際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
PROSEDUR PEMASANGAN, PELEPASAN
DAN
PERAWATAN NGT
BY ;
EDISON KARNIKU, AMK
ANATOMI DAN FISIOLOGI
PENCERNAAN
Sistim pencernaan atau sistem
gastroinstestinal adalah sistem organ dalam
manusia yang berfungsi untuk menerima
makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan
energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran
darah serta membuang bagian makanan yang
tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses
tersebut dari tubuh.
Saluran Pencernaan terdiri dari :
 Mulut
 Tenggorokan (Faring)
 Orofaring: Pertemuan rongga mulut dengan faring,
terdapat juga pangkal lidah.
 Laringofaring : Terjadi persilangan antara aliran udara
dan makanan.
 Kerongkongan (Esofagus)
 Lambung (Gaster)
 Usus Besar
 Usus Halus
 Rektum dan Anus
Sistim pencernaan juga meliputi organ yang terletak diluar
saluran pencernaan, yaitu : pankreas, hati dan saluran
empedu.
Pemasangan selang nasogastrik (NGT)
meliputi penempatan selang plastik yang
lentur melalui nasofaring klien kedalam
lambung.
Selang mempunyai luas pipa yang
memungkinkan baik pembuangan sekresi
lambung dari dan memasukan larutan ke
dalam lambung.
PENGERTIAN
 Mengeluarkan udara dan cairan dari traktus gastro
intestinal.
 Mencegah/memulihkan mual dan muntah.
 Menentukan jumlah tekanan dan aktivitas motorik
traktus gastro intestinal.
 Mengatasi obstruksi mekanis dan peredaran saluran
cerna bagian atas.
 Memberikan obat-obatan dan makanan langsung ke
dalam saluran cerna.
 Mengambil specimen cairan lambung untuk pemeriksaan
laboratorium.
T U J U A N
 Perdarahan saluran cerna bagian atas
 Trauma abdomen
 Obstruksi ileus
 Pemberian obat atau nutrisi
 Mencegah aspirasi pada pasien yang
diintubasi
 Laparatomi
 Pasien dengan keracunan
I N D I K A S I
Trauma basis kranial
Pasien yang menjalani operasi pada
esofagus atau gaster
Pasien dengan operasi hidung
KONTRA INDIKASI
TAHAPAN
PEMASANGAN NGT
1. PERSIAPAN
A. PERSIAPAN PROSEDURAL
 Inform consent tertulis
 Evaluasi tingkat kesadaran pasien
 melindungi jalan napas pasien yang tidak sadar dengan
endotrakheal (ETT)
B. MANEJEMEN PASIEN
 Jelaskan tentang tindakan, resiko, indikasi, serta menyepakati
sinyal yang akan digunakan (pasien yang sadar), bila pasien
ingin menghentikan segera tindakaan saat pemasangan NGT.
 Jika menggunakan lokal anastesi, untuk mengurangi rasa nyeri,
dan sampaikan efek samping yang akan timbul.
C. PERSIAPAN PROSEDURAL PENYELAMATAN
 Persiapan suction bila terjadi aspirasi, nasal packing untuk
epitaksis masif, serta intubasi endotrakheal jika terjadi aspirasi
berat / hipoksia.
2. PROSEDUR PEMASANGAN NGT
A. Persiapan alat
B. Prosedur kerja
 Selang NGT ukuran sesuai ukuran
a. Bayi : 5-7 Fr
b. Anak-anak : 8 - 14 Fr
c. Dewasa : 14-18 Fr
 Jeli / pelumas.
 Tisyu
 Stetoskop.
 Senter (pen light).
 Plester hipo alergik.
 Segelas air
 Sarung tangan bersih.
 Pinset (bila diperlukan)
 Spuit 20 cc.
 Piala ginjal atau nier beken (bengkok)
 Spatel lidah
PERSIAPAN ALAT
1. Mencuci tangan
2. Menerangkan prosedur dan tujuan pemasangan NGT
3. Membantu pasien pada fowler tinggi dengan
meletakan bantal dibelakang kepala dan bahu.
