Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Proses pembentukan logam meliputi pengerjaan panas dan dingin. Pengerjaan panas memiliki permukaan buruk tetapi logam tetap lunak, sedangkan pengerjaan dingin memiliki permukaan baik namun memerlukan gaya besar. Jenis-jenis proses pembentukan logam antara lain pengerolan, tempa, penekukan, penarikan, pembengkokan, pembentukan pipa, dan pelebungan tembus.
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiAbdul Ghofur
油
Dokumen tersebut membahas tiga jenis baja karbon berdasarkan kadar karbonnya yaitu baja karbon rendah, menengah, dan tinggi. Baja karbon rendah memiliki kadar karbon hingga 0,3% dan digunakan untuk konstruksi umum. Baja karbon menengah memiliki kadar karbon 0,3-0,7% dan digunakan untuk komponen mesin. Baja karbon tinggi memiliki kadar karbon di atas 0,7% dan digunakan unt
1. Surface hardening atau case hardening adalah proses heat treatment untuk mengeraskan hanya lapisan permukaan baja saja agar memiliki kekerasan yang lebih tinggi dibanding bagian dalamnya. 2. Terdapat 5 cara surface hardening yaitu carburizing, nitriding, cyaniding/carbonitriding, flame hardening, dan induction hardening. 3. Carburizing adalah metode paling umum yang menambahkan karbon pada permukaan baja melalui proses difusi untuk membentuk martensit dan peningkatan kekerasan
Diagram fasa menunjukkan hubungan antara komposisi, temperatur, dan fasa yang terbentuk pada suatu paduan logam. Diagram ini berguna untuk memprediksi sifat dan perubahan fasa pada suatu paduan dengan variasi komposisi dan temperatur. Terdapat beberapa jenis diagram fasa berdasarkan kelarutan logam dalam keadaan cair dan padat.
Dokumen tersebut memberikan contoh soal tentang perhitungan kekuatan sambungan paku keling pada beberapa konfigurasi lapisan pelat dan jenis sambungan. Contoh soal tersebut meliputi perhitungan kekuatan tarik, geser, dan tekan pada pelat dan paku keling untuk menentukan efisiensi sambungan.
Proses pengecoran adalah proses pembuatan yang mengubah bentuk logam dengan mencairkan logam kemudian dituangkan ke dalam cetakan. Terdapat beberapa jenis proses pengecoran berdasarkan bahan cetakan dan cara penuangannya seperti pengecoran pasir, sentrifugal, cetakan permanen, dan cetak-tekan.
Transformasi fasa adalah perubahan struktur kristal dan komposisi suatu bahan akibat perubahan suhu atau tekanan. Terdapat tiga jenis transformasi fasa pada logam yaitu bergantung difusi, tidak bergantung difusi, dan bergantung difusi dengan perubahan komposisi. Kinetika transformasi fasa terdiri dari nukleasi dan pertumbuhan fasa baru. Mikrostruktur yang terbentuk bergantung pada laju pendinginan seperti yang ditunjukkan pada
Dokumen tersebut membahas tentang proses blanking, yaitu operasi pemotongan logam lembaran sepanjang garis tertutup untuk memisahkan bagian yang akan diproses lebih lanjut. Dibahas pula perbedaan blanking dengan punching, parameter yang perlu diperhatikan dalam blanking seperti jarak ruang antara punch dan die, serta jenis blanking seperti fine blanking dan normal blanking.
Dokumen tersebut membahas tentang metalurgi serbuk, yang merupakan proses pembentukan benda kerja dari logam yang dihancurkan menjadi serbuk, kemudian disinter untuk mengikat partikelnya. Dibahas pula proses pembuatan serbuk, pencampuran, kompaksi, sintering, dan finishing. Keuntungan metalurgi serbuk adalah kontrol presisi yang tinggi dan biaya produksi rendah, sedangkan kelemahannya adalah biaya peralatan mahal dan keter
Laporan ini membahas hasil uji kekerasan logam yang dilakukan di Laboratorium Uji Material Jurusan Teknik Mesin Universitas Tadulako. Uji kekerasan dilakukan menggunakan metode Brinell dan Vickers pada spesimen baja yang dirawat dengan pemanasan dan pendinginan menggunakan solar dan minyak tanah serta spesimen standar. Hasilnya menunjukkan spesimen yang dirawat dengan solar memiliki kekerasan tertinggi.
