Dokumen tersebut membahas tentang hormon pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Hormon adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan berfungsi untuk mengatur berbagai proses fisiologis seperti pertumbuhan, metabolisme, dan reproduksi. Jenis hormon meliputi hormon peptida, amina, dan steroid yang masing-masing mempengaruhi fungsi organ tertentu.
Laporan praktikum biokimia ini membahas percobaan lipid yang meliputi uji kelarutan lipid, pembentukan emulsi, sifat asam dan basa minyak, hidrolisis minyak oleh alkali, uji kolesterol, dan bentuk kristal kolesterol. Lipid merupakan senyawa heterogen yang terdiri atas trigliserida, fosfolipida, dan sterol yang memainkan peran penting dalam tubuh."
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Pujiati Puu
?
Praktikum menguji protein dengan reagen biuret menunjukkan hasil positif, yaitu perubahan warna larutan menjadi ungu, pada semua konsentrasi larutan kuning telur, putih telur, dan ikan giling. Hal ini mengindikasikan adanya ikatan peptida pada protein-protein tersebut.
Laporan ini membahas hasil praktikum tentang uji karbohidrat pada berbagai bahan yang meliputi uji Molish, Benedict, Seliwanoff, Iodine, dan karbohidrat pada buah. Tujuan praktikum adalah mengidentifikasi jenis karbohidrat yang ada pada berbagai bahan melalui serangkaian uji.
Protein merupakan makromolekul polipeptida yang terdiri dari rantai asam amino. Protein memiliki berbagai fungsi seperti pertumbuhan, pemeliharaan jaringan, dan pengatur proses di dalam tubuh. Terdapat beberapa jenis protein berdasarkan kandungan asam aminonya, seperti protein sempurna, tidak sempurna, dan kurang sempurna. Protein juga diklasifikasikan berdasarkan fungsi biologis dan strukturnya.
1. Uji Unsur-Unsur Protein
Setelah dilakukan pengujian unsur-unsur protein, dapat disimpulkan bahwa albumin mengandung unsur protein, yaitu nitrogen dan oksigen. Susu mengandung nitrogen, hidrogen, dan oksigen. Tempe mengandung nitrogen, hidrogen, oksigen, dan karbon. Seadngkan kuning telur mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon.
2. Uji Kelarutan Albumin
Protein albumin dapat larut pada air (H2O), asam (HCl), basa (NaOH), dan garam encer (NaCO3). Karena semua campuran tidak menghasilkan endapan. Namun kelarutan protein akan berkurang jika ditambahkan garam anorganik, karena terjadi kompetisi antara garam anorganik dengan molekul protein untuk mengikat air.
3. Uji Biuret
Pada uji biuret yang menghasilkan warna soft ungu adalah albumin. Albumin mengandung dua atau lebih ikatan peptida, sehingga ikatan peptidanya panjang. Namun pada kuning telur, susu, dan tempe menghasilkan warna biru dikarenakan kadar protein setiap bahan berbeda, sehingga jumlah ikatan peptidanya berbeda. Hal ini mengakibatkan warna yang dihasilkan akan berbeda juga.
4. Uji Nnhidrin
Albumin, susu, tempe, dan kuning telur menunjukkan adanya warna ungu yang menunjukkan kadar protein tinggi karena ikatan peptidanya panjang. Warna ungu juga berarti protein tersebut mempunyai gugus asam amino bebas. Sedangkan pada arginin, warna yang dihasilkan bening artinya tidak menunjukkan adanya asam amino bebas.
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kelarutan lemak terhadap pelarut dan terjadinya emulsi, menguji ketidakjenuhan minyak dan asam lemak, serta mendeteksi kehadiran kolesterol. Hasilnya menunjukkan bahwa lemak hanya larut dalam pelarut organik nonpolar seperti kloroform dan eter, tetapi tidak dalam air. Lemak juga larut dalam Na2CO3 karena terjadi reaksi penyabunan."
Uji Biuret digunakan untuk mendeteksi keberadaan ikatan peptida pada protein. Reaksi antara protein dengan larutan CuSO4 dan NaOH akan menghasilkan warna ungu bila terdapat ikatan peptida. Hasil pengamatan menunjukkan sampel taoge dan kecap seharusnya memberikan warna positif karena mengandung protein, namun hasil yang didapat berbeda dengan laboratorium sebelumnya.
Laporan ini mendeskripsikan eksperimen hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa menggunakan asam klorida. Sukrosa dihidrolisis pada suhu tinggi selama 30 menit, kemudian diuji menggunakan beberapa tes kimia. Hasil tes menunjukkan kehadiran monosakarida seperti glukosa dan fruktosa.
Laporan praktikum biokimia mendiskusikan pengaruh pH dan suhu terhadap aktivitas enzim diastase, serta menguji aktivitas enzim amilase pada biji kacang hijau dan tauge. Metode yang digunakan meliputi pengujian iod untuk mendeteksi karbohidrat dan reaksi Benedict untuk mendeteksi monosakarida hasil hidrolisis pati oleh enzim.
Antibiotik adalah senyawa alami atau sintetik yang menghambat proses infeksi bakteri dengan mengganggu metabolisme, dinding sel, membran, atau sintesis protein bakteri. Ada beberapa golongan utama antibiotik seperti beta-laktam, kuionolon, dan tetrasiklin yang bekerja melalui mekanisme yang berbeda-beda.
