LK 3.1 Menyusun Best Practices_Nikmah PPL @2.docxNikmahChacha
油
1. Guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pelajaran PJOK tentang lompat.
2. Tantangan yang dihadapi adalah memilih media dan metode pembelajaran yang tepat serta meningkatkan aktifitas siswa.
3. Guru menggunakan video dan PowerPoint interaktif beserta diskusi kelompok untuk mengajar, yang membuat siswa lebih fokus dan hasil pembelajaran tercapai.
Lembar kerja ini menjelaskan langkah-langkah kegiatan belajar mengajar berdasarkan alur MERRDEKA yang terdiri dari Mulai dari Diri, Eksplorasi, Ruang Kolaborasi, Refleksi Terbimbing, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi, dan Aksi Nyata. Setiap alur memiliki inti pembahasan, aktivitas peserta, dan tugas yang harus diselesaikan peserta.
PKN BAB 2 pentingnya norma dalam kehidupannurwa ningsih
油
Norma penting dalam masyarakat untuk menciptakan ketertiban dan mencegah benturan kepentingan. Norma mengatur perilaku anggota masyarakat agar hubungan antarindividu dan kelompok berjalan lancar serta mencegah tindakan destruktif yang dapat merusak ketenteraman. Dengan demikian, norma memungkinkan terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis dan damai.
Dokumen ini membahas struktur bumi yang terdiri dari beberapa lapisan, termasuk lapisan kerak dan atmosfer bumi. Tujuan pembelajaran adalah menjelaskan karakteristik setiap lapisan bumi. Siswa diminta mengamati video dan buku untuk mempelajari struktur bumi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1) Dokumen tersebut berisi laporan pengamatan lingkungan sekolah dan proses pembelajaran di SMA PESAT Bogor.
2) SMA PESAT Bogor memiliki fasilitas sekolah yang memadai dan lingkungan sekolah yang kondusif untuk proses pembelajaran.
3) Proses pembelajaran di kelas terlihat aktif meskipun masih perlu peningkatan partisipasi siswa.
UbD merupakan kerangka kerja kurikulum yang menggunakan desain mundur dimulai dari hasil akhir, bukti penilaian, kemudian perencanaan pembelajaran. Penggunaan UbD di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa secara mendalam dan memberikan manfaat bagi siswa, guru, dan lembaga pendidikan.
Contoh RPP menggunakan Framework UbD. Contoh ini saya daasarkan atas hasil review terhadap tugas-tugas mahasiswa dalam mendesain pembelajaran menggunakan framework UbD.
Dokumen tersebut membahas pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan. Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa tujuan pendidikan adalah agar anak dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia dan anggota masyarakat. Langkah awal sebagai pendidik adalah mengenali diri. Pendidikan harus sesuai dengan karakter bangsa dan budaya serta menghargai proses belajar murid.
Asesmen awal literasi dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan membaca siswa. Hasilnya akan membantu guru mengelompokkan siswa sesuai kemampuan untuk pembelajaran literasi yang terdiferensiasi. Asesmen dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan siswa, merancang instrumen, dan merencanakan pengelolaan pembelajaran berdasarkan hasilnya.
LK. 1.1. Identifikasi Masalah pembelajaran peserta didik SMK.docxSyintaDhiyanQamara
油
Dokumen tersebut membahas identifikasi masalah pembelajaran pada siswa SMK. Masalah pembelajaran dapat muncul dari kesenjangan antara tujuan pembelajaran yang direncanakan dengan pencapaian aktual siswa. Proses identifikasi masalah melibatkan menemukan kesenjangan pada siswa dan mengeksplorasi penyebabnya, lalu menentukan penyebab utama masalah tersebut.
Lembar kerja siswa rangkaian listrik " Tema 3 " kelas 6Rachmah Safitri
油
walaupun pembelajaran online tidak menghalangi para siswa untuk praktek secara virtual melalui zoom dam mereka menegrjakan lembar kerja siswa setelah praktek
Dokumen ini membahas tentang restitusi dan penerapannya dalam menangani dua kasus pelanggaran siswa di kelas, yaitu tertidur dan bermain game saat pelajaran. Restitusi adalah proses kolaboratif untuk memperbaiki kesalahan siswa dan membantu mereka berpikir tentang bagaimana memperlakukan orang lain. Dokumen ini menjelaskan tiga langkah restitusi yaitu menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah, dan
Merdeka Belajar membahas pemahaman gagasan dan prinsip pendidikan berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Modul-modulnya menjelaskan pentingnya memahami kodrat murid, menerapkan pembelajaran yang memberdayakan, serta menuntun murid agar tumbuh sesuai potensinya dan mencapai keselamatan serta kebahagiaan.
