際際滷shows by User: DanielHeintjeNdahawa / http://www.slideshare.net/images/logo.gif 際際滷shows by User: DanielHeintjeNdahawa / Sun, 16 Jan 2022 12:26:34 GMT 際際滷Share feed for 際際滷shows by User: DanielHeintjeNdahawa Implementasi pengelolaan sumber daya penting pesisir dan laut /slideshow/implementasi-pengelolaan-sumber-daya-penting-pesisir-dan-laut/251002438 implementasipengelolaansumberdayapentingpesisirdanlaut-220116122635
Kekayaan ekosistem pesisir dan laut Kabupaten Wakatobi berada pada ancaman serius, sehingga diperlukan langkah-langkah pengelolaan yang strategis dan berkelanjutan. Tindakan pengelolaan yang terstandarisasi dan melibatkan penuh masyarakat lokal, adalah salah satu cara menekan laju ancaman terhadap pengrusakan ekosistem ekosistem pesisir dan laut Wakatobi. Penelitian ini difokuskan pada upaya pengetahuan terkini atas status ekosistem lamun dan mangrove di Pulau Tomia, yang mana kedua status ekosistem ini, dapat memberikan informasi tentang derajat kesehatan laut Pulau Tomia dan tentang bagimana menyediakan strategi pengelolaan berkelanjutan pada kedua ekosistem tersebut. Metode yang dipakai adalah obervasi/survey lapangan dengan teknis transek/plot, pengambilan data jenis dan pengukuran prosentase kelimpahan, kemudian teknik wawancara untuk para pihak terkait untuk memperoleh jenis pengelolaan yang tepat demi merawat eksistensi ekosistem lamun dan mangrove di Pulau Tomia. Dengan demikian, hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kelimpahan lamun di Pulau Tomia didominasi oleh jenis Thalassia Hemprichii sebanyak 19,0 % dan jenis Enhalus Acoroides sebanyak 12,2%, sementara kelimpahan atau prosentase tutupan spesies mangrove jenis Rhizophora Mucronata sebesar 69,8 % dan jenis Sonneratia Alba sebesar 73,3 %. Data hasil kelimpahan ini menunjukkan kategori baik, kepadatan sedang serta tingkat kesuburan sumber daya pesisir laut dan upaya pengelolaan sumber daya penting pesisir dan laut Wakatobi tersebut yang dilakukan oleh para pihak berjalan dengan baik, walaupun harus ada aksi-aksi nyata lanjutan dalam upaya perlindungan dan rehabilitasi ekosistem berupa penetapan peraturan desa untuk zona lindung, penuntutan(sangsi pidana) bagi para perusak kedua ekosistem tersebut dan penanaman kembali bibit mangrove]]>

Kekayaan ekosistem pesisir dan laut Kabupaten Wakatobi berada pada ancaman serius, sehingga diperlukan langkah-langkah pengelolaan yang strategis dan berkelanjutan. Tindakan pengelolaan yang terstandarisasi dan melibatkan penuh masyarakat lokal, adalah salah satu cara menekan laju ancaman terhadap pengrusakan ekosistem ekosistem pesisir dan laut Wakatobi. Penelitian ini difokuskan pada upaya pengetahuan terkini atas status ekosistem lamun dan mangrove di Pulau Tomia, yang mana kedua status ekosistem ini, dapat memberikan informasi tentang derajat kesehatan laut Pulau Tomia dan tentang bagimana menyediakan strategi pengelolaan berkelanjutan pada kedua ekosistem tersebut. Metode yang dipakai adalah obervasi/survey lapangan dengan teknis transek/plot, pengambilan data jenis dan pengukuran prosentase kelimpahan, kemudian teknik wawancara untuk para pihak terkait untuk memperoleh jenis pengelolaan yang tepat demi merawat eksistensi ekosistem lamun dan mangrove di Pulau Tomia. Dengan demikian, hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kelimpahan lamun di Pulau Tomia didominasi oleh jenis Thalassia Hemprichii sebanyak 19,0 % dan jenis Enhalus Acoroides sebanyak 12,2%, sementara kelimpahan atau prosentase tutupan spesies mangrove jenis Rhizophora Mucronata sebesar 69,8 % dan jenis Sonneratia Alba sebesar 73,3 %. Data hasil kelimpahan ini menunjukkan kategori baik, kepadatan sedang serta tingkat kesuburan sumber daya pesisir laut dan upaya pengelolaan sumber daya penting pesisir dan laut Wakatobi tersebut yang dilakukan oleh para pihak berjalan dengan baik, walaupun harus ada aksi-aksi nyata lanjutan dalam upaya perlindungan dan rehabilitasi ekosistem berupa penetapan peraturan desa untuk zona lindung, penuntutan(sangsi pidana) bagi para perusak kedua ekosistem tersebut dan penanaman kembali bibit mangrove]]>
