際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
364
! "#
ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI DANGKAL PADA TANAH
LEMPUNG MENGGUNAKAN PERKUATAN ANYAMAN BAMBU
DAN GRID BAMBU DENGAN BANTUAN PROGRAM
Medio Agustian Nusantara
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya, Kampus Indralaya Ogan Ilir
E%mail: agustianmedio@yahoo.co.id
ABSTRAK
$ ! ! % & ' % ! ( ! ' % ' (
% ' ! ) * % ' % % ( %
( % ! ( ( ! % ' ( ' ! ( ! %
% ' + ( ! ( ! ! ( ! !
' ! ' ! % ' % ,
% ( % $-. ! !
( ! ! / ' ! / 0 '
) ' 1 / ( % % ) ' , , % '
! ( ' % ( % % +
% ! ! ! % ' / 0 ' 2 % ' ! %&
! % , % ' ) ' , ' ' " $
! ( % ( ' ! ' "3 / 2 %
! %& ' , ' ' ( % , '
! '
4 * % ( ! ! ( % / 0 '
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pesatnya pertumbuhan penduduk dewasa ini serta
pelaksanaan konstruksi yang semakin banyak
dilakukan memaksa pemilihan lokasi dengan kondisi
tanah yang kurang baik seperti tanah lempung harus
tetap dilakukan.
Sebelum melakukan pembangunan perlu adanya
perencanaan pondasi dengan mempertimbangkan
kondisi tanah. Tanah yang berada di bawah suatu
konstruksi harus dapat memikul beban yang ada di
atasnya tanpa mengalami kegagalan geser ('%
+ 5 dan dengan penurunan 6' 5 yang dapat
ditolerir. Jenis tanah lempung 6* (5 memiliki beberapa
sifat yang kurang menguntungkan bagi suatu
konstruksi. Tanah lempung memiliki tegangan geser
dan permeabilitas yang rendah oleh karena itu tanah
tersebut harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum
digunakan sebagai landasan konstruksi agar
memperoleh daya dukung yang lebih baik.
Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian
terhadap daya dukung pondasi dangkal di atas tanah
lempung 6* (5 dengan perkuatan anyaman bambu dan
grid bambu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
daya dukung pondasi pada tanah tanpa perkuatan dan
tanah dengan beberapa lapis perkuatan dengan
pemodelan menggunakan program. Penggunaan bahan
perkuatan dengan anyaman bambu dan grid bambu
adalah alternatif pengganti perkuatan dengan
menggunakan 0 yang umum digunakan
sebagai bahan perkuatan agar lebih ekonomis dan
mudah di dapat.
Perbandingan antara daya dukung pondasi dan
penurunan tanah dengan pemodelan skala laboratorium
dengan pemodelan dengan bantuan program memiliki
kelebihan dan kekurangan tersendiri. Salah satu
keunggulan dari pemodelan dengan bantuan program
yaitu dapat melakukan pemodelan dengan
menggunakan banyak variasi perkuatan dan jumlah
lapis perkuatan dalam waktu yang relatif singkat tanpa
harus dibatasi oleh faktor biaya.
Pengunaan program aplikasi dengan bantuan
komputer diharapkan dapat membantu dalam
' 7 8 8 ' 2 ( 2 / ' 2 % 7 / 8 (
$ ! 9 $ ! $ / / 0 '
365
! "#
merencanakan dan mendisain konstruksi bangunan.
Untuk itu, penggunaan aplikasi program komputer
digunakan untuk membantu kecepatan pengerjaan
perhitungan serta membantu dalam menentukan disain
yang tepat guna. Aplikasi komputer yang digunakan
pada pemodelan ini adalah Program / 0 ' ) ' 8.2
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari pemodelan ini yaitu:
1. Mengetahui besarnya daya dukung pondasi
dangkal yang berada pada tanah lempung yang
diberi perkuatan dengan berbagai variasi jarak
perkuatan dan jumlah lapisan perkuatan dengan
bantuan program / 0 ' versi 8.2.
2. Mengetahui variasi perkuatan yang paling
optimum melalui pemodelan menggunakan
program / 0 ' versi 8.2
3. Mengetahui nilai $ - * ( . (BCR)
dari masing%masing variasi perkuatan.
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Tanah
Tanah di alam terdiri dari campuran butiran%butiran
mineral dengan atau tanpa kandungan bahan organik.
Butiran  butiran dengan mudah dipisah  pisahkan
satu sama lain dengan kocokan air. Tanah berasal dari
pelapukan batuan, yang prosesnya dapat secara fisik
maupun kimia. Sifat  sifat teknis tanah, kecuali
dipengaruhi oleh sifat batuan induk yang merupakan
material asalnya, juga dipengaruhi oleh unsur  unsur
luar yang menjadi penyebab terjadinya pelapukan
batuan tersebut (Hardiyatmo, 2011).
2.2. Pondasi Dangkal
Secara umum pondasi merupakan struktur bagian
bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan
tanah, atau bagian bangunan yang terletak di bawah
permukaan tanah yang memiliki fungsi sebagai
pemikul beban bangunan yang berada di atasnya.
Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat menjamin
kestabilan bangunan terhadap beratnya sendiri, beban%
beban bangunan (beban isi bangunan), gaya%gaya luar
yang bekerja seperti: gempa bumi, tekanan angin, dan
lain%lain tanpa harus mengalami penurunan yang
melebihi batas yang diijinkan.
Terdapat dua macam pondasi yaitu pondasi dangkal
dan pondasi dalam. Pondasi dangkal digunakan bila
bangunan yang berada di atasnya tidak terlalu besar,
biasanya pondasi dangkal digunakan untuk rumah
sederhana namun pondasi dangkal juga dapat dipakai
untuk bangunan umum lainya asalkan berada di atas
tanah yang keras dengan daya dukung tanah yang baik.
2.3. Daya Dukung Tanah Lempung
Daya dukung tanah adalah kemampuan tanah untuk
menahan tekanan atau beban bangunan pada tanah
dengan aman tanpa menimbulkan keruntuhan geser dan
penurunan berlebihan (Najoan, 20020). Daya dukung
yang aman terhadap keruntuhan tidak berarti bahwa
penurunan pondasi akan berada dalam batas%batas yang
diizinkan. Oleh karena itu, analisis penurunan harus
dilakukan karena umumnya bangunan peka terhadap
penurunan yang berlebihan. Kapasitas nilai daya
dukung dari suatu tanah didasarkan pada karakteristik
tanah dasar dan dipertimbangkan terhadap kriteria
penurunan dan stabilitas yang diisyaratkan, termasuk
faktor aman terhadap keruntuhan.
2.4. Teori Perhitungan Daya Dukung Analisa
Terzaghi
Apabila untuk pondasi tidak menerus, persamaan
berikut dapat digunakan.
Dengan bentuk pondasi bujur sangkar
qu = 1,3 c Nc + Po Nq + 0,4 粒 BN粒 .(1)
Dengan bentuk pondasi lingkaran
qu = 1,3 c Nc + Po Nq + 0,3 粒 B N粒....(2)
Dengan bentuk pondasi persegi panjang
qu = c Nc (1+0,3B/L) + Po Nq + 0,5 粒 B N粒..(3)
dimana :
qu = daya dukung ultimit
c = kohesi tanah
粒 = berat volume tanah yang
dipertimbangkan terhadap posisi muka
air
tanah (kN/m3
)
Nc, Nq, N粒 = fungsi yang tergantung dari sudut geser
dalam, dan merupakan koefisien%
koefisieb daya dukung
Df = kedalaman pondasi yang tertanam
didalam tanah (m)
Po = 粒.f.D = tekanan ) ! pada dasar
pondasi (kN/m2
)
B = Lebar atau diamater pondasi (m)
L = panjang pondasi (m)
2.5. Bambu
Menurut Siopongco dan Munandar (1987) bambu
adalah tanaman yang termasuk $ ! , salah
satu anggota sub familia rumput, yang
pertumbuhannya sangat cepat.
' 7 8 8 ' 2 ( 2 / ' 2 % 7 / 8 (
$ ! 9 $ ! $ / / 0 '
366
! "#
Apabila dibandingkan dengan baja yang mempunyai
berat jenis antara 6.0  8.0 (Sementara BJ bambu
0.6  0.8), kuat tarik ( ' %) baja hanya
sebesar 2.3  3.0 lebih besar dibandingkan dengan
kekuatan tarik bambu. Dengan demikian bambu
mempunyai kekuatan tarik per unit berat jenisnya
sebesar 3 % 4 kali lebih besar dibandingkan dengan baja.
(Morisco, 1999)
2.6. Metode Elemen Hingga
Banyak program komputer yang menggunakan
metode ini, sehingga dalam menggunakannya perlu
memahami konsep dasar, struktur, sistem operasi
program itu. Program Plaxis menggunakan konsep
metode elemen hingga.
Metode elemen hingga didasari prinsip membagi atau
diskretisasi dari suatu kontinum, di mana kontinum
tersebut dapat berupa sistem struktur, massa ataupun
benda padat lainnya yang akan dianalisis. Pembagian
dalam metode ini untuk membagi suatu benda
menjadi elemen yang lebih kecil, sehingga mudah
untuk dianalisis. Dengan adanya pembagian tersebut
maka suatu sistem yang memiliki derajat kebebasan
tak terhingga dapat didekati menjadi suatu sistem yang
memiliki derajat kebebasan berhingga.
