Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Manajemen Lingkungan berdasarkan ISO 14001:2015. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan pelatihan untuk memahami pentingnya pengelolaan lingkungan, persyaratan ISO 14001, dan bagaimana organisasi dapat menciptakan lingkungan yang bebas polusi melalui penerapan sistem manajemen lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 dan penerapannya di masjid. Secara khusus, dibahas tujuh prinsip dasar ISO 9001:2015 yaitu fokus pelanggan, kepemimpinan, keterlibatan karyawan, pendekatan proses, perbaikan berkelanjutan, pendekatan berbasis fakta, dan hubungan kemitraan. Dibahas pula tahapan-tahapan penerapan sistem manajemen mutu
Dokumen tersebut membahas perubahan utama dari ISO 9001:2008 ke ISO 9001:2015, termasuk perubahan struktur standar, terminologi, penekanan pada konteks organisasi, pihak berkepentingan, manajemen risiko, dokumentasi, manajemen pengetahuan, dan kontrol pihak eksternal. Dokumen ini juga menjelaskan masa transisi hingga September 2018 untuk melakukan sertifikasi berdasarkan ISO 9001:2015.
Dokumen tersebut membahas berbagai standar sistem manajemen internasional terkait mutu, kesehatan dan keselamatan kerja, lingkungan, dan sosial. Dokumen tersebut juga meninjau perubahan utama pada ISO 9001:2015 seperti pendekatan berbasis risiko dan pemahaman konteks organisasi.
Dokumen tersebut memberikan gambaran singkat tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) berdasarkan standar ISO 45001:2018. SMK3 bertujuan untuk mengelola risiko K3 dan meningkatkan kinerja kesehatan dan keselamatan kerja secara berkelanjutan. Dokumen tersebut menjelaskan tentang 10 klausul utama ISO 45001:2018 meliputi kepemimpinan, perencanaan, dukungan, operasional, evaluasi k
Presentasi iso 9001 2015 persyaratan klausul 7 dukunganExemplar Solution
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang persyaratan sumber daya dalam ISO 9001:2015, termasuk personil, infrastruktur, lingkungan, peralatan pemantauan dan pengukuran, serta pengetahuan organisasi yang dibutuhkan untuk mendukung sistem manajemen mutu dan kesesuaian produk atau jasa."
Dokumen tersebut membahas pemahaman sistem manajemen mutu ISO 9001:2015, meliputi fakta ISO, interpretasi klausul-klausul ISO 9001:2015, dan pedoman penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015.
Dokumen tersebut membahas beberapa standar ISO terkait sistem manajemen mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, serta energi. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan dari standar-standar tersebut dan memberikan penjelasan singkat mengenai ISO 9001:2015 terkait komitmen manajemen, persyaratan sistem, dan proses sertifikasi.
ISO 9001 merupakan standart untuk sistem manajemen mutu, pada bulan september tahun 2015 telah keluar untuk revisi standart sistem manajemen mutu (ISO 9001) dengan versi terbaru 2015.
Sistem manajemen mutu sebelumnya yaitu ISO 9001:2008 yang keluar pada tahun 2008. selama 6 tahun telah terjadi proses revisi dengan hasil ISO 9001 versi 2015 ini.
berikut terkait dengan persyaratan-persyaratan yang ada didalam ISO 9001:2015
Dokumen tersebut merangkum persyaratan dokumen wajib dan rekaman wajib sesuai dengan standar ISO 9001:2015 dan ISO 14001:2015. Dokumen tersebut juga menjelaskan dokumen-dokumen opsional yang sering digunakan untuk mendukung implementasi sistem manajemen mutu dan lingkungan sesuai dengan standar-standar tersebut.
Dokumen ini berisi delapan kasus studi audit internal terkait persyaratan ISO 9001:2015. Para auditor diminta untuk meninjau setiap kasus dan memberikan pendapat apakah kasus tersebut sesuai atau tidak sesuai dengan standar. Kasus-kasus tersebut meliputi isu-isu seperti kalibrasi alat ukur, pengendalian dokumen, sosialisasi sistem manajemen mutu, keselamatan gudang bahan kimia, penutupan temuan audit, outsour
Dokumen tersebut membahas pemahaman sistem manajemen mutu ISO 9001:2015, meliputi fakta ISO, interpretasi klausul-klausul ISO 9001:2015, dan pedoman penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015.
