Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri.
Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru.
Model pembelajaran penemuan (discovery learning) adalah metode di mana siswa belajar secara aktif dengan menemukan konsep atau prinsip melalui eksplorasi dan penyelidikan mandiri daripada diberitahu secara langsung oleh guru. Metode ini memberikan manfaat seperti meningkatkan pemahaman siswa dan motivasi belajar, namun juga memiliki tantangan seperti kurang efisien untuk kelas besar. Model ini melibatkan langkah-langkah se
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Model pembelajaran discovery learning merupakan metode belajar dimana siswa belajar secara aktif tanpa diberikan pelajaran secara final
2. Terdiri dari beberapa langkah yaitu persiapan, pelaksanaan meliputi stimulasi, pernyataan masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan penarikan kesimpulan
3. Penilaian dapat dilakukan dengan tes tertulis
Metode pembelajaran discovery learning menekankan pada proses siswa menemukan konsep atau prinsip secara mandiri. Guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan masalah untuk dipecahkan siswa melalui kegiatan seperti mengumpulkan informasi, menganalisis, dan menarik kesimpulan. Penilaian dalam model ini dapat berupa tes tertulis maupun pengamatan terhadap proses siswa.
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran penemuan (discovery learning) dimana siswa belajar dengan menemukan konsep atau prinsip secara mandiri tanpa disajikan secara langsung oleh guru. Metode ini memiliki 6 tahapan yaitu pemberian rangsangan, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan penarikan kesimpulan. Model ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berfikir siswa
Dokumen tersebut merangkum model pembelajaran penemuan (discovery learning) yang menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran. Metode ini melibatkan siswa secara aktif dalam menemukan konsep melalui langkah-langkah seperti stimulasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan penarikan kesimpulan. Guru berperan sebagai fasilitator yang memotivasi siswa untuk belajar secara mandiri.
Dokumen tersebut membahas konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa secara terpadu dan bermakna.
Model pembelajaran discovery learning menekankan pada proses penemuan konsep atau prinsip oleh siswa secara mandiri melalui penyajian masalah dan pengumpulan data. Guru berperan sebagai fasilitator yang memandu siswa dalam mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, mengolah data, membuktikan hipotesis, dan menarik kesimpulan secara umum.
Model pembelajaran penemuan adalah metode di mana siswa belajar secara aktif dengan menemukan konsep atau prinsip melalui proses pengumpulan informasi, analisis, dan penarikan kesimpulan sendiri tanpa diberikan pelajaran secara final. Metode ini memberikan manfaat seperti meningkatkan keterampilan berfikir kritis siswa dan membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Namun, metode ini juga memiliki kelemahan se
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) yang menyajikan masalah kontekstual untuk merangsang peserta didik belajar. Model ini memiliki kelebihan seperti pembelajaran menjadi lebih bermakna, peserta didik dapat mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Proses pembelajarannya meliputi orientasi masalah, pengorganisasian tugas, penyel
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran bertujuan untuk memberi pemahaman kepada siswa dalam memahami berbagai materi secara ilmiah. Pembelajaran saintifik dilakukan melalui 5 langkah yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Pendekatan ini sesuai dengan teori belajar Bruner, Piaget, Vygotsky, dan Bandura yang mendukung proses konstruksi pengetahuan siswa secara aktif dan berbasis pen
Model pembelajaran discovery learning merupakan metode pembelajaran di mana siswa tidak diberikan materi pelajaran secara langsung melainkan diharapkan dapat menemukan sendiri konsep atau prinsip melalui berbagai aktivitas seperti pengumpulan data, pengolahan informasi, dan penarikan kesimpulan. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam menemukan pengetahuan secara mandiri. Metode ini bertujuan membantu siswa bel
Metode pembelajaran inquiry melibatkan siswa secara aktif dalam menemukan pengetahuan melalui proses berpikir kritis. Metode ini berfokus pada pengembangan kemampuan intelektual siswa melalui interaksi, pertanyaan, dan pembelajaran berpikir. Tujuannya adalah melatih kemampuan siswa dalam meneliti dan memecahkan masalah secara ilmiah.
