Dokumen ini memberikan panduan lengkap untuk prosedur pemasangan tiub Ryle, termasuk tujuan pemasangan, peralatan yang diperlukan, dan langkah-langkah prosedur. Prosedur ini bertujuan untuk memberi makan dan ubatan kepada pesakit yang tidak dapat menelan secara oral.
Dokumen tersebut membahas tentang nutrisi dan pengukuran antropometri. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi nutrisi menurut beberapa ahli, jenis-jenis nutrisi, dan cara melakukan pengukuran antropometri seperti berat badan dan tinggi badan untuk menentukan status gizi seseorang.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur pemasangan Nasogastric Tube (NGT) pada pasien. NGT digunakan untuk memberikan nutrisi, mengeluarkan isi lambung, atau tujuan diagnostik. Prosedur pemasangan NGT meliputi persiapan peralatan, pengukuran panjang selang, pemasangan selang ke lambung, dan tindak lanjut setelah pemasangan. Prosedur harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan komplik
Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang prosedur pemasangan nasogastric tube (NGT) pada pasien yang meliputi definisi NGT, indikasi, tujuan, kontraindikasi, persiapan alat, dan langkah-langkah pemasangannya.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar teori, asuhan keperawatan pasca operasi pemasangan selang water seal drainage (WSD), dan komplikasi yang dapat timbul. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi dan tujuan WSD, tahapan perawatan pasca operasi seperti observasi gejala dan drainase, serta indikasi pengangkatan selang.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar teori, asuhan keperawatan pasca operasi pemasangan selang water seal drainage (WSD), dan komplikasi yang dapat timbul. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi dan tujuan WSD, tahapan perawatan pasca operasi seperti observasi gejala dan perawatan luka, serta masalah keperawatan yang mungkin muncul seperti pola nafas tidak efektif dan risiko infeksi.
1. Pasien mengalami gagal pernapasan akut akibat hematotoraks yang dipasang ventilator mekanik. Keperluan utama adalah meningkatkan ventilasi dan oksigenasi, mencegah komplikasi, dan memberikan dukungan emosional.
2. Prioritas perawatan meliputi menjaga kebersihan mulut, mencegah infeksi, dan memastikan nutrisi cukup untuk mendukung pemulihan.
3. Perawat melakukan monitoring dan intervensi untuk memastikan
Setalah membaca bab 1 ini mahasiswa mampu memahami konsep dasar asuhan kepera...nerserna
Ìý
Oksigenasi merupakan suatu proses untuk mendapatkan O2 dan mengeluarkan O2.
Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan hidupnya dan untuk aktivitas berbagai organ atau sel. Apabila lebih dari 4 menit orang tidak mendapatkan oksigen maka akan berakibat pada kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki dan biasanya pasien akan meninggal (Kusnanto, 2016).
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur pemasangan Nasogastric Tube (NGT) pada pasien. NGT digunakan untuk memberikan nutrisi, mengeluarkan isi lambung, atau tujuan diagnostik. Prosedur pemasangan NGT meliputi persiapan peralatan, pengukuran panjang selang, pemasangan selang ke lambung, dan tindak lanjut setelah pemasangan. Prosedur harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan komplik
Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang prosedur pemasangan nasogastric tube (NGT) pada pasien yang meliputi definisi NGT, indikasi, tujuan, kontraindikasi, persiapan alat, dan langkah-langkah pemasangannya.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar teori, asuhan keperawatan pasca operasi pemasangan selang water seal drainage (WSD), dan komplikasi yang dapat timbul. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi dan tujuan WSD, tahapan perawatan pasca operasi seperti observasi gejala dan drainase, serta indikasi pengangkatan selang.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar teori, asuhan keperawatan pasca operasi pemasangan selang water seal drainage (WSD), dan komplikasi yang dapat timbul. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi dan tujuan WSD, tahapan perawatan pasca operasi seperti observasi gejala dan perawatan luka, serta masalah keperawatan yang mungkin muncul seperti pola nafas tidak efektif dan risiko infeksi.
1. Pasien mengalami gagal pernapasan akut akibat hematotoraks yang dipasang ventilator mekanik. Keperluan utama adalah meningkatkan ventilasi dan oksigenasi, mencegah komplikasi, dan memberikan dukungan emosional.
2. Prioritas perawatan meliputi menjaga kebersihan mulut, mencegah infeksi, dan memastikan nutrisi cukup untuk mendukung pemulihan.
3. Perawat melakukan monitoring dan intervensi untuk memastikan
Setalah membaca bab 1 ini mahasiswa mampu memahami konsep dasar asuhan kepera...nerserna
Ìý
Oksigenasi merupakan suatu proses untuk mendapatkan O2 dan mengeluarkan O2.
Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan hidupnya dan untuk aktivitas berbagai organ atau sel. Apabila lebih dari 4 menit orang tidak mendapatkan oksigen maka akan berakibat pada kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki dan biasanya pasien akan meninggal (Kusnanto, 2016).
2. •Sistem yg berperan dlm
pemenuhan kebutuhan nutrisi adl
sistem pencernaan yg terdiri atas
sal pencernaan & organ asesoris
•Sal pencernaan dimulai dari mulut
sampai usus besar
•Organ asesoris : gigi, lidah, kel
ludah, hati, kantong empedu,
pancreas
3. Saluran pencernaan
• Adl sistem organ dlm tubuh mns yg menerima makanan – mencerna
mjd energi & nutrien – mengeluarkan sisa proses tsb mll anus.
• Organ yg tmsk dlm sal pencernaan :
Mulut – faring – esofagus – lambung – usus halus – usus besar –
dibuang keluar tubuh mll anus
• Fungsi sal pencernaan :
Memindahkan zat nutrien (zat yg sdh dicerna), air & garam yg berasal
dr zat makanan utk didistribusikan ke sel2 mll sistem sirkulasi.
Zat makanan – sbg sumber energi – dibutuhkan sel2 utk mlkn tugasnya
4. Organ Asesoris (organ tambahan)
• Fungsi : utk membantu sal pencernaan dlm mlkn kerjanya
• Macamnya :
1. Gigi : mengunyah
2. Lidah : membantu mengunyah, membantu menelan, indera
pengecap
3. Kelenjar ludah : menghasilkan saliva
4. Hepar/ hati : memprod cairan empedu, pusat detoksifikasi,
melarutkan lemak
5. Kantung & sal empedu : membantu pencernaan & penyerapan
lemak
6. Pankreas : hormon insulin & glukogen, menghasilkan enzim
pencernaan
6. Gangguan/ masalah yg berhub dgn nutrisi
1. Obesitas
Mrpk peningkatan BB yg melebihi 20% batas normal BB
seseorg.
Perbandingan lemak tubuh dgn BB = 25-30% pd wanita, 18-
23% pd pria
2. Malnutrisi
Mrpk masalah yg berhub dgn kekurangan zat gizi/ dpt
dikatakan sbg mslh asupan yg tdk sesuai dgn kebutuhan
tubuh
8. Faktor yg mempengaruhi kebutuhan nutrisi
• Pengetahuan
• Prasangka/ anggapan/ persepsi thd jenis & bhn makanan
• Kebiasaan
• Kesukaan yg berlebihan thd suatu jenis makanan shg menyebabkan
kurangnya variasi makanan -- tubuh tdk cukup gizi
• Ekonomi – sgt berkaitan dgn kebutuhan penyediaan bahan
makanan
10. Tindakan utk mengatasi masalah nutrisi
1. Menstimulasi nafsu makan
Konsultasi dgn ahli gizi, ketentuan diet khusus & pilihan makanan,
pemberian obat yg menstimulasi nafsu makan, konseling kpd keluarga
2. Terapi diet dlm manajemen penyakit
pola asupan diet yg spesifik yg menghasilkan nutrisi yg baik sering kali
hrs dimodifikasi dgn penyakit khusus.
Modifikasi diet penting -- menyesuaikan dgn kemampuan tubuh utk
metabolisme nutrien tertentu, memeriksa defisiensi nutrisi yg
berhubungan dgn penyakit, mengeliminasi makanan yg memperburuk
gejala penyakit.
11. 3. Pemberian nutrisi mll oral
merupakan tindakan yg dlkn utk yg tdk mampu
memenuhi kebutuhan nutrisi scr sendiri dgn cara
membantu memberikan makanan atau nutrisi mll oral
(mulut), bertujuan utk memenuhi kebutuhan nutrisi dan
membangkitkan selera makan.
4. Pemberian nutrisi mll enteral
pemberian nutrien melalui saluran gastrointestinal
dengan menggunakan selang atau kateter khusus
(feeding tube). Pemberian nutrisi enteral diperlukan
pada penderita yang memerlukan asupan nutrien
12. 5. Pemberian nutrisi mll parenteral
pemberian nutrien melalui pembuluh darah balik yang biasa
berupa vena perifer atau vena sentral. Nutrisi parenteral
diperlukan bagi yang menghadapi resiko malnutrisi namun
tidak mampu mendapatkan kecukupan nutrien lewat
saluran cerna
14. Pemasangan NGT (Naso Gastric Tube)
• Adl suatu tindakan keperawatan yang diberian pada klien
yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral
atau tidak mampu menelan makanan dengan cara
memberikan makanan langsung ke lambung (Gaster)
dengan selang yang dimasukkan dari hidung (Naso)
• Ukuran NGT : Dewasa 16-18, anak2 12-14, bayi 6.
