Hipotesis merupakan pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya. Pengujian hipotesis bertujuan untuk menentukan apakah hipotesis nol (Ho) dapat diterima atau ditolak berdasarkan data sampel. Terdapat dua jenis kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengujian hipotesis, yaitu kesalahan tipe I dan II. Uji statistik dilakukan dengan menghitung nilai uji statistik dan membandingkannya dengan
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANFeronica Romauli
油
Perusahaan membutuhkan 4 pekerjaan namun hanya memiliki 3 pekerja. Dengan menggunakan metode Hungarian, pekerjaan dialokasikan kepada pekerja sehingga biaya total minimum adalah Rp 270 ribu per hari.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah manajemen sains adalah pemrograman linear. Pemrograman linear merupakan kelompok teknik analisis kuantitatif yang mengandalkan model matematika atau model simbolik sebagai wadahnya. Artinya, setiap masalah yang kita hadapi dalam suatu sistem permasalahan tertentu perlu dirumuskan dulu dalam simbol-simbol matematika tertentu, jika kita inginkan bantuan pemrograman linear sebagai alat analisisnya.
Metode grafik merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah pemrograman linear yang melibatkan dua peubah keputusan. Membahas mengenai masalah meminimumkan fungsi kendala bertanda , fungsi kendala bertanda = tidak ada penyelesaian layak, tidak ada penyelesaian optimal, beberapa alternatif optimal, dan wilayah kelayakan yang tidak terikat dapat terjadi saat menyelesaikan masalah pemrograman linear dengan menggunakan prosedur penyelesaian grafik. Kasus-kasus ini juga dapat terjadi saat menggunakan metode simpleks.
Metode simplek untuk linier programming dikembangkan pertama kali oleh George Dantzing pada tahun 1947, kemudian digunakan juga pada penugasan di Angkatan Udara Amerika Serikat. Dia mendemonstrasikan bagaimana menggunakan fungsi tujuan (iso-profit) dalam upaya menemukan solosi diantara beberapa kemungkinan solosi sebuah persoalan linier programming.
Proses penyelesaiaanya dalam metode simplek, dilakukan secara berulang-ulang (iterative) sedemikian rupa dengan menggunakan pola tertentu (standart) sehingga solusi optimal tercapai.
Ciri lain dari metode simplek adalah bahwa setiap solusi yang baru akan menghasilkan sebuah nilai fungsi tujuan yang lebih besar daripada solosi sebelumnya.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
Bagaimana cara mencari nilai maksimum dengan menggunakan metode simpleks?
Bagaimana cara menyelesaikan masalah/kendala (syarat) bertanda =?
Bagaimana cara mencari nilai minimum dengan menggunakan metode simpleks?
Bagaimana cara membedakan antara asalah primal dan dual dalam program linear?
Kapan pemrograman linear dikatakan mengalami degenerasi?
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :
Dapat menyelesaikan masalah maksimasi dalam program linear
Dapat menyelesaikan masalah / kendala (syarat) bertanda = pada program linear
Dapat menyelesaikan masalah minimasi dalam program linear
Dapat mengetahui dan membedakan antara masalah primal dan dual dalam program linear
Dapat menyelesaikan masalah degeneracy / kemerosotan dalam program linear
BAB II
PEMBAHASAN
Masalah Maksimasi
Untuk menyelesaikan masalah maksimasi maka programasi linear harus lebih dahulu ditulis dalam bentuk standar. Dengan bentuk standar dimaksudkan adalah permasalahan programasi linear yang berwujud permasalahan maksimasi dengan batasan-batasan (kendala) yang bertanda kurang dari
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar probabilitas dan beberapa pendekatan untuk menghitung nilai probabilitas. Probabilitas digunakan untuk mengukur kemungkinan terjadinya suatu peristiwa dan nilainya berkisar antara 0 hingga 1. Ada tiga pendekatan untuk menghitung probabilitas yaitu pendekatan klasik, frekuensi relatif, dan subyektif.
Distribusi sampling memberikan kerangka untuk memahami variasi statistik sampel yang diambil dari populasi. Terdapat berbagai jenis distribusi sampling seperti rata-rata, proporsi, beda rata-rata dan proporsi yang mengikuti distribusi tertentu seperti normal, t student, dan binomial. Pemahaman distribusi sampling penting untuk melakukan inferensi statistik dari sampel ke populasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pendugaan nilai tengah populasi, pengujian hipotesis mengenai nilai rata-rata, dan contoh soal pengujian hipotesis menggunakan uji-t dan uji-z.