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalahDesy Aryanti
油
Model pembelajaran berbasis masalah (PBL) melibatkan peserta didik dalam pemecahan masalah dunia nyata dalam kelompok kecil. PBL terdiri dari lima fase: orientasi masalah, pendefinisian masalah, penyelidikan mandiri, pengembangan hasil, dan penilaian. Penilaian PBL mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta dilakukan secara autentik seperti portofolio dan penilaian peer.
Dokumen tersebut membahas tentang kesulitan belajar matematika siswa akibat pembelajaran yang kurang efektif dan kurangnya penggunaan alat peraga. Pembelajaran inkuiri dan penggunaan alat peraga dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui pembelajaran inkuiri dengan alat peraga.
El documento describe los andamios y tareas realizados por Gilberto Ruiz Mar en su clase de 1er grado. Incluye la creaci坦n de dos andamios en Word con caracter鱈sticas como columnas, filas, im叩genes e inserci坦n de encabezados. Tambi辿n describe la escritura de un texto con efectos y estilos, la creaci坦n de tablas para promedios, c叩lculos, transporte y ventas usando f坦rmulas matem叩ticas y de porcentajes, y la combinaci坦n y alineaci坦n de celdas.
El documento presenta informaci坦n sobre PrestaShop, un software de c坦digo abierto para crear tiendas virtuales. Explica que PrestaShop fue creado en 2007 por Igor Schlumberger y Bruno L辿v棚que y ofrece caracter鱈sticas como gesti坦n de inventario, exportaci坦n de productos a otros sitios, venta de productos descargables y herramientas de marketing. Tambi辿n incluye un enlace a un video de YouTube sobre c坦mo comprar art鱈culos en l鱈nea a trav辿s de PrestaShop.
Diapositivas "Inteligencia artificial" - Grupo Colaborativo 90169-33 UNADCACG1974
油
Contiene las diapositivas para la capacitaci坦n sobre inteligencia artificial de los estudiantes del grupo colaborativo 90169_33 de la UNAD
Dokumen tersebut merangkum model pembelajaran penemuan (discovery learning) yang menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran. Metode ini melibatkan siswa secara aktif dalam menemukan konsep melalui langkah-langkah seperti stimulasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan penarikan kesimpulan. Guru berperan sebagai fasilitator yang memotivasi siswa untuk belajar secara mandiri.
Dokumen tersebut membahas konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa secara terpadu dan bermakna.
Model pembelajaran discovery learning menekankan pada proses penemuan konsep atau prinsip oleh siswa secara mandiri melalui penyajian masalah dan pengumpulan data. Guru berperan sebagai fasilitator yang memandu siswa dalam mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, mengolah data, membuktikan hipotesis, dan menarik kesimpulan secara umum.
Model pembelajaran penemuan adalah metode di mana siswa belajar secara aktif dengan menemukan konsep atau prinsip melalui proses pengumpulan informasi, analisis, dan penarikan kesimpulan sendiri tanpa diberikan pelajaran secara final. Metode ini memberikan manfaat seperti meningkatkan keterampilan berfikir kritis siswa dan membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Namun, metode ini juga memiliki kelemahan se
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) yang menyajikan masalah kontekstual untuk merangsang peserta didik belajar. Model ini memiliki kelebihan seperti pembelajaran menjadi lebih bermakna, peserta didik dapat mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Proses pembelajarannya meliputi orientasi masalah, pengorganisasian tugas, penyel
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran bertujuan untuk memberi pemahaman kepada siswa dalam memahami berbagai materi secara ilmiah. Pembelajaran saintifik dilakukan melalui 5 langkah yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Pendekatan ini sesuai dengan teori belajar Bruner, Piaget, Vygotsky, dan Bandura yang mendukung proses konstruksi pengetahuan siswa secara aktif dan berbasis pen
Model pembelajaran discovery learning merupakan metode pembelajaran di mana siswa tidak diberikan materi pelajaran secara langsung melainkan diharapkan dapat menemukan sendiri konsep atau prinsip melalui berbagai aktivitas seperti pengumpulan data, pengolahan informasi, dan penarikan kesimpulan. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam menemukan pengetahuan secara mandiri. Metode ini bertujuan membantu siswa bel
Metode pembelajaran inquiry melibatkan siswa secara aktif dalam menemukan pengetahuan melalui proses berpikir kritis. Metode ini berfokus pada pengembangan kemampuan intelektual siswa melalui interaksi, pertanyaan, dan pembelajaran berpikir. Tujuannya adalah melatih kemampuan siswa dalam meneliti dan memecahkan masalah secara ilmiah.
