Dokumen tersebut memberikan informasi tentang kandungan kolesterol pada berbagai jenis makanan dan kebutuhan gizi kerja yang mencakup energi, protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan berdasarkan jenis, intensitas, dan kondisi lingkungan kerja."
Dokumen tersebut membahas tentang status gizi dan kecukupan gizi pekerja, termasuk mendefinisikan kecukupan gizi pekerja, cara mengukur status gizi, menentukan kebutuhan zat gizi makro, mikro, dan cairan, faktor yang mempengaruhinya, serta cara menentukan kebutuhan gizi di berbagai lingkungan kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang ergonomi dan hari lahir ergonomi pada tanggal 12 Juli 1949. Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan pekerjaan meliputi aspek keselamatan dan kesehatan kerja. Dokumen juga menjelaskan konsep dasar, tujuan, aspek-aspek, dan penyakit yang disebabkan oleh ketidakergonomisan pekerjaan.
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan persyaratan higiene sanitasi untuk usaha jasa boga agar melindungi kesehatan masyarakat dari makanan yang tidak memenuhi standar kesehatan serta menyesuaikan peraturan sebelumnya mengenai hal tersebut."
Modul ini membahas prosedur tanggap darurat untuk menangani berbagai keadaan darurat seperti kebakaran, tumpahan bahan kimia, atau kegagalan peralatan utama. Prosedur ini mencakup rencana, latihan, penanggulangan, dan pemindahan dalam menghadapi kondisi tidak diinginkan untuk meminimalkan kerugian.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu higiene perusahaan dan kesehatan kerja, yang mencakup pengertian, perbedaan, konsep, dan faktor-faktor penyebab penyakit akibat kerja. Ilmu higiene perusahaan berfokus pada lingkungan kerja, sedangkan kesehatan kerja berfokus pada pekerja. Keduanya bertujuan menciptakan lingkungan dan pekerja yang sehat.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengawasan kesehatan kerja yang mencakup pengertian, dasar hukum, ruang lingkup, pelayanan kesehatan kerja, pemeriksaan kesehatan tenaga kerja, dan penyakit akibat kerja. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang upaya jaminan dan perlindungan kesehatan bagi pekerja dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Surveilans gizi bertujuan untuk memantau masalah dan program gizi secara terus menerus agar dapat mengambil tindakan segera. Dilakukan dengan mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data gizi secara sistematis, lalu menyebarkan hasilnya. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai target RPJMN 2014 yaitu menurunkan angka gizi kurang dan stunting pada balita. Pelaksanaan surveilans gizi di
Dokumen ini membahas prosedur menghadapi keadaan darurat di tempat kerja, termasuk mendefinisikan keadaan darurat, jenis potensi keadaan darurat, pembentukan tim tanggap darurat, simulasi, dan prosedur dasar untuk beberapa skenario keadaan darurat seperti kebakaran dan kecelakaan.
Dokumen tersebut membahas tentang Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit, termasuk pengertian K3 Rumah Sakit, peran perawat dalam K3, standar pelayanan kesehatan kerja, dan faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja di Rumah Sakit."
Dokumen tersebut membahas peraturan perundang-undangan terkait kesehatan kerja di rumah sakit, mulai dari UU, PP, Keppres, hingga peraturan menteri kesehatan. Dokumen ini juga menjelaskan dasar hukum dan ketentuan kesehatan kerja menurut UU Kesehatan dan UU K3.
Dokumen tersebut membahas manajemen sumber daya manusia yang mencakup pengertian, perencanaan tenaga kerja, sistem perekrutan, perhitungan kebutuhan tenaga kerja, manajemen tenaga kerja, produktivitas, dan evaluasi kinerja. Beberapa metode untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja dijelaskan seperti Index Staffing Needs, Recommendation Full Time Equivalent, dan Workload Index Staffing Needs.
Dokumen tersebut membahas kandungan kolesterol pada berbagai jenis makanan dan kebutuhan gizi kerja. Jenis makanan yang mengandung kolesterol rendah antara lain putih telur dan rumput laut, sedangkan yang tinggi seperti hati sapi, otak sapi, dan telur burung puyuh. Kebutuhan gizi kerja ditentukan oleh berat badan, usia, jenis pekerjaan, dan lingkungan kerja.
