ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Jurnal Widya Laksana, Vol. 8, No. 2, Agustus 2019
175
PELATIHAN SPORT MASSAGE PADA SISWA
SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 BULELENG-BALI
Ade Hindhu Prastya1
, Gede Hendri Ari Susila2,
Ni Nyoman Suastini3
1,2
Prodi Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 3
Prodi Pendidikan Agama,
STKIP Agama Hindu Singaraja
e-mail: adehindu2018@gmail.com; hendrimuff123@gmail.com;
suastini@gmail.com.
Abstrak
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Stimulus (PKMS) ini dilakukan dalam upaya
memberikan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan tambahan tentang sport
massage kepada para siswa di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Buleleng yang berlokasi
di jalan Veteran No: 11-A. Singaraja-Bali. Kegiatan dilakukan dengan metode ceramah,
demontrasi, Tanya jawab, dan praktek langsung. Pada akhir kegiatan diadakan evaluasi
akhir. Evaluasi ini diukur berdasarkan aktivitas peserta selama kegiatan berlangsung. Hasil
kegiatan PKMS ini membuat para siswa mengetahui, memahami, dan mampu
mempraktekkan 7 teknik sport massage meliputi, (1) Effleurage (gerakan menggosok), (2)
Petrissage (gerakan memijat), (3) Friction (gerakan menggerus), (4) Shaking (gerakan
menggoncang-goncangkan), (5) Tapotemen (gerakaan memukul), (6) Vibration (gerakan
menggetarkan), (7) Stroking (gerakan mengurut). Secara umum kegiatan pengabdian ini
dikatakan berhasil jika minimal 80% peserta pelatihan hadir dan mengikuti secara penuh
kegiatan. Selain itu juga pelaksana PKMS bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja
(Disnaker) Kabupaten Buleleng dalam upaya menyalurkan lulusan para siswa SLB Negeri 1
Buleleng untuk mengembangan keterampilan sport massage.
Kata kunci : Pelatihan, Sport, Massage, Siswa, SLB.
Abstract
This sevice activity toward Stimulus community was done in order to offer knowledge,
understanding, and additional skills about sport massage to students in Special Needs
School Number 1 Buleleng located in Veteran Street No. 11A Singaraja-Bali. The activity
was carried out using lecture, demonstration, question and answer methods, and hands-on
practice. At the end of the activity a final evaluation is held. His evaluation is measured
based on the participants' activities during the activity. This study was done through training
method which consist of discussions and practices. The result of PKMS activity makes
students know, understand and able to practice 7 massage techniques namely, 1
Effleurage, 2 Petrissage, 3 Friction, 4 Shaking, 5 Tapotemen, 6 Vibration, 7 Stroking with
each couple. In general, this dedication activity is said to be successful if at least 80% of the
training participants attend and fully participate in the activity. Moreover, the implementation
of PKMS cooperates with Disnaker Buleleng Regency in the effort to distribute students who
graduate from Special Need School 1 Buleleng to develop sport massage skills.
Keywords; Training, Sport, Massage, Students, Special Need School.
Pendahuluan
SLB Negeri 1 Buleleng adalah
sekolah untuk anak berkebutuhan khusus
pertama di Bali pada tahun 1944-1950
yang didirikan oleh Raja Bali bernama
A.A. Panji Tisna. Proses belajar mengajar
di SLB Negeri 1 Buleleng memiliki
kekhusussan mengingat anak dibagi
kelasnya sesuai dengan kategori seperti
(1) tuna rungu; (2) tuna netra; (3) tuna
Jurnal Widya Laksana, Vol. 8, No. 2, Agustus 2019
176
grahita; dan (4) tuna daksa. Berdasarkan
data siswa tahun ajaran 2018/2019, dalam
proses pendidikan jumlah siswa per
jenjang sebagai berikut: (1) SDLB terdiri
dari 65 siswa; (2) SMPLB terdiri dari 30
siswa; dan (3) SMALB terdiri dari 18
siswa. Tidak adanya keterampilan sport
massage yang diperoleh oleh para siswa
untuk dikembangkan pasca menempuh
pendidikan adalah salah satu
permasalahan yang berada di SLB Negeri
1 Buleleng. Pelatihan teknik dasar sport
massage merupakan salah satu solusi
dalam upaya membangun entrepreneurial
spirit para siswa sejak dini.
Konsep semangat kewirausahaan
masih terus berkembang. Kewirausahaan
pada hakikatnya adalah suatu sikap, jiwa
dan kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan bernilai serta
berguna bagi diri dan orang lain (Basrowi,
2011). Kewirausahaan muncul apabila
seseorang berani mengembangkan
usaha-usaha tertentu seperti layanan jasa
dan ide-ide baru. Dalam jiwa
kewirausahaan tertanam jiwa yang selalu
aktif, kreatif, berkarya dan inovatif untuk
meningkatkan pendapatan dalam
usahanya. Seorang wirausaha selalu
berusaha meningkatkan kreasi dan
inovasi dalam memanfaatkan peluang.
Jamal Ma’mur Asmani (2011) menyatakan
pada dasarnya kewirausahaan bergerak
dari kebutuhan dasar manusia untuk
berprestasi. Kewirausahaan dibentuk
pada diri seseorang melalui pendidikan
atau pelatihan. Pendidikan atau pelatihan
kewirausahaan merupakan proses
pembelajaran konsep dan skill untuk
mengenali peluang-peluang yang orang
lain tidak mampu melihatnya (Surya
Mohamad, 2009). Menumbuhkembangkan
kewirausahaan sejak dini dengan
penyampaian konsep tujuan dan manfaat,
sasaran dan asas, dan pentingnya
pelatihan kewirausahaan (Rusli
Mohammad Rukka, 2011).
