Dokumen tersebut membahas tentang ekosistem sungai, termasuk definisi sungai, karakteristiknya, organisme yang hidup di dalamnya, parameter kualitas air sungai, struktur ekosistem sungai, transfer energi melalui rantai makanan, serta ciri-ciri daerah hulu dan hilir DAS.
Makalah ini membahas tentang alat tangkap jaring insang (gillnet) yang digunakan untuk menangkap ikan. Jaring insang adalah jaring berbentuk persegi panjang dengan ukuran mata jaring yang sama. Makalah ini menjelaskan sejarah, definisi, klasifikasi, metode penangkapan, cara pengoperasian, konstruksi, hasil tangkapan, dan alat bantu penangkapan menggunakan jaring insang.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai aspek ekosistem perairan danau di Indonesia, termasuk jenis danau, karakteristiknya, ekologi, dan fungsinya sebagai sumber daya. Indonesia memiliki beragam jenis danau yang terbentuk dari proses geologis dan vulkanik, serta menjadi habitat untuk berbagai spesies endemik termasuk ikan. Danau berperan penting dalam ekosistem dan mendukung kehidupan masyarakat setempat.
Dokumen tersebut membahas tentang air tanah, danau, dan rawa. Air tanah adalah air yang terdapat di bawah permukaan tanah dan memiliki berbagai manfaat seperti untuk kebutuhan hidup manusia, industri, dan pertanian. Danau adalah cekungan air di permukaan bumi yang dibentuk dari berbagai proses geologis dan memiliki fungsi sebagai pengendali banjir, irigasi, perikanan, dan pariwisata. Rawa adalah lahan gen
Kebijakan konservasi jenis ikan memberikan perlindungan terhadap 15 jenis biota perairan yang terancam punah dengan melakukan kerja sama regional, pengawasan habitat kritis, penangkaran populasi, dan pengaturan kuota tangkap. Upaya ini bertujuan untuk melindungi, melestarikan, dan memanfaatkan sumber daya ikan secara berkelanjutan.
[Ringkasan]
Laporan ini membahas tentang praktek kerja lapangan pengoperasian alat tangkap gill net di kapal KM. Alea Jaya 21. Laporan ini menjelaskan metode pengoperasian gill net meliputi penurunan, perendaman, dan pengangkatan jaring serta konstruksi alat tangkap tersebut. Laporan juga membahas proses penanganan hasil tangkapan mulai di laut hingga di darat.
Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang dan alga yang membentuk ekosistem di perairan dangkal. Faktor lingkungan seperti suhu, cahaya, dan arus mempengaruhi perkembangannya. Terumbu karang memiliki peran penting sebagai pelindung pantai dan sumber daya alam. Namun, berbagai aktivitas manusia dan perubahan iklim dapat merusak terumbu karang.
Dokumen tersebut membahas tentang pengoperasian alat tangkap bagan tancap. Bagan tancap adalah alat tangkap yang ditancapkan di perairan dangkal dan menggunakan lampu sebagai penarik ikan. Pengoperasiannya melibatkan penurunan jaring, penggunaan lampu, dan pengangkatan jaring setelah ikan berkumpul.
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman teknis pengelolaan konservasi penyu di Indonesia. Isinya mencakup latar belakang, jenis dan sebaran penyu, biologi dan ekologi penyu, permasalahan yang dihadapi, serta teknis pengelolaan konservasi penyu seperti pemantauan, penangkaran, monitoring, penandaan, penyelamatan, patroli, pembinaan habitat, dan pengelolaan wisata berbasis penyu.
Lamun bertindak sebagai produsen primer yang menggunakan sinar matahari, air, nutrient, dan CO2 untuk memproduksi energi melalui proses fotosintesis. Hasil dekomposisi lamun digunakan oleh mikroorganisme dan merupakan sumber makanan untuk berbagai konsumen di ekosistem perairan dangkal. Ekosistem lamun penting namun sudah banyak terancam, termasuk di Indonesia, akibat berbagai aktivitas manusia seperti pembuangan limbah dan pengeruk
sidat merupakan ikan ekonomis penting dan komoditas ekspor yang menjanjikan. namun, pasokan sidat terutama stadia glass ell dan elver masih mengandalkan hasil tangkapan dari alam. teknologi perbenihannya belum tersedia.