2.7. Program
Untuk memodelkan dan menghitung penurunan serta
daya dukung pondasi dangkal dalam penelitian ini
digunakan program / 0 ' versi 8.2 yang sudah
dilengkapi dengan kemampuan untuk melakukan
permodelan elemen hingga.
Program Plaxis mempunyai banyak kemampuan
menganalisa seperti: kestabilan konstruksi, faktor
keamanan, deformasi, analisa konstruksi. Yang
digunakan dalam aplikasi konstruksi timbunan,
dinding penahan tanah dan terowongan.
III METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan yaitu pengujian
sampel tanah yang dilakukan di Laboratorium
Mekanika Tanah Unsri kemudian dan pengujian kuat
tarik bahan perkuatan grid bambu dan anyaman bambu
kemudian dilanjutkan dengan pemodelan dengan
bantuan program / 0 ' ) ' 1 .
3.1. Rancangan Model Melalui Program versi
8.2
Setelah data primer hasil pengujian di laboratorium dan
data sekunder telah terkumpul, maka selanjutnya yaitu
melakukan pemodelan dengan menggunakan bantuan
program komputer berbasis elemen hingga yaitu / 0 '
) ' 1
Pemodelan dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu
memasukkan dimensi pondasi, data parameter tanah
dan bahan perkuatan berupa grid dan anyaman bambu
hasil uji laboratorium yang dilakukan sebelumnya.
Selanjutnya dilakukan pemodelan pada variasi jarak
antar dasar pondasi dan perkuatan (d/B) serta variasi
jumlah lapisan perkuatan. d melambang kan jarak antar
dasar pondasi dan perkuatan sedangkan B
melambangkan lebar pondasi.
Untuk parameter d/B dalam pemodelan ini
menggunakan 0,25; 0,3; 0,4; 0,5; 0,6; 0.7; 0,75; 0,8;
0,9; 1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa d adalah
0,25B 0,3B; 0,4B; 0,5B; 0,B6; 0.7B; 0,75B; 0,8B;
0,9B; 1B. Dilakukan tahapan pemodelan dari 1 lapisan
perkuatan. Selanjutnya dilakukan pemodelan dengan
variasi jumlah lapisan perkuatan 2 dan 3 lapisan
pernkuatan pada setiap sampel. Jarak antar lapisan
perkuatan di ambil dari ketentuan  0,67B (Mark
Hwayne, Jie Han, dan Ken Akins 1998). Variasi jarak
dan jumlah lapisan akan dilakukan untuk setiap model
sehingga jumlah model yang akan dibuat pada program
/ 0 ' sebanyak 31 model.
Berikut model dari pondasi dengan menggunakan
variasi perkuatan 0,25 B tiga lapis.
a
' 7 8 8 ' 2 ( 2 / ' 2 % 7 / 8 (
$ ! 9 $ ! $ / / 0 '
367
! "#
3.2. Analisa Hasil
Dari pemodelan yang dilakukan didapat data daya
dukung pondasi dangkal (Qu) pada tanah lempung
lunak tanpa perkuatan dan daya dukung tanah dengan
beberapa lapis perkuatan. Pengujian dilakukan dengan
variasi jarak perkuatan terhadap dasar pondasi dan
variasi jumlah lapisan perkuatan. Sehingga jumlah
pemodelan yang dibuat sebanyak 31 model dan dari
model yang dibuat tersebut akan dilakukan
perbandingan dalam hal daya dukung tanah terhadap
penurunan tanah.
Adapun hasil yang akan didapat dari hasil pemodelan
antara lain :
1. Daya dukung tanah tanpa perkuatan dan dengan
perkuatan pada tanah lempung.
2. Membuat grafik hubungan antara penurunan dan
penambahan beban pada setiap pemodelan
sehingga akan didapat daya dukung dari masing%
masing pemodelan.
3. Mencari nilai BCR 6$ - * ( . 5 pada
masing  masing pemodelan.
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengujian Parameter Tanah dan Bahan
Perkuatan
Pengujian parameter tanah dilakukan untuk mengetahui
karakteristik tanah yang akan digunakan untuk
melakukan pemodelan. Sedangkan pengujian bahan
perkuatan dilakukan untuk mengetahui nilai kuat lentur
dari bahan perkuatan yang digunakan dalam hal ini
yaitu grid dan anyaman bambu. Pengujian yang
dilakukan untuk mendapatkan parameter tanah yaitu
dengan pengujian Triaxial. Sedangkan pengujian
parameter bahan perkuatan yang dilakukan yaitu
pengujian kuat lentur.
1) Tanah Lempung
Parameter tanah lempung yang berasal dari daerah KM
18 Kecamatan Alang%alang yang dihasilkan melalui
pengujian laboratorium dan pendekatan ilmiah
digunakan sebagai input data pada program / 0 '
Tabel 1. Parameter Tanah Lempung
Parameter Tanah Nilai
Kohesi (c) 25 kN/m族
Sudut geser () 8,42 属
Berat isi (粒) 19,75 kN/m続
Modulus Elastisitas (E) 2500 kN/m族
Angka Poisson (僚) 0.35
Permeabilitas (kx, ky) 2,64.10俗 m
7 7 7 % - !
7 ( : 2
! 2 / '
Pengujian Triaxial (ASTM D 2850  70) yang
dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah jurusan
Teknik Sipil Unsri menggunakan 3 sampel tanah yang
dicetak dengan cetakan silinder dengan volume 76,521
cm続, diameter 3,73 cm, tinggi 7 cm dan berat 100,93
gr. Dari jumlah sampel pengujian triaxial sebanyak 3
sampel dan nilai berat isi tanah (粒) 19,75 kN/m続 di
dapat nilai kohesi (c) sebesar 25 kN/m族 dan sudut geser
() sebesar 8,42属.
2) Pasir
Pasir yang digunakan pada pemodelan berfungsi
sebagai landasan atau lantai kerja dari pondasi. Adapun
parameter pasir yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Parameter Pasir
Parameter Tanah Nilai
Kohesi (c) 5 kN/m族
Sudut geser () 30 属
Berat isi (粒) 20 kN/m続
Modulus Elastisitas (E) 10.000 kN/m族
Angka Poisson (僚) 0.3
Permeabilitas (kx, ky) 0,864 m
7 7 7 % - !
7 ( 2
! 2 / '
3) Pondasi
Pondasi yang digunakan dalam pemodelan ini memiliki
dimensi panjang 1 meter, lebar 1 meter, dan ketebalan
0,25 meter. Karena jenis pondasi yang digunakan
adalah pondasi dangkal berbentuk persegi maka
kekuatan yang dimiliki tidak terlalu besar sehingga
parameter pondasi dipilih sebagai berikut:
! 2 / !
Gambar.1. a) Pondasi dengan Tiga Lapis Perkuatan
b) Pondasi Tanpa Perkuatan
' 7 8 8 ' 2 ( 2 / ' 2 % 7 / 8 (
$ ! 9 $ ! $ / / 0 '
368
! "#
Tabel 3. Parameter Pondasi
Parameter Pondasi Nilai
Berat jenis beton (粒) 24 kN/m続
Modulus Elastisitas (E) 20347798 kN/m族
Angka Poisson (僚) 0,25
7 7 ; ' *
7 ( / '
! 2 / '
4) Perkuatan Grid Bambu dan Anyaman Bambu
Data perkuatan grid bambu dan anyaman bambu yang
diperlukan pada program / 0 ' yaitu nilai kuat lentur
bahan perkuatan (EA). Sampel yang digunakan untuk
pengujian kuat lentur terdiri dari tiga sampel, hasil
pengujian kuat lentur yaitu berupa nilai beban (kg.f)
yang terbaca pada arloji alat dengan jarak tumpuan
yaitu sebesar 170 mm.
Berikut merupakan data material perkuatan yang
digunakan untuk pemodelan pada program / 0 ' ) '
1
Tabel 4. Parameter Bahan Perkuatan
Parameter Bahan
Perkuatan
Nilai
( 9
Propertis (E.A) 4076,976 kN/m
+ * ' ; ' *
! 2 / '
4.2. Hasil Pemodelan Dengan Menggunakan
Pemodelan dengan bantuan program / 0 ' ) ' 1
dilakukan dengan menggunakan 30 pemodelan dengan
variasi kedalaman perkuatan dari dasar pondasi
masing%masing 0,25B; 0,3B; 0,4B; 0,5B; 0,6B; 0,7B;
0,75B; 0,8B; 0,9B dan 1B, dengan variasi jumlah
lapisan perkuatan sampai 3 lapis perkuatan dan lebar
bahan perkuatan yang digunakan yaitu sebesar 4B,
adapun nilai B merupakan lebar dari pondasi yang
dipakai pada pemodelan. Perhitungan daya dukung
tanah didasarkan pada metode Michael T. Adams dan
James G. Collins, yaitu dengan pembuatan grafik
hubungan pembebanan dan penurunan.
1) Tanah tanpa Perkuatan
=
=

 族
=
. 
