
Penilaian terhadap siklus air di suatu wilayah (analisis hidrologi) dilakukan...Penilaian terhadap siklus air di suatu wilayah (analisis hidrologi) dilakukan...
Penilaian terhadap siklus air di suatu wilayah (analisis hidrologi) dilakukan...
DuniaSementaraAkhira1
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptxPertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
ErniMulyandari1
bukuajar drainase perkotaan.pdf
bukuajar drainase perkotaan.pdfbukuajar drainase perkotaan.pdf
bukuajar drainase perkotaan.pdf
KevinKharisma
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Cahya Panduputra
Program dan Kegiatan Subsektor Drainase, Bidang Pengembangan Penyehatan Lingk...
Program dan Kegiatan Subsektor Drainase, Bidang Pengembangan Penyehatan Lingk...Program dan Kegiatan Subsektor Drainase, Bidang Pengembangan Penyehatan Lingk...
Program dan Kegiatan Subsektor Drainase, Bidang Pengembangan Penyehatan Lingk...
infosanitasi
PENDAHULUAN DRAINASE SEMESTR ANTARA.pptx
PENDAHULUAN DRAINASE SEMESTR ANTARA.pptxPENDAHULUAN DRAINASE SEMESTR ANTARA.pptx
PENDAHULUAN DRAINASE SEMESTR ANTARA.pptx
NennyRoos2
Prinsip dasar_drainase_perkotaan
 Prinsip dasar_drainase_perkotaan Prinsip dasar_drainase_perkotaan
Prinsip dasar_drainase_perkotaan
nurul furqon
40465_Bahan_Tayang_NRW_Revisi-fin.pptx
40465_Bahan_Tayang_NRW_Revisi-fin.pptx40465_Bahan_Tayang_NRW_Revisi-fin.pptx
40465_Bahan_Tayang_NRW_Revisi-fin.pptx
MulyadiSy
WORKSHOP_SWAT_GEOI_2020.pptx
WORKSHOP_SWAT_GEOI_2020.pptxWORKSHOP_SWAT_GEOI_2020.pptx
WORKSHOP_SWAT_GEOI_2020.pptx
HackEuy
Permasalahan Drainase perkotaan yang utama.ppt
Permasalahan Drainase perkotaan yang utama.pptPermasalahan Drainase perkotaan yang utama.ppt
Permasalahan Drainase perkotaan yang utama.ppt
IrdaYunitaSTMSc
1 DRAINASE PERMASALAHAN DAN TANTANGAN (1).pptx
1 DRAINASE PERMASALAHAN DAN TANTANGAN (1).pptx1 DRAINASE PERMASALAHAN DAN TANTANGAN (1).pptx
1 DRAINASE PERMASALAHAN DAN TANTANGAN (1).pptx
andikowidyadhana1
Opsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase PermukimanOpsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase Permukiman
infosanitasi

Recently uploaded (20)

SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docxSENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
Mirza836129
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdfBRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
03. DISTRIBUSI FREKUENSI (Ilmu Komputer Unpak).pdf
03. DISTRIBUSI FREKUENSI (Ilmu Komputer Unpak).pdf03. DISTRIBUSI FREKUENSI (Ilmu Komputer Unpak).pdf
03. DISTRIBUSI FREKUENSI (Ilmu Komputer Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai KeagamaanBuku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
ssuser521b2e1
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri SemarangBuku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
iztawanasya1
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester KartografiRancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
khairizal2005
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdfPanduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Fajar Baskoro
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
shafiqsmkamil
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehatKiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
ssuser7d8dcb
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1
SABDA
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptxBHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
AyeniahVivi
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docxProposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
tuminsa934
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptxOrgan Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
IrfanIdris7
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
SofyanSkmspd
Presentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptx
Presentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptxPresentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptx
Presentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptx
sdntegalwangi
PAPARAN INOPAMAS 2025 PASURUAN TAHUN 2025
PAPARAN INOPAMAS 2025 PASURUAN TAHUN 2025PAPARAN INOPAMAS 2025 PASURUAN TAHUN 2025
PAPARAN INOPAMAS 2025 PASURUAN TAHUN 2025
saichulikhtiyar274
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docxSENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
Mirza836129
