Proses pengecoran logam telah dikembangkan sejak zaman kuno untuk membentuk logam cair menjadi berbagai bentuk yang kompleks. Pengecoran memungkinkan produksi massal komponen dengan biaya rendah serta mampu membentuk logam ke dalam bentuk yang rumit. Bahan yang umum digunakan untuk pengecoran antara lain besi, aluminium, dan tembaga.
1. CMM digunakan untuk mengukur posisi titik-titik pada benda kerja menggunakan tiga sumbu translasi dan probe. 2. Ada berbagai sumber kesalahan pada CMM seperti kesalahan mekanik, sistem pengukuran, dan lingkungan. 3. Kesalahan utama yang mempengaruhi akurasi pengukuran adalah kesalahan geometris, beban mekanik, dan termal yang disebabkan oleh deformasi struktur mekanik CMM.
Dokumen tersebut membahas tentang korosi logam dan upaya pencegahannya. Korosi terjadi akibat reaksi kimia antara logam dengan lingkungan sekitarnya, yang dapat dicegah dengan merubah kondisi lingkungan, pelapisan permukaan logam, atau menggunakan bahan yang tahan korosi.
Laporan ini membahas hasil uji kekerasan logam yang dilakukan di Laboratorium Uji Material Jurusan Teknik Mesin Universitas Tadulako. Uji kekerasan dilakukan menggunakan metode Brinell dan Vickers pada spesimen baja yang dirawat dengan pemanasan dan pendinginan menggunakan solar dan minyak tanah serta spesimen standar. Hasilnya menunjukkan spesimen yang dirawat dengan solar memiliki kekerasan tertinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang proses penempaan (forging) logam, yaitu proses pembentukan logam secara plastis dengan memberikan tekanan. Terdapat berbagai jenis operasi forging seperti open-die, impression-die, flashless, upset, dan swaging. Dokumen juga menjelaskan berbagai jenis mesin forging dan material yang digunakan dalam proses tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang teori dasar mekanika permesinan logam yang mencakup proses pembuangan bahan, jenis-jenis operasi permesinan, pahat pemotong, model pemotongan, gaya-gaya yang bekerja pada pemotongan, dan pembentukan tatal."
1. Baja adalah paduan besi dan karbon dengan kandungan karbon 0,2-2,1%. Karbon berperan mengeraskan kisi kristal besi. Baja karbon dibedakan berdasarkan kandungan karbonnya. Baja juga mengandung unsur lain yang mempengaruhi sifatnya.
Mesin gerinda adalah suatu alat yang ekonomis untuk menghasilkan permukaan yang halus dan dapat mencapai ketelitian yang tinggi. Mesin Gerinda merupakan salah satu jenis mesin perkakas dengan mata potong jamak, dimana mata potongnya berjumlah sangat banyak yang digunakan untuk mengasah/memotong benda kerja dengan tujuan tertentu.
Teks tersebut membahas tentang penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di laboratorium dan bengkel teknik sipil. Secara garis besar, kebijakan K3 bertujuan untuk menjamin keselamatan semua pihak dan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat melalui peningkatan kesadaran, penyediaan peralatan pelindung, serta pelayanan kesehatan yang mencakup pencegahan, promosi, pengobatan, dan rehabilit
Dokumen tersebut membahas tentang geologi struktur dan bentuk muka bumi akibat proses vulkanisme dan diatropisme. Geologi struktur adalah studi distribusi tiga dimensi tubuh batuan dan permukaannya, sedangkan vulkanisme dan diatropisme berperan dalam pembentukan bentuk permukaan bumi seperti gunung, lembah, dan lipatan akibat kekuatan dari dalam dan luar bumi.
