Pelatihan sport massage dilakukan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan teknik dasar sport massage kepada siswa Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Buleleng. Kegiatan ini meliputi pemberian materi, demonstrasi, dan praktik langsung tujuh teknik dasar sport massage. Hasilnya, siswa mampu memahami konsep dan mempraktekkan teknik-teknik dasar sport massage. Pelatihan ini diharapkan dapat mengembangkan keterampilan
Modul ini membahas konsep dasar agama di Indonesia dan mencakup lima agama besar yaitu Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Modul ini terdiri atas empat bagian yang mendiskusikan macam-macam agama di Indonesia, peran agama dalam kehidupan sehari-hari, kaidah beragama, dan etika agama yang berkaitan dengan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas pengaruh kebugaran jasmani terhadap prestasi belajar IPS dan MIPA siswa sekolah dasar. Penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dengan kebugaran jasmani yang lebih baik mengalami peningkatan prestasi belajar yang signifikan dibandingkan siswa dengan kebugaran jasmani yang kurang. Dokumen ini merekomendasikan pentingnya meningkatkan kebugaran jasmani siswa untuk mendukung prestasi belaj
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pemberdayaan masyarakat pedesaan dilakukan dengan memberikan pelatihan strategi pembelajaran berbasis kurikulum 2013 kepada guru sekolah di desa untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran siswa. Metode yang digunakan adalah intervensi sosial melalui identifikasi masalah, analisis SWOT, dan pelatihan guru tentang strategi pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar dan prosedur layanan bimbingan belajar, termasuk identifikasi masalah, diagnosis, prognosis, tindakan remedial, evaluasi, dan teknik-tekniknya seperti pengumpulan data, penciptaan hubungan, dan wawancara. Tujuan bimbingan belajar adalah membantu siswa mencapai perkembangan optimal melalui penemuan cara belajar yang tepat dan dukungan untuk mengatasi kesulitan.
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatanpjj_kemenkes
Ìý
Modul ini membahas tentang penerapan Pancasila dalam profesi keperawatan dan mencakup tiga poin utama: (1) fungsi Pancasila sebagai dasar penyelenggaraan profesi keperawatan dan perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam asuhan keperawatan, (2) penerapan demokrasi Pancasila dalam proses asuhan keperawatan yang melibatkan klien, dan (3) Pancasila sebagai dasar etika keperawatan yang ter
Dokumen tersebut membahas model dan pola layanan bimbingan dan konseling. Beberapa model yang dijelaskan adalah model Frank Parsons, William M. Proctor, John M. Brewer, dan Donal G. Patterson. Dokumen ini juga membahas pola-pola dasar pelaksanaan bimbingan dan konseling seperti pola generalis, spesialis, kurikuler, dan relasi-relasi manusia dan kesehatan mental. Selain itu, dibahas pula pola 17 plus dan sembilan layanan
Bimbingan dan konseling anak usia dini bertujuan untuk membantu perkembangan optimal anak melalui proses pemberian bantuan psikologis yang disesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Proses ini mencakup pengenalan diri, pengembangan potensi, dan pemecahan masalah yang dihadapi anak dengan menggunakan pendekatan interaktif dan instruksional yang terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran.
Panduan Pengajaran Pendidikan Kesihatan Tahun Dua ini memberikan ringkasan tentang modul-modul utama yang meliputi kesihatan fizikal, mental, emosi, sosial dan persekitaran. Panduan ini bertujuan untuk membantu guru menterjemah kandungan standard Pendidikan Kesihatan Tahun Dua dan melaksanakan proses pengajaran serta pembelajaran.
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...SMPN 4 Kerinci
Ìý
Dokumen tersebut membahas upaya guru bimbingan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa tentang fungsi guru bimbingan konseling di SMP Negeri 20 Kerinci. Dokumen menjelaskan latar belakang masalah rendahnya minat siswa untuk memanfaatkan layanan konseling dan mendefinisikan rumusan masalah penelitian."