Dokumen tersebut membahas beberapa standar ISO terkait sistem manajemen mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, serta energi. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan dari standar-standar tersebut dan memberikan penjelasan singkat mengenai ISO 9001:2015 terkait komitmen manajemen, persyaratan sistem, dan proses sertifikasi.
ISO 9001 merupakan standart untuk sistem manajemen mutu, pada bulan september tahun 2015 telah keluar untuk revisi standart sistem manajemen mutu (ISO 9001) dengan versi terbaru 2015.
Sistem manajemen mutu sebelumnya yaitu ISO 9001:2008 yang keluar pada tahun 2008. selama 6 tahun telah terjadi proses revisi dengan hasil ISO 9001 versi 2015 ini.
berikut terkait dengan persyaratan-persyaratan yang ada didalam ISO 9001:2015
Dokumen tersebut merangkum persyaratan dokumen wajib dan rekaman wajib sesuai dengan standar ISO 9001:2015 dan ISO 14001:2015. Dokumen tersebut juga menjelaskan dokumen-dokumen opsional yang sering digunakan untuk mendukung implementasi sistem manajemen mutu dan lingkungan sesuai dengan standar-standar tersebut.
Dokumen ini berisi delapan kasus studi audit internal terkait persyaratan ISO 9001:2015. Para auditor diminta untuk meninjau setiap kasus dan memberikan pendapat apakah kasus tersebut sesuai atau tidak sesuai dengan standar. Kasus-kasus tersebut meliputi isu-isu seperti kalibrasi alat ukur, pengendalian dokumen, sosialisasi sistem manajemen mutu, keselamatan gudang bahan kimia, penutupan temuan audit, outsour
Dokumen tersebut membahas tentang audit lingkungan, termasuk definisi, tujuan, proses, dan manfaatnya. Audit lingkungan adalah alat pengelolaan lingkungan yang digunakan untuk menilai kinerja lingkungan suatu kegiatan pembangunan berdasarkan baku mutu lingkungan."
Dokumen tersebut membahas tentang fasilitasi dan implementasi manajemen risiko di Universitas Negeri Surabaya. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan mengenai pentingnya manajemen risiko untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang dapat mengancam pencapaian tujuan universitas serta merencanakan pengelolaan risiko secara terpadu dan berkelanjutan."
AMDAL merupakan studi lingkungan untuk melihat dampak suatu kegiatan terhadap lingkungan fisik, kimia, biologi, sosial, ekonomi, dan budaya. AMDAL juga digunakan untuk mengidentifikasi upaya mitigasi dampak yang dapat dilakukan. Proses AMDAL meliputi identifikasi dampak, prediksi dampak, assessment dampak, serta penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
MATERI QHSE BATCH 25 MAKIN AHLI 2023.pdfadeekurniawan
Ìý
Dokumen tersebut merupakan profil Sanjaya sebagai trainer dan konsultan sistem manajemen. Ia memiliki latar belakang pendidikan di bidang kimia dan pengalaman kerja di beberapa perusahaan besar sebagai penanggung jawab sistem manajemen mutu, lingkungan, dan keselamatan dan kesehatan kerja. Pelatihan yang ditawarkan mencakup standar-standar sistem manajemen terkait.
Dokumen tersebut merangkum tentang ISO 14001, sistem manajemen lingkungan. ISO 14001 adalah standar internasional untuk sistem manajemen lingkungan yang memberikan panduan bagi perusahaan untuk mengelola dampak lingkungan dari kegiatan operasinya. Dokumen menjelaskan prinsip-prinsip ISO 14001 seperti pendekatan sistematis terhadap pengelolaan lingkungan, partisipasi semua tingkatan manajemen, serta tujuan untuk mencegah polusi dan ber
Prosedur Kerja AMDAL meliputi serangkaian tahapan seperti penapisan, pelingkupan, kerangka acuan, ANDAL, penyusunan RKL dan RPL, serta pelaporan. Tahapan tersebut bertujuan untuk menentukan dampak lingkungan proyek dan merencanakan pengelolaannya.
