1. Cerucuk bambu digunakan untuk meningkatkan daya dukung tanah lembek dan mengurangi penurunan bangunan. Namun belum ada pedoman perhitungan yang jelas.
2. Penelitian menunjukkan bahwa jarak dan jumlah cerucuk yang lebih dekat dapat meningkatkan daya dukung tanah. Pemadatan tanah di sekitar cerucuk juga meningkatkan kuat geser tanah.
3. Teori menjelaskan bahwa penambahan volume
1. Dokumen tersebut membahas perancangan balok beton bertulang untuk menopang beban hidup dan mati pada bentangan 7 meter.
2. Pembahasan meliputi penentuan momen lentur maksimum, luas penampang tulangan, dan ukuran balok yang memenuhi syarat tegangan.
3. Diberikan contoh soal perhitungan balok dan sketsa rencana balok untuk bentangan 7,5 meter dengan beban dan mutu material tertentu.
Dokumen ini membahas tentang detail penulangan beton bertulang sesuai standar SNI 03-2847-2002. Terdapat penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi lekatan antara tulangan dan beton, panjang penyaluran minimum, dan rumus untuk menentukan panjang penyaluran untuk tulangan yang mengalami tekan dan tarik.
The document is a structural design project for the concrete foundation of a mosque floor plan. It includes the preliminary design, load calculations, structural analysis, and design of reinforced concrete beams. Key details include:
- Floor plan dimensions and material properties
- Dead and live load calculations
- Maximum bending moments and shear forces for different beam spans
- Design of beams for the span with the highest bending moment, checking capacity, ductility, and reinforcement spacing
Balok komposit vs balok biasa - afret nobelAfret Nobel
油
Dokumen tersebut membandingkan struktur baja yang menggunakan balok biasa dan balok komposit. Analisis menunjukkan bahwa penggunaan balok komposit dapat mereduksi berat baja, mengurangi tinggi balok, meningkatkan kekakuan lantai, dan memperpanjang rentang balok.
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedungWSKT
油
Dokumen ini berisi standar nasional Indonesia tentang beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain. Dokumen ini menjelaskan berbagai jenis beban yang harus dipertimbangkan dalam perancangan seperti beban mati, beban hidup, beban banjir, beban salju, beban air hujan, dan beban angin. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur perhitungan dan kombinasi berbagai jenis beban tersebut.
This document provides standard sectional dimensions, properties, and characteristics of wide flange (WF) steel profiles based on the Load Resistant Factor Design (LRFD) method according to Indonesian National Standard SNI 03-1729-2002. It includes the profile type, dimensions, sectional area, unit weight, elastic modulus, plastic modulus, geometrical moments of inertia, radii of gyration, and section criteria. Yield strengths of common WF steel grades are also provided.
Pondasi adalah bagian penting dari konstruksi bangunan yang berfungsi menopang struktur atas dan meneruskan beban ke lapisan tanah. Terdapat dua jenis pondasi utama yaitu dangkal dan dalam, yang dibedakan berdasarkan kedalaman relatifnya. Pondasi dangkal digunakan untuk bangunan ringan pada tanah yang kuat, sedangkan pondasi dalam dipakai untuk tanah lemah. Jenis pondasi mencakup menerus, telapak, rakit,
Fantastic tutorial, shared with us by Dario Ilardi, of Grafica2d3d.com, I recommend to see.
The website is in Italian, but it is full of excellent tutorials, understandable in any language.
This great tutorial, explain, step by step, how to obtain, by using vray 2.0 for sketchup, a render, clear and clean as what we see in the picture below.
Dario say : " I'm experimenting with the use of brute force as a substitute of irradiance map and I must say that in terms of speed and quality impressed me positively "
Thanks so much Dario for this one, the result is really good !
Ringkasan dokumen tersebut adalah rencana proyek pembangunan gedung bioskop dengan menghitung beban hidup lantai dan atap, kategori risiko bangunan, tebal plat lantai, kelas situs, koefisien respon gempa, perhitungan beban tiap lantai, rencana tata letak struktur, perhitungan massa total struktur, perhitungan periode fundamental struktur, koefisien respon seismik, gaya geser dasar seismik, dan respon spektr
Dokumen tersebut membahas tentang studi pustaka mengenai tanah dan penggunaannya dalam konstruksi bangunan. Terdapat penjelasan mengenai sifat-sifat tanah, cara mengidentifikasi jenis tanah melalui sondir dan boring, serta identifikasi tanah berpotensi ekspansif berdasarkan indeks plastisitas dan uji Atterberg Limits."
Dokumen tersebut membahas perencanaan struktur gording atap bangunan. Pertama, dilakukan perhitungan beban mati, hidup, air hujan dan angin yang bekerja pada dua potongan atap dengan kemiringan berbeda. Kemudian, dilakukan kombinasi pembebanan berdasarkan standar untuk mendapatkan beban terbesar yang akan digunakan dalam perencanaan. Profil baja CNP16 dipilih untuk menopang gording berdasarkan kontrol bent
Laporan ini mendeskripsikan uji kuat tarik yang dilakukan terhadap dua jenis baja konstruksi, yaitu baja tulangan polos dan baja tulangan sirip. Uji ini bertujuan untuk menentukan tegangan leleh, tegangan putus, dan regangan maksimum dari masing-masing baja. Hasilnya menunjukkan bahwa baja tulangan polos memiliki tegangan leleh 319,99 MPa dan baja tulangan sirip memiliki tegangan lele
Dokumen tersebut membahas perhitungan struktur atap bangunan yang menggunakan sistem truss dengan bahan baja. Terdapat perhitungan panjang dan tegangan gording, dimensi trekstang penyangga, serta perhitungan ikatan untuk mengamankan atap dari angin.
LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...intan mustika
油
Laporan ini membahas pelaksanaan proyek pembangunan hotel dan apartemen Hadiningrat Terrace di Yogyakarta. Proyek ini terdiri dari pembangunan struktur bawah tanah berupa fondasi raft dan struktur atas berupa kolom, pelat lantai, dan dinding. Laporan ini juga membahas perencanaan proyek, manajemen konstruksi, peralatan dan bahan konstruksi, serta pelaksanaan pekerjaan struktur.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai data geometri, profil baja, pembebanan, dan perhitungan gempa untuk analisis jembatan rangka baja. Data geometri mencakup jenis, lebar, dan tinggi jembatan serta profil baja yang digunakan. Pembebanan meliputi beban mati, hidup, angin, serta gempa yang dihitung berdasarkan standar nasional.
Makalah ini membahas metode pelaksanaan konstruksi jembatan, terbagi menjadi dua bagian utama yaitu metode jembatan beton dan jembatan rangka. Pada jembatan beton dijelaskan metode MSS, ILM, balanced cantilever dengan formtraveller, cable stayed, dan precast segmental. Sedangkan pada jembatan rangka dijelaskan metode full temporary support, semi temporary support, full cantilever, dan semi cantilever.
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedungAgus Fitriyanto
油
Dokumen tersebut merupakan laporan tugas akhir mahasiswa jurusan teknik sipil yang membahas perencanaan struktur pelat beton bertulang untuk rumah tinggal 3 lantai. Laporan tersebut membahas perhitungan struktur pelat atap dan pelat lantai 1 sampai 2 dengan mempertimbangkan beban dan peraturan teknik yang berlaku.
Dokumen tersebut membahas tentang tanah gambut dan metode perbaikan tanah gambut dengan studi kasus penerapan metode cerucuk kayu dan geotekstil untuk perbaikan jalan di Kalimantan Selatan.
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...Reski Aprilia
油
Makalah ini membahas tentang teknik pemasangan tiang pancang kayu ulin sebagai pondasi untuk gazebo 3 lantai di Mangrove Center Balikpapan. Pondasi tiang pancang dipilih karena kondisi tanah rawa gambut yang memiliki daya dukung rendah. Metode pemasangan meliputi perencanaan lokasi, persiapan alat dan bahan, pematokan titik, pemancangan tiang, dan pemasangan struktur atas tiang pancang.
Balok komposit vs balok biasa - afret nobelAfret Nobel
油
Dokumen tersebut membandingkan struktur baja yang menggunakan balok biasa dan balok komposit. Analisis menunjukkan bahwa penggunaan balok komposit dapat mereduksi berat baja, mengurangi tinggi balok, meningkatkan kekakuan lantai, dan memperpanjang rentang balok.
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedungWSKT
油
Dokumen ini berisi standar nasional Indonesia tentang beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain. Dokumen ini menjelaskan berbagai jenis beban yang harus dipertimbangkan dalam perancangan seperti beban mati, beban hidup, beban banjir, beban salju, beban air hujan, dan beban angin. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur perhitungan dan kombinasi berbagai jenis beban tersebut.
This document provides standard sectional dimensions, properties, and characteristics of wide flange (WF) steel profiles based on the Load Resistant Factor Design (LRFD) method according to Indonesian National Standard SNI 03-1729-2002. It includes the profile type, dimensions, sectional area, unit weight, elastic modulus, plastic modulus, geometrical moments of inertia, radii of gyration, and section criteria. Yield strengths of common WF steel grades are also provided.
Pondasi adalah bagian penting dari konstruksi bangunan yang berfungsi menopang struktur atas dan meneruskan beban ke lapisan tanah. Terdapat dua jenis pondasi utama yaitu dangkal dan dalam, yang dibedakan berdasarkan kedalaman relatifnya. Pondasi dangkal digunakan untuk bangunan ringan pada tanah yang kuat, sedangkan pondasi dalam dipakai untuk tanah lemah. Jenis pondasi mencakup menerus, telapak, rakit,
Fantastic tutorial, shared with us by Dario Ilardi, of Grafica2d3d.com, I recommend to see.
The website is in Italian, but it is full of excellent tutorials, understandable in any language.
This great tutorial, explain, step by step, how to obtain, by using vray 2.0 for sketchup, a render, clear and clean as what we see in the picture below.
Dario say : " I'm experimenting with the use of brute force as a substitute of irradiance map and I must say that in terms of speed and quality impressed me positively "
Thanks so much Dario for this one, the result is really good !
Ringkasan dokumen tersebut adalah rencana proyek pembangunan gedung bioskop dengan menghitung beban hidup lantai dan atap, kategori risiko bangunan, tebal plat lantai, kelas situs, koefisien respon gempa, perhitungan beban tiap lantai, rencana tata letak struktur, perhitungan massa total struktur, perhitungan periode fundamental struktur, koefisien respon seismik, gaya geser dasar seismik, dan respon spektr
Dokumen tersebut membahas tentang studi pustaka mengenai tanah dan penggunaannya dalam konstruksi bangunan. Terdapat penjelasan mengenai sifat-sifat tanah, cara mengidentifikasi jenis tanah melalui sondir dan boring, serta identifikasi tanah berpotensi ekspansif berdasarkan indeks plastisitas dan uji Atterberg Limits."
Dokumen tersebut membahas perencanaan struktur gording atap bangunan. Pertama, dilakukan perhitungan beban mati, hidup, air hujan dan angin yang bekerja pada dua potongan atap dengan kemiringan berbeda. Kemudian, dilakukan kombinasi pembebanan berdasarkan standar untuk mendapatkan beban terbesar yang akan digunakan dalam perencanaan. Profil baja CNP16 dipilih untuk menopang gording berdasarkan kontrol bent
Laporan ini mendeskripsikan uji kuat tarik yang dilakukan terhadap dua jenis baja konstruksi, yaitu baja tulangan polos dan baja tulangan sirip. Uji ini bertujuan untuk menentukan tegangan leleh, tegangan putus, dan regangan maksimum dari masing-masing baja. Hasilnya menunjukkan bahwa baja tulangan polos memiliki tegangan leleh 319,99 MPa dan baja tulangan sirip memiliki tegangan lele
Dokumen tersebut membahas perhitungan struktur atap bangunan yang menggunakan sistem truss dengan bahan baja. Terdapat perhitungan panjang dan tegangan gording, dimensi trekstang penyangga, serta perhitungan ikatan untuk mengamankan atap dari angin.
LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...intan mustika
油
Laporan ini membahas pelaksanaan proyek pembangunan hotel dan apartemen Hadiningrat Terrace di Yogyakarta. Proyek ini terdiri dari pembangunan struktur bawah tanah berupa fondasi raft dan struktur atas berupa kolom, pelat lantai, dan dinding. Laporan ini juga membahas perencanaan proyek, manajemen konstruksi, peralatan dan bahan konstruksi, serta pelaksanaan pekerjaan struktur.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai data geometri, profil baja, pembebanan, dan perhitungan gempa untuk analisis jembatan rangka baja. Data geometri mencakup jenis, lebar, dan tinggi jembatan serta profil baja yang digunakan. Pembebanan meliputi beban mati, hidup, angin, serta gempa yang dihitung berdasarkan standar nasional.
Makalah ini membahas metode pelaksanaan konstruksi jembatan, terbagi menjadi dua bagian utama yaitu metode jembatan beton dan jembatan rangka. Pada jembatan beton dijelaskan metode MSS, ILM, balanced cantilever dengan formtraveller, cable stayed, dan precast segmental. Sedangkan pada jembatan rangka dijelaskan metode full temporary support, semi temporary support, full cantilever, dan semi cantilever.
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedungAgus Fitriyanto
油
Dokumen tersebut merupakan laporan tugas akhir mahasiswa jurusan teknik sipil yang membahas perencanaan struktur pelat beton bertulang untuk rumah tinggal 3 lantai. Laporan tersebut membahas perhitungan struktur pelat atap dan pelat lantai 1 sampai 2 dengan mempertimbangkan beban dan peraturan teknik yang berlaku.
Dokumen tersebut membahas tentang tanah gambut dan metode perbaikan tanah gambut dengan studi kasus penerapan metode cerucuk kayu dan geotekstil untuk perbaikan jalan di Kalimantan Selatan.
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...Reski Aprilia
油
Makalah ini membahas tentang teknik pemasangan tiang pancang kayu ulin sebagai pondasi untuk gazebo 3 lantai di Mangrove Center Balikpapan. Pondasi tiang pancang dipilih karena kondisi tanah rawa gambut yang memiliki daya dukung rendah. Metode pemasangan meliputi perencanaan lokasi, persiapan alat dan bahan, pematokan titik, pemancangan tiang, dan pemasangan struktur atas tiang pancang.
1) Penelitian ini mengkaji pengaruh variasi konfigurasi tiang cerucuk terhadap daya dukung tanah gambut untuk perkuatan fondasi jalan, meliputi variasi panjang tiang, jarak tiang, jumlah tiang, dan diameter tiang.
2) Uji pembebanan dilakukan untuk mendapatkan kurva hubungan beban dan penurunan tanah, serta menentukan daya dukung ultimit berbagai konfigurasi tiang.
3) Hasil penelitian dihar
Dokumen tersebut melakukan perhitungan stabilitas dinding penahan tanah dengan menghitung berat dan momen berbagai bidang pembentuk dinding serta tekanan tanah aktif dan pasif. Perhitungan menunjukkan bahwa faktor keamanan terhadap penggulingan dan pergeseran melebihi batas minimum yang diisyaratkan, sehingga dinding penahan tanah tersebut stabil.
Cerucuk digunakan untuk menguatkan tanah lembut dan membawa beban bangunan ke lapisan tanah yang lebih kukuh. Terdapat beberapa jenis cerucuk seperti konkrit, keluli, kayu, dan mikro yang sesuai digunakan bergantung pada sifat tanah dan beban. Cerucuk direka bentuk untuk menyebarkan beban ke tanah melalui daya geseran atau tanggungan hujungnya.
Dokumen tersebut membahas mengenai asas cerucuk dan penanamannya. Ia menjelaskan jenis-jenis cerucuk seperti cerucuk konkrit, kayu, dan baja serta rekabentuk dan kegunaannya. Dokumen ini juga menjelaskan jenis peralatan perlantakan cerucuk seperti penukul jatuh bebas, diesel, dan hidraulik serta proses penanaman dan pengujian cerucuk.
Dokumen tersebut membahas metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada. Dibahas pula definisi dan jenis-jenis tanah longsor serta faktor-faktor penyebabnya. Metode penanganan kelongsoran penting untuk meminimalkan kerusakan infrastruktur akibat bencana alam."
Bendungan bambu sederhana tahan gempa memberikan solusi untuk mengatasi masalah banjir dan kekeringan dengan menampung air hujan dan mengalirkannya pada musim kemarau. Bendungan bambu lebih ramah lingkungan dibanding beton karena mengurangi emisi karbon. Bambu kuat menahan gempa berkat kekuatan tariknya. Bendungan bambu mudah dibuat oleh masyarakat setempat dengan biaya rendah.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan rencana perbaikan tanah dasar oprit jembatan Sungai Tuak - Tanah Grogot di Kabupaten Paser. Dokumen menjelaskan hasil analisis penurunan tanah akibat beban konstruksi oprit, perencanaan penguatan tanah dengan cerucuk dan geotextil, serta dimensi saluran drainase yang direncanakan."
Dokumen tersebut membahas berbagai metode penelitian geoteknik lapangan untuk menentukan sifat tanah dan bawah tanah meliputi pemboran, pensonderan, dan penggalian."
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan SosialisasiJoy Irman
油
Dokumen tersebut membahas tentang pekerjaan sosialisasi dalam tahap pra-konstruksi pembangunan sistem pengelolaan air limbah terpusat. Sosialisasi dilakukan untuk menjelaskan manfaat proyek, gangguan selama konstruksi, dan menggugah kesadaran masyarakat. Proses sosialisasi meliputi perencanaan, konstruksi, dan operasional dengan berbagai metode seperti pertemuan, media, dan kunjungan rumah ke rumah.