 ( , )族
= 338,237 kN/m2
2) Tanah dengan 3 Lapis Perkuatan (0,25 B, Lebar
4B)
! 2 / '
Gambar 1. Grafik Pembebanan Tanpa Perkuatan.
! 2 / '
Gambar 2. Grafik Pembebanan 0,25 B 3 Lapis
Perkuatan.
' 7 8 8 ' 2 ( 2 / ' 2 % 7 / 8 (
$ ! 9 $ ! $ / / 0 '
369
! "#
Dari grafik tersebut ditarik garis lurus perpanjangan
dari 2 garis lengkung kurva (diagram interaksi) yang
berpotongan di 1 titik, sehingga didapat nilai beban
maksimal sebesar 65,136 kN/rad. Karena berat sendiri
pondasi sudah dihitung pada program / 0 ' maka
untuk mencari daya dukung pondasi tanpa perkuatan
sebagai berikut:
=
=

 族
=
, 
 ( , )族
= 409,537 kN/m2
4.3.Pembahasan
1) Daya Dukung Tanpa Perkuatan
Perhitungan daya dukung secara empiris dilakukan
dengan menggunakan rumus daya dukung tanah
menurut teori para ahli. Pada pembahasan ini
menggunakan teori Prandtl, Terzaghi dan Skempton.
Perhitungan empiris menjadi dasar nilai daya dukung
tanah tanpa perkuatan.
Data  data tanah yang diperlukan untuk perhitungan
daya dukung tanah secara empiris adalah nilai Cu, 粒, B,
Df, , Nc, Nq, dan N粒. Diketahui: C = 25
kN/m2
粒 = 19,75 kN/m続
Df = 0,25 m
B = 1 m
 = 8,42属
Penyelesaian:
1) Metode Terzaghi
 = 8,42 属, sehingga dari Gambar II.9 didapat Nc
= 8,8; Nq = 2,3; N粒 = 1
qu = 1,3 C Nc + Po Nq + 0,4 粒 B N粒
= 1,3 (25) (9) + 0,25 (19,75) (2,3) + 0,4
(19,75)(1)(1)
= 311,756 kN/m2
2) Metode Skempton
Dengan Df/B = 0,25/1 = 0, 25 dari analisa
pers.II.17 didapat Nc = 6,2
Nc = (1+0,2 x 0,25) x 6,2 = 6,51
qu = Cu Nc
= 25 (6,51)
= 162,75 kN/m2
3) Metode Prandtl
< = ( + 2)xC
qu = ( + 2)x 25
= 128,5 kN/m2
Dari perhitungan secara teoritis menggunakan metode
Terzhagi, Skempton dan Prandtl nilai daya dukung
yang paling mendekati dengan hasil pemodelan
menggunakan program / 0 ' adalah metode Terzaghi
dengan nilai 311,756 kN/m2
2) Tanah dengan Perkuatan
Setelah dilakukan pemodelan sebanyak 30 model,
perhtitungan daya dukung pondasi dangkal dengan
variasi perkuatan masing%masing 0,25B; 0,3B; 0,4B;
0,5B; 0,6B; 0,7B; 0,75B; 0,8B; 0,9B dan 1B, dengan
variasi jumlah lapis perkuatan sampai 3 lapis perkuatan
dan lebar bahan perkuatan yaitu sebesar 4B.
a) Tanah dengan Tiga Lapis Perkuatan
Dari perhitungan dengan menggunakan program / 0 '
) ' 1 di dapat nilai daya dukung tanah dengan
variasi jarak perkuatan dengan 3, 2 dan 1 lapis
perkuatan seperti pada tabel berikut:
Tabel 5. Rekapitulasi Daya Dukung Tanah dengan
Tiga Lapis Perkuatan
! = ' / % / '
b) Tanah dengan Dua Lapis Perkuatan
VARIASI JARAK
PERKUATAN
Force Y
Beban Qu
(kN/rad)
(Kn/rad) (kN/m族)
0,25 B 65.136 65.136 409.537
0,3 B 64.215 64.215 403.746
0,4 B 61.698 61.698 387.921
0,5 B 59.939 59.939 386.783
0,6 B 59.96 59.96 382.350
0,7 B 60.446 60.446 381.558
0,75 B 60.812 60.812 380.049
0,8 B 60.189 60.189 378.433
0,9 B 60.686 60.686 376.993
1 B 61.517 61.517 376.861
' 7 8 8 ' 2 ( 2 / ' 2 % 7 / 8 (
$ ! 9 $ ! $ / / 0 '
370
! "#
Tabel 6. Rekapitulasi Daya Dukung Tanah dengan Dua
Lapis Perkuatan
VARIASI JARAK
PERKUATAN Force Y Beban Qu
(kN/rad) (Kn/rad) (kN/m族)
0,25 B 63.965 63.965 403.407
0,3 B 64.161 64.161 402.174
0,4 B 61.553 61.553 387.009
0,5 B 59.862 59.862 382.451
0,6 B 59.784 59.784 380.483
0,7 B 60.21 60.21 380.413
0,75 B 60.504 60.504 378.565
0,8 B 60.144 60.144 378.150
0,9 B 60.515 60.515 376.377
1 B 60.828 60.828 375.887
! = ' / % / '
b) Tanah dengan Satu Lapis Perkuatan
Tabel 7. Rekapitulasi Daya Dukung Tanah dengan Satu
Lapis Perkuatan
VARIASI
JARAK
PERKUATAN Force Y Beban Qu
(kN/rad) (Kn/rad) (kN/m族)
0,25 B 63.824 63.824 402.866
0,3 B 64.075 64.075 401.288
0,4 B 61.43 61.43 386.236
0,5 B 59.791 59.791 380.457
0,6 B 59.745 59.745 379.062
0,7 B 60.137 60.137 378.873
0,75 B 60.259 60.259 378.106
0,8 B 59.699 59.699 375.931
0,9 B 60.289 60.289 375.641
1 B 60.511 60.511 375.352
! = ' / % / '
Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa nilai daya
dukung tanah dengan berbagai variasi jarak perkuatan
dan jumlah lapis perkuatan menghasilkan nilai daya
dukung tertinggi pada variasi 0,25 B dengan jumlah
lapis perkuatan sebanyak 3 lapis, dengan besar daya
dukung tanah yaitu sebesar 409,537 kPa.
3) Nilai BCR ( )
Rasio daya dukung (BCR) merupakan perbandingan
antara nilai daya dukung tanah yang diperkuat (qu)
dengan nilai daya dukung tanah tanpa perkuatan (q0).
Dari hasil pemodelan yang telah dilakukan lapis
anyaman bambu dan grid bambu sebagai perkuatan
dapat meningkatkan nilai ! * * ( (BCR)
tanah. Hal ini dapat dilihat di Tabel 8.
Tabel 8. Rekapitulasi Nilai BCR
VARIASI JARAK JUMLAH
PERKUATAN LAPISAN Qu BCR
(LAPIS) (Kn/m族)
0,25 B
1 402.866 1.191
2 403.407 1.193
3 409.537 1.211
0,3 B
1 401.288 1.186
2 402.174 1.189
3 403.746 1.194
0,4 B
1 386.236 1.142
2 387.009 1.144
3 387.921 1.147
0,5 B
1 380.457 1.125
2 382.451 1.131
3 386.783 1.144
0,6 B
1 379.062 1.121
2 380.483 1.125
3 382.35 1.130
0,7 B
1 378.873 1.120
2 380.413 1.125
3 381.558 1.128
0,75 B
1 378.106 1.118
2 378.565 1.119
3 380.049 1.124
0,8 B
1 375.931 1.111
2 378.15 1.118
3 378.433 1.119
0,9 B
1 375.641 1.111
2 376.377 1.113
3 376.993 1.115
1 B
1 375.352 1.110
2 375.887 1.111
3 376.861 1.114
Dari Tabel 8. dapat disimpulkan bahwa nilai rasio daya
dukung tanah atau $ - * ( . (BCR) yang
paling tinggi adalah pada variasi kedalaman perkuatan
0,25 B dengan jumlah perkuatan sebanyak tiga lapis
! 2 / '
' 7 8 8 ' 2 ( 2 / ' 2 % 7 / 8 (
$ ! 9 $ ! $ / / 0 '
371
! "#
perkuatan yaitu sebesar 1.211. Jika dibandingkan
dengan daya dukung tanah tanpa perkuatan sebesar
338,238 kPa dan daya dukung tanah dengan perkuatan
grid bambu dan anyaman bambu dengan variasi jarak
perkuatan 0,25B dan jumlah lapis perkuatan sebanyak
tiga lapis didapatkan hasil daya dukung tanah sebesar
409,537 kPa, hal ini menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan nilai daya dukung sebesar 21,079 %.
V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang bias diambil dari hasil
pemodelan pondasi dangkal dengan bantuan program
/ 0 ' ) ' 1 adalah sebagai berikut:
1. Dengan bantuan program / 0 ' nilai daya
dukung tanah tanpa perkuatan dengan
parameter tanah lempung hasil pengujian di
Laboratorium Mekanika Tanah jurusan
Teknik Sipil Unsri adalah sebesar 53,796 kPa.