Ekosistem perairan tawar merupakan habitat penting bagi berbagai biota. Dokumen ini membahas tentang definisi ekosistem perairan tawar, fungsi dan manfaatnya dalam siklus hidrologi dan mitigasi bencana, serta dampak pembangunan terhadap ekosistem perairan seperti eutrofikasi dan perubahan habitat akibat pembendungan dan pelurusan sungai.
Dokumen tersebut membahas tentang agribisnis perikanan, termasuk definisi perikanan dan ikan menurut UU No. 31 tahun 2004, empat subsistem agribisnis perikanan yaitu sarana dan prasarana, produksi, pengolahan, dan pemasaran, serta sistem pendukung agribisnis perikanan seperti lembaga permodalan dan penelitian.
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu melibatkan berbagai bidang ilmu dan lembaga untuk mengelola sumber daya pesisir secara berkelanjutan dengan mengutamakan partisipasi masyarakat dan koordinasi antar sektor pemerintah serta dunia usaha dan lingkungan.
Presentasi ini membahas upaya konservasi sumber daya alam laut Indonesia, termasuk keanekaragaman hayati laut, ancamannya, dan berbagai strategi konservasi seperti kawasan konservasi, konservasi ex situ, serta pengelolaan sumber daya laut yang melibatkan masyarakat dan pemerintah.
Materi ini disampaikan oleh El Kail atau Lembaga Kajian Advokasi & Informasi Lingkungan Hidup dalam acara Amprokan Blogger Bekasi 2011, tanggal 17 September 2011
Makalah ini membahas pengkajian stok ikan dan model produksi surplus. Metode yang digunakan dalam menghitung stok ikan adalah model produksi surplus logistik dan model Schaefer yang memprediksi stok berdasarkan peningkatan dan penurunan populasi ikan akibat reproduksi, pertumbuhan, dan kematian alami atau penangkapan.
Dokumen tersebut membahas kebijakan konservasi penyu di Indonesia. Secara garis besar, dokumen menjelaskan bahwa penyu merupakan satwa yang dilindungi, permasalahan pengelolaannya seperti bycatch dan perdagangan telur illegal, serta upaya konservasi yang dilakukan seperti perlindungan habitat peneluran dan pengembangan wisata bahari berbasis konservasi.
[Ringkasan]
Laporan ini membahas tentang praktek kerja lapangan pengoperasian alat tangkap gill net di kapal KM. Alea Jaya 21. Laporan ini menjelaskan metode pengoperasian gill net meliputi penurunan, perendaman, dan pengangkatan jaring serta konstruksi alat tangkap tersebut. Laporan juga membahas proses penanganan hasil tangkapan mulai di laut hingga di darat.
Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang dan alga yang membentuk ekosistem di perairan dangkal. Faktor lingkungan seperti suhu, cahaya, dan arus mempengaruhi perkembangannya. Terumbu karang memiliki peran penting sebagai pelindung pantai dan sumber daya alam. Namun, berbagai aktivitas manusia dan perubahan iklim dapat merusak terumbu karang.
Dokumen tersebut membahas tentang pengoperasian alat tangkap bagan tancap. Bagan tancap adalah alat tangkap yang ditancapkan di perairan dangkal dan menggunakan lampu sebagai penarik ikan. Pengoperasiannya melibatkan penurunan jaring, penggunaan lampu, dan pengangkatan jaring setelah ikan berkumpul.
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman teknis pengelolaan konservasi penyu di Indonesia. Isinya mencakup latar belakang, jenis dan sebaran penyu, biologi dan ekologi penyu, permasalahan yang dihadapi, serta teknis pengelolaan konservasi penyu seperti pemantauan, penangkaran, monitoring, penandaan, penyelamatan, patroli, pembinaan habitat, dan pengelolaan wisata berbasis penyu.