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdfBRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
03. DISTRIBUSI FREKUENSI (Ilmu Komputer Unpak).pdf
03. DISTRIBUSI FREKUENSI (Ilmu Komputer Unpak).pdf03. DISTRIBUSI FREKUENSI (Ilmu Komputer Unpak).pdf
03. DISTRIBUSI FREKUENSI (Ilmu Komputer Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai KeagamaanBuku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
ssuser521b2e1
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri SemarangBuku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
iztawanasya1
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester KartografiRancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
khairizal2005
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdfPanduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Fajar Baskoro
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
shafiqsmkamil
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehatKiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
ssuser7d8dcb
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1
SABDA
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptxBHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
AyeniahVivi
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docxProposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
tuminsa934
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptxOrgan Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
IrfanIdris7
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
SofyanSkmspd
Presentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptx
Presentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptxPresentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptx
Presentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptx
sdntegalwangi
PAPARAN INOPAMAS 2025 PASURUAN TAHUN 2025
PAPARAN INOPAMAS 2025 PASURUAN TAHUN 2025PAPARAN INOPAMAS 2025 PASURUAN TAHUN 2025
PAPARAN INOPAMAS 2025 PASURUAN TAHUN 2025
saichulikhtiyar274

Ribasim

  • 1. Laporan Proses Pembuatan Model 2014 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perencanaan pengembangan wilayah sungai merupakan suatu proses perencanaan secara spasial dan temporal yang sangat kompleks, dan melibatkan berbagai aspek sosial dan ekonomi dalam meningkatkan produksi pangan; penyediaan air baku untuk rumah-tangga, perkotaan dan industri. Sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangnya perekonomian dan industri, maka semakin meningkatpula kebutuhan akan air untuk berbagai keperluan (terutama untuk domestik,perkotaan dan industri, irigasi,listrik,wisata dan lingkungan). Dilain pihak ketersediaan air jumlahnya tetap sehingga sudah mulai terasa adanya conflictof interest dalam hal pemakaian air. Situasi ini jika dibiarkan berlarut-larut akan dapat mengganggu kehidupan masyarakat dan pembangunan nasional pada umumnya. Untuk mengantisipasi hal ini maka perlu dilakukan pengelolaan distribusi air pada tingkat wilayah sungai atau bahkan antar wilayah sungai, secara komprehensifdan terpadu. Mengingatkompleksnya sistem alokasi air ini, maka diperlukan bantuan dari suatu model komputer untuk alokasi air,yang tidak hanya digunakan pada tahap perencanaan, akan tetapijuga secara operasional untuk membantu para pengelola air sebagai suatu decision support system (sistem pendukung pengambilan keputusan). 1.2 Model Simulasi Wilayah Sungai Pemodelan simulasi alokasi air di tingkat wilayah sungai akan dapat menjawab pertanyaan- pertanyaan yang kerapkali muncul dalam pengembangan sumberdaya air, antara lain sebagai berikut: a) Evaluasi alternatifdan potensi pengembangan sumberdaya air. - Untuk suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan ketersediaan airnya yang berfluktuasi, sampai sejauh mana dapatdikembangkan jaringan irigasi dan pemasokan air baku tanpa menimbulkan kekurangan air atau merugikan pemakai air lainnya? - Apakah akan terjadi benturan kepentingan (conflictof interests) antara para pemakai air (irigasi, listrik tenaga air, air baku, dan lainnya) di masa mendatang? Bilamana dan dimana? - Berapapotensilistrik tenaga air? Berapa debitandalan (reliable flow) dengan atau tanpa waduk? b) Pengkajian upaya-upaya pembangunan infrastruktur pengairan dan upaya-upaya pengelolaan air. - Seberapa efektif upaya pembangunan waduk terhadap pemenuhan kebutuhan air irigasi dan tambak? - Berapa ukuran waduk yang diperlukan, dan bagaimana pola pengoperasian yang optimal?
