Dokumen tersebut membahas tentang merancang kegiatan laboratorium sekolah. Ada beberapa poin penting yang diangkat yaitu permasalahan yang ada di laboratorium sekolah, tujuan penyelenggaraan kegiatan laboratorium, mekanisme pelaksanaan kegiatan laboratorium, dan format laporan kegiatan laboratorium. Dokumen ini memberikan panduan bagi kepala laboratorium dalam merencanakan dan mengelola kegiatan laboratorium sekolah.
Laboratorium digunakan untuk kegiatan riset dan eksperimen ilmiah secara terkendali. Pengelolaan laboratorium meliputi perencanaan, pengaturan, pengadministrasian, pengamanan, perawatan, dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Inventarisasi peralatan dan penataan ruang yang optimal diperlukan untuk menunjang aktivitas pembelajaran di laboratorium.
Bab ii rencana kegiatan laboratorium ipaErni Samosir
油
Dokumen tersebut membahas rencana pengaturan ruang dan pengelolaan alat di laboratorium IPA, meliputi (1) penataan ruang laboratorium dengan 5 ruang utama, (2) pengelompokkan dan penyimpanan alat sesuai mata pelajaran, dan (3) sistem administrasi untuk memudahkan pengelolaan alat seperti pencatatan inventaris dan permintaan perbaikan.
Dokumen tersebut membahas konsep perawatan laboratorium biologi SMA yang meliputi pengertian perawatan laboratorium, jenis perawatan, tujuan perawatan laboratorium, dan sistem perawatan laboratorium. Panduan ini bertujuan untuk membantu pengelola dan laboran SMA dalam merencanakan dan melaksanakan perawatan peralatan laboratorium secara tepat dan efisien.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pengelolaan alat dan bahan di laboratorium mikrobiologi. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa pengelolaan laboratorium yang baik perlu mempertimbangkan tata letak ruang, pengelolaan alat dan bahan, serta aturan keselamatan laboratorium. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan laboratorium yang nyaman dan aman bagi pengguna.
Administrasi Laboratorium IPA membahas proses inventarisasi fasilitas dan aktivitas laboratorium agar terorganisasi secara sistematis untuk mendukung pembelajaran IPA. Dokumen ini menjelaskan pentingnya administrasi laboratorium, aspek-aspek administrasi seperti desain, organisasi, dan pengadaan alat serta bahan, serta contoh-contoh dokumen administrasi seperti buku inventaris dan kartu stok.
Makalah ini membahas pengelolaan laboratorium IPA di sekolah yang meliputi persyaratan teknis dan manajemen laboratorium. Persyaratan teknis mencakup tata letak, fasilitas, peralatan, dan personil. Sedangkan persyaratan manajemen meliputi struktur organisasi, mutu, dokumentasi, serta monitoring dan evaluasi. Pengelolaan yang baik diperlukan agar laboratorium dapat berfungsi optimal dalam proses pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan dan pemeliharaan alat/bahan praktikum biologi. Termasuk pengertian perawatan, jenis perawatan, tujuan perawatan laboratorium, sistem perawatan laboratorium, pengelola perawatan laboratorium, obyek perawatan, sumber daya sistem perawatan, mengelola pekerjaan perawatan, dan pemeliharaan peralatan laboratorium dan praktikum biologi."
Dokumen tersebut membahas tentang tenaga laboratorium sekolah/madrasah yang terdiri dari kepala laboratorium, teknisi, dan laboran. Dijelaskan kualifikasi, tugas, dan fungsi masing-masing tenaga laboratorium berdasarkan peraturan pemerintah.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis laboratorium pendidikan dan ilmu pengetahuan beserta kategori peralatan dan bahannya. Dijelaskan pula tentang standar operasional prosedur laboratorium.
Makalah ini membahas tentang desain dan fasilitas laboratorium fisika sekolah. Laboratorium berfungsi sebagai tempat pembelajaran praktik fisika yang membutuhkan peralatan khusus. Perlengkapan laboratorium fisika mencakup perabot, alat peraga, perkakas, dan koleksi buku. Ada dua jenis desain laboratorium fisika, yaitu tipe klasikal dan tipe kelompok. Laboratorium harus memenuhi standar ruang dan memiliki inst
Laboratorium digunakan untuk kegiatan riset dan eksperimen ilmiah secara terkendali. Pengelolaan laboratorium meliputi perencanaan, pengaturan, pengadministrasian, pengamanan, perawatan, dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Inventarisasi peralatan dan penataan ruang yang optimal diperlukan untuk menunjang aktivitas pembelajaran di laboratorium.