• Indikasi : pasien tdk sadar, pasien yg kesulitan menelan,
pasien yg keracunan, pasien yg muntah darah, pasien pre/
post operasi esofagus/ mulut
16. Tujuan pemasangan NGT
•Memberikan nutrisi pd pasien yg tdk sadar &
pasien yg mengalami kesulitan menelan
•Mencegah tjdnya atrofi esofagus/ lambung pd
pasien tdk sadar
•Utk mlkn bilas lambung pd pasien keracunan
•Utk mengeluarkan darah pd pasien yg
mengalami muntah darah/ perdarahan pd
lambung
17. Pemasangan NGT
•Persiapan alat
1. Selang NGT
2. Jelly
3. Tongue spatel
4. Sarung tgn
5. Spuit uk 50-100 cc
6. Stetoskop
7. Handuk
8. Bengkok
19. • Prosedur :
1. Jelaskan tindakan & tujuan dlkn pemasangan NGT
2. Dekatkan alat2 ke pasien
3. Cuci tangan
4. Atur posisi pasien dlm posisi high fowler
5. Pasang handuk pd dada pasien
6. Cek kondisi lubang hidung pasien, perhatikan adanya sumbatan
7. Pakai sarung tangan
8. Utk menentukan insersi NGT, instruksikan pasien utk rileks &
bernafas scr normal dgn menutup salah satu lubang hidung, kmd
ulangi pd lubang hidung lainnya
20. 9. Ukur pjg tube yg akan dimasukkan dgn mgnk metode :
• Metode tradisional : ukur jarak dari puncak hidung ke daun telinga
& ke prosessus xipoideus di sternum
• Metode Hanson : mula2 tandai 50 cm pd tube, kmd lkn
pengukuran dgn metode tradisional. Selang yg akan dimasukkan
pertengahan antara 50 cm dgn tanda tradisional
10. Beri tanda pd pjg selang yg sdh diukur dgn plester
11. Olesi jelly pd NGT sepanjang 10-20 cm
12. Informasikan pd pasien bhw selang dimasukkan & instruksikan
pasien utk mengatur posisi kepala ekstensi
13. Bila selang sdh melewati nasofaring (kira2 3-4 cm), instruksikan
pasien utk menekuk leher & menelan
21. 14.Jika sdh selesai memasang NGT periksa letak selang dgn cara I: psg
spuit yg telah ditarik pendorongnya pd 10-20 ml udara, pd ujung
NGT. Letakkan stetoskop pd daerah gaster, kmd suntikan spuit tsb.
Jk pd auskultasi terdengar suara hentakan udara = selang NGT msk
kedalam lambung. Cara II : aspirasi pelan2 utk mndptkan isi
lambung dgn mgnk spuit. Cara III : masukkan ujung bag luar selang
NGT kedlm mangkok yg berisi air, jk ada gelembung udara = msk ke
dlm paru2, jk tdk ada gelembung = msk ke dlm lambung
15.Fiksasi selang NGT dgn plester & hindari penekanan pd hidung
16.Tutup ujung luar NGT
17.Evaluasi pasien stlh terpasang NGT
18.Rapikan alat & cuci tgn
19.Dokumentasi
24. Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi
• Oksigenasi : pemenuhan akan kebutuhan
oksigen (O2)
• Kebutuhan fisiologis oksigenasi mrpk
kebutuhan dasar manusia yg dgnk utk
kelangsungan metabolism sel tubuh, utk
mempertahankan hidupnya & utk
aktivitas berbagai organ atau sel.
