Desain Rekayasa II FIXED JACKET PLATFORM 70.000 BOPD by Muhammad Azka Bintang...MuhammadAzkaBintangA
油
This PPT is made for my Seminar Desain Rekayasa II on 6th Semester as Ocean engineering student in Hasanuddin Universtity. Hope this Reference, may help you guys.
Modul ini membahas desain perkerasan jalan kaku. Topik utama meliputi metode perhitungan tebal perkerasan kaku menggunakan persamaan AASHTO dan parameter desain yang relevan, serta desain penguat seperti penentuan jumlah penulangan baja dan sambungan antar pelat beton.
Laporan ini memberikan ringkasan hasil perhitungan struktur box culvert berdimensi 2 x 3 m yang akan dibangun di Jombang. Perhitungan struktur meliputi analisis plat atas, plat bawah, dan dinding dengan mempertimbangkan berbagai kombinasi beban sesuai standar. Hasilnya menunjukkan momen dan gaya geser maksimum pada setiap elemen masih di bawah kapasitas struktur.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai data geometri, profil baja, pembebanan, dan perhitungan gempa untuk analisis jembatan rangka baja. Data geometri mencakup jenis, lebar, dan tinggi jembatan serta profil baja yang digunakan. Pembebanan meliputi beban mati, hidup, angin, serta gempa yang dihitung berdasarkan standar nasional.
Dokumen tersebut membahas tentang dinding penahan tanah (DPT), termasuk definisi, jenis, metode perencanaan, kriteria desain, contoh perhitungan stabilitas, dan pengaruh beban luar. DPT digunakan untuk menahan tanah dan mencegah longsor. Metode perencanaan meliputi analisis stabilitas geser, guling, dan distribusi tegangan. Kriteria desain memastikan keamanan konstruksi.
Dokumen tersebut membahas tentang dinding penahan tanah (DPT), termasuk definisi, jenis, metode perencanaan, kriteria desain, contoh perhitungan stabilitas, dan pengaruh beban luar. DPT digunakan untuk menahan tanah dan mencegah longsor. Metode perencanaan meliputi analisis stabilitas geser, guling, dan distribusi tegangan. Kriteria desain memastikan keamanan konstruksi.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pondasi dangkal untuk bangunan gedung ringan. Pembahasan meliputi pengertian pondasi dangkal, asumsi desain, mekanisme keruntuhan pondasi, perhitungan geser, lentur, dan penjangkaran tulangan serta penentuan daya dukung kolom dan pondasi. Contoh perhitungan lengkap diberikan untuk pondasi bujursangkar dan persegi panjang yang mendukung kolom bertiang.
Dokumen ini berisi perhitungan struktur slab lantai jembatan di Yogyakarta. Termasuk perhitungan berat sendiri, beban tambahan, beban truk, beban angin, dan pengaruh temperatur untuk mendapatkan momen pada slab. Kemudian dilakukan pemilihan tulangan lentur positif dan negatif berdasarkan momen tersebut dengan mempertimbangkan mutu beton dan baja serta tebal slab.
Dokumen tersebut merupakan review desain rehabilitasi jaringan irigasi Daerah Irigasi Gondang di Kabupaten Lamongan. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan tersedianya laporan yang mencerminkan kondisi aktual, sehingga dapat digunakan sebagai dasar pelaksanaan rehabilitasi guna mengembalikan fungsi sistem irigasi yang efektif dan efisien. Dokumen ini juga membahas hasil survei geologi dan mekanika tanah serta analisis stabilitas
Dokumen tersebut merangkum analisis struktur desain bangunan TPST Kesiman Kertalangu di Kota Denpasar. Dokumen ini menjelaskan lingkup proyek, kriteria desain, pembebanan pada struktur hanggar termasuk beban mati, hidup, dan gaya lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan perhitungan beban mati untuk atap dan dinding bangunan.