4. Bersama dengan klien menentukan kode yang
digunakan.
5. Pasang handuk diatas dada klien, meletakan tisyu
dan nier beken dalam jangkauan klien.
6. Perawat berdiri disebelah kanan tempat tidur
(disebelah kiri tempat tidur jika kidal).
7. Anjurkan klien untuk rileks dan bernafas normal
dengan menutup satu lubang hidung (memilih lubang
hidung yang lebih lancar aliran udaranya).
PROSEDUR
KERJA
8. Ukur panjang selang yang akan dimasukan, dengan cara ujung pipa
ditempatkan ditelinga, ulur sampai lubang hidung pada sisi yang sama
kemudian turunkan hingga mencapai xyphoid. Beri tanda batas
tersebut dengan plester.
9. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan.
10. Beri pelumas pada selang sepanjang 10-20 cm.
11. Ingatkan klien bahwa selang akan segera dimasukan.
12. Masukan pipa dengan cermat melalui hidung sampai ke belakang
tengkorak.
13. Menekuk kepala klien ke dada setelah pipa melewati naso faring
(berikan klien waktu untuk rileks sejenak).
14. Anjurkan klien untuk menelan dengan memberi air.
15. Mendorong selang dengan memutar secara perlahan-lahan meggunakan
pinset ketika klien menelan.
16. Anjurkan klien bernafas dengan mulut dan menelan selama prosedur
berlangsung.
17. Jika terjadi hambatan pada saat selang dimasukan atau terjadi
sianosis sebaiknya tindakan diberhentikan.
18. Untuk memastikan bahwa selang NGT masuk maka hal-hal yang
perlu dikerjakan antara lain:
 Pasang spuit pada ujung NGT.
 Pasang stetoskop diatas perut bagian kiri atas atau batas
bawah costa kemudian suntikan suntikan udara 5 cc udara
sambil mengauskultasi abdomen (bila selang tidak dilubang
masukan lagi 2,5  5 cc dan periksa lagi letak selang).
 Jika selang NGT masuk lambung maka lakukan aspirasi
secara perlahan untuk mendapatkan isi lambung.
19. Lakukan fiksasi dengan menggunakan plester pada selang dan
hidung.
20. Tinggal dan bicara dengan klien sejenak.
21. Dokumentasikan prosedur, catat respons klien pada catatan
klien.
22. Alat-alat dikembalikan pada tempatnya.
Berisi tentang informasi pemasangan dan perawatan NGT
1. Aspirasi
2. Bradikardi
3. Epitaksis
4. Spasme laring
5. Hipoksia
KOMPLIKASI
PEMASANGAN NGT
 Lakukan irigasi secara teratur dengan volume
cairan sedikit untuk mempertahankan
kepatenan.
 Lakukan perawatan mulut.
 Berikan krim atau gliserin pada bibir untuk
mempertahankan kelembaban.
KEWASPADAAN !!!
PELEPASAN NGT
Selang NGT yang dipasang terlalu lama
dapat menimbulkan erosi hidung, sinusitis,
esofagitis, dan ulserasi lambung.
 Spuit 10 cc
 Handuk
 Salin normal
 Klem
PERSIAPAN ALAT
1. Mencuci tangan
2. Jelaskan prosedur dan tujuan pelepasan selang NGT
3. Memasang handuk di atas dada klien.
4. Memutar selang : memasukan 10 cc salin normal dan
memasang klem pada selang.
5. Beitahukan klien untuk tarik napas dan menghembuskan
napas dengan perlahan-lahan.
6. Mencabut selang dengan perlahan dan membungkus
selang dengan handuk.
7. Merapikan peralatan dan klien.
8. Dokumentasikan waktu pelepasan dan reaksi klien
dalam catatan klien.