Dokumen tersebut berisi daftar analisa pekerjaan sipil yang mencakup 6 bagian utama yaitu: 1) pekerjaan tanah dan persiapan, 2) pekerjaan pasangan, 3) pekerjaan beton, 4) pekerjaan plesteran, 5) pekerjaan kayu, dan 6) pekerjaan penutup atap. Disetiap bagian terdapat rincian pekerjaan dan bahan yang dibutuhkan beserta perhitungan satuan harga untuk setiap pekerjaan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang pelat beton bertulang, termasuk definisi, fungsi, sistem penulangan, dan metode struktur pelat lantai pada gedung seperti konvensional, half slab, full precast, dan bondek. Dokumen tersebut juga menjelaskan persyaratan perencanaan pelat menurut SNI Beton 1991 seperti tebal minimal, tulangan silang, dan campuran beton.
Dokumen tersebut merangkum metode pelaksanaan pengadaan dan pengangkutan tanah urugan merah dari Legok Banten ke lokasi proyek sebanyak 6.000 m3 menggunakan 5 unit truk berkapasitas 8 m3 setiap harinya. Dokumen juga menjelaskan sistematika pelaksanaan pekerjaan mulai dari pengajuan kesiapan, penunjukan sample bahan, peninjauan lokasi, hingga serah terima setelah peker
Modifikasi perencanaan abutmnet dan pondasiYuko Riswandha
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas modifikasi perencanaan abutmen dan pondasi fly over proyek Tenggulunan di Sidoarjo.
2. Dilakukan perhitungan ulang stabilitas tanah dasar timbunan, penurunan konsolidasi, dan stabilitas timbunan menggunakan program DX-STABLE.
3. Juga dilakukan optimasi dimensi abutmen dan perhitungan alternatif pondasi menggunakan tiang pancang
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan konstruksi jalan dari jalan tanah, jalan kerikil, jalan batu pecah, hingga jalan aspal beton beserta rumus-rumus perhitungan tebal lapisan perkerasan jalan berdasarkan beban lalu lintas dan CBR tanah dasar."
Berdasarkan hasil pengujian Standard Penetration Test (SPT) pada 5 titik di Daerah Panyipatan, Tanah Laut, Kalimantan Selatan, lapisan keras berada pada kedalaman 5-50 meter dengan nilai daya dukung pondasi dalam berkisar antara 3,72-17,93 ton untuk jenis pondasi tiang pancang."
Dokumen tersebut membahas perencanaan perbaikan tanah lunak di area reklamasi Terminal Peti Kemas Semarang untuk menangani masalah settlement. Metode yang direncanakan adalah kombinasi sistem preloading dan PVD, serta pemilihan alternatif perkuatan tanah seperti cerucuk beton, geotekstil, atau turap baja. Hasilnya merekomendasikan kombinasi cerucuk beton dan geotekstil dengan kebutuhan cerucuk 40 buah/meter dan geotekstil 16 lapis
Analisa perilaku tanah ekspansif pada tiang pancang, ditinjau dari variabel k...Vera Rohmadoniati
油
Dokumen ini membahas analisis perilaku tanah ekspansif pada tiang pancang beton dan baja di Desa Bugel, Kabupaten Purwodadi, Jawa Tengah. Tanah di lokasi tersebut merupakan tanah lempung ekspansif yang mengembang dan menyusut seiring perubahan kadar airnya. Penelitian ini menganalisis pengaruh variasi kadar air dan jenis material tiang terhadap perpindahan tiang dengan menggunakan program Plaxis 3D Foundation. Hasilnya menunj
Tinjauan pustaka membahas tentang vertikal drain dan konsolidasi tanah lempung. Vertikal drain dapat mempercepat konsolidasi dengan memperpendek lintasan aliran air pori secara horizontal. Jenis vertikal drain meliputi drain bor, drain cetakan seperti prepackage dan band drain. Konsolidasi terjadi hingga kelebihan tekanan air pori hilang akibat pengaliran air. Teori konsolidasi satu dimensi Terzaghi menjelaskan hubungan antara tekanan
Modul ini membahas desain perkerasan jalan kaku. Topik utama meliputi metode perhitungan tebal perkerasan kaku menggunakan persamaan AASHTO dan parameter desain yang relevan, serta desain penguat seperti penentuan jumlah penulangan baja dan sambungan antar pelat beton.
Dokumen tersebut membahas perencanaan pondasi tiang pancang untuk gedung Ketahanan Pangan di Nganjuk. Metode yang digunakan adalah penelitian pustaka dengan sumber data primer dan sekunder seperti data tanah, tiang pancang, dan beban. Hasil perhitungan menunjukkan beban pada lantai 1-4 sebesar 6.218,6 ton dan dimensi pondasi tiang pancang yang sesuai adalah panjang 3,6 m, lebar 3,6 atau 5,4 m, ting
1. 1
FENOMENA CERUCUK SEBAGAI PENINGKATAN
DAYA DUKUNG DAN MEREDUKSI PENURUNAN BEBAN
BANGUNAN DI ATAS TANAH LEMBEK
Ir. Muhrozi, MS. (Ka. Lab. Mekanika Tanah Undip)
1. Pendahuluan
Masyarakat di daerah pantai, rawa dan daerah pasang surut sering menggunakan
cerucuk bambu/dolken sebagai pondasi atau perkuatan tanah untuk bangunan
rumah/gedung, bangunan jalan, bangunan drainase/irigasi, bangunan break water
dan bangunan lainnya. Pada akhir-akhir ini cerucuk bambu dengan matras bambu
mulai banyak digunakan sebagai soil improvement untuk dasar reklamasi pantai
atau badan jalan di daerah rawa atau tambak.
Sampai saat ini para Engineer atau para teknisi geoteknik dalam perencanaan
cerucuk belum ada acuan yang jelas, sehingga dalam penerapannya didasarkan
pangalaman masing-masing Perencana, sehinga hasil perencanaan akan berdampak
kurang aman atau terlalu aman sehingga kurang efektif.
