ݺߣ

ݺߣShare a Scribd company logo
Sesi Empat
Pokok Bahasan 
Analisis Regresi Sederhana 
Analisis Regresi Berganda
Analisis Regresi Sederhana 
An. Regresi Sederhana (Simple Regression Analysis) 
adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis 
satu variabel terikat (Y) dengan menggunakan satu 
variabel bebas (X) 
Variabel yang dipilih adalah yang mempunyai 
hubungan (korelasi) dengan variabel terikat
Analisis Korelasi 
Analaisis Korelasi (Correlation Analysis) adalah 
analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan 
sebab akibat antara beberapa variabel. 
Perubahan variabel terikat ditentukan oleh berubahan 
faktor lainnya
Rumus yang dapat digunakan 
Y = a + bX 
Keterangan 
n = jumlah data yang 
dianalisis 
a = jumlah pasang 
observasi = nilai 
konstan 
b = koefisien regresi
Menggunakan Metode Kuadrat Terkecil dan 
koefisien Korelasi 
Tabel : 4-1 
Tahun X Y XY X² Y² Residual (X-X) 
(Y-Y) 
(X-X)² (Y-Y)² 
2011 
2012 
2013 
2014 
2015 
3 
4 
5 
6 
7 
130 
145 
150 
165 
170 
390 
580 
750 
990 
1.190 
9 
16 
25 
36 
49 
16.900 
21.025 
22.500 
27.225 
28.900 
-2 
-1 
0 
1 
2 
-22 
-7 
-2 
+13 
+18 
44 
7 
0 
13 
36 
4 
1 
0 
1 
4 
484 
49 
4 
169 
324 
Σ 25 760 3.900 135 116.550 0 0 100 10 1.030
Apabila X = Jualan Biskuit Susu, variabel bebas 
(independen) 
Y = jualan susu, variabel terikat (dependen) 
JikaMenggunakan rata-rata Y sebagai penaksir, maka 
dalam setiap penaksiran yang dibuat akan muncul 
beberapa variabel kesalahan. Kesalahan ini disebut 
residual. Contoh: dalam jualan susu (Y) terdapat 5 
taksiran dan 5 kesalahan, yaitu 3 kesalahan negatif dan 
2 kesahan positif yang jumlahnya selalu nol, hal ini 
disebut jumlah kuadrat residual
Perhitungan tersebut dapat juga dihitung dengan metode momen sbb. 
Σ Y = n a + Σ Xb 
Σ XY = Σ X a + Σ X² b 
760 = 5 a + 25 b ….x5 
3.900 = 25 a + 135 b 
3.800 = 25 a + 125 b 
3.900 = 25 a + 135 b 
100 = 10 b 
b = 100 : 10 = 10 
760 = 5 a + 25 b ….x 5,4 
3.900 = 25 a + 135 b 
4.104 = 27 a + 135 b 
3.900 = 25 a + 135 b 
204 = 2 a 
a = 204 : 2 = 102
Dapat juga dihitung dengan Rumus Sbb, 
Dengan demikian : Y = a + b X 
Y = 102 + 10 X
Tabel : 4-2 Pengaruh Korelasi 
Guilford (1956, 146) 
Koefisien Korelasi (R) Tafsiran 
< 0,20 
0,20 – 0,40 
0,40 – 0,70 
0,70 – 0,90 
0,90 – 1,00 
Sangat Lemah dpt diabaikan 
Lemah 
Cukup 
Kuat 
Sangat
Gambar Korelasi Positif (Ket: Baca hal. 133 
Nafarin) 
20 
15 
10 
0 
C 
A 
B 
15 20 25 
Garis Korelasi 
Y 
X
Gambar Korelasi Negatif (Ket: baca hal.133 
Nafarin) 
20 
15 
0 
Y 
X 
10 
B 
A 
15 20 25 
C 
Garis Korelasi Negatif
Gambar Tidak Berkorelasi (Ket: baca hal. 134 
Nafarin) 
25 
10 
0 
Y 
Garis Tidak Berkorelasi 
B 
A 
C 
10 20 X
Rumus Koefisien Korelasi 
Dihitung dari Data 4-1
Dapat pula dihitung spt berikut
Bila koefisien Determinasi (R²) sudah 
diketahui, maka koefisien korelasi ( R ) 
dapat dihitung dengan rumus berikut: 
R² = koefisien determinasi 
Misalkan diperoleh R² sebesar 97,08752 
unit maka
Bab 4 analisis regresi
Koefisien Determinasi
Analisis Regresi Berganda (Multiple 
Regression Analysis) 
Y = a₀ + a₁ X₁ + a₂ X₂ 
Keterangan : 
Y = variabel terikat 
a₀ = konstanta Intersep) dari Y 
a₁ dan a₂ = koefisien regresi parsial 
X₁ dan X₂ = dua variabel bebas 
Contoh perhitungan lihat 
halaman 143-148
Bab 4 analisis regresi