Keselamatan Kesehatan Kerja Bengkel Otomotif Senju VII
油
Dokumen tersebut membahas tentang perangkat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang digunakan dalam pekerjaan pengecatan. Disebutkan bahwa pengecatan mengandung zat kimia berbahaya seperti formaldehida, timbal, dan pelarut yang dapat menyebabkan berbagai penyakit. Perangkat K3 yang disarankan untuk digunakan meliputi kacamata, respirator, masker gas, pakaian kerja, sarung tangan, dan
Dokumen tersebut membahas beberapa metode penyambungan logam, yaitu: (1) pengelasan, (2) brazing, (3) penyolderan, (4) penyambungan mekanik, dan (5) penyambungan adhesif. Juga dibahas beberapa jenis proses pengelasan seperti SMAW, GTAW, GMAW, dan las karbit.
modul ajar kurikulum merdeka gambar teknik otomotif.pdfsriagunggb
油
Modul ini membahas tentang gambar teknik otomotif yang mencakup pengertian, fungsi, standar, peralatan, dan contoh soal untuk menilai pemahaman siswa tentang materi gambar teknik."
Transmisi daya dengan roda gigi mempunyai keuntungan tidak terjadi slip sehingga rasio kecepatannya tetap. Roda gigi dapat digunakan untuk meningkatkan atau mengurangi kecepatan putaran melalui rasio kecepatannya. Jenis roda gigi antara lain lurus, miring, payung, cacing, dan berbagai variasi lainnya bergantung pada arah sumbu input dan outputnya.
Presentasi Mesin Bubut ini merupakan presentasi power point hasil pengerjaan salah satu tugas mata kuliah proses produksi. Presentasi ini memaparkan secara rinci mengenai mesin bubut sebagai salah satu mesin produksi yang sering digunakan di dunia industri manufaktur.
Kelelahan logam dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pembebanan, kondisi material, dan proses pengerjaan. Faktor pembebanan seperti tegangan rata-rata dan amplitudo berpengaruh besar terhadap umur lelah, sementara kondisi material seperti ukuran butir dan kekuatan mempengaruhi kekuatan untuk menahan deformasi plastik."
Makalah ini membahas tentang proses manufaktur mekanik, khususnya proses pengecoran. Terdapat penjelasan mengenai definisi pengecoran, jenis logam yang digunakan seperti besi cor dan baja cor, tahapan proses pengecoran, jenis cetakan, serta keunggulan dan kelemahan dari proses pengecoran.
1. Baja adalah paduan besi dan karbon dengan kandungan karbon 0,2-2,1%. Karbon berperan mengeraskan kisi kristal besi. Baja karbon dibedakan berdasarkan kandungan karbonnya. Baja juga mengandung unsur lain yang mempengaruhi sifatnya.
Mesin gerinda adalah suatu alat yang ekonomis untuk menghasilkan permukaan yang halus dan dapat mencapai ketelitian yang tinggi. Mesin Gerinda merupakan salah satu jenis mesin perkakas dengan mata potong jamak, dimana mata potongnya berjumlah sangat banyak yang digunakan untuk mengasah/memotong benda kerja dengan tujuan tertentu.
Teks tersebut membahas tentang penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di laboratorium dan bengkel teknik sipil. Secara garis besar, kebijakan K3 bertujuan untuk menjamin keselamatan semua pihak dan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat melalui peningkatan kesadaran, penyediaan peralatan pelindung, serta pelayanan kesehatan yang mencakup pencegahan, promosi, pengobatan, dan rehabilit
Dokumen tersebut membahas tentang geologi struktur dan bentuk muka bumi akibat proses vulkanisme dan diatropisme. Geologi struktur adalah studi distribusi tiga dimensi tubuh batuan dan permukaannya, sedangkan vulkanisme dan diatropisme berperan dalam pembentukan bentuk permukaan bumi seperti gunung, lembah, dan lipatan akibat kekuatan dari dalam dan luar bumi.
Keselamatan Kesehatan Kerja Bengkel Otomotif Senju VII
油
Dokumen tersebut membahas tentang perangkat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang digunakan dalam pekerjaan pengecatan. Disebutkan bahwa pengecatan mengandung zat kimia berbahaya seperti formaldehida, timbal, dan pelarut yang dapat menyebabkan berbagai penyakit. Perangkat K3 yang disarankan untuk digunakan meliputi kacamata, respirator, masker gas, pakaian kerja, sarung tangan, dan
Dokumen tersebut membahas beberapa metode penyambungan logam, yaitu: (1) pengelasan, (2) brazing, (3) penyolderan, (4) penyambungan mekanik, dan (5) penyambungan adhesif. Juga dibahas beberapa jenis proses pengelasan seperti SMAW, GTAW, GMAW, dan las karbit.
modul ajar kurikulum merdeka gambar teknik otomotif.pdfsriagunggb
油
Modul ini membahas tentang gambar teknik otomotif yang mencakup pengertian, fungsi, standar, peralatan, dan contoh soal untuk menilai pemahaman siswa tentang materi gambar teknik."
