ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Prosiding Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan PEI dan PFI XX Komisariat Daerah Sulawesi Selatan, 27 Mei 2010
?257
PEMBUATAN FORMULA PESTISIDA HAYATI Beauveria bassiana Vuill.
DAN KEMASANNYA
?
Surtikanti dan Juniarsih
Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros
?
?
ABSTRAK
Penelitian pembuatan formulasi pestisida hayati Beauveria bassiana Vuill. dan kemasannya dilakukan di
laboratorium Lapangan Perkebunan, Kariango, laboratorium Pengendalian Hayati UGM dan
laboratorium Hama dan Penyakit Balitsereal dari bulan Mei sampai bulan September 2009.. Beras
dicuci, direndam dalam air panas selama 60 menit sehingga menjadi nasi aron. Masukkan media beras
ke dalam kantong tahan panas, timbang seberat 0,5 kg dan kemudian disterilkan selama 30 menit.
Media steril tersebut ditambahkan biakan murni B, bassiana dengan perbandingan 20 : 1. . Kantong
plastik berisi media dan biakan murni dengan berat masing-masing 0,5 kg disimpan selama 7 ¨C 10
hari. Setelah 20 ¨C 24 hari dan terlihat gumpalan-gumpalan berwarna putih yaitu miselium dari B.
bassiana, kantong plastik dibuka kemudian dikering anginkan, bila sudah kering, digiling dan diayak
dengan saringan 120 mesh. Tepung B. bassiana yang telah diayak, diukur kepadatan sporanya dengan
menggunakan haemocytometer, kemudian dikemas dalam kemasan 30 gr. Hasil yang diperoleh tepung
Beauveria bassiana Vuill dalam kemasan ukuran 30 gram, dengan kepadatan spora 1013
konidia/ml dan
diberi label.Tepung Beauveria bassiana tersebut dapat digunakan sebagai biopestisida untuk
mengendalikan penggerek batang jagung (Ostrinia furnacalis).
Kata kunci: tepung Beauveria bassiana, Ostrinia furnacalis, pengemasan
?
?
PENDAHULUAN
Umumnya petani mengendalikan hama dengan menggunakan insektisida kimia, karena insektisida
tersebut lebih praktis penggunaannya dan hasilnya dapat dilihat dalam waktu singkat. Namun
penggunaan insektisida kimia yang tidak tepat seperti waktu aplikasi dan dosis yang digunakan dapat
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh sebab itu dalam pengendalian hama terpadu
(PHT) dianjurkan menggunakan insektisida kimia , apabila pengendalian lain telah dicobakan, namun
padat populasi hama masih tetap tinggi.
Cara pengendalian lain yang dapat digunakan adalah pemanfaatan musuh alami. Musuh alami
dapat berupa predator, parasitoid, dan patogen. Salah satu musuh alami yang dapat digunakan adalah
cendawan patogen. Beberapa jenis musuh alami dari cendawan patogen antara lain Metharrizium
anisopliae (Baehaki dan Novianti, 1993), Beauveria. bassiana, Fusarium sp., Herustella citriformis, dan
Paecylomyces sp. (Yasin dan Baco,1988 ; Haryono ,1993 ; Yasin et al., 1999).
Pemanfaatan musuh alami mempunyai beberapa keuntungan yaitu untuk mencegah keresistenan
hama terhadap pengaruh insektisida kimia, aman terhadap lingkungan, aktif dengan sendirinya setelah
diaplikasi, dapat diproduksi dengan mudah dan biaya relatif murah, serta dapat disimpan lama
(Surtikanti dan Yasin, 2005).
Cendawan Beauveria bassiana Vuill. tergolong dalam klas Deuteromycetes (fungi : Imperfekti),
ordo Moniliales, famili Moniliaceae. Pertumbuhan dalam media berbentuk koloni berwarna putih seperti
kapas. Konidiofor yang fertil bercabang-cabang secara zigzag, dan pada bagian ujungnya terbentuk
spora (konidia). Konidia bersel satu, berbentuk bulat sampai oval, berukuran 2 ¨C 3 mikron. Hifanya dalam
Surtikanti dan Juniarsih : Pembuatan Formula Pestisida Hayati Beauveria bassiana Vuill. Dan Kemasannya.
?258
koloni berwarna putih berukuran 2 ¨C 4 mikron (Tanada dan Kaya, 1993). Suhu optimal yang dapat
mendukung pertumbuhan cendawan B. bassiana adalah 20 - 30 0
C dan suhu kritisnya adalah 50
C dan
350
C. Namun bila terjadi kenaikan suhu sampai 550
C selama 10 menit spora cendawan B. bassiana pada
isolat LaHh masih mampu berkecambah sampai 14,67% (Suharto et al, 1998).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan formulasi biopestisida dari cendawan
Beauveria bassiana dan bagaimana kemasannya.
BAHAN DAN METODA
Waktu pelaksanaan kegiatan antara bulan Mei sampai September 2009. Mengumpulkan isolat
B. bassiana dari serangga-serangga yang terinfeksi di lapangan, kemudian dibawa ke Laboratorium untuk
dikulturkan sehingga didapatkan cendawan B. bassiana murni.
Caranya sebagai berikut : Serangga-serangga yang terinfeksi diberi label dengan nama sesuai
dengan daerah diketemukannya dan jenis serangganya. Serangga yang terinfeksi dimasukkan ke dalam
100 ml aquadest (air steril), lalu di suspensikan. Suspensi isolat tersebut diencerkan pada konsentrasi
10-5
. Hasil pengenceran dibiakkan pada media Potato Dextrose Agar (PDA) dan diinkubasikan selama 2
x 24 jam. Koloni tunggal yang muncul setelah 2 x 24 jam dipindahkan ke media PDA lain yang ada pada
cawan petri. Setelah murni (B. bassiana) 258solate dikarakterisasi secara morfologi dengan
menggunakan buku identifikasi Barnett dan Hunter (1972) dan Streets (1972). Bila sudah diketahui
bahwa benar-benar koloni cendawan B.bassiana maka diperbanyak dengan cara dipindahkan ke media
PDA lain dengan ditambahkan larva dari hama jagung.