2. Metode perhitungan daya dukung tanah
Terzaghi memberikan selisih nilai yang
mendekati dengan hasil pemodelan
menggunakan program / 0 '.
3. Perkuatan dengan variasi jarak perkuatan dari
dasar pondasi 0,25 B dengan jumlah lapis
perkuatan sebanyak 3 lapis menghasilkan nilai
daya dukung tertinggi yaitu sebesar 409,537
kPa.
4. Sedangkan perkuatan dengan variasi jarak
perkuatan dari dasar pondasi 0,8 B dengan
jumlah lapis perkuatan 1 lapis menghasilkan
nilai daya dukung terkecil yaitu sebesar
375,352 kPa.
5. Nilai $ - * ( . (BCR) paling
besar dimiliki oleh perkuatan dengan variasi
0,25 B dengan jumlah lapis perkuatan
sebanyak 3 lapis yaitu sebesar 1.21.
6. Persentase kenaikan daya dukung tanah
tertinggi adalah sebesar 21,079 % yaitu
dengan menggunakan variasi jarak perkuatan
0,25 B dan jumlah lapis perkuatan tiga
lapisan.
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan hasil dari
pemodelan ini yaitu sebagai berikut:
1. Perlu adanya pemodelan lebih lanjut
mengenai bahan perkuatan yang lebih efektif
dilihat dari segi kekuatan, kemudahan
pemakaian, ekonomi dan lain sebagainya.
2. Perlu adanya pemodelan lebih lanjut
mengenai jenis tanah yang dipakai sebagai
bahan pemodelan.
3. Perlu adanya pemodelan lebih lanjut
mengenai variasi jarak perkuatan dari dasar
pondasi, jumlah lapis perkuatan, ataupun
variasi jarak antar perkuatan.
4. Perlu adanya pemodelan lebih lanjut tentang
perhitungan daya dukung tanah dengan
menggunakan jenis pondasi dalam sebagai
modelnya.
5. Perlu adanya pemodelan lebih lanjut tentang
pengaruh 9 7 '% dan 9 >
/ '' terhadap nilai daya dukung tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Bowles, Joseph E, 1993, + + ? ' ' 9
%, Edisi Kedua, Erlangga, Jakarta.
Bowles, Joseph E, 1993, 8 ' 2 ' / ' .
Jilid kedua Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta,
Bowders, John. J, 1998, 9 '( % *' ?
. + * 8 ; ' - (' ' Geo
Institute Boston.
Das, M. Braja, 2006, / * ' + 9 *% *
; 0 % ; Canada,
Hardiyonatmo, Harry Christady, / ' #
Edisi ketiga, Gadjah Mada Univercity Press.
Kh, Sunggono, $ Bandung, Penerbit,
NOVA.
Morisco, 1999, . ( ' $ ! , Ganesha, Bandung.
Nakazawa, Kazuto dan Sosrodarsono, Suryono, 1981,
7 % @ / ' , Jakarta,
P.T.Prandnya paramita.
Standar Nasional Indonesia (SNI 07%2529). 1999.
7 / , 4 4
7 . Departemen Pekerjaan Umum,
Bandung.
Nugroho, 2011, 2 ( 2 / ' 2
% 9 ! 4 ! '
9 ' 9 $ ! Jurusan Teknik
Sipil Unri, Pekanbaru.
' 7 8 8 ' 2 ( 2 / ' 2 % 7 / 8 (
$ ! 9 $ ! $ / / 0 '
372
! "#
Purwana, 2008, 7 4 ' ! $ ' )'
7 ; = 8 ' / '
2 7 ' % 4 % ' +
Laboratorium Mekanika Tanah FT UNS, Solo.
Saputri, 2013, 8 ' 2 ( 2 / ' 2
%
7 / 9 $ !
8 ( $ ! '
/ % ' , Jurusan Teknik
Sipil Unsri, Sumatera Selatan.
Ad

Recommended

konfigurasi pondasi cerucuk
konfigurasi pondasi cerucuk
Nurhadi Akbar
Pondasi cerucuk
Pondasi cerucuk
Rona Ariyansyah
Analisa perilaku tanah ekspansif pada tiang pancang, ditinjau dari variabel k...
Analisa perilaku tanah ekspansif pada tiang pancang, ditinjau dari variabel k...
Vera Rohmadoniati
140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2
140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2
Irfan Ibrahim
Perhitungan perkerasan lentur
Perhitungan perkerasan lentur
Helny Lalan
Modifikasi perencanaan abutmnet dan pondasi
Modifikasi perencanaan abutmnet dan pondasi
Yuko Riswandha
Perkerasan kaku
Perkerasan kaku
Artawimbawa
Pemilihan teknik perbaikan perkerasan jalan
Pemilihan teknik perbaikan perkerasan jalan
AdelyaHakim1
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
Reski Aprilia
Jurnal u ditch
Jurnal u ditch
RomiRajiman
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
seed3d
sidang
sidang
Arif Nurdiyat Nandaru
abstract
abstract
dindianaaa
Rock mass classification system
Rock mass classification system
Sylvester Saragih
Paper teguh jrisetgeotam
Paper teguh jrisetgeotam
Agustina Slamet
Klasifikasi RQD
Klasifikasi RQD
Teguh Efrianes
Its paper-27149-3109100080-paper
Its paper-27149-3109100080-paper
Jorgii Bonceng
Perbaikan Tanah Gambut
Perbaikan Tanah Gambut
CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK
Pemodelan Penentuan Hutan Lindung (HL) dengan Metode Pembobotan Perbandingan ...
Pemodelan Penentuan Hutan Lindung (HL) dengan Metode Pembobotan Perbandingan ...
Bappeda Belitung Timur
Soiltest
Soiltest
Juni SIpahutar
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Franky Sihombing
PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA
PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA
UNIVERSITY OF PAPUA
Tata tulis laporan kerja batu & lab konstruksi i
Tata tulis laporan kerja batu & lab konstruksi i
Namaku Anda
Jurnal 2
Jurnal 2
riky irawan
Seminar Hasil Presentation1
Seminar Hasil Presentation1
Ihsan Rabbani
Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2
pakkamba
396 763-6-pb
396 763-6-pb
AmdMdkr
E-Book Desain Pondasi Tahan Gempa Sesuai SNI 03-1726-2002
E-Book Desain Pondasi Tahan Gempa Sesuai SNI 03-1726-2002
ymikhael4
1839_desain-pondasi-tahan-gempa.pdf
1839_desain-pondasi-tahan-gempa.pdf
mukhlisin19
1824 chapter 2
1824 chapter 2
Tony Yusuef

More Related Content

What's hot (17)

TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
Reski Aprilia
Jurnal u ditch
Jurnal u ditch
RomiRajiman
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
seed3d
sidang
sidang
Arif Nurdiyat Nandaru
abstract
abstract
dindianaaa
Rock mass classification system
Rock mass classification system
Sylvester Saragih
Paper teguh jrisetgeotam
Paper teguh jrisetgeotam
Agustina Slamet
Klasifikasi RQD
Klasifikasi RQD
Teguh Efrianes
Its paper-27149-3109100080-paper
Its paper-27149-3109100080-paper
Jorgii Bonceng
Perbaikan Tanah Gambut
Perbaikan Tanah Gambut
CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK
Pemodelan Penentuan Hutan Lindung (HL) dengan Metode Pembobotan Perbandingan ...
Pemodelan Penentuan Hutan Lindung (HL) dengan Metode Pembobotan Perbandingan ...
Bappeda Belitung Timur
Soiltest
Soiltest
Juni SIpahutar
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Franky Sihombing
PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA
PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA
UNIVERSITY OF PAPUA
Tata tulis laporan kerja batu & lab konstruksi i
Tata tulis laporan kerja batu & lab konstruksi i
Namaku Anda
Jurnal 2
Jurnal 2
riky irawan
Seminar Hasil Presentation1
Seminar Hasil Presentation1
Ihsan Rabbani
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
Reski Aprilia
Jurnal u ditch
Jurnal u ditch
RomiRajiman
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
seed3d
Rock mass classification system
Rock mass classification system
Sylvester Saragih
Paper teguh jrisetgeotam
Paper teguh jrisetgeotam
Agustina Slamet
Its paper-27149-3109100080-paper
Its paper-27149-3109100080-paper
Jorgii Bonceng
Pemodelan Penentuan Hutan Lindung (HL) dengan Metode Pembobotan Perbandingan ...
Pemodelan Penentuan Hutan Lindung (HL) dengan Metode Pembobotan Perbandingan ...
Bappeda Belitung Timur
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Franky Sihombing
PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA
PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA
UNIVERSITY OF PAPUA
Tata tulis laporan kerja batu & lab konstruksi i
Tata tulis laporan kerja batu & lab konstruksi i
Namaku Anda
Seminar Hasil Presentation1
Seminar Hasil Presentation1
Ihsan Rabbani

Similar to 212100 analisa-daya-dukung-pondasi-dangkal-pada (14)

Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2
pakkamba
396 763-6-pb
396 763-6-pb
AmdMdkr
E-Book Desain Pondasi Tahan Gempa Sesuai SNI 03-1726-2002
E-Book Desain Pondasi Tahan Gempa Sesuai SNI 03-1726-2002
ymikhael4
1839_desain-pondasi-tahan-gempa.pdf
1839_desain-pondasi-tahan-gempa.pdf
mukhlisin19
1824 chapter 2
1824 chapter 2
Tony Yusuef
10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah
Jaka Jaka
Pertemuan_1- Teknik Dasar prinsip pembuatan pondasi
Pertemuan_1- Teknik Dasar prinsip pembuatan pondasi
Firdianakhoirunnisaa1
BUAT PPT nya spt ini Pondasi.pdf
BUAT PPT nya spt ini Pondasi.pdf
darmadi ir,mm
Contoh Artikel
Contoh Artikel
noussevarenna
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
Shaleh Afif Hasibuan
Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...
Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...
noussevarenna
Pondasi
Pondasi
Melati Lestari
1 pondasi
1 pondasi
Joko Tole
1 pondasi
1 pondasi
dodi rahmawan
Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2
pakkamba
396 763-6-pb
396 763-6-pb
AmdMdkr
E-Book Desain Pondasi Tahan Gempa Sesuai SNI 03-1726-2002
E-Book Desain Pondasi Tahan Gempa Sesuai SNI 03-1726-2002
ymikhael4
1839_desain-pondasi-tahan-gempa.pdf
1839_desain-pondasi-tahan-gempa.pdf
mukhlisin19
1824 chapter 2
1824 chapter 2
Tony Yusuef
10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah
Jaka Jaka
Pertemuan_1- Teknik Dasar prinsip pembuatan pondasi
Pertemuan_1- Teknik Dasar prinsip pembuatan pondasi
Firdianakhoirunnisaa1
BUAT PPT nya spt ini Pondasi.pdf
BUAT PPT nya spt ini Pondasi.pdf
darmadi ir,mm
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
Shaleh Afif Hasibuan
Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...
Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...
noussevarenna
1 pondasi
1 pondasi
Joko Tole
Ad

Recently uploaded (14)

Presentasi_Autopsy_Forensik_Digital.pptx
Presentasi_Autopsy_Forensik_Digital.pptx
christopernkunku25
Bab 2_Kesetimbangan Gaya matakuliah mektek
Bab 2_Kesetimbangan Gaya matakuliah mektek
AhmadZubairSultanJur
penggunaan-model-hidrologi-swat-soil-and-water-assessment-tn17a9m6td.pdf
penggunaan-model-hidrologi-swat-soil-and-water-assessment-tn17a9m6td.pdf
Groupy -
mekanika tanah 1 tulisan dari hary christady
mekanika tanah 1 tulisan dari hary christady
MikeJoyful
Johanes_KSOP%20Kelas%20II%20Cilacap_Talent%20Scouting%20DJPL%202024.pdf.pdf
Johanes_KSOP%20Kelas%20II%20Cilacap_Talent%20Scouting%20DJPL%202024.pdf.pdf
JohanesDenggan1
693045089-4A-Penyusunan-DED-dan-RAB-Air-Unit-Air-baku.pptx
693045089-4A-Penyusunan-DED-dan-RAB-Air-Unit-Air-baku.pptx
ReginaMardatillah1
4 Instalasi Sistem Feeder Antenna & Propagasi.pdf
4 Instalasi Sistem Feeder Antenna & Propagasi.pdf
AminMustofa16
persetasi, awal pekerjaan...............
persetasi, awal pekerjaan...............
teynomas
Pertemuan 3-4#Kendali Industri Dasar.pdf
Pertemuan 3-4#Kendali Industri Dasar.pdf
adyapakaapatya2
Sektor Industri dan Industrialisasi_20250602_094547_0000.pdf
Sektor Industri dan Industrialisasi_20250602_094547_0000.pdf
sasuken798
rangkuman untuk Bahan Ajar Mekanika Tanah
rangkuman untuk Bahan Ajar Mekanika Tanah
MikeJoyful
kekuatan sambungan las teknik mesin d3.pdf
kekuatan sambungan las teknik mesin d3.pdf
setya1350
4. K3 Forklift presentasi untuk umum.ppt
4. K3 Forklift presentasi untuk umum.ppt
IchankIchal
PCM BLK Kediri..........................
PCM BLK Kediri..........................
teynomas
Presentasi_Autopsy_Forensik_Digital.pptx
Presentasi_Autopsy_Forensik_Digital.pptx
christopernkunku25
Bab 2_Kesetimbangan Gaya matakuliah mektek
Bab 2_Kesetimbangan Gaya matakuliah mektek
AhmadZubairSultanJur
penggunaan-model-hidrologi-swat-soil-and-water-assessment-tn17a9m6td.pdf
penggunaan-model-hidrologi-swat-soil-and-water-assessment-tn17a9m6td.pdf
Groupy -
mekanika tanah 1 tulisan dari hary christady
mekanika tanah 1 tulisan dari hary christady
MikeJoyful
Johanes_KSOP%20Kelas%20II%20Cilacap_Talent%20Scouting%20DJPL%202024.pdf.pdf
Johanes_KSOP%20Kelas%20II%20Cilacap_Talent%20Scouting%20DJPL%202024.pdf.pdf
JohanesDenggan1
693045089-4A-Penyusunan-DED-dan-RAB-Air-Unit-Air-baku.pptx
693045089-4A-Penyusunan-DED-dan-RAB-Air-Unit-Air-baku.pptx
ReginaMardatillah1
4 Instalasi Sistem Feeder Antenna & Propagasi.pdf
4 Instalasi Sistem Feeder Antenna & Propagasi.pdf
AminMustofa16
persetasi, awal pekerjaan...............
persetasi, awal pekerjaan...............
teynomas
Pertemuan 3-4#Kendali Industri Dasar.pdf
Pertemuan 3-4#Kendali Industri Dasar.pdf
adyapakaapatya2
Sektor Industri dan Industrialisasi_20250602_094547_0000.pdf
Sektor Industri dan Industrialisasi_20250602_094547_0000.pdf
sasuken798
rangkuman untuk Bahan Ajar Mekanika Tanah
rangkuman untuk Bahan Ajar Mekanika Tanah
MikeJoyful
kekuatan sambungan las teknik mesin d3.pdf
kekuatan sambungan las teknik mesin d3.pdf
setya1350
4. K3 Forklift presentasi untuk umum.ppt
4. K3 Forklift presentasi untuk umum.ppt
IchankIchal
PCM BLK Kediri..........................
PCM BLK Kediri..........................
teynomas
Ad

212100 analisa-daya-dukung-pondasi-dangkal-pada

  • 1. 364 ! "# ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI DANGKAL PADA TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN PERKUATAN ANYAMAN BAMBU DAN GRID BAMBU DENGAN BANTUAN PROGRAM Medio Agustian Nusantara Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya, Kampus Indralaya Ogan Ilir E%mail: agustianmedio@yahoo.co.id ABSTRAK $ ! ! % & ' % ! ( ! ' % ' ( % ' ! ) * % ' % % ( % ( % ! ( ( ! % ' ( ' ! ( ! % % ' + ( ! ( ! ! ( ! ! ' ! ' ! % ' % , % ( % $-. ! ! ( ! ! / ' ! / 0 ' ) ' 1 / ( % % ) ' , , % ' ! ( ' % ( % % + % ! ! ! % ' / 0 ' 2 % ' ! %& ! % , % ' ) ' , ' ' " $ ! ( % ( ' ! ' "3 / 2 % ! %& ' , ' ' ( % , ' ! ' 4 * % ( ! ! ( % / 0 ' I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya pertumbuhan penduduk dewasa ini serta pelaksanaan konstruksi yang semakin banyak dilakukan memaksa pemilihan lokasi dengan kondisi tanah yang kurang baik seperti tanah lempung harus tetap dilakukan. Sebelum melakukan pembangunan perlu adanya perencanaan pondasi dengan mempertimbangkan kondisi tanah. Tanah yang berada di bawah suatu konstruksi harus dapat memikul beban yang ada di atasnya tanpa mengalami kegagalan geser ('% + 5 dan dengan penurunan 6' 5 yang dapat ditolerir. Jenis tanah lempung 6* (5 memiliki beberapa sifat yang kurang menguntungkan bagi suatu konstruksi. Tanah lempung memiliki tegangan geser dan permeabilitas yang rendah oleh karena itu tanah tersebut harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai landasan konstruksi agar memperoleh daya dukung yang lebih baik. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian terhadap daya dukung pondasi dangkal di atas tanah lempung 6* (5 dengan perkuatan anyaman bambu dan grid bambu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya dukung pondasi pada tanah tanpa perkuatan dan tanah dengan beberapa lapis perkuatan dengan pemodelan menggunakan program. Penggunaan bahan perkuatan dengan anyaman bambu dan grid bambu adalah alternatif pengganti perkuatan dengan menggunakan 0 yang umum digunakan sebagai bahan perkuatan agar lebih ekonomis dan mudah di dapat. Perbandingan antara daya dukung pondasi dan penurunan tanah dengan pemodelan skala laboratorium dengan pemodelan dengan bantuan program memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Salah satu keunggulan dari pemodelan dengan bantuan program yaitu dapat melakukan pemodelan dengan menggunakan banyak variasi perkuatan dan jumlah lapis perkuatan dalam waktu yang relatif singkat tanpa harus dibatasi oleh faktor biaya. Pengunaan program aplikasi dengan bantuan komputer diharapkan dapat membantu dalam