Massage di era modern saat ini
berkembang pesat dan meluas pada
dunia olahraga, sebagai salah satu
perawatan alternatif untuk atlet yang
mengalami kelelahan dan cedera ringan
(Bambang Priyonoadi, 2008). Salah satu
usaha yang penting dalam persiapan dan
pemeliharaan tubuh (fisik) adalah Sport
Massage. Sport Massage adalah suatu
unsur yang sangat berharga dalam
latihan-latihan bagi olahragawan tetapi
bagi seseorang yang bukan olahragawan
juga tetap bermanfaat demi menjaga dan
mengembalikan kondisi fisik yang lemah
dengan efek rangsangan terhadap fungsi-
fungsi organ tubuh dan penyesuaian
aktivitas yang dilakukan (Ali Satya Graha
dan Bambang Priyonoadi, 2009). Sport
Massage merupakan massage yang
khusus digunakan atau diberikan kepada
orang yang sehat, terutama olahragawan.
Secara umum sport massage memiliki 7
teknik manipulasi: (1) effleurage, (2)
petrissage, (3) shaking, (4) tapotement,
(5) walken, (6) vibration, (7) Skin-rolling
(Molyono, 2016).
METODE
Kegiatan dilakukan dengan metode
ceramah, demontrasi, Tanya jawab, dan
praktek langsung. Pada akhir kegiatan
diadakan evaluasi akhir. Evaluasi ini
diukur berdasarkan aktivitas peserta
selama kegiatan berlangsung. Masalah
pokok yang hendak dipecahkan dalam
kegiatan PKMS ini berkaitan dengan
ketidakmampuan kahlayak sasaran dalam
mengetahui, memahami, dan kemampuan
mempraktekkan teknik sport massage.
Selain itu, kegiatan PKMS ini juga
berupaya untuk mengembangkan diri para
siswa pasca menyelesaikan pendidikan.
Berbagai solusi untuk memecahkan
masalah tersebut dapat dilihat pada tabel
1 berikut ini.
Jurnal Widya Laksana, Vol. 8, No. 2, Agustus 2019
177
Tabel 1. Berbagai Solusi Pemecahan Masalah
Solusi yang diambil dalam upaya
memecahkan permasalahan para siswa di
SLB Negeri 1 Buleleng Bali adalah
pemberian pelatihan sport massage.
Pelatihan yang mencangkup pemberian
pengetahuan, pemahaman, dan
penguasaan teknik sport massage.
Realisasi kegiatan PKMS ini dimulai
dengan pemaparam potensi
pengembangan teknik sport massage dan
potensi usaha yang akan dihasilkan
nantinya apabila para siswa siap
mengembangkan diri melalui teknik sport
massage (Nopriansyah, 2015). Setelah
pemaparan tersebut dilanjutkan dengan
praktek secara berpasangan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan PKMS sudah
terlaksana dengan baik dengan hasil:
1. Siswa Mengetahui dan Memahami
Konsep Sport Massage
Pada pertemuan pertama siswa
diberikan sosialisasi terkait pengertian,
pemahaman, sarana penunjang, dan
teknik dasar sport massage. Selain itu
juga, pemahaman konsep menjadi
wirausaha juga disampaikan kepada
siswa, termasuk peluang-peluang yang
akan dapat dikembangkan oleh siswa
pasca menempuh pendidikan di SLB
Negeri 1 Buleleng. Pada sesi ini Tim
pelaksana PKMS dibantu oleh guru
pendamping menggunakan bahasa
isyarat.
Gambar 1. Para Siswa diberikan
Pengetahuan dan Pemahaman terkait
Konsep Dasar Sport Massage.
2. Siswa Mampu melakukan Gerakan
Dasar Sport Massage
Pada hari kedua siswa
melaksanakan praktek teknik dasar
manipulasi: (1) effleurage, (2) petrissage,
No Permasalahan Inti Masalah Solusi Pemecahan
Masalah
1 Para siswa di SLB Negeri 1
Buleleng mengalami
kesulitan bekerja pasca
menyelesaikan pendidikan.
Kurangnya informasi
terkait peluang pekerjaan
sesuai potensi dan kondisi
diri.
1. Bekerjasama dengan
Disnaker Kabupaten
Buleleng dalam
upaya peluang
pekerjaan khusunya
dibidang sport
massage.
2. Melakukan tentang
pelatihan sport
massage.
2 Para siswa di SLB Negeri 1
Buleleng tidak mengetahui,
memahami, dan
mempraktekkan
keterampilan teknik sport
massage.
Para siswa belum pernah
diberikan pelatihan sport
massage.
1. Memahami tujuan,
manfaat, dan potensi
usaha dari
pengembangan sport
massage.
2. Menguasai teknik-
teknik dan sarana
penunjang sport
massage
Jurnal Widya Laksana, Vol. 8, No. 2, Agustus 2019
178
(3) shaking, (4) tapotement, (5) walken,
(6) vibration, (7) Skin-rolling. Sedangkan
evaluasi sederhana dilakukan pada hari
ketiga dengan cara mengamati setiap
manipulasi yang secara berpasangan
dengan rata-rata nilai 4 (kategori baik).
Gambar 2. Para siswa melakukan teknik
dasar sport massage secara
berpasangan
B. Pembahasan
Pelaksanaan PKMS diikuti oleh 40
orang siswa kategori Tuna Rungu selama
3 hari dengan durasi pelaksanaan 4
jam/hari dari tanggal 11 s/d 13 Juni 2019.