Lamun bertindak sebagai produsen primer yang menggunakan sinar matahari, air, nutrient, dan CO2 untuk memproduksi energi melalui proses fotosintesis. Hasil dekomposisi lamun digunakan oleh mikroorganisme dan merupakan sumber makanan untuk berbagai konsumen di ekosistem perairan dangkal. Ekosistem lamun penting namun sudah banyak terancam, termasuk di Indonesia, akibat berbagai aktivitas manusia seperti pembuangan limbah dan pengeruk
sidat merupakan ikan ekonomis penting dan komoditas ekspor yang menjanjikan. namun, pasokan sidat terutama stadia glass ell dan elver masih mengandalkan hasil tangkapan dari alam. teknologi perbenihannya belum tersedia.
Ekosistem perairan tawar merupakan habitat penting bagi berbagai biota. Dokumen ini membahas tentang definisi ekosistem perairan tawar, fungsi dan manfaatnya dalam siklus hidrologi dan mitigasi bencana, serta dampak pembangunan terhadap ekosistem perairan seperti eutrofikasi dan perubahan habitat akibat pembendungan dan pelurusan sungai.
Dokumen tersebut membahas tentang agribisnis perikanan, termasuk definisi perikanan dan ikan menurut UU No. 31 tahun 2004, empat subsistem agribisnis perikanan yaitu sarana dan prasarana, produksi, pengolahan, dan pemasaran, serta sistem pendukung agribisnis perikanan seperti lembaga permodalan dan penelitian.
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu melibatkan berbagai bidang ilmu dan lembaga untuk mengelola sumber daya pesisir secara berkelanjutan dengan mengutamakan partisipasi masyarakat dan koordinasi antar sektor pemerintah serta dunia usaha dan lingkungan.
Presentasi ini membahas upaya konservasi sumber daya alam laut Indonesia, termasuk keanekaragaman hayati laut, ancamannya, dan berbagai strategi konservasi seperti kawasan konservasi, konservasi ex situ, serta pengelolaan sumber daya laut yang melibatkan masyarakat dan pemerintah.
Materi ini disampaikan oleh El Kail atau Lembaga Kajian Advokasi & Informasi Lingkungan Hidup dalam acara Amprokan Blogger Bekasi 2011, tanggal 17 September 2011
Makalah ini membahas pengkajian stok ikan dan model produksi surplus. Metode yang digunakan dalam menghitung stok ikan adalah model produksi surplus logistik dan model Schaefer yang memprediksi stok berdasarkan peningkatan dan penurunan populasi ikan akibat reproduksi, pertumbuhan, dan kematian alami atau penangkapan.
Dokumen tersebut membahas kebijakan konservasi penyu di Indonesia. Secara garis besar, dokumen menjelaskan bahwa penyu merupakan satwa yang dilindungi, permasalahan pengelolaannya seperti bycatch dan perdagangan telur illegal, serta upaya konservasi yang dilakukan seperti perlindungan habitat peneluran dan pengembangan wisata bahari berbasis konservasi.
Makalah ini membahas tentang konservasi penyu di Indonesia. Terdapat 6 jenis penyu di Indonesia yaitu penyu hijau, sisik, lekang, belimbing, pipih, dan tempayan. Penyu memiliki siklus hidup yang panjang dan bertelur di pantai. Ancaman terhadap penyu antara lain perburuan, kerusakan habitat, dan polusi. Upaya konservasi penyu meliputi pengawasan perlindungan, tidak mengkonsumsi dan memburu penyu secara illegal, serta melak
Dokumen ini membahas tentang konservasi penyu. Jenis-jenis penyu yang disebutkan adalah penyu hijau, sisik, lekang, belimbing, dan pipih. Penyebab utama kepunahan penyu adalah ulah manusia yang memanfaatkan dan memburu penyu. Upaya konservasi penyu meliputi peraturan perundang-undangan, tidak mengganggu dan mengkonsumsi penyu, serta tidak membuang sampah di laut.
Ringkasan dokumen:
1. Dokumen membahas kebijakan pengelolaan konservasi jenis ikan khususnya penyu.
2. Menjelaskan peran dan kewenangan pemerintah daerah dalam pengelolaan sumber daya laut, serta tipe-tipe kawasan konservasi perairan.