More Related Content

Bab 4 analisis regresi

  • 2. Pokok Bahasan Analisis Regresi Sederhana Analisis Regresi Berganda
  • 3. Analisis Regresi Sederhana An. Regresi Sederhana (Simple Regression Analysis) adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis satu variabel terikat (Y) dengan menggunakan satu variabel bebas (X) Variabel yang dipilih adalah yang mempunyai hubungan (korelasi) dengan variabel terikat
  • 4. Analisis Korelasi Analaisis Korelasi (Correlation Analysis) adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara beberapa variabel. Perubahan variabel terikat ditentukan oleh berubahan faktor lainnya
  • 5. Rumus yang dapat digunakan Y = a + bX Keterangan n = jumlah data yang dianalisis a = jumlah pasang observasi = nilai konstan b = koefisien regresi
  • 6. Menggunakan Metode Kuadrat Terkecil dan koefisien Korelasi Tabel : 4-1 Tahun X Y XY X² Y² Residual (X-X) (Y-Y) (X-X)² (Y-Y)² 2011 2012 2013 2014 2015 3 4 5 6 7 130 145 150 165 170 390 580 750 990 1.190 9 16 25 36 49 16.900 21.025 22.500 27.225 28.900 -2 -1 0 1 2 -22 -7 -2 +13 +18 44 7 0 13 36 4 1 0 1 4 484 49 4 169 324 Σ 25 760 3.900 135 116.550 0 0 100 10 1.030
  • 7. Apabila X = Jualan Biskuit Susu, variabel bebas (independen) Y = jualan susu, variabel terikat (dependen) JikaMenggunakan rata-rata Y sebagai penaksir, maka dalam setiap penaksiran yang dibuat akan muncul beberapa variabel kesalahan. Kesalahan ini disebut residual. Contoh: dalam jualan susu (Y) terdapat 5 taksiran dan 5 kesalahan, yaitu 3 kesalahan negatif dan 2 kesahan positif yang jumlahnya selalu nol, hal ini disebut jumlah kuadrat residual
  • 8. Perhitungan tersebut dapat juga dihitung dengan metode momen sbb. Σ Y = n a + Σ Xb Σ XY = Σ X a + Σ X² b 760 = 5 a + 25 b ….x5 3.900 = 25 a + 135 b 3.800 = 25 a + 125 b 3.900 = 25 a + 135 b 100 = 10 b b = 100 : 10 = 10 760 = 5 a + 25 b ….x 5,4 3.900 = 25 a + 135 b 4.104 = 27 a + 135 b 3.900 = 25 a + 135 b 204 = 2 a a = 204 : 2 = 102
  • 9. Dapat juga dihitung dengan Rumus Sbb, Dengan demikian : Y = a + b X Y = 102 + 10 X
  • 10. Tabel : 4-2 Pengaruh Korelasi Guilford (1956, 146) Koefisien Korelasi (R) Tafsiran < 0,20 0,20 – 0,40 0,40 – 0,70 0,70 – 0,90 0,90 – 1,00 Sangat Lemah dpt diabaikan Lemah Cukup Kuat Sangat
  • 11. Gambar Korelasi Positif (Ket: Baca hal. 133 Nafarin) 20 15 10 0 C A B 15 20 25 Garis Korelasi Y X
  • 12. Gambar Korelasi Negatif (Ket: baca hal.133 Nafarin) 20 15 0 Y X 10 B A 15 20 25 C Garis Korelasi Negatif
  • 13. Gambar Tidak Berkorelasi (Ket: baca hal. 134 Nafarin) 25 10 0 Y Garis Tidak Berkorelasi B A C 10 20 X
  • 14. Rumus Koefisien Korelasi Dihitung dari Data 4-1
  • 15. Dapat pula dihitung spt berikut
  • 16. Bila koefisien Determinasi (R²) sudah diketahui, maka koefisien korelasi ( R ) dapat dihitung dengan rumus berikut: R² = koefisien determinasi Misalkan diperoleh R² sebesar 97,08752 unit maka
  • 19. Analisis Regresi Berganda (Multiple Regression Analysis) Y = a₀ + a₁ X₁ + a₂ X₂ Keterangan : Y = variabel terikat a₀ = konstanta Intersep) dari Y a₁ dan a₂ = koefisien regresi parsial X₁ dan X₂ = dua variabel bebas Contoh perhitungan lihat halaman 143-148