Beras dicuci, direndam dalam air panas selama 60 menit sehingga menjadi nasi aron. Masukkan
media beras ke dalam kantong tahan panas, timbang seberat 0,5 kg dan kemudian disterilkan selama 30
menit. Media steril tersebut ditambahkan biakan murni dengan perbandingan 20 : 1. . Kantong plastik
berisi media dan biakan murni dengan berat masing-masing 0,5 kg disimpan selama 7 ¨C 10 hari. Setelah
20 ¨C 24 hari kemudian dikering anginkan, bila sudah kering, digiling dan diayak dengan saringan 120
mesh.
Tepung B. bassiana yang telah diayak, diukur kepadatan sporanya dengan menggunakan
haemocytometer, kemudian dikemas dalam kemasan 30 gr.
Pengamatan dilakukan setelah menjadi tepung B. bassiana untuk diamati jumlah
konidia/ml dengan menggunakan hemicytometer. Jumlah konidia dihitung dengan rumus menurut
Sudibyo (1994) :
? ? ???????????????T???????????
?
?
?
? K?=????????????????????????X?106?
? ????????N?x?0,025?
Dimana K = konsentrasi spora
?
T = jumlah spora yang diamati
N = jumlah kotak yang diamati
HASIL DAN PEMBAHASAN
Seperti dalam Gambar 2, terlihat tahapan-tahapan untuk pengemasan. Setelah cendawan B.
bassiana diperbanyak dalam media beras, dibuka kantong plastiknya dan dikering anginkan, setelah agak
kering, ditumbuk untuk mendapatkan gumpalan-gumpalan yang lebih kecil, kemudian di blender untuk
mendapatkan tepung. Tepung yang dihasilkan diayak dengan menggunakan saringan 120 mesh untuk
mendapatkan tepung yang lebih halus. Tepung ditimbang + 3- g dan dikemas dalam kantong plastik,
kemudian diberi label.
Prosiding Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan PEI dan PFI XX Komisariat Daerah Sulawesi Selatan, 27 Mei 2010
?259
?
?
?
CARA?KERJA:
Serangga
terinfeksi B.b
Masukkan ke dalam
100?ml?aquadest
(disuspensikan)
Diencerkan
sampai 10©\5
B.b murni pada
PDA Iden tifikasi
Diisolasi pada
PDA
Biakan murni
pada PDA?+?larva?
hama jagung
Media?beras +?
biakan dengan
perb.?20?:1
Formulasi
biopestisida
Dilihat kons.konidia/ml?
20?¨C 24?hari
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
Gambar 1. Cara kerja pembuatan perbanyakan cendawan B. bassiana
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
Gambar 2. Tahapan pengemasan cendawan B. bassiana
?
KESIMPULAN
? Diperolehnya Beauveria bassiana Vuill dalam kemasan ukuran 30 gram, dengan kepadatan spora 1013
konidia/ml dan diberi label.
? Tepung Beauveria bassiana yang dihasilkan dapat digunakan sebagai biopestisida untuk
mengendalikan Penggerek batang jagung (Ostrinia furnacalis).
Surtikanti dan Juniarsih : Pembuatan Formula Pestisida Hayati Beauveria bassiana Vuill. Dan Kemasannya.
?260
DAFTAR PUSTAKA
Baehaki, S.E. dan Noviyanti. 1993. Pengaruh jamur biakan metharrizium anisopliae strain lokal
Sukamandi terhadap perkembangan wereng coklat. Prosiding Makalah Simposium Patologi
Serangga I, Yogyakarta 12-13 Oktober 1993. Hal.113-124.
Barnett, H. L. dan Hunter, B.B. 1972. Illustrated Genera of Imperfect Fungi. Burgess Publishing
Company, Minnesota. 241p.
Haryono.1993. Prospek penggunaan Beauveria bassiana untuk pengendalian hama perkebunan. Prosiding
Makalah Patologi Serangga I, Yogyakarta 12 ¨C 13 Oktober 1993. Hal. 75 ¨C 81.
Streets, R. B. 1972. Diagnosis of Plant Disease. The University of Arizona Press. Tuscon. Arizona, USA.
Hal. 8.19.
Sudibyo, D. 1994. Petunjuk praktis Cara Menghitung Jumlah, Kerapatan dan Viabilitas Spora Jamur.
Laboratorium Utama Pengendalian Hayati Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Timur.
Suharto, E.B., Trisusilowati, dan H.Purnomo. 1998. Kajian aspek fisiologik B. bassoana dan virulensinya
terhadap Helicoverpa armigera. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, Jurusan Hama Penyakit
Tumbuhan , Faak. Pertanian UGM.112 ¨C 119.
Surtikanti dan M.Yasin. 2005. Periode simpan cendawan Beauveria bassiana strain Sengkang pada
berbagai media. Jurnal Stigma an agricultural science journal, vol.XIII,no.4. Hal.596 ¨C 599.
Tanada,Y. and H.K. Kaya. 1993. Insect Pathology. Academic Press. Inc. Harcourt Brace Jovanovich,
Publishers San Diego. Hal. 320 ¨C 364.
Yasin, M. dan D. Baco. 1988. Efektifitas dan peranan jamur dalam pengendalian wereng hijau,
Nephotettix virescens Motsc. Agrikam. Buletin Penelitian Pertanian Maros. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Balittan Maros 3, (1) : 1-8.
Yasin, M., Soenartiningsih, Surtikanti, dan Syamsuddin. 1999. Pengendalian hama penggerek batang
jagung Ostrinia furnacalis Guenee dengan cendawan Beauveria bassiana Vuillemin. Jurnal Stigma
7, (2) : 48 - 51.

More Related Content

What's hot (20)

Pembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairPembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cair
Tidar University
?