Surveilans gizi bertujuan untuk memantau masalah dan program gizi secara terus menerus agar dapat mengambil tindakan segera. Dilakukan dengan mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data gizi secara sistematis, lalu menyebarkan hasilnya. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai target RPJMN 2014 yaitu menurunkan angka gizi kurang dan stunting pada balita. Pelaksanaan surveilans gizi di
Dokumen ini membahas prosedur menghadapi keadaan darurat di tempat kerja, termasuk mendefinisikan keadaan darurat, jenis potensi keadaan darurat, pembentukan tim tanggap darurat, simulasi, dan prosedur dasar untuk beberapa skenario keadaan darurat seperti kebakaran dan kecelakaan.
Dokumen tersebut membahas tentang Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit, termasuk pengertian K3 Rumah Sakit, peran perawat dalam K3, standar pelayanan kesehatan kerja, dan faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja di Rumah Sakit."
Dokumen tersebut membahas peraturan perundang-undangan terkait kesehatan kerja di rumah sakit, mulai dari UU, PP, Keppres, hingga peraturan menteri kesehatan. Dokumen ini juga menjelaskan dasar hukum dan ketentuan kesehatan kerja menurut UU Kesehatan dan UU K3.
Dokumen tersebut membahas manajemen sumber daya manusia yang mencakup pengertian, perencanaan tenaga kerja, sistem perekrutan, perhitungan kebutuhan tenaga kerja, manajemen tenaga kerja, produktivitas, dan evaluasi kinerja. Beberapa metode untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja dijelaskan seperti Index Staffing Needs, Recommendation Full Time Equivalent, dan Workload Index Staffing Needs.
Dokumen tersebut membahas kandungan kolesterol pada berbagai jenis makanan dan kebutuhan gizi kerja. Jenis makanan yang mengandung kolesterol rendah antara lain putih telur dan rumput laut, sedangkan yang tinggi seperti hati sapi, otak sapi, dan telur burung puyuh. Kebutuhan gizi kerja ditentukan oleh berat badan, usia, jenis pekerjaan, dan lingkungan kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan dan kecukupan gizi manusia, meliputi pengertian kebutuhan gizi dan kecukupan gizi, zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh seperti energi, karbohidrat, protein, dan lemak, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi seperti umur, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan. Dokumen ini juga menjelask
Dokumen tersebut membahas tentang energi, kalori, kalorimetri, keseimbangan energi tubuh, indeks massa tubuh, sumber energi dalam makanan, kebutuhan energi, dan angka kecukupan energi yang dianjurkan."
Pembahasan mengenai fisiologi kerja dalam ergonomi mencakup pendahuluan mengenai fisiologi kerja, konsep metabolisme, energi ekspenditur, serta berbagai metode pengukuran kerja fisik. Pembahasan sekilas mengenai kelelahan dan penentuan waktu istirahat juga diberikan
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan gizi atlet. Ia menjelaskan pengukuran pengeluaran energi atlet yang terdiri dari basal energy expenditure, energi aktivitas, energi latihan, dan thermic effect of food. Dokumen ini juga menjelaskan perhitungan basal energy expenditure menggunakan beberapa rumus dan faktor aktivitas fisik berdasarkan jenis kelamin. Selain itu, dokumen tersebut menyebutkan kebutuhan karbohidrat, lemak, protein,
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerjaFransiska Puteri
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang faktor lingkungan kerja fisik khususnya iklim kerja (panas) dan kebisingan, termasuk definisi, alat ukur, nilai ambang batas, dan evaluasi hasil pengukuran."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pemberian pakan ayam broiler. Ayam broiler adalah ayam pedaging jantan/betina umur muda yang dapat dipanen setelah 4-5 minggu dengan bobot badan 1,3-1,5 kg. Dokumen ini menjelaskan strain ayam broiler, keunggulannya dibanding ayam kampung, standar performa, kualitas dan manajemen pemberian pakan serta air minum untuk mencapai target bobot badan dan konversi p
Dokumen tersebut membahas tentang program rehabilitasi bagi pekerja yang mengalami kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Program rehabilitasi meliputi aspek medis, kerja, dan sosial dengan tujuan memulihkan kemampuan pekerja sehingga dapat kembali bekerja dan mandiri. Dokumen juga menjelaskan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program rehabilitasi di tempat kerja.