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariotAliyah Purwanti
?
Dokumen ini membahas perbedaan proses transkripsi dan translasi pada sel prokariotik dan eukariotik. Sel prokariotik melakukan transkripsi dan translasi secara bersamaan di sitoplasma tanpa membran inti, sedangkan sel eukariotik melakukan transkripsi di inti dan translasi di sitoplasma terpisah oleh membran inti. Sel prokariotik juga memiliki mRNA polisistronik dan sistem operon, sedangkan sel eukariotik mRNA monosistronik tanpa sist
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang hormon, termasuk definisi hormon, ciri-ciri hormon, fungsi hormon, faktor yang mempengaruhinya, letak kelenjar endokrin utama di tubuh, dan mekanisme kerja hormon melalui interaksi dengan reseptor.
Dokumen ini membahas tentang struktur dan jenis-jenis jaringan epitel pada hewan. Terdapat delapan jenis epitel yang dijelaskan beserta ciri-ciri dan contoh jaringannya di dalam tubuh, yaitu epitel pipih selapis, epitel kuboid selapis, epitel silindris selapis, epitel pipih berlapis, epitel silindris berlapis, epitel kuboid berlapis, epitel silindris bertingkat, dan epitel transisional. Dokumen ini juga menjel
Praktikum ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri dari berbagai sumber berdasarkan morfologi koloni. Terdapat 5 jenis bakteri yang diidentifikasi, yaitu Staphylococcus aureus, Serratia marcecens, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Sarcina lutea, dengan karakteristik berbeda seperti bentuk, ukuran, warna, dan tekstur koloni. Bakteri diisolasi menggunakan teknik quadrant streak untuk me
Obat adalah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rokhaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia. (Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 193/kab/B.VII/71)
Dokumen tersebut membahas tentang kelenjar hormon dan fungsi hormon-hormon utama dalam tubuh manusia. Terdapat penjelasan singkat tentang kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, pineal, adrenal, pankreas, testis, ovarium beserta hormon-hormon yang dihasilkan dan fungsinya seperti mengatur pertumbuhan, metabolisme, siklus menstruasi, dan lainnya.
Uji Biuret digunakan untuk mendeteksi keberadaan ikatan peptida pada protein. Reaksi antara protein dengan larutan CuSO4 dan NaOH akan menghasilkan warna ungu bila terdapat ikatan peptida. Hasil pengamatan menunjukkan sampel taoge dan kecap seharusnya memberikan warna positif karena mengandung protein, namun hasil yang didapat berbeda dengan laboratorium sebelumnya.
Laporan ini mendeskripsikan eksperimen hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa menggunakan asam klorida. Sukrosa dihidrolisis pada suhu tinggi selama 30 menit, kemudian diuji menggunakan beberapa tes kimia. Hasil tes menunjukkan kehadiran monosakarida seperti glukosa dan fruktosa.
Laporan praktikum biokimia mendiskusikan pengaruh pH dan suhu terhadap aktivitas enzim diastase, serta menguji aktivitas enzim amilase pada biji kacang hijau dan tauge. Metode yang digunakan meliputi pengujian iod untuk mendeteksi karbohidrat dan reaksi Benedict untuk mendeteksi monosakarida hasil hidrolisis pati oleh enzim.
Antibiotik adalah senyawa alami atau sintetik yang menghambat proses infeksi bakteri dengan mengganggu metabolisme, dinding sel, membran, atau sintesis protein bakteri. Ada beberapa golongan utama antibiotik seperti beta-laktam, kuionolon, dan tetrasiklin yang bekerja melalui mekanisme yang berbeda-beda.
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariotAliyah Purwanti
?
Dokumen ini membahas perbedaan proses transkripsi dan translasi pada sel prokariotik dan eukariotik. Sel prokariotik melakukan transkripsi dan translasi secara bersamaan di sitoplasma tanpa membran inti, sedangkan sel eukariotik melakukan transkripsi di inti dan translasi di sitoplasma terpisah oleh membran inti. Sel prokariotik juga memiliki mRNA polisistronik dan sistem operon, sedangkan sel eukariotik mRNA monosistronik tanpa sist
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang hormon, termasuk definisi hormon, ciri-ciri hormon, fungsi hormon, faktor yang mempengaruhinya, letak kelenjar endokrin utama di tubuh, dan mekanisme kerja hormon melalui interaksi dengan reseptor.
Dokumen ini membahas tentang struktur dan jenis-jenis jaringan epitel pada hewan. Terdapat delapan jenis epitel yang dijelaskan beserta ciri-ciri dan contoh jaringannya di dalam tubuh, yaitu epitel pipih selapis, epitel kuboid selapis, epitel silindris selapis, epitel pipih berlapis, epitel silindris berlapis, epitel kuboid berlapis, epitel silindris bertingkat, dan epitel transisional. Dokumen ini juga menjel
Praktikum ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri dari berbagai sumber berdasarkan morfologi koloni. Terdapat 5 jenis bakteri yang diidentifikasi, yaitu Staphylococcus aureus, Serratia marcecens, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Sarcina lutea, dengan karakteristik berbeda seperti bentuk, ukuran, warna, dan tekstur koloni. Bakteri diisolasi menggunakan teknik quadrant streak untuk me
Obat adalah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rokhaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia. (Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 193/kab/B.VII/71)
Dokumen tersebut membahas tentang kelenjar hormon dan fungsi hormon-hormon utama dalam tubuh manusia. Terdapat penjelasan singkat tentang kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, pineal, adrenal, pankreas, testis, ovarium beserta hormon-hormon yang dihasilkan dan fungsinya seperti mengatur pertumbuhan, metabolisme, siklus menstruasi, dan lainnya.