Pelatihan sport massage disambut
antusias oleh para siswa dan guru di
lingkungan SLB Negeri 1 Buleleng,
kondisi ini terlihat dari ekspresi para siswa
dalam berkomunikasi dengan pasangan
masing-masing saat proses pelaksanaan
setiap teknik manipulasi sport massage
pasangan terbaik dijadikan model dan
contoh bagi pasangan lainnya.
Gambar 3. Guru pendamping melakukan
interaksi bersama siswa.
Adapun 7 teknik manipulasi sport
massage yang dipraktekkan kepada para
siswa di SLB Negeri 1 Buleleng dapat
diruaikan pada tabel 2 berikut ini.
Jurnal Widya Laksana, Vol. 8, No. 2, Agustus 2019
179
3. Teknik manipulasi shaking Shaking atau menggocangkan adakah salah
satu teknik massage yang sering di pakai oleh
para olahragawan agar otot-ototnya kembali
releks sehingga mempermudahkan jalannya
sirkulasi darah di dalam tubuh. Pelaksanaanya
massage ini adalah dengan jari-jari
membengkok, misalnya bagian bawah dan atas
pada bagian yang berotot, lengan atas dan
lengan bawah, paha atau betis yang dilakukan
dengan gerakan-gerakan ke samping, ke atas
dan ke bawah.
4. Teknik manipulasi tapotement
Tapotement merupakan gerakan pukulan ringan
yang dilakukan secara berirama yang ditujukan
pada bagian yang berdaging. Tujuannya adalah
mendorong atau memudahkan sirkulasi darah
dan mendorong keluar sisa-sisa pembakaran
dari tempat persembunyiannya dengan kepalan
tangan, jari lurus, setengah lurus atau dengan
telapak tangan yang mencekung, dengan
dipukulkan ke bagian otot-otot besar seperti otot
punggung.
5. Teknik manipulasi walken
Walken berupa gosokan dengan menggunakan
seluruh telapak tangan dan jari-jari yang bergerak
maju mundur bergantian antara tangan kanan dan
kiri berfungsi untuk menyempurnakan
pengambilan sisa-sisa pembakaran oleh darah
dan segera dapat dibawa ke jantung.
6. Teknik manipulasi vibration
Vibration merupakan teknik pijat dengan
menggertarkan, teknik vibriton ini hampir sama
prakteknya seperti teknik shaking yaitu
menggoncangkan. Teknik vibrition ini
menggunakan ujung-ujung jari atau seluruh tapak
tangan. Getaran yang terjadi diakibatkan oleh
kontraksi isometri dari otot-otot lengan bawah dan
lengan atas, yaitu kontraksi otot tanpa
pemendekan, maka merupakan manipulasi yang
berat.
7. Teknik manipulasi Skin-rolling
Skin Rolling adalah teknik memijat melipat kulit
dengan hanya menggunakan jari-jari tangan yang
dilakukan secara berurutan dari bawah samapai ke
atas. Tujuan nya adalah untuk melonggarkan atau
memisahkan kembali lengketan kuliat dengan
jaringan dibawahnya, lengketan ini sering terjadi
pada bagian kuliat yang terasa kedinginan, karana
mendapatkan tekanan, bekas terjadinya cedera
atau karna kurang lancarnya sirkulasi peredaran
darah didalam tubuh.
Jurnal Widya Laksana, Vol. 8, No. 2, Agustus 2019
180
KESIMPULAN
Khalayak sasaran kegiatan PKMS
telah mampu mempraktekkan teknik
dasar sport massage meliputi manipulasi:
(1) effleurage, (2) petrissage, (3) shaking,
(4) tapotement, (5) walken, (6) vibration,
(7) Skin-rolling.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Satya Graha dan Bambang
Priyonoadi. (2009). Terapi Masase
Frirage. Yogyakarta: Fakultas Ilmu
keolahragaan Universitas negeri
Yogyakarta.
Bambang Priyonoadi. (2008). Sport
Massage. Yogyakarta: FIK UNY.
Basrowi. (2011). Kewirausahaan untuk
Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Jamal Ma’mur Asmani. (2011). Sekolah
Entrepreneur.Yogyakarta: Harmoni.
Mulyono. (2016). Pengaruh Manipulasi
Sport Massage Terhadap
Penurunan Denyut Nadi Setelah
Latihan Olahraga. Jurnal Sportif
(2) 2.
Nopriansyah. (2015). Pengaruh Sport
Massage terhadap Penurunan
Perasaan Lelah setelah Latihan di
UKM Pencak Silat UNY. Jurnal
Olahraga Prestasi (11) 2.
Priyonoadi, Bambang. (2008). Sport
Masase (Masase Olahraga).
Yogyakarta: Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri
Yogyakarta.
Rusli Mohammad Rukka. (2011). Buku
Ajar Kewirausahaan-1. Lembaga
Kajian dan Pengembangan
Pendidikan.
Surya Mohamad. (2009). Psikologi
Konseling. Bandung: Pustaka Bani
Quraisy.