Transmisi rantai dan sprocket dirancang untuk menggerakkan kompresor dari motor listrik 15 kW dengan kecepatan 1000 rpm menjadi 350 rpm. Rantai tipe 12B duplex dipilih dengan pitch 19,5 mm. Jumlah gigi sproket kecil 25 dan sproket besar 72. Jarak antara sumbu sproket 568 mm dan panjang rantai 2,096 m. Faktor keamanan 32 memenuhi persyaratan.
Buku teks bahan ajar ini membahas tentang elemen-elemen mesin yang mencakup sambungan, kelingan, poros, bantalan, puli dan sabuk, kopling, rantai dan roda rantai, roda gigi, ring pegas dan sil, pegas. Materi ini disusun sesuai kurikulum 2013 untuk memperkuat pengetahuan, ketrampilan, dan sikap siswa SMK Teknik Mesin.
Dokumen tersebut membahas tentang kelelahan logam dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara ringkas, kelelahan logam dipengaruhi oleh jenis dan besar beban, kondisi material, proses pengerjaan, temperatur operasi, dan lingkungan. Kelelahan logam diawali dengan retak mikro dan berlanjut dengan penjalaran retakan hingga terjadi patah.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis bearing termasuk deep groove ball bearings, ball bearing kontak sudut, silinder roller bearings, serta teori perhitungan dan umur bearing. Jenis-jenis bearing tersebut memiliki karakteristik dan aplikasi yang berbeda-beda sesuai kebutuhan.
dari materi tersebut menjelaskan bagaimana proses dari pembentukan logam, dimana proses tersebut membutuhkan waktu dan ketelitian yang tinggi untuk menghasilkan suatu produk yang berkualitas
Dokumen tersebut memberikan contoh soal tentang perhitungan kekuatan sambungan paku keling pada beberapa konfigurasi lapisan pelat dan jenis sambungan. Contoh soal tersebut meliputi perhitungan kekuatan tarik, geser, dan tekan pada pelat dan paku keling untuk menentukan efisiensi sambungan.
Proses pengecoran adalah proses pembuatan yang mengubah bentuk logam dengan mencairkan logam kemudian dituangkan ke dalam cetakan. Terdapat beberapa jenis proses pengecoran berdasarkan bahan cetakan dan cara penuangannya seperti pengecoran pasir, sentrifugal, cetakan permanen, dan cetak-tekan.
Transformasi fasa adalah perubahan struktur kristal dan komposisi suatu bahan akibat perubahan suhu atau tekanan. Terdapat tiga jenis transformasi fasa pada logam yaitu bergantung difusi, tidak bergantung difusi, dan bergantung difusi dengan perubahan komposisi. Kinetika transformasi fasa terdiri dari nukleasi dan pertumbuhan fasa baru. Mikrostruktur yang terbentuk bergantung pada laju pendinginan seperti yang ditunjukkan pada
Dokumen tersebut membahas tentang proses blanking, yaitu operasi pemotongan logam lembaran sepanjang garis tertutup untuk memisahkan bagian yang akan diproses lebih lanjut. Dibahas pula perbedaan blanking dengan punching, parameter yang perlu diperhatikan dalam blanking seperti jarak ruang antara punch dan die, serta jenis blanking seperti fine blanking dan normal blanking.
Dokumen tersebut membahas tentang metalurgi serbuk, yang merupakan proses pembentukan benda kerja dari logam yang dihancurkan menjadi serbuk, kemudian disinter untuk mengikat partikelnya. Dibahas pula proses pembuatan serbuk, pencampuran, kompaksi, sintering, dan finishing. Keuntungan metalurgi serbuk adalah kontrol presisi yang tinggi dan biaya produksi rendah, sedangkan kelemahannya adalah biaya peralatan mahal dan keter
Laporan ini membahas hasil uji kekerasan logam yang dilakukan di Laboratorium Uji Material Jurusan Teknik Mesin Universitas Tadulako. Uji kekerasan dilakukan menggunakan metode Brinell dan Vickers pada spesimen baja yang dirawat dengan pemanasan dan pendinginan menggunakan solar dan minyak tanah serta spesimen standar. Hasilnya menunjukkan spesimen yang dirawat dengan solar memiliki kekerasan tertinggi.
Transmisi rantai dan sprocket dirancang untuk menggerakkan kompresor dari motor listrik 15 kW dengan kecepatan 1000 rpm menjadi 350 rpm. Rantai tipe 12B duplex dipilih dengan pitch 19,5 mm. Jumlah gigi sproket kecil 25 dan sproket besar 72. Jarak antara sumbu sproket 568 mm dan panjang rantai 2,096 m. Faktor keamanan 32 memenuhi persyaratan.
