ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Kebutuhan Fisik
(Pemenuhan
Kebutuhan Nutrisi
dan oksigenasi)
Tim Pengampu MataKuliah
Prodi D3 Kebidanan
SekolahVokasi UNS
•Sistem yg berperan dlm
pemenuhan kebutuhan nutrisi adl
sistem pencernaan yg terdiri atas
sal pencernaan & organ asesoris
•Sal pencernaan dimulai dari mulut
sampai usus besar
•Organ asesoris : gigi, lidah, kel
ludah, hati, kantong empedu,
pancreas
Saluran pencernaan
• Adl sistem organ dlm tubuh mns yg menerima makanan – mencerna
mjd energi & nutrien – mengeluarkan sisa proses tsb mll anus.
• Organ yg tmsk dlm sal pencernaan :
Mulut – faring – esofagus – lambung – usus halus – usus besar –
dibuang keluar tubuh mll anus
• Fungsi sal pencernaan :
Memindahkan zat nutrien (zat yg sdh dicerna), air & garam yg berasal
dr zat makanan utk didistribusikan ke sel2 mll sistem sirkulasi.
Zat makanan – sbg sumber energi – dibutuhkan sel2 utk mlkn tugasnya
Organ Asesoris (organ tambahan)
• Fungsi : utk membantu sal pencernaan dlm mlkn kerjanya
• Macamnya :
1. Gigi : mengunyah
2. Lidah : membantu mengunyah, membantu menelan, indera
pengecap
3. Kelenjar ludah : menghasilkan saliva
4. Hepar/ hati : memprod cairan empedu, pusat detoksifikasi,
melarutkan lemak
5. Kantung & sal empedu : membantu pencernaan & penyerapan
lemak
6. Pankreas : hormon insulin & glukogen, menghasilkan enzim
pencernaan
3. Kebutuhan Fisik (Nutrisi dan oksigenasi).ppt
Gangguan/ masalah yg berhub dgn nutrisi
1. Obesitas
Mrpk peningkatan BB yg melebihi 20% batas normal BB
seseorg.
Perbandingan lemak tubuh dgn BB = 25-30% pd wanita, 18-
23% pd pria
2. Malnutrisi
Mrpk masalah yg berhub dgn kekurangan zat gizi/ dpt
dikatakan sbg mslh asupan yg tdk sesuai dgn kebutuhan
tubuh
3. Diabetes Melitus : mslh kebutuhan nutrisi yg ditandai dgn adanya
gangguan metabolism karbohidrat
4. Hipertensi
5. Penyakit jantung coroner
6. Anoreksia nervosa : kehilangan BB yg mendadak scr
berkepanjangan (konstipasi, badan bengkak, nyeri abdomen)
Faktor yg mempengaruhi kebutuhan nutrisi
• Pengetahuan
• Prasangka/ anggapan/ persepsi thd jenis & bhn makanan
• Kebiasaan
• Kesukaan yg berlebihan thd suatu jenis makanan shg menyebabkan
kurangnya variasi makanan -- tubuh tdk cukup gizi
• Ekonomi – sgt berkaitan dgn kebutuhan penyediaan bahan
makanan
3. Kebutuhan Fisik (Nutrisi dan oksigenasi).ppt
Tindakan utk mengatasi masalah nutrisi
1. Menstimulasi nafsu makan
Konsultasi dgn ahli gizi, ketentuan diet khusus & pilihan makanan,
pemberian obat yg menstimulasi nafsu makan, konseling kpd keluarga
2. Terapi diet dlm manajemen penyakit
pola asupan diet yg spesifik yg menghasilkan nutrisi yg baik sering kali
hrs dimodifikasi dgn penyakit khusus.
Modifikasi diet penting -- menyesuaikan dgn kemampuan tubuh utk
metabolisme nutrien tertentu, memeriksa defisiensi nutrisi yg
berhubungan dgn penyakit, mengeliminasi makanan yg memperburuk
gejala penyakit.
3. Pemberian nutrisi mll oral
merupakan tindakan yg dlkn utk yg tdk mampu
memenuhi kebutuhan nutrisi scr sendiri dgn cara
membantu memberikan makanan atau nutrisi mll oral
(mulut), bertujuan utk memenuhi kebutuhan nutrisi dan
membangkitkan selera makan.
