Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur pemasangan Nasogastric Tube (NGT) pada pasien. NGT digunakan untuk memberikan nutrisi, mengeluarkan isi lambung, atau tujuan diagnostik. Prosedur pemasangan NGT meliputi persiapan peralatan, pengukuran panjang selang, pemasangan selang ke lambung, dan tindak lanjut setelah pemasangan. Prosedur harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan komplik
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PEMASANGAN NGT , STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMASANGAN NGT, Cara Pemasangan NGT, Tugas Mata Kuliah Sistem Pencernaan , UNSRIT (Universitas Sariputra Indonesia Tomohon) Fakultas Keperawatan Semester 4
Dokumen tersebut membahas tentang dasar teori, asuhan keperawatan pasca operasi pemasangan selang water seal drainage (WSD), dan komplikasi yang dapat timbul. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi dan tujuan WSD, tahapan perawatan pasca operasi seperti observasi gejala dan drainase, serta indikasi pengangkatan selang.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar teori, asuhan keperawatan pasca operasi pemasangan selang water seal drainage (WSD), dan komplikasi yang dapat timbul. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi dan tujuan WSD, tahapan perawatan pasca operasi seperti observasi gejala dan perawatan luka, serta masalah keperawatan yang mungkin muncul seperti pola nafas tidak efektif dan risiko infeksi.
Intubasi adalah salah satu pengurusan saluran pernafasan buatan dengan memasukkan tiub endotrakeal ke dalam trakea melalui mulut atau hidung untuk memudahkan ventilasi mekanik atau mengeluarkan sekresi. Prosedur ini biasanya dilakukan pada mangsa yang tidak sedarkan diri untuk membantu pernafasan. Beberapa langkah kunci meliputi pemilihan alat dan ukuran tiub yang tepat, pelicinan tiub, posisi kepala yang
Langkah-langkah intubasi endotrakea meliputi persiapan pasien dan alat, preoksigenasi, pemberian analgesia dan pelumpuh otot, visualisasi pita suara dan glottis dengan laringoskop, pemasangan pipa endotrakea melalui mulut hingga paru-paru, kemudian memastikan posisi dan fiksasi pipa."
Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang prosedur pemasangan nasogastric tube (NGT) pada pasien yang meliputi definisi NGT, indikasi, tujuan, kontraindikasi, persiapan alat, dan langkah-langkah pemasangannya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur-prosedur keperawatan untuk tindakan huknah/enema, kolostomi, mengeluarkan feses secara manual, dan spuit gliserin. Prosedur-prosedur tersebut bertujuan untuk membersihkan usus, mempersiapkan pasien sebelum operasi, dan membantu pasien buang air besar.
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang prosedur pemasangan nasogastric tube (NGT). Terdiri dari definisi NGT, indikasi, kontraindikasi, komplikasi, peralatan yang dibutuhkan, teknik pemasangan NGT, dan konfirmasi pemasangan NGT dengan menggunakan udara dan stetoskop. Prosedur ini digunakan untuk memasukkan selang dari hidung ke lambung untuk tujuan pemberian cairan dan nutrisi.
Prosedur suctioning digunakan untuk membersihkan saluran napas dengan mengeluarkan sekret menggunakan kateter yang dihisap. Tindakan ini dilakukan untuk pasien yang tidak dapat membersihkan sendiri saluran napasnya. Prosedur meliputi persiapan pasien dan alat, melakukan hisapan secara hati-hati ke saluran napas sambil memberikan oksigen, dan membersihkan alat setelah selesai.
Prosedur suctioning digunakan untuk membersihkan saluran napas dengan mengeluarkan sekret menggunakan kateter yang dihisap. Tindakan ini dilakukan ketika terdapat gejala penyumbatan saluran napas seperti suara pada napas, ronchi, kelelahan, atau peningkatan nadi dan pernapasan. Prosedur meliputi persiapan pasien dan alat, pengenalan tindakan, pemasukan kateter secara hati-hati sambil menghis
Dokumen ini memberikan panduan lengkap untuk prosedur pemasangan tiub Ryle, termasuk tujuan pemasangan, peralatan yang diperlukan, dan langkah-langkah prosedur. Prosedur ini bertujuan untuk memberi makan dan ubatan kepada pesakit yang tidak dapat menelan secara oral.
