際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Pengajar Praktik
Eva Septiana Rahayu
Yety Ariesta Indrastuti
Calon Guru Penggerak
Angkatan 5 Kelas 05.146 Kabupaten Tuban Jawa Timur
2022
1.4.a.8 Koneksi Antar Materi
Modul 1.4 Budaya Positif
Keterkaitan Konsep Budaya Positif dengan Materi Modul 1.1 (Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional 
Ki Hadjar dewantara), Modul 1.2 (Nilai dan Peran Guru Penggerak), dan Modul 1.3 (Visi Guru
Penggerak) Serta Menyususn Langkah dan Strategi Mewujudkan Budaya Positif di Sekolah
Fasilitator
Gusri Yani Siregar
- M
a
m
p
u me
h
a
m
a
h
i keterkaitan k
onsep buda
y
a positif dengan materi pada modul 1.1, 1.2, dan 1.3
- D
apat me
n
y
u
s
u
n langkah dan strategi y
ang lebih efektif, konkret, dan realistis untuk
mewu
ju
dk
anbuda
y
a positif di sekolah
Tujuan Pembelajaran
Khusus
Keterkaitan Konsep Budaya Positif Modul 1.4 dengan Materi pada Modul 1.1 (Refleksi Filosofis
Pendidikan Nasional  Ki Hadjar Dewantara), Modul 1.2 (Nilai dan Peran Guru Penggerak), dan
Modul 1.3 (Visi Guru Penggerak)
Modul 1.1
(Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional  Ki Hadjar Dewantara)
Modul 1.2
(Nilai dan Peran Guru
Penggerak)
Modul 1.3
(Visi Guru
Penggerak)
Modul 1.4
(Budaya
Positif)
Penjelasan Keterkaitan Antar Materi
Budaya Positif dengan Filosofi Pendidikan KHD
Tujuan pendidikan yaitu, menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak (kodrat alam dan kodrat zaman) agar mereka
dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Sekolah ibarat ladang, murid ibarat benih, dan guru ibarat petani. Petani hanya dapat menuntun tumbuhnya bibit yang ia tanam,
ia dapat memperbaiki kondisi tanah, memelihara bibit yang ia tanam, menyiramnya setiap hari, memberi pupuk, membasmi
hama yang mengganggu hidup tanaman tersebut, hingga bibit yang ia semai menghasilkan panen yang berkualitas. Guru dapat
menuntun bertumbuh kembangnya segala potensi yang ada pada anak dengan sebaik-baiknya, tetapi tidak dapat mengubah
kodrat anak.
Pendidikan haruslah berpihak pada murid, mengutamakan anak, berpusat pada anak, dan memuliakan anak sesuai minat, bakat,
dan kemampuan murid. Guru harus mampu memfasilitasi tumbuh kembang keanekaragaman tersebut melalui penciptaan
ekosistem belajar yang menyenangkan dan selalu dibingkai dalam nilai-nilai luhur pancasila.
Keterkaitan :
- Sebagai upaya dalam mewujudkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara maka diperlukan adanya budaya positif pada sekolah
yang disusun dan disepakati secara bersama-sama. Budaya positif adalah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-
kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid agar murid dapat berkembang menjadi pribadi yang berbudi pekerti
Budaya Positif dengan Nilai dan Peran Guru Penggerak
- Nilai guru penggerak : Berpihak kepada siswa, mandiri, Mandiri, Inovatif, Kolaboratif, dan
Reflektif.
- Peran Guru Penggerak : Menjadi Pemimpin Pembelajaran, Menjadi Coach Bagi Guru
Lain,
Mendorong Kolaborasi, Mewujudkan Kepemimpinan Siswa, dan Menggerakkan Komunitas
Praktisi
Keterkaitan :
- Mengoptimalkan kekuatan nilai dan peran yang apa pada guru penggerak untuk dapat
mencapai kebahagiaan murid melalui penerapan budaya positif di sekolah.
Budaya Positif dengan Visi Guru Penggerak
Dalam mewujudkan suatu perubahan, diperlukan visi dan langkah-langkah yang tepat untuk dapat
mencapainya.
Visi dapat terwujud jika terdapat kerasama dengan semua pihak. Oleh karena itu dalam mewujudkan visi diperlukan
langkah kongkrit menggunakan metode Inkuiri Apresiatif (IA) dengan tahapan BAGJA
Keterkaitan :
Guru Penggerak diharapkan mampu mempelopori gerakan perubahan melalui penerapan budaya positif
untuk mewujudkan visi yang disusun dengan metode Inkuiri Apresiatif berdasrkan tahapan-tahapan BAGJA.
Pendekatan IA percaya bahwa setiap orang memiliki inti positif yang dapat memberikan kontribusi positif
pada keberhasilan
Budaya
Positif
Untuk dapat menumbuhkan karakter kuat pada siswa sesuai Profil Pelajar
Pancasila
maka sangat penting untuk diterapkan adanya budaya positif di sekolah
Budaya positif di sekolah perlu dibangun sesuai dengan filosofi pendidikan Ki
Hadjar Dewantara yaitu pendidikan yang berpihak pada murid untuk mencapai
visi guru penggerak dengan mengimplementasikan nilai-nilai dan peran guru
penggerak serta menyediakan dukungan untuk menuntun pengoptimalan
potensi yang ada pada siswa, agar terwujud merdeka belajar, terbentuk murid-
murid berkarakter sesuai Profil Pelajar Pancasila sesuai dengan standar
kompetensi lulusan yang diharapkan.
.
Modul
1.1
Modul
1.4
Modul 1.2
Modul 1.3
Tercapainya
Tujuan
Pendidikan
Tujuan Akhir
Refleksi
Pemahaman
Budaya Positif
Disiplin sebagai bentuk kontrol (kendali) diri, yakni belajar untuk mengendalikan diri guna
mencapai tujuan mulia. Sedangkan tujuan mulia mengacu pada nilai-nilai atau prinsip-
prinsip mulia yang dianut seseorang yang disebut sebagai nilai-nilai kebajikan (virtues)
yang universal dan telah disepakati bersama sebagai payung besar dan pondasi
dalam berperilaku
2.1 Disiplin Positif dan Nilai-Nilai Kebajikan Universal
2.2 Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi
Restitusi proses menciptakan kondisi bagi
murid untuk dapat memperbaiki
kesalaan mereka, mencari solusi, befikir
tentang orang seperti
apa
diinginkan dan bagaimana
yang
harus
memperlakukan orang lain sehingga
mereka bisa kembali pada kelompok
mereka, dengan karakter yang lebih kuat
- Menghindari
hukuman
- Mendapatkan
imbalan
- Menghargai diri
sendiri
Hukuman adalah tindakan
terhadap
suatu pelanggaran.