Transmisi daya dengan roda gigi mempunyai keuntungan tidak terjadi slip sehingga rasio kecepatannya tetap. Roda gigi dapat digunakan untuk meningkatkan atau mengurangi kecepatan putaran melalui rasio kecepatannya. Jenis roda gigi antara lain lurus, miring, payung, cacing, dan berbagai variasi lainnya bergantung pada arah sumbu input dan outputnya.
Presentasi Mesin Bubut ini merupakan presentasi power point hasil pengerjaan salah satu tugas mata kuliah proses produksi. Presentasi ini memaparkan secara rinci mengenai mesin bubut sebagai salah satu mesin produksi yang sering digunakan di dunia industri manufaktur.
Kelelahan logam dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pembebanan, kondisi material, dan proses pengerjaan. Faktor pembebanan seperti tegangan rata-rata dan amplitudo berpengaruh besar terhadap umur lelah, sementara kondisi material seperti ukuran butir dan kekuatan mempengaruhi kekuatan untuk menahan deformasi plastik."
Makalah ini membahas tentang proses manufaktur mekanik, khususnya proses pengecoran. Terdapat penjelasan mengenai definisi pengecoran, jenis logam yang digunakan seperti besi cor dan baja cor, tahapan proses pengecoran, jenis cetakan, serta keunggulan dan kelemahan dari proses pengecoran.
Dokumen tersebut membahas proses pembuatan tuangan logam, termasuk rekabentuk acuan dan pemutus untuk menghasilkan tuangan yang bermutu tinggi tanpa kecacatan. Teknik seperti menetapkan garis pemisahan dan merekabentuk pintu dan pelari digunakan untuk mengawal aliran logam lebur dan mencegah kecacatan semasa pemejalannya. Prinsip-prinsip rekabentuk penting untuk menghasilkan tuangan yang bebas kecacatan.
Makalah ini membahas proses pengecoran, mulai dari sejarah pengecoran, cara membuat coran, bahan-bahan yang digunakan, sifat logam cair, pembekuan logam, jenis pola dan cetakan, proses pengecoran khusus, cacat pada coran, dan pabrik pengecoran.
Dokumen tersebut membahas tentang proses pengecoran dan pembentukan logam, mencakup definisi, jenis, dan proses masing-masing. Secara khusus dibahas proses pengecoran pasir, pengecoran mould permanen, serta pembentukan logam dengan metode rolling, forging, extrusion, dan drawing."
Makalah ini membahas tentang baja sebagai bahan struktur. Pertama, menjelaskan sejarah baja dimulai dari penemuan besi pada 1500 SM hingga pengembangan baja ringan modern. Kemudian membahas kekuatan baja seperti elastisitas dan kekuatan tinggi namun juga kelemahan seperti rentan korosi dan buckling. Terakhir menjelaskan klasifikasi baja berdasarkan komposisi kimia menjadi baja karbon, menengah,
Penggulungan logam adalah salah satu proses manufaktur logam paling penting. Proses ini melibatkan pengurangan ketebalan logam mentah melalui deformasi plastik antara dua gulungan berputar. Penggulungan logam digunakan untuk memproduksi berbagai bentuk logam dasar seperti mekar dan pelat.
13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaserOsamaOsama30
油
Dokumen tersebut membahas pengaruh proses hardening dan tempering terhadap kekerasan dan struktur mikro pada baja karbon sedang jenis SNCM 447. Penelitian ini menguji baja SNCM 447 dengan proses hardening pada suhu 900属C dan tempering pada suhu 300-500属C. Hasilnya menunjukkan peningkatan kekerasan pada baja yang dihardening dan didinginkan dengan air.
Presentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanyaNadiaRusding
油
Peralatan industri proses (PIP),, pengetahuan bahan industri. Besi dan paduannya.Besi adalah logam unsur kimia dengan simbol Fe dan nomor atom 26. Besi adalah salah satu logam yang paling umum dan paling banyak digunakan dalam industri dan konstruksi. Besi memiliki kandungan karbon yang bervariasi, dari 0,02% hingga 2,1% berat, tergantung pada jenis besi. Besi digunakan untuk membuat baja karbon, yang dikelompokkan menjadi rendah, sedang, dan tinggi. Proses pembuatan baja melibatkan pengecoran, pencanaian, atau penempaan. Karbon merupakan salah satu unsur terpenting dalam baja, karena dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan baja,, Besi adalah logam unsur kimia dengan simbol Fe dan nomor atom 26. Besi adalah salah satu logam yang paling umum dan paling banyak digunakan dalam industri dan konstruksi. Besi memiliki kandungan karbon yang bervariasi, dari 0,02% hingga 2,1% berat, tergantung pada jenis besi. Besi digunakan untuk membuat baja karbon, yang dikelompokkan menjadi rendah, sedang, dan tinggi. Proses pembuatan baja melibatkan pengecoran, pencanaian, atau penempaan
1
2
.
Baja paduan dibagi menjadi tiga macam: 1. Baja paduan rendah (low alloy steel), 2. Baja paduan menengah (medium alloy steel), dan 3. Baja paduan tinggi (high alloy steel). Baja paduan rendah merupakan baja paduan yang elemen paduannya kurang dari 1%, baja paduan menengah memiliki kandungan paduan total sekitar 5%, dan baja paduan tinggi memiliki kandungan paduan total lebih dari 10%
Teks tersebut membahas tentang proses pembuatan besi dan baja mulai dari bahan baku, jenis-jenis besi dan baja, serta proses reduksi langsung dan tidak langsung untuk memproduksi besi kasar yang kemudian diolah menjadi baja.
Dokumen tersebut membahas proses pengecoran logam menggunakan cetakan pasir, yang merupakan metode pengecoran tradisional yang banyak digunakan. Proses ini melibatkan penempatan pola dalam cetakan pasir untuk membentuk rongga, pengisian rongga dengan logam cair, pendinginan hingga mengeras, dan pelepasan hasil pengecoran dari cetakan. Cetakan pasir memiliki kelebihan biaya rendah namun toleransi dim
Dokumen tersebut membahas proses ekstraksi besi dan pembuatan baja serta proses pembuatan pipa. Secara singkat, proses ekstraksi besi melibatkan reduksi bijih besi menjadi besi cair melalui tanur tiup dengan menggunakan kokas dan udara panas. Baja dibuat dengan menghilangkan karbon dari besi cair melalui oksigenasi. Pipa dibuat menggunakan berbagai proses seperti cor, las, dan ekstrusi dengan mandrel
Terak merupakan produk sampingan dari proses pirometalurgi yang terdiri atas oksida, seperti CaO, FeO, MgO, dan SiO2. Terak berperan penting dalam memisahkan gangue dan menghilangkan kotoran dari logam cair, serta menyerap inklusi non-logam. Komposisi dan sifat fisikokimia terak mempengaruhi kualitas produk peleburan. Terak dapat digunakan kembali sebagai bahan baku industri se
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mempelajari ilmu pengetahuan material dalam teknik perminyakan dan jenis-jenis material yang digunakan dalam industri tersebut seperti logam, baja stainless, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan material.
1. PANDANGAN UMUM TEKNIK PENGECORAN
1
PROGRAM PPG TEKNIK MESIN
Teknik Pengecoran Logam
I. KEGIATAN BELAJAR 1
PANDANGAN UMUM TEKNIK PENGECORAN
A. Sub Kompetensi
Penerapan teknik pengecoran di dunia teknik dapat dijelaskan dengan benar
B. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah pembelajaran ini mahasiswa mampu menjelaskan penerapan teknik
pengecoran di dunia teknik.
C. Uraian Materi.
1. Sejarah Pengecoran
Peleburan tembaga nampaknya telah berkembang secara terpisah dalam beberapa
bahagian dunia. Di samping perkembangan di Anatolia pada 5000 SM, ia dikembangkan di
China sebelum 2800 SM, Amerika Tengah sekitar 600 TM, dan Afrika Barat sekitar 900 TM.