Ada tujuh kelenjar endokrin utama yang menghasilkan berbagai jenis hormon untuk mengontrol berbagai fungsi tubuh, seperti pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, reproduksi, dan respon ke stres. Hormon-hormon ini termasuk steroid, peptida, dan derivat asam amino yang bekerja dengan mengikat reseptor sel target untuk memicu respons biologis.
Sistem hormon pada manusia terdiri dari beberapa kelenjar endokrin utama yang menghasilkan hormon, seperti hipofisa, tiroid, paratiroid, adrenal dan gonad. Hormon-hormon ini berperan dalam proses pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan fungsi organ tubuh."
Kelenjar hipofisis merupakan kelenjar master yang menghasilkan berbagai hormon untuk mengontrol kerja kelenjar endokrin lainnya seperti tiroid, adrenal, gonad, dan laktasi. Hormon-hormon tersebut berperan dalam proses metabolisme, pertumbuhan, reproduksi, dan homeostasis tubuh.
Dokumen tersebut membahas sistem endokrin yang meliputi hormon, fungsi hormon, klasifikasi hormon, mekanisme kerja hormon, hipothalamus dan hipofisis, kelenjar tiroid, kelenjar pankreas, kelenjar adrenal, dan hormon pengatur mineralisasi seperti paratiroid hormon.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem endokrin pada manusia. Sistem endokrin terdiri atas beberapa kelenjar yang menghasilkan hormon, seperti kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, kelamin, dan pulau-pulau Langerhans pada pankreas. Setiap hormon berperan dalam mengontrol berbagai fungsi tubuh seperti pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, reproduksi, dan lainnya. Kelainan pada sistem endokrin d
Hormon, enzim, dan koenzim merupakan senyawa biokimia penting yang berperan dalam proses metabolisme tubuh. Hormon berfungsi untuk memacu atau menggiatkan proses metabolisme, enzim berperan sebagai katalis dalam reaksi kimia organik, sedangkan koenzim membantu fungsi enzim dalam memulai atau mempercepat reaksi.
Sistem hormon melibatkan kelenjar endokrin yang memproduksi hormon untuk mengatur berbagai fungsi tubuh seperti metabolisme, pertumbuhan, dan reproduksi. Hormon bekerja dalam jumlah kecil namun memiliki pengaruh luas, dan diproduksi secara spesifik untuk organ atau aktivitas tertentu. Kelenjar endokrin utama meliputi hipofisis, tiroid, adrenal, gonad, pankreas, dan lainnya.
Hormon merupakan zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin dan berperan mengkoordinasikan proses fisiologis tubuh serta mempertahankan keseimbangan tubuh. Terdapat berbagai jenis hormon dengan fungsi masing-masing seperti insulin yang menurunkan kadar gula darah, estrogen yang mempengaruhi perkembangan organ kelamin wanita, dan testosteron yang mempengaruhi ciri kelamin pria.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem endokrin, termasuk anatomi dan fisiologi kelenjar endokrin, jenis hormon yang dihasilkan, serta mekanisme kerja hormon dalam mengontrol berbagai aktivitas tubuh.
Sistem hormon adalah sistem yang mengatur aktivitas tubuh melalui hormon yang dihasilkan kelenjar endokrin dan diedarkan melalui darah. Hormon berupa protein yang dihasilkan kelenjar seperti hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pankreas, adrenal, dan kelenjar reproduksi untuk mengontrol berbagai fungsi seperti pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan reproduksi.
Sistem endokrin adalah sistem yang mengatur homeostasis dan fungsi fisiologi tubuh melalui hormon. Ia terdiri atas kelenjar-kelenjar endokrin seperti hipotalamus, hipofisis, tiroid, dan adrenal yang memproduksi hormon. Hormon-hormon ini berperan dalam reproduksi, pertumbuhan, dan metabolisme serta memiliki sifat kelarutan dan mekanisme kerja yang berbeda-beda.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai sistem endokrin pada manusia, yang terdiri atas beberapa kelenjar yang menghasilkan hormon untuk mengatur tubuh. Kelenjar-kelenjar tersebut antara lain hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, timus, kelamin, pencernaan, dan pineal yang berperan dalam pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan reproduksi.
This document outlines the course roadmap for an organometallic chemistry course. It will cover the basics of organometallic chemistry including electron counting, main group and transition metal chemistry, and common reaction types like insertion, elimination, and oxidative addition/reductive elimination. As an example, it will discuss the industrial Monsanto process for producing acetic acid catalytically using a rhodium complex and methanol. Students will learn to understand and explain organometallic reactions and current research papers.
This chapter discusses alkynes, carbon-carbon triple bonds. Alkynes contain two pi bonds and have the general formula CnH2n-2. They can be named using IUPAC nomenclature by changing the -ane ending of the parent alkane to -yne. Alkynes undergo addition reactions like alkenes but also have unique reactions like forming acetylide ions. They can be synthesized through elimination and by reactions of acetylide ions. Oxidation and ozonolysis reactions of alkynes cleave the triple bond.