Bab ii rencana kegiatan laboratorium ipaErni Samosir
油
Dokumen tersebut membahas rencana pengaturan ruang dan pengelolaan alat di laboratorium IPA, meliputi (1) penataan ruang laboratorium dengan 5 ruang utama, (2) pengelompokkan dan penyimpanan alat sesuai mata pelajaran, dan (3) sistem administrasi untuk memudahkan pengelolaan alat seperti pencatatan inventaris dan permintaan perbaikan.
Dokumen tersebut membahas konsep perawatan laboratorium biologi SMA yang meliputi pengertian perawatan laboratorium, jenis perawatan, tujuan perawatan laboratorium, dan sistem perawatan laboratorium. Panduan ini bertujuan untuk membantu pengelola dan laboran SMA dalam merencanakan dan melaksanakan perawatan peralatan laboratorium secara tepat dan efisien.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pengelolaan alat dan bahan di laboratorium mikrobiologi. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa pengelolaan laboratorium yang baik perlu mempertimbangkan tata letak ruang, pengelolaan alat dan bahan, serta aturan keselamatan laboratorium. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan laboratorium yang nyaman dan aman bagi pengguna.
Administrasi Laboratorium IPA membahas proses inventarisasi fasilitas dan aktivitas laboratorium agar terorganisasi secara sistematis untuk mendukung pembelajaran IPA. Dokumen ini menjelaskan pentingnya administrasi laboratorium, aspek-aspek administrasi seperti desain, organisasi, dan pengadaan alat serta bahan, serta contoh-contoh dokumen administrasi seperti buku inventaris dan kartu stok.
Makalah ini membahas pengelolaan laboratorium IPA di sekolah yang meliputi persyaratan teknis dan manajemen laboratorium. Persyaratan teknis mencakup tata letak, fasilitas, peralatan, dan personil. Sedangkan persyaratan manajemen meliputi struktur organisasi, mutu, dokumentasi, serta monitoring dan evaluasi. Pengelolaan yang baik diperlukan agar laboratorium dapat berfungsi optimal dalam proses pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan dan pemeliharaan alat/bahan praktikum biologi. Termasuk pengertian perawatan, jenis perawatan, tujuan perawatan laboratorium, sistem perawatan laboratorium, pengelola perawatan laboratorium, obyek perawatan, sumber daya sistem perawatan, mengelola pekerjaan perawatan, dan pemeliharaan peralatan laboratorium dan praktikum biologi."
Dokumen tersebut membahas tentang tenaga laboratorium sekolah/madrasah yang terdiri dari kepala laboratorium, teknisi, dan laboran. Dijelaskan kualifikasi, tugas, dan fungsi masing-masing tenaga laboratorium berdasarkan peraturan pemerintah.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis laboratorium pendidikan dan ilmu pengetahuan beserta kategori peralatan dan bahannya. Dijelaskan pula tentang standar operasional prosedur laboratorium.
Makalah ini membahas tentang desain dan fasilitas laboratorium fisika sekolah. Laboratorium berfungsi sebagai tempat pembelajaran praktik fisika yang membutuhkan peralatan khusus. Perlengkapan laboratorium fisika mencakup perabot, alat peraga, perkakas, dan koleksi buku. Ada dua jenis desain laboratorium fisika, yaitu tipe klasikal dan tipe kelompok. Laboratorium harus memenuhi standar ruang dan memiliki inst
PRESNTASI untuk menjadikan lebih baik.pptxAdilukmana1
油
menjelaskan tatacara untuk menembangjkan bisnis dalam beternak dan pengelolaan ternamenjelaskan tatacara untuk menembangjkan bisnis dalam beternak dan pengelolaan ternakmenjelaskan tatacara untuk menembangjkan bisnis dalam beternak dan pengelolaan ternamenjelaskan tatacara untuk menembangjkan bisnis dalam beternak dan pengelolaan ternak
Jadi ASN - Bela Negara (pptx Material)))KhasanMustofa
油
04.Tugas Pokok Tenaga lab sekolah-MA.pptx
1. TUGAS POKOK
TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH
DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2016
Salah satu tenaga kependidikan yang mendapatkan perhatian serius adalah tenaga laboratorium
sekolah/madrasah. Keberadaan tenaga laboratorium sekolah/madrasah (TLS/M) yang memliki
fungsi memberikan pelayanan untuk membantu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah, pada
dasarnya merupakan bagian integral dari kegiatan pembelajaran. Pelayanan laboratorium dapat
berjalan dengan baik apabila dilayani oleh tenaga laboratorium (kepala laboratorium, teknisi,
dan laboran) yang kompeten dalam menjalankan tugas-tugas pengelolaan laboratorium
sekolah/madrasah.