More Related Content

What's hot (16)

Modul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahanModul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahan
pjj_kemenkes
Ìý
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
SitiNgaisahSPdMPd
Ìý
Konsep dasar bimbingan belajar
Konsep dasar bimbingan belajarKonsep dasar bimbingan belajar
Konsep dasar bimbingan belajar
feni oetari
Ìý
Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan KonselingBimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konseling
husnulks
Ìý
makalah binbingan konseling anak
makalah binbingan konseling anakmakalah binbingan konseling anak
makalah binbingan konseling anak
Luckbeng Sherarankge
Ìý
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi KeperawatanPenerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
pjj_kemenkes
Ìý
Model dan pola layanan
Model dan pola layananModel dan pola layanan
Model dan pola layanan
Unnes
Ìý
Buku Panduan PJ & TGfU
Buku Panduan PJ & TGfUBuku Panduan PJ & TGfU
Buku Panduan PJ & TGfU
Imran Ishak
Ìý
BK AUD
BK AUDBK AUD
BK AUD
Diana Fakhriyani
Ìý
Panduan Pengajaran Pend Kesihatan Thn 2
Panduan Pengajaran Pend Kesihatan Thn 2Panduan Pengajaran Pend Kesihatan Thn 2
Panduan Pengajaran Pend Kesihatan Thn 2
Cikgu Jumrah
Ìý
Resume bimbingan dan konseling 3
Resume bimbingan dan konseling 3Resume bimbingan dan konseling 3
Resume bimbingan dan konseling 3
Ricky Ramadhan
Ìý
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
SMPN 4 Kerinci
Ìý
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut UsiaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
pjj_kemenkes
Ìý
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswaPrinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
iskawia
Ìý
Bimbingan belajar
Bimbingan belajarBimbingan belajar
Bimbingan belajar
eka noviana
Ìý
Makalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konselingMakalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konseling
Nilna Ma'Rifah
Ìý
Modul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahanModul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahan
pjj_kemenkes
Ìý
Konsep dasar bimbingan belajar
Konsep dasar bimbingan belajarKonsep dasar bimbingan belajar
Konsep dasar bimbingan belajar
feni oetari
Ìý
Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan KonselingBimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konseling
husnulks
Ìý
makalah binbingan konseling anak
makalah binbingan konseling anakmakalah binbingan konseling anak
makalah binbingan konseling anak
Luckbeng Sherarankge
Ìý
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi KeperawatanPenerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
pjj_kemenkes
Ìý
Model dan pola layanan
Model dan pola layananModel dan pola layanan
Model dan pola layanan
Unnes
Ìý
Buku Panduan PJ & TGfU
Buku Panduan PJ & TGfUBuku Panduan PJ & TGfU
Buku Panduan PJ & TGfU
Imran Ishak
Ìý
Panduan Pengajaran Pend Kesihatan Thn 2
Panduan Pengajaran Pend Kesihatan Thn 2Panduan Pengajaran Pend Kesihatan Thn 2
Panduan Pengajaran Pend Kesihatan Thn 2
Cikgu Jumrah
Ìý
Resume bimbingan dan konseling 3
Resume bimbingan dan konseling 3Resume bimbingan dan konseling 3
Resume bimbingan dan konseling 3
Ricky Ramadhan
Ìý
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
SMPN 4 Kerinci
Ìý
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut UsiaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
pjj_kemenkes
Ìý
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswaPrinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
iskawia
Ìý
Bimbingan belajar
Bimbingan belajarBimbingan belajar
Bimbingan belajar
eka noviana
Ìý
Makalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konselingMakalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konseling
Nilna Ma'Rifah
Ìý

Similar to 19058 29090-1-pb (1) (20)

Hbpe1103 hantar
Hbpe1103 hantarHbpe1103 hantar
Hbpe1103 hantar
mohd suhaimi
Ìý
KPT6044 Ulasan Jurnal_word
KPT6044 Ulasan Jurnal_wordKPT6044 Ulasan Jurnal_word
KPT6044 Ulasan Jurnal_word
ngochooihong
Ìý
KPT6044 Ulasan Jurnal_pdf
KPT6044 Ulasan Jurnal_pdfKPT6044 Ulasan Jurnal_pdf
KPT6044 Ulasan Jurnal_pdf
ngochooihong
Ìý
2861816.pdf.pdf
2861816.pdf.pdf2861816.pdf.pdf
2861816.pdf.pdf
Elisaike20
Ìý
Pj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmani
Pj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmaniPj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmani
Pj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmani
Kavitha Moorthi
Ìý
document (1)-converted.docx
document (1)-converted.docxdocument (1)-converted.docx
document (1)-converted.docx
WindiSasmita
Ìý
Laporan ar (repaired)2
Laporan ar (repaired)2Laporan ar (repaired)2
Laporan ar (repaired)2
amir hebat
Ìý
MATERI 2 PARADIGMA BARU PJOK kkg bakung.pptx
MATERI 2 PARADIGMA  BARU PJOK kkg bakung.pptxMATERI 2 PARADIGMA  BARU PJOK kkg bakung.pptx
MATERI 2 PARADIGMA BARU PJOK kkg bakung.pptx
Fajar946583
Ìý
PENDIDIKAN_KESEHATAN_DAN_ILMU_PERILAKU_p.ppt
PENDIDIKAN_KESEHATAN_DAN_ILMU_PERILAKU_p.pptPENDIDIKAN_KESEHATAN_DAN_ILMU_PERILAKU_p.ppt
PENDIDIKAN_KESEHATAN_DAN_ILMU_PERILAKU_p.ppt
YabesDersahHura
Ìý
S jkr 0704960_chapter1
S jkr 0704960_chapter1S jkr 0704960_chapter1
S jkr 0704960_chapter1
Sejahtera Affif
Ìý