1) The chapter discusses tools for studying chemical reactions including equilibrium constants, free energy change, enthalpy, entropy, bond dissociation energy, kinetics and activation energy.
2) It then examines the chlorination of methane as a free-radical chain reaction involving initiation, propagation and termination steps.
3) Key concepts covered include how reaction rate depends on factors like temperature, activation energy and reaction order. Transition state theory and reaction energy diagrams are also explained.
The document discusses the hard and soft acid and base (HSAB) theory introduced by Pearson in 1963. It explains that hard acids prefer to coordinate with hard bases, and soft acids prefer soft bases, due to their relative polarizabilities. Hard acids and bases are less polarizable, while soft species are more polarizable and form stronger bonds through electron sharing. The HSAB concept is used to understand stability, reactions, and reaction mechanisms based on qualitative descriptions of predominant factors like polarizability.
Dokumen tersebut membahas tentang simetri molekular, termasuk definisi simetri, unsur-unsur simetri seperti sumbu rotasi dan bidang cermin, serta penggolongan kelompok simetri molekul menggunakan aliran kerja diagram.
Ikatan hidrogen terjadi antara atom hidrogen dengan unsur elektronegatif lainnya yang sedang terikat kovalen dengan atom lain. Hal ini disebabkan oleh perbedaan elektronegativitas yang menyebabkan muatan parsial positif pada atom hidrogen dan negatif pada unsur elektronegatif, sehingga terjadi tarikan elektrostatik antara keduanya. Ikatan hidrogen dapat terjadi antar molekul maupun intramolekul dan memainkan peran penting dalam struktur
This chapter discusses stereochemistry and chirality. It defines stereoisomers such as enantiomers, which are nonsuperimposable mirror images, and diastereomers, which are not mirror images. Chiral carbons have four different groups and exist as enantiomers. Enantiomers have identical properties except for how they interact with other chiral molecules and rotate plane-polarized light in opposite directions. Methods to determine chirality such as assigning R/S configurations and using Fischer projections are covered. The chapter also discusses resolving enantiomers through formation of diastereomers.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang statistika dasar yang mencakup tabel dan grafik satu, dua, dan tiga variabel yang menganalisis data pemasaran pesawat TV, produksi kacang tanah, jumlah pegawai negeri, dan pengeluaran serta tabungan rumah tangga.
This document discusses nuclear chemistry and includes the following key points:
- Atomic number (Z) is the number of protons and mass number (A) is the number of protons + neutrons.
- Nuclear equations must balance mass number and atomic number.
- Radioactive decay occurs through alpha, beta, and positron emission or electron capture to achieve nuclear stability.
- The rate of radioactive decay follows first-order kinetics and half-life can be used for radioactive dating.
The document summarizes key concepts from Chapter 6 of an Organic Chemistry textbook about alkyl halides and their reactions. It covers classes of alkyl halides, nomenclature, properties, preparation methods including free radical halogenation and allylic halogenation, and substitution and elimination reaction mechanisms including SN1, SN2, E1 and E2. It also discusses factors that influence the reactivity and selectivity of these reactions such as nucleophile strength, solvent effects, and substrate structure.
This chapter discusses the structure, properties, and synthesis of alkenes. Key points include:
- Alkenes contain a pi bond between two carbons as the functional group. This pi bond is more reactive than a sigma bond.
- Common methods for alkene synthesis are E2 elimination of hydrogen halides, E1 elimination of hydrogen halides, removal of vicinal dibromides, and dehydration of alcohols.
- Alkene stability is affected by substitution - more substituted alkenes are more stable. Cis isomers are generally more stable than trans.
- IUPAC nomenclature is used to systematically name alkenes based on
1) The document discusses the acidity of ¦Á-hydrogens in enols and enolate ions. Strong bases will remove ¦Á-hydrogens to form resonance-stabilized enolate ions.
2) Enolate ions act as nucleophiles in reactions like alkylation, bromination, and the iodoform reaction. Catalytic bases like NaOH allow repeated reactions while non-catalytic bases like NaH and LDA only react once.
3) Important condensation reactions involving carbonyl compounds are the aldol and Claisen condensations. The aldol condensation forms ¦Â-hydroxycarbonyl products from carbonyl addition, while the Claisen forms ¦Â-keto
This chapter discusses the structure, properties, nomenclature and synthesis of alcohols. Alcohols are classified based on whether the carbon bonded to the hydroxyl group is primary, secondary or tertiary. Common methods for synthesizing alcohols include Grignard reactions, reduction of carbonyl groups, and hydration of alkenes. Grignard reagents add across carbonyl groups to form alcohols while reduction uses agents like sodium borohydride or lithium aluminum hydride. Alcohols exhibit hydrogen bonding which affects their physical properties like higher boiling points and solubility.
This document provides an overview of thermodynamics concepts including:
1. The first law of thermodynamics states that the change in internal energy of a system is equal to the heat transferred plus work done.
2. Enthalpy (H) is a state function that takes into account both internal energy changes and work related to pressure-volume changes during chemical reactions.
3. Hess's law states that the total enthalpy change for a reaction is equal to the sum of the enthalpy changes for the individual steps of that reaction.