4. Pemberian nutrisi mll enteral
pemberian nutrien melalui saluran gastrointestinal
dengan menggunakan selang atau kateter khusus
(feeding tube). Pemberian nutrisi enteral diperlukan
pada penderita yang memerlukan asupan nutrien
5. Pemberian nutrisi mll parenteral
pemberian nutrien melalui pembuluh darah balik yang biasa
berupa vena perifer atau vena sentral. Nutrisi parenteral
diperlukan bagi yang menghadapi resiko malnutrisi namun
tidak mampu mendapatkan kecukupan nutrien lewat
saluran cerna
3. Kebutuhan Fisik (Nutrisi dan oksigenasi).ppt
Pemasangan NGT (Naso Gastric Tube)
• Adl suatu tindakan keperawatan yang diberian pada klien
yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral
atau tidak mampu menelan makanan dengan cara
memberikan makanan langsung ke lambung (Gaster)
dengan selang yang dimasukkan dari hidung (Naso)
• Ukuran NGT : Dewasa 16-18, anak2 12-14, bayi 6.
• Indikasi : pasien tdk sadar, pasien yg kesulitan menelan,
pasien yg keracunan, pasien yg muntah darah, pasien pre/
post operasi esofagus/ mulut
3. Kebutuhan Fisik (Nutrisi dan oksigenasi).ppt
Tujuan pemasangan NGT
•Memberikan nutrisi pd pasien yg tdk sadar &
pasien yg mengalami kesulitan menelan
•Mencegah tjdnya atrofi esofagus/ lambung pd
pasien tdk sadar
•Utk mlkn bilas lambung pd pasien keracunan
•Utk mengeluarkan darah pd pasien yg
mengalami muntah darah/ perdarahan pd
lambung
Pemasangan NGT
•Persiapan alat
1. Selang NGT
2. Jelly
3. Tongue spatel
4. Sarung tgn
5. Spuit uk 50-100 cc
6. Stetoskop
7. Handuk
8. Bengkok
3. Kebutuhan Fisik (Nutrisi dan oksigenasi).ppt
• Prosedur :
1. Jelaskan tindakan & tujuan dlkn pemasangan NGT
2. Dekatkan alat2 ke pasien
3. Cuci tangan
4. Atur posisi pasien dlm posisi high fowler
5. Pasang handuk pd dada pasien
6. Cek kondisi lubang hidung pasien, perhatikan adanya sumbatan
7. Pakai sarung tangan
8. Utk menentukan insersi NGT, instruksikan pasien utk rileks &
bernafas scr normal dgn menutup salah satu lubang hidung, kmd
ulangi pd lubang hidung lainnya
9. Ukur pjg tube yg akan dimasukkan dgn mgnk metode :
• Metode tradisional : ukur jarak dari puncak hidung ke daun telinga
& ke prosessus xipoideus di sternum
• Metode Hanson : mula2 tandai 50 cm pd tube, kmd lkn
pengukuran dgn metode tradisional. Selang yg akan dimasukkan
pertengahan antara 50 cm dgn tanda tradisional
10. Beri tanda pd pjg selang yg sdh diukur dgn plester
11. Olesi jelly pd NGT sepanjang 10-20 cm
12. Informasikan pd pasien bhw selang dimasukkan & instruksikan
pasien utk mengatur posisi kepala ekstensi
13. Bila selang sdh melewati nasofaring (kira2 3-4 cm), instruksikan
pasien utk menekuk leher & menelan
14.Jika sdh selesai memasang NGT periksa letak selang dgn cara I: psg
spuit yg telah ditarik pendorongnya pd 10-20 ml udara, pd ujung
NGT. Letakkan stetoskop pd daerah gaster, kmd suntikan spuit tsb.
Jk pd auskultasi terdengar suara hentakan udara = selang NGT msk
kedalam lambung. Cara II : aspirasi pelan2 utk mndptkan isi
lambung dgn mgnk spuit. Cara III : masukkan ujung bag luar selang
NGT kedlm mangkok yg berisi air, jk ada gelembung udara = msk ke
dlm paru2, jk tdk ada gelembung = msk ke dlm lambung
15.Fiksasi selang NGT dgn plester & hindari penekanan pd hidung
16.Tutup ujung luar NGT
17.Evaluasi pasien stlh terpasang NGT
18.Rapikan alat & cuci tgn
19.Dokumentasi
3. Kebutuhan Fisik (Nutrisi dan oksigenasi).ppt
3. Kebutuhan Fisik (Nutrisi dan oksigenasi).ppt
Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi
• Oksigenasi : pemenuhan akan kebutuhan
oksigen (O2)
• Kebutuhan fisiologis oksigenasi mrpk
kebutuhan dasar manusia yg dgnk utk
kelangsungan metabolism sel tubuh, utk
mempertahankan hidupnya & utk
aktivitas berbagai organ atau sel.