Desain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdfNhkHabit
油
Dokumen tersebut membahas tentang desain jembatan dan perkenalan software, mencakup aspek-aspek perencanaan jembatan seperti acuan normatif, pokok-pokok perencanaan, penentuan muatan dan lebar jembatan, kombinasi pembebanan, tahapan analisis struktur, teori dasar perhitungan struktur, dan contoh soal latihan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang analisis batang lentur murni pada diafragma jembatan sepanjang 9 meter. Ringkasan utamanya adalah bahwa hasil perhitungan menunjukkan nilai momen ultimate lebih besar daripada nilai momen nominal yang dapat ditahan struktur, sehingga struktur jembatan tidak kuat. Untuk memperkuatnya, jembatan dilengkapi dengan sistem eksternal prestressing.
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan jenis abutment, pondasi, dan struktur atas dan bawah untuk perencanaan jembatan rangka baja. Berdasarkan analisis luas penampang sungai dan kedalaman tanah keras, digunakan jenis abutment tembok penahan kontraport dan pondasi sumuran. Untuk struktur atasnya menggunakan rangka baja karena panjangnya 70m.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pondasi dangkal untuk bangunan gedung ringan. Pembahasan meliputi pengertian pondasi dangkal, asumsi desain, mekanisme keruntuhan pondasi, perhitungan geser, lentur, dan penjangkaran tulangan serta penentuan daya dukung kolom dan pondasi. Contoh perhitungan lengkap diberikan untuk pondasi bujursangkar dan persegi panjang yang mendukung kolom bertiang.
Dokumen ini berisi perhitungan struktur slab lantai jembatan di Yogyakarta. Termasuk perhitungan berat sendiri, beban tambahan, beban truk, beban angin, dan pengaruh temperatur untuk mendapatkan momen pada slab. Kemudian dilakukan pemilihan tulangan lentur positif dan negatif berdasarkan momen tersebut dengan mempertimbangkan mutu beton dan baja serta tebal slab.
Dokumen tersebut merupakan review desain rehabilitasi jaringan irigasi Daerah Irigasi Gondang di Kabupaten Lamongan. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan tersedianya laporan yang mencerminkan kondisi aktual, sehingga dapat digunakan sebagai dasar pelaksanaan rehabilitasi guna mengembalikan fungsi sistem irigasi yang efektif dan efisien. Dokumen ini juga membahas hasil survei geologi dan mekanika tanah serta analisis stabilitas
Dokumen tersebut merangkum analisis struktur desain bangunan TPST Kesiman Kertalangu di Kota Denpasar. Dokumen ini menjelaskan lingkup proyek, kriteria desain, pembebanan pada struktur hanggar termasuk beban mati, hidup, dan gaya lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan perhitungan beban mati untuk atap dan dinding bangunan.
Desain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdfNhkHabit
油
Dokumen tersebut membahas tentang desain jembatan dan perkenalan software, mencakup aspek-aspek perencanaan jembatan seperti acuan normatif, pokok-pokok perencanaan, penentuan muatan dan lebar jembatan, kombinasi pembebanan, tahapan analisis struktur, teori dasar perhitungan struktur, dan contoh soal latihan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang analisis batang lentur murni pada diafragma jembatan sepanjang 9 meter. Ringkasan utamanya adalah bahwa hasil perhitungan menunjukkan nilai momen ultimate lebih besar daripada nilai momen nominal yang dapat ditahan struktur, sehingga struktur jembatan tidak kuat. Untuk memperkuatnya, jembatan dilengkapi dengan sistem eksternal prestressing.
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan jenis abutment, pondasi, dan struktur atas dan bawah untuk perencanaan jembatan rangka baja. Berdasarkan analisis luas penampang sungai dan kedalaman tanah keras, digunakan jenis abutment tembok penahan kontraport dan pondasi sumuran. Untuk struktur atasnya menggunakan rangka baja karena panjangnya 70m.
3. DATA JEMBATAN
Parameter Keterangan Satuan
Tipe Struktur Prestressed I-Girder
Sistem Struktur Simple Span
Panjang 31.75-42.5 m
Lebar dek 16.3 m
Tinggi dek 2.35 m
Expansion Joint Koneksi antar bentang menggunakan link slab
dengan posisi expansion joint tiap 6 span
5. Standar acuan
SNI-1725-2016 : Pembebanan untuk Jembatan.
SNI-2833-2016 : Perancangan Jembatan terhadap Beban Gempa.