Buku teks bahan ajar ini membahas tentang elemen-elemen mesin yang mencakup sambungan, kelingan, poros, bantalan, puli dan sabuk, kopling, rantai dan roda rantai, roda gigi, ring pegas dan sil, pegas. Materi ini disusun sesuai kurikulum 2013 untuk memperkuat pengetahuan, ketrampilan, dan sikap siswa SMK Teknik Mesin.
Dokumen tersebut membahas tentang kelelahan logam dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara ringkas, kelelahan logam dipengaruhi oleh jenis dan besar beban, kondisi material, proses pengerjaan, temperatur operasi, dan lingkungan. Kelelahan logam diawali dengan retak mikro dan berlanjut dengan penjalaran retakan hingga terjadi patah.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis bearing termasuk deep groove ball bearings, ball bearing kontak sudut, silinder roller bearings, serta teori perhitungan dan umur bearing. Jenis-jenis bearing tersebut memiliki karakteristik dan aplikasi yang berbeda-beda sesuai kebutuhan.
dari materi tersebut menjelaskan bagaimana proses dari pembentukan logam, dimana proses tersebut membutuhkan waktu dan ketelitian yang tinggi untuk menghasilkan suatu produk yang berkualitas
This document discusses cold working of metals. It defines cold working as mechanical working of metals below the recrystallization temperature, which is normally room temperature. It explains that recrystallization temperature is the temperature at which complete recrystallization of a cold worked metal occurs within 1 hour, and depends on factors like the type of metal, extent of prior cold work, amount of deformation, and presence of second phase particles. The document also discusses the effects of cold working like work hardening, recovery, recrystallization, and grain growth during annealing. It lists some advantages and limitations of cold working metals.
Thread cutting is a lathe operation that produces helical threads on cylindrical workpieces using a tool with the same shape as the thread. There are different types of screw threads and thread nomenclature. Lathe setting for thread cutting involves introducing a translating gear, where the gear ratio equals the pitch of the workpiece divided by the pitch of the lead screw, which can be expressed as 5 times the number of threads per inch divided by 127, where 5 is the progression and the number of threads per inch is the reciprocal of the pitch. Lathe speeds are measured in revolutions per minute and can be changed using stepped pulleys, gear levers, changing belts on belt-driven lathes, or moving speed levers on
Dokumen tersebut membahas standar kompetensi guru untuk mata pelajaran teknik fabrikasi logam yang mencakup 4 kompetensi utama yaitu pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Kompetensi tersebut terdiri dari berbagai kompetensi inti, kompetensi guru mapel, standar isi, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator esensial.
Dokumen tersebut membahas proses-proses dasar pembentukan logam, mulai dari pengecoran, pembentukan, hingga penggunaan mesin perkakas. Proses pengecoran logam meliputi peleburan, pembuatan cetakan, dan penuangan logam cair ke dalam cetakan. Proses selanjutnya adalah pembentukan logam dengan teknik seperti tempa, tekuk, dan potong untuk memperoleh bentuk yang diinginkan. Berbagai
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja khususnya mengenai surat ijin kerja. Surat ijin kerja diperlukan untuk melakukan pekerjaan di daerah terbatas dan berbahaya untuk menjamin keamanan dan mencegah terjadinya kecelakaan. Dokumen ini menjelaskan berbagai jenis surat ijin kerja beserta prosedur penerbitannya yang melibatkan berbagai bagian terkait.
The document discusses the effects of temperature and strain rate on flow stress during metal forming. It states that flow stress decreases with increasing temperature above the recrystallization temperature, as recovery and recrystallization reduce strain hardening. Flow stress also decreases with decreasing strain rate. Typical strain rates used in different metal forming processes range from 10-8/sec for superplastic forming to 103/sec for cold working. The optimum conditions for superplasticity include a low strain rate, fine grain size, high temperature, and high strain rate sensitivity.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis material dan bahan teknik yang dikelompokkan menjadi logam (ferro dan non-ferro), non-logam alam, dan non-logam tiruan. Logam ferro meliputi besi tuang, besi tempa, dan berbagai jenis baja yang diklasifikasikan berdasarkan kandungan karbonnya. Sedangkan logam non-ferro misalnya logam berat, ringan, dan mulia. Non-logam alam seperti kayu dan batu,
Dokumen tersebut membahas tentang analisis kasus bisnis yang mencakup berbagai aspek manajemen seperti manajemen pemasaran, operasi, sumber daya manusia, dan keuangan. Terdapat contoh-contoh kasus beserta pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab melalui analisis kasus.