3. Aspect &
impact
TUJUAN
Merupakan suatu pedoman untuk mengidentifikasi
dan analisis aspek dan dampak lingkungan yang
potensial dari setiap kegiatan operasional Perusahaan,
meliputi semua aspek dan dampak lingkungan dari
semua kegiatan operasional dan pendukung.
....apa kegiatan perusahaan anda?
4. Aspect &
impact
Elemen kegiatan, atau produk, atau
layanan perusahaan yang dapat
berinteraksi dengan lingkungan
ISO 14001:2015 , klausul 3.2.2
Aspek Lingkungan
6. Aspect &
impact
clim
KEGIATAN UTAMA (ASPEK) SUB KATEGORI ASPEK LINGKUNGAN
1.OPERATION UTILITY STEAM
BBB ENERGI PRIMER
BOILER OPS
COOLING SYSTEM
POWER GENERATION
FIRE STATI0N
2.MAINTENANCE UTILITY STEAM
BBB ENERGI PRIMER
BOILER OPS
COOLING SYSTEM
POWER GENERATION
WORKSHOP
3.ENGINEERING PM
4.SUPPORT ADMIN
TRANSPORT
KEUANGAN
SECURITY
WAREHOUSE
5.
6.
8. Aspect &
impact
Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh
perubahan pada lingkungan hidup yang
diakibatkan
oleh suatu usaha dan/atau kegiatan.
UU No. 32 thn 2009
Impact (Dampak)
Setiap perubahan pada lingkungan, baik yang
merugikan atau bermanfaat, yang keseluruhannya
ataupun sebagian disebabkan oleh aspek lingkungan
organisasi (ISO 1400:2015, Klausul 3.2.4.)
10. Aspect &
impact
clim
KEGIATAN UTAMA (ASPEK) SUB KATEGORI ASPEK LINGKUNGAN DAMPAK
1.OPERATION UTILITY STEAM
BBB ENERGI PRIMER
BOILER OPS
COOLING SYSTEM
POWER GENERATION
FIRE STATI0N
2.MAINTENANCE UTILITY STEAM
BBB ENERGI PRIMER
BOILER OPS
COOLING SYSTEM
POWER GENERATION
WORKSHOP
3.ENGINEERING PM
4.SUPPORT ADMIN
TRANSPORT
KEUANGAN
SECURITY
WAREHOUSE
5.
6.
15. Aspect &
impact
Aspek dan Dampak
Discharges to land
and water:
Chemical / fuel
spills, sewage
Emissions to air:
VOC, fumes,
dust, smoke
Generation & disposal of
waste: solid / liquid,
hazardous / non-hazardous
Depletion of
Natural
Resources
Water Pollution
Contamination
of Land
Air Pollution;
global warming,
ozone layer
depletion
Habitat Degradation
destruction of
coastal and
marine environ
Use of Resources:
Water, Fuel, Iron
Ore, Electricity
Economy and
Social Issues
16. Aspect &
impact
Dampak Lingkungan Posensial
Dampak lingkungan potensial terhadap masalah
ekosistem, sosial dan ekonomi:
Dampak pada Ekosistem:
ï‚· Pencemaran Udara
ï‚· Pencemaran Air
ï‚· Pencemaran Tanah
ï‚· Penipisan Sumber Daya Alam
ï‚· Panas Global
ï‚· Penipisan Lapisan Ozon
ï‚· Kerusakan habitat
ï‚· Gangguan pada masyarakat,
kesehatan masyarakat dan
kesehatan lingkungan
Dampak Sosial:
ï‚· Peluang Pekerjaan dan Usaha
ï‚· Hal ulayat
ï‚· Struktur dan interaksi sosial
dengan masyarakat setempat
Dampak Ekonomi:
ï‚· Ekonomi Lokal
ï‚· Ekonomi Nasional
ï‚· Ekonomi Regional
21. Aspect &
impact
Typical Environmental Impact Register - Sample
NO.