Sedangkan
penghargaan adalah imbalan
terhadap
suatu yang kita
inginkan
Keyakinan kelas sebagai pondasi dan arah
tujuan kelas yang akan menjadi landasan
dalam memecahkan konflik atau
permasalahan di kelas, bersifat abstrak, berupa
pernyataan-pernyataan universal yang disusun
dalam kalimat positif dalam jumlah yang tidak
banyak berdasarkan kesepakatan bersama.
Keyakinan kelas idealnya dapat diterapkan
dan atas hasil kontribusi semua warga kelas.
Keyakinan kelas dapat ditunjang ulang artinya
tidak bersifat kaku.
 Motif yang mendasari tindakan manusia
- Kebutuhan bertahan hidup
- Kebutuhan kasih saying dan rasa diterima
- Kebutuhan kebebasan
- Kebutuhan kesenangan
- Kebutuhan penguasaan
 Seseorang yang melangar keyakinan dapat disebabkan tidak terpenuhinya
salah satu atau sebagian kebutuhan dasarnya. Akibatnya kehilangan kontrol
diri dan melakukan kesalahan. Lima dasar kebutuhanmanusia seyogyanya
dapat terpenuhi demi terwujudnya disiplin positif
2.3 Keyakinan kelas 2.4 Kebutuhan dasar manusia
Restitusi merupakan suatu cara untuk menanamkan disiplin positif pada murid
sebagai bagian dari budaya positif di sekolah agar mampu menjadi murid yang
merdeka. Restitusi akan dapat membantu murid merefleksi tindakannya,
memperbaiki kesalahan sehingga menjadi lebih memiliki tujuan, disiplin positif,
dan memulihkan dirinya setelah berbuat salah dengan cara yang lebih baik serta
menghargai dirinya danmenghargai nilai-nilai kebajikan yang dipercayai.
2.5 Restitusi dan Lima Posisi Kontrol
Posisi diri yang dapat diterapkan seseorang
(guru) untuk menghasilkan murid yang
bertanggung jawab, madiri, dan merdeka.
- Pemberi hukuman
- Pembuat rasa bersalah
- Teman
- Pemantau
- Manajer
2.6 Restitusi  Segitiga restitusi
Menurut teori kontrol semua perilaku
memiliki
tujuan, bahkan terhadap perlaku yang tidak
disuka
i
Segi tiga Restitusi
(sebuah pendekatan untuk menciptakan disiplin positif)
Gambar segitiga
restitusi
Tiga tahapan (segitiga restitusi) yang dapat
diterapkan
untuk mengembalikan disiplin positif murid :
1. Menstabilkan Identitas/Stabilize the identity
2. Validasi Tindakan yang Salah/ Validate
the Misbehavior
3. Menanyakan Keyakinan/Seek the Belief
Hal menarik diluar dugaan saya :
- Ternyata posisi kontrol guru (salah satunya) sebagai pembuat rasa
bersalah yang saya terapkan akan berdampak tidak baik bagi murid.
Mereka memiliki pemikiran bahwa mereka telah mengecewakan
orang-orang yang menyayanginya (orang tua).
- Ternyata penghargaan yang saya berikan (bentuk materi) memberikan
dampak yang tidak baik, bukan hanya untuk murid-murid yang
yang tapi juga bagi yang menerima.
Perubahan yang terjadi pada pola pikir saya
dalam menciptakan budaya positif di kelas
maupun di sekolah setelah mempelajari
modul 1.4
- Setelah mempelajari modul 1.4 melalui alur MERDEKA saya
dapat mengubah kebiasaan saya dari posisi kontrol sebagai
pemantau, teman dan pembuat rasa bersalah menjadi dapat
berada pada posisi manajer dan lebih mampu mengontrol
emosi dalam menghadapi keunikan murid, sehingga perlahan
mereka mampu berubah dan dengan penuh kesadaran mau
menjalankan keyakinan kelas.
- Aktifitas restitusi yang tanpa sadar telah saya lakukan
walaupun ada tahapan yang belum saya lakukan, sekarang
telah dapat saya lakukan dengan tanpa adanya konsekuensi
yang saya berikan (artinya restitusi gagal) namun murid sendiri
yang menentukan sesuai kesalahan mereka dalam membenahi
perilaku (restitusi berhasil).
Pengalaman yang saya alami terkait penerapan konsep-
konsep inti dalam budaya positif baik di lingkungan kelas
maupun sekolah :
- Saya merasa menerapkan budaya positif bukanlah
suatu hal yang mudah, hal ini karena keberagaman
latar belakang
murid-murid kami. Namun saya otimis keberagaman
ini
bukanlah suatu penghalang, keberagaman ini justru
akan mampu menjadi kekuatan kami dalam
menumbuhkan budaya positif.
- Budaya positif yang diterapkan yang konsisten sedikit
demi sedikit akan mampu melahirkan murid yang
berkarakter positif.
- Penanaman budaya positif tidak dapat saya lakukan
sendiri dan hanya di kelas saya saja. Namun perlu
kerjasama dari
bapak/ibu guru yang lain agar juga berkenan
Perasaan saya ketika mengalami hal pada pertanyaan
no 2
- Ada perasaan bersalah ketika saya mengetahui selama ini
saya telah berada posisi tidak benar (membuat murid
memiliki rasa bersalah pada orang tua).
- Saya merasa bersalah ketika mengetahui ternyata ada
murid yang terhukum ketika saya memberikan
penghargaan kepada murid yang bisa. Walaupun
sebenarnya saya merasa telah memberikan motivasi.
- Perasaan saya ketika mengalami hal tersebut saya merasa
senang dan bahagia ketika mampu menerapkan budaya
positif di kelas, menerapkan posisi kontrol sebagai manajer,
menyelesaikan persoalan dengan mempraktikkan segitiga
restitusi. Murid merasa nyaman karena tidak merasa
dihakimi dan bebas menentukan tindakan perbaikan
selanjutnya yang sesuai dengan kesalahan mereka.
- Saya merasa bersemangat ketika mempersiapkan bahan-
bahan aksi nyata dan tenang ketika berbagi praktik baik
kepada rekan sejawat terkait pemahaman saya terhadap
budaya disiplin di sekolah.