Agar para Perencana dan Teknisi merasa yakin dalam merencanakan konstruksi
cerucuk dan dapat diterima secara teknis, maka perlu metode atau pedoman
perhitungan cerucuk yang diakui oleh para ahli geoteknik. Untuk mendapatkan
metode perhitungan tersebut perlu adanya penelitian yang mendalam tentang
analisis interaksi tanah lunak dengan cerucuk dan dibuktikan dengan model di
laboratorium atau skala penuh.
Sampai sekarang ini belum ada penjelasan ilmiah, bagaimana sistim cerucuk
tersebut dapat meningkatkan kapasitas daya dukung tanah dan dapat mengurangi
penurunan tanah, akan tetapi dalam praktek dilapangan telah menunjukkan
peningkatan daya dukung tanah lunak/lembek bilamana menggunakan cerucuk
bambu/dolken dengan jarak tertentu. Pengembangan cerucuk nantinya harus lebih
ekonomis, dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, dapat dilaksanakan dengan
mudah dan dalam perencanaan dapat dengan mudah dipahami oleh para perencana.
Pemerintah melalui Departemen Pekerjaan Umum telah menerbitkan pedoman
teknis Tata cara Pelaksanaan Pondasi Cerucut Kayu di Atas Tanah Lembek
2. 2
dan Tanah Gambut No.029/T/BM1999 Lampiran No. 6 Keputusan Direktur
Jendral Bina Marga No. 76/KPTS/Db/1999 Tanggal 20 Desember 1999. Dari
pedoman teknis tersebut tidak menjelaskan tentang Perencanaan.
Penulis sekitar tahun 1996 mendapat permasalahan menentukan jenis pondasi
ground reservoir, gedung bertingkat menengah, oprit jembatan dan bangunan air
didaerah rawa atau pasang surut yang sulit untuk dijangkau oleh peralatan berat,
masa perencanaan yang terbatas maka dengan peralatan uji tanah yang cukup
sederhana (sondir, bor manual, vane shear, soil test dan oedometer), maka
peningkatan daya dukung tanah dan berkurang-nya penurunan bangunan dengan
cerucuk secara sederhana dapat dibuktikan.
2. Ide-ide Yang Mendasari
Menyadur dari suntingan pidato Prof. DR. Ir. R. Roeseno pada Asian Regional
Conferention On Tall Building and Urban Habitat di Kuala Lumpur, 1998,
menceritakan pengalamnya pada waktu membangun gedung Laboratorium Unair
Surabaya tingkat 4 (empat) dengan cerucuk bambu berdiameter 12 cm dan panjang
4-5 meter. Sistem pemasangan cerucuk bambu betul-betul terlepas dari struktur
pondasi, adapun yang diharapkan adalah peningktan daya dukung tanah lunak yang
sangat kecil menjadi lebih besar, yaitu : dari (q all. ) = 0,25 kg/cm2 menjadi dua
kalinya. Dari hasil pengalaman bapak Prof. Roeseno tersebut ada 3 (tiga) hal penting
yang perlu dicatat yaitu :
Dengan pemasangan cerucuk bambu kedalam tanah lunak maka cerucuk
bambu tersebut akan memotong bidang longsor (sliding plane) sehingga kuat
geser tanah secara keseluruhan akan meningkat.
Dalam pemasangan cerucuk bambu berdiamter 12 cm, jarak antar cerucuk
bambu 40 cm dan panjang 4-5 m, daya dukung tanah yang semula 0,25
kg/cm族 dapat meningkat sampai 0,50 kg/cm族.
Dari penulis tersebut memberikan informasi bahwa penjelasan secara ilmiah
bagaimana sistim cerucuk dapat meningkatkan kapasitas daya dukung tanah
lunak perlu dikaji lebih lanjut, akan tetapi dalam praktek dengan jarak
3. 3
cerucuk tertentu dapat meningkatkan daya dukung 2 (dua) kali lipat dari
aslinya.
Studi daya dukung tiang cerucuk pada model skala kecil yang telah dilakukan oleh
Abdul Hadi, Tesis S2, 1990 ITB Bandung difokuskan pada daya dukung pondasi
telapak bercerucuk dengan ukuran 20 x 20 cm族. Dengan konfigurasi jarak cerucuk
dapat disimpulkan bahwa jarak tiang cerucuk yang lebih dekat/pendek dan jumlah
cerucuk semakin banyak maka akan terjadi peningkatan daya dukung pondasi
telapak yang cukup besar.
Evaluasi hasil percobaan daya dukung pondasi cerucuk ukuran 20x20 cm2,
menunjukkan bahwa model cerucuk 2 x 2 jarak 9 d (diameter), model 3 x 3 jarak
4,5d, model 4 x 4 jarak 3 d, model 5 x 5 jarak 2,25 d, model 6 x 6 jarak 1,8 d, tidak
menimbulkan keruntuhan blok pondasi, maka daya dukung cerucuk dapat dihitung
dengan menggunakan factor effisiensi. Untuk model 7 x 7 jarak 1,5 d, dan model
8x8 jarak 1,25 d, memberikan keruntuhan blok, maka daya dukung cerucuk dapat
dihitung sebagai blok tiang.
Yang cukup menarik dalam penelitian tersebut adalah adanya perubahan
peningkatan cohesi undrained (CU) pada pengukuran vane shear test yang
dilakukan pada tanah dalam box, dengan jarak 7,5 cm dari sisi model pondasi
cerucuk dan kedalaman 30 cm dari permukaan tanah. Melihat kondisi ini berarti
terdapat pemadatan tanah disekeliling kelompok tiang meskipun peningkatan nilai
kohesi undrained (Cu) relative kecil, akan tetapi pengaruh daya dukung tanah
pondasi akan besar.