9. Observasi tanda dan gejala gangguan saluran cerna.
PROSEDUR KERJA
1. Periksa batas tiap kali pergantian jaga.
2. Jaga supaya jangan buntu.
3. Perhatikan jumlah dan warna aspirat.
4. Irigasi setiap 2-4 jam atau setiap kali
pemberian nutrisi atau obat.
5. Catat intake dan output setiap 6jam.
6. Tutup pipa selama 30 menit setiap kali
pemberian obat.
7. Lepaskan dan ganti plesternya setiap hari untuk
mencegah nekrosis hidung.
P E R A W A T A N
Berisi tentang informasi pemasangan dan perawatan NGT

More Related Content

Similar to Berisi tentang informasi pemasangan dan perawatan NGT (20)

Materi Pemasangan Nasogastric Tube (NGT)
Materi Pemasangan Nasogastric Tube (NGT)Materi Pemasangan Nasogastric Tube (NGT)
Materi Pemasangan Nasogastric Tube (NGT)
TaufikSeptiawan2
INTUBASI
INTUBASIINTUBASI
INTUBASI
Muhammad Nasrullah
Materi 5 AIRWAY AND BREATHING MANAGEMENT.pptx
Materi 5 AIRWAY AND BREATHING MANAGEMENT.pptxMateri 5 AIRWAY AND BREATHING MANAGEMENT.pptx
Materi 5 AIRWAY AND BREATHING MANAGEMENT.pptx
riskilasatu
NARASI Video Intubasi.docx
NARASI Video Intubasi.docxNARASI Video Intubasi.docx
NARASI Video Intubasi.docx
AbdulBasith756727
Cara melaukan intubasi endotrakea pada pasien.pptx
Cara melaukan intubasi endotrakea pada pasien.pptxCara melaukan intubasi endotrakea pada pasien.pptx
Cara melaukan intubasi endotrakea pada pasien.pptx
chandrapatrya1
Huknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendahHuknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendah
Operator Warnet Vast Raha
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
Agustin Nanda Uti
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
Agustin Nanda Uti
anestesi komplikasi intubasi esofagus.pptx
anestesi komplikasi intubasi esofagus.pptxanestesi komplikasi intubasi esofagus.pptx
anestesi komplikasi intubasi esofagus.pptx
mattzone
6. HUKNA.pdf
6. HUKNA.pdf6. HUKNA.pdf
6. HUKNA.pdf
WisnuPrayoga3
3. Kebutuhan Fisik (Nutrisi dan oksigenasi).ppt
3. Kebutuhan Fisik (Nutrisi dan oksigenasi).ppt3. Kebutuhan Fisik (Nutrisi dan oksigenasi).ppt
3. Kebutuhan Fisik (Nutrisi dan oksigenasi).ppt
azharrizal21
Pemasangan nasogastrik tube
Pemasangan nasogastrik tubePemasangan nasogastrik tube
Pemasangan nasogastrik tube
Abdul Rozy
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
Airway Management.pdf
Airway Management.pdfAirway Management.pdf
Airway Management.pdf
Annisyawachithas
Tindakan suctioning AKPER PEMKAB MUNA
Tindakan suctioning AKPER PEMKAB MUNA Tindakan suctioning AKPER PEMKAB MUNA
Tindakan suctioning AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Tindakan suctioning AKPER PEMKAB MUNA
Tindakan suctioning AKPER PEMKAB MUNATindakan suctioning AKPER PEMKAB MUNA
Tindakan suctioning AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Pelatihan swab nasofaring dan orofaring yang benar
Pelatihan swab nasofaring dan orofaring yang benarPelatihan swab nasofaring dan orofaring yang benar
Pelatihan swab nasofaring dan orofaring yang benar
YuniantikaYuniantika1
Memasukkan Tiub Ryle dan NGT
Memasukkan Tiub Ryle dan NGTMemasukkan Tiub Ryle dan NGT
Memasukkan Tiub Ryle dan NGT
Muhammad Nasrullah
Pemasangan ngt
Pemasangan ngtPemasangan ngt
Pemasangan ngt
Dian Alessa
OKSIGENASI (2).ppt
OKSIGENASI (2).pptOKSIGENASI (2).ppt
OKSIGENASI (2).ppt
DidikSusetiyanto
Materi Pemasangan Nasogastric Tube (NGT)
Materi Pemasangan Nasogastric Tube (NGT)Materi Pemasangan Nasogastric Tube (NGT)
Materi Pemasangan Nasogastric Tube (NGT)
TaufikSeptiawan2
Materi 5 AIRWAY AND BREATHING MANAGEMENT.pptx
Materi 5 AIRWAY AND BREATHING MANAGEMENT.pptxMateri 5 AIRWAY AND BREATHING MANAGEMENT.pptx
Materi 5 AIRWAY AND BREATHING MANAGEMENT.pptx
riskilasatu
NARASI Video Intubasi.docx
NARASI Video Intubasi.docxNARASI Video Intubasi.docx
NARASI Video Intubasi.docx
AbdulBasith756727
Cara melaukan intubasi endotrakea pada pasien.pptx
Cara melaukan intubasi endotrakea pada pasien.pptxCara melaukan intubasi endotrakea pada pasien.pptx
Cara melaukan intubasi endotrakea pada pasien.pptx
chandrapatrya1
anestesi komplikasi intubasi esofagus.pptx
anestesi komplikasi intubasi esofagus.pptxanestesi komplikasi intubasi esofagus.pptx
anestesi komplikasi intubasi esofagus.pptx
mattzone
3. Kebutuhan Fisik (Nutrisi dan oksigenasi).ppt
3. Kebutuhan Fisik (Nutrisi dan oksigenasi).ppt3. Kebutuhan Fisik (Nutrisi dan oksigenasi).ppt
3. Kebutuhan Fisik (Nutrisi dan oksigenasi).ppt
azharrizal21
Pemasangan nasogastrik tube
Pemasangan nasogastrik tubePemasangan nasogastrik tube
Pemasangan nasogastrik tube
Abdul Rozy
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
Pelatihan swab nasofaring dan orofaring yang benar
Pelatihan swab nasofaring dan orofaring yang benarPelatihan swab nasofaring dan orofaring yang benar
Pelatihan swab nasofaring dan orofaring yang benar
YuniantikaYuniantika1
Memasukkan Tiub Ryle dan NGT