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
Intubasi adalah salah satu pengurusan saluran pernafasan buatan dengan memasukkan tiub endotrakeal ke dalam trakea melalui mulut atau hidung untuk memudahkan ventilasi mekanik atau mengeluarkan sekresi. Prosedur ini biasanya dilakukan pada mangsa yang tidak sedarkan diri untuk membantu pernafasan. Beberapa langkah kunci meliputi pemilihan alat dan ukuran tiub yang tepat, pelicinan tiub, posisi kepala yang
Langkah-langkah intubasi endotrakea meliputi persiapan pasien dan alat, preoksigenasi, pemberian analgesia dan pelumpuh otot, visualisasi pita suara dan glottis dengan laringoskop, pemasangan pipa endotrakea melalui mulut hingga paru-paru, kemudian memastikan posisi dan fiksasi pipa."
Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang prosedur pemasangan nasogastric tube (NGT) pada pasien yang meliputi definisi NGT, indikasi, tujuan, kontraindikasi, persiapan alat, dan langkah-langkah pemasangannya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur-prosedur keperawatan untuk tindakan huknah/enema, kolostomi, mengeluarkan feses secara manual, dan spuit gliserin. Prosedur-prosedur tersebut bertujuan untuk membersihkan usus, mempersiapkan pasien sebelum operasi, dan membantu pasien buang air besar.
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang prosedur pemasangan nasogastric tube (NGT). Terdiri dari definisi NGT, indikasi, kontraindikasi, komplikasi, peralatan yang dibutuhkan, teknik pemasangan NGT, dan konfirmasi pemasangan NGT dengan menggunakan udara dan stetoskop. Prosedur ini digunakan untuk memasukkan selang dari hidung ke lambung untuk tujuan pemberian cairan dan nutrisi.
Prosedur suctioning digunakan untuk membersihkan saluran napas dengan mengeluarkan sekret menggunakan kateter yang dihisap. Tindakan ini dilakukan untuk pasien yang tidak dapat membersihkan sendiri saluran napasnya. Prosedur meliputi persiapan pasien dan alat, melakukan hisapan secara hati-hati ke saluran napas sambil memberikan oksigen, dan membersihkan alat setelah selesai.
Prosedur suctioning digunakan untuk membersihkan saluran napas dengan mengeluarkan sekret menggunakan kateter yang dihisap. Tindakan ini dilakukan ketika terdapat gejala penyumbatan saluran napas seperti suara pada napas, ronchi, kelelahan, atau peningkatan nadi dan pernapasan. Prosedur meliputi persiapan pasien dan alat, pengenalan tindakan, pemasukan kateter secara hati-hati sambil menghis
Dokumen ini memberikan panduan lengkap untuk prosedur pemasangan tiub Ryle, termasuk tujuan pemasangan, peralatan yang diperlukan, dan langkah-langkah prosedur. Prosedur ini bertujuan untuk memberi makan dan ubatan kepada pesakit yang tidak dapat menelan secara oral.
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsAinul Yaqin
油
File ini adalah lembar kerja mahasiswa untuk mata kuliah Applied Artificial Intelligence in Information Systems. Tujuan pembelajarannya mencakup pemahaman tentang Decision Support Systems (DSS), Business Intelligence (BI), proses pengambilan keputusan, analisis bisnis, manajemen kinerja bisnis, kolaborasi, manajemen pengetahuan, serta teknologi canggih dan tren terkini dalam sistem informasi.
Lembar kerja ini terdiri dari 14 bab yang mencakup berbagai topik, yaitu:
Decision Support and Business Intelligence
Decision Making, Systems, Modeling, and Support
Decision Support Systems Concepts, Methodologies, and Technologies
Modeling and Analysis
Data Mining for Business Intelligence
Artificial Neural Networks for Data Mining
Text and Web Mining
Data Warehousing
Business Performance Management
Collaborative Computer-Supported Technologies and Group Support Systems
Knowledge Management
Artificial Intelligence and Expert Systems
Advanced Intelligent Systems
Management Support Systems Emerging Trends and Impacts
Setiap babnya memiliki format yang sama, yaitu tujuan pembelajaran, pengantar materi, kegiatan belajar (pemahaman konsep, tugas, diskusi kelompok), penilaian, dan refleksi. Kegiatan belajar sangat bervariasi, mulai dari menjawab pertanyaan, menggambar diagram, analisis kasus, melakukan eksperimen menggunakan tools tertentu, hingga diskusi kelompok dan presentasi.
