際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
REPRODUKSI TUMBUHAN
REPRODUKSI TUMBUHAN
Reproduksi secara Vegetatif Alami
SPORA
Reproduksi dengan spora biasanya
terjadi pada lumut dan tumbuhan
paku. Spora tumbuhan lumut
dibentuk oleh geneasi sporofitnya,
yaitu di dalam sporangium (kotak
spora). Spora tumbuhan paku
dihasilkan oleh daun fertile (sporofil)
pada permukaan bawah daun
fertile(sporofil) pada permukaan
bawah daun atau di tepi-tepi daun.
Reproduksi secara Vegetatif Alami
Fragmentasi
Fragmentasi adalah
perkembangbiakan dengan cara
memisahkan diri dari koloni induknya
dan tumbuhan menjadi indifidu baru.
Pada umumnya, fragmentasi terjadi
pada ganggang hijau yang berbentuk
filament, misalnya Hydrodictin sp.
Reproduksi secara Vegetatif Alami
TUNAS
 Biasanya tunas muncul pada
tumbuhan yang telah dewasa (tua).
Tunas ini dapat muncul dari
akar,batang,atau daun.
 Pembentukan tunas batang misalnya
terjadi pada tumbuhan bamboo, tebu,
dan pisang. Tunas akar misalnya pada
tumbuhan cemara, sukun, kesemek.
Tunas daun pada tumbuhan cocor
bebek. Tunas-tunas yang muncul
selain pada batang dinamakan tunas
adventif (liar).
Reproduksi secara Vegetatif Alami
UMBI LAPIS
 Umbi lapis adalah batang yang tumbuh
dibawah tanah. Bentuk umbi lapis
menggelembung ,berair dan memiliki sisik-
sisik daun yang berfungsi sebagai
cadangan makanan.
 Umbi lapis memilliki tunas samping (anak
umbi lapis) yang tumbuh di antara
daun.Tunas samping akan tumbuh menjadi
individu baru dan memisahkan diri dari
induknya. Tumbuhan yang membentuk
umbi lapis antara lain bawang
merah Daffodil.
Reproduksi secara Vegetatif Alami
UMBI BATANG
 Umbi batang adalah batang yang
menggelembung di bawah tanah.
Umbi batang berisi cadangan
makanan. Pada umbi batang
terdapat mata tunas-mata tunas
yang kelak tumbuh menjadi
tumbuhan baru. Umbi batang
terdapat antara lain pada kentang.
Reproduksi secara Vegetatif Alami
RIZOM
 Rizom adalah batang yang tebal dan
tumbuh di bawah tanah. Pada rizom
terdapat tunas, sisik-sisik daun, dan
antarruas. Jika rizom terpisah dari
induknya maka akan tumbuh
menjadi individu baru. Rizom
terdapat pada tumbuhan
Zingiberaceae, bamboo, dahlia, dan
beberapa jenis rumput.
Reproduksi secara Vegetatif Alami
Stolon (Geragih)
 Stolon sering kita lihat pada rumout-
rumputan liar. Stolon merupakan batang
yang menjalar di permukaan atau di
bawah tanah. Panjang stolon ini bisa
bermeter-meter. Di sepanjang stolon
tumbuh tunas-tunas liar yang kelak akan
tumbuh menjadi indifidu baru.
 Stolon yang menjulur di atas tanah
misalnya pegagan (Centella asiatic) dan
stroberi (Fragraria fesca), sedangkan yang
menjalar di bawah tanah misalnya rumput
teki (Cypcrus rotundus).
Reproduksi Vegetatif secara Buatan
STEK
Stek adalah cara
perkembangbiakan dengan
menggunakan potongan-
potongan batang atau cabang,
terutama pada daerah yang
berbuku-buku, misalnya
tanaman Hibiscus tiliaceus(waru)
dan Saccharum
officinarum (tebu).
Reproduksi Vegetatif secara Buatan
CANGKOK
Cangkok adalah cara
perkembangbiakan dengan
membuang sebagian kulit dan
kambium secara melingkar pada
cabang batang, lalu ditutup dengan
tanah yang kemudian dibungkus
dengan pembalut (sabut atau
pelastik). Setelah akar tumbuh ,
batang dipotong kemudian ditanam.
Cangkok hanya dapat dilakukan pada
tumbuhan yang tergolong dikotil,
terutama buah-buahan.
Reproduksi Vegetatif secara Buatan
MENGENTEN
Mengenten adalah menyambung dua
jenis tumbuhan yang -berbeda. Mula-
mula biji tumbuhan disemaikan.
Setelah tumbuh sebesar yang
diinginkan, lalu dipotong dan
disambung dengan potongan
cabang/ranting jenis tumbuhan lain
yang kualitasnya lebih baik dan
diameter batangnya kurang lebih
sama, lalu dibalut dan diikat dengan
kuat.
Reproduksi Vegetatif secara Buatan
OKULASI
Okulasi pada dasarnya sama dengan
mengenten, tetapi tumbuhan yang
ditaruh di atas hanya diambil mata
tunasnya saja. Kedua macam
tumbuhan yang diokulasi biasanya
mempunyai kelebihan-kelebihan
tersendiri, misalnya tumbuhan jeruk
yang perakarannya kuat,
Reproduksi Vegetatif secara Buatan
MERUNDUK
Merunduk adalah menundukkan
cabang/batang tumbuhan hingga
masuk ke dalam tanah. Pada
bagian yang ditimbun tanah
tersebut kemudian akan muncul
akar. Setelah perakaran kuat, lalu
batang dipotong dan dipisahkan
dengan induknya.
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Perkembangan khusus untuk tumbuhan Spermatophyta
melalui dua peristiwa penting, yaitu penyerbukan dan
pembuahan. Penyerbukan adalah sampainya serbuk sari
di kepala putik untuk tumbuhan Gymnospermae.