Sun, 16 Jan 2022 12:26:34 GMT /slideshow/implementasi-pengelolaan-sumber-daya-penting-pesisir-dan-laut/251002438 DanielHeintjeNdahawa@slideshare.net(DanielHeintjeNdahawa) Implementasi pengelolaan sumber daya penting pesisir dan laut DanielHeintjeNdahawa Kekayaan ekosistem pesisir dan laut Kabupaten Wakatobi berada pada ancaman serius, sehingga diperlukan langkah-langkah pengelolaan yang strategis dan berkelanjutan. Tindakan pengelolaan yang terstandarisasi dan melibatkan penuh masyarakat lokal, adalah salah satu cara menekan laju ancaman terhadap pengrusakan ekosistem ekosistem pesisir dan laut Wakatobi. Penelitian ini difokuskan pada upaya pengetahuan terkini atas status ekosistem lamun dan mangrove di Pulau Tomia, yang mana kedua status ekosistem ini, dapat memberikan informasi tentang derajat kesehatan laut Pulau Tomia dan tentang bagimana menyediakan strategi pengelolaan berkelanjutan pada kedua ekosistem tersebut. Metode yang dipakai adalah obervasi/survey lapangan dengan teknis transek/plot, pengambilan data jenis dan pengukuran prosentase kelimpahan, kemudian teknik wawancara untuk para pihak terkait untuk memperoleh jenis pengelolaan yang tepat demi merawat eksistensi ekosistem lamun dan mangrove di Pulau Tomia. Dengan demikian, hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kelimpahan lamun di Pulau Tomia didominasi oleh jenis Thalassia Hemprichii sebanyak 19,0 % dan jenis Enhalus Acoroides sebanyak 12,2%, sementara kelimpahan atau prosentase tutupan spesies mangrove jenis Rhizophora Mucronata sebesar 69,8 % dan jenis Sonneratia Alba sebesar 73,3 %. Data hasil kelimpahan ini menunjukkan kategori baik, kepadatan sedang serta tingkat kesuburan sumber daya pesisir laut dan upaya pengelolaan sumber daya penting pesisir dan laut Wakatobi tersebut yang dilakukan oleh para pihak berjalan dengan baik, walaupun harus ada aksi-aksi nyata lanjutan dalam upaya perlindungan dan rehabilitasi ekosistem berupa penetapan peraturan desa untuk zona lindung, penuntutan(sangsi pidana) bagi para perusak kedua ekosistem tersebut dan penanaman kembali bibit mangrove <img style="border:1px solid #C3E6D8;float:right;" alt="" src="https://cdn.slidesharecdn.com/ss_thumbnails/implementasipengelolaansumberdayapentingpesisirdanlaut-220116122635-thumbnail.jpg?width=120&amp;height=120&amp;fit=bounds" /><br> Kekayaan ekosistem pesisir dan laut Kabupaten Wakatobi berada pada ancaman serius, sehingga diperlukan langkah-langkah pengelolaan yang strategis dan berkelanjutan. Tindakan pengelolaan yang terstandarisasi dan melibatkan penuh masyarakat lokal, adalah salah satu cara menekan laju ancaman terhadap pengrusakan ekosistem ekosistem pesisir dan laut Wakatobi. Penelitian ini difokuskan pada upaya pengetahuan terkini atas status ekosistem lamun dan mangrove di Pulau Tomia, yang mana kedua status ekosistem ini, dapat memberikan informasi tentang derajat kesehatan laut Pulau Tomia dan tentang bagimana menyediakan strategi pengelolaan berkelanjutan pada kedua ekosistem tersebut. Metode yang dipakai adalah obervasi/survey lapangan dengan teknis transek/plot, pengambilan data jenis dan pengukuran prosentase kelimpahan, kemudian teknik wawancara untuk para pihak terkait untuk memperoleh jenis pengelolaan yang tepat demi merawat eksistensi ekosistem lamun dan mangrove di Pulau Tomia. Dengan demikian, hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kelimpahan lamun di Pulau Tomia didominasi oleh jenis Thalassia Hemprichii sebanyak 19,0 % dan jenis Enhalus Acoroides sebanyak 12,2%, sementara kelimpahan atau prosentase tutupan spesies mangrove jenis Rhizophora Mucronata sebesar 69,8 % dan jenis Sonneratia Alba sebesar 73,3 %. Data hasil kelimpahan ini menunjukkan kategori baik, kepadatan sedang serta tingkat kesuburan sumber daya pesisir laut dan upaya pengelolaan sumber daya penting pesisir dan laut Wakatobi tersebut yang dilakukan oleh para pihak berjalan dengan baik, walaupun harus ada aksi-aksi nyata lanjutan dalam upaya perlindungan dan rehabilitasi ekosistem berupa penetapan peraturan desa untuk zona lindung, penuntutan(sangsi pidana) bagi para perusak kedua ekosistem tersebut dan penanaman kembali bibit mangrove