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usiapjj_kemenkes
Ìý
Modul ini membahas tentang penerapan komunikasi berdasarkan tingkat usia, khususnya pada orang dewasa dan lanjut usia. Pada orang dewasa, komunikasi efektif dapat dicapai dengan memahami sikap dan suasana komunikasi mereka, serta menerapkan teknik komunikasi seperti penyampaian pesan secara langsung dan timbal balik. Sedangkan pada lanjut usia, perlu mempertimbangkan karakteristik, faktor yang
Sistem interaktif bernama Interactive Attention Board (IAB) dan perisian berkaitan yang dinamakan Interactive Attention Boards Software (IABS) telah dicadangkan untuk meningkatkan koordinasi tangan-mata dan tempoh perhatian individu dengan kecacatan mental dan autisme. Kajian kes ke atas seorang individu bernama BoyXY menunjukkan peningkatan yang memberangsangkan dalam koordinasi tangan-mata dan tempoh perhatian selepas latihan IAB.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan Pendidikan Jasmani dan Kesihatan yang bertujuan untuk membentuk pelajar menjadi seimbang secara fizikal, mental dan sosial melalui aktivitas fizikal. Dokumen tersebut juga menjelaskan falsafah, tujuan dan objektif Pendidikan Jasmani serta domain-domain yang membentuk nilai pendidikan dalam mata pelajaran tersebut.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pemberdayaan masyarakat pedesaan dilakukan dengan memberikan pelatihan strategi pembelajaran berbasis kurikulum 2013 kepada guru sekolah di desa untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran siswa. Metode yang digunakan adalah intervensi sosial melalui identifikasi masalah, analisis SWOT, dan pelatihan guru tentang strategi pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar dan prosedur layanan bimbingan belajar, termasuk identifikasi masalah, diagnosis, prognosis, tindakan remedial, evaluasi, dan teknik-tekniknya seperti pengumpulan data, penciptaan hubungan, dan wawancara. Tujuan bimbingan belajar adalah membantu siswa mencapai perkembangan optimal melalui penemuan cara belajar yang tepat dan dukungan untuk mengatasi kesulitan.
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatanpjj_kemenkes
Ìý
Modul ini membahas tentang penerapan Pancasila dalam profesi keperawatan dan mencakup tiga poin utama: (1) fungsi Pancasila sebagai dasar penyelenggaraan profesi keperawatan dan perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam asuhan keperawatan, (2) penerapan demokrasi Pancasila dalam proses asuhan keperawatan yang melibatkan klien, dan (3) Pancasila sebagai dasar etika keperawatan yang ter
Dokumen tersebut membahas model dan pola layanan bimbingan dan konseling. Beberapa model yang dijelaskan adalah model Frank Parsons, William M. Proctor, John M. Brewer, dan Donal G. Patterson. Dokumen ini juga membahas pola-pola dasar pelaksanaan bimbingan dan konseling seperti pola generalis, spesialis, kurikuler, dan relasi-relasi manusia dan kesehatan mental. Selain itu, dibahas pula pola 17 plus dan sembilan layanan
Bimbingan dan konseling anak usia dini bertujuan untuk membantu perkembangan optimal anak melalui proses pemberian bantuan psikologis yang disesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Proses ini mencakup pengenalan diri, pengembangan potensi, dan pemecahan masalah yang dihadapi anak dengan menggunakan pendekatan interaktif dan instruksional yang terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran.
Panduan Pengajaran Pendidikan Kesihatan Tahun Dua ini memberikan ringkasan tentang modul-modul utama yang meliputi kesihatan fizikal, mental, emosi, sosial dan persekitaran. Panduan ini bertujuan untuk membantu guru menterjemah kandungan standard Pendidikan Kesihatan Tahun Dua dan melaksanakan proses pengajaran serta pembelajaran.
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...SMPN 4 Kerinci
Ìý
Dokumen tersebut membahas upaya guru bimbingan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa tentang fungsi guru bimbingan konseling di SMP Negeri 20 Kerinci. Dokumen menjelaskan latar belakang masalah rendahnya minat siswa untuk memanfaatkan layanan konseling dan mendefinisikan rumusan masalah penelitian."