Berdasarkan asal serbuk sari, penyerbukan dapat
dibedakan menjadi beberapa macam, perhatikan tabel
berikut ini!
Agar serbuk sari sampai ke kepala putik maka dalam
penyerbukan ada hal-hal yang menjadi perantaranya,
antara lain angin, air, hewan, dan manusia.
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Jenis penyerbukan Asal serbuk sari
Autogami (penyerbukan sendiri) Dari satu bunga yang sama
Geitonogami (penyerbukan
tetangga)
Dari bunga lain dalam satu pohon
Alogami (penyerbukan silang) Dari bunga pohon lain yang masih
satu spesies
Bastar Dari bunga lain yang berasal dari
varietas lain
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Angin (Anemogami)
 Anemogami adalah sampainya serbuk sari ke kepala putik
dengan bantuan angina. Ciri-ciri bunga yang
penyerbukannya secara anemogami adalah sebagai berikut:
 bunga tidak berwarna cerah, biasanya hijau, dan tidak
terdapat kelopak bunga
 bunga tidak berbau
 tidak memiliki kelenjar madu
 benang sari bertangkai panjang dan berjumbai di luar
bunga
 putik melekat di tengah
 serbuk sari sangat banyak, kecil seperti bubuk, kering,
ringan, dan permukaannya halus
 struktur bunga sederhana
 putik berbentuk spiral atau pensil sehingga membentuk
permukaan yang lebih besar untuk memudahkan
menangkap serbuk sari.
 Anemogami dapat terjadi pada rumput-rumputan.
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Air (Hidrogami)
Hidrogami artinya
sampainya serbuk sari ke kepala
putik dengan bantuan air.
Hidrogami lazim terjadi pada
tumbuhan air,
misalnya Hydrilla, eceng gondok,
dan teratai.
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Entomogami
 Entomogami adalah penyerbukan
dengan perantara serangga.
Entomogami biasanya terjadi pada
tumbuhan yang menghasilkan madu
dan serbuk sari. Contoh hewannya,
antara lain kupu-kupu, lalat, kumbang,
dan lebah.
 Saat mengisap madu, tubuh serangga
tertempel serbuk sari, dan jika
serangga beralih ke bunga lain atau
menyentuh kepala kepala putik
tersebut sehingga terjadilah
penyerbukan.
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Ciri-ciri bunga yang diserbuki oleh serangga
adalah sebagai berikut:
 mahkota dan benang sari berwarna cerah
 memiliki kelenjar madu
 benang sari di dalam bunga
 anthera (kepala sari) bersatu di bagian
dasar atau belakangnya
 serbuk sari hanya sedikit, besar seperti
tepung, berat, lengket, dan kadang-kadang
permukaannya berukir
 putik lengket dan kecil
 struktur bunga termodifikasi untuk tempat
mendarat dan makan bagi serangga
 bunga berbau harum
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Ornitogami
 Ornitogami adalah penyerbukan
dengan bantuan burung. Bunga yang
dipolinasi oleh burung biasanya
mengandung madu dan air, serta
berwarna merah atau mengandung
unsure warna merah karena burung
peka terhadap warna ini. Selain itu,
bentuk bunga yang diserbuki burung
biasanya khusus. Contohnya, bunga
yang diserbuki oleh burung kolibri
memiliki tabung nectar yang panjang
dan sempit. Burung kolibri menjilat
madu dengan lidahnya yang tipis dan
panjang
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Kripterogami
Kripterogami adalah
penyerbukan dengan
bantuan kelelawar. Bunga
yang dipolinasi oleh
kelelawar biasanya mekar di
malam hari, berukuran
besar, berwarna cerah, dan
letaknya tidaknya
tersembunyi.
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Malakogami
Malakogami adalah
penyerbukan yang terjadi
dengan bantuan siput.
Malakogami terjadi pada
tumbuhan yang sering
dikunjungi siput.
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Antropogami
 Antropogami adalah penyerbukan
yang sengaja dilakukan oleh
manusia, misalnya penyerbukan
pada bunga tumbuhan vanili dan
beberapa jenis anggrek.
Penyerbukan dengan perantara
manusia biasanya dilakukan karena
bunga tersebut tidak dapat
menyerbuk sendiri atau karena
manusia ingin melakukan
persilangan buatan untuk mencari
varietas-varietas baru.
Pembuahan pada Gymnospermae
 Dalam membahas pembuahan pada
Gymnospermae diambil contoh Pinus merkusi.
 Pada tumbuhan berduri jarum (konifer), misalnya
pinus, gamet jantan dan betina dihasilkan dalam
konus (strobilus). Konifer bersifat heterospora,
artinya menghasilkan mikrospora (gamet jantan)
dan megaspora (gamet betina). Mikrospora akan
tumbuh menjadi dua mikrosporangia di dalam
tiap mikrosporofil konus jantan, sedangkan
megaspora tumbuh menjadi 2 megasporangia
(ovulum) di tiap megasporofil konus betina .
Ukuran konus jantan lebih kecil dibandingkan
konus betina.

 Konus jantan melepaskan mikrospora (serbuk
sari) yang bersayap satu pasang yang kemudian
akan diterbangkan ke konus betina. Mikrospora
(serbuksari) kemudian menempel pada tetes
penyerbukan.