TEPAT DALAM
PENERAPAN ILMU
AKURAT DALAM
PENGOPERASIAN
ALAT
PROFESIONAL DALAM
PENGELOLAAN
LABORATORIUM
3. TUGAS POKOK
Pengelolaan Laboratorium
Pengertian pengelolaan adalah
Kegiatan merancang kegiatan, mengoperasikan, memelihara
dan merawat peralatan dan bahan, fasilitas dan atau segala
obyek fisik lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan atau sasaran tertentu sehingga mencapai hasil yang
optimal, dengan selalu melakukan Pengembangan kegiatan
Laboratorium
Mengelola kegiatan laboratorium sekolah/madrasah
Mengelola kegiatan laboratorium sekolah adalah mengkoordinir
serangkaian kegiatan mulai dari perancangan kegiatan laboratorium,
pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan, pemeliharaan/perawatan
peralatan dan bahan, pengevaluasian sistem kerja laboratorium, dan
pengembangan kegiatan laboratorium baik untuk pendidikan, penelitian,
dan/atau pengabdian kepada masyarakat
4. Pengelompokan Peralatan Dalam
Pengelolaan Laboratorim
Kriteria
Pengelolaan
Kategori 1 Kategori 2 Kategori 3
Pengoperasian Mudah Sedang Sulit
Perawatan Mudah Sedang Sulit
Resiko Rendah Sedang Tinggi
Pengukuran
Kecermatan/
akurasi rendah
Kecermatan/
akurasi sedang
Kecermatan/
akurasi tinggi
Persyaratan
Pengoperasian
Dengan panduan
Dengan
pelatihan
Dengan Pelatihan
khusus
Sistem Kerja Sederhana Sedang Rumit
PERHATIKAN SPESIFIKASI ALAT DAN MANUAL YANG ADA
5. Pengelompokan Bahan Dalam
Pengelolaan Laboratorim
Bahan
Penanganan
Umum (1) Khusus (2)
Penyimpanan
Tidak memerlukan
persyaratan khusus
Memerlukan persyaratan
khusus
Sifat Fisik
Tidak eksplosif, tidak
korosif, tidak iritant,
stabil
Eksplosif, korosif, iritant,
labil
Sifat Kimia
Non Toksik, tidak
berbahaya
Toksik, berbahaya
Persyaratan Metode
Tidak memerlukan
kemurnian tinggi
Memerlukan kemurnian
tinggi
PERHATIKAN SPESIFIKASI DN SIFAT BAHAN YANG ADA
6. I
Pengadministrasian Alat Dan
Bahan Laboratorium Sekolah/MA
Peralatan dan bahan merupakan unsur utama dalam pengelolaan laboratorium
maka perlu dilakukan pengadministrasian yang baik dan benar
Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di Laboratorium memerlukan perlakuan
khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah dalam
membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di Laboratorium dapat
menyebabkan kerusakan alat dan bahan, terjadinya kecelakaan kerja serta dapat
menimbulkan penyakit. Cara memperlakukan alat dan bahan di Laboratorium secara tepat
dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan.
Pengadministrasian peralatan dan bahan laboratorium sangat penting dan merupakan
asset pendidikan yang sangat berharga sehingga harus dilakukan secara ketat. Peralatan
sangat mahal sehingga harus diamankan dari kehilangan, kerusakan fatal dan
penyalahgunaan, pencurian dan kebakaran.
7. I. Pengadministrasian Alat Dan Bahan
Laboratorium Sekolah/MA
Pengadministrasian Alat Dan Bahan Laboratorium
Sekolah/MA meliputi pekerjaan sebagai berikut :
1. peyusunan kebutuhan alat dan bahan praktik laboratorium
2. penataan dan penyimpanan alat/bahan sesuai dengan
klasifikasinya
3. pencatatan data alat dan bahan di laboratorium;
4. pencatatan sirkulasi alat dan bahan laboratorium,
pengecekan ketersediaan alat dan bahan laboratorium, serta
laporan penggunaan alat dan bahan laboratorium.