Sistem tubuh yang berperan dlm kebutuhan
oksigenasi
• Sal pernapasan atas
1. Hidung
2. Faring
3. Laring
4. Epiglotis
• Sal pernapasan bawah
1. Trakhea
2. Bronkus
3. Bronkiolus
4. Alveoli
5. Paru-paru
3. Kebutuhan Fisik (Nutrisi dan oksigenasi).ppt
• Hidung : mrpk bagian yg terdiri dari :
1. Nares anterior : sal di dlm lubang hidung – memuat kelenjar
sebaseus dgn ditutupi bulu yg kasar yg bermuara ke rongga hidung
2. Rongga hidung : dilapisi oleh selaput lendir yg mengandung
pembuluh darah
Mrpk awal dari proses oksigenasi – udara msk mll hidung – disaring
oleh bulu-bulu yg ada di dlm rongga hidung – dihangatkan &
dilembabkan
• Faring : mrpk pipa yg mpy otot yg pjgnya mulai dari dasar tengkorak
sampai dgn esophagus
• Laring (tenggorokan) : mrpk sal pernafasan stlh faring yg terdiri dari
bagian dari tl. rawan
• Epiglotis : mrpk katup tl. rawan yg bertugas membantu menutup
laring sewaktu menelan
• Trakhea : disebut batang tenggorokan, pjg nya 9 cm, dilapisi oleh
selaput lendir yg terdiri atas epitelium bersilia yg dpt mengeluarkan
debu/ benda asing
• Bronkhus : bentuk percabangan/ kelanjutan dari trachea yg terdiri
dari 2 percabangan yaitu kanan dan kiri, terdapat percabangan lagi
disebut bronchiolus
• Paru-paru : mrpk organ utama dlm system pernafasan, letak didlm
rongga thoraks, terdiri dari bbrp lobus yg diselaputi oleh pleura dan
dilindungi oleh cairan pleura yg berisi cairan surfaktan, berfungsi
sbg tempat pertukaran gas oksigen & karbondioksida
Metode Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
• Pemberian Oksigen
Mrpk tindakan memberikan oksigen ke dlm paru-
paru mll saluran pernapasan dgn alat bantu oksigen.
Pemberian oksigen dpt mll 3 cara : kanula, nasal,
masker
Pemberian oksigen bertujuan : utk memenuhi
kebutuhan oksigen & mencegah tjdnya hipoksia
Persiapan Alat dan Bahan
• Tabung oksigen lengkap dgn flowmeter dan
humidifier
• Nasal kateter, kanul, masker
• Vaselin/ lubrikan atau pelumas (jelly)
3. Kebutuhan Fisik (Nutrisi dan oksigenasi).ppt
Prosedur Kerja
• Cuci tangan
• Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yg akan
dilakukan
• Atur aliran oksigen dgn kecepatan yg dibutuhkan (1-6
ltr/mnt utk kateter/ kanula nasal &6-10 ltr/mnt utk
masker oksigen)
• Observasi humidifier – melihar air bergelembung
• Atur posisi semifowler atau posisi yg telah
disesuaikan dgn kondisi pasien
• Berikan oksigen sesuai cara pemberian
• Periksa kateter/ kanula nasal/ masker oksigen tiap 6-
8 jam
Cara pemberian oksigen
• Kateter nasal :
1. Ukur jarak dari lubang telinga sampai ke hidung –
beri tanda – beri jelly/ pelumas
2. Masukkan ke dalam hidung sampai batas yg
ditentukan
3. Lkn pengecekan kateter apakah sdh masuk atau
blm dgn menekan lidah pasien mgnk tongue spatel
4. Fiksasi pd daerah hidung
• Kanula nasal : pasang kanula nasal pd hidung & atur pengikatan utk
kenyamanan pasien
• Masker oksigen : tempatkan masker oksigen diatas mulut & hidung
pasien & atur pengikat utk kenyamanan pasien
Masalah2 yg sering tjd terkait dgn Kebutuhan
Oksigenasi
• Hipoksia :
Mrpk kondisi tdk tercukupinya pemenuhan kebutuhan oksigen dlm
tubuh akibat defisiensi oksigen atau peningkatan penggunaan oksigen
dlm tingkat sel yg ditandai dgn adanya warna kebiruan pd kulit
(sianosis)
• Hipokapneu : berkurangnya CO2 tubuh dibawah batas normal shg