Pembuahan pada Gymnospermae
Proses penyerbukan
 Serbuk sari yang sampai pada tetes penyerbukan terdiri dari dua sel, yaitu sel generatif
dan sel vegetatif. Serbuk sari akan terisap masuk lewat mikrofil ke dalam ruang bakal biji
(ruang serbuk). Di dalam ruang serbuk, serbuk sari kemudian tumbuh membentuk buluh
serbuk sari. Buluh serbuk sari mulai menembus nuselus. Pembuahan terjadi kira-kira
satu tahun setelah penyerbukan. Selama satu tahun tersebut, sel induk megaspora
dalam nuselus melakukan meiosis menghasilkan 4 sel haploid. Satu sel haploid bertahan
sebagai megaspore yang kemudian membelah berkali-kali membentuk gametofit betina
yang belum dewasa, sementara 3 inti haploid sisanya berkembang menjadi dua
arkegonium yang masing-masing mengandung telur. Saat inilah telur sudah siap dibuahi.
 Saat pembuahan, buluh serbuk sari bergerak ke ruang sarkegonium Bersamaan dengan
itu, sel generatif membelah menjadi dua, yang satu disebut dislokator (sel dinding) dan
yang lain disebut sel spermatogen. Sel spermatogen kemudian membelah menjadi dua
spermatozoid yang bentuknya seperti rumah siput dengan rambut getar yang tersusun
dalam satu spiral.
Pembuahan pada Gymnospermae
 Sesampainya di ruang arkegonium, sel vegetatif lenyap dan spermatozoid
dilepaskan ke dalam ruang arkegonium yang berisi cairan sehingga
spermatozoid dapat berenang-renang
 Didalamnya .kemudian terjadilah pembuahan sel telur oleh spermatozoid yang
menghasilkan zigot sebagai calon embrio.
 Semua sel telur dalam arkegonium mungkin dibuahi, tetapi hanya satu zigot
yang berkembang menjadi embrio. Embrio pinus mengandung akar rudiment
(belum sempurna) dan beberapa daun-daun embrio yang disebut kotiledon.
 Pembuahan pada Gymnospermae disebut pembuahan tunggal karena hanya
terjadi satu kali pembuahan, yaitu antara spermatozoid dengan sel telur.
Pembuahan pada Angiospermae
Organ reproduksi Angiospermae adalah
bunga. Bunga terdiri atas kelopak (calyx),
mahkota (corolla), benang sari (stamen),
dan putik (pistillum). Yang berfungsi sebagai
alat kelamin betina adalah putik.
Ad

Recommended

Reproduksi Tumbuhan dan Hewan-Reproduksi Tumbuhan dan Hewan.pptx
Reproduksi Tumbuhan dan Hewan-Reproduksi Tumbuhan dan Hewan.pptx
HeriEAsysyakiri
REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN-PPT KELAS 9.pptx
REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN-PPT KELAS 9.pptx
Nelli27
Sistem Reproduksi Tumbuhan dan Hewan.pptx
Sistem Reproduksi Tumbuhan dan Hewan.pptx
harminto06
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
BAB II - Sistem Reproduksi Tumbuhan dan Hewan
BAB II - Sistem Reproduksi Tumbuhan dan Hewan
Alvianita Tri Utami
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN.pptx
Naomisena1
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN IPA 4.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN IPA 4.pptx
tamiongsee
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN 1.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN 1.pptx
ssuser3da522
Tugas%20 biologi
Tugas%20 biologi
syarifahfaza
Materi Sistem reproduksi Sub Bab sistem reproduksi pada tumbuhan
Materi Sistem reproduksi Sub Bab sistem reproduksi pada tumbuhan
ummufaqih2
Reproduksi Tumbuhan - XI IPA
Reproduksi Tumbuhan - XI IPA
Andy Wijaya
REPRODUKSI TUMBUHAN ANGIOSPERMAE ilmu pengetahuan alam.pptx
REPRODUKSI TUMBUHAN ANGIOSPERMAE ilmu pengetahuan alam.pptx
fatihahnaf2
Sistem Reproduksi tumbuhan.pptx
Sistem Reproduksi tumbuhan.pptx
DwiSitiHartinahEnyAm
Sistem Reproduksi tumbuhan kelas 9 smp.pptx
Sistem Reproduksi tumbuhan kelas 9 smp.pptx
WindaLepongbulan
Reproduksi Tumbuhan
Reproduksi Tumbuhan
Hanik Supriani Senohusodo
Sistem Reproduksi tumbuhan kelas 10.pptx
Sistem Reproduksi tumbuhan kelas 10.pptx
ZumrotulFarida1
materi kelas ix Sistem Reproduksi tumbuhan.pptx
materi kelas ix Sistem Reproduksi tumbuhan.pptx
lailatussyafiah1
Kelompok reproduksi
Kelompok reproduksi
UNIB
PERKEMBANGBIAKAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN
PERKEMBANGBIAKAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN
KurniaUtami8
sistemreproduksitumbuhandanhewan EDIT 2.pptx
sistemreproduksitumbuhandanhewan EDIT 2.pptx
classroomIPA9MTsAF
MENGENAL CARA REPRODUKSI PADA TUMBUHAN.pptx
MENGENAL CARA REPRODUKSI PADA TUMBUHAN.pptx
natalia615179
discribe about ecosistem biology grade 7.pptx