8. 1. Penyusunan kebutuhan alat dan bahan
praktik laboratorium
Kegiatan ini dilakukan sebelum/menjelang Tahun ajaran
mendatang dilaksanakan dengan membuat ;
a. daftar jenis alat dan bahan ,
b. Jumlah alat dan bahan yang dibutuhkan per kegiatan
, dan
c. spesifikasi alat dan bahan yang dibutuhkan
sesuai dengan volume kegiatannya (misal jumlah
praktikan yang akan dilayani pada setiap mata praktik
atau praktikum, dibuat dan lama waktu pelaksanaan)
agar kegiatan berjalan lancar
9. No Nama Alat/Bahan Spesifikasi Jumlah Kondisi Merek
Jumlah
Percobaan
Jumlah
Kelompok
1. Ampere Meter Analog Kat 1 3 Baik Leybold 4 4
Lampiran 3. Contoh Formulir Kebutuhan Peralatan dan Bahan
DAFTAR KEBUTUHAN PERALATAN DAN BAHAN
10. LOGO
SEKOLAH/
MADRASAH
NAMA LABORATORIUM
NO. FORM
FR-LAB-...
RENCANA KEBUTUHAN ALAT DAN BAHAN LABORATORIUM
No Nama Peralatan dan Bahan Volume Harga Satuan Jumlah Alasan Pengadaan
Diajukan Oleh Teknisi
Lab.
Diverifikasi Oleh
Kepala Lab.
Disahkan Oleh
Kepala Sekolah
( ___________________ )
NIP.:
( ______________________ ).
NIP :
( ____________________ )
NIP. :
Lampiran 6. Contoh Formulir Rencana Kebutuhan Alat dan Bahan Laboratorium
11. INVENTARIS PERALATAN DAN BAHAN DALAM
PENGELOLAAN LABORATORIUM
1. penataan dan penyimpanan alat/bahan
sesuai dengan klasifikasinya
2. pencatatan data alat dan bahan di
laboratorium;
3. pencatatan sirkulasi alat dan bahan
laboratorium, pengecekan ketersediaan alat
dan bahan laboratorium, serta laporan
penggunaan alat dan bahan laboratorium.
12. Inventarisasi peralatan dan bahan laboratorium
merupakan pekerjaan yang harus dikerjakan oleh
Laboran Laboratorium Sekolah/Madrasah, yang
meliputi pekerjaan :
2. penataan dan penyimpanan alat/bahan sesuai
dengan klasifikasinya
3. pencatatan data alat dan bahan di laboratorium;
4. pencatatan sirkulasi alat dan bahan laboratorium,
pengecekan ketersediaan alat dan bahan
laboratorium, serta laporan penggunaan alat dan
bahan laboratorium.
Yang didahului dengan mengklasifikasikan Peralatan
dan bahan yang ada, seperti contoh berikut :
20. Prinsip Inventarisasi peralatan dan bahanl aboratorium
Inventarisasi peralatan laboratorium dan bahan (terutama bahan
khusus kimia) sangat penting dan merupakan asset negara dalam
penyelenggaraan pendidikan yang sangat berharga sehingga harus
dilakukan secara ketat.
Peralatan sangat mahal sehingga harus diamankan dari kehilangan,
kerusakan fatal, penyalahgunaan, pencurian dan kebakaran. Adapun
prinsip dalam penataan alat dan bahan adalah:
Memahami cara menata dan menyimpan alat dan bahan di
laboratorium.
Memahami cara mengadministrasikan alat dan bahan di
Laboratorium.
Mengenal dan mengisi perangkat Administrasi.
Menerapkan cara menata, menyimpan, dan mengadministrasikan
alat dan bahan di Laboratorium.
21. Lanjutan Prinsip Inventarisasi peralatan dan bahanl aboratorium
Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat dan
bahan di laboratorium adalah aman, mudah diambil, mudah
dicari, serta memperhitungkan sumber kerusakan alat dan
bahan tersebut. Cara menyimpan alat laboratorium dengan
memperhatikan bahan pembuat alat tersebut, bobot alat,
keterpakaiannya, serta sesuai pokok bahasannya. Penyimpanan
alat menurut aturan tertentu harus disepakati antara pengelola
laboratorium dan diketahui oleh pengguna /praktikan. Cara
menyimpan bahan laboratorium dengan memperhatikan kaidah
penyimpanan, seperti halnya pada penyimpanan alat
laboratorium. Sifat masing-masing bahan harus diketahui
sebelum melakukan penyimpanan.