Terdapat artifak-artifak tembaga dan gangsa daripada kota-kota Sumeria yang
bertarikh 3000 SM, manakala artifak-artifak Mesir dalam bentuk tembaga dan tembaga yang
dialoikan bersama timah juga mempunyai usia yang sama. Dalam satu piramid, satu sistem
pempaipan tembaga ditemui berusia 5000 tahun.
Orang-orang Mesir mendapati bahwa dengan mencampurkan sejumlah kecil timah
akan membuat logam tembaga lebih mudah untuk dituang, oleh karena itu paduan gangsa
ditemui di Mesir bersamaan dengan penemuan tembaga. Penggunaan tembaga dalam
zaman China kuno ditemukan pada tahun 2000 SM. Pada 1200 SM, gangsa-gangsa yang
baik mutunya telah dihasilkan di China. Di Eropah, Oetzi si orang Ais, mayat lelaki yang
diawetkan dengan baik pada tahun 3200 SM, ditemukan dengan kapak berbucu tembaga
dengan kemurnian 99.7%. Kandungan tinggi arsenik pada rambutnya menandakan bahwa
dia terlibat dalam peleburan tembaga. Loyang, sejenis paduan seng dan tembaga, diketahui
oleh orang Yunani tetapi penggunaan secara luas oleh orang Rom.
Berbagai proses pengecoran telah dikembangkan dari waktu ke waktu, masing-
masing dengan karakteristik dan aplikasi sendiri untuk memenuhi persyaratan layanan dan
tekinik khusus Sebagian besar suku cadang dan komponen dibuat oleh cetakan, seperti blok
mesin, crankshafts, komponen otomotif dan kereta api listrik, pertanian dan peralatan kereta
api, pipa dan perlengkapan pipa, peralatan listrik, laras senjata, panci penggorengan,
peralatan kantor, dan komponen-komponen yang sangat besar untuk turbin hidrolik
Kecenderungan pada dua hal yang telah membawa dampak besar pada industri
pengecoran. Yang pertama adalah mekanisasi dan otomatisasi proses pengecoran, yang
2. PANDANGAN UMUM TEKNIK PENGECORAN
2
PROGRAM PPG TEKNIK MESIN
Teknik Pengecoran Logam
telah menyebabkan perubahan signifikan dalam penggunaan peralatan dan tenaga kerja.
Penemuan mesin dan proses-kontrol otomatis sistem telah menggantikan metode tradisional
cetakan. Kecenderungan besar kedua telah meningkatnya permintaan untuk cetakan
berkualitas tinggi dengan toleransi dimensi dekat.
2. Pembuatan Coran
Pengecoran (Casting) adalah suatu proses penuangan materi cair seperti logam
atau plastik yang dimasukkan ke dalam cetakan, kemudian dibiarkan membeku di dalam
cetakan tersebut, dan kemudian dikeluarkan atau di pecah-pecah untuk dijadikan
komponen mesin. Pengecoran digunakan untuk membuat bagian mesin dengan bentuk
yang kompleks
Pengecoran digunakan untuk membentuk logam dalam kondisi panas sesuai
dengan bentuk cetakan yang telah dibuat. Pengecoran dapat berupa material logam cair
atau plastik yang bisa meleleh (termoplastik), juga material yang terlarut air misalnya
beton atau gips, dan materi lain yang dapat menjadi cair atau pasta ketika dalam kondisi
basah seperti tanah liat, dan lain-lain yang jika dalam kondisi kering akan berubah
menjadi keras dalam cetakan, dan terbakar dalam perapian. Proses pengecoran dibagi
menjadi dua: expandable (dapat diperluas) dan non expandable (tidak dapat diperluas)
mold casting
Pengecoran biasanya diawali dengan pembuatan cetakan dengan bahan pasir.