rangsangan thd pusat pernafasan menurun
• Perubahan pola nafas
1. Tachypnea : pernafasan yg berfrekuensi > 24x/mnt – paru dlm
keadaan atelectasis/ emboli
2. Bradypneu : pernafasan yg lambat < 10x/mnt – peningkatan
tekanan intracranial
3. Hiperventilasi : cara tubuh dlm mengkompensasi peningkatan jml
oksigen dlm paru agar pernafasan lbh cepat & dlm – infeksi,
keseimbangan asam basa, gg psikologis
4. Hipoventilasi : upaya tubuh utk mengeluarkan CO2 dgn cukup yg
dlkn pd saat ventilasi, tanda : nyeri kepala, penurunan kesadaran,
disorientasi
5. Dispnea : perasaan sesak & berat saat pernafasan yg disebabkan oleh
perubahan kadar gas dlm darah atau jaringan, kerja berat & pengaruh
psikis
6. Orthopnea : kesulitan bernafas kecuali dlm posisi duduk atau berdiri &
pola ini sering ditemukan pd seseorang yg mengalami kongesti paru
7. Obstruksi jalan nafas : kondisi pernafasan abnormal akibat
ketidkmampuan batuk scr efektif, imobilisasi oleh sekresi yg kental
atau berlebihan akibat penyakit infeksi, imobilisasi statis sekresi &
batuk tdk efektif krn penyakit persyarafan, efek obat sedatif
Terima kasih

More Related Content

Similar to 3. Kebutuhan Fisik (Nutrisi dan oksigenasi).ppt (20)

Oksigenasinbhbhbhhvhvhcgccgcgcgcgcgcg.ppt
Oksigenasinbhbhbhhvhvhcgccgcgcgcgcgcg.pptOksigenasinbhbhbhhvhvhcgccgcgcgcgcgcg.ppt
Oksigenasinbhbhbhhvhvhcgccgcgcgcgcgcg.ppt
Evan617291
Ìý
kebutuhan Oksigenasi pada pasien paru.ppt
kebutuhan Oksigenasi pada pasien paru.pptkebutuhan Oksigenasi pada pasien paru.ppt
kebutuhan Oksigenasi pada pasien paru.ppt
Evan617291
Ìý
Oksigenasjhjjhhhghgjghjghjgghgjhgjgi.ppt
Oksigenasjhjjhhhghgjghjghjgghgjhgjgi.pptOksigenasjhjjhhhghgjghjghjgghgjhgjgi.ppt
Oksigenasjhjjhhhghgjghjghjgghgjhgjgi.ppt
Evan617291
Ìý
Pemasangan ngt
Pemasangan ngtPemasangan ngt
Pemasangan ngt
Chiyapuri
Ìý
Cara melaukan intubasi endotrakea pada pasien.pptx
Cara melaukan intubasi endotrakea pada pasien.pptxCara melaukan intubasi endotrakea pada pasien.pptx
Cara melaukan intubasi endotrakea pada pasien.pptx
chandrapatrya1
Ìý
anestesi komplikasi intubasi esofagus.pptx
anestesi komplikasi intubasi esofagus.pptxanestesi komplikasi intubasi esofagus.pptx
anestesi komplikasi intubasi esofagus.pptx
mattzone
Ìý
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
Agustin Nanda Uti
Ìý
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
Agustin Nanda Uti
Ìý
Post operasi wsd KABUPATEN MUNA
Post operasi wsd KABUPATEN MUNAPost operasi wsd KABUPATEN MUNA
Post operasi wsd KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Post operasi wsd
Post operasi wsdPost operasi wsd
Post operasi wsd
Septian Muna Barakati
Ìý
Sop osce 1
Sop osce 1Sop osce 1
Sop osce 1
ChaniChandraDewi
Ìý
dr Rina Puskesmas Karang Intan 2 TGC.pptx
dr Rina Puskesmas Karang Intan 2 TGC.pptxdr Rina Puskesmas Karang Intan 2 TGC.pptx
dr Rina Puskesmas Karang Intan 2 TGC.pptx
RinaRaehana1
Ìý
Askep ventilasi mekanik
Askep  ventilasi mekanikAskep  ventilasi mekanik
Askep ventilasi mekanik
Winarianti Herwansyah
Ìý
Setalah membaca bab 1 ini mahasiswa mampu memahami konsep dasar asuhan kepera...
Setalah membaca bab 1 ini mahasiswa mampu memahami konsep dasar asuhan kepera...Setalah membaca bab 1 ini mahasiswa mampu memahami konsep dasar asuhan kepera...