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usiapjj_kemenkes
Ìý
Modul ini membahas tentang penerapan komunikasi berdasarkan tingkat usia, khususnya pada orang dewasa dan lanjut usia. Pada orang dewasa, komunikasi efektif dapat dicapai dengan memahami sikap dan suasana komunikasi mereka, serta menerapkan teknik komunikasi seperti penyampaian pesan secara langsung dan timbal balik. Sedangkan pada lanjut usia, perlu mempertimbangkan karakteristik, faktor yang
Sistem interaktif bernama Interactive Attention Board (IAB) dan perisian berkaitan yang dinamakan Interactive Attention Boards Software (IABS) telah dicadangkan untuk meningkatkan koordinasi tangan-mata dan tempoh perhatian individu dengan kecacatan mental dan autisme. Kajian kes ke atas seorang individu bernama BoyXY menunjukkan peningkatan yang memberangsangkan dalam koordinasi tangan-mata dan tempoh perhatian selepas latihan IAB.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan Pendidikan Jasmani dan Kesihatan yang bertujuan untuk membentuk pelajar menjadi seimbang secara fizikal, mental dan sosial melalui aktivitas fizikal. Dokumen tersebut juga menjelaskan falsafah, tujuan dan objektif Pendidikan Jasmani serta domain-domain yang membentuk nilai pendidikan dalam mata pelajaran tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian, model pembelajaran gerak dasar senam irama berbasis multimedia untuk anak usia dini yang dikembangkan dinilai sangat efektif oleh para ahli. Model ini mampu meningkatkan keterampilan senam ritmik anak dengan persentase hasil postest antara 85,5-90,95%."
Dokumen tersebut membahas penggunaan kad kriteria dalam pengajaran stail reciprocal untuk meningkatkan keterampilan servis bawah bola tampar murid-murid kelas 6. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa murid-murid kelas 6 mengalami kesulitan dalam keterampilan servis bawah bola tampar dan penulis bermaksud menggunakan pengajaran stail reciprocal untuk mengatasi masalah tersebut karena pendekatan ini telah terbukti
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil pembelajaran senam irama melalui model mengajar langsung dan model mengajar kooperatif di SMPIT As-Syifa Boarding School Subang.
2. Variabel yang diteliti adalah hasil belajar siswa dalam keterampilan teknik dasar gerakan langkah kaki senam irama.
3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas pembelajaran
Dokumen tersebut membahas ruang lingkup pendidikan jasmani yang terdiri dari 7 bidang utama yaitu permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, aktivitas senam, aktivitas ritmik, aktivitas air, pendidikan luar kelas, dan kesehatan. Pendidikan jasmani bertujuan untuk mengembangkan peserta didik secara fisik dan mental melalui berbagai aktivitas tersebut.
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolahpjj_kemenkes
Ìý
Modul ini membahas asuhan keperawatan komunitas pada kelompok khusus anak usia sekolah dengan menjelaskan pengorganisasian pelaksanaan, sasaran, dan peran perawat komunitas serta model pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah di Indonesia yang meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat.
Dokumen tersebut membahas tentang perbandingan efektivitas pemanasan bermain dan pemanasan klasik (statis dan dinamis) terhadap minat siswa dalam pembelajaran renang gaya dada. Dokumen menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian tentang pemilihan model pemanasan yang tepat guna meningkatkan minat siswa SMP Negeri 3 Kota Sukabumi dalam pembelajaran ren
Program latihan khoirum dikonversi (1)-dikonversiLEADERSSTYLER
Ìý
Program latihan mingguan badminton untuk atlet junior yang berfokus pada teknik dasar seperti pukulan net drop, smash, dan lob serta meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas tubuh melalui latihan fisik seperti lari, push up, dan sit up selama 60 menit di lapangan gor serunai baru.
Tulisan ini membahas penggunaan media sosial sebagai tren media dakwah pendidikan Islam di era digital. Pondok Pesantren An-Nawawi Purworejo memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan YouTube untuk menyebarkan pesan-pesan keagamaan dengan cara yang menarik perhatian kaum milenial. Penelitian ini menganalisis respon santri terhadap konten dakwah di media sosial tersebut.