3. Memaparkan status konservasi penyu dan permasalahan pengelolaannya di Indonesia serta program-program untuk mengatasinya.
This document discusses the threats faced by sea turtles and efforts to protect their eggs. It notes that only 1 in 1000 sea turtle hatchlings survive to adulthood. It also states that 12,000 eggs were stolen in one month from a small Indonesian island. The document then introduces Penyu Ranger, a project that uses devices to monitor and protect sea turtle nests, alerting rangers to threats via an app. The app allows rangers to manage multiple devices, record nest data, and view monitoring results. The overall aim is to help conserve sea turtles facing extinction.
Kebijakan pengelolaaan ikan napoleon dan regulasinyaDidi Sadili
Ìý
Ikan napoleon berstatus dilindungi namun demikian masyarakat khususnya di Kab. Kep. Anambas dan Kab. Kep. Natuna di Prov. Riau sudah terbiasa dengan membudidayakannya/pembesaran di keramba jarring apung. dan saat ini diperkirakan aada > 130 ribu ikan napoleon yang berada di KJA masyarakat. Ikan napoleon tsb tidak dapat diperdagangkan karena berstatus dilindungi tersebut.
yang perlu didiskusikan adalah bagaimana ikan ikan napoleon tersebut dapat diperdagangkan tanpa melanggar aturan yang ada
Ikan napoleon telah ditetapkan sebagai jenis ikan yang dilindungi menurut Kepmen KP No 37 thn 2013. Status perlindungannya adalah perlindungan terbatas menurut ukuran. Yakni ukuran yang dilindungi adalah ukuran 100 gr s/d 1000 gr dan ukuran > 3000 gr. Artinya ukuran ikan napoleon yang boleh ditangkap dari perairan alam dan ukuran yang boleh diperdagangkan baik yang berasal dari hasil tangkapan di alam maupun hasil budidaya adalah ukuran < 100 gr dan ukuran 1000 gr s/d 3000 gr.
Kuota perdagangan ikan napoleon (terkait CITES) yang besarannya untuk th 2014 maupun rencana kuota 2015 adalah 2000 ekor, juga diambil dari ukuran ikan napoleon antara 1000 gr s/d 3000 gr
Status and conservation of dugong in indonesiaDidi Sadili
Ìý
sebelum tahun 1990, populasi dugong di perairan Indonesia ada 10.000 ekor, pada tahun 1990 tinggal 1000 ekor, dan kini mungkin tersisa sedikit sekali.
IUCN sudah memasukan dugong kepada status vulnerable begitu juga di CITES yang memasukannya kedalam Apendiks 1 pada tahun 2007, dan di Indonesia sendiri, dugong berstatus dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Satwa dan Tumbuhan. Dengan status dilindungi, artinya dugong beserta bagian tubuhnya, tidak boleh ditangkap, diperdagangkan, menyimpan, dan mengkonsumsinya.
Pemanfaatan bentuk lain masih bisa dilakukan yaitu melalui pemanfaatan non ekstraktif seperti dalam bentuk wisata, pendidikan, dan penelitian. Kiswara (2016) menghitung nilai ekonomi dari satu ekor dugong, apabila diperdagangkan atau dikonsumsi hanya Rp 6 juta saja, namun apabila dijadikan kegiatan wisata, nilainya dapat mencapai Rp 6 milyar.
Konservasi melalui pelesatarian dugong diperlukan sekali, selain tindakan pelesatarian terhadap individu dugongnya juga diperlukan pelestarian terhadap habitatnya yang berupa padang lamun.