Hal yang sudah baik terkait pengalaman dalam
menerapkan konsep-konsep budaya positif di kelas
dan di sekolah adalah disiplin positif dan nilai-nilai
kebajikan yang telah diteladankan oleh guru
kepada murid dan adanya nilai-nilai keyakinan
yang dibentuk dengan kesepakatan bersama.
Namun masih ada yang perlu kami perbaiki, yakni
posisi kami (guru) dalam menghadapi murid masih
berada pada posisi penghukum dan pembuat rasa
bersalah. Kedepannya kami berharap kami dapat
lebih sabar, tlaten, bijaksana, dan bersedia
mengambil posisi manajer dan mengunakan
segitiga restitusi dalam menangani murid- murid
kami.
- Sebelum mempelajari 5 posisi kontrol pada modul 1.4, ketika berinteraksi
dengan murid saya sering menggunakan posisi pemantau, teman, dan
pembuat rasa bersalah. Dengan posisi teman saya berharap murid-murid
merasa nyaman dan mau bersikap terbuka. Perasaan saya pada saat itu
saya merasa sudah berada pada posisi yang benar. Tidak memberikan
hukuman secara fisik, dengan membuat mereka merasa bersalah saya
berharap murid saya mampu menyadari kesalahannya dan segera
meminta maaf dan berjanji akan memperbaiki diri, menjadi pribadi yang
lebih baik dan tidak mengulanginya lagi.
- Setelah mempelajari modul ini posisi yang saya pakai adalah posisi
kontrol sebagai manajer. Dan perasaan saya sekarang saya merasa lebih
nyaman dan dekat dengan murid. Dari ini sedikit demi sedikit saya
mampu mengarahkan mereka menjadi pribadi lebih baik lagi. Bangga
memiliki murid seperti mereka, secara dewasa bertanggung jawab
terhadap apa yang mereka lakukan.
Perbedanya terletak pada murid-murid mau membawa pulang buku-
bukunya untuk digunakan belajar di rumah, mengerjakan tugas secara
mandiri dan tepat waktu, menjaga ketertiban kelas, serta selama kegiatan
pembelajaran tampak aktif.
Sebelum mempelajari modul ini saya pernah menerapkan segitiga restitusi
(walaupun belum lengkap dalam menghadapi permasalahan murid) dan saya
belum tau jika yang saya lakukan adalah menerapkan segitiga restitusi. Tahap
yang saya praktekkan adalah memvalidasi tindakan yang salah dan
menanyakan keyakinan. Segitiga restitusi saya praktekkan pada saat terdapat
murid yang melakukan tindakan tidak sesuai dengan nilai-nilai keyakinan.
Dengan cara, saya tanya mengapa melakukan hal tersebut (validasi tindakan)
dan apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki (menanyakan keyakinan).
Untuk pelanggaran ringan akan saya tangani langsung sendiri, namun untuk
pelanggaran berat akan kami lakukan bersama wali kelas atau guru BK
Selain konsep-konsep yang disampaikan dalam modul ini hal yang menurut
saya penting dalam mewujudkan budaya positif :
- Kolaborasi dan dukungan dari segala pihak (warga sekolah, orang tua,
dan lingkungan masyarakat).
- Ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai dalam menciptakan
suasanya nyaman dalam proses pembelajaran dan penerapan budaya
positif.
- Refleksi dan konsistensi dalam menjalankan keyakinan
Rencana Tinda
k Lanjut
Aksi Nyata
Modul 1.4 Budaya Positif
: Membudayakan Budaya Positif dengan Menerapkan keyakinan Kelas dalam Kegiatan
Pembelajaran
Judul
Modul
Nama Peserta : Yety Ariesta Indrastuti
Latar
Belakang :
Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam
masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan
manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu
kunci utama untuk mencapainya. Sekolah sebagai lembaga resmi
hendaknya mampu menciptakan suasa pendidikan yang mampu
membiasakan setiap warganya memiliki kebiasan yang positif. Guru
dapat menanamkan nilai-nilai kebajikan universal melalui budaya
positif di sekolah sehingga murid mampu memiliki kepribadian yang
luhur. Budaya yang mengakar kuat dan menjadi sebuah kebiasaan yang
dilakukan secara kontinyu dan sadar oleh semua warga sekolah.
Tujuan
:
- Memberikan pengalaman kepada siswa dalam menetapkan
kesepakatan secara demokratis.
- Membudayakan budaya positif di kelas dan di
sekolah melalui penerapan kesepakatan kelas.
Tolak
Ukur :
1.
2.
3.
Terciptanya suasana demokratis dalam menetapkan kesepakatan
kelas
Terwujudnya kesepakatan kelas yang terpasang di dinding kelas
dan diterapkan oleh guru dan siswa
Terwujudnya murid yang memiliki nilai-nilai Profil Pelajar
Pancasila secara sadar dan konsisten dalam kegiatan
pembelajaran
4. Terciptanya budaya positif di kelas dan di sekolah.
Linimasa Tindakanyang
Dilakukan :
-
-
-
-
-
-
- Mensosialisasikan kepada seluruh warga sekolah (kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan
murid) terkait aksi nyata Budaya Disiplin.
Memfasilitasi murid menyusun kesepakatan kelas.
Kesepakatan kelas yang telah disepakati, ditulis
ulang dengan rapi, ditandatangani, dan dipasang
di
dinding kelas.
Melaksanakan kesepakatan kelas dalam kegiatan
sehari-hari di kelas dan di sekolah.
Mendokumentasikan setiap kegiatan pembelajaran
yang menunjukkan pembiasaan berbudaya positif.
Melakukan refleksi dan evaluasi.
Menyusun rencana aksi nyata budaya positif yang
lebih baik.
Dukunganyang
Dibutuhkan:
1.
2.
3.
4.
Dukungan moral dari seluruh pihak yang berkepentingan (kepala sekolah, guru, tenaga
kependidikan, dan orang tua).
Kolaborasi seluruh warga sekolah sebagai tauladan bagi murid dalam membiasakan budaya positif.
Guru BK dan wali kelas, untuk memantau aktifitas muridsehari-hari.
Komitmen murid untuk dapat konsisten menerapkan kesepakatan kelas.