Memasukkan Tiub Ryle dan NGTMemasukkan Tiub Ryle dan NGT
Memasukkan Tiub Ryle dan NGT
Muhammad Nasrullah
Pemasangan ngt
Pemasangan ngtPemasangan ngt
Pemasangan ngt
Dian Alessa

Recently uploaded (20)

Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Murad Maulana
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptxPRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
NurulIlyas3
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKASOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
azizwidyamukti02
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptxSeleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Fajar Baskoro
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptxLangkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
NurulIlyas3
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptxOrgan Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
IrfanIdris7
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
Dita835610
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptxBHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
AyeniahVivi
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdfPPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
ListiawatiAMdKeb
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.pptenzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
ParlikPujiRahayu
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptxSAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
Baharin Salleh
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsLembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Ainul Yaqin
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehatKiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
ssuser7d8dcb
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Murad Maulana
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Kelas
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdfPanduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Fajar Baskoro
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.pptPELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
ALEENMPP
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"
MUMUL CHAN
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Murad Maulana
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptxPRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
NurulIlyas3
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKASOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
azizwidyamukti02
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptxSeleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Fajar Baskoro
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptxLangkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
NurulIlyas3
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptxOrgan Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
IrfanIdris7
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
Dita835610
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptxBHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
AyeniahVivi
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdfPPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
ListiawatiAMdKeb
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.pptenzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
ParlikPujiRahayu
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptxSAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
Baharin Salleh
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsLembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Ainul Yaqin
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehatKiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
ssuser7d8dcb
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Murad Maulana
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Kelas
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdfPanduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Fajar Baskoro
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.pptPELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
ALEENMPP
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"
MUMUL CHAN

Berisi tentang informasi pemasangan dan perawatan NGT

  • 1. PROSEDUR PEMASANGAN, PELEPASAN DAN PERAWATAN NGT BY ; EDISON KARNIKU, AMK
  • 3. Sistim pencernaan atau sistem gastroinstestinal adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
  • 4. Saluran Pencernaan terdiri dari : Mulut Tenggorokan (Faring) Orofaring: Pertemuan rongga mulut dengan faring, terdapat juga pangkal lidah. Laringofaring : Terjadi persilangan antara aliran udara dan makanan. Kerongkongan (Esofagus) Lambung (Gaster) Usus Besar Usus Halus Rektum dan Anus Sistim pencernaan juga meliputi organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu : pankreas, hati dan saluran empedu.