This document provides an overview of various non-ferrous alloys including copper alloys like brass and bronze, aluminium alloys like duralumin and silumin, titanium alloys like Ti-6Al-4V, magnesium alloys and their properties and applications. It discusses the alloying elements, strengthening mechanisms, microstructure and common types of each alloy. Key alloys and their uses in various industries are also summarized.
Hot Working Adalah proses merubah bentuk logam tanpa terjadi pencairan (T proses : T cair > 0,5), volume benda kerja tetap dan tak adanya geram (besi halus sisa proses).
Dokumen tersebut membahas tentang proses heat treatment pada baja paduan, khususnya proses hardening dan tempering. Proses hardening digunakan untuk meningkatkan kekerasan baja dengan memanaskan ke suhu tertentu lalu mendinginkan secara cepat, sementara proses tempering dilakukan setelahnya untuk mengurangi kekerasan dan tegangan sambil memperbaiki struktur baja. Kedua proses tersebut penting untuk memperoleh sifat-sifat
Dokumen tersebut membahas tentang proses pembentukan logam (metal forming) yang merupakan proses mengubah bentuk logam dengan gaya tertentu tanpa menyisakan serpihan. Terdapat dua jenis pembentukan yaitu hot working dan cold working yang membedakan suhu prosesnya. Dokumen juga menjelaskan variabel-variabel yang mempengaruhi proses pembentukan serta fenomena gesekan, springback, dan pengaruh proses terhadap sifat logam
Proses rawatan haba dapat mengubah sifat mekanik logam dengan mengubah struktur mikro logamnya. Beberapa proses utama termasuk sepuh lindap untuk melembutkan logam, pengerasan untuk meningkatkan kekerasan, dan pembajaan untuk mengurangkan keterikan pengerasan. Proses-proses lain seperti pengerasan permukaan dan penitridaan digunakan untuk memberi lapisan keras pada permukaan logam.
Cold extrusion adalah proses membentuk logam dengan mendorongnya melalui rongga pada suhu bilik untuk menghasilkan profil berkeratan rentas. Proses ini menghasilkan permukaan halus dan dimensi tepat serta meningkatkan kekuatan logam tanpa perlu memanaskannya. Cold extrusion penting bagi industri kerana mampu menghasilkan bentuk rumit dengan mengurangkan bahan mentah, meningkatkan produktiviti, dan mengoptimumkan kitar pengeluaran
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang heat treatment atau perlakuan panas pada logam, yang merupakan proses untuk mengubah struktur logam dengan memanaskan sampai suhu tertentu lalu mendinginkan. Terdapat beberapa jenis perlakuan panas seperti quenching, annealing, dan normalizing yang bertujuan menghasilkan struktur tertentu sesuai aplikasinya. Proses pendinginan juga berpengaruh terhadap struktur logam yang dihasilkan.
Terima Kasih Sudah Mau Berkunjung dan Membaca Artikel Yang Kami Share ini.
Semoga Bermanfaat.
Layanan Informasi Kami.
Facebook : teacher@aprinr.id.ai
E-Mail : Hiroapriito@outlook.com
YouTube : https://www.youtube.com/channel/UCFzllPihZiwrHwyjPd6KwIw || HAI TV
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinyaM Arif
油
Dokumen tersebut membahas tentang tegangan sisa dan perawatan permukaan untuk menghilangkan tegangan sisa. Secara singkat dibahas mengenai pengertian tegangan sisa, penyebabnya, pengaruhnya, dan beberapa metode perawatan permukaan seperti pengerasan permukaan, sand blasting, dan shoot peening.
Penggulungan logam adalah salah satu proses manufaktur logam paling penting. Proses ini melibatkan pengurangan ketebalan logam mentah melalui deformasi plastik antara dua gulungan berputar. Penggulungan logam digunakan untuk memproduksi berbagai bentuk logam dasar seperti mekar dan pelat.
Dokumen tersebut membahas proses pendinginan logam dan pengolahan baja. Secara umum, dibahas proses annealing, normalizing, hardening, dan tempering untuk mengubah sifat baja. Juga dibahas metalurgi fisik dan proses pengolahan besi dari biji hingga menjadi benda jadi, serta sifat-sifat fisik logam seperti kekuatan dan kekerasan.