Referensi utama yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah buku Decision Support and Business Intelligence Systems oleh Turban, E., Sharda, R., & Delen, D.
Lembar kerja ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep penting dalam kecerdasan buatan terapan pada sistem informasi, melalui kombinasi pembelajaran teoretis dan tugas-tugas praktis.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
3. Sistim pencernaan atau sistem
gastroinstestinal adalah sistem organ dalam
manusia yang berfungsi untuk menerima
makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan
energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran
darah serta membuang bagian makanan yang
tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses
tersebut dari tubuh.
4. Saluran Pencernaan terdiri dari :
Mulut
Tenggorokan (Faring)
Orofaring: Pertemuan rongga mulut dengan faring,
terdapat juga pangkal lidah.
Laringofaring : Terjadi persilangan antara aliran udara
dan makanan.
Kerongkongan (Esofagus)
Lambung (Gaster)
Usus Besar
Usus Halus
Rektum dan Anus
Sistim pencernaan juga meliputi organ yang terletak diluar
saluran pencernaan, yaitu : pankreas, hati dan saluran
empedu.
5. Pemasangan selang nasogastrik (NGT)
meliputi penempatan selang plastik yang
lentur melalui nasofaring klien kedalam
lambung.
Selang mempunyai luas pipa yang
memungkinkan baik pembuangan sekresi
lambung dari dan memasukan larutan ke
dalam lambung.
PENGERTIAN
6. Mengeluarkan udara dan cairan dari traktus gastro
intestinal.
Mencegah/memulihkan mual dan muntah.
Menentukan jumlah tekanan dan aktivitas motorik
traktus gastro intestinal.
Mengatasi obstruksi mekanis dan peredaran saluran
cerna bagian atas.
Memberikan obat-obatan dan makanan langsung ke
dalam saluran cerna.
Mengambil specimen cairan lambung untuk pemeriksaan
laboratorium.
T U J U A N
7. Perdarahan saluran cerna bagian atas
Trauma abdomen
Obstruksi ileus
Pemberian obat atau nutrisi
Mencegah aspirasi pada pasien yang
diintubasi
Laparatomi
Pasien dengan keracunan
I N D I K A S I
8. Trauma basis kranial
Pasien yang menjalani operasi pada
esofagus atau gaster
Pasien dengan operasi hidung
KONTRA INDIKASI
10. 1. PERSIAPAN
A. PERSIAPAN PROSEDURAL
Inform consent tertulis
Evaluasi tingkat kesadaran pasien
melindungi jalan napas pasien yang tidak sadar dengan
endotrakheal (ETT)
B. MANEJEMEN PASIEN
Jelaskan tentang tindakan, resiko, indikasi, serta menyepakati
sinyal yang akan digunakan (pasien yang sadar), bila pasien
ingin menghentikan segera tindakaan saat pemasangan NGT.
Jika menggunakan lokal anastesi, untuk mengurangi rasa nyeri,
dan sampaikan efek samping yang akan timbul.
C. PERSIAPAN PROSEDURAL PENYELAMATAN
Persiapan suction bila terjadi aspirasi, nasal packing untuk
epitaksis masif, serta intubasi endotrakheal jika terjadi aspirasi
berat / hipoksia.
12. Selang NGT ukuran sesuai ukuran
a. Bayi : 5-7 Fr
b. Anak-anak : 8 - 14 Fr
c. Dewasa : 14-18 Fr
Jeli / pelumas.
Tisyu
Stetoskop.
Senter (pen light).
Plester hipo alergik.
Segelas air
Sarung tangan bersih.
Pinset (bila diperlukan)
Spuit 20 cc.
Piala ginjal atau nier beken (bengkok)
Spatel lidah
PERSIAPAN ALAT
13. 1. Mencuci tangan
2. Menerangkan prosedur dan tujuan pemasangan NGT
3. Membantu pasien pada fowler tinggi dengan
meletakan bantal dibelakang kepala dan bahu.