Biodata dr. Cecilia Kartika Wijaya menyebutkan bahwa beliau adalah seorang Letnan Dua CKM (K) yang menjabat sebagai Kapolkes 13.10.01 Manado di Satuan Denkesyah 13.04.01 Manado Kesdam XIII/MDK. Dokumen ini membahas mengenai jenis-jenis narkoba, dampak penyalahgunaannya, serta upaya pencegahan dan pemberantasannya.
1. The document discusses the management of trauma to the chest or thorax, known as thoracic trauma.
2. It outlines the six immediate life threats in thoracic trauma: airway obstruction, tension pneumothorax, open pneumothorax, massive hemothorax, flail chest, and cardiac tamponade.
3. For each threat, it provides details on diagnosis and emergency treatment or stabilization procedures.
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
Ìý
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGITANGKI4D
Ìý
Bagi kalian yang ingin mendapatkan kemenangan situs slot bonus kami merupakan saran terbaik buat kalian, hanya mengunakan modal rendah & penyedia bonus terbaik sepanjang masa
follow semua dan claim bonus dari kami #Tangki4dexclusive #tangki4dlink #tangki4dvip #bandarsbobet #idpro2025 #stargamingasia #situsjitu #jppragmaticplay #scatternagahitam
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
Ìý
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
2. KANDUNGAN KHOLESTEROL PADA BAHAN MAKANAN ( Per 100 mg)
JENIS MAKANAN Kandungan
Kholest/mg
JENIS MAKANAN Kandungan
Kholest/mg
Putih telor 0 Jantung sapi 140
Tripang 0 Perut babi 150
Rumput laut 24 Usus babi 150
Susu 24 Sosis babi 150
Perut kambing 41 Perut sapi 150
Daging kambing 60 Udang 154
Daging ayam 60 – 90 Kepiting 164
Ikan tarpon 63 Lindung 186
Daging kelinci 65 Cumi kecil 348
Daging domba 70 Hati sapi 376
Daging bebek 70 – 90 Ginjal babi 380
Ikan salmon 86 Ginjal sapi 400
Ikan pari 87 Hati babi 420
Lemak kambing 89 – 122 Telor 450
Ikan kuning 98 Kerang 454
Ham 100 Minyak ikan 500
Tulang Iga 105 Hati kambimg 610
Daging sapi 106 Cumi-cumi 1170
Daging babi 126 Kuning telor 2000
Daging Burung Merpati 110 Otak sapi 2300
Mentega 110 Otak Babi 3100
Keju 140 Telur burung puyuh 3640
Kolesterol Total : HDL
< 4.5
3. GK: SNI 2004
ï‚® DEFINISI DAN RUANG LINGKUP
ï‚® KECUKUPAN GIZI KERJA
ï‚® TAKSIRAN KEBUTUHAN BAHAN
MAKANAN Dg BAHAN PENUKAR
ï‚® PENGARUH LINGKUNGAN KERJA
ï‚® PROGRAM PENYELENGGARAAN GIZI
KERJA
ï‚® PENCEGAHAN KERACUNAN MAKANAN
4. ï‚® GIZI KERJA
adalah : nutrisi / gizi yang diperlukan oleh tenaga
kerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dg jenis
pekerjaan dan beban kerja
ï‚® TUJUAN:
Tingkat Kesehatan
Produktivitas
Definisi dan Ruang Lingkup
5. MASALAH GIZI KERJA
White colour workers (staf) :
-Over Nutrisi
-Penyakit Degeneratif
Blue colour workers (manual):
-Kurang Gizi
-Penyakit Infeksi
Definisi dan Ruang Lingkup
Definisi dan Ruang Lingkup
6. Masalah Gizi Kerja
• RENDAHNYA KEBIASAAN MAKAN PAGI
• (-) PERHATIAN PENGUSAHA
• KURANGNYA PENGETAHUAN TK
• UANG MAKAN (-) PENYULUHAN GIZI KERJA
• BAGAIMANA, BERAPA, APA dan KAPAN MAKANAN
DIBERIKAN
MASALAH GIZI KERJA
Definisi dan Ruang Lingkup
7. Y Grafik Produktivitas kerja menurut jam, dg atau
tanpa makan
A.PEMBERIAN MAKANAN
B.PEMBERIAN UANG
A
B
10
20
30
40
32
22
8 9 10 11 12 14
13 15 16
30
22
32
22
32 32 32
30
32
22
18
10
10
X
8. •Peraturan Perundangan Yang Terkait
. U.U. No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
. PMP No. 7 tahun 1964 tentang Syarat kesehatan, Kebersihan, serta
Penerangan Dalam Tempat Kerja
•Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan
Kerja
•Kepmendagri No. 130-67 tahun 2002 tentang Pengakuan Kewenangan
Kabupaten dan Kota
•Instruksi Mennaker No. Ins. 03/M/BW/1999 tentang Pengawasan
Terhadap Pengelolaan Makanan di Tempat Kerja
•SE. Mennakertrans No. SE. 01/Men/1979 tentang Pengadaan Kantin
dan Ruang Makan
9. •SE. Dirjen Binawas No. SE. 86/BW/1989 tentang Perusahaan Catering
Yang Mengelola Makanan bagi Tenaga Kerja.