discribe about ecosistem biology grade 7.pptx
chanwizzya
PRESENTASI MATERI REPRODUKSI Tumbuhan .pptx
PRESENTASI MATERI REPRODUKSI Tumbuhan .pptx
rendypamungkas4
Kelompok_3 sistem reproduksi tumbuhan.pptx
Kelompok_3 sistem reproduksi tumbuhan.pptx
hasanbasri2069
Materi Sains SD.docx
Materi Sains SD.docx
MelindaSeptiani1
REPRODUKSI GENERATIF PADA TUMBUHAN
REPRODUKSI GENERATIF PADA TUMBUHAN
Andi Rizal
BAB.6 PERBANYAKAN TANAMAN.pola tanam. hama penyakit tanamanpptx
BAB.6 PERBANYAKAN TANAMAN.pola tanam. hama penyakit tanamanpptx
PutriIndrastianingru
MEDIA PEMBELAJARAN TEMA 1 SUBTEMA 1 IPA.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN TEMA 1 SUBTEMA 1 IPA.pptx
julisinambela77
2. IN1 keg.2 PPK dan GLN berorientasi HOTS.pptx
2. IN1 keg.2 PPK dan GLN berorientasi HOTS.pptx
dinariasih05
2b. Power-point-menstruasi-kelas-9smp.pptx
2b. Power-point-menstruasi-kelas-9smp.pptx
dinariasih05

More Related Content

Similar to 1a. PP_PERTEMUAN 1_sistemreproduksitumbuhandanhewan.pptx (20)

Tugas%20 biologi
Tugas%20 biologi
syarifahfaza
Materi Sistem reproduksi Sub Bab sistem reproduksi pada tumbuhan
Materi Sistem reproduksi Sub Bab sistem reproduksi pada tumbuhan
ummufaqih2
Reproduksi Tumbuhan - XI IPA
Reproduksi Tumbuhan - XI IPA
Andy Wijaya
REPRODUKSI TUMBUHAN ANGIOSPERMAE ilmu pengetahuan alam.pptx
REPRODUKSI TUMBUHAN ANGIOSPERMAE ilmu pengetahuan alam.pptx
fatihahnaf2
Sistem Reproduksi tumbuhan.pptx
Sistem Reproduksi tumbuhan.pptx
DwiSitiHartinahEnyAm
Sistem Reproduksi tumbuhan kelas 9 smp.pptx
Sistem Reproduksi tumbuhan kelas 9 smp.pptx
WindaLepongbulan
Reproduksi Tumbuhan
Reproduksi Tumbuhan
Hanik Supriani Senohusodo
Sistem Reproduksi tumbuhan kelas 10.pptx
Sistem Reproduksi tumbuhan kelas 10.pptx
ZumrotulFarida1
materi kelas ix Sistem Reproduksi tumbuhan.pptx
materi kelas ix Sistem Reproduksi tumbuhan.pptx
lailatussyafiah1
Kelompok reproduksi
Kelompok reproduksi
UNIB
PERKEMBANGBIAKAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN
PERKEMBANGBIAKAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN
KurniaUtami8
sistemreproduksitumbuhandanhewan EDIT 2.pptx
sistemreproduksitumbuhandanhewan EDIT 2.pptx
classroomIPA9MTsAF
MENGENAL CARA REPRODUKSI PADA TUMBUHAN.pptx
MENGENAL CARA REPRODUKSI PADA TUMBUHAN.pptx
natalia615179
discribe about ecosistem biology grade 7.pptx
discribe about ecosistem biology grade 7.pptx
chanwizzya
PRESENTASI MATERI REPRODUKSI Tumbuhan .pptx
PRESENTASI MATERI REPRODUKSI Tumbuhan .pptx
rendypamungkas4
Kelompok_3 sistem reproduksi tumbuhan.pptx
Kelompok_3 sistem reproduksi tumbuhan.pptx
hasanbasri2069
Materi Sains SD.docx
Materi Sains SD.docx
MelindaSeptiani1
REPRODUKSI GENERATIF PADA TUMBUHAN
REPRODUKSI GENERATIF PADA TUMBUHAN
Andi Rizal
BAB.6 PERBANYAKAN TANAMAN.pola tanam. hama penyakit tanamanpptx
BAB.6 PERBANYAKAN TANAMAN.pola tanam. hama penyakit tanamanpptx
PutriIndrastianingru
MEDIA PEMBELAJARAN TEMA 1 SUBTEMA 1 IPA.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN TEMA 1 SUBTEMA 1 IPA.pptx
julisinambela77
Tugas%20 biologi
Tugas%20 biologi
syarifahfaza
Materi Sistem reproduksi Sub Bab sistem reproduksi pada tumbuhan
Materi Sistem reproduksi Sub Bab sistem reproduksi pada tumbuhan
ummufaqih2
Reproduksi Tumbuhan - XI IPA
Reproduksi Tumbuhan - XI IPA
Andy Wijaya
REPRODUKSI TUMBUHAN ANGIOSPERMAE ilmu pengetahuan alam.pptx
REPRODUKSI TUMBUHAN ANGIOSPERMAE ilmu pengetahuan alam.pptx
fatihahnaf2
Sistem Reproduksi tumbuhan.pptx
Sistem Reproduksi tumbuhan.pptx
DwiSitiHartinahEnyAm
Sistem Reproduksi tumbuhan kelas 9 smp.pptx
Sistem Reproduksi tumbuhan kelas 9 smp.pptx
WindaLepongbulan
Sistem Reproduksi tumbuhan kelas 10.pptx
Sistem Reproduksi tumbuhan kelas 10.pptx
ZumrotulFarida1
materi kelas ix Sistem Reproduksi tumbuhan.pptx
materi kelas ix Sistem Reproduksi tumbuhan.pptx
lailatussyafiah1
Kelompok reproduksi
Kelompok reproduksi
UNIB
PERKEMBANGBIAKAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN
PERKEMBANGBIAKAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN
KurniaUtami8
sistemreproduksitumbuhandanhewan EDIT 2.pptx
sistemreproduksitumbuhandanhewan EDIT 2.pptx
classroomIPA9MTsAF
MENGENAL CARA REPRODUKSI PADA TUMBUHAN.pptx
MENGENAL CARA REPRODUKSI PADA TUMBUHAN.pptx
natalia615179
discribe about ecosistem biology grade 7.pptx