4. Bersama dengan klien menentukan kode yang
digunakan.
5. Pasang handuk diatas dada klien, meletakan tisyu
dan nier beken dalam jangkauan klien.
6. Perawat berdiri disebelah kanan tempat tidur
(disebelah kiri tempat tidur jika kidal).
7. Anjurkan klien untuk rileks dan bernafas normal
dengan menutup satu lubang hidung (memilih lubang
hidung yang lebih lancar aliran udaranya).
PROSEDUR
KERJA
14. 8. Ukur panjang selang yang akan dimasukan, dengan cara ujung pipa
ditempatkan ditelinga, ulur sampai lubang hidung pada sisi yang sama
kemudian turunkan hingga mencapai xyphoid. Beri tanda batas
tersebut dengan plester.
9. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan.
10. Beri pelumas pada selang sepanjang 10-20 cm.
11. Ingatkan klien bahwa selang akan segera dimasukan.
12. Masukan pipa dengan cermat melalui hidung sampai ke belakang
tengkorak.
13. Menekuk kepala klien ke dada setelah pipa melewati naso faring
(berikan klien waktu untuk rileks sejenak).
14. Anjurkan klien untuk menelan dengan memberi air.
15. Mendorong selang dengan memutar secara perlahan-lahan meggunakan
pinset ketika klien menelan.
16. Anjurkan klien bernafas dengan mulut dan menelan selama prosedur
berlangsung.
15. 17. Jika terjadi hambatan pada saat selang dimasukan atau terjadi
sianosis sebaiknya tindakan diberhentikan.
18. Untuk memastikan bahwa selang NGT masuk maka hal-hal yang
perlu dikerjakan antara lain:
Pasang spuit pada ujung NGT.
Pasang stetoskop diatas perut bagian kiri atas atau batas
bawah costa kemudian suntikan suntikan udara 5 cc udara
sambil mengauskultasi abdomen (bila selang tidak dilubang
masukan lagi 2,5 5 cc dan periksa lagi letak selang).
Jika selang NGT masuk lambung maka lakukan aspirasi
secara perlahan untuk mendapatkan isi lambung.
19. Lakukan fiksasi dengan menggunakan plester pada selang dan
hidung.
20. Tinggal dan bicara dengan klien sejenak.
21. Dokumentasikan prosedur, catat respons klien pada catatan
klien.
22. Alat-alat dikembalikan pada tempatnya.
18. Lakukan irigasi secara teratur dengan volume
cairan sedikit untuk mempertahankan
kepatenan.
Lakukan perawatan mulut.
Berikan krim atau gliserin pada bibir untuk
mempertahankan kelembaban.
KEWASPADAAN !!!
19. PELEPASAN NGT
Selang NGT yang dipasang terlalu lama
dapat menimbulkan erosi hidung, sinusitis,
esofagitis, dan ulserasi lambung.
20. Spuit 10 cc
Handuk
Salin normal
Klem
PERSIAPAN ALAT
21. 1. Mencuci tangan
2. Jelaskan prosedur dan tujuan pelepasan selang NGT
3. Memasang handuk di atas dada klien.
4. Memutar selang : memasukan 10 cc salin normal dan
memasang klem pada selang.
5. Beitahukan klien untuk tarik napas dan menghembuskan
napas dengan perlahan-lahan.
6. Mencabut selang dengan perlahan dan membungkus
selang dengan handuk.
7. Merapikan peralatan dan klien.
8. Dokumentasikan waktu pelepasan dan reaksi klien
dalam catatan klien.
9. Observasi tanda dan gejala gangguan saluran cerna.
PROSEDUR KERJA
22. 1. Periksa batas tiap kali pergantian jaga.
2. Jaga supaya jangan buntu.
3. Perhatikan jumlah dan warna aspirat.
4. Irigasi setiap 2-4 jam atau setiap kali
pemberian nutrisi atau obat.
5. Catat intake dan output setiap 6jam.
6. Tutup pipa selama 30 menit setiap kali
pemberian obat.
7. Lepaskan dan ganti plesternya setiap hari untuk
mencegah nekrosis hidung.
P E R A W A T A N