MAIN PRODUCT, SERVICE,
AND ACTIVITY
SUB-CATEGORIES ASPECTS POTENTIAL IMPACTS
1 Welding & Oxy/LPG- Cutting
SAW (Submerged Arc Welding);
Stick (Shielded Metal Arc Welding);
Flux Cored Arc Welding -Self Shielded;
Flux Cored Arc Welding- Gas Shielded
Emission of Metal Particulates, Combustion
gases
Air Pollution
Emission of Shielding Gases Air Pollution
Electricity Consumption
Depletion of natural
resource
Generation of Fire or Explosion Air Pollution
TIG (Tungsten Inert Gas)
Emission of Shielding Gases Air Pollution
Electricity Consumption
Depletion of natural
resources
Generation of Fire or Explosion Air Pollution
2 Abrasive Blasting
Blasting
Emission of particulate Air Pollution
Generation and disposal of silica sand/
waste
Increase load to landfill
Blow Down Emission of Particulates Air Pollution
22. Aspect &
impact
TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
Manager Unit/Divisi bertanggung jawab segala aspek dan dampak
lingkungan yang signifikan hasil identifikasi.
Manager K3LH dan/ atau Wakil Manajemen bertanggung jawab untuk
mengkoordinir kegiatan identifikasi aspek dan dampak lingkungan.
Masing-masing pelaksana bertanggung jawab untuk mengidentifkasi
dan analisis aspek dan dampak lingkungan yang terkait dengan
tugasnya.
23. Aspect &
impact
 Debu produk
 Emisi gas
 Limbah padat
 Limbah cair
 Kebisingan
 Bau
 Penggunaan Sumber daya
 BBM yang digunakan
 Panas
Kategori Aspek Lingkungan
24. Aspect &
impact
Kategori Aspek Lingkungan Fabrikasi
• Emisi senyawa organik volatil
• Emisi partikulat
• Emisi dari pembakaran gas
• Konsumsi listrik
• Konsumsi bahan bakar
• Penggunaan air
• Konsumsi bahan baku
• Pembuangan ke tanah
• Pembuangan ke permukaan air
dan air laut
• Produksi dan pembuangan
limbah Non B3
ï‚— Produksi dan pemusnahan limbah B3
ï‚— Produksi dan pemusnakan limbah
atau efluen
ï‚— Produksi dan pemusnahan limbah
hayati / medis
ï‚— Gangguan (komplain masyarakat;
kebisingan, bau, debu, pekerjaan
blasting dan cat, dll)
ï‚— Produksi radiasi
ï‚— Produksi panas.
ï‚— Produksi api atau ledakan.
25. Aspect &
impact
Dampak Lingkungan Potensi
• Pencemaran udara
• Pencemaran air
• Pencemaran tanah
• Penipisan sumber daya alam
• Degradasi habitat
• Gangguan oleh masyarakat setempat
26. Aspect &
impact
Pedoman
ï‚— Analisis Aspek dan dampak lingkungan yang telah diidentifikasi
diberikan kuantifikasi dibawah koordinasi Divisi K3LH/ MR.
ï‚— Hasil evaluasi mempunyai bobot atau nilai kuantifikasi level dampak
di atas 99 dan/ atau diatur dalam perundangan merupakan aspek
dampak yang signifikan.
ï‚— Berdasarkan bobot yang didapatkan dari hasil kuantifikasi aspek
dampak dan dengan pertimbangan peraturan dan persyaratan
lingkungan lainnya, maka Manajer menetapkan prioritas dalam
tujuan, sasaran dan program manajemen lingkungan.
 Tujuan, sasaran dan program lingkungan dievaluasi sekurang –
kurangnya sekali dalam setahun atau pada saat tinjauan manajemen
dan diperbaharui bila perlu.