Dokumen tersebut menjelaskan bagaimana komputer bekerja dengan menjelaskan komponen-komponen kerasnya seperti motherboard, CPU, memori, kartu grafis, serta bagaimana sirkuit di dalamnya bekerja sama untuk mengolah dan mengirimkan data."
1. Jurnal Widya Laksana, Vol. 8, No. 2, Agustus 2019
175
PELATIHAN SPORT MASSAGE PADA SISWA
SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 BULELENG-BALI
Ade Hindhu Prastya1
, Gede Hendri Ari Susila2,
Ni Nyoman Suastini3
1,2
Prodi Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 3
Prodi Pendidikan Agama,
STKIP Agama Hindu Singaraja
e-mail: adehindu2018@gmail.com; hendrimuff123@gmail.com;
suastini@gmail.com.
Abstrak
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Stimulus (PKMS) ini dilakukan dalam upaya
memberikan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan tambahan tentang sport
massage kepada para siswa di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Buleleng yang berlokasi
di jalan Veteran No: 11-A. Singaraja-Bali. Kegiatan dilakukan dengan metode ceramah,
demontrasi, Tanya jawab, dan praktek langsung. Pada akhir kegiatan diadakan evaluasi
akhir. Evaluasi ini diukur berdasarkan aktivitas peserta selama kegiatan berlangsung. Hasil
kegiatan PKMS ini membuat para siswa mengetahui, memahami, dan mampu
mempraktekkan 7 teknik sport massage meliputi, (1) Effleurage (gerakan menggosok), (2)
Petrissage (gerakan memijat), (3) Friction (gerakan menggerus), (4) Shaking (gerakan
menggoncang-goncangkan), (5) Tapotemen (gerakaan memukul), (6) Vibration (gerakan
menggetarkan), (7) Stroking (gerakan mengurut). Secara umum kegiatan pengabdian ini
dikatakan berhasil jika minimal 80% peserta pelatihan hadir dan mengikuti secara penuh
kegiatan. Selain itu juga pelaksana PKMS bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja
(Disnaker) Kabupaten Buleleng dalam upaya menyalurkan lulusan para siswa SLB Negeri 1
Buleleng untuk mengembangan keterampilan sport massage.
Kata kunci : Pelatihan, Sport, Massage, Siswa, SLB.
Abstract
This sevice activity toward Stimulus community was done in order to offer knowledge,
understanding, and additional skills about sport massage to students in Special Needs
School Number 1 Buleleng located in Veteran Street No. 11A Singaraja-Bali. The activity
was carried out using lecture, demonstration, question and answer methods, and hands-on
practice. At the end of the activity a final evaluation is held. His evaluation is measured
based on the participants' activities during the activity. This study was done through training
method which consist of discussions and practices. The result of PKMS activity makes
students know, understand and able to practice 7 massage techniques namely, 1
Effleurage, 2 Petrissage, 3 Friction, 4 Shaking, 5 Tapotemen, 6 Vibration, 7 Stroking with
each couple. In general, this dedication activity is said to be successful if at least 80% of the
training participants attend and fully participate in the activity. Moreover, the implementation
of PKMS cooperates with Disnaker Buleleng Regency in the effort to distribute students who
graduate from Special Need School 1 Buleleng to develop sport massage skills.
Keywords; Training, Sport, Massage, Students, Special Need School.
Pendahuluan
SLB Negeri 1 Buleleng adalah
sekolah untuk anak berkebutuhan khusus
pertama di Bali pada tahun 1944-1950
yang didirikan oleh Raja Bali bernama
A.A. Panji Tisna. Proses belajar mengajar
di SLB Negeri 1 Buleleng memiliki
kekhusussan mengingat anak dibagi
kelasnya sesuai dengan kategori seperti
(1) tuna rungu; (2) tuna netra; (3) tuna
2. Jurnal Widya Laksana, Vol. 8, No. 2, Agustus 2019
176
grahita; dan (4) tuna daksa. Berdasarkan
data siswa tahun ajaran 2018/2019, dalam
proses pendidikan jumlah siswa per
jenjang sebagai berikut: (1) SDLB terdiri
dari 65 siswa; (2) SMPLB terdiri dari 30
siswa; dan (3) SMALB terdiri dari 18
siswa. Tidak adanya keterampilan sport
massage yang diperoleh oleh para siswa
untuk dikembangkan pasca menempuh
pendidikan adalah salah satu
permasalahan yang berada di SLB Negeri
1 Buleleng. Pelatihan teknik dasar sport
massage merupakan salah satu solusi
dalam upaya membangun entrepreneurial
spirit para siswa sejak dini.