Terima
Kasih
~ Guru Bergerak Indonesia
Maju ~

More Related Content

Similar to 1.4.a.8 Koneksi antar materi peran .pptx (20)

Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Program Pendidikan Guru Penggerak
Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Program Pendidikan Guru PenggerakKoneksi Antar Materi Modul 1.4 Program Pendidikan Guru Penggerak
Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Program Pendidikan Guru Penggerak
iyastrawan81
Tugas 1.4.a.8 Koneksi Antar materi Modul 1.4.pdf
Tugas 1.4.a.8 Koneksi Antar materi Modul 1.4.pdfTugas 1.4.a.8 Koneksi Antar materi Modul 1.4.pdf
Tugas 1.4.a.8 Koneksi Antar materi Modul 1.4.pdf
ZahroniFatwa1
Modul 1.4.a.8 Koneksi Antar Materi Budaya Positif.pptx
Modul 1.4.a.8 Koneksi Antar Materi Budaya Positif.pptxModul 1.4.a.8 Koneksi Antar Materi Budaya Positif.pptx
Modul 1.4.a.8 Koneksi Antar Materi Budaya Positif.pptx
ERLINDAERLINDA9
1.4.a.8 Koneksi Antar Materi.pdf
1.4.a.8 Koneksi Antar Materi.pdf1.4.a.8 Koneksi Antar Materi.pdf
1.4.a.8 Koneksi Antar Materi.pdf
ArifHidayat432514
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxKONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
mariaspd302
Aksi Nyata Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Merdeka Belajar.pdf
UlisesEsterLina1
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4_NUR FAHMI ALFIANI.pdf.pdf
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4_NUR FAHMI ALFIANI.pdf.pdfJurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4_NUR FAHMI ALFIANI.pdf.pdf
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4_NUR FAHMI ALFIANI.pdf.pdf
BramRahardjo
KONEKSI ANTAR MATERI 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxKONEKSI ANTAR MATERI 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
murtadisonyo
Koneksi Antar Materi Modul 1.4_Pirdayati_20240818_100716_0000.pptx
Koneksi Antar Materi Modul 1.4_Pirdayati_20240818_100716_0000.pptxKoneksi Antar Materi Modul 1.4_Pirdayati_20240818_100716_0000.pptx
Koneksi Antar Materi Modul 1.4_Pirdayati_20240818_100716_0000.pptx
pirdayati72
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.4.pdf
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.4.pdf1.4.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.4.pdf
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.4.pdf
HERIHERI52
Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdf
Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdfKoneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdf
Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdf
bengetgultom50
Koneksi Antar Materi_Budaya Positif modul 1.4
Koneksi Antar Materi_Budaya Positif modul 1.4Koneksi Antar Materi_Budaya Positif modul 1.4
Koneksi Antar Materi_Budaya Positif modul 1.4
hidayatsuciono62
Koneksi Antar Materi Modul 1.4. PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 11pdf
Koneksi Antar Materi Modul 1.4. PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 11pdfKoneksi Antar Materi Modul 1.4. PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 11pdf
Koneksi Antar Materi Modul 1.4. PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 11pdf
BudiBudi90
JHJHJHK JHJHJHKJHJHJHKJHJHJHKJHJHJHKJHJHJHK
JHJHJHK   JHJHJHKJHJHJHKJHJHJHKJHJHJHKJHJHJHKJHJHJHK   JHJHJHKJHJHJHKJHJHJHKJHJHJHKJHJHJHK
JHJHJHK JHJHJHKJHJHJHKJHJHJHKJHJHJHKJHJHJHK
YoseSuprapman3
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
koneksi antar materi calon guru penggerak modul1.4.pptx
koneksi antar materi calon guru penggerak modul1.4.pptxkoneksi antar materi calon guru penggerak modul1.4.pptx
koneksi antar materi calon guru penggerak modul1.4.pptx
AgusSupriyono43
Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Suriati (1).pdf
Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Suriati (1).pdfKoneksi Antar Materi Modul 1.4 Suriati (1).pdf
Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Suriati (1).pdf
SuriatiSuriati13
際際滷s Koneksi Antar Materi Modul 1.4 (PGP 9)
際際滷s Koneksi Antar Materi Modul 1.4 (PGP 9)際際滷s Koneksi Antar Materi Modul 1.4 (PGP 9)
際際滷s Koneksi Antar Materi Modul 1.4 (PGP 9)
Nasrun Ahmad
m,gndbjskfjskgkjgf.pptx kdjsgfijkfhwlifjli eoijfdwiofjiwodfjiodjieodjeoidj
m,gndbjskfjskgkjgf.pptx kdjsgfijkfhwlifjli eoijfdwiofjiwodfjiodjieodjeoidjm,gndbjskfjskgkjgf.pptx kdjsgfijkfhwlifjli eoijfdwiofjiwodfjiodjieodjeoidj
m,gndbjskfjskgkjgf.pptx kdjsgfijkfhwlifjli eoijfdwiofjiwodfjiodjieodjeoidj
YoseSuprapman3
RANCANGAN DAN TINDAK LANJUT AKSI NYATA 1.4.pptx
RANCANGAN DAN TINDAK LANJUT AKSI NYATA 1.4.pptxRANCANGAN DAN TINDAK LANJUT AKSI NYATA 1.4.pptx
RANCANGAN DAN TINDAK LANJUT AKSI NYATA 1.4.pptx
nurmansyah927
Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Program Pendidikan Guru Penggerak
Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Program Pendidikan Guru PenggerakKoneksi Antar Materi Modul 1.4 Program Pendidikan Guru Penggerak
Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Program Pendidikan Guru Penggerak
iyastrawan81
Tugas 1.4.a.8 Koneksi Antar materi Modul 1.4.pdf
Tugas 1.4.a.8 Koneksi Antar materi Modul 1.4.pdfTugas 1.4.a.8 Koneksi Antar materi Modul 1.4.pdf
Tugas 1.4.a.8 Koneksi Antar materi Modul 1.4.pdf
ZahroniFatwa1
Modul 1.4.a.8 Koneksi Antar Materi Budaya Positif.pptx
Modul 1.4.a.8 Koneksi Antar Materi Budaya Positif.pptxModul 1.4.a.8 Koneksi Antar Materi Budaya Positif.pptx
Modul 1.4.a.8 Koneksi Antar Materi Budaya Positif.pptx
ERLINDAERLINDA9
1.4.a.8 Koneksi Antar Materi.pdf
1.4.a.8 Koneksi Antar Materi.pdf1.4.a.8 Koneksi Antar Materi.pdf
1.4.a.8 Koneksi Antar Materi.pdf
ArifHidayat432514
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxKONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
mariaspd302
Aksi Nyata Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Merdeka Belajar.pdf
UlisesEsterLina1
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4_NUR FAHMI ALFIANI.pdf.pdf
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4_NUR FAHMI ALFIANI.pdf.pdfJurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4_NUR FAHMI ALFIANI.pdf.pdf