  • 2. ' 7 8 8 ' 2 ( 2 / ' 2 % 7 / 8 ( $ ! 9 $ ! $ / / 0 ' 365 ! "# merencanakan dan mendisain konstruksi bangunan. Untuk itu, penggunaan aplikasi program komputer digunakan untuk membantu kecepatan pengerjaan perhitungan serta membantu dalam menentukan disain yang tepat guna. Aplikasi komputer yang digunakan pada pemodelan ini adalah Program / 0 ' ) ' 8.2 1.2. Tujuan Adapun tujuan dari pemodelan ini yaitu: 1. Mengetahui besarnya daya dukung pondasi dangkal yang berada pada tanah lempung yang diberi perkuatan dengan berbagai variasi jarak perkuatan dan jumlah lapisan perkuatan dengan bantuan program / 0 ' versi 8.2. 2. Mengetahui variasi perkuatan yang paling optimum melalui pemodelan menggunakan program / 0 ' versi 8.2 3. Mengetahui nilai $ - * ( . (BCR) dari masing%masing variasi perkuatan. II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Tanah Tanah di alam terdiri dari campuran butiran%butiran mineral dengan atau tanpa kandungan bahan organik. Butiran butiran dengan mudah dipisah pisahkan satu sama lain dengan kocokan air. Tanah berasal dari pelapukan batuan, yang prosesnya dapat secara fisik maupun kimia. Sifat sifat teknis tanah, kecuali dipengaruhi oleh sifat batuan induk yang merupakan material asalnya, juga dipengaruhi oleh unsur unsur luar yang menjadi penyebab terjadinya pelapukan batuan tersebut (Hardiyatmo, 2011). 2.2. Pondasi Dangkal Secara umum pondasi merupakan struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah, atau bagian bangunan yang terletak di bawah permukaan tanah yang memiliki fungsi sebagai pemikul beban bangunan yang berada di atasnya. Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap beratnya sendiri, beban% beban bangunan (beban isi bangunan), gaya%gaya luar yang bekerja seperti: gempa bumi, tekanan angin, dan lain%lain tanpa harus mengalami penurunan yang melebihi batas yang diijinkan. Terdapat dua macam pondasi yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal digunakan bila bangunan yang berada di atasnya tidak terlalu besar, biasanya pondasi dangkal digunakan untuk rumah sederhana namun pondasi dangkal juga dapat dipakai untuk bangunan umum lainya asalkan berada di atas tanah yang keras dengan daya dukung tanah yang baik. 2.3. Daya Dukung Tanah Lempung Daya dukung tanah adalah kemampuan tanah untuk menahan tekanan atau beban bangunan pada tanah dengan aman tanpa menimbulkan keruntuhan geser dan penurunan berlebihan (Najoan, 20020). Daya dukung yang aman terhadap keruntuhan tidak berarti bahwa penurunan pondasi akan berada dalam batas%batas yang diizinkan. Oleh karena itu, analisis penurunan harus dilakukan karena umumnya bangunan peka terhadap penurunan yang berlebihan. Kapasitas nilai daya dukung dari suatu tanah didasarkan pada karakteristik tanah dasar dan dipertimbangkan terhadap kriteria penurunan dan stabilitas yang diisyaratkan, termasuk faktor aman terhadap keruntuhan. 2.4. Teori Perhitungan Daya Dukung Analisa Terzaghi Apabila untuk pondasi tidak menerus, persamaan berikut dapat digunakan. Dengan bentuk pondasi bujur sangkar qu = 1,3 c Nc + Po Nq + 0,4 粒 BN粒 .(1) Dengan bentuk pondasi lingkaran qu = 1,3 c Nc + Po Nq + 0,3 粒 B N粒....(2) Dengan bentuk pondasi persegi panjang qu = c Nc (1+0,3B/L) + Po Nq + 0,5 粒 B N粒..(3) dimana : qu = daya dukung ultimit c = kohesi tanah 粒 = berat volume tanah yang dipertimbangkan terhadap posisi muka air tanah (kN/m3 ) Nc, Nq, N粒 = fungsi yang tergantung dari sudut geser dalam, dan merupakan koefisien% koefisieb daya dukung Df = kedalaman pondasi yang tertanam didalam tanah (m) Po = 粒.f.D = tekanan ) ! pada dasar pondasi (kN/m2 ) B = Lebar atau diamater pondasi (m) L = panjang pondasi (m) 2.5. Bambu Menurut Siopongco dan Munandar (1987) bambu adalah tanaman yang termasuk $ ! , salah satu anggota sub familia rumput, yang pertumbuhannya sangat cepat.
  • 3. ' 7 8 8 ' 2 ( 2 / ' 2 % 7 / 8 ( $ ! 9 $ ! $ / / 0 ' 366 ! "# Apabila dibandingkan dengan baja yang mempunyai berat jenis antara 6.0 8.0 (Sementara BJ bambu 0.6 0.8), kuat tarik ( ' %) baja hanya sebesar 2.3 3.0 lebih besar dibandingkan dengan kekuatan tarik bambu. Dengan demikian bambu mempunyai kekuatan tarik per unit berat jenisnya sebesar 3 % 4 kali lebih besar dibandingkan dengan baja. (Morisco, 1999) 2.6. Metode Elemen Hingga Banyak program komputer yang menggunakan metode ini, sehingga dalam menggunakannya perlu memahami konsep dasar, struktur, sistem operasi program itu. Program Plaxis menggunakan konsep metode elemen hingga. Metode elemen hingga didasari prinsip membagi atau diskretisasi dari suatu kontinum, di mana kontinum tersebut dapat berupa sistem struktur, massa ataupun benda padat lainnya yang akan dianalisis. Pembagian dalam metode ini untuk membagi suatu benda menjadi elemen yang lebih kecil, sehingga mudah untuk dianalisis. Dengan adanya pembagian tersebut maka suatu sistem yang memiliki derajat kebebasan tak terhingga dapat didekati menjadi suatu sistem yang memiliki derajat kebebasan berhingga. 2.7. Program Untuk memodelkan dan menghitung penurunan serta daya dukung pondasi dangkal dalam penelitian ini digunakan program / 0 ' versi 8.2 yang sudah dilengkapi dengan kemampuan untuk melakukan permodelan elemen hingga. Program Plaxis mempunyai banyak kemampuan menganalisa seperti: kestabilan konstruksi, faktor keamanan, deformasi, analisa konstruksi. Yang digunakan dalam aplikasi konstruksi timbunan, dinding penahan tanah dan terowongan. III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan yaitu pengujian sampel tanah yang dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Unsri kemudian dan pengujian kuat tarik bahan perkuatan grid bambu dan anyaman bambu kemudian dilanjutkan dengan pemodelan dengan bantuan program / 0 ' ) ' 1 . 3.1. Rancangan Model Melalui Program versi 8.2 Setelah data primer hasil pengujian di laboratorium dan data sekunder telah terkumpul, maka selanjutnya yaitu melakukan pemodelan dengan menggunakan bantuan program komputer berbasis elemen hingga yaitu / 0 ' ) ' 1 Pemodelan dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu memasukkan dimensi pondasi, data parameter tanah dan bahan perkuatan berupa grid dan anyaman bambu hasil uji laboratorium yang dilakukan sebelumnya. Selanjutnya dilakukan pemodelan pada variasi jarak antar dasar pondasi dan perkuatan (d/B) serta variasi jumlah lapisan perkuatan. d melambang kan jarak antar dasar pondasi dan perkuatan sedangkan B melambangkan lebar pondasi. Untuk parameter d/B dalam pemodelan ini menggunakan 0,25; 0,3; 0,4; 0,5; 0,6; 0.7; 0,75; 0,8; 0,9; 1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa d adalah 0,25B 0,3B; 0,4B; 0,5B; 0,B6; 0.7B; 0,75B; 0,8B; 0,9B; 1B. Dilakukan tahapan pemodelan dari 1 lapisan perkuatan. Selanjutnya dilakukan pemodelan dengan variasi jumlah lapisan perkuatan 2 dan 3 lapisan pernkuatan pada setiap sampel. Jarak antar lapisan perkuatan di ambil dari ketentuan 0,67B (Mark Hwayne, Jie Han, dan Ken Akins 1998). Variasi jarak dan jumlah lapisan akan dilakukan untuk setiap model sehingga jumlah model yang akan dibuat pada program / 0 ' sebanyak 31 model. Berikut model dari pondasi dengan menggunakan variasi perkuatan 0,25 B tiga lapis. a