2. KELOMPOK I
? DEWA AYU RAHMA CYNTIA DEVI (G1C013013)
? DEWI SARTIKA (G1C013014)
? MUHAMMAD GUMALE FANJI (G1C013030)
? NOVIA SUKMAWATI (G1C013032)
? SHAFA BINTI S. BAGIS (G1C013042)
? SIRODJUDIN (G1C013043)
? WAHYU TRIYATNOKO (G1C013052)
? BAIQ ANITA RAHAYU (G1C012004)
3. MATERI POKOK
? Deskripsi Umum dan Pengertian Hormon
? Jenis-jenis Hormon
? Hormon dalam Kaitannya dengan Protein
? Fungsi Hormon Beserta Contoh dan Struktur
? Klasifikasi Hormon
? Biosintesis dan Inaktivasi Hormon
5. HORMON
? Istilah hormon (dari kata Yunani, horman berarti
menggerakan) yang digunakan pertama kali pada tahun
1905 oleh Ernest Starling untuk menjelaskan aksi fisiologi
dari sekretin suatu mesenger kimia yang jika dilepaskan
dari duodenum selanjutnya merangsang sekresi suatu
cairan kaya bikarbonat dari pancreas.
6. HORMON
? Hormon berasal dari kata Hormaein yang artinya memacu
atau menggiatkan atau merangsang.
? Hormon merupakan senyawa kimia, berupa protein yang
mempunyai fungsi untuk memacu atau menggiatkan proses
metabolisme tubuh. Dengan adanya hormon dalam tubuh
maka organ akan berfungsi menjadi lebih baik.
? Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang tidak terlalu
banyak (sedikit), tetapi jika kekurangan atau berlebihan
akan mengakibatkan hal yang tidak baik (kelainan seperti
penyakit) sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan serta proses metabolisme tubuh.
7. HORMON
? Hormonologi: yaitu ilmu yang mempelajari mengenai
seluk beluk hormon.
? Hormon berfungsi mengatur pertumbuhan, reproduksi,
tingkah laku, keseimbangan dan metabolisme. Hormon
masuk ke dalam peredaran darah menuju organ
target. Jumlah yang dibutuhkan sedikit namun
mempunyai kemampuan kerja yang besar dan lama
pengaruhnya karena hormon mempengaruhi kerja organ
dan sel.
8. HORMON
? Pada makhluk hidup, khususnya manusia, hormon
dihasilkan oleh kelenjar yang tersebar dalam tubuh.
? Cara kerja hormon di dalam tubuh tidak dapat diketahui
secara cepat perubahannya, akan tetapi memerlukan
waktu yang lama. Tidak seperti sistem saraf yang cara
kerjanya dengan cepat dapat dilihat perubahannya. Hal
ini karena hormon yang dihasilkan akan langsung
diedarkan oleh darah melalui pembuluh darah,
sehingga memerlukan waktu yang panjang.
9. JENIS-JENIS HORMON
? Hormon Peptida
Merupakan protein dengan beragam ukuran. Protein yang
disintesis disisipkan ke dalam vesikel untuk sekresi, dilipat, dan
dapat diproses melalui proteolisis atau modifikasi lain. Pelipatan
ditentukan oleh rangkaian primer protein maupun oleh protein
tambahan. Hormon peptida ialah kelompok terbesar dan diarahkan
oleh mRNA padaendoplasmic reticulum, sebagian besar dibentuk
oleh prohormon. Peptida yang terbentuk dari preprohormon
menghasilkan prohormon, kemudian peptida itu selanjutnya
dipecah oleh aparatus golgi membentuk hormon. Disekresikan oleh
sebagian besar kelenjar endokrin. Petide atau derivat peptide
dibuat oleh kelenjar buntu yang berasal dari jaringan alat
pencernaan. Contohnya hormon antidiuretik, oksitosin, insulin,
glukagon, dan parathormon.
10. JENIS-JENIS HORMON
? Hormon Amina
Derivat asam amino tirosin yang disekresikan oleh kelenjar tiroid
dan medula kelenjar adrenal (catecholamines). Derivat asam
amino dikeluarkan oleh sel kelenjar buntu yang berasal dari
jaringan nervus medulla supra renal dan neurohipofise,
contohnya hormon tiroid, epinefrin, dan norepinefrin.
? Hormon Steroid
Berasal dari kolesterol dan disekresi oleh korteks adrenal vertebrata
dan pada mamalia juga plasenta. Steroid berasal dari kolesterol
yang dihasilkan melalui sintesis de novo atau melalui ambilan
dari LDL melalui reseptor LDL. Steroid dibuat oleh kelenjar
buntu yang berasal dari mesotelium. Contohnya kortisol,
aldosteron, estrogen, progesteron, dan testosteron.
11. CIRI-CIRI HORMON
? Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel
kelenjar endokrin dalam jumlah sangat kecil
? Diangkut oleh darah menuju ke sel atau jaringan target
? Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang
terdapat dalam sel target
? Mempunyai pengaruh mengaktifkan enzim khusus
? Mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel
target, tetapi dapat juga mempengaruhi beberapa sel
target yang berlainan
13. HORMON DAN PROTEIN
? Hormon merupakan salah satu jenis protein berdasarkan
fungsi biologisnya yaitu sebagai protein pengatur.