discribe about ecosistem biology grade 7.pptx
chanwizzya
PRESENTASI MATERI REPRODUKSI Tumbuhan .pptx
PRESENTASI MATERI REPRODUKSI Tumbuhan .pptx
rendypamungkas4
Kelompok_3 sistem reproduksi tumbuhan.pptx
Kelompok_3 sistem reproduksi tumbuhan.pptx
hasanbasri2069
REPRODUKSI GENERATIF PADA TUMBUHAN
REPRODUKSI GENERATIF PADA TUMBUHAN
Andi Rizal
BAB.6 PERBANYAKAN TANAMAN.pola tanam. hama penyakit tanamanpptx
BAB.6 PERBANYAKAN TANAMAN.pola tanam. hama penyakit tanamanpptx
PutriIndrastianingru
MEDIA PEMBELAJARAN TEMA 1 SUBTEMA 1 IPA.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN TEMA 1 SUBTEMA 1 IPA.pptx
julisinambela77

More from dinariasih05 (7)

2. IN1 keg.2 PPK dan GLN berorientasi HOTS.pptx
2. IN1 keg.2 PPK dan GLN berorientasi HOTS.pptx
dinariasih05
2b. Power-point-menstruasi-kelas-9smp.pptx
2b. Power-point-menstruasi-kelas-9smp.pptx
dinariasih05
Presentasi materi Listrik statis untuk kelas 9
Presentasi materi Listrik statis untuk kelas 9
dinariasih05
Action Plan I Want To be Lomba presentasi.pptx
Action Plan I Want To be Lomba presentasi.pptx
dinariasih05
Presentasi Lomba Edugreen for Kids HUT Kideco tema Pembuatan POC.pptx
Presentasi Lomba Edugreen for Kids HUT Kideco tema Pembuatan POC.pptx
dinariasih05
Kisi-kisi Makhluk hidup dan lingkungan.docx
Kisi-kisi Makhluk hidup dan lingkungan.docx
dinariasih05
Presentasi pengelolaan sampah rumah tangga.pptx
Presentasi pengelolaan sampah rumah tangga.pptx
dinariasih05
2. IN1 keg.2 PPK dan GLN berorientasi HOTS.pptx
2. IN1 keg.2 PPK dan GLN berorientasi HOTS.pptx
dinariasih05
2b. Power-point-menstruasi-kelas-9smp.pptx
2b. Power-point-menstruasi-kelas-9smp.pptx
dinariasih05
Presentasi materi Listrik statis untuk kelas 9
Presentasi materi Listrik statis untuk kelas 9
dinariasih05
Action Plan I Want To be Lomba presentasi.pptx
Action Plan I Want To be Lomba presentasi.pptx
dinariasih05
Presentasi Lomba Edugreen for Kids HUT Kideco tema Pembuatan POC.pptx
Presentasi Lomba Edugreen for Kids HUT Kideco tema Pembuatan POC.pptx
dinariasih05
Kisi-kisi Makhluk hidup dan lingkungan.docx
Kisi-kisi Makhluk hidup dan lingkungan.docx
dinariasih05
Presentasi pengelolaan sampah rumah tangga.pptx
Presentasi pengelolaan sampah rumah tangga.pptx
dinariasih05
Ad

Recently uploaded (20)

Paparan Kebijakan PBB-P2 Tahun 2025.pptx
Paparan Kebijakan PBB-P2 Tahun 2025.pptx
KosongDelapan102
Modul Ajar B Inggris Kelas 9 Deep Learning
Modul Ajar B Inggris Kelas 9 Deep Learning
Adm Guru
Modul Ajar Matematika Kelas 9 Deep Learning
Modul Ajar Matematika Kelas 9 Deep Learning
Adm Guru
SOSIALISASI PBG dan SLF Kota Madiun - STR - Rosyid Fix.pptx
SOSIALISASI PBG dan SLF Kota Madiun - STR - Rosyid Fix.pptx
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Madiun
Geopolitik Global: Asta Cita dan Tantangan Mewujudkan Ketahanan Nasional
Geopolitik Global: Asta Cita dan Tantangan Mewujudkan Ketahanan Nasional
Dadang Solihin
Modul Ajar B Indonesia Kelas 5 Deep Learning
Modul Ajar B Indonesia Kelas 5 Deep Learning
Adm Guru
5553230048_4B_TP
5553230048_4B_TP
ajenghanas3
Kebijakan Tes Kemampuan Akademik 2025.pdf
Kebijakan Tes Kemampuan Akademik 2025.pdf
NendahNurJanah1
NORMA & KEHIDUPAN | Pendidikan Pancasila
NORMA & KEHIDUPAN | Pendidikan Pancasila
Nadia Nuraa
Buku Panduan Peserta Uji Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural Tahun 2024...
Buku Panduan Peserta Uji Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural Tahun 2024...
SaraswatiCyPrabowo
Tahap-Tahapan Penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan_Pelatihan *Penyusunan LA...
Tahap-Tahapan Penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan_Pelatihan *Penyusunan LA...
Kanaidi ken
Telah Terbit_Buku "ILMU KOMUNIKASI: Teori, Praktik, dan Tantangan di Era Digi...
Telah Terbit_Buku "ILMU KOMUNIKASI: Teori, Praktik, dan Tantangan di Era Digi...
Kanaidi ken
The Effect of Education, Youth NEET, and Unemployment on Labor Force Particip...
The Effect of Education, Youth NEET, and Unemployment on Labor Force Particip...
MuhamadSauqiAlidani
Modul Ajar Matematika Kelas 7 Deep Learning
Modul Ajar Matematika Kelas 7 Deep Learning
Adm Guru
Modul Ajar IPS Kelas 9 Deep Learning
Modul Ajar IPS Kelas 9 Deep Learning
Adm Guru
Contoh Jurnal Modul 3 PPG 2025_ Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai - Ha...