Bubur pestisida
Bubur pestisidaBubur pestisida
Bubur pestisida
Ela Afellay
?
Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)
Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)
Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)
inkeilham
?
Pf
PfPf
Pf
Nyun Dhy
?
Jurnal agrobacterium
Jurnal agrobacteriumJurnal agrobacterium
Jurnal agrobacterium
Stkip Labuhanbatu
?
5 hardiningsih-embun tepung
5 hardiningsih-embun tepung5 hardiningsih-embun tepung
5 hardiningsih-embun tepung
xie_yeuw_jack
?
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Putri Nadhilah
?
Tumbuhan penghasil pestisida nabati dibagi menjadi lima kelompok
Tumbuhan penghasil pestisida nabati dibagi menjadi lima kelompokTumbuhan penghasil pestisida nabati dibagi menjadi lima kelompok
Tumbuhan penghasil pestisida nabati dibagi menjadi lima kelompok
Wahono Syahida
?
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Dian Khairunnisa
?
Pembuatan Media Agar
Pembuatan Media AgarPembuatan Media Agar
Pembuatan Media Agar
dinmaul
?
Jurnal Teknologi Pertanian
Jurnal Teknologi PertanianJurnal Teknologi Pertanian
Jurnal Teknologi Pertanian
Rina Dewi Setyowati
?
Laporan Praktikum Biologi Mikroba Tropis
Laporan Praktikum Biologi Mikroba TropisLaporan Praktikum Biologi Mikroba Tropis
Laporan Praktikum Biologi Mikroba Tropis
guestbbed0b
?
Diversity mikroba presentasi
Diversity mikroba presentasiDiversity mikroba presentasi
Diversity mikroba presentasi
wijiyonogoivan
?
Pestisida nabati
Pestisida nabatiPestisida nabati
Pestisida nabati
Fachroezi Addam
?
Pembuatan tempe kedelai lap tetap
Pembuatan tempe kedelai  lap tetapPembuatan tempe kedelai  lap tetap
Pembuatan tempe kedelai lap tetap
rando_suhendra
?
6330 20977-1-pb
6330 20977-1-pb6330 20977-1-pb
6330 20977-1-pb
Indah Shaliha
?
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Tidar University
?
Pembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairPembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cair
Tidar University
?
Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)
Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)
Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)
inkeilham
?
5 hardiningsih-embun tepung
5 hardiningsih-embun tepung5 hardiningsih-embun tepung
5 hardiningsih-embun tepung
xie_yeuw_jack
?
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Putri Nadhilah
?
Tumbuhan penghasil pestisida nabati dibagi menjadi lima kelompok
Tumbuhan penghasil pestisida nabati dibagi menjadi lima kelompokTumbuhan penghasil pestisida nabati dibagi menjadi lima kelompok
Tumbuhan penghasil pestisida nabati dibagi menjadi lima kelompok
Wahono Syahida
?
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Dian Khairunnisa
?
Pembuatan Media Agar
Pembuatan Media AgarPembuatan Media Agar
Pembuatan Media Agar
dinmaul
?
Laporan Praktikum Biologi Mikroba Tropis
Laporan Praktikum Biologi Mikroba TropisLaporan Praktikum Biologi Mikroba Tropis
Laporan Praktikum Biologi Mikroba Tropis
guestbbed0b
?
Diversity mikroba presentasi
Diversity mikroba presentasiDiversity mikroba presentasi
Diversity mikroba presentasi
wijiyonogoivan
?
Pembuatan tempe kedelai lap tetap
Pembuatan tempe kedelai  lap tetapPembuatan tempe kedelai  lap tetap
Pembuatan tempe kedelai lap tetap
rando_suhendra
?
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Tidar University
?

Viewers also liked (20)

Wireless biomedical
Wireless biomedicalWireless biomedical
Wireless biomedical
shakthishan
?
Building A Social Media Strategy - With Paul Colligan
Building A Social Media Strategy - With Paul ColliganBuilding A Social Media Strategy - With Paul Colligan
Building A Social Media Strategy - With Paul Colligan
Paul Colligan
?
Catalyst Relay 2012 Midland - Catalyst connects
Catalyst Relay 2012 Midland - Catalyst   connectsCatalyst Relay 2012 Midland - Catalyst   connects
Catalyst Relay 2012 Midland - Catalyst connects
Catalyst, Lancaster University
?
Catalyst Relay 2012 Midland - Patchworks relay -final
Catalyst Relay 2012 Midland - Patchworks   relay -finalCatalyst Relay 2012 Midland - Patchworks   relay -final
Catalyst Relay 2012 Midland - Patchworks relay -final
Catalyst, Lancaster University
?
Catalyst cCommunity Relay - Jon Whittle presentation
Catalyst cCommunity Relay - Jon Whittle presentationCatalyst cCommunity Relay - Jon Whittle presentation
Catalyst cCommunity Relay - Jon Whittle presentation
Catalyst, Lancaster University
?
Blackburn catalyst
Blackburn catalystBlackburn catalyst
Blackburn catalyst
Catalyst, Lancaster University
?
¹ó³¾»å²ú¤Æ?ÈÕ¸¶¤ò’Q¤¦³¡ºÏ¤Î×¢Òâµã
¹ó³¾»å²ú¤Æ?ÈÕ¸¶¤ò’Q¤¦³¡ºÏ¤Î×¢Òâµã¹ó³¾»å²ú¤Æ?ÈÕ¸¶¤ò’Q¤¦³¡ºÏ¤Î×¢Òâµã
¹ó³¾»å²ú¤Æ?ÈÕ¸¶¤ò’Q¤¦³¡ºÏ¤Î×¢Òâµã
Satoshi Anai
?