Implementasi pengelolaan sumber daya penting pesisir dan laut from Daniel Heintje Ndahawali
]]>
47 0 https://cdn.slidesharecdn.com/ss_thumbnails/implementasipengelolaansumberdayapentingpesisirdanlaut-220116122635-thumbnail.jpg?width=120&height=120&fit=bounds document 000000 http://activitystrea.ms/schema/1.0/post http://activitystrea.ms/schema/1.0/posted 0
Mikroorganisme penyebab kerusakan pada ikan /slideshow/mikroorganisme-penyebab-kerusakan-pada-ikan-136809697/136809697 mikroorganismepenyebabkerusakanpadaikan-190317051916
Fisheries]]>

Fisheries]]>
Sun, 17 Mar 2019 05:19:16 GMT /slideshow/mikroorganisme-penyebab-kerusakan-pada-ikan-136809697/136809697 DanielHeintjeNdahawa@slideshare.net(DanielHeintjeNdahawa) Mikroorganisme penyebab kerusakan pada ikan DanielHeintjeNdahawa Fisheries <img style="border:1px solid #C3E6D8;float:right;" alt="" src="https://cdn.slidesharecdn.com/ss_thumbnails/mikroorganismepenyebabkerusakanpadaikan-190317051916-thumbnail.jpg?width=120&amp;height=120&amp;fit=bounds" /><br> Fisheries
Mikroorganisme penyebab kerusakan pada ikan from Daniel Heintje Ndahawali
]]>
168 1 https://cdn.slidesharecdn.com/ss_thumbnails/mikroorganismepenyebabkerusakanpadaikan-190317051916-thumbnail.jpg?width=120&height=120&fit=bounds document Black http://activitystrea.ms/schema/1.0/post http://activitystrea.ms/schema/1.0/posted 0
Mikroorganisme penyebab kerusakan pada ikan /slideshow/mikroorganisme-penyebab-kerusakan-pada-ikan/136805066 mikroorganismepenyebabkerusakanpadaikan-190317015447
fisheries]]>

fisheries]]>
Sun, 17 Mar 2019 01:54:47 GMT /slideshow/mikroorganisme-penyebab-kerusakan-pada-ikan/136805066 DanielHeintjeNdahawa@slideshare.net(DanielHeintjeNdahawa) Mikroorganisme penyebab kerusakan pada ikan DanielHeintjeNdahawa fisheries <img style="border:1px solid #C3E6D8;float:right;" alt="" src="https://cdn.slidesharecdn.com/ss_thumbnails/mikroorganismepenyebabkerusakanpadaikan-190317015447-thumbnail.jpg?width=120&amp;height=120&amp;fit=bounds" /><br> fisheries
Mikroorganisme penyebab kerusakan pada ikan from Daniel Heintje Ndahawali
]]>
87 1 https://cdn.slidesharecdn.com/ss_thumbnails/mikroorganismepenyebabkerusakanpadaikan-190317015447-thumbnail.jpg?width=120&height=120&fit=bounds document Black http://activitystrea.ms/schema/1.0/post http://activitystrea.ms/schema/1.0/posted 0
Rancang bangun-struktur-biorok /slideshow/rancang-bangunstrukturbiorok/124256085 rancang-bangun-struktur-biorok-181128122433
konservasi lingkungan]]>

konservasi lingkungan]]>
Wed, 28 Nov 2018 12:24:33 GMT /slideshow/rancang-bangunstrukturbiorok/124256085 DanielHeintjeNdahawa@slideshare.net(DanielHeintjeNdahawa) Rancang bangun-struktur-biorok DanielHeintjeNdahawa konservasi lingkungan <img style="border:1px solid #C3E6D8;float:right;" alt="" src="https://cdn.slidesharecdn.com/ss_thumbnails/rancang-bangun-struktur-biorok-181128122433-thumbnail.jpg?width=120&amp;height=120&amp;fit=bounds" /><br> konservasi lingkungan
Rancang bangun-struktur-biorok from Daniel Heintje Ndahawali
]]>
57 1 https://cdn.slidesharecdn.com/ss_thumbnails/rancang-bangun-struktur-biorok-181128122433-thumbnail.jpg?width=120&height=120&fit=bounds document Black http://activitystrea.ms/schema/1.0/post http://activitystrea.ms/schema/1.0/posted 0
https://cdn.slidesharecdn.com/profile-photo-DanielHeintjeNdahawa-48x48.jpg?cb=1642335948 https://cdn.slidesharecdn.com/ss_thumbnails/implementasipengelolaansumberdayapentingpesisirdanlaut-220116122635-thumbnail.jpg?width=320&height=320&fit=bounds slideshow/implementasi-pengelolaan-sumber-daya-penting-pesisir-dan-laut/251002438 Implementasi pengelola... https://cdn.slidesharecdn.com/ss_thumbnails/mikroorganismepenyebabkerusakanpadaikan-190317051916-thumbnail.jpg?width=320&height=320&fit=bounds slideshow/mikroorganisme-penyebab-kerusakan-pada-ikan-136809697/136809697 Mikroorganisme penyeb... https://cdn.slidesharecdn.com/ss_thumbnails/mikroorganismepenyebabkerusakanpadaikan-190317015447-thumbnail.jpg?width=320&height=320&fit=bounds slideshow/mikroorganisme-penyebab-kerusakan-pada-ikan/136805066 Mikroorganisme penyeb...