27. Aspect &
impact
Pedoman
ï‚— Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan program lingkungan,
pihak manajemen mempertimbangkan hal-hal berikut:
ï‚— Hukum lingkungan dan persyaratan lainnya
ï‚— Teknologi yang dipergunakan
ï‚— Operasi dan pertimbangan bisnis
ï‚— Keberadaan pihak terkait
ï‚— Manager K3LH/ MR selalu meninjau, mengkaji dan
mengupdate tujuan sasaran dan program lingkungan setiap
sekurang-kurangnya setahun sekali.
ï‚— Pengelolaan aspek dampak yang signifikan terkait dengan
beberapa SOP pengendalian operasional.
28. Aspect &
impact
Frekuensi Kejadian Aspek (F)
Kriteria Aspek Rating Scoring
Sangat besar kemungkinan terjadi 5 100
Besar kemungkinan terjadi 4 80
Cukup besar kemungkinan terjadi 3 50
Kecil kemungkinan terjadi 2 10
Sangat kecil kemungkinan terjadi 1 5
29. Aspect &
impact
Lingkup Sebaran Dampak (S)
Kriteria Aspek Rating Score
Diatas 20 Km 5 100
Anatara 10 Km s/d 20 Km 4 80
Antara 1 Km s/d 10 Km 3 50
Diluar yard 2 10
Lokal 1 5
30. Aspect &
impact
Banyaknya Komponen yang Terkena
Pengaruh Dampak (L)
Kriteria Aspek Rating Score
5 komponen yang terpengaruh 5 100
4 komponen yang terpengaruh 4 80
3 komponen yang terpengaruh 3 50
2 komponen yang terpengaruh 2 10
1 komponen yang terpengaruh 1 5
31. Aspect &
impact
Intensitas Dampak (I)
Kriteria Aspek Rating Score
Nilai rata-rata diatas NAB (sangat besar) 5 100
Nilai rata-rata mendekati NAB (besar) 4 80
Nilai rata-rata mendekati 0.7 x NAB (Cukup
besar)
3 50
Nilai rata-rata mendekati 0.5 x NAB (Kecil) 2 10
Nilai rata-rata mendekati 0.2 x NAB (Sangat
kecil)
1 5
32. Aspect &
impact
Jumlah orang yang terkena Dampak (O)
Kriteria Aspek Rating Score
.> 201 orang 90 5 100
101 – 200 orang 70 4 80
51 – 100 orang 40 3 50
11-50 orang 15 2 10
0 – 10 orang <15 1 5
33. Aspect &
impact
Sifat Akumulatif Dampak (A)
Kriteria Aspek Rating Score
Akumulatif dan sulit direduksi secara alamiah 5 100
Akumulatif tetapi bisa di reduksi secara alamiah 4 80
Cukup Akumulatif 3 50
Kurang Akumulatif 2 10
Sedikit Akumulatif 1 5
34. Aspect &
impact
Tingkat Bahaya Dampak Negatif (B)
Kriteria Aspek Rating Score
Musnahnya SDA, Kematian, kerugian asset yang sangat
besar
5 100
Rusak tapi tidak dapat dipulihkan, cacat permanen, kerugian
asset
4 80
Rusaknya SDA tapi dapat dipulihkan dengan adanya
intervensi manusia, cedera berat dan tidak cacat
3 50
Rusaknya SDA tapi dapat terpulihkan secara alami,
kerusakan ringan
2 10
Gangguan fungsi SDA, gangguan kenyamanan 1 5
38. Aspect &
impact
Hirarki Pengendalian
1. Eliminasi: menghilangkan sumber aspek dampak
2. Subtitusi: Mengganti sumber aspek dampak dengan bahan/
kegiatan lain
3. Rekayasa Teknik: Membuat sedemikian rupa sehingga sumber
aspek dampak tidak lagi signifikan
4. Administrasi: Membuat kelengkapan SOP, flowchart, sehingga
tindakan sesuai denga prosedur yang ditetapkan
5. APD: melindungi diri dengan menggunakan APD yang sesuai
6. Emergency: tindakan tanggap darurat didukung dengan SOP,
peralatan dan SDM yang memadai.