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalahDesy Aryanti
油
Model pembelajaran berbasis masalah (PBL) melibatkan peserta didik dalam pemecahan masalah dunia nyata dalam kelompok kecil. PBL terdiri dari lima fase: orientasi masalah, pendefinisian masalah, penyelidikan mandiri, pengembangan hasil, dan penilaian. Penilaian PBL mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta dilakukan secara autentik seperti portofolio dan penilaian peer.
Dokumen tersebut membahas tentang kesulitan belajar matematika siswa akibat pembelajaran yang kurang efektif dan kurangnya penggunaan alat peraga. Pembelajaran inkuiri dan penggunaan alat peraga dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui pembelajaran inkuiri dengan alat peraga.
El documento describe los andamios y tareas realizados por Gilberto Ruiz Mar en su clase de 1er grado. Incluye la creaci坦n de dos andamios en Word con caracter鱈sticas como columnas, filas, im叩genes e inserci坦n de encabezados. Tambi辿n describe la escritura de un texto con efectos y estilos, la creaci坦n de tablas para promedios, c叩lculos, transporte y ventas usando f坦rmulas matem叩ticas y de porcentajes, y la combinaci坦n y alineaci坦n de celdas.
El documento presenta informaci坦n sobre PrestaShop, un software de c坦digo abierto para crear tiendas virtuales. Explica que PrestaShop fue creado en 2007 por Igor Schlumberger y Bruno L辿v棚que y ofrece caracter鱈sticas como gesti坦n de inventario, exportaci坦n de productos a otros sitios, venta de productos descargables y herramientas de marketing. Tambi辿n incluye un enlace a un video de YouTube sobre c坦mo comprar art鱈culos en l鱈nea a trav辿s de PrestaShop.
Diapositivas "Inteligencia artificial" - Grupo Colaborativo 90169-33 UNADCACG1974
油
Contiene las diapositivas para la capacitaci坦n sobre inteligencia artificial de los estudiantes del grupo colaborativo 90169_33 de la UNAD
The document outlines a proposed web-based business that matches fitness clients with specific goals to certified fitness professionals. It would satisfy needs for both clients and professionals. For professionals, it would attract new clients and help grow their business through an affordable online network. For clients, it would allow finding a vetted professional online to help achieve fitness goals. The service would work by fitness professionals creating online profiles, clients searching profiles matching their goals, and the business following up to ensure client satisfaction.
This document provides 8 steps for making movies using the website Xtranormal: sign up for an account, click "Make Movies", choose a themed background and actors, select a set, choose actors and background sounds, type dialogue under the Story tab, and start moviemaking by getting started on the Xtranormal website.
Audio visual media in l2 teaching maria's songsMaria Rizza
油
This document discusses using audio-visual media in teaching a second language. It describes how a teacher used YouTube, mp3 files, pictures, and an overhead projector to teach a lesson about innocence and experience. Students selected related songs and worked with vocabulary. While listening, they answered questions about the songs. Audio-visual media makes literature lessons more attractive, helps students learn new words and structures, and learn about history and ideas through enjoyable learning experiences. Challenges include preparation time and developing students' ICT skills. The teacher evaluation is that it facilitates learning, motivation, class management, and enriches the teaching process.
Audio visual in L2 on digital resources for learning L2 languages - Noto con...Maria Rizza
油
This document summarizes a presentation on using various media tools like Wikispace, Exelearning, and slideshare for language learning. It discusses how these tools are used to introduce students to web resources, have them complete topics and share materials. Wikispace allows asynchronous and collaborative work from different places. Exelearning allows arranging learning activities and exporting materials. Benefits include empowering student creativity and problem solving, while challenges include needing teacher training and flexible time. Technical requirements are internet access and open source software. The teacher evaluation found increased motivation and participation from more flexible learning.