Sosialisasi kepmen kp no. 4 tahun 2014 tentang status perlindungan penuh pari...Didi Sadili
Ìý
Dokumen tersebut membahas mengapa ikan pari manta perlu dilindungi. Pari manta memiliki populasi yang menurun drastis di perairan Indonesia, termasuk daftar merah IUCN, dan memiliki sifat reproduksi yang rendah. Pari manta juga memiliki potensi besar untuk pariwisata bahari yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Dugong lebih dikenal dengan nama duyung yang mana asal katanya dari duyung dalam bahasa melayu yang artinya perempuan laut. Sehingga di asia Tenggara, dugong lebih dikenal dengan sebutan duyung. Sebutan lain unuk dugong adalah; duyung, duyong, perempuan laut, ikan duyung, babi laut, ruyung, dan dio. Dugong di seluruh dunia sering dikaitkan dengan dongeng tentang putri duyung 9mermaid). Dugong itu sendiri yang dalam bahasa latinnya Dugon dugong merupakan ordo sirenia dan famili dari dugongidae adalah salah satu jenis dari mamalia laut yang memiliki ciri sebagaimana umumnya mamalia yang ada di daratan, yaitu: bernafas dengan paru paru, melahirkan, dan menyusia anaknya.
Program dan rencana aksi dalam pengelolaan Hiu Paus (Rhyncodon typus) sangat diperlukan sebagai arah pengelolaannya ke depan, apalagi bagi jenis ikan yang dilindungi seperti Hiu Paus ini
Pengantar pedoman umum RBFM di kawasan konservasi perairanDidi Sadili
Ìý
Pedoman pengelolaan perikanan di Wilayah Kelola Perikanan Masyarakat (WKPM) dalam Kawasan Konservasi Perairan (KKP) memberikan kerangka bagi pengelola KKP untuk bekerja sama dengan masyarakat lokal dan adat dalam memanfaatkan sumber daya perikanan secara berkelanjutan di zona perikanan. Pedoman ini juga memberi panduan kepada masyarakat dalam mengajukan proposal kerja sama pengelolaan perikanan di KKP.
Sebaran dan Jenis Jenis Lobster dan Kepiting di Perairan IndonesiaDidi Sadili
Ìý
Lobster dan kepiting adalah komoditas perikanan yang memiliki nilai pasar dengan harga tinggi dan termasuk komoditi eksklusif. Namun karena hal tersebut, upaya penangkapan dari alamnya ditengarai sudah melebihi jumlah tangkap yang diperbolehkan (JTB) sehingga mengancam akan populasinya di alam.
berikut adalah paparan tentang jenis jenis lobster dan kepiting beserta sebarannya di perairan indonesia
Implementasi Pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan Untuk Masyarakat LokalDidi Sadili
Ìý
kawasan konservasi peraiaran yang memiliki level tertinggi yaitu bersimbol gold atau emas dalam ekp3k adalah dimana kawasan konservasi itu telah dapat mendanai diri sendiri / pendanaan mandiri dan dapat berdampak ekonomi secara positif terhadap masyarakat yang ada di dalam dan sekitar kawasan konservasi.
selain itu aspek social dalam membangun kawasan konservasi peraiaran juga merupakan hal yang harus mendapat perhatian serius
Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...Didi Sadili
Ìý
Populasi penyu, hiu, pari, dan mamalia laut di perairan Indonesia kian menyusut, untuk itu perlu aksi nyata dalam perlindungan dan pelestariannya. Salah satu bentuk konservasinya adalah pemasangan lampu pendar pada jaring ikan yang digunakan nelayan. Namun demikian, perlu pertimbangan masak-masak untuk menerapkan lampu pendar tersebut
Habitat dugong adalah padang lamun dimana lamun merupakan makanannya. Lamun yang dimakan oleh dugong tidak hanya pucuk daunnya saja tetapi juga sampai ke akar akarnya dengan cara di’buldozer’. Keberadaan luasan lamun di indonesia semakin menyempit baik disebabkan oleh adanya degradasi lingkungan maupun karena alih fungsi dari ekosistem perairannya. Semakin menyempitnya luasan ekosistem lamun berakibat langsung terhadap keberadaan populasi dugong. Selain itu, tekanan terhadap dugong itu sendiri juga semakin meningkat terutama melalui pemanfaatan / penangkapan untuk diambil daging, gigi taring, tulang, dan air matanya.
Semua bagian dari tubuh dugong bernilai ekonomi tinggi, seperti dagingnya untuk dikonsumsi, gigi taringnya untuk pipa rokok, dan air matanya untuk parfum. Menurut Kiswara (2016); sebelum tahun 1990, populasi dugong di perairan Indonesia ada 10.000 ekor, pada tahun 1990 tinggal 1000 ekor, dan kini mungkin tersisa sedikit sekali.