Contoh Jurnal Modul 3 PPG 2025_ Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai - Ha...
aryadus
Kebijakan Tes Kemmapuan Alademik 2025.pdf
Kebijakan Tes Kemmapuan Alademik 2025.pdf
adisucipto671
Overview_PSAK & IFRS: Penyusunan Laporan Keuangan_Pelatihan *Penyusunan LAPOR...
Overview_PSAK & IFRS: Penyusunan Laporan Keuangan_Pelatihan *Penyusunan LAPOR...
Kanaidi ken
Young Political Leaders: Menjawab Tantangan Zaman, Mengukir Masa Depan Bangsa
Young Political Leaders: Menjawab Tantangan Zaman, Mengukir Masa Depan Bangsa
Dadang Solihin
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 9 Deep Learning
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 9 Deep Learning
Adm Guru
Paparan Kebijakan PBB-P2 Tahun 2025.pptx
Paparan Kebijakan PBB-P2 Tahun 2025.pptx
KosongDelapan102
Modul Ajar B Inggris Kelas 9 Deep Learning
Modul Ajar B Inggris Kelas 9 Deep Learning
Adm Guru
Modul Ajar Matematika Kelas 9 Deep Learning
Modul Ajar Matematika Kelas 9 Deep Learning
Adm Guru
Geopolitik Global: Asta Cita dan Tantangan Mewujudkan Ketahanan Nasional
Geopolitik Global: Asta Cita dan Tantangan Mewujudkan Ketahanan Nasional
Dadang Solihin
Modul Ajar B Indonesia Kelas 5 Deep Learning
Modul Ajar B Indonesia Kelas 5 Deep Learning
Adm Guru
5553230048_4B_TP
5553230048_4B_TP
ajenghanas3
Kebijakan Tes Kemampuan Akademik 2025.pdf
Kebijakan Tes Kemampuan Akademik 2025.pdf
NendahNurJanah1
NORMA & KEHIDUPAN | Pendidikan Pancasila
NORMA & KEHIDUPAN | Pendidikan Pancasila
Nadia Nuraa
Buku Panduan Peserta Uji Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural Tahun 2024...
Buku Panduan Peserta Uji Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural Tahun 2024...
SaraswatiCyPrabowo
Tahap-Tahapan Penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan_Pelatihan *Penyusunan LA...
Tahap-Tahapan Penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan_Pelatihan *Penyusunan LA...
Kanaidi ken
Telah Terbit_Buku "ILMU KOMUNIKASI: Teori, Praktik, dan Tantangan di Era Digi...
Telah Terbit_Buku "ILMU KOMUNIKASI: Teori, Praktik, dan Tantangan di Era Digi...
Kanaidi ken
The Effect of Education, Youth NEET, and Unemployment on Labor Force Particip...
The Effect of Education, Youth NEET, and Unemployment on Labor Force Particip...
MuhamadSauqiAlidani
Modul Ajar Matematika Kelas 7 Deep Learning
Modul Ajar Matematika Kelas 7 Deep Learning
Adm Guru
Modul Ajar IPS Kelas 9 Deep Learning
Modul Ajar IPS Kelas 9 Deep Learning
Adm Guru
Contoh Jurnal Modul 3 PPG 2025_ Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai - Ha...
Contoh Jurnal Modul 3 PPG 2025_ Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai - Ha...
aryadus
Kebijakan Tes Kemmapuan Alademik 2025.pdf
Kebijakan Tes Kemmapuan Alademik 2025.pdf
adisucipto671
Overview_PSAK & IFRS: Penyusunan Laporan Keuangan_Pelatihan *Penyusunan LAPOR...
Overview_PSAK & IFRS: Penyusunan Laporan Keuangan_Pelatihan *Penyusunan LAPOR...
Kanaidi ken
Young Political Leaders: Menjawab Tantangan Zaman, Mengukir Masa Depan Bangsa
Young Political Leaders: Menjawab Tantangan Zaman, Mengukir Masa Depan Bangsa
Dadang Solihin
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 9 Deep Learning
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 9 Deep Learning
Adm Guru
Ad

1a. PP_PERTEMUAN 1_sistemreproduksitumbuhandanhewan.pptx

  • 3. Reproduksi secara Vegetatif Alami SPORA Reproduksi dengan spora biasanya terjadi pada lumut dan tumbuhan paku. Spora tumbuhan lumut dibentuk oleh geneasi sporofitnya, yaitu di dalam sporangium (kotak spora). Spora tumbuhan paku dihasilkan oleh daun fertile (sporofil) pada permukaan bawah daun fertile(sporofil) pada permukaan bawah daun atau di tepi-tepi daun.
  • 4. Reproduksi secara Vegetatif Alami Fragmentasi Fragmentasi adalah perkembangbiakan dengan cara memisahkan diri dari koloni induknya dan tumbuhan menjadi indifidu baru. Pada umumnya, fragmentasi terjadi pada ganggang hijau yang berbentuk filament, misalnya Hydrodictin sp.
  • 5. Reproduksi secara Vegetatif Alami TUNAS Biasanya tunas muncul pada tumbuhan yang telah dewasa (tua). Tunas ini dapat muncul dari akar,batang,atau daun. Pembentukan tunas batang misalnya terjadi pada tumbuhan bamboo, tebu, dan pisang. Tunas akar misalnya pada tumbuhan cemara, sukun, kesemek. Tunas daun pada tumbuhan cocor bebek. Tunas-tunas yang muncul selain pada batang dinamakan tunas adventif (liar).