Studi Daya Dukung Tanah dengan Cerucuk Bambu di pantai Utara kota Semarang
dilakukan oleh Tim penelitii Universitas Katolik Sugiyapranata Semarang pada
tahun 1995 (Ir. Y Daryanto dkk). Penelitian tersebut merupakan lanjutan dari Abdul
Hadi dengan skala penuh yang dilakukan di daerah terboyo Semarang. Dari hasil
penelitian tersebut disimpulkan bahwa pondasi cerucuk bambu tidak dapat
dikatakan sebagai Pondasi tetapi lebih tepat merupakan perbaikan daya dukung
tanah pendukung pondasi.
4. 4
3. Rujukan Teori
Pada kenyataanya besarnya kuat geser tanah sangat bervariasi, tergantung dari
kondisi tanah dan merupakan fungsi dari beberapa factor yang sangat komplek,
secara keseluruhan persamaan ini dapat ditulis sebagai berikut :
S = f (C,c,e,淡,,竜,竜,H,st,粒,w)
Dimana : C : tekanan kompresi 竜 : kecepatan regangan
c : kohesi tanah H : sejarah pembebanan
e : angka pori tanah st : struktur tanah
淡 : sudut geser dalam tanah 粒 : berat isi tanah
: tegangan efektif tanah w : kadar air
竜 : regangan
Secara phisik kekuatan geser tanah merupakan sumbungan dari tiga komponen pada
tanah yang bersangkutan, yaitu :
Sifat bidang geser antar partikel
Kohesi dan adhesi partikel tanah
Bidang kontak yang saling mengunci antar partikel tanah untuk menahan
deformasi.
Secara teoritis kuat geser tanah ditentukan oleh banyak fariabel, akan tetapi fariabel
yang dominan adalah : kohesi tanah (c) dan sudut geser tanah (淡). Pada tahun 1910
oleh Mohr-Coulomb, mendefinisikan kuat geser tanah sebagai berikut :
S = c + tan 淡
Kuat geser tanah efektif dapat ditulis sebagai berikut :
S = c + (-u) tan 淡 = c + tan 淡
Untuk kondisi tanah yang jenuh air, dimana = 0 maka persamaan tersebut menjadi
berikut :
S = Cu
5. 5
3.1. Daya Dukung Tanah
Banyak para pakar telah merumuskan daya dukung tanah, seperti : Terzaghi,
Mayerhof, Hansen, Vesic dan lainnya. Daya dukung tanah merupakan fungsi dari
nilai kuat geser tanah (淡), kohesi tanah (c), berat isi tanah (粒), kedalaman pondasi
(D) dan bentuk pondasi, dapat diterangkan secara umum sebagai berikut :
q ult. = f (c,淡,粒,D)
Persamaan umum daya dukung tanah oleh Terzaghi, untuk tanah c, 淡 soil dapat
dituliskan sebagai berikut :
q ult. = c Nc + 粒 D Nq + 0,5 粒 B N粒
Sedangkan untuk tanah yang jenuh air (c-soil) dimana 淡 = 0 maka Nq : 0, dan N粒 : 0
sehingga rumus diatas dapat ditulis sebagai berikut :
q ult. = Cu Nc Nc = 5,14 5,70 atau
q ult. = (2.57 2.85) qu
Dimana : q ult. : daya dukung tanah batas
Cu : kuat geser undrained dapat ditentukan dengan uji vane shear,
unconfined dan secara emperik data sondir Cu = qc / (15 30)
B : lebar pondasi
qu : kuat tekan bebas (kg/cm2)
q = 粒 x D
D
粒,c,
Gambar-1 Daya Dukung Tanah Pondasi Dangkal
6. 6
3.2. Peningkatan Kuat Geser Tanah
Besarnya nilai kuat geser tanah undrained (Cu) dapat dipengaruhi oleh sifat fisik,
seperti : kepadatan tanah (粒), void ratio (e), ukuran butir tanah, jenis tanah dan
peristiwa/sejarah pembebanan (Pc), untuk hal tersebut nilai kuat geser tanah jenuh
dapat ditulis sebagai berikut :
Cu = f (e, Pc, 粒, .)
Peningkatan kuat geser tanah selalu diikuti dengan semakin kecil nilai angka pori (e)
dan bertambahnya kepadaan tanah akibat dari bertambahnya tegangan efektif yang
terjadi pada tanah tersebut, hal ini dapat dilihat dari pengujian Oedometer.
Dari hasil pengujian oedometer (konsolidasi), selalu diberikan grafik semi logaritma
hubungan antara void ratio (e) dangan dengan beban (P). pada grafik tersebut
menunjukkan : semakin besar beban (P) yang bekerja maka nilai void ratio (e)
semakin kecil seperti gambar berikut :
Gambar-2, Hubungan Void ratio (e) vs semi LogP
Kuat geser undrained tanah akan meningkat seiring dengan terjadinya peristiwa
konsolidasi, dimana semakin besar beban kerja (P) yang terjadi pada lapisan tanah
maka nilai angka pori tanah (e) semakin kecil sehinga nilai kuat geser tanah akan
meningkat. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh LADD dkk. 1977 dan MESRI
1975 menunjukkan bahwa tanah yang mengalami konsolidasi normal akan
e
P
P (kg/cm2
) (log)
Voidratio(e)
7. 7
merngalami peningkatan kuat geser tanah sesuai tambahan beban yang terjadi,
sebagai berikut :
Cu = (0.20 0.30) v
Dimana : Cu : tambahan kuat geser tanah (kg/cm2)
v
: tambahan tegangan tanah vertical efektif
Merujuk hasil test Oedometer pada grafik semi logaritma hubungan antara angka
pori (e) dengan tegangan yang bekerja pada tanah, mempunyai hubungan unik yaitu
: semakin besar tegangan yang bekerja pada tanah maka nilai angka pori semakin
kecil. Dengan menganggap volume cerucuk yang dimasukkan kedalam lapisan
lempung lunak merupakan butiran tanah (Vs) dan tanah dianggap material tidak
mampu mampat maka akan mengalami perubahan nilai angka pori sebagai berikut :
Gambar-3, Hubungan Komposisi Volume Tanah
Nilai angka pori tanah asli sebelum ada cerucuk, tanah jenuh :
eo = Vv / Vs atau
eo = (V Vs) / (Vs)
eo = V / Vs 1
Bila volume cerucuk (Vc) yang relative kecil dianggap sebagai butiran tanah dan
dimasukkan kedalam tanah jenuh maka nilai eo menjadi lebih kecil (e1), sehingga
persamaan diatas menjadi :
Air
Udara
Butir
V
Va
Vu
Vb
Vv
8. 8
e1 = V/(Vs+Vc) 1
Dengan anggapan bahwa Volume total tanah (V) dan volume void (Vs) mempunyai
satu satuan masa ( 1) maka terdapat perubahan atau penurunan void rasio (e)
sebagai berikut :
e = 1/(1+Vc) 1
dimana : eo : angka pori awal sebelum ada cerucuk
e1 : angka pori setelah ada cerucuk
e : perubahan angka pori adanya penambahan volume cerucuk
Vvo : volume void awal sebelum ada cerucuk
Vso : volume butir awal sebelum ada cerucuk
Vc : volume cerucuk
Secara ilustrasi bila dimodelkan untuk meyakinkan hipotesis ide Penulis, dapat
dilihat pada gamabar berikut :
Gambar-4, Hubungan Komposisi Volume Tanah
Vane Shear
V Cerucuk
V Cerucuk
Sondir
9. 9
Volume butir untuk tanah setelah diberi cerucuk akan lebih besar dari sebelum
diberi cerucuk, sehingga nilai angka pori awal (eo) lebih besar dari angka pori
setelah diberi cerucuk (e1), atau eo - e1 = e .