O documento descreve a forma巽達o do Estado Moderno no Brasil, come巽ando com a queda da monarquia em 1889 e a proclama巽達o da Rep炭blica. Por辿m, o patrimonialismo continuou. A Revolu巽達o de 1930 com Get炭lio Vargas deu in鱈cio ao Estado de Direito, centralizando o poder e criando a CLT e o DASP para profissionalizar o servi巽o p炭blico.
Audio visual media in l2 teaching phisics lesson in englishMaria Rizza
油
- The document summarizes an audio-visual presentation created by Italian students for a class on teaching law of thermodynamics to teenagers using media like photos, CDs, and a whiteboard.
- The presentation was divided into groups where students found information, images and videos on their topics to include in a digital presentation in both Italian and English.
- Activities before and after the presentation included learning new vocabulary, a grammar introduction, filling out exercises, reading aloud and group discussion.
This document contains an English exam for 5th grade secondary students. It includes multiple choice and short answer comprehension questions about a passage describing how a man's neighbor helped find his stolen lamb. It also includes exercises changing verbs from direct to reported speech, identifying incorrect usage of "too much/too many", and choosing the correct auxiliary verb in different sentences. The exam tests students' ability to understand, analyze, and produce different English language structures.
Las tres principales pruebas de auditor鱈a son: 1) Pruebas selectivas que involucran examinar una muestra de partidas para extraer conclusiones sobre el grupo completo, 2) Pruebas sustantivas que buscan obtener evidencia sobre la existencia, integridad, propiedad, valuaci坦n y presentaci坦n de la informaci坦n auditada, y 3) Pruebas de cumplimiento que aseguran que los procedimientos de una empresa cumplan con los requisitos reglamentarios y pol鱈ticas corporativas.
Bab 3 membahas tentang jisim atom relatif, jisim molekul relatif, dan jisim formula relatif. Jisim-jisim tersebut ditentukan dengan menjumlahkan jisim atom relatif setiap unsur dalam molekul atau senyawa kimia. Misalnya, jisim molekul relatif air H2O adalah 2(1) + 16 = 18, karena terdiri dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen.
This is a lesson meant for making Termodinamic an attractive matter.
Diversidad, sociedad de la informacion y politica audiovisual la experienc...Jos辿 Carlos Bonino Jasaui
油
Este documento discute la importancia de la diversidad audiovisual en Europa y la necesidad de pol鱈ticas que la protejan. Aborda el tema desde la perspectiva de la Econom鱈a Pol鱈tica de la Informaci坦n, la Comunicaci坦n y la Cultura. Explica que en la era digital, la globalizaci坦n ha desdibujado las fronteras nacionales y ha puesto en riesgo las cinematograf鱈as minoritarias. Por ello, es necesario que la Uni坦n Europea adopte pol鱈ticas integrales que garanticen la diversidad y el pluralismo ling端鱈stico, protegi
1. Model pembelajaran penemuan (discovery learning) adalah metode di mana siswa belajar secara aktif tanpa diberikan pelajaran secara final, melainkan diharapkan dapat mengorganisir sendiri.
2. Terdapat beberapa langkah dalam model ini, yaitu stimulasi, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan penarikan kesimpulan.
3. Penilaian dapat dilakukan dengan tes tertulis untuk as
1. Dokumen tersebut membahas tentang model pembelajaran discovery learning, yang menekankan pentingnya keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran untuk memahami struktur konsep.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Model pembelajaran inkuiri melatih siswa untuk belajar mandiri dengan memecahkan masalah yang diberikan guru.
2. Terdapat beberapa tahapan inkuiri yaitu orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan menarik kesimpulan.
3. Perbedaan inkuiri dan discovery adalah inkuiri melibatkan proses mental yang lebih
Dokumen tersebut menjelaskan beberapa model pembelajaran seperti discovery learning, inquiry learning, problem based learning, dan project based learning beserta langkah-langkah pelaksanaannya. Mulai dari stimulasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, verifikasi, hingga penarikan kesimpulan."