S jkr 0704960_chapter1
S jkr 0704960_chapter1S jkr 0704960_chapter1
S jkr 0704960_chapter1
Sejahtera Affif
Ìý
Tiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmani
Tiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmaniTiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmani
Tiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmani
Wai Jey Ying
Ìý
Pembelajaran 1 PARADIGMA BARU PJOK_2024.pptx
Pembelajaran 1 PARADIGMA BARU PJOK_2024.pptxPembelajaran 1 PARADIGMA BARU PJOK_2024.pptx
Pembelajaran 1 PARADIGMA BARU PJOK_2024.pptx
sitihidayanti09
Ìý
JURNAL Modul PSE SUKARDI Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
JURNAL Modul PSE SUKARDI Pendidikan Jasmani dan KesehatanJURNAL Modul PSE SUKARDI Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
JURNAL Modul PSE SUKARDI Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
irzalahmat64
Ìý
ppt_ruang lingkup penjas[1].pptx
ppt_ruang lingkup penjas[1].pptxppt_ruang lingkup penjas[1].pptx
ppt_ruang lingkup penjas[1].pptx
RayhanFadhlil
Ìý
38 3336-1-sm
38 3336-1-sm38 3336-1-sm
38 3336-1-sm
Begin Sianturi
Ìý
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia SekolahKB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
pjj_kemenkes
Ìý
BAB I.pdf
BAB I.pdfBAB I.pdf
BAB I.pdf
VembiArtunadioRelenz
Ìý
Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini
Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini
Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini
Mitha Ye Es
Ìý
Hbpe1103 hantar
Hbpe1103 hantarHbpe1103 hantar
Hbpe1103 hantar
mohd suhaimi
Ìý
KPT6044 Ulasan Jurnal_word
KPT6044 Ulasan Jurnal_wordKPT6044 Ulasan Jurnal_word
KPT6044 Ulasan Jurnal_word
ngochooihong
Ìý
KPT6044 Ulasan Jurnal_pdf
KPT6044 Ulasan Jurnal_pdfKPT6044 Ulasan Jurnal_pdf
KPT6044 Ulasan Jurnal_pdf
ngochooihong
Ìý
2861816.pdf.pdf
2861816.pdf.pdf2861816.pdf.pdf
2861816.pdf.pdf
Elisaike20
Ìý
Pj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmani
Pj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmaniPj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmani
Pj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmani
Kavitha Moorthi
Ìý
document (1)-converted.docx
document (1)-converted.docxdocument (1)-converted.docx
document (1)-converted.docx
WindiSasmita
Ìý
Laporan ar (repaired)2
Laporan ar (repaired)2Laporan ar (repaired)2
Laporan ar (repaired)2
amir hebat
Ìý
MATERI 2 PARADIGMA BARU PJOK kkg bakung.pptx
MATERI 2 PARADIGMA  BARU PJOK kkg bakung.pptxMATERI 2 PARADIGMA  BARU PJOK kkg bakung.pptx
MATERI 2 PARADIGMA BARU PJOK kkg bakung.pptx
Fajar946583
Ìý
PENDIDIKAN_KESEHATAN_DAN_ILMU_PERILAKU_p.ppt
PENDIDIKAN_KESEHATAN_DAN_ILMU_PERILAKU_p.pptPENDIDIKAN_KESEHATAN_DAN_ILMU_PERILAKU_p.ppt
PENDIDIKAN_KESEHATAN_DAN_ILMU_PERILAKU_p.ppt
YabesDersahHura
Ìý
S jkr 0704960_chapter1
S jkr 0704960_chapter1S jkr 0704960_chapter1
S jkr 0704960_chapter1
Sejahtera Affif
Ìý
S jkr 0704960_chapter1
S jkr 0704960_chapter1S jkr 0704960_chapter1
S jkr 0704960_chapter1
Sejahtera Affif
Ìý
Tiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmani
Tiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmaniTiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmani
Tiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmani
Wai Jey Ying
Ìý
Pembelajaran 1 PARADIGMA BARU PJOK_2024.pptx
Pembelajaran 1 PARADIGMA BARU PJOK_2024.pptxPembelajaran 1 PARADIGMA BARU PJOK_2024.pptx
Pembelajaran 1 PARADIGMA BARU PJOK_2024.pptx
sitihidayanti09
Ìý
JURNAL Modul PSE SUKARDI Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
JURNAL Modul PSE SUKARDI Pendidikan Jasmani dan KesehatanJURNAL Modul PSE SUKARDI Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
JURNAL Modul PSE SUKARDI Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
irzalahmat64
Ìý
ppt_ruang lingkup penjas[1].pptx
ppt_ruang lingkup penjas[1].pptxppt_ruang lingkup penjas[1].pptx
ppt_ruang lingkup penjas[1].pptx
RayhanFadhlil
Ìý
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia SekolahKB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
pjj_kemenkes
Ìý
Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini
Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini
Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini
Mitha Ye Es
Ìý

More from LEADERSSTYLER (6)

Program latihan khoirum dikonversi (1)-dikonversi
Program latihan khoirum dikonversi (1)-dikonversiProgram latihan khoirum dikonversi (1)-dikonversi
Program latihan khoirum dikonversi (1)-dikonversi
LEADERSSTYLER
Ìý
Fulltext vinny vidilia 17604221001-dikonversi
Fulltext vinny vidilia 17604221001-dikonversiFulltext vinny vidilia 17604221001-dikonversi
Fulltext vinny vidilia 17604221001-dikonversi
LEADERSSTYLER
Ìý
Contoh skripsi ropi
Contoh skripsi ropiContoh skripsi ropi
Contoh skripsi ropi
LEADERSSTYLER
Ìý
Contok skripsi apek
Contok skripsi apekContok skripsi apek
Contok skripsi apek
LEADERSSTYLER
Ìý
141 298-1-pb
141 298-1-pb141 298-1-pb
141 298-1-pb
LEADERSSTYLER
Ìý
Bagaimana cara kerja_komputer
Bagaimana cara kerja_komputerBagaimana cara kerja_komputer
Bagaimana cara kerja_komputer
LEADERSSTYLER
Ìý
Program latihan khoirum dikonversi (1)-dikonversi
Program latihan khoirum dikonversi (1)-dikonversiProgram latihan khoirum dikonversi (1)-dikonversi
Program latihan khoirum dikonversi (1)-dikonversi