Setalah membaca bab 1 ini mahasiswa mampu memahami konsep dasar asuhan kepera...
nerserna
Ìý
Materi 5 AIRWAY AND BREATHING MANAGEMENT.pptx
Materi 5 AIRWAY AND BREATHING MANAGEMENT.pptxMateri 5 AIRWAY AND BREATHING MANAGEMENT.pptx
Materi 5 AIRWAY AND BREATHING MANAGEMENT.pptx
riskilasatu
Ìý
Huknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendahHuknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendah
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Pemasangan ngt
Pemasangan ngtPemasangan ngt
Pemasangan ngt
Dian Alessa
Ìý
SPO Praktek Dokter Umum 2343243424242424434243424343424342244.pdf
SPO Praktek Dokter Umum 2343243424242424434243424343424342244.pdfSPO Praktek Dokter Umum 2343243424242424434243424343424342244.pdf
SPO Praktek Dokter Umum 2343243424242424434243424343424342244.pdf
RadityaPadnyana
Ìý
pemberian-oksigen
pemberian-oksigenpemberian-oksigen
pemberian-oksigen
Tezar Alfani
Ìý
Oksigenasinbhbhbhhvhvhcgccgcgcgcgcgcg.ppt
Oksigenasinbhbhbhhvhvhcgccgcgcgcgcgcg.pptOksigenasinbhbhbhhvhvhcgccgcgcgcgcgcg.ppt
Oksigenasinbhbhbhhvhvhcgccgcgcgcgcgcg.ppt
Evan617291
Ìý
kebutuhan Oksigenasi pada pasien paru.ppt
kebutuhan Oksigenasi pada pasien paru.pptkebutuhan Oksigenasi pada pasien paru.ppt
kebutuhan Oksigenasi pada pasien paru.ppt
Evan617291
Ìý
Oksigenasjhjjhhhghgjghjghjgghgjhgjgi.ppt
Oksigenasjhjjhhhghgjghjghjgghgjhgjgi.pptOksigenasjhjjhhhghgjghjghjgghgjhgjgi.ppt
Oksigenasjhjjhhhghgjghjghjgghgjhgjgi.ppt
Evan617291
Ìý
Pemasangan ngt
Pemasangan ngtPemasangan ngt
Pemasangan ngt
Chiyapuri
Ìý
Cara melaukan intubasi endotrakea pada pasien.pptx
Cara melaukan intubasi endotrakea pada pasien.pptxCara melaukan intubasi endotrakea pada pasien.pptx
Cara melaukan intubasi endotrakea pada pasien.pptx
chandrapatrya1
Ìý
anestesi komplikasi intubasi esofagus.pptx
anestesi komplikasi intubasi esofagus.pptxanestesi komplikasi intubasi esofagus.pptx
anestesi komplikasi intubasi esofagus.pptx
mattzone
Ìý
dr Rina Puskesmas Karang Intan 2 TGC.pptx
dr Rina Puskesmas Karang Intan 2 TGC.pptxdr Rina Puskesmas Karang Intan 2 TGC.pptx
dr Rina Puskesmas Karang Intan 2 TGC.pptx
RinaRaehana1
Ìý
Setalah membaca bab 1 ini mahasiswa mampu memahami konsep dasar asuhan kepera...
Setalah membaca bab 1 ini mahasiswa mampu memahami konsep dasar asuhan kepera...Setalah membaca bab 1 ini mahasiswa mampu memahami konsep dasar asuhan kepera...
Setalah membaca bab 1 ini mahasiswa mampu memahami konsep dasar asuhan kepera...
nerserna
Ìý
Materi 5 AIRWAY AND BREATHING MANAGEMENT.pptx
Materi 5 AIRWAY AND BREATHING MANAGEMENT.pptxMateri 5 AIRWAY AND BREATHING MANAGEMENT.pptx
Materi 5 AIRWAY AND BREATHING MANAGEMENT.pptx
riskilasatu
Ìý
Pemasangan ngt
Pemasangan ngtPemasangan ngt
Pemasangan ngt
Dian Alessa
Ìý
SPO Praktek Dokter Umum 2343243424242424434243424343424342244.pdf
SPO Praktek Dokter Umum 2343243424242424434243424343424342244.pdfSPO Praktek Dokter Umum 2343243424242424434243424343424342244.pdf
SPO Praktek Dokter Umum 2343243424242424434243424343424342244.pdf