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxlalumhw88
油
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka adalah suatu pendekatan pendidikan yang diperkenalkan dalam kerangka Kurikulum Merdeka Belajar. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan kebebasan yang lebih besar kepada siswa dalam proses pembelajaran. Dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka, siswa diarahkan untuk aktif berpartisipasi dalam mengatur dan mengelola pembelajarannya sendiri.
Deskripsi dari Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka mencakup beberapa poin penting:
Kemandirian Siswa: Model ini menekankan pada pengembangan kemandirian siswa dalam mengelola pembelajarannya sendiri. Siswa diberi kebebasan untuk menentukan jalannya pembelajaran sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kemampuan masing-masing.
Pembelajaran Berbasis Proyek: Siswa diundang untuk terlibat dalam proyek-proyek pembelajaran yang relevan dengan kehidupan nyata. Melalui proyek-proyek ini, mereka dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang materi pelajaran serta keterampilan praktis yang diperlukan di dunia nyata.
Kolaborasi dan Komunikasi: Pembelajaran dalam model ini juga mendorong kolaborasi antar siswa dan komunikasi yang efektif. Siswa didorong untuk bekerja sama dalam tim, berbagi pengetahuan, dan memecahkan masalah bersama.
Penilaian Formatif: Penilaian dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka lebih menekankan pada penilaian formatif daripada penilaian sumatif. Siswa diberikan umpan balik secara terus-menerus sehingga mereka dapat terus meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka.
Fleksibilitas: Model ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal waktu, tempat, dan cara pembelajaran. Siswa dapat belajar secara mandiri, dalam kelompok kecil, atau dalam kelas secara keseluruhan, sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.
Penggunaan Teknologi: Penggunaan teknologi menjadi salah satu komponen penting dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka. Teknologi digunakan untuk mendukung pembelajaran yang interaktif, akses sumber daya pembelajaran yang beragam, serta memfasilitasi kolaborasi dan komunikasi antar siswa.
Dengan mengadopsi Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka, diharapkan siswa dapat menjadi pembelajar yang lebih aktif, kreatif, dan mandiri, serta siap menghadapi tantangan di era yang terus berkembang dengan cepat.
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...yunita M
油
Dokumen tersebut membahas empat metode pengajaran yaitu:
1. Metode penemuan yang memberi kesempatan siswa untuk menemukan informasi secara mandiri.
2. Metode pemecahan masalah kreatif yang melatih siswa memecahkan masalah secara realistis.
3. Metode pengajuan masalah yang membantu siswa berpikir kritis dengan mengajukan masalah.
4. Metode pembelajaran berbasis sumber yang memanfaatkan
Model pembelajaran discovery dan inquiry memberikan pendekatan yang berbeda dalam proses pembelajaran. Model discovery melibatkan siswa untuk menemukan konsep secara mandiri melalui observasi dan eksperimen, sedangkan model inquiry melibatkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban melalui penyelidikan. Kedua model tersebut berfokus pada aktivitas siswa dan peran guru sebagai fasilitator.
Dokumen tersebut membahas tentang strategi pembelajaran discovery learning. Strategi ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan konsep-konsep pembelajaran secara mandiri melalui proses pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan penarikan kesimpulan. Strategi ini memiliki kelebihan seperti membantu siswa belajar secara pribadi dan efektif, namun juga memiliki kelemahan seperti kurang efisien untuk kel
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptxssuser88b07c
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Model pembelajaran discovery learning memberikan penekanan pada keaktifan siswa dalam menemukan ide dan makna secara mandiri melalui pemecahan masalah. Guru berperan sebagai fasilitator yang memandu siswa melalui berbagai langkah seperti stimulasi, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, verifikasi, dan penarikan kesimpulan.
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptxssuser88b07c
油
2.2.3 discovery learning
1. MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN
(DISCOVERY LEARNING)
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2. Definisi/Konsep
Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang
didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila
pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk
finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri.
Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai
prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem
Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga
istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada
ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak
diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada
discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa
semacam masalah yang direkayasa oleh guru
3. Definisi/Konsep
Dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning guru berperan sebagai
pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar
secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan
mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini
ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student
oriented.
Dalam Discovery Learning, hendaknya guru harus memberikan kesempatan
muridnya untuk menjadi seorang problem solver, seorang scientis, historin, atau
ahli matematika. Bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi siswa
dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi,
membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan,
mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan-kesimpulan.