±«±õ³Õ¾±±ð·É°ä´Ç²Ô³Ù°ù´Ç±ô±ô±ð°ù¤Î¥é¥¤¥Õ¥µ¥¤¥¯¥ë
±«±õ³Õ¾±±ð·É°ä´Ç²Ô³Ù°ù´Ç±ô±ô±ð°ù¤Î¥é¥¤¥Õ¥µ¥¤¥¯¥ë±«±õ³Õ¾±±ð·É°ä´Ç²Ô³Ù°ù´Ç±ô±ô±ð°ù¤Î¥é¥¤¥Õ¥µ¥¤¥¯¥ë
±«±õ³Õ¾±±ð·É°ä´Ç²Ô³Ù°ù´Ç±ô±ô±ð°ù¤Î¥é¥¤¥Õ¥µ¥¤¥¯¥ë
Satoshi Anai
?
±·³§±«²õ±ð°ù¶Ù±ð´Ú²¹³Ü±ô³Ù²õ¤Ë¥«¥¹¥¿¥à¥ª¥Õ?¥·?¥§¥¯¥È¤ò±£´æ¤¹¤ë·½·¨
±·³§±«²õ±ð°ù¶Ù±ð´Ú²¹³Ü±ô³Ù²õ¤Ë¥«¥¹¥¿¥à¥ª¥Õ?¥·?¥§¥¯¥È¤ò±£´æ¤¹¤ë·½·¨±·³§±«²õ±ð°ù¶Ù±ð´Ú²¹³Ü±ô³Ù²õ¤Ë¥«¥¹¥¿¥à¥ª¥Õ?¥·?¥§¥¯¥È¤ò±£´æ¤¹¤ë·½·¨
±·³§±«²õ±ð°ù¶Ù±ð´Ú²¹³Ü±ô³Ù²õ¤Ë¥«¥¹¥¿¥à¥ª¥Õ?¥·?¥§¥¯¥È¤ò±£´æ¤¹¤ë·½·¨
Satoshi Anai
?
³Õ³Ü±ð.Âá²õ¤Æ?¤µ¤¯¤Ã¤È²Ñ³Õ³Õ²Ñ
³Õ³Ü±ð.Âá²õ¤Æ?¤µ¤¯¤Ã¤È²Ñ³Õ³Õ²Ñ³Õ³Ü±ð.Âá²õ¤Æ?¤µ¤¯¤Ã¤È²Ñ³Õ³Õ²Ñ
³Õ³Ü±ð.Âá²õ¤Æ?¤µ¤¯¤Ã¤È²Ñ³Õ³Õ²Ñ
Satoshi Anai
?
Zephyr Cloud Workflow and Continuous Integration
Zephyr Cloud Workflow and Continuous IntegrationZephyr Cloud Workflow and Continuous Integration
Zephyr Cloud Workflow and Continuous Integration
Bill Fletcher
?
Group 2 Nepal Presentation
Group 2 Nepal PresentationGroup 2 Nepal Presentation
Group 2 Nepal Presentation
Aristotle12
?
Group 2 Nepal Presentation
Group 2 Nepal PresentationGroup 2 Nepal Presentation
Group 2 Nepal Presentation
Aristotle12
?
³Ý±õµþ¤Ç×÷¤Ã¤¿¥«¥¹¥¿¥à¥»¥ë¤Î’Q¤¤·½
³Ý±õµþ¤Ç×÷¤Ã¤¿¥«¥¹¥¿¥à¥»¥ë¤Î’Q¤¤·½³Ý±õµþ¤Ç×÷¤Ã¤¿¥«¥¹¥¿¥à¥»¥ë¤Î’Q¤¤·½
³Ý±õµþ¤Ç×÷¤Ã¤¿¥«¥¹¥¿¥à¥»¥ë¤Î’Q¤¤·½
Satoshi Anai
?
¡°Studies on Rapeseed-french bean intercropping system as influenced by irriga...
¡°Studies on Rapeseed-french bean intercropping system as influenced by irriga...¡°Studies on Rapeseed-french bean intercropping system as influenced by irriga...
¡°Studies on Rapeseed-french bean intercropping system as influenced by irriga...
BASIX
?
Conservation and breeding of Red Panda in Sikkim and Darjeeling
Conservation and breeding of Red Panda in Sikkim and DarjeelingConservation and breeding of Red Panda in Sikkim and Darjeeling
Conservation and breeding of Red Panda in Sikkim and Darjeeling
BASIX
?
Conservation agriculture for resource use efficiency and sustainability
Conservation agriculture for resource use efficiency and sustainability Conservation agriculture for resource use efficiency and sustainability
Conservation agriculture for resource use efficiency and sustainability
BASIX
?
Rencontres Tourisma / 123 en ligne - Premiers pas dans le marketing InternetRencontres Tourisma / 123 en ligne - Premiers pas dans le marketing Internet
Rencontres Tourisma / 123 en ligne - Premiers pas dans le marketing Internet
123 en ligne
?
Wireless biomedical
Wireless biomedicalWireless biomedical
Wireless biomedical
shakthishan
?
Building A Social Media Strategy - With Paul Colligan
Building A Social Media Strategy - With Paul ColliganBuilding A Social Media Strategy - With Paul Colligan
Building A Social Media Strategy - With Paul Colligan
Paul Colligan
?
¹ó³¾»å²ú¤Æ?ÈÕ¸¶¤ò’Q¤¦³¡ºÏ¤Î×¢Òâµã
¹ó³¾»å²ú¤Æ?ÈÕ¸¶¤ò’Q¤¦³¡ºÏ¤Î×¢Òâµã¹ó³¾»å²ú¤Æ?ÈÕ¸¶¤ò’Q¤¦³¡ºÏ¤Î×¢Òâµã
¹ó³¾»å²ú¤Æ?ÈÕ¸¶¤ò’Q¤¦³¡ºÏ¤Î×¢Òâµã
Satoshi Anai
?