Ekosistem terumbu karang dan padang lamun merupakan sumber daya alam penting di Indonesia yang memiliki peran ekologis dan ekonomi. Namun, ekosistem ini terancam kerusakan akibat aktivitas manusia seperti penangkapan ikan berlebih dan pengeboman serta faktor alam seperti pemanasan global. Upaya pelestarian sedang dilakukan melalui regulasi hukum dan rehabilitasi ekosistem.
Gabon baru-baru ini menciptakan kawasan konservasi perairan pertama di Afrika Tengah yang melindungi 18.000 mil persegi perairan dari penangkapan ikan komersial untuk melindungi spesies laut terancam. Pengumuman ini didukung oleh penelitian National Geographic Pristine Seas untuk mengeksplorasi dan melindungi ekosistem laut terpencil.
Dokumen tersebut membahas tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) yang terdiri dari 11 wilayah perairan yang meliputi perairan pedalaman, perairan kepulauan, laut teritorial, dan zona ekonomi eksklusif Indonesia. Dokumen ini menjelaskan potensi sumber daya ikan utama di setiap WPPNRI beserta karakteristik dasar perairannya dan Rencana Pengelolaan Perikanan (RPP) yang menjadi ped
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. okasyawalarkan
Ìý
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Terumbu buatan dan keramba jaring apung berfungsi sebagai tempat berlindung dan pusat pengumpulan ikan. Jenis dan jumlah ikan yang terkait bergantung pada faktor lingkungan dan perilaku ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari struktur asosiasi dan faktor yang mempengaruhi ikan di sekitar terumbu buatan dan keramba jaring apung.
Teks tersebut membahas potensi sumberdaya ikan tuna dan cakalang di perairan Indonesia. Sumberdaya ikan tersebut melimpah namun belum dikelola secara optimal. Diperlukan pengelolaan sumberdaya yang mempertimbangkan aspek teknologi, sumber daya manusia, dan ekonomi untuk memaksimalkan potensi ikan tuna dan cakalang.
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. okasyawalarkan
Ìý
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang asosiasi ikan target di sekitar terumbu buatan dan keramba jaring apung di Selat Lembeh Kota Bitung. Terumbu buatan dan keramba jaring apung berfungsi sebagai tempat berlindung dan pencari makan bagi berbagai jenis ikan. Faktor lingkungan seperti jenis ikan dan perilaku ikan mempengaruhi jumlah dan jenis ikan yang diamati di se
Sumber daya alam akuatik Indonesia sangat beragam dan melimpah, termasuk perikanan, hutan mangrove, dan terumbu karang. Perikanan Indonesia memiliki potensi lestari sebesar 6,4 juta ton per tahun, hutan mangrove memberikan manfaat ekologis dan ekonomis, sedangkan terumbu karang Indonesia merupakan yang terluas di dunia dan memberikan manfaat ekonomi, ekologis, dan sosial ekonomi.
1. STATUS POPULASI PENYU DI INDONESIA DAN PERMASALAHAN
Oleh :
Marine Species - Coral Triangle Program
WWF Indonesia
Koordinasi Antara kementrian / lembaga dan pemangku kepentingan
Dalam pengelolaan Penyu dan habitatnya
Jakarta, 4 Maret 2014
2. Pendahuluan
Indonesia merupakan habitat penting bagi Penyu di dunia.