Cetakan pasir bisa dibuat secara manual maupun dengan mesin. Pembuatan cetakan
secara manual dilakukan bila jumlah komponen yang akan dibuat jumlahnya terbatas,
dan banyak variasinya. Pembuatan cetakan tangan dengan dimensi yang besar dapat
menggunakan campuran tanah liat sebagai pengikat. Dewasa ini cetakan banyak dibuat
secara mekanik dengan mesin agar lebih presisi serta dapat diproduk dalam jumlah
banyak dengan kualitas yang sama baiknya
Klasifikasi yang berkaitan dengan bahan pembentuk, proses pembentukan, dan
metode pembentukan dengan logam cair, dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Expendable mold, yang mana tipe ini terbuat dari pasir, gips, keramik, dan
bahan semacam itu dan umumnya dicampur dengan berbagai bahan pengikat (bonding
agents) untuk peningkatan peralatan. Sebuah cetakan pasir khas terdiri dari 90% pasir,
7% tanah liat, dan 3% air. Materi-materi ini bersifat patah (bahwa, bahan ini memiliki
kemampuan untuk bertahan pada temperature tinggi logam cair). Setelah cetakan yang
telah berbentuk padat, hasil cetakan dipisahkan dari cetakannya.
3. PANDANGAN UMUM TEKNIK PENGECORAN
3
PROGRAM PPG TEKNIK MESIN
Teknik Pengecoran Logam
b. Permanent molds, yang mana terbuat dari logam yang tahan pada temperature tinggi.
Seperti namanya, cetakan ini digunakan berulang-ulang dan dirancang sedemikian rupa
sehingga hasil cetakan dapat dihilangkan dengan mudah dan cetakan dapat digunakan
untuk cetakan berikutnya. Cetakan logam dapat digunakan kembali karena bersifat
konduktor dan lebih baik daripada cetakan bukan logam yang terbuang setelah
digunakan. sehingga, cetakan padat terkena tingkat yang lebih tinggi dari pendinginan,
yang mempengaruhi sturktur mikro dan ukuran butir dalam pengecoran.
c. Comosite molds, yang mana terbuat dari dua atau lebih material yang berbeda (seperti
pasir, grafit, dan logam) dengan menggabungkan keunggulan masing-masing bahan.
Pembentuk ini memiliki sifat tetap dan sebagian dibuang dan digunakan di berbagai
proses cetakan untuk meningkatkan kekuatan pembentuk, mengendalikan laju
pendinginan, dan mengoptimalkan ekonomi keseluruhan proses pengecoran.
3. Bahan-bahan Coran
Pada dasarnya semua logam yang mampu dicairkan dapat dibentuk dengan proses
pengecoran. Bahan-bahnan ini umumnya memiliki titik leleh yang rendah sampai menengah.
Untuk bahan yang titik cairnya tinggi jarang dilakukan dengan proses pengecoran. Pada
parakteknya bahan-bahan logam yang umum di lakukan pembentukan dengan proses
pengecoran adalah bahan besi, alumunium, tembaga, magnesium,timah.
a. Besi
Besi cor (cast Iron) dapat didefinisikan sebagai paduan besi yang memiliki kadar
karbon lebih dari 1,7 %. Umumnya kadar karbon ini berada pada kisaran antara 2,4
hingga 4 %, merupakan bahan yang relatif mahal, dimana bahan ini diproduksi dari besi
kasar atau besi/baja rosok. Produk besi cor memiliki fungsi mekanis sangat penting dan
diproduksi dalam jumlah besar. Prosesnya sering dilakukan dengan cara
menambahkan unsur graphite ke dalam ladle sebagai pengendali. paduan besi cor (alloy
iron castings) bahannya telah dilakukan penghalusan (refined) dan pemaduan besi kasar
(pig iron). Produk-produk seperti crankshaf, conecting rod dan element dari bagian-bagian
mesin sebelumnya dibuat dari baja tempa (steel forgings), sekarang lebih banyak
menggunakan high-duty alloy iron casting.