  • 6. Reproduksi secara Vegetatif Alami UMBI LAPIS Umbi lapis adalah batang yang tumbuh dibawah tanah. Bentuk umbi lapis menggelembung ,berair dan memiliki sisik- sisik daun yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Umbi lapis memilliki tunas samping (anak umbi lapis) yang tumbuh di antara daun.Tunas samping akan tumbuh menjadi individu baru dan memisahkan diri dari induknya. Tumbuhan yang membentuk umbi lapis antara lain bawang merah Daffodil.
  • 7. Reproduksi secara Vegetatif Alami UMBI BATANG Umbi batang adalah batang yang menggelembung di bawah tanah. Umbi batang berisi cadangan makanan. Pada umbi batang terdapat mata tunas-mata tunas yang kelak tumbuh menjadi tumbuhan baru. Umbi batang terdapat antara lain pada kentang.
  • 8. Reproduksi secara Vegetatif Alami RIZOM Rizom adalah batang yang tebal dan tumbuh di bawah tanah. Pada rizom terdapat tunas, sisik-sisik daun, dan antarruas. Jika rizom terpisah dari induknya maka akan tumbuh menjadi individu baru. Rizom terdapat pada tumbuhan Zingiberaceae, bamboo, dahlia, dan beberapa jenis rumput.
  • 9. Reproduksi secara Vegetatif Alami Stolon (Geragih) Stolon sering kita lihat pada rumout- rumputan liar. Stolon merupakan batang yang menjalar di permukaan atau di bawah tanah. Panjang stolon ini bisa bermeter-meter. Di sepanjang stolon tumbuh tunas-tunas liar yang kelak akan tumbuh menjadi indifidu baru. Stolon yang menjulur di atas tanah misalnya pegagan (Centella asiatic) dan stroberi (Fragraria fesca), sedangkan yang menjalar di bawah tanah misalnya rumput teki (Cypcrus rotundus).
  • 10. Reproduksi Vegetatif secara Buatan STEK Stek adalah cara perkembangbiakan dengan menggunakan potongan- potongan batang atau cabang, terutama pada daerah yang berbuku-buku, misalnya tanaman Hibiscus tiliaceus(waru) dan Saccharum officinarum (tebu).
  • 11. Reproduksi Vegetatif secara Buatan CANGKOK Cangkok adalah cara perkembangbiakan dengan membuang sebagian kulit dan kambium secara melingkar pada cabang batang, lalu ditutup dengan tanah yang kemudian dibungkus dengan pembalut (sabut atau pelastik). Setelah akar tumbuh , batang dipotong kemudian ditanam. Cangkok hanya dapat dilakukan pada tumbuhan yang tergolong dikotil, terutama buah-buahan.
  • 12. Reproduksi Vegetatif secara Buatan MENGENTEN Mengenten adalah menyambung dua jenis tumbuhan yang -berbeda. Mula- mula biji tumbuhan disemaikan. Setelah tumbuh sebesar yang diinginkan, lalu dipotong dan disambung dengan potongan cabang/ranting jenis tumbuhan lain yang kualitasnya lebih baik dan diameter batangnya kurang lebih sama, lalu dibalut dan diikat dengan kuat.
  • 13. Reproduksi Vegetatif secara Buatan OKULASI Okulasi pada dasarnya sama dengan mengenten, tetapi tumbuhan yang ditaruh di atas hanya diambil mata tunasnya saja. Kedua macam tumbuhan yang diokulasi biasanya mempunyai kelebihan-kelebihan tersendiri, misalnya tumbuhan jeruk yang perakarannya kuat,
  • 14. Reproduksi Vegetatif secara Buatan MERUNDUK Merunduk adalah menundukkan cabang/batang tumbuhan hingga masuk ke dalam tanah. Pada bagian yang ditimbun tanah tersebut kemudian akan muncul akar. Setelah perakaran kuat, lalu batang dipotong dan dipisahkan dengan induknya.
  • 17. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Perkembangan khusus untuk tumbuhan Spermatophyta melalui dua peristiwa penting, yaitu penyerbukan dan pembuahan. Penyerbukan adalah sampainya serbuk sari di kepala putik untuk tumbuhan Gymnospermae. Berdasarkan asal serbuk sari, penyerbukan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, perhatikan tabel berikut ini! Agar serbuk sari sampai ke kepala putik maka dalam penyerbukan ada hal-hal yang menjadi perantaranya, antara lain angin, air, hewan, dan manusia.
  • 18. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Jenis penyerbukan Asal serbuk sari Autogami (penyerbukan sendiri) Dari satu bunga yang sama Geitonogami (penyerbukan tetangga) Dari bunga lain dalam satu pohon Alogami (penyerbukan silang) Dari bunga pohon lain yang masih satu spesies Bastar Dari bunga lain yang berasal dari varietas lain
  • 19. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Angin (Anemogami) Anemogami adalah sampainya serbuk sari ke kepala putik dengan bantuan angina. Ciri-ciri bunga yang penyerbukannya secara anemogami adalah sebagai berikut: bunga tidak berwarna cerah, biasanya hijau, dan tidak terdapat kelopak bunga bunga tidak berbau tidak memiliki kelenjar madu benang sari bertangkai panjang dan berjumbai di luar bunga putik melekat di tengah serbuk sari sangat banyak, kecil seperti bubuk, kering, ringan, dan permukaannya halus struktur bunga sederhana putik berbentuk spiral atau pensil sehingga membentuk permukaan yang lebih besar untuk memudahkan menangkap serbuk sari. Anemogami dapat terjadi pada rumput-rumputan.
  • 20. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Air (Hidrogami) Hidrogami artinya sampainya serbuk sari ke kepala putik dengan bantuan air. Hidrogami lazim terjadi pada tumbuhan air, misalnya Hydrilla, eceng gondok, dan teratai.