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4_NUR FAHMI ALFIANI.pdf.pdf
BramRahardjo
KONEKSI ANTAR MATERI 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxKONEKSI ANTAR MATERI 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
murtadisonyo
Koneksi Antar Materi Modul 1.4_Pirdayati_20240818_100716_0000.pptx
Koneksi Antar Materi Modul 1.4_Pirdayati_20240818_100716_0000.pptxKoneksi Antar Materi Modul 1.4_Pirdayati_20240818_100716_0000.pptx
Koneksi Antar Materi Modul 1.4_Pirdayati_20240818_100716_0000.pptx
pirdayati72
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.4.pdf
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.4.pdf1.4.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.4.pdf
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.4.pdf
HERIHERI52
Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdf
Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdfKoneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdf
Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdf
bengetgultom50
Koneksi Antar Materi_Budaya Positif modul 1.4
Koneksi Antar Materi_Budaya Positif modul 1.4Koneksi Antar Materi_Budaya Positif modul 1.4
Koneksi Antar Materi_Budaya Positif modul 1.4
hidayatsuciono62
Koneksi Antar Materi Modul 1.4. PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 11pdf
Koneksi Antar Materi Modul 1.4. PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 11pdfKoneksi Antar Materi Modul 1.4. PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 11pdf
Koneksi Antar Materi Modul 1.4. PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 11pdf
BudiBudi90
JHJHJHK JHJHJHKJHJHJHKJHJHJHKJHJHJHKJHJHJHK
JHJHJHK   JHJHJHKJHJHJHKJHJHJHKJHJHJHKJHJHJHKJHJHJHK   JHJHJHKJHJHJHKJHJHJHKJHJHJHKJHJHJHK
JHJHJHK JHJHJHKJHJHJHKJHJHJHKJHJHJHKJHJHJHK
YoseSuprapman3
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
koneksi antar materi calon guru penggerak modul1.4.pptx
koneksi antar materi calon guru penggerak modul1.4.pptxkoneksi antar materi calon guru penggerak modul1.4.pptx
koneksi antar materi calon guru penggerak modul1.4.pptx
AgusSupriyono43
Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Suriati (1).pdf
Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Suriati (1).pdfKoneksi Antar Materi Modul 1.4 Suriati (1).pdf
Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Suriati (1).pdf
SuriatiSuriati13
際際滷s Koneksi Antar Materi Modul 1.4 (PGP 9)
際際滷s Koneksi Antar Materi Modul 1.4 (PGP 9)際際滷s Koneksi Antar Materi Modul 1.4 (PGP 9)
際際滷s Koneksi Antar Materi Modul 1.4 (PGP 9)
Nasrun Ahmad
m,gndbjskfjskgkjgf.pptx kdjsgfijkfhwlifjli eoijfdwiofjiwodfjiodjieodjeoidj
m,gndbjskfjskgkjgf.pptx kdjsgfijkfhwlifjli eoijfdwiofjiwodfjiodjieodjeoidjm,gndbjskfjskgkjgf.pptx kdjsgfijkfhwlifjli eoijfdwiofjiwodfjiodjieodjeoidj
m,gndbjskfjskgkjgf.pptx kdjsgfijkfhwlifjli eoijfdwiofjiwodfjiodjieodjeoidj
YoseSuprapman3
RANCANGAN DAN TINDAK LANJUT AKSI NYATA 1.4.pptx
RANCANGAN DAN TINDAK LANJUT AKSI NYATA 1.4.pptxRANCANGAN DAN TINDAK LANJUT AKSI NYATA 1.4.pptx
RANCANGAN DAN TINDAK LANJUT AKSI NYATA 1.4.pptx
nurmansyah927

Recently uploaded (20)

Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdfRandom Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
PratamaYulyNugraha
Manual DIVI Builder (Bahasa Indonesia).pdf
Manual DIVI Builder (Bahasa Indonesia).pdfManual DIVI Builder (Bahasa Indonesia).pdf
Manual DIVI Builder (Bahasa Indonesia).pdf
Igen D
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehatKiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
ssuser7d8dcb
1. Trafo Tegangan 2. Trafo Tegangan Magnetik 3. Trafo Pembagi Tegangan Ka...
1. Trafo Tegangan  	2. Trafo Tegangan Magnetik  	3. Trafo Pembagi Tegangan Ka...1. Trafo Tegangan  	2. Trafo Tegangan Magnetik  	3. Trafo Pembagi Tegangan Ka...
1. Trafo Tegangan 2. Trafo Tegangan Magnetik 3. Trafo Pembagi Tegangan Ka...
poenyarha
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptxOrgan Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
IrfanIdris7
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester KartografiRancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
khairizal2005
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Murad Maulana
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
khairizal2005
Keragaman Alam Indonesia materi IPS.pptx
Keragaman Alam Indonesia materi IPS.pptxKeragaman Alam Indonesia materi IPS.pptx
Keragaman Alam Indonesia materi IPS.pptx
aifi3
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.pptPELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
ALEENMPP
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdfKUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
PT. DUTA MEDIA PRESS
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
03. DISTRIBUSI FREKUENSI (Ilmu Komputer Unpak).pdf
03. DISTRIBUSI FREKUENSI (Ilmu Komputer Unpak).pdf03. DISTRIBUSI FREKUENSI (Ilmu Komputer Unpak).pdf
03. DISTRIBUSI FREKUENSI (Ilmu Komputer Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptxSeleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Fajar Baskoro
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptxPPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
SausanHidayahNova
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Murad Maulana
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
shafiqsmkamil
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Dadang Solihin
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdfRandom Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
PratamaYulyNugraha
Manual DIVI Builder (Bahasa Indonesia).pdf
Manual DIVI Builder (Bahasa Indonesia).pdfManual DIVI Builder (Bahasa Indonesia).pdf
Manual DIVI Builder (Bahasa Indonesia).pdf
Igen D
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehatKiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
ssuser7d8dcb
1. Trafo Tegangan 2. Trafo Tegangan Magnetik 3. Trafo Pembagi Tegangan Ka...
1. Trafo Tegangan  	2. Trafo Tegangan Magnetik  	3. Trafo Pembagi Tegangan Ka...1. Trafo Tegangan  	2. Trafo Tegangan Magnetik  	3. Trafo Pembagi Tegangan Ka...
