3. Analisis Regresi Sederhana
An. Regresi Sederhana (Simple Regression Analysis)
adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis
satu variabel terikat (Y) dengan menggunakan satu
variabel bebas (X)
Variabel yang dipilih adalah yang mempunyai
hubungan (korelasi) dengan variabel terikat
4. Analisis Korelasi
Analaisis Korelasi (Correlation Analysis) adalah
analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan
sebab akibat antara beberapa variabel.
Perubahan variabel terikat ditentukan oleh berubahan
faktor lainnya
5. Rumus yang dapat digunakan
Y = a + bX
Keterangan
n = jumlah data yang
dianalisis
a = jumlah pasang
observasi = nilai
konstan
b = koefisien regresi
7. Apabila X = Jualan Biskuit Susu, variabel bebas
(independen)
Y = jualan susu, variabel terikat (dependen)
JikaMenggunakan rata-rata Y sebagai penaksir, maka
dalam setiap penaksiran yang dibuat akan muncul
beberapa variabel kesalahan. Kesalahan ini disebut
residual. Contoh: dalam jualan susu (Y) terdapat 5
taksiran dan 5 kesalahan, yaitu 3 kesalahan negatif dan
2 kesahan positif yang jumlahnya selalu nol, hal ini
disebut jumlah kuadrat residual
8. Perhitungan tersebut dapat juga dihitung dengan metode momen sbb.
Σ Y = n a + Σ Xb
Σ XY = Σ X a + Σ X² b
760 = 5 a + 25 b ….x5
3.900 = 25 a + 135 b
3.800 = 25 a + 125 b
3.900 = 25 a + 135 b
100 = 10 b
b = 100 : 10 = 10
760 = 5 a + 25 b ….x 5,4
3.900 = 25 a + 135 b
4.104 = 27 a + 135 b
3.900 = 25 a + 135 b
204 = 2 a
a = 204 : 2 = 102
9. Dapat juga dihitung dengan Rumus Sbb,
Dengan demikian : Y = a + b X
Y = 102 + 10 X
10. Tabel : 4-2 Pengaruh Korelasi
Guilford (1956, 146)
Koefisien Korelasi (R) Tafsiran
< 0,20
0,20 – 0,40
0,40 – 0,70
0,70 – 0,90
0,90 – 1,00
Sangat Lemah dpt diabaikan
Lemah
Cukup
Kuat
Sangat
11. Gambar Korelasi Positif (Ket: Baca hal. 133
Nafarin)
20
15
10
0
C
A
B
15 20 25
Garis Korelasi
Y
X
12. Gambar Korelasi Negatif (Ket: baca hal.133
Nafarin)
20
15
0
Y
X
10
B
A
15 20 25
C
Garis Korelasi Negatif
13. Gambar Tidak Berkorelasi (Ket: baca hal. 134
Nafarin)
25
10
0
Y
Garis Tidak Berkorelasi
B
A
C
10 20 X
16. Bila koefisien Determinasi (R²) sudah
diketahui, maka koefisien korelasi ( R )
dapat dihitung dengan rumus berikut:
R² = koefisien determinasi
Misalkan diperoleh R² sebesar 97,08752
unit maka
19. Analisis Regresi Berganda (Multiple
Regression Analysis)
Y = a₀ + a₁ X₁ + a₂ X₂
Keterangan :
Y = variabel terikat
a₀ = konstanta Intersep) dari Y
a₁ dan a₂ = koefisien regresi parsial
X₁ dan X₂ = dua variabel bebas
Contoh perhitungan lihat
halaman 143-148