Konsep semangat kewirausahaan
masih terus berkembang. Kewirausahaan
pada hakikatnya adalah suatu sikap, jiwa
dan kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan bernilai serta
berguna bagi diri dan orang lain (Basrowi,
2011). Kewirausahaan muncul apabila
seseorang berani mengembangkan
usaha-usaha tertentu seperti layanan jasa
dan ide-ide baru. Dalam jiwa
kewirausahaan tertanam jiwa yang selalu
aktif, kreatif, berkarya dan inovatif untuk
meningkatkan pendapatan dalam
usahanya. Seorang wirausaha selalu
berusaha meningkatkan kreasi dan
inovasi dalam memanfaatkan peluang.
Jamal Ma’mur Asmani (2011) menyatakan
pada dasarnya kewirausahaan bergerak
dari kebutuhan dasar manusia untuk
berprestasi. Kewirausahaan dibentuk
pada diri seseorang melalui pendidikan
atau pelatihan. Pendidikan atau pelatihan
kewirausahaan merupakan proses
pembelajaran konsep dan skill untuk
mengenali peluang-peluang yang orang
lain tidak mampu melihatnya (Surya
Mohamad, 2009). Menumbuhkembangkan
kewirausahaan sejak dini dengan
penyampaian konsep tujuan dan manfaat,
sasaran dan asas, dan pentingnya
pelatihan kewirausahaan (Rusli
Mohammad Rukka, 2011).
Massage di era modern saat ini
berkembang pesat dan meluas pada
dunia olahraga, sebagai salah satu
perawatan alternatif untuk atlet yang
mengalami kelelahan dan cedera ringan
(Bambang Priyonoadi, 2008). Salah satu
usaha yang penting dalam persiapan dan
pemeliharaan tubuh (fisik) adalah Sport
Massage. Sport Massage adalah suatu
unsur yang sangat berharga dalam
latihan-latihan bagi olahragawan tetapi
bagi seseorang yang bukan olahragawan
juga tetap bermanfaat demi menjaga dan
mengembalikan kondisi fisik yang lemah
dengan efek rangsangan terhadap fungsi-
fungsi organ tubuh dan penyesuaian
aktivitas yang dilakukan (Ali Satya Graha
dan Bambang Priyonoadi, 2009). Sport
Massage merupakan massage yang
khusus digunakan atau diberikan kepada
orang yang sehat, terutama olahragawan.
Secara umum sport massage memiliki 7
teknik manipulasi: (1) effleurage, (2)
petrissage, (3) shaking, (4) tapotement,
(5) walken, (6) vibration, (7) Skin-rolling
(Molyono, 2016).
METODE
Kegiatan dilakukan dengan metode
ceramah, demontrasi, Tanya jawab, dan
praktek langsung. Pada akhir kegiatan
diadakan evaluasi akhir. Evaluasi ini
diukur berdasarkan aktivitas peserta
selama kegiatan berlangsung. Masalah
pokok yang hendak dipecahkan dalam
kegiatan PKMS ini berkaitan dengan
ketidakmampuan kahlayak sasaran dalam
mengetahui, memahami, dan kemampuan
mempraktekkan teknik sport massage.
Selain itu, kegiatan PKMS ini juga
berupaya untuk mengembangkan diri para
siswa pasca menyelesaikan pendidikan.
Berbagai solusi untuk memecahkan
masalah tersebut dapat dilihat pada tabel
1 berikut ini.
3. Jurnal Widya Laksana, Vol. 8, No. 2, Agustus 2019
177
Tabel 1. Berbagai Solusi Pemecahan Masalah
Solusi yang diambil dalam upaya
memecahkan permasalahan para siswa di
SLB Negeri 1 Buleleng Bali adalah
pemberian pelatihan sport massage.