  • 21. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Entomogami Entomogami adalah penyerbukan dengan perantara serangga. Entomogami biasanya terjadi pada tumbuhan yang menghasilkan madu dan serbuk sari. Contoh hewannya, antara lain kupu-kupu, lalat, kumbang, dan lebah. Saat mengisap madu, tubuh serangga tertempel serbuk sari, dan jika serangga beralih ke bunga lain atau menyentuh kepala kepala putik tersebut sehingga terjadilah penyerbukan.
  • 22. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Ciri-ciri bunga yang diserbuki oleh serangga adalah sebagai berikut: mahkota dan benang sari berwarna cerah memiliki kelenjar madu benang sari di dalam bunga anthera (kepala sari) bersatu di bagian dasar atau belakangnya serbuk sari hanya sedikit, besar seperti tepung, berat, lengket, dan kadang-kadang permukaannya berukir putik lengket dan kecil struktur bunga termodifikasi untuk tempat mendarat dan makan bagi serangga bunga berbau harum
  • 23. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Ornitogami Ornitogami adalah penyerbukan dengan bantuan burung. Bunga yang dipolinasi oleh burung biasanya mengandung madu dan air, serta berwarna merah atau mengandung unsure warna merah karena burung peka terhadap warna ini. Selain itu, bentuk bunga yang diserbuki burung biasanya khusus. Contohnya, bunga yang diserbuki oleh burung kolibri memiliki tabung nectar yang panjang dan sempit. Burung kolibri menjilat madu dengan lidahnya yang tipis dan panjang
  • 24. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Kripterogami Kripterogami adalah penyerbukan dengan bantuan kelelawar. Bunga yang dipolinasi oleh kelelawar biasanya mekar di malam hari, berukuran besar, berwarna cerah, dan letaknya tidaknya tersembunyi.
  • 25. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Malakogami Malakogami adalah penyerbukan yang terjadi dengan bantuan siput. Malakogami terjadi pada tumbuhan yang sering dikunjungi siput.
  • 26. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Antropogami Antropogami adalah penyerbukan yang sengaja dilakukan oleh manusia, misalnya penyerbukan pada bunga tumbuhan vanili dan beberapa jenis anggrek. Penyerbukan dengan perantara manusia biasanya dilakukan karena bunga tersebut tidak dapat menyerbuk sendiri atau karena manusia ingin melakukan persilangan buatan untuk mencari varietas-varietas baru.
  • 27. Pembuahan pada Gymnospermae Dalam membahas pembuahan pada Gymnospermae diambil contoh Pinus merkusi. Pada tumbuhan berduri jarum (konifer), misalnya pinus, gamet jantan dan betina dihasilkan dalam konus (strobilus). Konifer bersifat heterospora, artinya menghasilkan mikrospora (gamet jantan) dan megaspora (gamet betina). Mikrospora akan tumbuh menjadi dua mikrosporangia di dalam tiap mikrosporofil konus jantan, sedangkan megaspora tumbuh menjadi 2 megasporangia (ovulum) di tiap megasporofil konus betina . Ukuran konus jantan lebih kecil dibandingkan konus betina. Konus jantan melepaskan mikrospora (serbuk sari) yang bersayap satu pasang yang kemudian akan diterbangkan ke konus betina. Mikrospora (serbuksari) kemudian menempel pada tetes penyerbukan.
  • 28. Pembuahan pada Gymnospermae Proses penyerbukan Serbuk sari yang sampai pada tetes penyerbukan terdiri dari dua sel, yaitu sel generatif dan sel vegetatif. Serbuk sari akan terisap masuk lewat mikrofil ke dalam ruang bakal biji (ruang serbuk). Di dalam ruang serbuk, serbuk sari kemudian tumbuh membentuk buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari mulai menembus nuselus. Pembuahan terjadi kira-kira satu tahun setelah penyerbukan. Selama satu tahun tersebut, sel induk megaspora dalam nuselus melakukan meiosis menghasilkan 4 sel haploid. Satu sel haploid bertahan sebagai megaspore yang kemudian membelah berkali-kali membentuk gametofit betina yang belum dewasa, sementara 3 inti haploid sisanya berkembang menjadi dua arkegonium yang masing-masing mengandung telur. Saat inilah telur sudah siap dibuahi. Saat pembuahan, buluh serbuk sari bergerak ke ruang sarkegonium Bersamaan dengan itu, sel generatif membelah menjadi dua, yang satu disebut dislokator (sel dinding) dan yang lain disebut sel spermatogen. Sel spermatogen kemudian membelah menjadi dua spermatozoid yang bentuknya seperti rumah siput dengan rambut getar yang tersusun dalam satu spiral.
  • 29. Pembuahan pada Gymnospermae Sesampainya di ruang arkegonium, sel vegetatif lenyap dan spermatozoid dilepaskan ke dalam ruang arkegonium yang berisi cairan sehingga spermatozoid dapat berenang-renang Didalamnya .kemudian terjadilah pembuahan sel telur oleh spermatozoid yang menghasilkan zigot sebagai calon embrio. Semua sel telur dalam arkegonium mungkin dibuahi, tetapi hanya satu zigot yang berkembang menjadi embrio. Embrio pinus mengandung akar rudiment (belum sempurna) dan beberapa daun-daun embrio yang disebut kotiledon. Pembuahan pada Gymnospermae disebut pembuahan tunggal karena hanya terjadi satu kali pembuahan, yaitu antara spermatozoid dengan sel telur.
  • 30. Pembuahan pada Angiospermae Organ reproduksi Angiospermae adalah bunga. Bunga terdiri atas kelopak (calyx), mahkota (corolla), benang sari (stamen), dan putik (pistillum). Yang berfungsi sebagai alat kelamin betina adalah putik.