Dokumen tersebut membahas dua metode untuk menyelesaikan masalah linear programming (LP) dengan fungsi tujuan minimisasi, yaitu metode perubahan fungsi tujuan menjadi maksimum dan metode langsung menggunakan fungsi tujuan minimisasi. Dokumen tersebut juga membahas penyelesaian masalah LP yang memiliki kendala lebih besar sama dengan dan sama dengan dengan menambahkan variabel buatan."
Konsep dasar pendugaan parameter membahas tentang cara menduga parameter populasi yang belum diketahui berdasarkan contoh acak. Terdapat beberapa parameter yang dapat diduga seperti rata-rata, proporsi, dan simpangan baku. Penduga yang baik memiliki sifat tak bias, efisien, kecukupan, dan konsisten. Beberapa cara menduga parameter antara lain menggunakan titik taksiran dan interval taksiran.
Populasi adalah total objek yang akan diteliti, sedangkan sampel adalah sebagian populasi yang diambil untuk mewakili populasi. Terdapat berbagai metode pengambilan sampel seperti sampling random, nonrandom, dan sensus untuk mengumpulkan data penelitian.
Tabel mortalitas berisi peluang kematian seseorang berdasarkan umurnya. Ia digunakan perusahaan asuransi untuk perhitungan premi dan manfaat. Tabel mortalitas umum adalah CSO 1941 yang menunjukkan jumlah orang tertentu umur, jumlah yang meninggal, dan peluang kematian setiap tahun. Harapan hidup menunjukkan rata-rata tahun yang tersisa bagi seseorang tertentu umur.
Secara sistematis, dualitas merupakan alat bantu masalah LP, yang secara langasung didefinisikan dari persoalan aslinya atau dari model LP primal. Dalam kebanyakan perlakuan LP, dualitas sangat tergantung pada primal dalam hal tipe kendala, variabel keputusan dan kondisi optimum.
Laporan ini menganalisis hubungan antara jumlah pengunjung dengan faktor-faktor yang mempengaruhi di tiga tempat wisata di Palembang menggunakan analisis regresi dan korelasi."
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah manajemen sains adalah pemrograman linear. Pemrograman linear merupakan kelompok teknik analisis kuantitatif yang mengandalkan model matematika atau model simbolik sebagai wadahnya. Artinya, setiap masalah yang kita hadapi dalam suatu sistem permasalahan tertentu perlu dirumuskan dulu dalam simbol-simbol matematika tertentu, jika kita inginkan bantuan pemrograman linear sebagai alat analisisnya.
Metode grafik merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah pemrograman linear yang melibatkan dua peubah keputusan. Membahas mengenai masalah meminimumkan fungsi kendala bertanda , fungsi kendala bertanda = tidak ada penyelesaian layak, tidak ada penyelesaian optimal, beberapa alternatif optimal, dan wilayah kelayakan yang tidak terikat dapat terjadi saat menyelesaikan masalah pemrograman linear dengan menggunakan prosedur penyelesaian grafik. Kasus-kasus ini juga dapat terjadi saat menggunakan metode simpleks.
Metode simplek untuk linier programming dikembangkan pertama kali oleh George Dantzing pada tahun 1947, kemudian digunakan juga pada penugasan di Angkatan Udara Amerika Serikat. Dia mendemonstrasikan bagaimana menggunakan fungsi tujuan (iso-profit) dalam upaya menemukan solosi diantara beberapa kemungkinan solosi sebuah persoalan linier programming.
Proses penyelesaiaanya dalam metode simplek, dilakukan secara berulang-ulang (iterative) sedemikian rupa dengan menggunakan pola tertentu (standart) sehingga solusi optimal tercapai.
Ciri lain dari metode simplek adalah bahwa setiap solusi yang baru akan menghasilkan sebuah nilai fungsi tujuan yang lebih besar daripada solosi sebelumnya.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
Bagaimana cara mencari nilai maksimum dengan menggunakan metode simpleks?
Bagaimana cara menyelesaikan masalah/kendala (syarat) bertanda =?
Bagaimana cara mencari nilai minimum dengan menggunakan metode simpleks?