Pelatihan yang mencangkup pemberian
pengetahuan, pemahaman, dan
penguasaan teknik sport massage.
Realisasi kegiatan PKMS ini dimulai
dengan pemaparam potensi
pengembangan teknik sport massage dan
potensi usaha yang akan dihasilkan
nantinya apabila para siswa siap
mengembangkan diri melalui teknik sport
massage (Nopriansyah, 2015). Setelah
pemaparan tersebut dilanjutkan dengan
praktek secara berpasangan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan PKMS sudah
terlaksana dengan baik dengan hasil:
1. Siswa Mengetahui dan Memahami
Konsep Sport Massage
Pada pertemuan pertama siswa
diberikan sosialisasi terkait pengertian,
pemahaman, sarana penunjang, dan
teknik dasar sport massage. Selain itu
juga, pemahaman konsep menjadi
wirausaha juga disampaikan kepada
siswa, termasuk peluang-peluang yang
akan dapat dikembangkan oleh siswa
pasca menempuh pendidikan di SLB
Negeri 1 Buleleng. Pada sesi ini Tim
pelaksana PKMS dibantu oleh guru
pendamping menggunakan bahasa
isyarat.
Gambar 1. Para Siswa diberikan
Pengetahuan dan Pemahaman terkait
Konsep Dasar Sport Massage.
2. Siswa Mampu melakukan Gerakan
Dasar Sport Massage
Pada hari kedua siswa
melaksanakan praktek teknik dasar
manipulasi: (1) effleurage, (2) petrissage,
No Permasalahan Inti Masalah Solusi Pemecahan
Masalah
1 Para siswa di SLB Negeri 1
Buleleng mengalami
kesulitan bekerja pasca
menyelesaikan pendidikan.
Kurangnya informasi
terkait peluang pekerjaan
sesuai potensi dan kondisi
diri.
1. Bekerjasama dengan
Disnaker Kabupaten
Buleleng dalam
upaya peluang
pekerjaan khusunya
dibidang sport
massage.
2. Melakukan tentang
pelatihan sport
massage.
2 Para siswa di SLB Negeri 1
Buleleng tidak mengetahui,
memahami, dan
mempraktekkan
keterampilan teknik sport
massage.
Para siswa belum pernah
diberikan pelatihan sport
massage.
1. Memahami tujuan,
manfaat, dan potensi
usaha dari
pengembangan sport
massage.
2. Menguasai teknik-
teknik dan sarana
penunjang sport
massage
4. Jurnal Widya Laksana, Vol. 8, No. 2, Agustus 2019
178
(3) shaking, (4) tapotement, (5) walken,
(6) vibration, (7) Skin-rolling. Sedangkan
evaluasi sederhana dilakukan pada hari
ketiga dengan cara mengamati setiap
manipulasi yang secara berpasangan
dengan rata-rata nilai 4 (kategori baik).
Gambar 2. Para siswa melakukan teknik
dasar sport massage secara
berpasangan
B. Pembahasan
Pelaksanaan PKMS diikuti oleh 40
orang siswa kategori Tuna Rungu selama
3 hari dengan durasi pelaksanaan 4
jam/hari dari tanggal 11 s/d 13 Juni 2019.
Pelatihan sport massage disambut
antusias oleh para siswa dan guru di
lingkungan SLB Negeri 1 Buleleng,
kondisi ini terlihat dari ekspresi para siswa
dalam berkomunikasi dengan pasangan
masing-masing saat proses pelaksanaan
setiap teknik manipulasi sport massage
pasangan terbaik dijadikan model dan
contoh bagi pasangan lainnya.
Gambar 3. Guru pendamping melakukan
interaksi bersama siswa.
Adapun 7 teknik manipulasi sport
massage yang dipraktekkan kepada para
siswa di SLB Negeri 1 Buleleng dapat
diruaikan pada tabel 2 berikut ini.