1. Trafo Tegangan 2. Trafo Tegangan Magnetik 3. Trafo Pembagi Tegangan Ka...
poenyarha
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptxOrgan Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
IrfanIdris7
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester KartografiRancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
khairizal2005
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Murad Maulana
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
khairizal2005
Keragaman Alam Indonesia materi IPS.pptx
Keragaman Alam Indonesia materi IPS.pptxKeragaman Alam Indonesia materi IPS.pptx
Keragaman Alam Indonesia materi IPS.pptx
aifi3
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.pptPELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
ALEENMPP
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdfKUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
PT. DUTA MEDIA PRESS
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
03. DISTRIBUSI FREKUENSI (Ilmu Komputer Unpak).pdf
03. DISTRIBUSI FREKUENSI (Ilmu Komputer Unpak).pdf03. DISTRIBUSI FREKUENSI (Ilmu Komputer Unpak).pdf
03. DISTRIBUSI FREKUENSI (Ilmu Komputer Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptxSeleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Fajar Baskoro
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptxPPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
SausanHidayahNova
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Murad Maulana
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
shafiqsmkamil
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Dadang Solihin

1.4.a.8 Koneksi antar materi peran .pptx

  • 1. Pengajar Praktik Eva Septiana Rahayu Yety Ariesta Indrastuti Calon Guru Penggerak Angkatan 5 Kelas 05.146 Kabupaten Tuban Jawa Timur 2022 1.4.a.8 Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif Keterkaitan Konsep Budaya Positif dengan Materi Modul 1.1 (Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hadjar dewantara), Modul 1.2 (Nilai dan Peran Guru Penggerak), dan Modul 1.3 (Visi Guru Penggerak) Serta Menyususn Langkah dan Strategi Mewujudkan Budaya Positif di Sekolah Fasilitator Gusri Yani Siregar
  • 2. - M a m p u me h a m a h i keterkaitan k onsep buda y a positif dengan materi pada modul 1.1, 1.2, dan 1.3 - D apat me n y u s u n langkah dan strategi y ang lebih efektif, konkret, dan realistis untuk mewu ju dk anbuda y a positif di sekolah Tujuan Pembelajaran Khusus
  • 3. Keterkaitan Konsep Budaya Positif Modul 1.4 dengan Materi pada Modul 1.1 (Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara), Modul 1.2 (Nilai dan Peran Guru Penggerak), dan Modul 1.3 (Visi Guru Penggerak) Modul 1.1 (Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara) Modul 1.2 (Nilai dan Peran Guru Penggerak) Modul 1.3 (Visi Guru Penggerak) Modul 1.4 (Budaya Positif)
  • 5. Budaya Positif dengan Filosofi Pendidikan KHD Tujuan pendidikan yaitu, menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak (kodrat alam dan kodrat zaman) agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Sekolah ibarat ladang, murid ibarat benih, dan guru ibarat petani. Petani hanya dapat menuntun tumbuhnya bibit yang ia tanam, ia dapat memperbaiki kondisi tanah, memelihara bibit yang ia tanam, menyiramnya setiap hari, memberi pupuk, membasmi hama yang mengganggu hidup tanaman tersebut, hingga bibit yang ia semai menghasilkan panen yang berkualitas. Guru dapat menuntun bertumbuh kembangnya segala potensi yang ada pada anak dengan sebaik-baiknya, tetapi tidak dapat mengubah kodrat anak. Pendidikan haruslah berpihak pada murid, mengutamakan anak, berpusat pada anak, dan memuliakan anak sesuai minat, bakat, dan kemampuan murid. Guru harus mampu memfasilitasi tumbuh kembang keanekaragaman tersebut melalui penciptaan ekosistem belajar yang menyenangkan dan selalu dibingkai dalam nilai-nilai luhur pancasila. Keterkaitan : - Sebagai upaya dalam mewujudkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara maka diperlukan adanya budaya positif pada sekolah yang disusun dan disepakati secara bersama-sama. Budaya positif adalah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan- kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid agar murid dapat berkembang menjadi pribadi yang berbudi pekerti
  • 6. Budaya Positif dengan Nilai dan Peran Guru Penggerak - Nilai guru penggerak : Berpihak kepada siswa, mandiri, Mandiri, Inovatif, Kolaboratif, dan Reflektif. - Peran Guru Penggerak : Menjadi Pemimpin Pembelajaran, Menjadi Coach Bagi Guru Lain, Mendorong Kolaborasi, Mewujudkan Kepemimpinan Siswa, dan Menggerakkan Komunitas Praktisi Keterkaitan : - Mengoptimalkan kekuatan nilai dan peran yang apa pada guru penggerak untuk dapat mencapai kebahagiaan murid melalui penerapan budaya positif di sekolah.
  • 7. Budaya Positif dengan Visi Guru Penggerak Dalam mewujudkan suatu perubahan, diperlukan visi dan langkah-langkah yang tepat untuk dapat mencapainya. Visi dapat terwujud jika terdapat kerasama dengan semua pihak. Oleh karena itu dalam mewujudkan visi diperlukan langkah kongkrit menggunakan metode Inkuiri Apresiatif (IA) dengan tahapan BAGJA Keterkaitan : Guru Penggerak diharapkan mampu mempelopori gerakan perubahan melalui penerapan budaya positif untuk mewujudkan visi yang disusun dengan metode Inkuiri Apresiatif berdasrkan tahapan-tahapan BAGJA. Pendekatan IA percaya bahwa setiap orang memiliki inti positif yang dapat memberikan kontribusi positif pada keberhasilan
  • 8. Budaya Positif Untuk dapat menumbuhkan karakter kuat pada siswa sesuai Profil Pelajar Pancasila maka sangat penting untuk diterapkan adanya budaya positif di sekolah Budaya positif di sekolah perlu dibangun sesuai dengan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara yaitu pendidikan yang berpihak pada murid untuk mencapai visi guru penggerak dengan mengimplementasikan nilai-nilai dan peran guru penggerak serta menyediakan dukungan untuk menuntun pengoptimalan potensi yang ada pada siswa, agar terwujud merdeka belajar, terbentuk murid- murid berkarakter sesuai Profil Pelajar Pancasila sesuai dengan standar kompetensi lulusan yang diharapkan.