Benda-benda cor dapat membentuk bagian bentuk yang rumit dibandingkan
dengan bentuk-bentuk benda hasil tempa (wrought) kendati diperlukan proses
machining, akan tetapi dapat diminimalisir dengan memberikan kelebihan ukuran sekecil
4. PANDANGAN UMUM TEKNIK PENGECORAN
4
PROGRAM PPG TEKNIK MESIN
Teknik Pengecoran Logam
mungkin dari bentuk yang dikehendaki (smaller allowance), olleh karena itu produk
penuangan relatif ukurannya dilebihkan sedikit.
b. Alumunium
Alumunium casting merupakan suatu cara ( metode ) pembuatan paduan logam
alumunium dengan menggunakan cetakan ( die casting atau sand casting ) dengan cara
melebur paduan logam yang kemudian dituang didalam suatu cetakan sehingga mengalami
pendinginan ( solidification ) didalam cetakan. Alumunium dipilih sebagai bahan dasar
casting karena memiliki beberapa sifat yaitu :
1) Alumunium merupakan unsur dengan massa jenis yang rendah ( 2.7 g/cm3)
sehingga dapat menghasilkan paduan yang ringan
2) Temperatur leburnya rendah ( 660 .32 derajat celcius ) sehingga dapat
meminimalkan energi pemanasan
3) Flowabilitynya baik, kemampuan mengisi rongga rongga cetakan baik
Untuk menghasillkan paduan yang memiliki mechanical properties yang baik ( touhnest,
tensile strength, ductility, wear resistace, etc ) maka diperlukan adanya unsur paduan lain
pada logam alumunum. Logam logam yang ditambahkan yaitu Silikon (Si). Silikon
memiliki sifat mampu alir yang baik ( fluidity ) sehingga akan memudahkan logam cair untuk
mengisi ronggarongga cetakan. Selain itu Silikon juga tahan terhadap hot tear ( perpatahan
pada metal casting pada saat solidificasion karena adanya kontraksi yang merintangi. Sifat
AlSi dapat menghasilkan sifatsifat yang baik, yaitu : good castability, good corrosion
resistance, good machinability, dan good weldability
c. Tembaga
Tembaga digunakan secara luas sebagai salah satu bahan teknik, baik dalam
keadaan murni maupun paduan. Tembaga memiliki kekuatan tarik hingga 150 N/mm2
dalam
bentuk tembaga tuangan dan dapat ditingkatkan hingga 390 N/mm2
melalui proses
pengerjaan dingin dan untuk jenis tuangan aangka kekerasanya hanya mencapai 45 HB
namun dapat ditingkatkan menjadi 90 HB melalui pengerjaan dingin, dimana dengan proses
pengerjaan dingin ini akan mereduksi keuletan, walaupun demikian keuletannya dapat
ditingkatkan melalui proses annealing (lihat proses perlakuan panas) dapat
menurunkan angka kekerasan serta tegangannya atau yang disebut proses temperature
5. PANDANGAN UMUM TEKNIK PENGECORAN
5
PROGRAM PPG TEKNIK MESIN
Teknik Pengecoran Logam
dimana dapat dicapai melalui pengendalian jarak pengerjaan setelah annealing.
Tembaga memiliki sifat thermal dan electrical conduktifitas nomor dua setelah Silver.
Tembaga yang digunakan sebagai penghantar listrik banyak digunakan dalam keadaan
tingkat kemurnian yang tinggi hingga 99,9 %. Sifat lain dari tembaga ialah sifat
ketahanannya terhadap korosi atmospheric serta berbagai serangan media korosi
lainnya. Tembaga sangat mudah disambung melalui proses penyoderan, Brazing
serta pengelasan. Tembaga termasuk dalam golongan logam berat dimana memiliki berat
jenis 8,9 kg/m3
dengan titik cair 10830
C.
4. Penggunaan Coran
Proses pengecoran banyak digunakan karena memiliki keunggulan diantaranya
dapat membuat produk yang kecil hingga yang paling besar. Penggunaan bahan lebih
hemat. Produk hasil coran dapat digunakan tanpa harus dikerjakan lebih lanjut atau
dilakukan sedikit proses pemesinan. Selain itu dengan proses pengecoran dapat membuat
produk-produk sederhana sampai yang paling rumit. Berikut contoh produk-produk yang
dibuat melalui proses pengecoran.