22. Tujuan inventaris alat dan bahan di laboratorium
Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di Laboratorium memerlukan perlakuan khusus
sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah dalam membawa, menggunakan
dan menyimpan alat dan bahan di Laboratorium dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan,
terjadinya kecelakaan kerja serta dapat menimbulkan penyakit. Cara memperlakukan alat dan bahan
di Laboratorium secara tepat dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan.
Inventarisasi peralatan laboratorium dan bahan kimia sangat penting dan merupakan asset
pendidikan yang sangat berharga sehingga harus dilakukan secara ketat. Peralatan sangat mahal
sehingga harus diamankan dari kehilangan, kerusakan fatal dan penyalahgunaan, pencurian dan
kebakaran.
Adapun tujuan penataan alat dan bahan kimia adalah :
1. memahami cara menata dan menyimpan alat dan bahan di laboratorium
2. memahami cara mengadministrasikan alat dan bahan di Laboratorium
3. mengenal dan mengisi perangkat Administrasi
4. menerapkan cara menata,menyimpan, dan mengadministrasikan alat dan
5. bahan di Laboratorium
Perlu inventaris yang baik untuk memudahkan pengelolaan, penggunaan , dan pendataan asset
Laboratorium. Adapun perlakuan terhadap alat-alat di laboratorium seperti:
Membawa alat sesuai petunjuk penggunaan
Menggunakan alat sesuai petunjuk penggunaan.
Menjaga kebersihan alat
Menyimpan alat
23. 2. penataan dan penyimpanan alat/bahan
sesuai dengan klasifikasinya
Penataan dan penyimpanan alat dan bahan
didasarkan pada Keadaan laboratorium yang
ditentukan oleh fasilitas, susunan laboratorium, dan
keadaan alat/bahan. Kepentingan pemakai ditentukan
berdasarkan kemudahan dicari dan dicapai,
keamanan dalam penyimpanan dan pengambilannya.
24. Lanjutan penataan dan penyimpanan
a. Alat .
Alat dapat dikelompokkan atas jenis alat, jenis bahan pembuat alat,
seberapa sering alat tersebut digunakan, atau jenis percobaan.
b. Bahan/Zat .
Bahan dapat dikelompokkan pada jenis bahan ( fasa/wujud zat, sifat
asam basa dari zat), seberapa bahaya bahan tersebut, dan seberapa
sering bahan tersebut digunakan.
Dasar dari Penyimpanan Alat yaitu : Jenis Alat Misalnya Gelas Kimia,
Corong, Cawan Petri, Lumpang dan Alu Jenis Bahan Pembuat
Misalnya Kaca, Porselin, Logam dan Kayu Percobaan Misalnya Laju
Reaksi, Kesetimbangan, Anatomi, Ekologi Seberapa sering alat
digunakan Yang sering digunakan : Gelas kimia Yang jarang
digunakan : lumpang & Alu
25. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penyimpanan Peralatan dan bahan di
laboratorium
a. Aman
Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas
dasar alat yang mudah dibawa dan mahal harganya seperti
stop watch perlu disimpan pada lemari terkunci. Aman juga
berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan
sehingga fungsinya berkurang.
b. Mudah dicari
Untuk memudahkan mencari letak masingmasing alat dan
bahan, perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan label
pada setiap tempat penyimpanan alat (lemari, rak atau laci).
c. Mudah diambil
Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan
perlengkapan seperti lemari, rak dan laci yang ukurannya
disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia.
26. Cara penyimpanan alat dan bahan dapat
berdasarkan jenis alat, pokok bahasan, golongan
percobaan dan bahan pembuat alat :
1.Pengelompokan alatalat fisika berdasarkan pokok bahasannya
seperti: Gaya dan Usaha (Mekanika), Panas, Bunyi, Gelombang,
Optik, Magnet, Listrik, Ilmu, dan Alat reparasi.
2. Pengelompokan alatalat biologi menurut golongan
percobaannya, seperti: Anatomi, Fisiologi, Ekologi dan
Morfologi.