  • 4. ' 7 8 8 ' 2 ( 2 / ' 2 % 7 / 8 ( $ ! 9 $ ! $ / / 0 ' 367 ! "# 3.2. Analisa Hasil Dari pemodelan yang dilakukan didapat data daya dukung pondasi dangkal (Qu) pada tanah lempung lunak tanpa perkuatan dan daya dukung tanah dengan beberapa lapis perkuatan. Pengujian dilakukan dengan variasi jarak perkuatan terhadap dasar pondasi dan variasi jumlah lapisan perkuatan. Sehingga jumlah pemodelan yang dibuat sebanyak 31 model dan dari model yang dibuat tersebut akan dilakukan perbandingan dalam hal daya dukung tanah terhadap penurunan tanah. Adapun hasil yang akan didapat dari hasil pemodelan antara lain : 1. Daya dukung tanah tanpa perkuatan dan dengan perkuatan pada tanah lempung. 2. Membuat grafik hubungan antara penurunan dan penambahan beban pada setiap pemodelan sehingga akan didapat daya dukung dari masing% masing pemodelan. 3. Mencari nilai BCR 6$ - * ( . 5 pada masing masing pemodelan. IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengujian Parameter Tanah dan Bahan Perkuatan Pengujian parameter tanah dilakukan untuk mengetahui karakteristik tanah yang akan digunakan untuk melakukan pemodelan. Sedangkan pengujian bahan perkuatan dilakukan untuk mengetahui nilai kuat lentur dari bahan perkuatan yang digunakan dalam hal ini yaitu grid dan anyaman bambu. Pengujian yang dilakukan untuk mendapatkan parameter tanah yaitu dengan pengujian Triaxial. Sedangkan pengujian parameter bahan perkuatan yang dilakukan yaitu pengujian kuat lentur. 1) Tanah Lempung Parameter tanah lempung yang berasal dari daerah KM 18 Kecamatan Alang%alang yang dihasilkan melalui pengujian laboratorium dan pendekatan ilmiah digunakan sebagai input data pada program / 0 ' Tabel 1. Parameter Tanah Lempung Parameter Tanah Nilai Kohesi (c) 25 kN/m族 Sudut geser () 8,42 属 Berat isi (粒) 19,75 kN/m続 Modulus Elastisitas (E) 2500 kN/m族 Angka Poisson (僚) 0.35 Permeabilitas (kx, ky) 2,64.10俗 m 7 7 7 % - ! 7 ( : 2 ! 2 / ' Pengujian Triaxial (ASTM D 2850 70) yang dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah jurusan Teknik Sipil Unsri menggunakan 3 sampel tanah yang dicetak dengan cetakan silinder dengan volume 76,521 cm続, diameter 3,73 cm, tinggi 7 cm dan berat 100,93 gr. Dari jumlah sampel pengujian triaxial sebanyak 3 sampel dan nilai berat isi tanah (粒) 19,75 kN/m続 di dapat nilai kohesi (c) sebesar 25 kN/m族 dan sudut geser () sebesar 8,42属. 2) Pasir Pasir yang digunakan pada pemodelan berfungsi sebagai landasan atau lantai kerja dari pondasi. Adapun parameter pasir yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 2. Parameter Pasir Parameter Tanah Nilai Kohesi (c) 5 kN/m族 Sudut geser () 30 属 Berat isi (粒) 20 kN/m続 Modulus Elastisitas (E) 10.000 kN/m族 Angka Poisson (僚) 0.3 Permeabilitas (kx, ky) 0,864 m 7 7 7 % - ! 7 ( 2 ! 2 / ' 3) Pondasi Pondasi yang digunakan dalam pemodelan ini memiliki dimensi panjang 1 meter, lebar 1 meter, dan ketebalan 0,25 meter. Karena jenis pondasi yang digunakan adalah pondasi dangkal berbentuk persegi maka kekuatan yang dimiliki tidak terlalu besar sehingga parameter pondasi dipilih sebagai berikut: ! 2 / ! Gambar.1. a) Pondasi dengan Tiga Lapis Perkuatan b) Pondasi Tanpa Perkuatan
  • 5. ' 7 8 8 ' 2 ( 2 / ' 2 % 7 / 8 ( $ ! 9 $ ! $ / / 0 ' 368 ! "# Tabel 3. Parameter Pondasi Parameter Pondasi Nilai Berat jenis beton (粒) 24 kN/m続 Modulus Elastisitas (E) 20347798 kN/m族 Angka Poisson (僚) 0,25 7 7 ; ' * 7 ( / ' ! 2 / ' 4) Perkuatan Grid Bambu dan Anyaman Bambu Data perkuatan grid bambu dan anyaman bambu yang diperlukan pada program / 0 ' yaitu nilai kuat lentur bahan perkuatan (EA). Sampel yang digunakan untuk pengujian kuat lentur terdiri dari tiga sampel, hasil pengujian kuat lentur yaitu berupa nilai beban (kg.f) yang terbaca pada arloji alat dengan jarak tumpuan yaitu sebesar 170 mm. Berikut merupakan data material perkuatan yang digunakan untuk pemodelan pada program / 0 ' ) ' 1 Tabel 4. Parameter Bahan Perkuatan Parameter Bahan Perkuatan Nilai ( 9 Propertis (E.A) 4076,976 kN/m + * ' ; ' * ! 2 / ' 4.2. Hasil Pemodelan Dengan Menggunakan Pemodelan dengan bantuan program / 0 ' ) ' 1 dilakukan dengan menggunakan 30 pemodelan dengan variasi kedalaman perkuatan dari dasar pondasi masing%masing 0,25B; 0,3B; 0,4B; 0,5B; 0,6B; 0,7B; 0,75B; 0,8B; 0,9B dan 1B, dengan variasi jumlah lapisan perkuatan sampai 3 lapis perkuatan dan lebar bahan perkuatan yang digunakan yaitu sebesar 4B, adapun nilai B merupakan lebar dari pondasi yang dipakai pada pemodelan. Perhitungan daya dukung tanah didasarkan pada metode Michael T. Adams dan James G. Collins, yaitu dengan pembuatan grafik hubungan pembebanan dan penurunan. 1) Tanah tanpa Perkuatan = = 族 = . ( , )族 = 338,237 kN/m2 2) Tanah dengan 3 Lapis Perkuatan (0,25 B, Lebar 4B) ! 2 / ' Gambar 1. Grafik Pembebanan Tanpa Perkuatan. ! 2 / ' Gambar 2. Grafik Pembebanan 0,25 B 3 Lapis Perkuatan.
  • 6. ' 7 8 8 ' 2 ( 2 / ' 2 % 7 / 8 ( $ ! 9 $ ! $ / / 0 ' 369 ! "# Dari grafik tersebut ditarik garis lurus perpanjangan dari 2 garis lengkung kurva (diagram interaksi) yang berpotongan di 1 titik, sehingga didapat nilai beban maksimal sebesar 65,136 kN/rad. Karena berat sendiri pondasi sudah dihitung pada program / 0 ' maka untuk mencari daya dukung pondasi tanpa perkuatan sebagai berikut: = = 族 = , ( , )族 = 409,537 kN/m2 4.3.Pembahasan 1) Daya Dukung Tanpa Perkuatan Perhitungan daya dukung secara empiris dilakukan dengan menggunakan rumus daya dukung tanah menurut teori para ahli. Pada pembahasan ini menggunakan teori Prandtl, Terzaghi dan Skempton. Perhitungan empiris menjadi dasar nilai daya dukung tanah tanpa perkuatan. Data data tanah yang diperlukan untuk perhitungan daya dukung tanah secara empiris adalah nilai Cu, 粒, B, Df, , Nc, Nq, dan N粒. Diketahui: C = 25 kN/m2 粒 = 19,75 kN/m続 Df = 0,25 m B = 1 m = 8,42属 Penyelesaian: 1) Metode Terzaghi = 8,42 属, sehingga dari Gambar II.9 didapat Nc = 8,8; Nq = 2,3; N粒 = 1 qu = 1,3 C Nc + Po Nq + 0,4 粒 B N粒 = 1,3 (25) (9) + 0,25 (19,75) (2,3) + 0,4 (19,75)(1)(1) = 311,756 kN/m2 2) Metode Skempton Dengan Df/B = 0,25/1 = 0, 25 dari analisa pers.II.17 didapat Nc = 6,2 Nc = (1+0,2 x 0,25) x 6,2 = 6,51 qu = Cu Nc = 25 (6,51) = 162,75 kN/m2 3) Metode Prandtl < = ( + 2)xC qu = ( + 2)x 25 = 128,5 kN/m2 Dari perhitungan secara teoritis menggunakan metode Terzhagi, Skempton dan Prandtl nilai daya dukung yang paling mendekati dengan hasil pemodelan menggunakan program / 0 ' adalah metode Terzaghi dengan nilai 311,756 kN/m2 2) Tanah dengan Perkuatan Setelah dilakukan pemodelan sebanyak 30 model, perhtitungan daya dukung pondasi dangkal dengan variasi perkuatan masing%masing 0,25B; 0,3B; 0,4B; 0,5B; 0,6B; 0,7B; 0,75B; 0,8B; 0,9B dan 1B, dengan variasi jumlah lapis perkuatan sampai 3 lapis perkuatan dan lebar bahan perkuatan yaitu sebesar 4B. a) Tanah dengan Tiga Lapis Perkuatan Dari perhitungan dengan menggunakan program / 0 ' ) ' 1 di dapat nilai daya dukung tanah dengan variasi jarak perkuatan dengan 3, 2 dan 1 lapis perkuatan seperti pada tabel berikut: Tabel 5. Rekapitulasi Daya Dukung Tanah dengan Tiga Lapis Perkuatan ! = ' / % / ' b) Tanah dengan Dua Lapis Perkuatan VARIASI JARAK PERKUATAN Force Y Beban Qu (kN/rad) (Kn/rad) (kN/m族) 0,25 B 65.136 65.136 409.537 0,3 B 64.215 64.215 403.746 0,4 B 61.698 61.698 387.921 0,5 B 59.939 59.939 386.783 0,6 B 59.96 59.96 382.350 0,7 B 60.446 60.446 381.558 0,75 B 60.812 60.812 380.049 0,8 B 60.189 60.189 378.433 0,9 B 60.686 60.686 376.993 1 B 61.517 61.517 376.861