  • 5. Pemasangan selang nasogastrik (NGT) meliputi penempatan selang plastik yang lentur melalui nasofaring klien kedalam lambung. Selang mempunyai luas pipa yang memungkinkan baik pembuangan sekresi lambung dari dan memasukan larutan ke dalam lambung. PENGERTIAN
  • 6. Mengeluarkan udara dan cairan dari traktus gastro intestinal. Mencegah/memulihkan mual dan muntah. Menentukan jumlah tekanan dan aktivitas motorik traktus gastro intestinal. Mengatasi obstruksi mekanis dan peredaran saluran cerna bagian atas. Memberikan obat-obatan dan makanan langsung ke dalam saluran cerna. Mengambil specimen cairan lambung untuk pemeriksaan laboratorium. T U J U A N
  • 7. Perdarahan saluran cerna bagian atas Trauma abdomen Obstruksi ileus Pemberian obat atau nutrisi Mencegah aspirasi pada pasien yang diintubasi Laparatomi Pasien dengan keracunan I N D I K A S I
  • 8. Trauma basis kranial Pasien yang menjalani operasi pada esofagus atau gaster Pasien dengan operasi hidung KONTRA INDIKASI
  • 10. 1. PERSIAPAN A. PERSIAPAN PROSEDURAL Inform consent tertulis Evaluasi tingkat kesadaran pasien melindungi jalan napas pasien yang tidak sadar dengan endotrakheal (ETT) B. MANEJEMEN PASIEN Jelaskan tentang tindakan, resiko, indikasi, serta menyepakati sinyal yang akan digunakan (pasien yang sadar), bila pasien ingin menghentikan segera tindakaan saat pemasangan NGT. Jika menggunakan lokal anastesi, untuk mengurangi rasa nyeri, dan sampaikan efek samping yang akan timbul. C. PERSIAPAN PROSEDURAL PENYELAMATAN Persiapan suction bila terjadi aspirasi, nasal packing untuk epitaksis masif, serta intubasi endotrakheal jika terjadi aspirasi berat / hipoksia.