? Protein Pengatur merupakan protein yang berfungsi
mengatur aktivitas fisiologi atau seluler. Beberapa protein
membantu mengatur aktivitas seluler atau fisiologi. Salah
satu jenis protein ini yaitu sejumlah hormon, seperti insulin
yang mengatur metabolisme gula dan kekurangannya
menyebabkan penyakit diabetes, hormon pertumbuhan dari
pituitary dan hormon paratiroid yang mengatur transport Ca2+
dan fosfat. Protein pengatur lain, yang disebut represor
mengatur biosintesa enzim oleh sel bakteri. Contohnya
hormon insulin dan hormon paratiroid.
14. MEKANISME KERJA HORMON PROTEIN
? Reseptor hormon protein bersifat spesifik dan terdapat pada
membran plasma sel target. Interaksi hormon dengan
reseptornya mengakibatkan perangsangan atau
penghambatan enzim adenilsiklase yang terikat pada reseptor
tersebut.
? Interaksi hormon-reseptor ini mengubah kecepatan sintesis
siklik AMP dari ATP.
? Selanjutnya siklik AMP berfungsi sebagai mediator intrasel
untuk hormon tersebut dan seluruh sistem ini
berfungsi sebagai suatu mekanisme spesifik sehingga efek
spesifik suatu hormon dapat terjadi.
? Siklik AMP mempengaruhi berbagai proses dalam sel.
15. MEKANISME KERJA HORMON PROTEIN
? Siklik AMP menyebabkan aktivasi enzim protein kinase yaitu
proses fosforilasi pada sintesis protein. Siklik AMP
mempengaruhi kecepatan proses ini.
? Metabolisme siklik AMP menjadi 5'AMP dikatalisis oleh enzim
fostodiesterase yang spesifik. Dengan demikian zat-zat yang
menghambat enzim fostodiesterase ini dapat menyebabkan
timbulnya efek mirip hormon.
? Hormon yang bekerja dengan cara di atas ialah hormon tropik
adenohipofisis misalnya gonadotropin, MSH (melanocyte
stimulating hormone), beberapa releasing hormones dari
hipotalamus, glukagon, hormon paratiroid, dan kalsitonin.
17. FUNGSI HORMON
? Mempengaruhi dalam metabolisme glukosa, protein, dan
lemak pada seluruh tubuh
? Mengendalikan tekanan darah
? Merangsang dalam pembentukan sel darah merah
? Mengendalikan dalam perkembangan ciri seksual dan sistem
reproduksi
? Mengendalikan pembentukan dan pelepasan hormon oleh
korteks adrenal
? Merangsang pembentukan dan pelepasan dari kelenjar
tiroid
? Mempertahankan homeostasis (keseimbangan keadaan
tubuh dengan lingkungan)
18. CONTOH HORMON PADA MANUSIA
? Tiroksin, dihasilkan oleh zat tiroid atau kelenjar gondok
yang mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan
metabolisme karbohidrat yang ada dalam tubuh.
? Growth Hormon (GH), percepatan dan kecepatan
pertumbuhan seseorang. Kelebihan dari GH yaitu
menyebabkan pertumbuhan raksasa. Jika kekurangan
hormon GH yaitu kekecilan atau kerdil.
? Tesrosteron, mengatur perkembangan organ reproduksi
dan munculnya tanda-tanda kelamin pada pria.
? Progresteron, munculnya tanda-tanda kelamin sekunder
pada wanita.
19. No Nama hormone Fungsinya
1. Anti Diuretik Hormone ( ADH ) Meningkatkan absorbsi air dr tubulus ginjal dan meningkatkan tekanan darah
2. Oksitosin Merangsang kontraksi uterus, pengeluaran air susu
3.
Growth Hormone
( GH )
Merangsang pertumbuhan tulang dan otot, meningkatkan sintesis protein,mobilisasi lemak,
menurunkan metabolisme karbohidrat
4. Prolaktin
Meningkatkan perkembangan payudara selama kehamilan dan produksi air susu setelah
kelahiran
5. Tiroid Stimulating Hormone ( TSH ) Merangsang produksi dan sekresi hormon tiroid
6. Adenocorticotropic Hormone ( ACTH ) Merangsang sekresi dan produksi hormon steroid dan korteks adrenal
7 Luteinizing hormon ( LH )
Merangsang pertumbuhan korpus luteum, ovulasi, produksi esterogen dan progesteron ( pd
wanita )
Merangsang sekresi testosteron, perkembangan jaringan interstisial ( pd pria )
8 Folicel stimulating hormone
Merangsang pertumbuhan folikel telur dan ovulasi ( pd. Wanita )
Merangsang produksi sperma ( pd pria )
9 Melanosit stimulating hormone Bersama dg ACTH terlibat dalam pembentukan kulit
10 Tiroksin ( T4 ) dan Triidotironin ( T3 )
Meningkatkan laju metabolisme, sensitivitas kardiovaskuler thd aktivasi saraf simpatik,