Harus terlibih dahulu mendapatkan pelatihan/penyuluhan/
hagiene,sanitasi dan gizi (SNI 19-7056-2004) kemudian
rekomendasi dari Kandepnaker setempat.
Kandepnaker /Pusat Balai Hiperkes melaksanakan pembinaan dan
monitoring
- Kantin Perusahaan / Katering /Pengelola Makanan Bagi
Tenaga Kerja.
- Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dan Lingkungan Kerja
(Pemeriksaan Kantin Perusahaan, Katering Pengelola
Makanan Bagi Tenaga Kerja)
10. .Kepmenakertrans No. Kep 608/Men/1989 tentang penyimpangan
waktu kerja
.Kepmennakertrans No. Kep. 102/Men/VI/2004 tentang Waktu Kerja
Lembur dan Upah Kerja Lembur
. Kepmannakertrans No. Kep. 224/Men/2003 tentang Kewajiban
Pengusaha Yang Mempekerjakan Pekerja/Buruh Perempuan
Antara Pukul 23.00 s/d 07.00
11. PRODUKTIVITAS P= M X K + k > 1
M + m K
= 500 x 1000 + 265
500 + 1 1000
= 1.26 > 1
12. STATUS GIZI KURANG/ LEBIH ( x )
TDK BEKERJA DENGAN MAKSIMAL
PERTAHANAN TBH THD PENYAKIT -
KEMAMPUAN FISIK –
BERAT BADAN - +
BEREAKSI LAMBAN, APATIS
TIDAK TELITI
EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS ( ? )
KECUKUPAN GIZI KERJA
13. KEBUTUHAN GIZI MINIMAL SEHARI /MINIMAL DAILY
RUQUIREMENT (MDR):
KECUKUPAN GIZI SEHARI/RECOMMENDED DAILY
ALLOWANCE (RDA):
MDR + NIL TAMB /BTS KEAMANAN (BK)
BERBEDA TIAP BANGSA
KECUKUPAN GIZI KERJA
14. FAKTORS MENENTUKAN KEBUTUHAN GIZI
1. UKURAN TUBUH (BB & TB) – KEBUT DASAR
2. USIA
3. JENIS KELAMIN
4. KEGIATAN SEHARI-HARI:
BANYAKNYA OTOT BEKERJA &
LAMANYA
5. KONDISI TUBUH TERTENTU:
HML, MENYUSUI, SEMBUH SAKIT,
SAKIT GK
6. LINGKUNGAN KERJA:
KECUKUPAN GIZI KERJA
15. 1. ENERGI dg SATUAN kkal (Kal)
KH/HA, LEMAK, PROTEIN
KH/HA : ENERGI HA = 60 –70% TOTAL ENERGI SEHARI
PROTEIN : ENERGI P = 10-15 % TOTAL ENERGI SEHARI
LEMAK : ENERGI L= 20 – 25 %, MIN 15 %, MAKS 30 %
2. VIT & MINERAL: VIT B1 , A, Fe, as. Folat Kerja otot- Prod Kerja
3. AIR ,
KECUKUPAN GIZI KERJA
KECUKUPAN GIZI KERJA
16. PERHITUNGAN KEBUT ENERGI UNTUK
MELAKSANAKAN PEKERJAAN :
1. METABOLISMA BASAL (BM):
2. ENERGI UNTUK MELAKUKAN KERJA LUAR
3. SDA
4. PHYSIOLOGY TERTENTU
5. LK
KECUKUPAN GIZI KERJA
17. MENAKSIR NILAI BMR MENURUT KLP UMUR DAN JENIS KELAMIN
(Kal/m2/jam)
KECUKUPAN GIZI KERJA
Umur (th) Laki-laki Perempuan
18-30 15.3 B + 679 14.7 B +496
30-60 11.6 B + 879 8.7 B +829
> 60 13.5 B + 487
10.5 B +596
18. FAKTOR AKTIFITAS
KECUKUPAN GIZI KERJA
Jenis Kelamin Aktifitas Faktor aktifitas
Laki-laki Ringan
Sedang
Berat
1.56
1.76
2.10
1.55
1.70
2.00
Wanita Ringan
Sedang
Berat
19. cotoh: 1. perhari ( 24 jam)
Pekerja L umur 25, BB 62 ling kerja nyaman
- BM = 15.3 x 62 + 679 = 1627.6 Kal
- Aktifitas Ringan= 1.56 x 1627.6 Kal = 2539.1 Kal
- Intake = 2539.1 Kal + 10 % SDA + kond. Tertentu
2. per jam kerja dg INDEX KEG. KERJA TUBUH
3. Angka Kecukupan Gizi
KECUKUPAN GIZI KERJA
21. Beban kerja dihitung menurut kebutuhan kalori berdasarkan energi yang
dikeluarkan selama melakukan aktivitas kerja
(menggunakan tabel perhitungan pada lampiran A.)