6 dari 7 spesies penyu di dunia terdeteksi keberadaannya di Perairan Indonesia yaitu
Setidaknya terdapat 12 Pantai Peneluran Utama di Indonesia yaitu :
• 1. Kepulauan Tambelan, Kepulauan Riau
• 2. Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau
• 3. (Pulau Kerabak) Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat
• 4. Pulau Segamat (Pulau Segamat Kecil & Segamat Besar), Lampung Timur
• 5. Kepulauan Derawan, Sangalaki dan Birah-Birahan, Kalimantan Timur
• 6. Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan
• 7. Pantai Paloh – Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat
• 8. Pantai Pangumbahan dan Sindangkerta, Jawa Barat
• 9. Pantai Sukamade dan Ngagelan, Jawa Timur
• 10. Kepulauan Aru Tenggara
• 11. Daerah Kepala Burung Papua (Raja Ampat, Jamursba Medi, Warmon, Kaironi)
• 12. Pulau Banyak, Aceh
7. Potensi Penyu di Indonesia
BERAU memiliki potensi Populasi Penyu
Hijau Terbesar di Asia Tenggara
ABUN memiliki potensi Populasi Penyu
Belimbing terbesar di Pasifik
PALOH merupakan pantai peneluran penyu
terpanjang di Indonesia (63 km) dan
memiliki potensi Populasi Penyu Hijau
terbesar kedua yang terbentang di
sepanjang peninsula, Malaysia sampai laut
Sulu Sulawesi (Indonesia, Malaysia,
Filipina).
* Berau, Abun dan Paloh 3 prioriti site
konservasi penyu WWF Indonesia
8. PERANAN PENYU
Keberadaan Penyu Merupakan Indikator / Icon Kesuburan Laut dan kesehatan Pantai
Penyu Hijau berperan penting dalam ekosistem lamun
• Penyu Hijau sebagai pemakan lamun, turut berperan aktif dalam penyebaran biji-biji lamun sehingga
ekosistem lamun tetap terjaga. Terjaganya ekosistem lamun berarti turut menjaga areal pemijahan ikan,
dimana ikan merupakan komoditi yang cukup penting bagi nelayan dan manusia pada umumnya.
Penyu Sisik berperang penting dalam ekosistem terumbu karang
• Penyu Sisik sebagai pemakan sponge yang berada di karang. Dimana karang tua yang patah dari aktifitas
pakan penyu Sisik ini akan terbawa arus dan tumbuh menjadi karang baru sehingga penyu turut berperan
dalam meregenerasi dan memperluas ekosistem terumbu karang.Terjaganya ekosistem terumbu karang
berarti turut menjaga kawasan penyangga, menekan terjadinya abrasi pantai dan turut pula menjaga areal
pakan dan pemijahan ikan-ikan karang yang merupakan komoditi penting bagi manusia.
Penyu Belimbing berperan dalam mengatur total ubur-ubur di Laut
• Penyu Belimbing sebagai pemakan ubur-ubur turut berperan aktif dalam mengatur total ubur-ubur di lautan.
Dimana ledakan jumlah uburubur dilautan dapat menyebabkan timbulnya arus listrik diperairan yang
berbahaya bagi manusia serta dapat menyebabkan kematian pada ikan yang berdampak terhadap nelayan
dan komoditi perikanan.
Penyu Lekang adalah ‘tempat singgah’ burung - burung laut
• Kebiasaan penyu Lekang berada dipermukaan laut berperan penting bagi burung laut untuk beristirahat saat
bermigrasi serta menjadi sandaran dalam mencari ikan sebagai pakannya. Dengan demikian penyu Lekang
turut membantu menjaga kelestarian kehidupan Burung Laut.
Keberadaan Penyu Merupakan Indikator / Icon Kesuburan Laut dan kesehatan Pantai
Penyu Hijau berperan penting dalam ekosistem lamun
• Penyu Hijau sebagai pemakan lamun, turut berperan aktif dalam penyebaran biji-biji lamun sehingga
ekosistem lamun tetap terjaga. Terjaganya ekosistem lamun berarti turut menjaga areal pemijahan ikan,
dimana ikan merupakan komoditi yang cukup penting bagi nelayan dan manusia pada umumnya.
Penyu Sisik berperang penting dalam ekosistem terumbu karang
• Penyu Sisik sebagai pemakan sponge yang berada di karang. Dimana karang tua yang patah dari aktifitas
pakan penyu Sisik ini akan terbawa arus dan tumbuh menjadi karang baru sehingga penyu turut berperan
dalam meregenerasi dan memperluas ekosistem terumbu karang.Terjaganya ekosistem terumbu karang
berarti turut menjaga kawasan penyangga, menekan terjadinya abrasi pantai dan turut pula menjaga areal
pakan dan pemijahan ikan-ikan karang yang merupakan komoditi penting bagi manusia.