mempengaruhi kematangan homeostasis otot skelet
20. 11 Kalsitonin Menurunkan konsentrasi Ca dan fosfat,
12 Hormon paratiroid
Meningkatkan konsentrasi Ca dlm darah, menurunkan kadar fosfat
darah, bekerja mempengaruhi tulang, usus, ginjal, dan sel-sel lainnya
13 Adrenalin / epinefrin
Meningkatkan kecepatan denyut jantung, dan tekanan darah, mengatur
diameter arteriol, merangsang kontraksi otot polos, meningkatkan
konsentrasi gula darah
14 Noradrenalin / norepinefrin Menyebabkan konstriksi arteriol dan meningkatkan laju metabolisme
15 Glukokortikoid ( kortison dan kortikosteron )
Mempengaruhi proses metabolisme, mengatur konsentrasi gula darah,
antiinflamasi, mempengaruhi proses pertumbuhan, menurunkan
pengaruh stress dan sekresi ACTH
16 Insulin
Menurunkan gula darah, meningkatkan simpanan glikogen,
mempengaruhi otot, hati dan jaringan adiposa
17 Glukagon Meningkatkan kadar gula darah
18 Estrogen
Mempengaruhi perkembangan organ seks dan ciri-ciri kelamin wanita,
merangsang perkembangan folikel telur, mempengaruhi siklus
menstruasi, merangsang penealan dinding uterus, dan memeilihara
kehamilan
19 Progesteron
mempengaruhi siklus menstruasi, merangsang penealan dinding uterus,
dan memeilihara kehamilan
20 Human chorionic gonadotrpin ( HCG ) Memelihara kehamilan
21 Testosteron
Mempengaruhi perkembangan organ seks dan ciri kelamin pria, serta
pembentukan sperma
21. HORMON PADA HEWAN
No Nama Hormon Fungsi
1. Hormon ekdison Berfungsi pada pengaturan proses pergantian Kulit(ekdisis).
2. Hormon juvenil berperan menghambat proses metamorfosis.
3. GH = Growth Hormone
bila kelebihan hormon ini
akan mengakibatkan pertumbuhan raksasa/luar
biasa yang disebut dengan Gigantisme
4. Tiroksin
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar Tiroid dan berfungsi untuk
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Bila kekurangan horomon
ini pada masa kanak-kanak akan menyebabkan pertumbuhan yang lambat
dana mental yang terbelakang yang disebut dengan Kretinisme.
5. FSH = Folikel Stimulating Hormone berfungsi untuk merangsang pembentukan folikel sel ovum.
6. Androgen Hormon yang dapat memperlihatkan ciri-ciri sekunder untuk jantan
7. Estrogen Hormon yang dapat memperlihatkan ciri-ciri sekunder pada betina
8. Neuropeptida
semacam horomon pada hewan tingkat rendah, yang berfungsi
untukmerangsang pertumbuhan dan regenerasi.
22. HORMON PADA TUMBUHAN
? Auksin, membentuk perpanjangan sel, merangsang
pembentukkan bunga dan buah, mengaktifkan
cambium untuk membentuk sel-sel baru.
? Sitokinin, memacu pembelahan sel, mempercepat
pertumbuhan akar, dan tunas.
? Giberelin, merangsang pembelahan dan pembesaran
sel, mempercepat perkecambahan biji.
? Etilen, menghambat pertumbuhan, mempercepat
penuaan buah dan penuaan daun.
? Asam absisat, proses peruntokkan daun.
23. HORMON PADA TUMBUHAN
? Auksin
Hormon ini hadir dalam embrio biji, daun muda, dan tunas apikal meristem.
Fungsi auksin:
a. Stimulasi perpanjangan sel, pembelahan sel dalam kambium, diferensiasi
floem dan xilem, inisiasi akar pada stek batang, perkembangan akar lateral
dalam kultur jaringan
b. Menunda penuaan daun
c. Penekanan pertumbuhan tunas lateralis saat dipasok dari tunas apikal
d. Penghambatan atau promosi buah dan amputasi daun melalui stimulasi
etilena
e. Pengaturan buah dan pertumbuhan diinduksi melalui auksin di beberapa
tumbuhan
f. Auksin dapat menunda pematangan buah
g. Dalam Bromeliads, hormon auksin mendorong berbunga
h. Stimulasi bagian bunga, keperempuanan bunga dioecious, dan produksi
konsentrasi tinggi etilen pada tumbuhan berbunga
24. HORMON PADA TUMBUHAN
? Sitokinin
Sitokinin disintesis dalam akar dan kemudian diangkut ke
bagian tumbuhan lainnya. Fungsi sitokinin:
a. Stimulasi pembelahan sel, pertumbuhan tunas lateral dan
dominasi apikal
b. Stimulasi inisiasi tunas dan pembentukan tunas dalam
kultur jaringan
c. Daun pembesaran sel yang stimulasi ekspansi daun
d. Pada beberapa spesies tumbuhan, peningkatan
pembukaan stomata
e. Etioplasts diubah menjadi kloroplas melalui stimulasi
sintesis klorofil
25. HORMON PADA TUMBUHAN
? Etilen
Etilen hadir dalam jaringan pematangan buah, simpul batang,
daun dan bunga senescent. Fungsi etilen:
a. Etilen mengarah untuk melepaskan keadaan dormansi
b. Ini merangsang pertumbuhan tunas dan akar bersama
dengan diferensiasi
c. Daun dan buah amputasi
d. Induksi bunga di Bromiliad
e. keperempuanan bunga dioecious dirangsang
f. Pembukaan bunga dirangsang
g. Bunga dan stimulasi penuaan daun
h. Pematangan buah dirangsang oleh etilena
26. HORMON PADA TUMBUHAN
? Asam Absisat
Asam absisat kebanyakan ditemukan di dekat daun,
batang, dan buah mentah. Fungsi asam absisat:
a. Rangsangan penutupan stomata
b. Penghambatan pertumbuhan tunas
c. Mendorong benih untuk sintesis penyimpanan
protein
27. HORMON PADA TUMBUHAN
? Giberelin
Giberelin ini yang hadir dalam meristem tunas apikal dan
akar, daun muda, serta embrio. Fungsi giberelin:
a. Merangsang pemanjangan batang
b. Giberelin dapat menyebabkan perkembangan buah
tanpa biji
c. Hal ini dapat menunda penuaan daun dan buah jeruk
d. Hal ini dapat mengakhiri dormansi benih tumbuhan
yang membutuhkan cahaya untuk induksi
perkecambahan
32. KLASIFIKASI HORMON
Klasifikasi
Tradision
al
Senyawa
Pembent
uk
Fungsi Respon Kelarutan Lokasi
Reseptor
Letak Sel
Target
Siklus
Sekresi
Klasik Steroid Perkemba
ngan
Respon
Cepat
Lipofilik Reseptor
Intra
Seluler
Sirkulasi Diurnal
Neuro Eikosanoi
d
Metabolis
me
Respon
Lambat
Hidroflik Reseptor
Membran
Plasma
Lokal Hormonal
Lokal Amino Trofik Variabel
Peptida Mineral
dan Air
Kardio
33. KLASIFIKASI TRADISIONAL
? Hormon Klasik, disekresi dari sel-sel endokrin ke dalam
cairan interstitial.