Rerata beban kerja dihitung dengan rumus sebagai berikut :
( BK1 x T1) + (BK2 x T2 ) + (BK3 x T3 ) . . . + (BKn x Tn )
Rerata BK = -----------------------------------------------------------------------------------
(T1 + T2 + T3 . . . + Tn )
Total BK = Rerata BK + MB
dengan pengertian
BK1 = Posisi Badan 1 + Jenis Pekerjaan 1
BK1,BK2,...BKn adalah Beban Kerja sesuai aktivitas kerja 1,2,...n
T1,T2. ....Tn adalah Waktu (dalam satuan menit) sesuai aktivitas kerja 1,2,...n
MB untuk laki-laki = 1 kkal per kilogram berat badan per jam
MB untuk wanita = 0,9 kkal per kilogram berat badan per jam
KECUKUPAN GIZI KERJA
22. Lampiran A
(Normatif)
PERHITUNGAN BEBAN KERJA BERDASARKAN TINGKAT PENGELUARAN ENERGI
Nama :
Lokasi kerja :
Jenis pekerjaan :
Perusahaan :
Jenis perusahaan :
No Kategori jenis pekerjaan Posisi badan Jenis Pekerjaan
/ aktivitas kerja Duduk Berdiri Berjalan Berjalan naik SR R S AB B SB
(0,3) (0,6) (3,0) (3,8)
1 Pek dg tangan
a. Menulis
b. Merajut 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2
c. Sejenis lainnya
2 Pek dg satu lengan
a. Menggunakan martil kecil 0.7 1.1 1.4 1.8 2.1 2.5
(tukang sepatu)
b. Tukang cat rumah tangga
c. Sejenis lainnya
3 Pek dg dua lengan
a. Tukang besi
b. Tukang kayu 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5
c. Tukang kebun
4 Pek dg menggerakan badan
a. Mengepel lantai
b. Membersihkan karpet 2.5 5 7.5 10 12.5 15
c. Memelihara rel Kereta api
d. Menggali lobang
e. Menebang pohon
23. Dihitung berdasarkan Berat Badan Sehat dengan
1. Index Massa Tubuh ( IMT ) / Body Mass Index ( BMI )
2 2
IMT = BB / TB dlm satuan Kg / m
BB Kurus : IMT 18,5 atau kurang
BB Normal : IMT 18,5 – 24,9
Ideal : (W = 19-24 ; P = 20-25)
BB Gemuk : IMT 25,0 – 27,0
Obesitas : > 27.0
2. Rumus Brocca : BB = TB – 100 - ( 10 % x (TB – 100) )
STATUS GIZI KERJA
24. Index Kegiatan Kerja Tubuh, Sumakmur 1986
dari Sherman H.C.