RadityaPadnyana
Ìý
pemberian-oksigen
pemberian-oksigenpemberian-oksigen
pemberian-oksigen
Tezar Alfani
Ìý

3. Kebutuhan Fisik (Nutrisi dan oksigenasi).ppt

  • 1. Kebutuhan Fisik (Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan oksigenasi) Tim Pengampu MataKuliah Prodi D3 Kebidanan SekolahVokasi UNS
  • 2. •Sistem yg berperan dlm pemenuhan kebutuhan nutrisi adl sistem pencernaan yg terdiri atas sal pencernaan & organ asesoris •Sal pencernaan dimulai dari mulut sampai usus besar •Organ asesoris : gigi, lidah, kel ludah, hati, kantong empedu, pancreas
  • 3. Saluran pencernaan • Adl sistem organ dlm tubuh mns yg menerima makanan – mencerna mjd energi & nutrien – mengeluarkan sisa proses tsb mll anus. • Organ yg tmsk dlm sal pencernaan : Mulut – faring – esofagus – lambung – usus halus – usus besar – dibuang keluar tubuh mll anus • Fungsi sal pencernaan : Memindahkan zat nutrien (zat yg sdh dicerna), air & garam yg berasal dr zat makanan utk didistribusikan ke sel2 mll sistem sirkulasi. Zat makanan – sbg sumber energi – dibutuhkan sel2 utk mlkn tugasnya
  • 4. Organ Asesoris (organ tambahan) • Fungsi : utk membantu sal pencernaan dlm mlkn kerjanya • Macamnya : 1. Gigi : mengunyah 2. Lidah : membantu mengunyah, membantu menelan, indera pengecap 3. Kelenjar ludah : menghasilkan saliva 4. Hepar/ hati : memprod cairan empedu, pusat detoksifikasi, melarutkan lemak 5. Kantung & sal empedu : membantu pencernaan & penyerapan lemak 6. Pankreas : hormon insulin & glukogen, menghasilkan enzim pencernaan
  • 6. Gangguan/ masalah yg berhub dgn nutrisi 1. Obesitas Mrpk peningkatan BB yg melebihi 20% batas normal BB seseorg. Perbandingan lemak tubuh dgn BB = 25-30% pd wanita, 18- 23% pd pria 2. Malnutrisi Mrpk masalah yg berhub dgn kekurangan zat gizi/ dpt dikatakan sbg mslh asupan yg tdk sesuai dgn kebutuhan tubuh
  • 7. 3. Diabetes Melitus : mslh kebutuhan nutrisi yg ditandai dgn adanya gangguan metabolism karbohidrat 4. Hipertensi 5. Penyakit jantung coroner 6. Anoreksia nervosa : kehilangan BB yg mendadak scr berkepanjangan (konstipasi, badan bengkak, nyeri abdomen)
  • 8. Faktor yg mempengaruhi kebutuhan nutrisi • Pengetahuan • Prasangka/ anggapan/ persepsi thd jenis & bhn makanan • Kebiasaan • Kesukaan yg berlebihan thd suatu jenis makanan shg menyebabkan kurangnya variasi makanan -- tubuh tdk cukup gizi • Ekonomi – sgt berkaitan dgn kebutuhan penyediaan bahan makanan
  • 10. Tindakan utk mengatasi masalah nutrisi 1. Menstimulasi nafsu makan Konsultasi dgn ahli gizi, ketentuan diet khusus & pilihan makanan, pemberian obat yg menstimulasi nafsu makan, konseling kpd keluarga 2. Terapi diet dlm manajemen penyakit pola asupan diet yg spesifik yg menghasilkan nutrisi yg baik sering kali hrs dimodifikasi dgn penyakit khusus. Modifikasi diet penting -- menyesuaikan dgn kemampuan tubuh utk metabolisme nutrien tertentu, memeriksa defisiensi nutrisi yg berhubungan dgn penyakit, mengeliminasi makanan yg memperburuk gejala penyakit.