±«±õ³Õ¾±±ð·É°ä´Ç²Ô³Ù°ù´Ç±ô±ô±ð°ù¤Î¥é¥¤¥Õ¥µ¥¤¥¯¥ë
±«±õ³Õ¾±±ð·É°ä´Ç²Ô³Ù°ù´Ç±ô±ô±ð°ù¤Î¥é¥¤¥Õ¥µ¥¤¥¯¥ë±«±õ³Õ¾±±ð·É°ä´Ç²Ô³Ù°ù´Ç±ô±ô±ð°ù¤Î¥é¥¤¥Õ¥µ¥¤¥¯¥ë
±«±õ³Õ¾±±ð·É°ä´Ç²Ô³Ù°ù´Ç±ô±ô±ð°ù¤Î¥é¥¤¥Õ¥µ¥¤¥¯¥ë
Satoshi Anai
?
±·³§±«²õ±ð°ù¶Ù±ð´Ú²¹³Ü±ô³Ù²õ¤Ë¥«¥¹¥¿¥à¥ª¥Õ?¥·?¥§¥¯¥È¤ò±£´æ¤¹¤ë·½·¨
±·³§±«²õ±ð°ù¶Ù±ð´Ú²¹³Ü±ô³Ù²õ¤Ë¥«¥¹¥¿¥à¥ª¥Õ?¥·?¥§¥¯¥È¤ò±£´æ¤¹¤ë·½·¨±·³§±«²õ±ð°ù¶Ù±ð´Ú²¹³Ü±ô³Ù²õ¤Ë¥«¥¹¥¿¥à¥ª¥Õ?¥·?¥§¥¯¥È¤ò±£´æ¤¹¤ë·½·¨
±·³§±«²õ±ð°ù¶Ù±ð´Ú²¹³Ü±ô³Ù²õ¤Ë¥«¥¹¥¿¥à¥ª¥Õ?¥·?¥§¥¯¥È¤ò±£´æ¤¹¤ë·½·¨
Satoshi Anai
?
³Õ³Ü±ð.Âá²õ¤Æ?¤µ¤¯¤Ã¤È²Ñ³Õ³Õ²Ñ
³Õ³Ü±ð.Âá²õ¤Æ?¤µ¤¯¤Ã¤È²Ñ³Õ³Õ²Ñ³Õ³Ü±ð.Âá²õ¤Æ?¤µ¤¯¤Ã¤È²Ñ³Õ³Õ²Ñ
³Õ³Ü±ð.Âá²õ¤Æ?¤µ¤¯¤Ã¤È²Ñ³Õ³Õ²Ñ
Satoshi Anai
?
Zephyr Cloud Workflow and Continuous Integration
Zephyr Cloud Workflow and Continuous IntegrationZephyr Cloud Workflow and Continuous Integration
Zephyr Cloud Workflow and Continuous Integration
Bill Fletcher
?
Group 2 Nepal Presentation
Group 2 Nepal PresentationGroup 2 Nepal Presentation
Group 2 Nepal Presentation
Aristotle12
?
Group 2 Nepal Presentation
Group 2 Nepal PresentationGroup 2 Nepal Presentation
Group 2 Nepal Presentation
Aristotle12
?
³Ý±õµþ¤Ç×÷¤Ã¤¿¥«¥¹¥¿¥à¥»¥ë¤Î’Q¤¤·½
³Ý±õµþ¤Ç×÷¤Ã¤¿¥«¥¹¥¿¥à¥»¥ë¤Î’Q¤¤·½³Ý±õµþ¤Ç×÷¤Ã¤¿¥«¥¹¥¿¥à¥»¥ë¤Î’Q¤¤·½
³Ý±õµþ¤Ç×÷¤Ã¤¿¥«¥¹¥¿¥à¥»¥ë¤Î’Q¤¤·½
Satoshi Anai
?
¡°Studies on Rapeseed-french bean intercropping system as influenced by irriga...
¡°Studies on Rapeseed-french bean intercropping system as influenced by irriga...¡°Studies on Rapeseed-french bean intercropping system as influenced by irriga...
¡°Studies on Rapeseed-french bean intercropping system as influenced by irriga...
BASIX
?
Conservation and breeding of Red Panda in Sikkim and Darjeeling
Conservation and breeding of Red Panda in Sikkim and DarjeelingConservation and breeding of Red Panda in Sikkim and Darjeeling
Conservation and breeding of Red Panda in Sikkim and Darjeeling
BASIX
?
Conservation agriculture for resource use efficiency and sustainability
Conservation agriculture for resource use efficiency and sustainability Conservation agriculture for resource use efficiency and sustainability
Conservation agriculture for resource use efficiency and sustainability
BASIX
?
Rencontres Tourisma / 123 en ligne - Premiers pas dans le marketing InternetRencontres Tourisma / 123 en ligne - Premiers pas dans le marketing Internet
Rencontres Tourisma / 123 en ligne - Premiers pas dans le marketing Internet
123 en ligne
?

Similar to 257 260-pembuatan-formula-pestisida-surtikanti (20)

PENGARUH PERLAKUAN BENIH DENGAN AGENS HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN, HA...
PENGARUH PERLAKUAN BENIH DENGAN AGENS HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN, HA...PENGARUH PERLAKUAN BENIH DENGAN AGENS HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN, HA...
PENGARUH PERLAKUAN BENIH DENGAN AGENS HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN, HA...
Repository Ipb
?
iosaka adalah Bio: hayati/tumbuhan, saka singkatan: selamatkan alam kembali k...
iosaka adalah Bio: hayati/tumbuhan, saka singkatan: selamatkan alam kembali k...iosaka adalah Bio: hayati/tumbuhan, saka singkatan: selamatkan alam kembali k...
iosaka adalah Bio: hayati/tumbuhan, saka singkatan: selamatkan alam kembali k...
Sriamaliah5
?
nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...
nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...
nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...
Nita Komala
?
8 yusmani - efikasi cendawan entomopatogens
8 yusmani - efikasi cendawan entomopatogens8 yusmani - efikasi cendawan entomopatogens
8 yusmani - efikasi cendawan entomopatogens
xie_yeuw_jack
?
Jurnal penelitian yusnawan
Jurnal penelitian yusnawanJurnal penelitian yusnawan
Jurnal penelitian yusnawan
Abd Wahid
?