UbD merupakan kerangka kerja kurikulum yang menggunakan desain mundur dimulai dari hasil akhir, bukti penilaian, kemudian perencanaan pembelajaran. Penggunaan UbD di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa secara mendalam dan memberikan manfaat bagi siswa, guru, dan lembaga pendidikan.
Contoh RPP menggunakan Framework UbD. Contoh ini saya daasarkan atas hasil review terhadap tugas-tugas mahasiswa dalam mendesain pembelajaran menggunakan framework UbD.
Dokumen tersebut membahas pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan. Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa tujuan pendidikan adalah agar anak dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia dan anggota masyarakat. Langkah awal sebagai pendidik adalah mengenali diri. Pendidikan harus sesuai dengan karakter bangsa dan budaya serta menghargai proses belajar murid.
Asesmen awal literasi dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan membaca siswa. Hasilnya akan membantu guru mengelompokkan siswa sesuai kemampuan untuk pembelajaran literasi yang terdiferensiasi. Asesmen dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan siswa, merancang instrumen, dan merencanakan pengelolaan pembelajaran berdasarkan hasilnya.
LK. 1.1. Identifikasi Masalah pembelajaran peserta didik SMK.docxSyintaDhiyanQamara
油
Dokumen tersebut membahas identifikasi masalah pembelajaran pada siswa SMK. Masalah pembelajaran dapat muncul dari kesenjangan antara tujuan pembelajaran yang direncanakan dengan pencapaian aktual siswa. Proses identifikasi masalah melibatkan menemukan kesenjangan pada siswa dan mengeksplorasi penyebabnya, lalu menentukan penyebab utama masalah tersebut.
Lembar kerja siswa rangkaian listrik " Tema 3 " kelas 6Rachmah Safitri
油
walaupun pembelajaran online tidak menghalangi para siswa untuk praktek secara virtual melalui zoom dam mereka menegrjakan lembar kerja siswa setelah praktek
Dokumen ini membahas tentang restitusi dan penerapannya dalam menangani dua kasus pelanggaran siswa di kelas, yaitu tertidur dan bermain game saat pelajaran. Restitusi adalah proses kolaboratif untuk memperbaiki kesalahan siswa dan membantu mereka berpikir tentang bagaimana memperlakukan orang lain. Dokumen ini menjelaskan tiga langkah restitusi yaitu menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah, dan
Merdeka Belajar membahas pemahaman gagasan dan prinsip pendidikan berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Modul-modulnya menjelaskan pentingnya memahami kodrat murid, menerapkan pembelajaran yang memberdayakan, serta menuntun murid agar tumbuh sesuai potensinya dan mencapai keselamatan serta kebahagiaan.
Pengajaran Yang Sesuai Dengan Capaian dan Tingkat Kemampuan.pdfJamaludinElSobry1
油
1. Dokumen tersebut membahas pendekatan pengajaran yang sesuai dengan capaian dan tingkat kemampuan peserta didik.
2. Langkah pertama dalam pendekatan ini adalah mengenali karakteristik individu peserta didik melalui asesmen untuk menentukan tingkat kemampuan mereka.
3. Pembelajaran kemudian akan disesuaikan dengan hasil asesmen tersebut untuk memastikan peserta didik mencapai target pembelajaran.
Pembelajaran berdiferensiasi bertujuan untuk menyesuaikan proses dan hasil belajar peserta didik dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing individu. Guru perlu mengenali peserta didiknya terlebih dahulu sebelum merancang pembelajaran. Pembelajaran dapat didiferensiasi melalui konten, proses, dan produk yang dihasilkan peserta didik sesuai dengan tingkat kesiapan dan kemampuan mereka.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang pintar.
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DALAM KURIKULUM MERDEKA.pptxRatnahRasyid
油
Pembelajaran berdiferensiasi adalah metode pengajaran yang menyesuaikan proses pembelajaran dengan kebutuhan belajar masing-masing siswa. Tujuannya adalah agar setiap siswa dapat mencapai potensi maksimalnya
1) Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPA di sekolah. Metode pembelajaran yang digunakan masih tradisional sehingga kurang menarik perhatian siswa.