  • 11. 3. Pemberian nutrisi mll oral merupakan tindakan yg dlkn utk yg tdk mampu memenuhi kebutuhan nutrisi scr sendiri dgn cara membantu memberikan makanan atau nutrisi mll oral (mulut), bertujuan utk memenuhi kebutuhan nutrisi dan membangkitkan selera makan. 4. Pemberian nutrisi mll enteral pemberian nutrien melalui saluran gastrointestinal dengan menggunakan selang atau kateter khusus (feeding tube). Pemberian nutrisi enteral diperlukan pada penderita yang memerlukan asupan nutrien
  • 12. 5. Pemberian nutrisi mll parenteral pemberian nutrien melalui pembuluh darah balik yang biasa berupa vena perifer atau vena sentral. Nutrisi parenteral diperlukan bagi yang menghadapi resiko malnutrisi namun tidak mampu mendapatkan kecukupan nutrien lewat saluran cerna
  • 14. Pemasangan NGT (Naso Gastric Tube) • Adl suatu tindakan keperawatan yang diberian pada klien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral atau tidak mampu menelan makanan dengan cara memberikan makanan langsung ke lambung (Gaster) dengan selang yang dimasukkan dari hidung (Naso) • Ukuran NGT : Dewasa 16-18, anak2 12-14, bayi 6. • Indikasi : pasien tdk sadar, pasien yg kesulitan menelan, pasien yg keracunan, pasien yg muntah darah, pasien pre/ post operasi esofagus/ mulut
  • 16. Tujuan pemasangan NGT •Memberikan nutrisi pd pasien yg tdk sadar & pasien yg mengalami kesulitan menelan •Mencegah tjdnya atrofi esofagus/ lambung pd pasien tdk sadar •Utk mlkn bilas lambung pd pasien keracunan •Utk mengeluarkan darah pd pasien yg mengalami muntah darah/ perdarahan pd lambung
  • 17. Pemasangan NGT •Persiapan alat 1. Selang NGT 2. Jelly 3. Tongue spatel 4. Sarung tgn 5. Spuit uk 50-100 cc 6. Stetoskop 7. Handuk 8. Bengkok
  • 19. • Prosedur : 1. Jelaskan tindakan & tujuan dlkn pemasangan NGT 2. Dekatkan alat2 ke pasien 3. Cuci tangan 4. Atur posisi pasien dlm posisi high fowler 5. Pasang handuk pd dada pasien 6. Cek kondisi lubang hidung pasien, perhatikan adanya sumbatan 7. Pakai sarung tangan 8. Utk menentukan insersi NGT, instruksikan pasien utk rileks & bernafas scr normal dgn menutup salah satu lubang hidung, kmd ulangi pd lubang hidung lainnya
  • 20. 9. Ukur pjg tube yg akan dimasukkan dgn mgnk metode : • Metode tradisional : ukur jarak dari puncak hidung ke daun telinga & ke prosessus xipoideus di sternum • Metode Hanson : mula2 tandai 50 cm pd tube, kmd lkn pengukuran dgn metode tradisional. Selang yg akan dimasukkan pertengahan antara 50 cm dgn tanda tradisional 10. Beri tanda pd pjg selang yg sdh diukur dgn plester 11. Olesi jelly pd NGT sepanjang 10-20 cm 12. Informasikan pd pasien bhw selang dimasukkan & instruksikan pasien utk mengatur posisi kepala ekstensi 13. Bila selang sdh melewati nasofaring (kira2 3-4 cm), instruksikan pasien utk menekuk leher & menelan
  • 21. 14.Jika sdh selesai memasang NGT periksa letak selang dgn cara I: psg spuit yg telah ditarik pendorongnya pd 10-20 ml udara, pd ujung NGT. Letakkan stetoskop pd daerah gaster, kmd suntikan spuit tsb. Jk pd auskultasi terdengar suara hentakan udara = selang NGT msk kedalam lambung. Cara II : aspirasi pelan2 utk mndptkan isi lambung dgn mgnk spuit. Cara III : masukkan ujung bag luar selang NGT kedlm mangkok yg berisi air, jk ada gelembung udara = msk ke dlm paru2, jk tdk ada gelembung = msk ke dlm lambung 15.Fiksasi selang NGT dgn plester & hindari penekanan pd hidung 16.Tutup ujung luar NGT 17.Evaluasi pasien stlh terpasang NGT 18.Rapikan alat & cuci tgn 19.Dokumentasi
  • 24. Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi • Oksigenasi : pemenuhan akan kebutuhan oksigen (O2) • Kebutuhan fisiologis oksigenasi mrpk kebutuhan dasar manusia yg dgnk utk kelangsungan metabolism sel tubuh, utk mempertahankan hidupnya & utk aktivitas berbagai organ atau sel.