Ppt project kelompok 5 b kultur jaringan.
Ppt project kelompok 5 b kultur jaringan.Ppt project kelompok 5 b kultur jaringan.
Ppt project kelompok 5 b kultur jaringan.
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
?
Pekerti gitam adura
Pekerti gitam aduraPekerti gitam adura
Pekerti gitam adura
Herman Yuliandoko
?
ppt tekben presentasi ujian praktikum-1.pptx
ppt tekben presentasi ujian praktikum-1.pptxppt tekben presentasi ujian praktikum-1.pptx
ppt tekben presentasi ujian praktikum-1.pptx
MuhammadnurIbrahim3
?
pengendalian hama terpadu dengan cendawan entomopatogen
pengendalian hama terpadu dengan cendawan entomopatogenpengendalian hama terpadu dengan cendawan entomopatogen
pengendalian hama terpadu dengan cendawan entomopatogen
2220011013
?
pengendalian hama terpadu menggunakan cendawan entomopatogen
pengendalian hama terpadu menggunakan cendawan entomopatogenpengendalian hama terpadu menggunakan cendawan entomopatogen
pengendalian hama terpadu menggunakan cendawan entomopatogen
2220011013
?
Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...
Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...
Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...
Sultan Herlino
?
MATERI PENYULUHAN TENATNG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN PADI
MATERI PENYULUHAN TENATNG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN PADIMATERI PENYULUHAN TENATNG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN PADI
MATERI PENYULUHAN TENATNG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN PADI
haribudiyanto2
?
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
Iwan Hariyanto
?
Pertumbuhan dan perkembangan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) pada med...
Pertumbuhan dan perkembangan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) pada med...Pertumbuhan dan perkembangan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) pada med...
Pertumbuhan dan perkembangan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) pada med...
MarcelinoNovianto
?
Laporan tetap(inokulasi) bioproses
Laporan tetap(inokulasi) bioprosesLaporan tetap(inokulasi) bioproses
Laporan tetap(inokulasi) bioproses
AlmiraJasmin2
?
Laporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanahLaporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanah
Arif nor fauzi
?
Dampak poly ¦Â-hydroxybutirate pada pemeliharaan larva udang galah macrobrachi...
Dampak poly ¦Â-hydroxybutirate pada pemeliharaan larva udang galah macrobrachi...Dampak poly ¦Â-hydroxybutirate pada pemeliharaan larva udang galah macrobrachi...
Dampak poly ¦Â-hydroxybutirate pada pemeliharaan larva udang galah macrobrachi...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
?
BIOPESTISIDA (jamur entomopathogen).pptx
BIOPESTISIDA (jamur entomopathogen).pptxBIOPESTISIDA (jamur entomopathogen).pptx
BIOPESTISIDA (jamur entomopathogen).pptx
PutriIndrastianingru
?
Inokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteriInokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteri
Pharmacist
?
pembibitan.pptx
pembibitan.pptxpembibitan.pptx
pembibitan.pptx
BustanulArifin19
?
PENGARUH PERLAKUAN BENIH DENGAN AGENS HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN, HA...
PENGARUH PERLAKUAN BENIH DENGAN AGENS HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN, HA...PENGARUH PERLAKUAN BENIH DENGAN AGENS HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN, HA...
PENGARUH PERLAKUAN BENIH DENGAN AGENS HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN, HA...
Repository Ipb
?
iosaka adalah Bio: hayati/tumbuhan, saka singkatan: selamatkan alam kembali k...
iosaka adalah Bio: hayati/tumbuhan, saka singkatan: selamatkan alam kembali k...iosaka adalah Bio: hayati/tumbuhan, saka singkatan: selamatkan alam kembali k...
iosaka adalah Bio: hayati/tumbuhan, saka singkatan: selamatkan alam kembali k...
Sriamaliah5
?
nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...
nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...
nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...
Nita Komala
?
8 yusmani - efikasi cendawan entomopatogens
8 yusmani - efikasi cendawan entomopatogens8 yusmani - efikasi cendawan entomopatogens
8 yusmani - efikasi cendawan entomopatogens
xie_yeuw_jack
?
Jurnal penelitian yusnawan
Jurnal penelitian yusnawanJurnal penelitian yusnawan
Jurnal penelitian yusnawan
Abd Wahid
?
ppt tekben presentasi ujian praktikum-1.pptx
ppt tekben presentasi ujian praktikum-1.pptxppt tekben presentasi ujian praktikum-1.pptx
ppt tekben presentasi ujian praktikum-1.pptx
MuhammadnurIbrahim3
?
pengendalian hama terpadu dengan cendawan entomopatogen
pengendalian hama terpadu dengan cendawan entomopatogenpengendalian hama terpadu dengan cendawan entomopatogen
pengendalian hama terpadu dengan cendawan entomopatogen
2220011013
?
pengendalian hama terpadu menggunakan cendawan entomopatogen
pengendalian hama terpadu menggunakan cendawan entomopatogenpengendalian hama terpadu menggunakan cendawan entomopatogen
pengendalian hama terpadu menggunakan cendawan entomopatogen
2220011013
?
Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...
Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...
Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...
Sultan Herlino
?
MATERI PENYULUHAN TENATNG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN PADI
MATERI PENYULUHAN TENATNG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN PADIMATERI PENYULUHAN TENATNG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN PADI
MATERI PENYULUHAN TENATNG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN PADI
haribudiyanto2
?
Pertumbuhan dan perkembangan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) pada med...
Pertumbuhan dan perkembangan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) pada med...Pertumbuhan dan perkembangan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) pada med...
Pertumbuhan dan perkembangan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) pada med...
MarcelinoNovianto
?
Laporan tetap(inokulasi) bioproses
Laporan tetap(inokulasi) bioprosesLaporan tetap(inokulasi) bioproses
Laporan tetap(inokulasi) bioproses
AlmiraJasmin2
?
Laporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanahLaporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanah
Arif nor fauzi
?