Bagaimana cara membedakan antara asalah primal dan dual dalam program linear?
Kapan pemrograman linear dikatakan mengalami degenerasi?
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :
Dapat menyelesaikan masalah maksimasi dalam program linear
Dapat menyelesaikan masalah / kendala (syarat) bertanda = pada program linear
Dapat menyelesaikan masalah minimasi dalam program linear
Dapat mengetahui dan membedakan antara masalah primal dan dual dalam program linear
Dapat menyelesaikan masalah degeneracy / kemerosotan dalam program linear
BAB II
PEMBAHASAN
Masalah Maksimasi
Untuk menyelesaikan masalah maksimasi maka programasi linear harus lebih dahulu ditulis dalam bentuk standar. Dengan bentuk standar dimaksudkan adalah permasalahan programasi linear yang berwujud permasalahan maksimasi dengan batasan-batasan (kendala) yang bertanda kurang dari
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar probabilitas dan beberapa pendekatan untuk menghitung nilai probabilitas. Probabilitas digunakan untuk mengukur kemungkinan terjadinya suatu peristiwa dan nilainya berkisar antara 0 hingga 1. Ada tiga pendekatan untuk menghitung probabilitas yaitu pendekatan klasik, frekuensi relatif, dan subyektif.
Distribusi sampling memberikan kerangka untuk memahami variasi statistik sampel yang diambil dari populasi. Terdapat berbagai jenis distribusi sampling seperti rata-rata, proporsi, beda rata-rata dan proporsi yang mengikuti distribusi tertentu seperti normal, t student, dan binomial. Pemahaman distribusi sampling penting untuk melakukan inferensi statistik dari sampel ke populasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pendugaan nilai tengah populasi, pengujian hipotesis mengenai nilai rata-rata, dan contoh soal pengujian hipotesis menggunakan uji-t dan uji-z.
Dokumen tersebut membahas dua metode untuk menyelesaikan masalah linear programming (LP) dengan fungsi tujuan minimisasi, yaitu metode perubahan fungsi tujuan menjadi maksimum dan metode langsung menggunakan fungsi tujuan minimisasi. Dokumen tersebut juga membahas penyelesaian masalah LP yang memiliki kendala lebih besar sama dengan dan sama dengan dengan menambahkan variabel buatan."
Konsep dasar pendugaan parameter membahas tentang cara menduga parameter populasi yang belum diketahui berdasarkan contoh acak. Terdapat beberapa parameter yang dapat diduga seperti rata-rata, proporsi, dan simpangan baku. Penduga yang baik memiliki sifat tak bias, efisien, kecukupan, dan konsisten. Beberapa cara menduga parameter antara lain menggunakan titik taksiran dan interval taksiran.
Populasi adalah total objek yang akan diteliti, sedangkan sampel adalah sebagian populasi yang diambil untuk mewakili populasi. Terdapat berbagai metode pengambilan sampel seperti sampling random, nonrandom, dan sensus untuk mengumpulkan data penelitian.
Tabel mortalitas berisi peluang kematian seseorang berdasarkan umurnya. Ia digunakan perusahaan asuransi untuk perhitungan premi dan manfaat. Tabel mortalitas umum adalah CSO 1941 yang menunjukkan jumlah orang tertentu umur, jumlah yang meninggal, dan peluang kematian setiap tahun. Harapan hidup menunjukkan rata-rata tahun yang tersisa bagi seseorang tertentu umur.
Secara sistematis, dualitas merupakan alat bantu masalah LP, yang secara langasung didefinisikan dari persoalan aslinya atau dari model LP primal. Dalam kebanyakan perlakuan LP, dualitas sangat tergantung pada primal dalam hal tipe kendala, variabel keputusan dan kondisi optimum.
Laporan ini menganalisis hubungan antara jumlah pengunjung dengan faktor-faktor yang mempengaruhi di tiga tempat wisata di Palembang menggunakan analisis regresi dan korelasi."
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian hipotesis, mulai dari pengertian hipotesis, prosedur pengujian hipotesis meliputi penentuan formulasi hipotesis, taraf nyata, kriteria pengujian, nilai uji statistik, dan kesimpulan. Jenis-jenis pengujian hipotesis yang dijelaskan adalah pengujian satu proporsi, dua proporsi, dan beda dua rata-rata.