2) Untuk meningkatkan hasil belajar, peneliti menggunakan metode penemuan terbimbing pada materi tumbuhan kecambah. Metode ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptxsuwaibahkapa2
油
MUQODDIMAH
惡愕 悋 悋惘忰 悋惘忰
(5) 悋忰惆 惘惡 悋惺悋 (1) 悋惘忰 悋惘忰 (2) 悋惆 (3) 悒悋 惺惡惆 悒悋 愕惠惺 (4) 悋惆悋 悋惶惘悋愀 悋愕惠
(6) 惶惘悋愀 悋悵 悖惺惠 惺 愃惘 悋愃惷惡 惺 悋 悋惷悛
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi Allah yang mengasuh semua alam, yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, Yang memegang pengadilan pada hari kemudian. Hanya kepada Engkau hamba menyembah, dan hanya kepada Engkau, kami mohon pertolongan. Berilah petunjuk kepada hamba akan jalan yang lempang, jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan, yang tidak dimurkai dan tidak tersesat. (QS Al-Fatihah 1-6)
惘惷惠 惡悋 惘惡悋 惡悋悒愕悋 惆悋 惡忰惆 惶 悋 惺 愕 惡悋 惘愕悋
Saya ridla: Ber-Tuhan kepada ALLAH, ber-Agama kepada ISLAM dan ber-Nabi kepada MUHAMMAD RASULULLAH Shalallahu alaihi wassalam.
AMMA BADU, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata. Ber-Tuhan dan beribadah serta tunduk dan thaat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.
Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradat) Allah atas kehidupan manusia di dunia ini.
Masyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong-royong, bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu.
Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana dan berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok hukum dalam masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya.
Menjunjung tinggi hukum Allah lebih daripada hukum yang manapun juga, adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepada Allah.
Agama Islam adalah Agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi,sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw, dan diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia Dunia dan Akhirat.
Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentausa sebagai yang tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama umat Islam, umat yang percaya akan Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci: beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di Dunia ini, dengan niat yang murni-tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya belaka, serta mempunyai rasa tanggung jawab di hadirat Allah atas segala perbuatannya, lagi pula harus sabar dan tawakal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya, dengan penuh pengharapan perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.
Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat dan rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Al-Quran:
ル曄惠ル 曄 悖ル悸朏 リ曄惺 悒ル 抉曄悽ル曄惘 ルリ曄莧 惡抉曄リ鉱『悦
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsAinul Yaqin
油
File ini adalah lembar kerja mahasiswa untuk mata kuliah Applied Artificial Intelligence in Information Systems. Tujuan pembelajarannya mencakup pemahaman tentang Decision Support Systems (DSS), Business Intelligence (BI), proses pengambilan keputusan, analisis bisnis, manajemen kinerja bisnis, kolaborasi, manajemen pengetahuan, serta teknologi canggih dan tren terkini dalam sistem informasi.
Lembar kerja ini terdiri dari 14 bab yang mencakup berbagai topik, yaitu:
Decision Support and Business Intelligence
Decision Making, Systems, Modeling, and Support
Decision Support Systems Concepts, Methodologies, and Technologies
Modeling and Analysis
Data Mining for Business Intelligence
Artificial Neural Networks for Data Mining
Text and Web Mining
Data Warehousing
Business Performance Management
Collaborative Computer-Supported Technologies and Group Support Systems
Knowledge Management
Artificial Intelligence and Expert Systems
Advanced Intelligent Systems
Management Support Systems Emerging Trends and Impacts
Setiap babnya memiliki format yang sama, yaitu tujuan pembelajaran, pengantar materi, kegiatan belajar (pemahaman konsep, tugas, diskusi kelompok), penilaian, dan refleksi. Kegiatan belajar sangat bervariasi, mulai dari menjawab pertanyaan, menggambar diagram, analisis kasus, melakukan eksperimen menggunakan tools tertentu, hingga diskusi kelompok dan presentasi.
Referensi utama yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah buku Decision Support and Business Intelligence Systems oleh Turban, E., Sharda, R., & Delen, D.
Lembar kerja ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep penting dalam kecerdasan buatan terapan pada sistem informasi, melalui kombinasi pembelajaran teoretis dan tugas-tugas praktis.
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
3. PernahkahAnda?
Peserta didik Anda mengalami
kesulitan saat mengerjakan tugas
yang harusnya sudah dikuasai
olehnya?