Penggunaan coran pada kehidupan sehari-hari sangat luas. Produk-produk yang
dibuat melalui proses pengecoran dapat dijumpai mulai dari peralatan rumah tangga,
industri komponen pemesinan, industri mesin-mesin perkakas, alat-alat berat, industri
automotif dan peralatan tranfortasi. Rangka-rangka mesin banyak digunakan dari coran
besi tuang kelabu, karena bahan ini memiliki sifat endukug yang kuat, mampu menahan
getaran dan mampu melumas sendiri. Pada industri otomotif benda coran banyak digunakan
untuk membuat blok-blok mesin, tromol rem, dan komponen-komponen lainnya. Contoh-
contoh penggunaan produk cor dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 1.1. Blok mesin Gambar 1.2. Komponen mesin
6. PANDANGAN UMUM TEKNIK PENGECORAN
6
PROGRAM PPG TEKNIK MESIN
Teknik Pengecoran Logam
Gambar 2.3. Peralatan tangan Gambar 2.4. Impeler pompa
D. Latihan
1. Terangkan sejarah pengecoran yang anda ketahui !
2. .Apakah yang dimaksud dengan proses pengecoran ?
3. Apakah alasan dipilihnya proses pengecoran pada pembentukan bahan ?
4. Jelaskan klasifikasi pengecoran yang berkaitan dengan bahan pembentuk, proses
pembentukan, dan metode pembentukan dengan logam cair ?
5. Bahan-bahan yang bagaimanakah yang dapat dibuat dengan proses pengecoran ?
6. Sebutkan bahan-bahan yang biasa digunakan untuk roduk cor?
7. Mengapa besi cor kelabu banyak digunakan untuk rangka atau bodi mesin?
8. Bagaimanakah sifat-sifat dari logam alumunium ?
9. Bagaimanakah sifat-sifat dari logam tembaga ?
10. Berikan beberapa komponen yang dibuat dari bahan coran dan jelaskan alasannya
menapa benda tersebut dibuatdengan proses pengecoran !
E. Rangkuman
Peleburan tembaga nampaknya telah berkembang secara terpisah dalam beberapa
bahagian dunia. Di samping perkembangan di Anatolia pada 5000 SM, ia dikembangkan di
China sebelum 2800 SM, Amerika Tengah sekitar 600 TM, dan Afrika Barat sekitar 900 TM.
Berbagai proses pengecoran telah dikembangkan dari waktu ke waktu, masing-
masing dengan karakteristik dan aplikasi sendiri untuk memenuhi persyaratan layanan dan
tekinik khusus Sebagian besar suku cadang dan komponen dibuat oleh cetakan, seperti blok
mesin, crankshafts, komponen otomotif dan kereta api listrik, pertanian dan peralatan kereta
api, pipa dan perlengkapan pipa, peralatan listrik, laras senjata, panci penggorengan,
peralatan kantor, dan komponen-komponen yang sangat besar untuk turbin hidrolik
7. PANDANGAN UMUM TEKNIK PENGECORAN
7
PROGRAM PPG TEKNIK MESIN
Teknik Pengecoran Logam
Pengecoran (Casting) adalah suatu proses penuangan materi cair seperti logam atau
plastik yang dimasukkan ke dalam cetakan, kemudian dibiarkan membeku di dalam cetakan
tersebut, dan kemudian dikeluarkan atau di pecah-pecah untuk dijadikan komponen mesin.
Pengecoran digunakan untuk membuat bagian mesin dengan bentuk yang kompleks
Pada dasarnya semua logam yang mampu dicairkan dapat dibentuk dengan proses
pengecoran. Bahan-bahnan ini umumnya memiliki titik leleh yang rendah sampai menengah.
Untuk bahan yang titik cairnya tinggi jarang dilakukan dengan proses pengecoran. Pada
parakteknya bahan-bahan logam yang umum di lakukan pembentukan dengan proses
pengecoran adalah bahan besi, alumunium, tembaga, magnesium,timah.
Penggunaan coran pada kehidupan sehari-hari sangat luas. Produk-produk yang
dibuat melalui proses pengecoran dapat dijumpai mulai dari peralatan rumah tangga,
industri komponen pemesinan, industri mesin-mesin perkakas, alat-alat berat, industri
automotif dan peralatan tranfortasi.