3. Pengelompokan alatalat kimia berdasarkan bahan pembuat
alat tersebut seperti: logam, kaca, porselen, plastik dan karet.
Jika alat laboratorium dibuat dari beberapa bahan, alat itu
dimasukkan ke dalam kelompok bahan yang banyak digunakan.
27. Lanjutan Cara menyimpan alat dan bahan
Penyimpanan alat dan bahan selain berdasar hal hal di atas, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
1.Mikroskop disimpan dalam lemari terpisah dengan zat higroskopis dan
dipasang lampu yang selalu menyala untuk menjaga agar udara tetap
kering dan mencegah tumbuhnya jamur.
2.Alat berbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set yang tidak
terpasang.
3.Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer, neraca lengan
dan beaker glass
4.Alat yang memiliki bobot relatif berat, disimpan pada tempat yang
tingginya tidak melebihi tinggi bahu.
5.Penyimpanan zat kimia harus diberi label dengan jelas dan disusun
menurut abjad.
6.Zat kimia beracun harus disimpan dalam lemari terpisah dan terkunci,
zat kimia yang mudah menguap harus disimpan di ruangan terpisah
dengan ventilasi yang baik.
28. Penyimpanan alat perlu memperhatikan frekuensi
pemakaian alat. Apabila alat itu sering dipakai maka alat
tersebut disimpan pada tempat yang mudah diambil.
Alatalat yang boleh diambil oleh siswa dengan
sepengetahuan guru pembimbing, hendaknya diletakkan
pada meja demonstrasi atau di lemari di bawah meja
keramik yang menempel di dinding. Contoh alat yang
dapat diletakkan di meja demonstrasi adalah: kaki tiga,
asbes dengan kasa dan tabung reaksi.
Penyimpanan dan pemeliharaan alat / bahan harus
memperhitungkan sumber kerusakan alat dan
bahan. Sumber kerusakan alat dan bahan akibat
lingkungan meliputi hal hal berikut:
29. 1. Udara
Udara mengandung oksigen dan uap air (memilki kelembaban). Kandungan ini
memungkinkan alat dari besi menjadi berkarat dan membuat kusam logam lainnya
seperti tembaga dan kuningan. Usaha untuk menghindarkan barang tersebut
terkena udara bebas seprti dengan cara mengecat, memoles, memvernis serta
melapisi dengan khrom atau nikel. Kontak dengan udara bebas dapat menyebabkan
bahan kimia bereaksi. Akibat reaksi bahan kimia dengan udara bebas seperti
timbulnya zat baru, terjadinya endapan, gas dan panas. Dampaknya bahan kimia
tersebut tidak berfungsi lagi serta dapat menimbulkan kecelakaan dan keracunan.
2. Air dan asam basa
Alat laboratorium sebaiknya disimpan dalam keadaan kering dan bersih, jauh dari air,
asam dan basa. Senyawa air, asam dan basa dapat menyebabkan kerusakan alat
seperti berkarat, korosif dan berubah fungsinya. Bahan kimia yang bereaksi dengan zat
kimia lainnya menyebabkan bahan tersebut tidak berfungsi lagi dan menimbulkan zat
baru, gas, endapan, panas serta kemungkinan terjadinya ledakan.
3. Suhu
Suhu yang tinggi atau rendah dapat mengakibatkan :alat memuai atau mengkerut,
memacu terjadinya oksidasi, merusak cat serta mengganggu fungsi alat elektronika.
Lanjutan Cara menyimpan alat dan bahan
30. Lanjutan Cara menyimpan alat dan bahan
4. Mekanis
Sebaiknya hindarkan alat dan bahan dari benturan, tarikan dan
tekanan yang besar. Gangguan mekanis dapat menyebabkan
terjadinya kerusakan alat / bahan.
5. Cahaya
Secara umum alat dan bahan kimia sebaiknya dihindarkan dari
sengatan matahari secara langsung. Penyimpanan bagi alat dan bahan
yang dapat rusak jika terkena cahaya matahari langsung, sebaiknya
disimpan dalam lemari tertutup. Bahan kimianya sebaiknya disimpan
dalam botol yang berwarna gelap.
6. Api
Komponen yang menjadi penyebab kebakaran ada tiga, disebut
sebagai segitiga api. Komponen tersebut yaitu adanya bahan bakar,
adanya panas yang cukup tinggi, dan adanya oksigen. Oleh karenanya
penyimpanan alat dan bahan laboratorium harus memperhatikan
komponen yang dapat menimbulkan kebakaran tersebut.