Mengapa hal tersebut terjadi?
4. Tentunya jawaban untuk pertanyaan tadi, memiliki banyak
faktor masalah. Namun salah satu yang bisa menjadi akar
masalah dari kejadian tersebut adalah level/ tingkat capaian
ataupun kemampuan dari peserta didik tersebut yang
belum tepat dengan capaian belajar yang diharapkan
Pembelajaran yang tepat untuk peserta didik harus
disesuaikan dengan tingkat kemampuan dari peserta didik
tersebut
5. PENGAJARAN SESUAI DENGAN CAPAIAN ATAU TINGKAT KEMAMPUAN
Merupakan sebuah pendekatan belajar yang mengacu pada tingkatan
capaian atau kemampuan peserta didik. Seringkali disebut juga sebagai
Teaching at the Right Level (TaRL)
Pendekatan pembelajaran ini tidak mengacu pada tingkatan kelas
Pembelajaran dibuat disesuaikan dengan capaian, tingkat kemampuan,
kebutuhan peserta didik, untuk mencapai capaian pembelajaran yang
diharapkan.
Ini adalah bentuk implementasi yang sesuai dengan filosofi Pendidikan Ki
Hadjar Dewantara. Dengan memperhatikan capaian,tingkat kemampuan,
kebutuhan peserta didik sebagai acuan untuk merancang pembelajaran,
maka kita melakukan segala upaya kita untuk berpusat pada peserta didik.
6. SEKILAS MENGENAI PENGAJARAN SESUAI DENGAN CAPAIAN ATAU TINGKAT KEMAMPUAN
1. Tujuan pengajaran dengan
menggunakan pendekatan ini adalah
penguatan kemampuan numerasi dan
literasi pada peserta didik, serta
pengetahuan pada mata pelajaran
yang menjadi capaian pembelajaran.
2. Peserta didik tidak terikat pada
tingkatan kelas. Namun
dikelompokkan berdasarkan fase
perkembangan ataupun sesuai dengan
tingkat kemampuan peserta didik yang
sama.
3.Setiap fase, ataupun tingkatan tersebut
mempunyai capaian pembelajaran yang
harus dicapai. Proses pembelajaran
peserta didik akan disusun mengacu pada
capaian pembelajaran tersebut, namun
disesuaikan dengan karakteristik, potensi,
kebutuhan peserta didiknya.
4.Kemajuan hasil belajar akan ditentukan
berdasarkan evaluasi pembelajaran.
Peserta didik yang belum mencapai
capaian pembelajaran di fasenya, akan
mendapatkan pendampingan oleh
pendidik untuk bisa mencapai capaian
pembelajarannya
SEKILAS MENGENAI PENGAJARAN SESUAI DENGAN CAPAIAN ATAU TINGKAT
KEMAMPUAN
7. Pendekatan ini sudah digunakan di beberapa negara, antara lain: India, Kenya,
Australia, dsb.
Pada penelitian hasil studi India, dari 200 sekolah yang mengikuti program
melatih kemampuan membaca, terdapat peningkatan 19% jumlah peserta didik
yang mampu membaca paragraph singkat atau cerita. Peserta didik pada
awalnya dikelompokkan sesuai dengan tingkat kemampuannya terlebih dahulu,
lalu diberikan pengajaran selama 1 jam setiap hari, sesuai dengan tingkatan
kemampuan mereka.Hal serupa juga terjadi pada studi serupa lainnya di India,
484 sekolah, dan hanya dalam 50 hari, terjadi peningkatan jumlah siswa yang
mampu membaca paragraph singkat atau cerita sebanyak 33%.
Hal ini menunjukkan dengan mengetahui capaian atau tingkatan kemampuan
didik sebagai acuan untuk penyusunan pembelajaran, mampu mengembangkan
peserta didik lebih baik. Pembelajaran disusun sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan peserta didik, karena itu tentunya akan lebih tepat guna untuk
peserta didik itu sendiri.
PENGAJARAN SESUAI DENGAN CAPAIAN ATAU TINGKAT
KEMAMPUAN
8. Untuk bisa membuat pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik,
maka asesmen menjadi tahap
pertama yang harus kita lakukan
Asesmen ini biasa disebut juga
asesmen diagnostik
Yang perlu dikenali antara lain:
potensi, karakteristik, kebutuhan,
tahap perkembangan peserta didik,
tahap capaian pembelajaran anak,
dll
Setelah berhasil mengidentifikasi potensi,
karakteristik, tingkat capaian, kemampuan,
maka bagian berikutnya adalah menyusun
proses pembelajaran yang sesuai dengan
data asesmen kita.