Dengan mengeplotkan nilai angka pori eo dan e dari data test Oedometer tanah asli
atau tanah sebelum diberi cerucuk maka akan didapat Po dan P1, sehingga akan
didapat besarnya pertambahan tegangan (P) sesuai dengan bertambah kecilnya
nilai e1 sesuai dengan jarak cerucuk yang dipasang.
Dengan mengetahui pertambahan nilai tegangan pada tanah (P) akibat dipasang
cerucuk maka dapat ditentukan pertambahan kuat geser undrained (Cu) = (0.20
0.30) v
, sehingga daya dukung tanah dapat ditentukan sebagai berikut :
q ult. = Cu Nc Nc : 5,14 sebelum ada cerucuk
q ult. = (Cu + Cu) Nc Nc : 5,14 setelah ada cerucuk
4. Penomena yang Akan Terjadi pada Cerucuk
A. Penomena konstruksi cerucuk bila jarak antar cerucuk terlalu jauh dapat dianggap
sebagai pondasi tiang mengambang/floating pile. Dan terdapat tambahan daya
dukung tanah akibat bidang runtuh tertahan oleh cerucuk
Gambar-5, Pondasi Dangkal Dengan Jarak Cerucuk Jauh
q = 粒 x D
D
粒,c,
10. 10
B. Penomena apabila jarak antar cerucuk cukup pendek dan lebar bangunan cukup besar
maka ada tambahan daya dukung tanah dasar akibat q = 粒 x D
Gambar-6, Pondasi Dangkal dengan Jarak Cerucuk Pendek
C. Fenomena bulk pressure terhadap tanah lunak apabila jarak antar cerucuk cukup
pendek atau terlalu jauh.
Gambar-7, Penomena Bulk Pressure dengan Cerucuk
L
2/3L
Jarak Cerucuk Jauh
Jarak Cerucuk dekat
D
D
q = 粒 x D
11. 11
D. Fenomena penurunan bangunan apabila jarak antar cerucuk cukup pendek atau terlalu
jauh, bila jarak antar cerucuk cukup pendek maka dapat mengurangi penurunan
bangunan.
Gambar-8, Fenomena Penurunan Tanah
5. Contoh dan Studi Kasus
Contoh dan studi kasus ini mengambil data uji tanah bulan Mei 2009, rencana
pembangunan tower di Ds. Jombang, Purworejo.
Muka air tanah pada kedalaman -0,50 m dari muka tanah asli dan jenis tanah
lempung kelanauan (CL)
Cerucuk dicoba pada kedalaman -1,50 m s/d 5,50 m, data kosolidasi (uji
Oedometer) pada kedalaman -4,0 m.
Dari data sondir (S2) nilai konus pada kedalaman -4,0 m, qc rata-rata = 6,60
kg/cm2 Cuo = qc/(15 30) = 6,60 / 25 = 0,26 kg/cm2.