RSNI T-12-2004 : Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan.
RSNI T-03-2005 : Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan.
SNI-2833-2016 : Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Jembatan Jalan Raya.
SNI-2052-2017 : Baja Tulangan Beton.
AASHTO LRFD Bridge Design Specifications 4th Edition (SI) - 2007
AASHTO LRFD Bridge Design Specifications, 9th Edition 2020
6. Standar acuan
AASHTO Guide Specifications for LRFD Seismic Bridge Design, 2nd Edition, with 2012,
2014, and 2015 Interim Revisions.
AASHTO LRFD Guide Specification for Seismic Isolation Design 4th 2014.
AASHTO Guide Specifications for Accelerated Bridge Construction (ABC) 2018.
Seismic Design Criteria Ver. 2.0 & Memo to Designer CALTRANS
AASHTO Guide Specifications for Designs and Construction of Segmental Concrete
Bridges, 1999.
CEB-FIP Model Code for Creep and Shrinkage, 2010.
Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017.
Konsensus KKJTJ 2021
15. Baja tulangan
5
1.2 10
sy
f
sy
f
5
1.2 10
sy
f
sy
f
E-modulus 200000 MPa
Poisson ratio 0.3
Modulus Geser 76923 MPa
Koefisien Ekspansi Thermal 1.210-5
1/属C
Berat Jenis 78.5 kN/m3
Kuat Tarik, fsy (BJTS40, 陸 13 mm) 400 MPa
Kuat Tarik, fsy (BJTS50, 陸 32 mm)* 490 MPa
17. Pembebanan
Beban Permanen (Efek Permanen)
1. Beban langsung.
Beban Mati.
Beban Mati Tambahan.
Prestress.
Tekanan Tanah
2. Jangka Panjang
Rangkak dan Susut.
Penurunan.
Efek Lalu Lintas
1. Beban Hidup (D UDL + KEL)
2. Beban Truk
3. Beban Rem
4. Beban Sentrifugal
Efek Sementara
1. Beban Angin
2. Beban Temperatur
3. Gempa (dengan periode ulang 1000
tahun)
18. Beban mati
Berat nominal dan nilai faktor dari berbagai bahan, termasuk barrier
19. Beban mati tambahan (ASPAL)
Beban mati tambahan adalah berat semua elemen tidak struktural yang dapat bervariasi
selama umur jembatan seperti:
Aspal beton sebesar 50 mm (qSDL) ( gaspal = 22 kN/m3)
Rambu - rambu.
20. Prestress
Gaya Tendon ditentukan dengan menggunakan ketentuan sebagai :
- Gaya Tarik Tendon = 75% fpu
- Koefisien Friksi = 0.2 rad/m
- Koefisien Wobble= 0.0016 /m (untuk tendon internal)
- Wedge/draw in = 6.0 mm
- Relaksasi = 5.0 %
21. Rangkak dan susut
Kelembaban relatif = 80%
Umur pada saat pembebanan = berdasarkan jadwal konstruksi
Proses pengerasan beton = normal
Konsistensi beton = medium
22. Beban Lajur d
Intensitas beban terbagi rata ditentukan berdasarkan hubungan sebagai berikut :
L 30 m : q = 9.0 kPa
L > 30 m : q = kPa
Bersamaan dengan beban terbagi rata, beban garis terpusat diaplikasikan pada struktur sebesar :
p = 49,0 kN/m
25. Gaya Rem
Gaya Rem diambil nilai yang terbesar dari :
25 % dari berat gandar truk desain atau
5% dari berat truk rencana ditambah beban lajur terbagi rata
(BTR).