  • 11. Disiplin sebagai bentuk kontrol (kendali) diri, yakni belajar untuk mengendalikan diri guna mencapai tujuan mulia. Sedangkan tujuan mulia mengacu pada nilai-nilai atau prinsip- prinsip mulia yang dianut seseorang yang disebut sebagai nilai-nilai kebajikan (virtues) yang universal dan telah disepakati bersama sebagai payung besar dan pondasi dalam berperilaku 2.1 Disiplin Positif dan Nilai-Nilai Kebajikan Universal
  • 12. 2.2 Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi Restitusi proses menciptakan kondisi bagi murid untuk dapat memperbaiki kesalaan mereka, mencari solusi, befikir tentang orang seperti apa diinginkan dan bagaimana yang harus memperlakukan orang lain sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat - Menghindari hukuman - Mendapatkan imbalan - Menghargai diri sendiri Hukuman adalah tindakan terhadap suatu pelanggaran. Sedangkan penghargaan adalah imbalan terhadap suatu yang kita inginkan
  • 13. Keyakinan kelas sebagai pondasi dan arah tujuan kelas yang akan menjadi landasan dalam memecahkan konflik atau permasalahan di kelas, bersifat abstrak, berupa pernyataan-pernyataan universal yang disusun dalam kalimat positif dalam jumlah yang tidak banyak berdasarkan kesepakatan bersama. Keyakinan kelas idealnya dapat diterapkan dan atas hasil kontribusi semua warga kelas. Keyakinan kelas dapat ditunjang ulang artinya tidak bersifat kaku. Motif yang mendasari tindakan manusia - Kebutuhan bertahan hidup - Kebutuhan kasih saying dan rasa diterima - Kebutuhan kebebasan - Kebutuhan kesenangan - Kebutuhan penguasaan Seseorang yang melangar keyakinan dapat disebabkan tidak terpenuhinya salah satu atau sebagian kebutuhan dasarnya. Akibatnya kehilangan kontrol diri dan melakukan kesalahan. Lima dasar kebutuhanmanusia seyogyanya dapat terpenuhi demi terwujudnya disiplin positif 2.3 Keyakinan kelas 2.4 Kebutuhan dasar manusia
  • 14. Restitusi merupakan suatu cara untuk menanamkan disiplin positif pada murid sebagai bagian dari budaya positif di sekolah agar mampu menjadi murid yang merdeka. Restitusi akan dapat membantu murid merefleksi tindakannya, memperbaiki kesalahan sehingga menjadi lebih memiliki tujuan, disiplin positif, dan memulihkan dirinya setelah berbuat salah dengan cara yang lebih baik serta menghargai dirinya danmenghargai nilai-nilai kebajikan yang dipercayai. 2.5 Restitusi dan Lima Posisi Kontrol Posisi diri yang dapat diterapkan seseorang (guru) untuk menghasilkan murid yang bertanggung jawab, madiri, dan merdeka. - Pemberi hukuman - Pembuat rasa bersalah - Teman - Pemantau - Manajer 2.6 Restitusi Segitiga restitusi Menurut teori kontrol semua perilaku memiliki tujuan, bahkan terhadap perlaku yang tidak disuka i
  • 15. Segi tiga Restitusi (sebuah pendekatan untuk menciptakan disiplin positif) Gambar segitiga restitusi Tiga tahapan (segitiga restitusi) yang dapat diterapkan untuk mengembalikan disiplin positif murid : 1. Menstabilkan Identitas/Stabilize the identity 2. Validasi Tindakan yang Salah/ Validate the Misbehavior 3. Menanyakan Keyakinan/Seek the Belief
  • 16. Hal menarik diluar dugaan saya : - Ternyata posisi kontrol guru (salah satunya) sebagai pembuat rasa bersalah yang saya terapkan akan berdampak tidak baik bagi murid. Mereka memiliki pemikiran bahwa mereka telah mengecewakan orang-orang yang menyayanginya (orang tua). - Ternyata penghargaan yang saya berikan (bentuk materi) memberikan dampak yang tidak baik, bukan hanya untuk murid-murid yang yang tapi juga bagi yang menerima.
  • 17. Perubahan yang terjadi pada pola pikir saya dalam menciptakan budaya positif di kelas maupun di sekolah setelah mempelajari modul 1.4 - Setelah mempelajari modul 1.4 melalui alur MERDEKA saya dapat mengubah kebiasaan saya dari posisi kontrol sebagai pemantau, teman dan pembuat rasa bersalah menjadi dapat berada pada posisi manajer dan lebih mampu mengontrol emosi dalam menghadapi keunikan murid, sehingga perlahan mereka mampu berubah dan dengan penuh kesadaran mau menjalankan keyakinan kelas. - Aktifitas restitusi yang tanpa sadar telah saya lakukan walaupun ada tahapan yang belum saya lakukan, sekarang telah dapat saya lakukan dengan tanpa adanya konsekuensi yang saya berikan (artinya restitusi gagal) namun murid sendiri yang menentukan sesuai kesalahan mereka dalam membenahi perilaku (restitusi berhasil).
  • 18. Pengalaman yang saya alami terkait penerapan konsep- konsep inti dalam budaya positif baik di lingkungan kelas maupun sekolah : - Saya merasa menerapkan budaya positif bukanlah suatu hal yang mudah, hal ini karena keberagaman latar belakang murid-murid kami. Namun saya otimis keberagaman ini bukanlah suatu penghalang, keberagaman ini justru akan mampu menjadi kekuatan kami dalam menumbuhkan budaya positif. - Budaya positif yang diterapkan yang konsisten sedikit demi sedikit akan mampu melahirkan murid yang berkarakter positif. - Penanaman budaya positif tidak dapat saya lakukan sendiri dan hanya di kelas saya saja. Namun perlu kerjasama dari bapak/ibu guru yang lain agar juga berkenan
  • 19. Perasaan saya ketika mengalami hal pada pertanyaan no 2 - Ada perasaan bersalah ketika saya mengetahui selama ini saya telah berada posisi tidak benar (membuat murid memiliki rasa bersalah pada orang tua). - Saya merasa bersalah ketika mengetahui ternyata ada murid yang terhukum ketika saya memberikan penghargaan kepada murid yang bisa. Walaupun sebenarnya saya merasa telah memberikan motivasi. - Perasaan saya ketika mengalami hal tersebut saya merasa senang dan bahagia ketika mampu menerapkan budaya positif di kelas, menerapkan posisi kontrol sebagai manajer, menyelesaikan persoalan dengan mempraktikkan segitiga restitusi. Murid merasa nyaman karena tidak merasa dihakimi dan bebas menentukan tindakan perbaikan selanjutnya yang sesuai dengan kesalahan mereka. - Saya merasa bersemangat ketika mempersiapkan bahan- bahan aksi nyata dan tenang ketika berbagi praktik baik kepada rekan sejawat terkait pemahaman saya terhadap budaya disiplin di sekolah.