Daya dukung tanah ijin awal q all. awal = Cuo x Nc / FK
q all. awal = 0,26 x 5,14 / 3 = 0,44 kg/cm2
1
2/3 L
L
0
1 < 0
12. 12
Dicoba diameter cerucuk =12 cm dan susunan cercuk 2 tipe, tipe-1 jarak 0,50 m
dan tipe-2 jarak 0,40 cm, seperti gambar berikut :
Gambar-9, Susunan Cerucuk
Volume tiap cerucuk satuan kedalaman (vc) = 113,04 cm3, sehingga prosentase
cerucuk terhadap luasan tanah 1,0 m dapat dihitung sebagai berikut :
- vc jarak 50 cm = 4 x 113,04 / 10000 = 0,046 atau 4,6 %
e = 1/(1+0,046) 1 = - 0,044
e11 = eo + e = 1,30 - 0,044 = 1,256
- vc jarak 40 cm = 9 x 113,04 / 14400 = 0,071 atau 7,1 %
e = 1/(1+0,071) 1 = - 0,067
e12 = eo + e = 1,30 - 0,067 = 1,233
Mencari eo pada kedalaman -4,0m dengan grafik e vs log P (uji konsolidsi)
- Po = 0,5 x 1,65 + 3,5 x (1,65 -1 ) = 3,10 t/m2 = 0,31 kg/cm2
- Dari grafik didapat eo = 1,30, sehingga nilai e pada tipe 1 dan tipe 2 dapat
dihitung sebagi berikut :
e11 = eo + e = 1,30 - 0,044 = 1,256
e12 = eo + e = 1,30 - 0,067 = 1,233
- Dari grafik akan besarnya beban yang akan timbul sebesar :
P1.1 sebesar = 0,80 kg./cm2 dan
P1.2. sebear = 1,40 kg/cm2
13. 13
0.1 1 10 100
0.7
0.9
1.1
1.3
1.5
P ( kg/cm2)
VoidRatio(e)
Gambar-10, Grafik e vs Log P, untuk mencari nilai e dan P
Sehingga pertambahan beban (P)dan nilai kuat geser tanah (Cu ) sebesar :
P1.1 = 0,80 - 0,31 = 0,49 kg/cm2
Cu.1.1.= (0,2 0,3 ) P1.1 = 0,123 kg/cm2
P1.2 = 1,40 - 0,31 = 1,09 kg/cm2
Cu.1.2 = (0,2 0,3 ) P1.2 = 0,273 kg/cm2
Peningkatan daya dukung tanah akibat adanya cerucuk dengan jarak 50 cm dapat
dihitung sebagai berikut :
Cu cerucuk tipe-1 = Cuo + Cu.1.1 = 0,26 + 0,123 = 0,383 kg/cm2
Jadi q all. baru tipe-1 = Cu.1.1 x Nc / FK
= 0,383 x 5,14 / 3 = 0,66 kg/cm2
Jadi q all. awal = 0,44 kg/cm2 q all. tipe-1 = 0,66 kg/cm2
Peningkatan daya dukung tanah akibat adanya cerucuk dengan jarak 40 cm dapat
dihitung sebagai berikut :
Cu cerucuk tipe-1 = Cuo + Cu.1.1 = 0,26 + 0,273 = 0,533 kg/cm2
P0 = 0,31
P11 = 0,80
P12 = 1,40
e0 =1,31
e11 =1,25
e12 =1,23
14. 14
Jadi q all. baru tipe-1 = Cu.1.1 x Nc / FK
= 0,533 x 5,14 / 3 = 0,91 kg/cm2
Jadi q all. awal = 0,44 kg/cm2 q all. tipe-1 = 0,91 kg/cm2
dengan kata lain meningkat 2 (dua) kali lipat.
Contoh proyek yang dihitung dengan cara sederhana tersebut cukup banyak,
seperti di daerah Tambilahan & Bengkalis Riau, Daerah Jambi, Kaltim, Semarang
(Semarang bawah, oprit jembatan Bangetayu H timb. = 12 m) dan lokasi lain
Wilayah Pantura Jawa.
Pembuktian bahwa dengan pemasangan cerucuk diatas tanah lembeh/lunak dapat
memperkecil penurunan konstruksi bangunan mudah untuk dibuktikan dan
pembaca makalah ini dapat menghitungnya.
6. Kesimpulan dan Saran
6.1. Kesimpulan
1. Suntingan pidato Prof. DR. Ir. R. Roeseno pada Asian Regional Conferention On
Tall Building and Urban Habitat di Kuala Lumpur,1998, kemungkan dapat
terjawab.
2. Formulasi perhitungan peningkatan daya dukung diatas tanah lembek/lunak
menggunakan cerucuk diatas, masih sebatas pada pemikiran Penulis dan perlu
mendapat masukan dari para Pakar dan penelitian dengan sekala penuh di
Lapangan.
3. Tulisan ini semoga bermanfaat.
6.2. Saran-saran
1. Karena makalah ini masih pada taraf pemikiran dan hepotesis, sebaiknya dikaji
lebih jauh dengan para Pakar yang berkompeten.
2. Mahasiswa Teknik Sipil diminta untuk mengembangkan fenomena yang
dianggap menarik oleh salah satu Bapak Teknik Sipil Kita (Prof. DR. Ir. R.
Roeseno).
15. 15
Daftar Pustaka
- A.HADI, (1990), Studi Daya Dukung Pondasi Tiang Terucuk Pada Model
Berskala Kecil, Bandung
- ALLEN G.P, deltic Sediment in the Moderend on Miocen Mahakam Delta Total
Exploration Laboratory, Pessac France, 1987.
- DUNN I.S, ANDERSON L.R KEIFER F.W, Fundaof geotechnical Analysis,
John Wiley & Sons, New York.
- FU. HUA CHEN, Foundation on Expansive Soils, Elsevier Scientifik
Publicishing Company, 1975 New York.
- JOSEPH E. BOWLES, JOHAN K. HAINUM, Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis
Tanah (Mekanikan Tanah), Erlangga 1989
- Muhrozi, Konsep Perhitungan Cerucuk Bambu Sebagai Upaya Peningkatan
Daya Dukung Tanah, Semarang
- POULUS, H.G. & DAVIS, E.H, (1980), Pile Foundation Analysis And Design,
John Wiely and Sons, Inc.
- R. ROOSSENO, Foundation Of Three to Four Storeya Small Buildings on Wet
Very Soft Soil pada Asian regional Conferention on Tall Builtding and Urban
habitat, Kuala Lumpur.
- SOELARNO, D.S, (1986), Diskusi Beberapa Cara Untuk Menentukan Beban
Batas Tiang Tunggal Dari Hasil Percobaan Langsung Di Lapangan, Jakarta
- TOMLINSON, M.J, (1977), Pile Foundation And Construction Practice,
London.
- Y. Daryanto, dkk. (1995), Perbaikan Daya Dukung Tanah Dengan Cerucuk
Bambu di Pantai Utara Semarang
- ZANUSI, F.X, (1988), Daya Pikul Ultimate Terhadap beban Axial Tiang
Tunggal, Simposium nasioanl HATTI . Jakarta.
- JOSEPHE E,BOWLES, Analisa dan Desain Pondasi Erlangga 1986
- JOSEPH E. BOWLES, JOHAN K. HAINUM, Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis
Tanah (Mekanikan Tanah), Erlangga 1989