Sumber : SNI 1725:2016 8.7
26. Gaya sentrifugal
Keterangan:
V = kecepatan rencana jalan raya (m/s)
f = faktor dengan nilai 4/3 untuk kombinasi beban selain keadaan batas
fatik dan 1.0 untuk keadaan batas fatik
g = percepatan gravitasi = 9.8 m/s2
R = jari - jari kelengkungan lajur lalu - lintas
Sumber : SNI 1725:2016 8.8
32. DIFFERENTIAL SETTLEMENT
Struktur Jembatan direncanakan dengan nilai maksimum sebesar L/1000 dimana L adalah
Panjang bentang diukur dari pier ke pier
34. Beban angin
Keterangan:
VDZ : kecepatan angin rencana pada elevasi rencana (km/jam)
V10 : kecepatan angin pada elevasi 10000 mm di atas permukaan tanah atau permukaan air rencana
VB : kecepatan angin rencana yaitu 90 hingga 126 km/jam
Z : elevasi struktur diukur dari permukaan tanah atau dari permukaan air
VO : kecepatan gesekan angin (km/jam)
ZO : panjang gesekan di hulu jembatan
V10 dapat diperoleh dari grafik kecepatan angin dasar untuk berbagai periode ulang.
Jika tidak ada data yang lebih baik, perencana dapat mengasumsikan bahwa V10 = VB = 90-126 km/jam.
35. Beban angin pada struktur
PB = tekanan angin dasar seperti yang ditentukan
= ( 倹
)
2
36. BEBAN ANGIN PADA KENDARAAN
Jembatan harus direncanakan memikul gaya akibat tekanan angin pada kendaraan, dimana
tekanan tersebut harus diasumsikan sebagai tekanan menerus sebesar 1,46 N/mm, tegak lurus
dan bekerja 1800 mm diatas permukaan jalan
68. ANALISIS GESER DAN TORSI
Resistance factor f =
f for shear =
f for torsion =
f for flexure =
where :
Acp =
pc =
fpc =
Tcr =
0.25fTcr =
While Tu = kNm > 0.25fTcr
---> Design Torsion Reo
Minimum Transversal Reo
Nominal Shear Resistance
1. For maximum shear
The nominal shear resistance, Vn shall be determined as the lesser of :
1. =
2. =
Min of 1 and 2 is
43875.00 kN
27947.20 kN
27947.20 kN
AASHTO cl.
5.8.3.3
1.70 mm
2
/mm
Except for segmental post-tensioned concrete box girder, the area of
steel shall satisfy :
AASHTO cl.
5.8.2.5
1301.87 kNm
0 MPa
5786.08 kNm
AASHTO cl.
5.5.4.2.1
For normal density concrete, torsional effects shall be investigated
where
15915
5925000 mm
2
10900 mm
AASHTO cl.
5.8.2.1
0.9
0.9
0.9
楸 犁 猷任
祐 遊澡 楸牆 牆
楸牆 牆 犁
猷任
裕 祐 雄 椰國
棕牆 牆
爼
牆
由 犁
牆 牆
猷任
裕 祐 雄 椰國
棕牆 犁 猷任
猷雄裕 椰國
楙牆
牆
棕牆爼 牆 牆牆
犁
楔牆 犁
楔
牆 犁 楔牆 犁 楔
牆 犁
楔
牆
澡
楔
牆 犁
猷任
祐 遊椰
楙牆牆 犁 楔牆
69. ANALISIS GESER DAN TORSI
Determine concrete shear resistance
Simpified procedure for Non-prestressed sections
b = 2
q = 45 deg
Vc =
Vs = (Required)
--> bigger than Av-min, OK
Torsional Resistance
Tn =
Ao =
Transversal rebar needed is :
For s =
Av =
Use rebar dia : mm , As =
Install :
283.53 mm
2
19
7 legs D19 - 100
100 mm
1793.81 mm
2
17.94 mm
2
/mm
1.72 mm
2
/mm
6413.96 kNm
4671090 mm
2
AASHTO cl.
5.8.3.6.2
For sections subjected to combined shear and torsion, the nominal
torsional resistance shall be taken as
14.51 mm
2
/mm
14.51 mm
2
/mm
22628.26
5318.93 kN
AASHTO cl.
5.8.3.4.1
楔牆 犁
猷任
猷雄裕 椰國
楙牆牆
棕牆
犁
楸牆 犁
祐棕牆≒棕牆л
牆
棕牆
犁
棕牆 犁 祐棕牆
犁
Dari perhitungan momen positif
maka dipasang tulangan (BW3),
(PH4), (PH5), (PH5a) yang dihitung
total menjadi 8 kaki D19-100