Mata kuliah matemaika pada Prodi Rekayasa Sipil tingkat lanjut yang membahas mengenai Matriks, Determinan, Invers, Metode Sarrus dan Kofaktor dan Metode Gauss Jordan
Presentasi ini merupakan materi pertemuan pertama untuk mata kuliah Pengukuran dan Instrumentasi. Materi ini mencakup:
Konsep dasar pengukuran dan instrumentasi
Jenis-jenis pengukuran (langsung & tidak langsung)
Sistem satuan internasional (SI) dalam teknik elektro
Kesalahan dalam pengukuran dan cara meminimalkannya
Karakteristik alat ukur (akurasi, presisi, resolusi, sensitivitas)
Contoh alat ukur dalam teknik elektro seperti multimeter, osiloskop, clamp meter, function generator, dan signal analyzer
Presentasi ini dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram yang membantu pemahaman konsep secara visual.
Sangat cocok untuk mahasiswa teknik elektro dan telekomunikasi yang ingin memahami dasar-dasar pengukuran dalam bidang ini.
Jangan lupa untuk like, share, dan follow untuk materi lebih lanjut!
#Pengukuran #Instrumentasi #TeknikElektro #Telekomunikasi #Praktikum #PengukurandanInstrumentasi #PBL #PengukuranBesaranListrik
1. Berdasarkan proses pengerjaan dibedakan menjadi dua
macam yaitu
proses pengerjaan panas (hot working)
proses pengerjaan dingin (cold working)
2. Pengerjaan Panas ( Hot working )
HOT WORKING adalah proses pembentukan dengan cara
memanaskan benda kerja sampai diatas suhu
rekristalisasi,kemudian diberikan gaya luar sehingga terjadi
perubahan bentuk yang diinginkan.
Sedangkan REKRISTALISASI adalah suatu proses dimana butir
logam yang terdeformasi digantikan oleh butiran baru yang tidak
terdeformasi yang intinya tumbuh sampai butiran asli termasuk
didalamnya , atau perubahan struktur Kristal akibat pemanasan
pada suhu krisis sehingga terbentuknya struktur butiran baru
melalui tumbuhnya inti dengan pemanasan .
3. Suhu benda untuk hot working sekitar :
Diatas 1150 Celsius untuk Steel
360 to 520 Celsius untuk Al-Alloys
700 to 800 degrees Celsius untuk Cu-Alloys
Keuntungan Dari Proses Hot working:
Porositas dalam logam dapat dikurangi
Ketidakmurnian dalam bentuk inklusi terpecah-pecah dan tersebar dalam
logam
Struktur butir lebih halus
Sifat-sifat fisis yang meningkat
Jumlah energi yang dibutuhkan untuk mengubah bentuk relative kecil.
Kerugian Dari Proses Hot working :
Terjadi oksidasi dan pembentukan kerak pada permukaan benda kerja
sehingga penyelesaian permukaan kurang bagus.
Dimensi benda kerja yang dihasilkan kurang akurat
Peralatan pengerjaan panas dan biaya pemeliharaan yang mahal.
4. Pengerjaan Dingin ( Cold working )
Proses pengerjaan dingin atau cold working
adalah merupakan pembentukan logam
secara plastis dibawah suhu rekristalisasi pada
umumnya dilakukan disuhu kamar tanpa
pemanasan benda kerja
5. Keuntungan dari proses cold forging :
Tidak dibutuhkan pemanasan
Ukuran atau dimensi yang didapat baik
Hasil permukaan lebih halus karena tidak ada proses oksidasi terhadap material
Kekerasan dan kekuatan logam yang dihasilkan meningkat.
Biaya perawatan dan pemeliharaan lebih murah
Kerugian dari proses cold forging :
Dibutuhkan gaya yang besar untuk membuat suatu produk yang berukuran kecil.
Hanya bahan yang lunak yang bisa diproses
Porositas dalam logam tetap
Keuletan menurun
6. Effect of cold working on tensile strength, hardness, ductility and
grain size. (The curve below ductility represents the change in
grain size)
7. Perbedaan dari cold working dan hot working
Pengerjaan panas Pengerjaan dingin
Dilakukan diatas suhu rekristalisasi (baja
sekitar 5000-7000C)
Dilakukan dibawah suhu rekristalisasi
Diperlukan gaya yang lebih rendah Diperlukan gaya yang lebih besar untuk
membuat produk yang bersize kecil
Perubahan sifat mekanik kecil:
Keuletan meningkat
Ketahanan terhadap impact meningkat
Perubahan sifat mekanik besar:
Keuletan menurun
Kekuatan dan kekerasan meningkat
Pengerjaan panas Pengerjaan dingin
Dilakukan diatas suhu rekristalisasi (baja
sekitar 5000-7000C)
Dilakukan dibawah suhu rekristalisasi