Jenis Kegiatan Kebutuhan Kalori
(Per Kg BB/Jam)
Tidur
Duduk istirahat
Membaca keras
Berdiri
Berdiri dengan perhatian
Menyulam
Menyanyi
Ahit dengan mesin
Mengetik cepat
Menyeterika
Cuci piring
Menyapu
Menjilit buku
Latihan ringan
Membuat sepatu
Menggergaji kayu
Jalan cepat
Jalan naik tangga
0,98
1,10
1,50
1,50
1,63
1,66
1,74
1,94
2,00
2,05
2,06
2,41
2,43
2,43
2,57
6,86
9,25
15,80
26. KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN
PERORANG PERHARI DG TINGKAT AKTIVITAS
(Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi tahun 1998)
 Usia 20 - 59 tahun
 BB Laki-laki 62 Kg dan Wanita 54 kg
Laki-laki Wanita
Tingkat Aktivitas Energi Protein Energi Protein
(Kal) (gram) (Kal) (gram)
Kerja ringan 2.800 55 2.050 48
Kerja sedang 3.000 55 2.250 48
Kerja Berat 3.600 55 2.600 48
27. KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN
PERORANG PERHARI DG TINGKAT AKTIVITAS
Sumber : Standar Gizi Kerja – Depnakertrans 1994/1995)
 Usia 25 tahun
 BB Laki-laki 55 Kg dan Wanita 47 kg
 Suhu lingkungan kerja 250 C
Tingkat Aktivitas Laki-laki (55 kg) Wanita (47 kg)
(Kalori 24 Jam) (Kalori 24 Jam)
Kerja ringan 2.400 1.900
Kerja sedang 3.800 2.200
Kerja Berat 3.900 3.100
28. Sumber : Standar Gizi Kerja – Depnakertrans 1994/1995)
Sumakmur
 Usia 25 tahun
 BB Laki-laki 55 Kg dan Wanita 47 kg
 Suhu lingkungan kerja 250 C
Tingkat Kebutuhan Laki-laki Wanita
Aktivitas Kalori Per Kg (Kalori) (Kalori)
BB/Jam 8 Jam Kerja 8 Jam Kerja
Kerja ringan 1,7 748 (750) 639.2 (650)
Kerja sedang 2,5 1100 940 (950)
Kerja Berat 5,0 2200 1880 (1900)
29. KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN
PERORANG PERHARI DG TINGKAT AKTIVITAS
(Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi tahun 2004)
 Lingkungan kerja nyaman
 Kerja ringan
BB BB Laki-laki Wanita
Umur L W Energi Protein Energi Protein
(th) (Kal) (gram) (Kal) (gram)
19-29 56 52 2.550 60 1900 50
30-49 62 55 2350 60 1800 50
50-64 62 55 2250 60 1750 50
30. ANJURAN PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI/hari:
I. Makan pagi 25% dari total kebutuhan kalori
Makanan selingan ( 2 kali ) @ 10%
Makan siang : 30%
Makan malam : 25%
II. Makan pagi 25 %
Makan Selingan pagi 10 %
Makan siang : 35 %
Makan Malam: 30 %
III. Makan pagi = 2/5
Makan siang = 2/5
Makan malam = 1/5
31. Penyebab Nama Penyakit Gejala/Pencegahan
>Gizi Obesitas,Jantung k Kegemukan/ Diet
>Protein Peny. Degeneratif, Zat pembangun berlebih/
Arterosklerosis Kurangi protein
>NaCl Hipertensi Kurangi garam
<Kalori Marasmus Kurus,lemah/gizi cukup
<Protein Kwasiorkor Pertumbuhan terhambat
Kecerdasan kurang/
asupan protein cukup
<Lemak Kulit tdk elastis,daya serap
vit kurang
PENYAKIT GIZI SALAH
32. Penyebab Nama Penyakit Gejala/Pencegahan
< VIT C Kelainan gusi Sariawan,mudah
berdarah,
bibir pecah
< VIT A Rabun senja Gangguan Penglihatan
< VIT D Gangguan Tumbuh Tulang Penyerapan kalsium &
Pospor rendah
< VIT E Anemia hemolitika Umur sel drh singkat
< VIT K Pembekuan drh pd luka
lamban
PENYAKIT GIZI SALAH
33. - Taksiran kebutuhan makanan dalam bentuk energi
Hasil Perhitungan Energi untuk Aktifitas