Dokumen tersebut membahas tentang uji hipotesis, termasuk pengertian, jenis-jenis, dan langkah-langkah pelaksanaannya. Beberapa jenis uji hipotesis yang dijelaskan adalah uji hipotesis rata-rata populasi, uji hipotesis beda dua rata-rata populasi, dan uji hipotesis proporsi populasi. Contoh-contoh soal juga diberikan beserta penyelesaiannya untuk memperjelas penjelasan.
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sampleSelvin Hadi
油
Bab sepuluh membahas pengujian hipotesis satu sampel untuk menguji klaim tentang parameter populasi. Terdapat lima langkah pengujian hipotesis yaitu membuat hipotesis nol dan alternatif, menentukan tingkat signifikansi, mengidentifikasi uji statistik yang sesuai, merumuskan aturan keputusan, dan membuat kesimpulan. Bab ini juga membedakan pengujian ekor satu dan dua, serta mendemonstrasikan contoh pengujian rata-rata dan
1. Uji beda mean terdiri dari uji beda mean satu sampel, dua sampel independen, dan lebih dari dua sampel.
2. Uji beda mean satu sampel digunakan untuk menguji perbedaan mean populasi dengan mean data sampel menggunakan uji Z atau uji t.
3. Uji beda dua mean sampel independen berukuran besar menggunakan uji Z, sedangkan berukuran kecil menggunakan uji t.
Teks tersebut membahas uji statistik Wilcoxon untuk menguji perbedaan dua kelompok dependen dengan data ordinal. Uji ini menilai besaran selisih antar pasangan dan memberi peringkat, lalu menghitung nilai-T untuk dibandingkan dengan tabel Wilcoxon. Contoh kasus menunjukkan obat B lebih baik dari A karena nilai-T lebih kecil dari nilai tabel. Teks juga membahas uji Wilcoxon rank sum untuk dua kelompok independen, den
Dokumen tersebut membahas tentang statistik inferensial dan pengujian hipotesis. Secara singkat, dibahas tentang pengertian hipotesis, jenis-jenis pengujian hipotesis, prosedur pengujian hipotesis, dan kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengujian hipotesis. Selanjutnya diberikan contoh soal untuk menguji pengaruh insentif terhadap penurunan ketidakhadiran guru secara signifikan menggunakan uji statistik
Dokumen tersebut membahas tentang uji hipotesis deskriptif satu sampel, termasuk uji binominal, uji chi kuadrat, dan uji run. Uji binominal digunakan untuk data nominal dengan dua kelas dan jumlah sampel kecil, uji chi kuadrat untuk data nominal dengan dua kelas atau lebih dan jumlah sampel besar, dan uji run untuk menguji ke-random-an data nominal. Metode pengujian meliputi membandingkan statistik uji dengan nilai kritis unt
1. Dokumen tersebut membahas tiga jenis uji beda mean, yaitu: uji beda mean satu sampel, uji beda mean dua sampel independen, dan uji beda mean dua sampel dependen.
2. Uji beda mean satu sampel digunakan untuk menguji perbedaan mean populasi dengan mean data sampel. Uji beda mean dua sampel independen dibedakan menjadi ukuran besar dan kecil, sedangkan uji beda mean dua sampel dependen digunakan untuk men
Dokumen tersebut membahas berbagai uji statistik nonparametrik untuk menguji hipotesis, meliputi: uji mean satu populasi (Binomial), uji mean dua sampel independen (Mann-Whitney, Kolmogorov Smirnov), uji mean dua sampel dependen (Wilcoxon Signed-Rank, McNemar), uji mean k sampel independen (Kruskal-Wallis, Median Test), dan uji mean k sampel dependen (Friedman, Q Cochran).
Teks tersebut membahas tentang pengertian dan penentuan kuasa ujian statistik, termasuk definisi kuasa ujian, kesalahan tipe I dan II, faktor-faktor yang mempengaruhi kuasa ujian, dan teknik-teknik penentuan ukuran sampel seperti menggunakan jadual Krejcie dan Morgan, rumus Cochran, dan perangkat lunak GPower dengan mempertimbangkan ukuran efek dan kuasa ujian.
2. Jenis-jenis Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dapat di bedakan atas beberapa jenis berdasarkan
kriteria parameter pengujian hipotesis tentang proporsi sebagai berikut:
Pengujian hipotesis tentang proporsi
Pengujian hipotesis tentang proporsi adalah pengujian hipotesis mengenai
proporsi populasi yang di dasarkan atas informasi sampelnya.