BIOPESTISIDA (jamur entomopathogen).pptx
BIOPESTISIDA (jamur entomopathogen).pptxBIOPESTISIDA (jamur entomopathogen).pptx
BIOPESTISIDA (jamur entomopathogen).pptx
PutriIndrastianingru
?
Inokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteriInokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteri
Pharmacist
?

257 260-pembuatan-formula-pestisida-surtikanti

  • 1. Prosiding Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan PEI dan PFI XX Komisariat Daerah Sulawesi Selatan, 27 Mei 2010 ?257 PEMBUATAN FORMULA PESTISIDA HAYATI Beauveria bassiana Vuill. DAN KEMASANNYA ? Surtikanti dan Juniarsih Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros ? ? ABSTRAK Penelitian pembuatan formulasi pestisida hayati Beauveria bassiana Vuill. dan kemasannya dilakukan di laboratorium Lapangan Perkebunan, Kariango, laboratorium Pengendalian Hayati UGM dan laboratorium Hama dan Penyakit Balitsereal dari bulan Mei sampai bulan September 2009.. Beras dicuci, direndam dalam air panas selama 60 menit sehingga menjadi nasi aron. Masukkan media beras ke dalam kantong tahan panas, timbang seberat 0,5 kg dan kemudian disterilkan selama 30 menit. Media steril tersebut ditambahkan biakan murni B, bassiana dengan perbandingan 20 : 1. . Kantong plastik berisi media dan biakan murni dengan berat masing-masing 0,5 kg disimpan selama 7 ¨C 10 hari. Setelah 20 ¨C 24 hari dan terlihat gumpalan-gumpalan berwarna putih yaitu miselium dari B. bassiana, kantong plastik dibuka kemudian dikering anginkan, bila sudah kering, digiling dan diayak dengan saringan 120 mesh. Tepung B. bassiana yang telah diayak, diukur kepadatan sporanya dengan menggunakan haemocytometer, kemudian dikemas dalam kemasan 30 gr. Hasil yang diperoleh tepung Beauveria bassiana Vuill dalam kemasan ukuran 30 gram, dengan kepadatan spora 1013 konidia/ml dan diberi label.Tepung Beauveria bassiana tersebut dapat digunakan sebagai biopestisida untuk mengendalikan penggerek batang jagung (Ostrinia furnacalis). Kata kunci: tepung Beauveria bassiana, Ostrinia furnacalis, pengemasan ? ? PENDAHULUAN Umumnya petani mengendalikan hama dengan menggunakan insektisida kimia, karena insektisida tersebut lebih praktis penggunaannya dan hasilnya dapat dilihat dalam waktu singkat. Namun penggunaan insektisida kimia yang tidak tepat seperti waktu aplikasi dan dosis yang digunakan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh sebab itu dalam pengendalian hama terpadu (PHT) dianjurkan menggunakan insektisida kimia , apabila pengendalian lain telah dicobakan, namun padat populasi hama masih tetap tinggi. Cara pengendalian lain yang dapat digunakan adalah pemanfaatan musuh alami. Musuh alami dapat berupa predator, parasitoid, dan patogen. Salah satu musuh alami yang dapat digunakan adalah cendawan patogen. Beberapa jenis musuh alami dari cendawan patogen antara lain Metharrizium anisopliae (Baehaki dan Novianti, 1993), Beauveria. bassiana, Fusarium sp., Herustella citriformis, dan Paecylomyces sp. (Yasin dan Baco,1988 ; Haryono ,1993 ; Yasin et al., 1999). Pemanfaatan musuh alami mempunyai beberapa keuntungan yaitu untuk mencegah keresistenan hama terhadap pengaruh insektisida kimia, aman terhadap lingkungan, aktif dengan sendirinya setelah diaplikasi, dapat diproduksi dengan mudah dan biaya relatif murah, serta dapat disimpan lama (Surtikanti dan Yasin, 2005). Cendawan Beauveria bassiana Vuill. tergolong dalam klas Deuteromycetes (fungi : Imperfekti), ordo Moniliales, famili Moniliaceae. Pertumbuhan dalam media berbentuk koloni berwarna putih seperti kapas. Konidiofor yang fertil bercabang-cabang secara zigzag, dan pada bagian ujungnya terbentuk spora (konidia). Konidia bersel satu, berbentuk bulat sampai oval, berukuran 2 ¨C 3 mikron. Hifanya dalam
  • 2. Surtikanti dan Juniarsih : Pembuatan Formula Pestisida Hayati Beauveria bassiana Vuill. Dan Kemasannya. ?258 koloni berwarna putih berukuran 2 ¨C 4 mikron (Tanada dan Kaya, 1993). Suhu optimal yang dapat mendukung pertumbuhan cendawan B. bassiana adalah 20 - 30 0 C dan suhu kritisnya adalah 50 C dan 350 C. Namun bila terjadi kenaikan suhu sampai 550 C selama 10 menit spora cendawan B. bassiana pada isolat LaHh masih mampu berkecambah sampai 14,67% (Suharto et al, 1998). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan formulasi biopestisida dari cendawan Beauveria bassiana dan bagaimana kemasannya. BAHAN DAN METODA Waktu pelaksanaan kegiatan antara bulan Mei sampai September 2009. Mengumpulkan isolat B. bassiana dari serangga-serangga yang terinfeksi di lapangan, kemudian dibawa ke Laboratorium untuk dikulturkan sehingga didapatkan cendawan B. bassiana murni. Caranya sebagai berikut : Serangga-serangga yang terinfeksi diberi label dengan nama sesuai dengan daerah diketemukannya dan jenis serangganya. Serangga yang terinfeksi dimasukkan ke dalam 100 ml aquadest (air steril), lalu di suspensikan. Suspensi isolat tersebut diencerkan pada konsentrasi 10-5 . Hasil pengenceran dibiakkan pada media Potato Dextrose Agar (PDA) dan diinkubasikan selama 2 x 24 jam. Koloni tunggal yang muncul setelah 2 x 24 jam dipindahkan ke media PDA lain yang ada pada cawan petri. Setelah murni (B. bassiana) 258solate dikarakterisasi secara morfologi dengan menggunakan buku identifikasi Barnett dan Hunter (1972) dan Streets (1972). Bila sudah diketahui bahwa benar-benar koloni cendawan B.bassiana maka diperbanyak dengan cara dipindahkan ke media PDA lain dengan ditambahkan larva dari hama jagung. Beras dicuci, direndam dalam air panas selama 60 menit sehingga menjadi nasi aron. Masukkan media beras ke dalam kantong tahan panas, timbang seberat 0,5 kg dan kemudian disterilkan selama 30 menit. Media steril tersebut ditambahkan biakan murni dengan perbandingan 20 : 1. . Kantong plastik berisi media dan biakan murni dengan berat masing-masing 0,5 kg disimpan selama 7 ¨C 10 hari. Setelah 20 ¨C 24 hari kemudian dikering anginkan, bila sudah kering, digiling dan diayak dengan saringan 120 mesh. Tepung B. bassiana yang telah diayak, diukur kepadatan sporanya dengan menggunakan haemocytometer, kemudian dikemas dalam kemasan 30 gr. Pengamatan dilakukan setelah menjadi tepung B. bassiana untuk diamati jumlah konidia/ml dengan menggunakan hemicytometer. Jumlah konidia dihitung dengan rumus menurut Sudibyo (1994) : ? ? ???????????????T??????????? ? ? ? ? K?=????????????????????????X?106? ? ????????N?x?0,025? Dimana K = konsentrasi spora ? T = jumlah spora yang diamati N = jumlah kotak yang diamati HASIL DAN PEMBAHASAN Seperti dalam Gambar 2, terlihat tahapan-tahapan untuk pengemasan. Setelah cendawan B. bassiana diperbanyak dalam media beras, dibuka kantong plastiknya dan dikering anginkan, setelah agak kering, ditumbuk untuk mendapatkan gumpalan-gumpalan yang lebih kecil, kemudian di blender untuk mendapatkan tepung. Tepung yang dihasilkan diayak dengan menggunakan saringan 120 mesh untuk mendapatkan tepung yang lebih halus. Tepung ditimbang + 3- g dan dikemas dalam kantong plastik, kemudian diberi label.
  • 3. Prosiding Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan PEI dan PFI XX Komisariat Daerah Sulawesi Selatan, 27 Mei 2010 ?259 ? ? ? CARA?KERJA: Serangga terinfeksi B.b Masukkan ke dalam 100?ml?aquadest (disuspensikan) Diencerkan sampai 10©\5 B.b murni pada PDA Iden tifikasi Diisolasi pada PDA Biakan murni pada PDA?+?larva? hama jagung Media?beras +? biakan dengan perb.?20?:1 Formulasi biopestisida Dilihat kons.konidia/ml? 20?¨C 24?hari ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? Gambar 1. Cara kerja pembuatan perbanyakan cendawan B. bassiana ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? Gambar 2. Tahapan pengemasan cendawan B. bassiana ? KESIMPULAN ? Diperolehnya Beauveria bassiana Vuill dalam kemasan ukuran 30 gram, dengan kepadatan spora 1013 konidia/ml dan diberi label. ? Tepung Beauveria bassiana yang dihasilkan dapat digunakan sebagai biopestisida untuk mengendalikan Penggerek batang jagung (Ostrinia furnacalis).
  • 4. Surtikanti dan Juniarsih : Pembuatan Formula Pestisida Hayati Beauveria bassiana Vuill. Dan Kemasannya. ?260 DAFTAR PUSTAKA Baehaki, S.E. dan Noviyanti. 1993. Pengaruh jamur biakan metharrizium anisopliae strain lokal Sukamandi terhadap perkembangan wereng coklat. Prosiding Makalah Simposium Patologi Serangga I, Yogyakarta 12-13 Oktober 1993. Hal.113-124. Barnett, H. L. dan Hunter, B.B. 1972. Illustrated Genera of Imperfect Fungi. Burgess Publishing Company, Minnesota. 241p. Haryono.1993. Prospek penggunaan Beauveria bassiana untuk pengendalian hama perkebunan. Prosiding Makalah Patologi Serangga I, Yogyakarta 12 ¨C 13 Oktober 1993. Hal. 75 ¨C 81. Streets, R. B. 1972. Diagnosis of Plant Disease. The University of Arizona Press. Tuscon. Arizona, USA. Hal. 8.19. Sudibyo, D. 1994. Petunjuk praktis Cara Menghitung Jumlah, Kerapatan dan Viabilitas Spora Jamur. Laboratorium Utama Pengendalian Hayati Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Timur. Suharto, E.B., Trisusilowati, dan H.Purnomo. 1998. Kajian aspek fisiologik B. bassoana dan virulensinya terhadap Helicoverpa armigera. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan , Faak. Pertanian UGM.112 ¨C 119. Surtikanti dan M.Yasin. 2005. Periode simpan cendawan Beauveria bassiana strain Sengkang pada berbagai media. Jurnal Stigma an agricultural science journal, vol.XIII,no.4. Hal.596 ¨C 599. Tanada,Y. and H.K. Kaya. 1993. Insect Pathology. Academic Press. Inc. Harcourt Brace Jovanovich, Publishers San Diego. Hal. 320 ¨C 364. Yasin, M. dan D. Baco. 1988. Efektifitas dan peranan jamur dalam pengendalian wereng hijau, Nephotettix virescens Motsc. Agrikam. Buletin Penelitian Pertanian Maros. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Balittan Maros 3, (1) : 1-8. Yasin, M., Soenartiningsih, Surtikanti, dan Syamsuddin. 1999. Pengendalian hama penggerek batang jagung Ostrinia furnacalis Guenee dengan cendawan Beauveria bassiana Vuillemin. Jurnal Stigma 7, (2) : 48 - 51.