5. Jurnal Widya Laksana, Vol. 8, No. 2, Agustus 2019
179
3. Teknik manipulasi shaking Shaking atau menggocangkan adakah salah
satu teknik massage yang sering di pakai oleh
para olahragawan agar otot-ototnya kembali
releks sehingga mempermudahkan jalannya
sirkulasi darah di dalam tubuh. Pelaksanaanya
massage ini adalah dengan jari-jari
membengkok, misalnya bagian bawah dan atas
pada bagian yang berotot, lengan atas dan
lengan bawah, paha atau betis yang dilakukan
dengan gerakan-gerakan ke samping, ke atas
dan ke bawah.
4. Teknik manipulasi tapotement
Tapotement merupakan gerakan pukulan ringan
yang dilakukan secara berirama yang ditujukan
pada bagian yang berdaging. Tujuannya adalah
mendorong atau memudahkan sirkulasi darah
dan mendorong keluar sisa-sisa pembakaran
dari tempat persembunyiannya dengan kepalan
tangan, jari lurus, setengah lurus atau dengan
telapak tangan yang mencekung, dengan
dipukulkan ke bagian otot-otot besar seperti otot
punggung.
5. Teknik manipulasi walken
Walken berupa gosokan dengan menggunakan
seluruh telapak tangan dan jari-jari yang bergerak
maju mundur bergantian antara tangan kanan dan
kiri berfungsi untuk menyempurnakan
pengambilan sisa-sisa pembakaran oleh darah
dan segera dapat dibawa ke jantung.
6. Teknik manipulasi vibration
Vibration merupakan teknik pijat dengan
menggertarkan, teknik vibriton ini hampir sama
prakteknya seperti teknik shaking yaitu
menggoncangkan. Teknik vibrition ini
menggunakan ujung-ujung jari atau seluruh tapak
tangan. Getaran yang terjadi diakibatkan oleh
kontraksi isometri dari otot-otot lengan bawah dan
lengan atas, yaitu kontraksi otot tanpa
pemendekan, maka merupakan manipulasi yang
berat.
7. Teknik manipulasi Skin-rolling
Skin Rolling adalah teknik memijat melipat kulit
dengan hanya menggunakan jari-jari tangan yang
dilakukan secara berurutan dari bawah samapai ke
atas. Tujuan nya adalah untuk melonggarkan atau
memisahkan kembali lengketan kuliat dengan
jaringan dibawahnya, lengketan ini sering terjadi
pada bagian kuliat yang terasa kedinginan, karana
mendapatkan tekanan, bekas terjadinya cedera
atau karna kurang lancarnya sirkulasi peredaran
darah didalam tubuh.
6. Jurnal Widya Laksana, Vol. 8, No. 2, Agustus 2019
180
KESIMPULAN
Khalayak sasaran kegiatan PKMS
telah mampu mempraktekkan teknik
dasar sport massage meliputi manipulasi:
(1) effleurage, (2) petrissage, (3) shaking,
(4) tapotement, (5) walken, (6) vibration,
(7) Skin-rolling.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Satya Graha dan Bambang
Priyonoadi. (2009). Terapi Masase
Frirage. Yogyakarta: Fakultas Ilmu
keolahragaan Universitas negeri
Yogyakarta.
Bambang Priyonoadi. (2008). Sport
Massage. Yogyakarta: FIK UNY.
Basrowi. (2011). Kewirausahaan untuk
Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Jamal Ma’mur Asmani. (2011). Sekolah
Entrepreneur.Yogyakarta: Harmoni.
Mulyono. (2016). Pengaruh Manipulasi
Sport Massage Terhadap
Penurunan Denyut Nadi Setelah
Latihan Olahraga. Jurnal Sportif
(2) 2.
Nopriansyah. (2015). Pengaruh Sport
Massage terhadap Penurunan
Perasaan Lelah setelah Latihan di
UKM Pencak Silat UNY. Jurnal
Olahraga Prestasi (11) 2.
Priyonoadi, Bambang. (2008). Sport
Masase (Masase Olahraga).
Yogyakarta: Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri
Yogyakarta.
Rusli Mohammad Rukka. (2011). Buku
Ajar Kewirausahaan-1. Lembaga
Kajian dan Pengembangan
Pendidikan.
Surya Mohamad. (2009). Psikologi
Konseling. Bandung: Pustaka Bani
Quraisy.