LEADERSSTYLER
Ìý
Fulltext vinny vidilia 17604221001-dikonversi
Fulltext vinny vidilia 17604221001-dikonversiFulltext vinny vidilia 17604221001-dikonversi
Fulltext vinny vidilia 17604221001-dikonversi
LEADERSSTYLER
Ìý
Contoh skripsi ropi
Contoh skripsi ropiContoh skripsi ropi
Contoh skripsi ropi
LEADERSSTYLER
Ìý
Contok skripsi apek
Contok skripsi apekContok skripsi apek
Contok skripsi apek
LEADERSSTYLER
Ìý
Bagaimana cara kerja_komputer
Bagaimana cara kerja_komputerBagaimana cara kerja_komputer
Bagaimana cara kerja_komputer
LEADERSSTYLER
Ìý

19058 29090-1-pb (1)

  • 1. Jurnal Widya Laksana, Vol. 8, No. 2, Agustus 2019 175 PELATIHAN SPORT MASSAGE PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 BULELENG-BALI Ade Hindhu Prastya1 , Gede Hendri Ari Susila2, Ni Nyoman Suastini3 1,2 Prodi Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 3 Prodi Pendidikan Agama, STKIP Agama Hindu Singaraja e-mail: adehindu2018@gmail.com; hendrimuff123@gmail.com; suastini@gmail.com. Abstrak Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Stimulus (PKMS) ini dilakukan dalam upaya memberikan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan tambahan tentang sport massage kepada para siswa di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Buleleng yang berlokasi di jalan Veteran No: 11-A. Singaraja-Bali. Kegiatan dilakukan dengan metode ceramah, demontrasi, Tanya jawab, dan praktek langsung. Pada akhir kegiatan diadakan evaluasi akhir. Evaluasi ini diukur berdasarkan aktivitas peserta selama kegiatan berlangsung. Hasil kegiatan PKMS ini membuat para siswa mengetahui, memahami, dan mampu mempraktekkan 7 teknik sport massage meliputi, (1) Effleurage (gerakan menggosok), (2) Petrissage (gerakan memijat), (3) Friction (gerakan menggerus), (4) Shaking (gerakan menggoncang-goncangkan), (5) Tapotemen (gerakaan memukul), (6) Vibration (gerakan menggetarkan), (7) Stroking (gerakan mengurut). Secara umum kegiatan pengabdian ini dikatakan berhasil jika minimal 80% peserta pelatihan hadir dan mengikuti secara penuh kegiatan. Selain itu juga pelaksana PKMS bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Buleleng dalam upaya menyalurkan lulusan para siswa SLB Negeri 1 Buleleng untuk mengembangan keterampilan sport massage. Kata kunci : Pelatihan, Sport, Massage, Siswa, SLB. Abstract This sevice activity toward Stimulus community was done in order to offer knowledge, understanding, and additional skills about sport massage to students in Special Needs School Number 1 Buleleng located in Veteran Street No. 11A Singaraja-Bali. The activity was carried out using lecture, demonstration, question and answer methods, and hands-on practice. At the end of the activity a final evaluation is held. His evaluation is measured based on the participants' activities during the activity. This study was done through training method which consist of discussions and practices. The result of PKMS activity makes students know, understand and able to practice 7 massage techniques namely, 1 Effleurage, 2 Petrissage, 3 Friction, 4 Shaking, 5 Tapotemen, 6 Vibration, 7 Stroking with each couple. In general, this dedication activity is said to be successful if at least 80% of the training participants attend and fully participate in the activity. Moreover, the implementation of PKMS cooperates with Disnaker Buleleng Regency in the effort to distribute students who graduate from Special Need School 1 Buleleng to develop sport massage skills. Keywords; Training, Sport, Massage, Students, Special Need School. Pendahuluan SLB Negeri 1 Buleleng adalah sekolah untuk anak berkebutuhan khusus pertama di Bali pada tahun 1944-1950 yang didirikan oleh Raja Bali bernama A.A. Panji Tisna. Proses belajar mengajar di SLB Negeri 1 Buleleng memiliki kekhusussan mengingat anak dibagi kelasnya sesuai dengan kategori seperti (1) tuna rungu; (2) tuna netra; (3) tuna
  • 2. Jurnal Widya Laksana, Vol. 8, No. 2, Agustus 2019 176 grahita; dan (4) tuna daksa. Berdasarkan data siswa tahun ajaran 2018/2019, dalam proses pendidikan jumlah siswa per jenjang sebagai berikut: (1) SDLB terdiri dari 65 siswa; (2) SMPLB terdiri dari 30 siswa; dan (3) SMALB terdiri dari 18 siswa. Tidak adanya keterampilan sport massage yang diperoleh oleh para siswa untuk dikembangkan pasca menempuh pendidikan adalah salah satu permasalahan yang berada di SLB Negeri 1 Buleleng. Pelatihan teknik dasar sport massage merupakan salah satu solusi dalam upaya membangun entrepreneurial spirit para siswa sejak dini. Konsep semangat kewirausahaan masih terus berkembang. Kewirausahaan pada hakikatnya adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan bernilai serta berguna bagi diri dan orang lain (Basrowi, 2011). Kewirausahaan muncul apabila seseorang berani mengembangkan usaha-usaha tertentu seperti layanan jasa dan ide-ide baru. Dalam jiwa kewirausahaan tertanam jiwa yang selalu aktif, kreatif, berkarya dan inovatif untuk meningkatkan pendapatan dalam usahanya. Seorang wirausaha selalu berusaha meningkatkan kreasi dan inovasi dalam memanfaatkan peluang. Jamal Ma’mur Asmani (2011) menyatakan pada dasarnya kewirausahaan bergerak dari kebutuhan dasar manusia untuk berprestasi. Kewirausahaan dibentuk pada diri seseorang melalui