  • 20. Hal yang sudah baik terkait pengalaman dalam menerapkan konsep-konsep budaya positif di kelas dan di sekolah adalah disiplin positif dan nilai-nilai kebajikan yang telah diteladankan oleh guru kepada murid dan adanya nilai-nilai keyakinan yang dibentuk dengan kesepakatan bersama. Namun masih ada yang perlu kami perbaiki, yakni posisi kami (guru) dalam menghadapi murid masih berada pada posisi penghukum dan pembuat rasa bersalah. Kedepannya kami berharap kami dapat lebih sabar, tlaten, bijaksana, dan bersedia mengambil posisi manajer dan mengunakan segitiga restitusi dalam menangani murid- murid kami.
  • 21. - Sebelum mempelajari 5 posisi kontrol pada modul 1.4, ketika berinteraksi dengan murid saya sering menggunakan posisi pemantau, teman, dan pembuat rasa bersalah. Dengan posisi teman saya berharap murid-murid merasa nyaman dan mau bersikap terbuka. Perasaan saya pada saat itu saya merasa sudah berada pada posisi yang benar. Tidak memberikan hukuman secara fisik, dengan membuat mereka merasa bersalah saya berharap murid saya mampu menyadari kesalahannya dan segera meminta maaf dan berjanji akan memperbaiki diri, menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak mengulanginya lagi. - Setelah mempelajari modul ini posisi yang saya pakai adalah posisi kontrol sebagai manajer. Dan perasaan saya sekarang saya merasa lebih nyaman dan dekat dengan murid. Dari ini sedikit demi sedikit saya mampu mengarahkan mereka menjadi pribadi lebih baik lagi. Bangga memiliki murid seperti mereka, secara dewasa bertanggung jawab terhadap apa yang mereka lakukan. Perbedanya terletak pada murid-murid mau membawa pulang buku- bukunya untuk digunakan belajar di rumah, mengerjakan tugas secara mandiri dan tepat waktu, menjaga ketertiban kelas, serta selama kegiatan pembelajaran tampak aktif.
  • 22. Sebelum mempelajari modul ini saya pernah menerapkan segitiga restitusi (walaupun belum lengkap dalam menghadapi permasalahan murid) dan saya belum tau jika yang saya lakukan adalah menerapkan segitiga restitusi. Tahap yang saya praktekkan adalah memvalidasi tindakan yang salah dan menanyakan keyakinan. Segitiga restitusi saya praktekkan pada saat terdapat murid yang melakukan tindakan tidak sesuai dengan nilai-nilai keyakinan. Dengan cara, saya tanya mengapa melakukan hal tersebut (validasi tindakan) dan apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki (menanyakan keyakinan). Untuk pelanggaran ringan akan saya tangani langsung sendiri, namun untuk pelanggaran berat akan kami lakukan bersama wali kelas atau guru BK
  • 23. Selain konsep-konsep yang disampaikan dalam modul ini hal yang menurut saya penting dalam mewujudkan budaya positif : - Kolaborasi dan dukungan dari segala pihak (warga sekolah, orang tua, dan lingkungan masyarakat). - Ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai dalam menciptakan suasanya nyaman dalam proses pembelajaran dan penerapan budaya positif. - Refleksi dan konsistensi dalam menjalankan keyakinan
  • 24. Rencana Tinda k Lanjut Aksi Nyata Modul 1.4 Budaya Positif : Membudayakan Budaya Positif dengan Menerapkan keyakinan Kelas dalam Kegiatan Pembelajaran Judul Modul Nama Peserta : Yety Ariesta Indrastuti Latar Belakang : Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Sekolah sebagai lembaga resmi hendaknya mampu menciptakan suasa pendidikan yang mampu membiasakan setiap warganya memiliki kebiasan yang positif. Guru dapat menanamkan nilai-nilai kebajikan universal melalui budaya positif di sekolah sehingga murid mampu memiliki kepribadian yang luhur. Budaya yang mengakar kuat dan menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan secara kontinyu dan sadar oleh semua warga sekolah. Tujuan : - Memberikan pengalaman kepada siswa dalam menetapkan kesepakatan secara demokratis. - Membudayakan budaya positif di kelas dan di sekolah melalui penerapan kesepakatan kelas. Tolak Ukur : 1. 2. 3. Terciptanya suasana demokratis dalam menetapkan kesepakatan kelas Terwujudnya kesepakatan kelas yang terpasang di dinding kelas dan diterapkan oleh guru dan siswa Terwujudnya murid yang memiliki nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila secara sadar dan konsisten dalam kegiatan pembelajaran 4. Terciptanya budaya positif di kelas dan di sekolah. Linimasa Tindakanyang Dilakukan : - - - - - - - Mensosialisasikan kepada seluruh warga sekolah (kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan murid) terkait aksi nyata Budaya Disiplin. Memfasilitasi murid menyusun kesepakatan kelas. Kesepakatan kelas yang telah disepakati, ditulis ulang dengan rapi, ditandatangani, dan dipasang di dinding kelas. Melaksanakan kesepakatan kelas dalam kegiatan sehari-hari di kelas dan di sekolah. Mendokumentasikan setiap kegiatan pembelajaran yang menunjukkan pembiasaan berbudaya positif. Melakukan refleksi dan evaluasi. Menyusun rencana aksi nyata budaya positif yang lebih baik. Dukunganyang Dibutuhkan: 1. 2. 3. 4. Dukungan moral dari seluruh pihak yang berkepentingan (kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan orang tua). Kolaborasi seluruh warga sekolah sebagai tauladan bagi murid dalam membiasakan budaya positif. Guru BK dan wali kelas, untuk memantau aktifitas muridsehari-hari. Komitmen murid untuk dapat konsisten menerapkan kesepakatan kelas.
  • 25. Terima Kasih ~ Guru Bergerak Indonesia Maju ~