? Neurohormon, disintesis oleh sel-sel neuroendokrin dan
disekresikan di terminal saraf.
? Hormon Lokal, hormon ini disekresikan ke dalam cairan
interstitial.
34. SENYAWA KIMIA PEMBENTUK
? Hormon Steroid, dihasilkan dari metabolisme dan proses
konversi kolesterol yang mengandung 27 atom karbon
dan larut dalam lemak.
? Hormon Eikosanoid, berasal dari asam lemak
arachidonat.
? Hormon Asam Amino, turunan dari asam amino yang
mengalami modifikasi.
? Hormon Peptida, yaitu hormon yang berasal dari peptida
protein.
37. FUNGSI
? Hormon Perkembangan, berperan dalam perkembangan,
pertumbuhan, dan reproduksi.
? Hormon Metabolisme, berperan dalam proses
metabolisme.
? Hormon Trofik, dihasilkan suatu sistem yang merangsang
kelenjar endrokin untuk menghasilkan hormon.
? Hormon Pengatur Metabolisne Mineral dan Air, mengatur
homeostatik mineral dan konservasi air tubuh.
? Hormon Pengatur Sistem Kardiovaskuler, mengatur
aktivitas konduksi dan kontraksi jantung.
38. RESPON
? Hormon Bertindak Cepat, yaitu hormon yang memulai
tanggapan langsung dari sel-sel target mereka.
? Hormon Bertindak Singkat, yaitu hormon yang memulai
respon tertunda.
41. LOKASI RESEPTOR
? Hormon yang berikatan dengan reseptor intraseluler.
? Hormon yang berikatan dengan reseptor plasma
membran.
42. LETAK SEL TARGET
? Hormon Sirkulasi, disekresikan menuju cairan interstisial,
lalu ke aliran darah (sel target jauh letaknya).
? Hormon Lokal, bekerja pada sel target yang berdekatan
(parakrin) dan pada sel-sel pensekresi sendiri (autokrin).
44. SIKLUS SEKRESI
? Hormon dengan Sekresi Diurnal, pola naik dan turunnya
dalam periode 24 jam.
? Hormon dengan Pola Sekresi Hormonal, siklus naik
turunnya sepanjang waktu.
? Hormon dengan Sekresi Hormonal Variabel, tergantung
pada kadar subtrat lainnya.
47. SISTEM REGULASI HORMONAL
? Hormon disintesis dari kelenjar yang sudah ada (biosintesis)
? Hormon yang ada tidak langsung digunakan namun disimpan
terlebih dahulu.
? Hormon dilepas ke dalam sirkulasi menuju sel target dan
ditransportasikan dalam suatu lintasan yang tetap.
? Di sel target, hormon berikatan dengan reseptor yang spesifik.
? Setelah menimbulkan respon fisiologis, hormon
dimetabolisme oleh enzim yang memodifikasi struktur
hormon dalam cara tertentu (inaktivasi).
? Setelah diinaktivasi, hormon dieliminasi, dan diekskresi.
49. BIOSINTESIS HORMON STEROID
? Hormon steroid disintesa dari kolesterol. Rantai
pembentuk kolesterol: 19 atom C dalam 4 cincin (A-D),
cincin D terdapat rantai samping (8 atom C).
? Reaksi hidroksilasi yang dikatalisa enzim hidroksilase.
? Hidrogenasi NADPH dependent dan NADP+-dependent.
? Dehidrogenasi NADPH dependent dan NADP+-dependent.
? Reaksi pemecahan.
? Reaksi isomerisasi.
51. INAKTIVASI HORMON STEROID
? Diinaktivasi di liver.
? Gugus oxo dan ikatan ganda cincin A direduksi atau
dihidroksilasi dan dikonjugasikan dengan asam glukoronat
atau asam sulfat kemudian diekskresi.
? Kombinasi dari beberapa reaksi inaktivasi menghasilkan
banyak metabolit steroid yang berbeda yang telah
kehilangan sebagian besar aktivitas hormonalnya.
Metabolit tersebut diekskresikan melalui urine dan
empedu.