  • 11. 2. PROSEDUR PEMASANGAN NGT A. Persiapan alat B. Prosedur kerja
  • 12. Selang NGT ukuran sesuai ukuran a. Bayi : 5-7 Fr b. Anak-anak : 8 - 14 Fr c. Dewasa : 14-18 Fr Jeli / pelumas. Tisyu Stetoskop. Senter (pen light). Plester hipo alergik. Segelas air Sarung tangan bersih. Pinset (bila diperlukan) Spuit 20 cc. Piala ginjal atau nier beken (bengkok) Spatel lidah PERSIAPAN ALAT
  • 13. 1. Mencuci tangan 2. Menerangkan prosedur dan tujuan pemasangan NGT 3. Membantu pasien pada fowler tinggi dengan meletakan bantal dibelakang kepala dan bahu. 4. Bersama dengan klien menentukan kode yang digunakan. 5. Pasang handuk diatas dada klien, meletakan tisyu dan nier beken dalam jangkauan klien. 6. Perawat berdiri disebelah kanan tempat tidur (disebelah kiri tempat tidur jika kidal). 7. Anjurkan klien untuk rileks dan bernafas normal dengan menutup satu lubang hidung (memilih lubang hidung yang lebih lancar aliran udaranya). PROSEDUR KERJA
  • 14. 8. Ukur panjang selang yang akan dimasukan, dengan cara ujung pipa ditempatkan ditelinga, ulur sampai lubang hidung pada sisi yang sama kemudian turunkan hingga mencapai xyphoid. Beri tanda batas tersebut dengan plester. 9. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan. 10. Beri pelumas pada selang sepanjang 10-20 cm. 11. Ingatkan klien bahwa selang akan segera dimasukan. 12. Masukan pipa dengan cermat melalui hidung sampai ke belakang tengkorak. 13. Menekuk kepala klien ke dada setelah pipa melewati naso faring (berikan klien waktu untuk rileks sejenak). 14. Anjurkan klien untuk menelan dengan memberi air. 15. Mendorong selang dengan memutar secara perlahan-lahan meggunakan pinset ketika klien menelan. 16. Anjurkan klien bernafas dengan mulut dan menelan selama prosedur berlangsung.
  • 15. 17. Jika terjadi hambatan pada saat selang dimasukan atau terjadi sianosis sebaiknya tindakan diberhentikan. 18. Untuk memastikan bahwa selang NGT masuk maka hal-hal yang perlu dikerjakan antara lain: Pasang spuit pada ujung NGT. Pasang stetoskop diatas perut bagian kiri atas atau batas bawah costa kemudian suntikan suntikan udara 5 cc udara sambil mengauskultasi abdomen (bila selang tidak dilubang masukan lagi 2,5 5 cc dan periksa lagi letak selang). Jika selang NGT masuk lambung maka lakukan aspirasi secara perlahan untuk mendapatkan isi lambung. 19. Lakukan fiksasi dengan menggunakan plester pada selang dan hidung. 20. Tinggal dan bicara dengan klien sejenak. 21. Dokumentasikan prosedur, catat respons klien pada catatan klien. 22. Alat-alat dikembalikan pada tempatnya.
  • 17. 1. Aspirasi 2. Bradikardi 3. Epitaksis 4. Spasme laring 5. Hipoksia KOMPLIKASI PEMASANGAN NGT
  • 18. Lakukan irigasi secara teratur dengan volume cairan sedikit untuk mempertahankan kepatenan. Lakukan perawatan mulut. Berikan krim atau gliserin pada bibir untuk mempertahankan kelembaban. KEWASPADAAN !!!
  • 19. PELEPASAN NGT Selang NGT yang dipasang terlalu lama dapat menimbulkan erosi hidung, sinusitis, esofagitis, dan ulserasi lambung.
  • 20. Spuit 10 cc Handuk Salin normal Klem PERSIAPAN ALAT
  • 21. 1. Mencuci tangan 2. Jelaskan prosedur dan tujuan pelepasan selang NGT 3. Memasang handuk di atas dada klien. 4. Memutar selang : memasukan 10 cc salin normal dan memasang klem pada selang. 5. Beitahukan klien untuk tarik napas dan menghembuskan napas dengan perlahan-lahan. 6. Mencabut selang dengan perlahan dan membungkus selang dengan handuk. 7. Merapikan peralatan dan klien. 8. Dokumentasikan waktu pelepasan dan reaksi klien dalam catatan klien. 9. Observasi tanda dan gejala gangguan saluran cerna. PROSEDUR KERJA
  • 22. 1. Periksa batas tiap kali pergantian jaga. 2. Jaga supaya jangan buntu. 3. Perhatikan jumlah dan warna aspirat. 4. Irigasi setiap 2-4 jam atau setiap kali pemberian nutrisi atau obat. 5. Catat intake dan output setiap 6jam. 6. Tutup pipa selama 30 menit setiap kali pemberian obat. 7. Lepaskan dan ganti plesternya setiap hari untuk mencegah nekrosis hidung. P E R A W A T A N