Perencanaan ini juga termasuk
pengelompokkan peserta didik dalam
tingkat yang sama.
Dengan penyusunan pembelajaran yang
sesuai dengan capaian ataupun tingkat
kemampuan peserta didik ini, maka kita
menempatkan peserta didik sebagai pusat
utama pembelajarannya, sesuai dengan
filosofi Ki Hadjar Dewantara
Selama proses pembelajaran ini, perlu
dibuat adanya asesmen-asesmen
berkala untuk melihat proses
pemahaman murid, kebutuhan,
kemajuan selama pembelajaran atau
biasa disebut asesmen formatif.
Adapun asesmen sumatif, sebagai
proses evaluasi ketercapaian tujuan
pembelajaran di akhir suatu
pembelajaran juga diperlukan untuk
membantu pendidik merancang projek
berikutnya
Asesmen Perencanaan Pembelajaran
TAHAPAN
10. JIKA ANDA MERASA BAHWA HAL PERTAMAYANG PERLU DILAKUKAN
UNTUK MENERAPKAN PENGAJARANYANG SESUAI DENGAN CAPAIAN
ATAUTINGKAT KEMAMPUAN PESERTA DIDIK ADALAH MENGENAL
PESERTA DIDIK.
ANDA BENAR!!
Sebelum kita bisa membuat pembelajaran yang berpusat pada peserta didik,
kita harus mengenali peserta didik kita terlebih dahulu.
Kita bisa mengenali potensi, karakteristik, kebutuhan, keunikan siswa (ingat
bagian asesmen) dengan berbagai cara. Salah satunya dengan cara di bawah
ini.
12. Setelah Anda mengisi kuesioner barusan, mari berefleksi sejenak.
1. Apakah Anda seorang yang visual? Auditori? Atau kinestetik?
2. Apakah Anda pernah menemukan peserta didik dengan gaya
belajar yang sama dengan Anda?
3. Apakah Anda pernah menemukan peserta didik dengan gaya
belajar yang
berbeda dengan Anda?
4. Apakah semua peserta didik mempunyai gaya belajar
yang sama? Mengapa?
5. Apakah semua peserta didik mempunyai karakteristik yang
sama?
6. Apa yang Anda pelajari dari aktivitas ini?
13. 1. Ingat bahwa semua anak itu unik. Tidak ada satupun
anak yang sama. Anak kembar pun mempunyai DNA
yang berbeda. Tentunya masing- masing anak
mempunyai pendekatan yang berbeda pula dalam
belajar.
2. Apa yang dikenali terkait peserta didik pun juga
beragam. Tidak hanya terkait dengan gaya
belajarnya saja. Bisa berupa sesuatu yang sifatnya
non-kognitif (Contoh: kesejahteraan Psikologi)
ataupun kognitif.
Catatan:
14. Pembelajaran berdiferensiasi (differentiated instruction) adalah proses atau filosofi
untuk pengajaran efektif.
Pengajaran dilakukan dengan beragam cara agar siswa memahami informasi baru
dalam komunitas ruang kelasnya yang beraneka ragam.
Selain informasi baru, pengajaran juga dilakukan untuk mendapatkan konten,
mengolah, membangun, atau menalar gagasan; dan mengembangkan produk
pembelajaran serta ukuran penilaian.
Diharapkan semua siswa di dalam suatu ruang kelas yang memiliki latar belakang
kemampuan beragam bisa belajar dengan efektif.
Proses mendiferensiasikan pelajaran dilakukan untuk menjawab kebutuhan, gaya, atau
minat belajar dari masing-masing siswa.
15. Tujuan pembelajaran berdiferensiasi untuk
membantu setiap murid tumbuh semaksimal
mungkin sesuai kemampuannya. Dengan demikian
guru akan berusaha mengetahui perkembangan
setiap muridnya dan perkembangan kelasnya
secara keseluruhan. Murid juga akan belajar
memaknai pertumbuhan mereka sendiri.
16. Diskusi
Apa yang dimaksud dengan Merdeka Belajar?
Mengapa Merdeka Belajar menjadi hal yang sangat penting dalam dunia
pendidikan Indonesia?
Bagaimana menerapkan Merdeka Belajar di sekolah bapak ibu?