25. Sistem tubuh yang berperan dlm kebutuhan
oksigenasi
• Sal pernapasan atas
1. Hidung
2. Faring
3. Laring
4. Epiglotis
• Sal pernapasan bawah
1. Trakhea
2. Bronkus
3. Bronkiolus
4. Alveoli
5. Paru-paru
27. • Hidung : mrpk bagian yg terdiri dari :
1. Nares anterior : sal di dlm lubang hidung – memuat kelenjar
sebaseus dgn ditutupi bulu yg kasar yg bermuara ke rongga hidung
2. Rongga hidung : dilapisi oleh selaput lendir yg mengandung
pembuluh darah
Mrpk awal dari proses oksigenasi – udara msk mll hidung – disaring
oleh bulu-bulu yg ada di dlm rongga hidung – dihangatkan &
dilembabkan
28. • Faring : mrpk pipa yg mpy otot yg pjgnya mulai dari dasar tengkorak
sampai dgn esophagus
• Laring (tenggorokan) : mrpk sal pernafasan stlh faring yg terdiri dari
bagian dari tl. rawan
• Epiglotis : mrpk katup tl. rawan yg bertugas membantu menutup
laring sewaktu menelan
29. • Trakhea : disebut batang tenggorokan, pjg nya 9 cm, dilapisi oleh
selaput lendir yg terdiri atas epitelium bersilia yg dpt mengeluarkan
debu/ benda asing
• Bronkhus : bentuk percabangan/ kelanjutan dari trachea yg terdiri
dari 2 percabangan yaitu kanan dan kiri, terdapat percabangan lagi
disebut bronchiolus
• Paru-paru : mrpk organ utama dlm system pernafasan, letak didlm
rongga thoraks, terdiri dari bbrp lobus yg diselaputi oleh pleura dan
dilindungi oleh cairan pleura yg berisi cairan surfaktan, berfungsi
sbg tempat pertukaran gas oksigen & karbondioksida
30. Metode Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
• Pemberian Oksigen
Mrpk tindakan memberikan oksigen ke dlm paru-
paru mll saluran pernapasan dgn alat bantu oksigen.
Pemberian oksigen dpt mll 3 cara : kanula, nasal,
masker
Pemberian oksigen bertujuan : utk memenuhi
kebutuhan oksigen & mencegah tjdnya hipoksia
31. Persiapan Alat dan Bahan
• Tabung oksigen lengkap dgn flowmeter dan
humidifier
• Nasal kateter, kanul, masker
• Vaselin/ lubrikan atau pelumas (jelly)
33. Prosedur Kerja
• Cuci tangan
• Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yg akan
dilakukan
• Atur aliran oksigen dgn kecepatan yg dibutuhkan (1-6
ltr/mnt utk kateter/ kanula nasal &6-10 ltr/mnt utk
masker oksigen)
• Observasi humidifier – melihar air bergelembung
• Atur posisi semifowler atau posisi yg telah
disesuaikan dgn kondisi pasien
• Berikan oksigen sesuai cara pemberian
• Periksa kateter/ kanula nasal/ masker oksigen tiap 6-
8 jam
34. Cara pemberian oksigen
• Kateter nasal :
1. Ukur jarak dari lubang telinga sampai ke hidung –
beri tanda – beri jelly/ pelumas
2. Masukkan ke dalam hidung sampai batas yg
ditentukan
3. Lkn pengecekan kateter apakah sdh masuk atau
blm dgn menekan lidah pasien mgnk tongue spatel
4. Fiksasi pd daerah hidung
36. Masalah2 yg sering tjd terkait dgn Kebutuhan
Oksigenasi
• Hipoksia :
Mrpk kondisi tdk tercukupinya pemenuhan kebutuhan oksigen dlm
tubuh akibat defisiensi oksigen atau peningkatan penggunaan oksigen
dlm tingkat sel yg ditandai dgn adanya warna kebiruan pd kulit
(sianosis)
• Hipokapneu : berkurangnya CO2 tubuh dibawah batas normal shg
rangsangan thd pusat pernafasan menurun
37. • Perubahan pola nafas
1. Tachypnea : pernafasan yg berfrekuensi > 24x/mnt – paru dlm
keadaan atelectasis/ emboli
2. Bradypneu : pernafasan yg lambat < 10x/mnt – peningkatan
tekanan intracranial
3. Hiperventilasi : cara tubuh dlm mengkompensasi peningkatan jml
oksigen dlm paru agar pernafasan lbh cepat & dlm – infeksi,
keseimbangan asam basa, gg psikologis
4. Hipoventilasi : upaya tubuh utk mengeluarkan CO2 dgn cukup yg
dlkn pd saat ventilasi, tanda : nyeri kepala, penurunan kesadaran,
disorientasi
38. 5. Dispnea : perasaan sesak & berat saat pernafasan yg disebabkan oleh
perubahan kadar gas dlm darah atau jaringan, kerja berat & pengaruh
psikis
6. Orthopnea : kesulitan bernafas kecuali dlm posisi duduk atau berdiri &
pola ini sering ditemukan pd seseorang yg mengalami kongesti paru
7. Obstruksi jalan nafas : kondisi pernafasan abnormal akibat
ketidkmampuan batuk scr efektif, imobilisasi oleh sekresi yg kental
atau berlebihan akibat penyakit infeksi, imobilisasi statis sekresi &
batuk tdk efektif krn penyakit persyarafan, efek obat sedatif