4. Keuntungan Model Pembelajaran Penemuan
Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan
keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha
penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang
tergantung bagaimana cara belajarnya.
Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi dan
ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer.
Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa
menyelidiki dan berhasil.
Metode ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan
sesuai dengan kecepatannya sendiri.
Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri
dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri.
5. Keuntungan Model Pembelajaran Penemuan
Metode ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya,
karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang
lainnya.
Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif
mengeluarkan gagasan-gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak
sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi.
Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena
mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau pasti.
Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik;
Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada
situasi proses belajar yang baru;
6. Keuntungan Model Pembelajaran Penemuan
Mendorong siswa berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri;
Mendorong siswa berfikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri;
Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik; Situasi proses
belajar menjadi lebih terangsang;
Proses belajar meliputi sesama aspeknya siswa menuju pada
pembentukan manusia seutuhnya;
Meningkatkan tingkat penghargaan pada siswa;
Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis
sumber belajar;
Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.
7. Kelemahan Model Pembelajaran Penemuan
Metode ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk
belajar. Bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami kesulitan
abstrak atau berfikir atau mengungkapkan hubungan antara
konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya
akan menimbulkan frustasi.
Metode ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak,
karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka
menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya.
Harapan-harapan yang terkandung dalam metode ini dapat buyar
berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa dengan
cara-cara belajar yang lama.
8. Kelemahan Pembelajaran Penemuan
Pengajaran discovery lebih cocok untuk
mengembangkan pemahaman, sedangkan
mengembangkan aspek konsep, keterampilan dan
emosi secara keseluruhan kurang mendapat
perhatian.
Pada beberapa disiplin ilmu, misalnya IPA kurang
fasilitas untuk mengukur gagasan yang
dikemukakan oleh para siswa
Tidak menyediakan kesempatan-kesempatan untuk
berfikir yang akan ditemukan oleh siswa karena
telah dipilih terlebih dahulu oleh guru.
9. Langkah-Langkah Operasional
1. Langkah Persiapan
a. Menentukan tujuan pembelajaran
b. Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal,
minat, gaya belajar, dan sebagainya)
c. Memilih materi pelajaran.
d. Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara
induktif (dari contoh-contoh generalisasi)
e. Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contohcontoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa
f. Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke
kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif,
ikonik sampai ke simbolik
g. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa
10. Langkah-Langkah Operasional
2. Pelaksanaan
a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada
sesuatu yang menimbulkan kebingungannya, kemudian
dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul
keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu guru
dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan
pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar
lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan
masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk
menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat
mengembangkan dan membantu siswa dalam
mengeksplorasi bahan.
11. Langkah-Langkah Operasional
b. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah guru
memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan
dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan
dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara
atas pertanyaan masalah)
12. Langkah-Langkah Operasional
c. Data collection (Pengumpulan Data).
Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi
kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan
informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah,
2004:244). Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab
pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis,
dengan demikian anak didik diberi kesempatan untuk
mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan,
membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan
nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
13. Langkah-Langkah Operasional
d. Data Processing (Pengolahan Data)
Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan
kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh
para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan
sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informai hasil bacaan,
wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah,
diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung
dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat
kepercayaan tertentu
14. Langkah-Langkah Operasional
e. Verification (Pembuktian)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat
untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang
ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan
dengan hasil data processing (Syah, 2004:244). Verification
menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan
dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan
atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai
dalam kehidupannya.
15. Langkah-Langkah Operasional
f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses
menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip
umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang
sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi (Syah,
2004:244). Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan
prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi
16. SISTEM PENILAIAN
Dalam Model Pembelajaran Discovery Learning, penilaian
dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupun non tes.
Penilaian yang digunakan dapat berupa penilaian kognitif,
proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa. Jika bentuk
penialainnya berupa penilaian kognitif, maka dalam model
pembelajaran discovery learning dapat menggunakan tes
tertulis. Jika bentuk penilaiannya menggunakan penilaian
proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa maka
pelaksanaan penilaian dapat dilakukan dengan pengamatan.