  • 25. Sistem tubuh yang berperan dlm kebutuhan oksigenasi • Sal pernapasan atas 1. Hidung 2. Faring 3. Laring 4. Epiglotis • Sal pernapasan bawah 1. Trakhea 2. Bronkus 3. Bronkiolus 4. Alveoli 5. Paru-paru
  • 27. • Hidung : mrpk bagian yg terdiri dari : 1. Nares anterior : sal di dlm lubang hidung – memuat kelenjar sebaseus dgn ditutupi bulu yg kasar yg bermuara ke rongga hidung 2. Rongga hidung : dilapisi oleh selaput lendir yg mengandung pembuluh darah Mrpk awal dari proses oksigenasi – udara msk mll hidung – disaring oleh bulu-bulu yg ada di dlm rongga hidung – dihangatkan & dilembabkan
  • 28. • Faring : mrpk pipa yg mpy otot yg pjgnya mulai dari dasar tengkorak sampai dgn esophagus • Laring (tenggorokan) : mrpk sal pernafasan stlh faring yg terdiri dari bagian dari tl. rawan • Epiglotis : mrpk katup tl. rawan yg bertugas membantu menutup laring sewaktu menelan
  • 29. • Trakhea : disebut batang tenggorokan, pjg nya 9 cm, dilapisi oleh selaput lendir yg terdiri atas epitelium bersilia yg dpt mengeluarkan debu/ benda asing • Bronkhus : bentuk percabangan/ kelanjutan dari trachea yg terdiri dari 2 percabangan yaitu kanan dan kiri, terdapat percabangan lagi disebut bronchiolus • Paru-paru : mrpk organ utama dlm system pernafasan, letak didlm rongga thoraks, terdiri dari bbrp lobus yg diselaputi oleh pleura dan dilindungi oleh cairan pleura yg berisi cairan surfaktan, berfungsi sbg tempat pertukaran gas oksigen & karbondioksida
  • 30. Metode Pemenuhan Kebutuhan Oksigen • Pemberian Oksigen Mrpk tindakan memberikan oksigen ke dlm paru- paru mll saluran pernapasan dgn alat bantu oksigen. Pemberian oksigen dpt mll 3 cara : kanula, nasal, masker Pemberian oksigen bertujuan : utk memenuhi kebutuhan oksigen & mencegah tjdnya hipoksia
  • 31. Persiapan Alat dan Bahan • Tabung oksigen lengkap dgn flowmeter dan humidifier • Nasal kateter, kanul, masker • Vaselin/ lubrikan atau pelumas (jelly)
  • 33. Prosedur Kerja • Cuci tangan • Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yg akan dilakukan • Atur aliran oksigen dgn kecepatan yg dibutuhkan (1-6 ltr/mnt utk kateter/ kanula nasal &6-10 ltr/mnt utk masker oksigen) • Observasi humidifier – melihar air bergelembung • Atur posisi semifowler atau posisi yg telah disesuaikan dgn kondisi pasien • Berikan oksigen sesuai cara pemberian • Periksa kateter/ kanula nasal/ masker oksigen tiap 6- 8 jam
  • 34. Cara pemberian oksigen • Kateter nasal : 1. Ukur jarak dari lubang telinga sampai ke hidung – beri tanda – beri jelly/ pelumas 2. Masukkan ke dalam hidung sampai batas yg ditentukan 3. Lkn pengecekan kateter apakah sdh masuk atau blm dgn menekan lidah pasien mgnk tongue spatel 4. Fiksasi pd daerah hidung
  • 35. • Kanula nasal : pasang kanula nasal pd hidung & atur pengikatan utk kenyamanan pasien • Masker oksigen : tempatkan masker oksigen diatas mulut & hidung pasien & atur pengikat utk kenyamanan pasien
  • 36. Masalah2 yg sering tjd terkait dgn Kebutuhan Oksigenasi • Hipoksia : Mrpk kondisi tdk tercukupinya pemenuhan kebutuhan oksigen dlm tubuh akibat defisiensi oksigen atau peningkatan penggunaan oksigen dlm tingkat sel yg ditandai dgn adanya warna kebiruan pd kulit (sianosis) • Hipokapneu : berkurangnya CO2 tubuh dibawah batas normal shg rangsangan thd pusat pernafasan menurun
  • 37. • Perubahan pola nafas 1. Tachypnea : pernafasan yg berfrekuensi > 24x/mnt – paru dlm keadaan atelectasis/ emboli 2. Bradypneu : pernafasan yg lambat < 10x/mnt – peningkatan tekanan intracranial 3. Hiperventilasi : cara tubuh dlm mengkompensasi peningkatan jml oksigen dlm paru agar pernafasan lbh cepat & dlm – infeksi, keseimbangan asam basa, gg psikologis 4. Hipoventilasi : upaya tubuh utk mengeluarkan CO2 dgn cukup yg dlkn pd saat ventilasi, tanda : nyeri kepala, penurunan kesadaran, disorientasi
  • 38. 5. Dispnea : perasaan sesak & berat saat pernafasan yg disebabkan oleh perubahan kadar gas dlm darah atau jaringan, kerja berat & pengaruh psikis 6. Orthopnea : kesulitan bernafas kecuali dlm posisi duduk atau berdiri & pola ini sering ditemukan pd seseorang yg mengalami kongesti paru 7. Obstruksi jalan nafas : kondisi pernafasan abnormal akibat ketidkmampuan batuk scr efektif, imobilisasi oleh sekresi yg kental atau berlebihan akibat penyakit infeksi, imobilisasi statis sekresi & batuk tdk efektif krn penyakit persyarafan, efek obat sedatif