31. 3. Pencatatan data alat dan bahan di
laboratorium;
a. Pencatatan Data Aalat
Cara pencatatan data alat Laboratorium dengan
memperhatikan bahan pembuat alat tersebut, bobot alat,
keterpakaiannya, serta sesuai pokok bahasannya.
Pencatatan Data alat menurut aturan tertentu harus
disepakati antara pengelola laboratorium dan diketahui
oleh pengguna /praktikan.
Untuk memudahkan dalam penyimpanan dan
pengambilan kembali alat di laboratorium, maka
sebaiknya dibuatkan daftar inventaris alat yang
lengkap dengan kode dan jumlah masing-masing. Alat
yang rusak atau pecah sebaiknya ditempatkan pada
tempat tersendiri, dan dituliskan dalam buku kasus
dan buku inventaris Laboratorium.
32. Pencatatan data alat dan bahan
b. Pencatatan Data Bahan
Cara pencatatan data bahan Laboratorium dengan memperhatikan kaidah
penyimpanan, seperti halnya pada penyimpanan alat laboratorium. Sifat
masing-masing bahan harus diketahui sebelum melakukan pencatatan
Periksa inventaris dan cek tanggal penerimaan, jumlah, tempat, jangan asal
pesan lagi. Tanggali botol saat dibuka, untuk peroksida.
Simpan label data pada rak/lemari. bagian bawah Botol.. Bahan kimia yang
perlu disimpan di kulkas harus dilabeli dan disegel untuk menjaga
kesalahan inventaris.
Tutup botol bahan kimia mudah menguap (segel dengan parfait). Periksa
catatan data secara periodic untuk melihat adanya kerusakan botol/tutup.
Ganti label yang rusak.
Langkah-langkah Yang Harus Dilakukan
- Menyusun daftar nama bahan kimia
- Memeriksa kemasan dan label bahan kimia
- Mengelompokan jumlah dan jenis bahan
- Mengatur Pencatatan pada tempat yang
tersedia
- Memeriksa data kode bahan secara berkala
33. Lanjutan Pencatatan data alat dan bahan
Pengadministrasian Alat dan Bahan
Berguna untuk memudahkan pengecekan, pengadaan,
dan pertanggungjawaban. Meliputi pengadministrasian
alat dan Laboratorium yang perlu dicatat dalam
pengadministrasian alat/bahan adalah nama, jumlah,
ukuran, merek dan tempat penyimpanan, nomor kode /
katalognya.
Perangkat Pengadministrasian Alat dan Bahan
a. Buku inventaris
b. Kartu Stock
c. Bendelan Format permintaan / peminjaman
d. Kartu / buku daftar alat / bahan yang rusak
e. Kartu Reparasi
34. Lanjutan Pencatatan data alat dan bahan
Perangkat Pengadministrasian Laboratorium
a. Program kerja Laboratorium
b. Jadwal kegiatan Laboratorium
c. Daftar alat/bahan sesuai lembar kegiatan lboratorium
d. Buku catatan harian kegiatan Laboratorium
e. Daftar usulan pengadaan alat/bahan laboratorium
35. 4. PENCATATAN SIRKULASI ALAT DAN BAHAN LABORATORIUM, PENGECEKAN
KETERSEDIAAN ALAT DAN BAHAN LABORATORIUM, SERTA LAPORAN
PENGGUNAAN ALAT DAN BAHAN LABORATORIUM
Pencatatan sirkulasi alat dan bahan laboratorium, pengecekan
ketersediaan alat dan bahan laboratorium, serta laporan penggunaan
alat dan bahan laboratorium dilakukan dengan membuat log book
sebagai berikut :
1. Log Penggunaan Alat
Log ini mencatat setiap penggunaan alat untuk keperluan
penelitian, praktikum, dan pengabdian masyarakat. Hanya
peralatan kategori 2 dan 3 yang memerlukan log ini
Penanggung jawab : Setiap pengguna alat wajib untuk mengisi log
ini. Penanggung jawab alat wajib untuk mengganti log jika sudah
penuh, dan mengumpulkan log-log yang sudah penuh untuk
keperluan dokumentasi.