pendidikan atau pelatihan. Pendidikan atau pelatihan kewirausahaan merupakan proses pembelajaran konsep dan skill untuk mengenali peluang-peluang yang orang lain tidak mampu melihatnya (Surya Mohamad, 2009). Menumbuhkembangkan kewirausahaan sejak dini dengan penyampaian konsep tujuan dan manfaat, sasaran dan asas, dan pentingnya pelatihan kewirausahaan (Rusli Mohammad Rukka, 2011). Massage di era modern saat ini berkembang pesat dan meluas pada dunia olahraga, sebagai salah satu perawatan alternatif untuk atlet yang mengalami kelelahan dan cedera ringan (Bambang Priyonoadi, 2008). Salah satu usaha yang penting dalam persiapan dan pemeliharaan tubuh (fisik) adalah Sport Massage. Sport Massage adalah suatu unsur yang sangat berharga dalam latihan-latihan bagi olahragawan tetapi bagi seseorang yang bukan olahragawan juga tetap bermanfaat demi menjaga dan mengembalikan kondisi fisik yang lemah dengan efek rangsangan terhadap fungsi- fungsi organ tubuh dan penyesuaian aktivitas yang dilakukan (Ali Satya Graha dan Bambang Priyonoadi, 2009). Sport Massage merupakan massage yang khusus digunakan atau diberikan kepada orang yang sehat, terutama olahragawan. Secara umum sport massage memiliki 7 teknik manipulasi: (1) effleurage, (2) petrissage, (3) shaking, (4) tapotement, (5) walken, (6) vibration, (7) Skin-rolling (Molyono, 2016). METODE Kegiatan dilakukan dengan metode ceramah, demontrasi, Tanya jawab, dan praktek langsung. Pada akhir kegiatan diadakan evaluasi akhir. Evaluasi ini diukur berdasarkan aktivitas peserta selama kegiatan berlangsung. Masalah pokok yang hendak dipecahkan dalam kegiatan PKMS ini berkaitan dengan ketidakmampuan kahlayak sasaran dalam mengetahui, memahami, dan kemampuan mempraktekkan teknik sport massage. Selain itu, kegiatan PKMS ini juga berupaya untuk mengembangkan diri para siswa pasca menyelesaikan pendidikan. Berbagai solusi untuk memecahkan masalah tersebut dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.
  • 3. Jurnal Widya Laksana, Vol. 8, No. 2, Agustus 2019 177 Tabel 1. Berbagai Solusi Pemecahan Masalah Solusi yang diambil dalam upaya memecahkan permasalahan para siswa di SLB Negeri 1 Buleleng Bali adalah pemberian pelatihan sport massage. Pelatihan yang mencangkup pemberian pengetahuan, pemahaman, dan penguasaan teknik sport massage. Realisasi kegiatan PKMS ini dimulai dengan pemaparam potensi pengembangan teknik sport massage dan potensi usaha yang akan dihasilkan nantinya apabila para siswa siap mengembangkan diri melalui teknik sport massage (Nopriansyah, 2015). Setelah pemaparan tersebut dilanjutkan dengan praktek secara berpasangan. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan PKMS sudah terlaksana dengan baik dengan hasil: 1. Siswa Mengetahui dan Memahami Konsep Sport Massage Pada pertemuan pertama siswa diberikan sosialisasi terkait pengertian, pemahaman, sarana penunjang, dan teknik dasar sport massage. Selain itu juga, pemahaman konsep menjadi wirausaha juga disampaikan kepada siswa, termasuk peluang-peluang yang akan dapat dikembangkan oleh siswa pasca menempuh pendidikan di SLB Negeri 1 Buleleng. Pada sesi ini Tim pelaksana PKMS dibantu oleh guru pendamping menggunakan bahasa isyarat. Gambar 1. Para Siswa diberikan Pengetahuan dan Pemahaman terkait Konsep Dasar Sport Massage. 2. Siswa Mampu melakukan Gerakan Dasar Sport Massage Pada hari kedua siswa melaksanakan praktek teknik dasar manipulasi: (1) effleurage, (2) petrissage, No Permasalahan Inti Masalah Solusi Pemecahan Masalah 1 Para siswa di SLB Negeri 1 Buleleng mengalami kesulitan bekerja pasca menyelesaikan pendidikan. Kurangnya informasi terkait peluang pekerjaan sesuai potensi dan kondisi diri. 1. Bekerjasama dengan Disnaker Kabupaten Buleleng dalam upaya peluang pekerjaan khusunya dibidang sport massage. 2. Melakukan tentang pelatihan sport massage. 2 Para siswa di SLB Negeri 1 Buleleng tidak mengetahui, memahami, dan mempraktekkan keterampilan teknik sport massage. Para siswa belum pernah diberikan pelatihan sport massage. 1. Memahami tujuan, manfaat, dan potensi usaha dari pengembangan sport massage. 2. Menguasai teknik- teknik dan sarana penunjang sport massage
  • 4. Jurnal Widya Laksana, Vol. 8, No. 2, Agustus 2019 178 (3) shaking, (4) tapotement, (5) walken, (6) vibration, (7) Skin-rolling. Sedangkan evaluasi sederhana dilakukan pada hari ketiga dengan cara mengamati setiap manipulasi yang secara berpasangan dengan rata-rata nilai 4 (kategori baik). Gambar 2. Para siswa melakukan teknik dasar sport massage secara berpasangan B. Pembahasan Pelaksanaan PKMS diikuti oleh 40 orang siswa kategori Tuna Rungu selama 3 hari dengan durasi pelaksanaan 4 jam/hari dari tanggal 11 s/d 13 Juni 2019. Pelatihan sport massage disambut antusias oleh para siswa dan guru di lingkungan SLB Negeri 1 Buleleng, kondisi ini terlihat dari ekspresi para siswa dalam berkomunikasi dengan pasangan masing-masing saat proses pelaksanaan setiap teknik manipulasi sport massage pasangan terbaik dijadikan model dan contoh bagi pasangan lainnya. Gambar 3. Guru pendamping melakukan interaksi bersama siswa. Adapun 7 teknik manipulasi sport massage yang dipraktekkan kepada para siswa di SLB Negeri 1 Buleleng dapat diruaikan pada tabel 2 berikut ini.