  • 7. ' 7 8 8 ' 2 ( 2 / ' 2 % 7 / 8 ( $ ! 9 $ ! $ / / 0 ' 370 ! "# Tabel 6. Rekapitulasi Daya Dukung Tanah dengan Dua Lapis Perkuatan VARIASI JARAK PERKUATAN Force Y Beban Qu (kN/rad) (Kn/rad) (kN/m族) 0,25 B 63.965 63.965 403.407 0,3 B 64.161 64.161 402.174 0,4 B 61.553 61.553 387.009 0,5 B 59.862 59.862 382.451 0,6 B 59.784 59.784 380.483 0,7 B 60.21 60.21 380.413 0,75 B 60.504 60.504 378.565 0,8 B 60.144 60.144 378.150 0,9 B 60.515 60.515 376.377 1 B 60.828 60.828 375.887 ! = ' / % / ' b) Tanah dengan Satu Lapis Perkuatan Tabel 7. Rekapitulasi Daya Dukung Tanah dengan Satu Lapis Perkuatan VARIASI JARAK PERKUATAN Force Y Beban Qu (kN/rad) (Kn/rad) (kN/m族) 0,25 B 63.824 63.824 402.866 0,3 B 64.075 64.075 401.288 0,4 B 61.43 61.43 386.236 0,5 B 59.791 59.791 380.457 0,6 B 59.745 59.745 379.062 0,7 B 60.137 60.137 378.873 0,75 B 60.259 60.259 378.106 0,8 B 59.699 59.699 375.931 0,9 B 60.289 60.289 375.641 1 B 60.511 60.511 375.352 ! = ' / % / ' Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa nilai daya dukung tanah dengan berbagai variasi jarak perkuatan dan jumlah lapis perkuatan menghasilkan nilai daya dukung tertinggi pada variasi 0,25 B dengan jumlah lapis perkuatan sebanyak 3 lapis, dengan besar daya dukung tanah yaitu sebesar 409,537 kPa. 3) Nilai BCR ( ) Rasio daya dukung (BCR) merupakan perbandingan antara nilai daya dukung tanah yang diperkuat (qu) dengan nilai daya dukung tanah tanpa perkuatan (q0). Dari hasil pemodelan yang telah dilakukan lapis anyaman bambu dan grid bambu sebagai perkuatan dapat meningkatkan nilai ! * * ( (BCR) tanah. Hal ini dapat dilihat di Tabel 8. Tabel 8. Rekapitulasi Nilai BCR VARIASI JARAK JUMLAH PERKUATAN LAPISAN Qu BCR (LAPIS) (Kn/m族) 0,25 B 1 402.866 1.191 2 403.407 1.193 3 409.537 1.211 0,3 B 1 401.288 1.186 2 402.174 1.189 3 403.746 1.194 0,4 B 1 386.236 1.142 2 387.009 1.144 3 387.921 1.147 0,5 B 1 380.457 1.125 2 382.451 1.131 3 386.783 1.144 0,6 B 1 379.062 1.121 2 380.483 1.125 3 382.35 1.130 0,7 B 1 378.873 1.120 2 380.413 1.125 3 381.558 1.128 0,75 B 1 378.106 1.118 2 378.565 1.119 3 380.049 1.124 0,8 B 1 375.931 1.111 2 378.15 1.118 3 378.433 1.119 0,9 B 1 375.641 1.111 2 376.377 1.113 3 376.993 1.115 1 B 1 375.352 1.110 2 375.887 1.111 3 376.861 1.114 Dari Tabel 8. dapat disimpulkan bahwa nilai rasio daya dukung tanah atau $ - * ( . (BCR) yang paling tinggi adalah pada variasi kedalaman perkuatan 0,25 B dengan jumlah perkuatan sebanyak tiga lapis ! 2 / '
  • 8. ' 7 8 8 ' 2 ( 2 / ' 2 % 7 / 8 ( $ ! 9 $ ! $ / / 0 ' 371 ! "# perkuatan yaitu sebesar 1.211. Jika dibandingkan dengan daya dukung tanah tanpa perkuatan sebesar 338,238 kPa dan daya dukung tanah dengan perkuatan grid bambu dan anyaman bambu dengan variasi jarak perkuatan 0,25B dan jumlah lapis perkuatan sebanyak tiga lapis didapatkan hasil daya dukung tanah sebesar 409,537 kPa, hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai daya dukung sebesar 21,079 %. V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang bias diambil dari hasil pemodelan pondasi dangkal dengan bantuan program / 0 ' ) ' 1 adalah sebagai berikut: 1. Dengan bantuan program / 0 ' nilai daya dukung tanah tanpa perkuatan dengan parameter tanah lempung hasil pengujian di Laboratorium Mekanika Tanah jurusan Teknik Sipil Unsri adalah sebesar 53,796 kPa. 2. Metode perhitungan daya dukung tanah Terzaghi memberikan selisih nilai yang mendekati dengan hasil pemodelan menggunakan program / 0 '. 3. Perkuatan dengan variasi jarak perkuatan dari dasar pondasi 0,25 B dengan jumlah lapis perkuatan sebanyak 3 lapis menghasilkan nilai daya dukung tertinggi yaitu sebesar 409,537 kPa. 4. Sedangkan perkuatan dengan variasi jarak perkuatan dari dasar pondasi 0,8 B dengan jumlah lapis perkuatan 1 lapis menghasilkan nilai daya dukung terkecil yaitu sebesar 375,352 kPa. 5. Nilai $ - * ( . (BCR) paling besar dimiliki oleh perkuatan dengan variasi 0,25 B dengan jumlah lapis perkuatan sebanyak 3 lapis yaitu sebesar 1.21. 6. Persentase kenaikan daya dukung tanah tertinggi adalah sebesar 21,079 % yaitu dengan menggunakan variasi jarak perkuatan 0,25 B dan jumlah lapis perkuatan tiga lapisan. 5.2. Saran Adapun saran yang dapat disampaikan hasil dari pemodelan ini yaitu sebagai berikut: 1. Perlu adanya pemodelan lebih lanjut mengenai bahan perkuatan yang lebih efektif dilihat dari segi kekuatan, kemudahan pemakaian, ekonomi dan lain sebagainya. 2. Perlu adanya pemodelan lebih lanjut mengenai jenis tanah yang dipakai sebagai bahan pemodelan. 3. Perlu adanya pemodelan lebih lanjut mengenai variasi jarak perkuatan dari dasar pondasi, jumlah lapis perkuatan, ataupun variasi jarak antar perkuatan. 4. Perlu adanya pemodelan lebih lanjut tentang perhitungan daya dukung tanah dengan menggunakan jenis pondasi dalam sebagai modelnya. 5. Perlu adanya pemodelan lebih lanjut tentang pengaruh 9 7 '% dan 9 > / '' terhadap nilai daya dukung tanah. DAFTAR PUSTAKA Bowles, Joseph E, 1993, + + ? ' ' 9 %, Edisi Kedua, Erlangga, Jakarta. Bowles, Joseph E, 1993, 8 ' 2 ' / ' . Jilid kedua Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta, Bowders, John. J, 1998, 9 '( % *' ? . + * 8 ; ' - (' ' Geo Institute Boston. Das, M. Braja, 2006, / * ' + 9 *% * ; 0 % ; Canada, Hardiyonatmo, Harry Christady, / ' # Edisi ketiga, Gadjah Mada Univercity Press. Kh, Sunggono, $ Bandung, Penerbit, NOVA. Morisco, 1999, . ( ' $ ! , Ganesha, Bandung. Nakazawa, Kazuto dan Sosrodarsono, Suryono, 1981, 7 % @ / ' , Jakarta, P.T.Prandnya paramita. Standar Nasional Indonesia (SNI 07%2529). 1999. 7 / , 4 4 7 . Departemen Pekerjaan Umum, Bandung. Nugroho, 2011, 2 ( 2 / ' 2 % 9 ! 4 ! ' 9 ' 9 $ ! Jurusan Teknik Sipil Unri, Pekanbaru.
  • 9. ' 7 8 8 ' 2 ( 2 / ' 2 % 7 / 8 ( $ ! 9 $ ! $ / / 0 ' 372 ! "# Purwana, 2008, 7 4 ' ! $ ' )' 7 ; = 8 ' / ' 2 7 ' % 4 % ' + Laboratorium Mekanika Tanah FT UNS, Solo. Saputri, 2013, 8 ' 2 ( 2 / ' 2 % 7 / 9 $ ! 8 ( $ ! ' / % ' , Jurusan Teknik Sipil Unsri, Sumatera Selatan.