Waktu penyusunan : Setiap saat alat digunakan
36. LOGO INSTITUSI
LOG PENGGUNAAN ALAT
Nama Institusi
Nama Laboratorium/Unit Kerja
Alamat
Nama Alat:
Nama Penanggung Jawab Alat:
Nama Supervisor:
Tanggal Waktu Pengguna Kegiatan Keterangan
Mengetahui,
Supervisor
Mengetahui,
Koordinator
Laboratorium
37. Pada Kegiatan Menyiapkan peralatan
dalam kegiatan praktik, praktikum
1. Sudahkah kegiatan ini dilakukan dengan
sistem yang baku
2. Apakah penyiapan alat yang dilakukan sudah
ada unsur pengajaran yang mengarah pada
peningkatan skill paktikan
3. Sudahkah diterapkan sistem Inventar
4. Bagaimana ketelusuran akurasi peralatan
APA YANG PERLU HARUS DITINGKATKAN
KOMPETENSI PRIBADI OLEH TENAGA
LABORATORIUM
39. Pada Kegiatan Menyiapkan Menyiapkan bahan khusus
pada kegiatan pendidikan pada kegiatan pendidikan
1. Sudahkah kegiatan ini dilakukan dengan
sistem yang baku
2. Apakah penyiapan Bahan yang dilakukan
sudah ada unsur pengajaran yang mengarah
pada peningkatan skill paktikan
3. Sudahkah diterapkan sistem Inventaris Bahan
4. Bagaimana ketelusuran akurasi Bahan yang
akan digunakan
APA YANG PERLU HARUS DITINGKATKAN
KOMPETENSI PRIBADI OLEH PLP
41. 3. Memberikan penjelasan dan melakukan supervisi
pengoperasian peralatan kategori 1 dan penggunaan
bahan umum pada kegiatan pendidikan
Kegiatan yang dimaksud adalah penjelasan teknis
sesuai SOP yang tersedia mengenai cara pengoperasian
peralatan kategori 1 yang menggunakan bahan umum
kepada mahasiswa dan asisten praktikum serta
melakukan pengawasan dan supervisi pelaksanaan
pengoperasiannya selama praktikum dilakukan. Dasar
pemberian angka kredit adalah curahan waktu untuk
melakukan penjelasan dan supervisi pengoperasian
semua peralatan kategori 1 dalam satu kegiataan
praktikum selama satu semester (14 minggu). Jika
kegiatan ini dilaksanakan kurang dari satu semester,
perhitungan angka kreditnya = (jumlah minggu/14) x
0,57.
42. Pada Kegiatan Memberikan penjelasan dan melakukan supervisi
pengoperasian peralatan kategori 1 dan penggunaan bahan umum
pada kegiatan pendidikan
1. Sudahkah kita mengenal Karakteristek Alatnya
2. Sudah Pahamkah kita tentang Manual dan SOP
Penggunaannya
- Sudut Pandang eyepiece 45属, radius putar 360属
- Lensa Objective: Achromatic DIN 4X, 10X, 40X, 100X
- Lensa eyepiece: Wide Field WF10X, P16X (WF16X)
- Stage: Single Layer Mechanical Stage 140X140mm, jarak main naik-
turun 75X75mm
- Sistem Penerangan: Lampu 6V/20W dengan pengaturan brightness
- Condenser: Abne NA 1.25 condenser with Iris Diaphragm & filter,
Rack & Pinion adjustable plan.
- Cermin concave yang dilengkapi Sistem optik.
- Pengaturan fokus objective 45mm, Fine Focus 30mm, ultra fine Focus
0.0002 mm
- Focusing Stopper untuk mencegah objective dan slide bertubrukan
biologis yang canggih dengan double eyepiece untuk melihat benda
obyek renik hingga pembesaran Mikroskop Optik Binokular XSZ-
107BN adalah microscope biologis yang canggih dengan double eye
43. 43
Pengendalian mutu hasil pengujian/kalibrasi
Sebelum melaporkan hasil uji/kalibrasi
=> apakah data yang dilaporkan benar ?
Mengendalikan mutu pengujian/kalibrasi,
artinya:
=> menjamin kebenaran
=> mengendalikan ketidakpastian
o Monitoring kinerja proses pengujian/kalibrasi
=> secara terus menerus
=> menggunakan bhn acuan yang representatif
=> data direkam dalam peta kendali
46. Secara lengkap
baca
PANDUAN KERJA TENAGA LABORATORIUM
SEKOLAH/MADRASAH
DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2019