Pengujian hipotesis satu proporsi
Pengujian hipotesis beda tiga proporsi
Pengujian hipotesis beda dua proporsi
3. UjiProporsi2Sampel
Ui proporsi 2 sampel digunakan untuk menguji perbedaan dua proporsi dari
dua sampel data hasil kenyataan dilapangan.
件
э
21
2
2
1
1
11
..
nn
qp
n
X
n
X
Z
件
э
21
21
21
21
1
1
nn
XX
q
pq
nn
XX
p
Rumus yang digunakan
Dimana
Z=nilai Z
X1=banyaknya kejadian kelompok 1
X2=banyaknya kejadian kelompok 2
n1=banyaknya sampel 1
n2=banyaknya sampel 2
p=proporsi kejadian secara keseluruhan kedua kelompok
q=proporsi tidak terjadinya kejadian secara keseluruhan kedua kelompok
4. Hipotesis
Seorang ahli farmakologi mengadakan percobaan dua macam obat anti
hipertensi. Obat pertama diberikan pada 100 ekor tikus dan ternyata 60
ekor menunjukkan perubahan tekanan darah. Obat kedua diberikan
pada 150 ekor tikus dan ternyata 85 ekor berubah tekanan darahnya.
Apakah ada perbedaan antara obat pertama dan obat kedua? Ujilah
dengan derajat kebebasan 5%.
留: -1,96
Ho : P = P H1 : P P
Penyelesaian:
Derajat Kebebasan 5% = 留: +1,96 Uji dua arah
Daerah kritis = Ho ditolak jika Z < -1,96 atau Z > +1,96
Diketahui :
X1 = 60 ekor X2 = 85 ekor
N1 = 100 ekor N2 = 150 ekor
5. PerhitunganContohKasus uji2arah
Tentukan nilai p dan q dengan persamaan berikut:
21
21
nn
XX
p
X1 = 60 ekor X2 = 85 ekor
N1 = 100 ekor N2 = 150 ekor
Diketahui
58,0
250
145
150100
8560
p
P
p
pq 1
42.0
58.01
q
q
7. HasilPerhitunganContohKasusUji2Arah
Nilai (Z=0,64) > (-1,96)
Nilai (Z=0,64) < (1,96)
-1,96 1,96
Tolak Ho
Tolak Ho
Z = 0,64
Terima Ho
Karena Ho berada di daerah penerimaan dengan tingkat signifikansi 5%
berati Proporsi obat pertama sama dengan obat kedua dalam percobaan.
KESIMPULAN
8. Dua orang karyawan baru perakit komputer A dan B masing-masing telah bekerja
selama 10 dan 12 bulan disebuah perusahaan IT. Kepala Perusahaan beranggapan
persentase melakukan kesalahan karyawan A lebih besar dari pada B, untuk
menguji hipotesis tersebut diambil sampel sebanyak 50 unit komputer yang dirakit
oleh karyawan A dan 60 komputer oleh karyawan B, dari sampel tersebut karyawan
A membuat 15% kesalahan perakitan dan karyawan B 12%. Apakah klaim kepala
perusahaan tersebut benar? Ujilah dengan derajat kebebasan 5%.
Ho : P = P
H1 : P > P
Hipotesis Presentase kesalahan karyawan A sama dengan B
Presentase kesalahan karyawan A lebih besar dari B
留: 1,65Derajat Kebebasan 5% = Uji satu arah
Daerah kritis = Ho ditolak jika Z > 1,65
Penyelesaian:
9. PerhitunganContohKasus uji1arah
Tentukan nilai p dan q dengan persamaan berikut:
21
21
nn
XX
p
X1 = 15% = 0.15 X2 = 12% = 0.12
N1 = 50 Unit N2 = 60 Unit
Diketahui
0024,0
110
27.0
6050
12.015.0
p
P
p
pq 1
997.0
0024.01
q
q
11. HasilPerhitunganContohKasusUji1Arah
Nilai (Z=0,337) < (1,65)
1,65
Tolak Ho
Z = 0,337
Terima Ho
Karena Ho berada di daerah penerimaan yang bearti Proporsi presentase
kesalahan karyawan A sama dengan B pada pengujian dengan tingkat
signifikansi 5% .
KESIMPULAN