misal = (a) + SDA (10 % dari a) + kond tertentu
- Dg Daftar Bahan Penukar diterjemahkan ke dalam bahan makanan
bersih
- Dibagi Bdd = Bahan makanan kotor yang dijual di pasar
- Dikalikan harga pasar = Anggaran biaya untuk bahan makanan TK
TAKSIRAN KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN dg
DAFTAR BAHAN PENUKAR
34. Nasi 100 g = bubur brs 400 = kentang 200= biskuit 50 = kreker 50=
singkong 100 =mi kering/bihun 50
mengandung 175 Kalori, 4 g protein, 40 g HA
d.sapi 50 g = d.ayam 50 = telur 1btr =ikan sgr 50 = asin 25
mengandung 95 Kalori,10 g protein, 6 g lemak
Kacang 25 g = oncom 50= tahu 100 =tempe 50
mengandung 80 Kal,6 g protein, 6 g lemak, 8 g HA
Sayuran campuran dimasak ditiriskan 100 g
mengandung 50 Kal, 3 g Prot, 10 g HA
dll
TAKSIRAN KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN dg
DAFTAR BAHAN PENUKAR
35. FAKTOR LINGKUNGAN KERJA:
- FISIK
- KIMIA
- BIOLOGI
- FISIOLOGI
- PSIKOLOGI
- SOSIAL
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA
36.  KOMITMEN MANAJEMEN
 PENYULUHAN & CERAMAH GIZI KERJA
 PENYEDIAAN KANTIN DAN RUANG MAKAN
 PENGADAAN UANG MAKAN YANG MEMADAI
 PEMBERIAN MAKANAN DI TEMPAT KERJA
- Frekuensi makan
- Perilaku makan sehat
 PEMBINAAN DAN KOORDINASI PENJAJA MAKANAN
 PENYEDIAAN PREPARAT GIZI
 KESEGARAN JASMANI, POLA HIDUP SEHAT
 PENGUJIAN, TOLOK UKUR
PROGRAM PENYELENGGARAAN GIZI KERJA
37. 1. TENAGA KERJA
2. TEMPAT DAN PERALATAN
3. BAHAN MAKANAN
4. MAKANAN SIAP DIKONSUMSI TK
PENILAIAN GIZI DENGAN ALAT DAFTAR BAHAN PENUKAR
MENTAH BERSIH KECUALI MEMANG SDH MATANG
PENGUJIAN/PENGAWASAN PENYEDIAAN MAKANAN
BAGI TENAGA KERJA
38. HAGGARD & GREENBERG:
SEHABIS MAKAN GULA DARAH +, 3-4 JAM SETELAH SARAPAN PAGI –
SETIAP 2 JAM + PMT , GULA DARAH + EFISIENSI TETAP TINGGI
KRAUNT DAN MULLER:
PENAMBANG BATU BARA:
2800 Kalori menghailkan 7 ton,
3200 Kalori menghasilkan 9.6 ton, BB turun 1.2 Kg
3800 Kalori menghasilkan 10 ton, BB normal
DARWIN KARYADI:
tdk mkn pagi --- kons. Kalori, prot, lemak, vit, mineral rendah -- Daya Kerja –
mkn 2 x lebih banyak yg anemi
FAO: Energi --- mempeharuhi prod Kerja, Prot, Vit, Min Efisiensi Kerja
SEMENOV: Grafik Hub pemberian mkn dg kemampuan kerja
Transisi dari kurang gizi menjadi kelebihan gizi, atau sebaliknya --- tdk produktiv
GARDNER: Tk anemi prod kerja -
HUBUNGAN GIZI KERJA DAN PRODUKTIVITAS
39. KEUNTUNGAN MEMBERIKAN MAKANAN DI TEMPAT
KERJA
• Meningkatkan dan mempertahankan kemampuan kerja
• Meningkatkan produktivitas
• Meningkatkan derajat kesehatan
• Menurunkan absensi
• Terciptanya hubungan timbal balik pengusaha dan pekerja
maupun antar pekerja
• Suasana kerja menyenangkan dan meningkatkan motivasi
dan gairah kerja
• Mengatasi kelelahan dan persiapan tenaga untuk kerja
kembali
40. PEMILIHAN BM - FOOD HANDLING
PENGANGKUTAN - Higiene Kantin/ ruang makan/ dapur
(PMP No. 7 Tahun 64)
• PERALATAN - Peraturan Depkes
• PENGOLAHAN
• BAHAN TAMBAHAN MAKANAN
•PERALATAN
• PERSONAL HIGIENIS TENAGA PENGELOLA MAKAN
• PERSONAL HIGIENIS TENAGA KERJA ITU SENDIRI
• HUBUNGAN INDUSTRIAL baik
PENCEGAHAN KERACUNAN MAKANAN