  • 2. Laporan Proses Pembuatan Model 2014 2 Untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas, maka suatu model simulasi wilayah sungai harus dapat melakukan perhitungan simulasi dengan baik, dan mudah dioperasikan. Artinya model harus mampu menirukan karakteristik penting dari wilayah sungai, terutama ketersediaan air, kebutuhan air, pengoperasiansistemtata air, dan kemungkinanalternatif pengembangan;disamping memberikan kemudahan pemasukan data dan keluaran informasi secara efisien, dalam format yang mudah disajikan, dan dampak alternatif pengembangan (dalam bentuk peta dan grafik) yang mudah dievaluasi dengan cepat. Dalam simulasi wilayah sungai terdapat dua hal penting, yaitu kondisi sistem tata air yang dinyatakan dalam Skematisasi Sistem Tata Air; dan Alternatif Pengembangan Sumberdaya Air yang direncanakan. 1.2.1 Skematisasi Sistem Tata Air Untuk dapat mensimulasikan satuan wilayah sungai sebagaisuatu sistemtata air, maka disusun skematisasisistemtata air yang dapatmenggambarkansistemtata air secarahidrologis,lengkap dengan bangunan-bangunan air dan sarana pembawanya. Skematisasi sistem tata air terdiri atas simpul-simpul yang menyatakan sumber air, kebutuhan air dan infrastruktur; dan cabang-cabang yang menyatakan sungai, saluran, terowongan atau pipa. Simpul-simpul tersebut terdiri atas tiga jenis, yaitu simpul biasa, simpul aktivitas, dan simpul kendali sebagai berikut: 1) Simpul biasa merupakan unsur dalam tata air yang tidak mengatur aliran air. Simpul-simpul ini dapat berupa Simpul Aliran (inflow node); Simpul Akhir (terminal node); Simpul Pertemuan (confluence node); Simpul Listrik Mikrohidro (run-of-river node); Simpul Semu (dummy node); dan Simpul Drainase Sub-Wilayah Sungai (district drainage node); 2) Simpul aktivitas yang merupakan simpul kebutuhan air, dan dapat berupa: Simpul Air Bersih (public water supply node); Simpul Aliran Rendah (low flow node); Simpul Irigasi (irrigation node); Simpul Tambak (fishpond node); Simpul Penyadapan Air untuk Sub-Wilayah Sungai (districtextraction node); dan Simpul Kehilangan Air (loss flow). 3) Simpul kendali merupakan infrastruktur pengairan yang dapatdigunakan untuk mengendalikan sistem tata air, dapatberupa: waduk dan bendung. 1.2.2 Water District Untuk dapatmenggambarkan skematisasi dengan baik,maka biasa dilakukan deliniasi Wilayah Sungai (WS) atas beberapa sub-WS, atau water district. Sub-WS atau Water District merupakan suatu satuan luasan alami terkecil, dengan batas potongan berupa infrastruktur di sungai atau batas alami
  • 3. Laporan Proses Pembuatan Model 2014 3 berupa anak atau cabang sungai, yang selanjutnya digunakan untuk penggambaran daerah studi dalam bentuk Skematisasi. Sub-WS ini mencirikan: - unit hidrologi terkecil yang mencakupi kebutuhan air dan pasokan air - mempunyai persamaan sifat dalam merespon hujan dan aliran - unit yang saling melengkapi dalam pengaturan sumber daya air dan dapat dimungkinkan untuk membuatkeseimbangan Ukuran dari pembagian sub-WS banyak pertimbangannya, tergantung pada detil wilayah dari analisa kebutuhan dan pasokan dan lokasi pada bangunan utama pada sungai. Batas dari sub-WS pada suatu DAS bagian hulu biasanya bertepatan dengan batas dari DAS Pada bagian tengah dan hilir dari WS kondisinya lebih kompleks dengan adanya bangunan-bangunan air seperti bendung,waduk, sistem saluran utama dll. Gambar 1 Berbagai tipe water district Masing-masing sub-WS ini mempunyai karakteristik tertentu yang secara umum dapat digolongkan atas tiga bagian, yaitu sub-WS di hulu, tengah dan pantai. Sub-WS di bagian hulu, merupakan daerah tangkapan air. Pada kawasan ini perlu diberikan perlindungan konservasi lahan, penampungan air dan pengendalian anak-anak sungai. Pemodelan pada kawasan yang menjadi simpul inflow ini menyangkutkalibrasi hubungan hujan-limpasan. upper catchment middle reach coastal zone urban centre irrigation area canal technical irrigation area tambak area sea