Penyu Belimbing berperan dalam mengatur total ubur-ubur di Laut
• Penyu Belimbing sebagai pemakan ubur-ubur turut berperan aktif dalam mengatur total ubur-ubur di lautan.
Dimana ledakan jumlah uburubur dilautan dapat menyebabkan timbulnya arus listrik diperairan yang
berbahaya bagi manusia serta dapat menyebabkan kematian pada ikan yang berdampak terhadap nelayan
dan komoditi perikanan.
Penyu Lekang adalah ‘tempat singgah’ burung - burung laut
• Kebiasaan penyu Lekang berada dipermukaan laut berperan penting bagi burung laut untuk beristirahat saat
bermigrasi serta menjadi sandaran dalam mencari ikan sebagai pakannya. Dengan demikian penyu Lekang
turut membantu menjaga kelestarian kehidupan Burung Laut.
9. Ancaman terhadap Populasi Penyu
di Indonesia
• Habitat:
• Pengembangan Daerah Pesisir
(Pemukiman, Perindustrian,
Penambangan Pasir, Pelabuhan dll)
• Perubahan temperatur pasir
• Erosi Pantai Peneluran
• Kegiatan transportasi laut (Cth :
terkena baling kapal)
• Sedimentasi akibat pemanfaatan
lahan di darat misalnya penebangan
hutan yang tidak ramah lingkungan,
pembuangan limbah.
• Pemanfaatan Berlebihan (untuk tujuan
komersial/Perdagangan) :
• Telur penyu
• Karapas Penyu (untuk suvenir)
• Daging Penyu
• Penangkapan secara tidak sengaja oleh
aktivitas perikanan (terjerat alat tangkap)
rawai, trawl, jaring insang dll
10. Kondisi Terkini Lokasi Penyu
di Indonesia
Berau :
• Adanya keinginan Pemda Berau dalam mengelola Sangalaki yang selama ini
dikelola oleh BKSDA Kaltim sebagai authority TWA. Sangalaki.
• Loss data Sangalaki selama 16 bulan (okt 2012 – feb 2014)
dan perburuan telur penyu di Sangalaki meningkat kembali.
Paloh :
• Hot spot area peneluran penyu Paloh (Pantai Sebubus) belum terlindungi status
konservasi (APL)
• Belum adanya RZWP3K Kabupaten Sambas
• Adanya Pembukaan lahan hutan penyangga pantai peneluran di Paloh secara masif
terhitung 2011 – 2014
• Pembangunan Jalan Baru di sepanjang pesisir pantai peneluran Paloh berdampak
terhadap peningkatan perburuan telur penyu akibat akses yang terbuka
• Berkembangnya perkebunan Sawit di pesisir pantai peneluran Paloh dan
pembukaan aliran limbah perkebunan ke arah pantai
• Rencana pembangunan Pelabuhan LNG
11. Padang :
• Telur penyu di perdagangkan disepanjang pantai Padang dan dipromosikan
sebagai kuliner Kota Padang (tertuang dalam brosure pariwisata kota
Padang).
• Terdapat >20 kios di kota Padang yang memperdagangkan telur penyu
secara terbuka dengan kisaran penjualan 200 s/d 500 butir telur perkios/
hari
Bali :
• Maraknya Taman Penyu dan sektor wisata berbasis penyu di Bali.
(Belum tersedianya peraturan yang mengatur aktifitas pariwisata berbasis
penyu di Bali)
• Belum tersedianya PERDA yang mengatur pemanfaatan penyu bagi
kebutuhan adat di Bali
• Belum tersedianya aturan terbaru yang mengatur pemanfaatan penyu untuk
adat yang disupply oleh TCEC dan perijinan aktifitas TCEC belum diperkuat
oleh dokumen yang Syah baik oleh Pemda maupun Kementerian.
12. Abun :
Adanya pembangunan jalan Trans-Papua yang melewati
pantai peneluran penyu Belimbing di Jamursba Medi yang
berdampak terhadap perubahan struktur pasir pantai yang
salah satunya mempengaruhi daya tetas.