  • 5. Jurnal Widya Laksana, Vol. 8, No. 2, Agustus 2019 179 3. Teknik manipulasi shaking Shaking atau menggocangkan adakah salah satu teknik massage yang sering di pakai oleh para olahragawan agar otot-ototnya kembali releks sehingga mempermudahkan jalannya sirkulasi darah di dalam tubuh. Pelaksanaanya massage ini adalah dengan jari-jari membengkok, misalnya bagian bawah dan atas pada bagian yang berotot, lengan atas dan lengan bawah, paha atau betis yang dilakukan dengan gerakan-gerakan ke samping, ke atas dan ke bawah. 4. Teknik manipulasi tapotement Tapotement merupakan gerakan pukulan ringan yang dilakukan secara berirama yang ditujukan pada bagian yang berdaging. Tujuannya adalah mendorong atau memudahkan sirkulasi darah dan mendorong keluar sisa-sisa pembakaran dari tempat persembunyiannya dengan kepalan tangan, jari lurus, setengah lurus atau dengan telapak tangan yang mencekung, dengan dipukulkan ke bagian otot-otot besar seperti otot punggung. 5. Teknik manipulasi walken Walken berupa gosokan dengan menggunakan seluruh telapak tangan dan jari-jari yang bergerak maju mundur bergantian antara tangan kanan dan kiri berfungsi untuk menyempurnakan pengambilan sisa-sisa pembakaran oleh darah dan segera dapat dibawa ke jantung. 6. Teknik manipulasi vibration Vibration merupakan teknik pijat dengan menggertarkan, teknik vibriton ini hampir sama prakteknya seperti teknik shaking yaitu menggoncangkan. Teknik vibrition ini menggunakan ujung-ujung jari atau seluruh tapak tangan. Getaran yang terjadi diakibatkan oleh kontraksi isometri dari otot-otot lengan bawah dan lengan atas, yaitu kontraksi otot tanpa pemendekan, maka merupakan manipulasi yang berat. 7. Teknik manipulasi Skin-rolling Skin Rolling adalah teknik memijat melipat kulit dengan hanya menggunakan jari-jari tangan yang dilakukan secara berurutan dari bawah samapai ke atas. Tujuan nya adalah untuk melonggarkan atau memisahkan kembali lengketan kuliat dengan jaringan dibawahnya, lengketan ini sering terjadi pada bagian kuliat yang terasa kedinginan, karana mendapatkan tekanan, bekas terjadinya cedera atau karna kurang lancarnya sirkulasi peredaran darah didalam tubuh.
  • 6. Jurnal Widya Laksana, Vol. 8, No. 2, Agustus 2019 180 KESIMPULAN Khalayak sasaran kegiatan PKMS telah mampu mempraktekkan teknik dasar sport massage meliputi manipulasi: (1) effleurage, (2) petrissage, (3) shaking, (4) tapotement, (5) walken, (6) vibration, (7) Skin-rolling. DAFTAR PUSTAKA Ali Satya Graha dan Bambang Priyonoadi. (2009). Terapi Masase Frirage. Yogyakarta: Fakultas Ilmu keolahragaan Universitas negeri Yogyakarta. Bambang Priyonoadi. (2008). Sport Massage. Yogyakarta: FIK UNY. Basrowi. (2011). Kewirausahaan untuk Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia. Jamal Ma’mur Asmani. (2011). Sekolah Entrepreneur.Yogyakarta: Harmoni. Mulyono. (2016). Pengaruh Manipulasi Sport Massage Terhadap Penurunan Denyut Nadi Setelah Latihan Olahraga. Jurnal Sportif (2) 2. Nopriansyah. (2015). Pengaruh Sport Massage terhadap Penurunan Perasaan Lelah setelah Latihan di UKM Pencak Silat UNY. Jurnal Olahraga Prestasi (11) 2. Priyonoadi, Bambang. (2008). Sport Masase (Masase Olahraga). Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Rusli Mohammad Rukka. (2011). Buku Ajar Kewirausahaan-1. Lembaga Kajian dan Pengembangan Pendidikan. Surya Mohamad. (2009). Psikologi Konseling. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.