  • 4. Laporan Proses Pembuatan Model 2014 4 Gambar 2 Daerah Tangkapan Air Bendung sebagai water district Pada sub-WS di bagian tengah lebih kompleks, sebab merupakan daerah produksi dan pemanfaatan; dicirikan dengan adanya pertanian, kebutuhan air baku, dan sebagainya. Sub-WS di daerah hilir merupakan daerah pemanfaatan dan juga pembuangan; dapatberupa daerah irigasi teknis, tambak, dan perkotaan dengan permasalahan alokasi air, pengendalian muara pantai, dan intrusi air laut. 1.2.3 Alternatif Pengembangan Sumber Daya Air Setiap alternatif pengembangansumberdayaairpadaumumnya terdiriatas gabungan beberapa upaya (proyek).Upaya-upayatersebutdapatberupaUpaya Teknis / Infrastruktural sepertipembangunan waduk dan pengembangan irigasi; Upaya Operasional, misalnya peningkatan operasi waduk; serta Upaya Hukum dan Kelembagaan. Selain itu upaya-upaya dapat pula dikelompokkan atas Upaya yang terarah pada Pasok (supply oriented); dan Upaya yang terarah pada Kebutuhan (demand oriented). Untuk dapat mengevaluasi hasil alternatif pengembangan, maka paling tidak harus dilakukan dua buah simulasi yaitu: a) Simulasi Pertama, untuk kondisi tanpa upaya,yang dinamakan dengan Kasus Dasar (Base Case) dan terdiri atas Kasus Dasar Masa Kini (untuk kalibrasi sistem) dan Kasus Dasar Masa Mendatang (untuk perbandingan alternatif-alternatif). b) Simulasi Kedua dan seterusnya,dengan berbagai alternatifpengembangan. irrigation area water district boundary diversion
  • 5. Laporan Proses Pembuatan Model 2014 5 Perbedaan hasil dari kedua buah simulasi tersebut merupakan dampak dari alternatif pengembangan yang dikaji. Perbedaan ini misalnya dapat berupa: debitair, pasokan air terhadap suatu kebutuhan air, produksi hasil pertanian, perikanan, dan produksi energi listrik. Kasus-kasus simulasi tersebutdiatas disimulasikanmenurut skenario yang digunakan.Skenario adalah parameter sistem yang tidak dapat diubah oleh proyek dan bersifat probabilistik, misalnya skenario laju pertumbuhan penduduk, skenario tingkatsuku-bunga, dan skenario kondisi hidrologi. Setelah dilakukan perkiraan biaya konstruksi, pembebasan lahan, operasi, dan pemeliharaan, maka dapat dilakukan analisis ekonomi teknik, dan analisis multi kriteria untuk menyajikan hasil kajian alternatif pengembangan kepada para pengambil keputusan. Model alokasi pembagian air yang telah umum digunakan pada beberapa Wilayah Sungai di Indonesia, antara lain adalah model WRMM (Water Resources ManagementModel)dari Kanada;modelad-hoc yang berdasarkan Lotus-123 atau Microsoft- Excel; dan DSS-Ribasim. Gambar 3 Simulasi Wilayah Sungai 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 1 25 49 73 97 121 145 169 193 217 241 Time m3/s Time m3/s River basin system measures which influence/change the basin system demand level hydrologic input: series representing the characteristics of water availability Output: performance of the basin e.g. shortage pattern, energy output, .
  • 6. Laporan Proses Pembuatan Model 2014 6 Gambar 4 Tahun hidrologi dan tahun kebutuhan
  • 7. Laporan Proses Pembuatan Model 2014 7 Gambar 5 Simulasi Alternatif Pengembangan
  • 8. Laporan Proses Pembuatan Model 2014 8 1.3 DSS-Ribasim 1.3.1 Sejarah DSS-Ribasim DSS- Ribasim merupakan salah satu model alokasi air yang dapat digunakan pada tahap perencanaan pengembangan sumberdaya air, maupun secara operasional untuk membantu pengambilan keputusan taktis (misalnya sebagai sarana negosiasi operasi beberapa waduk, atau pemberian ijin pengambilan air industri). Model ini dikembangkan oleh Delft Hydraulic dari Negeri Belanda sejak tahun 1985. Model yang konsep dasarnya diilhami oleh model MITSIM dari Amerika Serikat) ini telah digunakan pada lebih dari 20 negara di dunia. Bermula dari versi komputer mainframe, seiring dengan berkembangnya Personal Computer (PC), Ribasim dikembangkan pada PC sejak tahun 1985. Program ini semula dibuat dengan bahasa Fortran dari Digital Research, kemudian beralih pada RM-Fortran, dan akhirnya Microsoft-Fortran versi 5.1. Secara konsep, penyempurnaan yang cukup berarti terjadi pada kurun waktu 1985-1988 di Proyek BTA-155 di Indonesia, dimana pemikiran para konterpart dalam negeri turut berkontribusi secara signifikan. Sejak Ribasim diperkenalkan pada tahun 1985 sampai dengan 1996, perlu diakui bahwa model ini masih sulit dioperasikan atau belum user-friendly. Hal ini mendorong para peneliti Puslitbang Pengairan untuk menambah beberapa program modul pembantu dari Ribasim, antara lain Program PISDA (Penyajian Informasi Sumber Daya Air) untuk penyusunan, penyuntingan dan penyajian skematisasi sistem tata air (Hatmoko, 1993). Pada tahun 1997 mulai diperkenalkan DSS-Ribasim versi 6 yang sudah nyaman dioperasikan dan bekerja dibawah sistem operasi Windows 95. Komponen simulasi wilayah sungai tetap dalam bahasa Fortran, akan tetapi user-interface dilengkapi dengan Visual Basic pada Windows 95.
  • 9. Laporan Proses Pembuatan Model 2014 9 1.3.2 Pemilihan DAS dan Kasus Dalam DSS-Ribasim dapat dilakukan pemilihan wilayah sungai atau DAS tyangs edang dikerjakan, dan selanjutnya pada setiap wilayah sungai ataau DAS dapat terdiri atas beberapa kasus, yang dapat berupa skenario atau strategi. Gambar 6 Pemilihan Wilayah Sungai atau DAS Gambar 7 Case Management Tool