[Ringkasan]
Program penanggulangan tuberkulosis di Puskesmas mencakup penemuan kasus, diagnosis, pengobatan, pemantauan, dan evaluasi pasien sesuai pedoman serta target dan indikator kinerja yang ditetapkan. Pelaksanaannya melibatkan berbagai pihak dan dilakukan evaluasi berkelanjutan untuk perbaikan.
BAB 4 Standar Akreditasi Puskesmas membahas program prioritas nasional yang meliputi 5 program yaitu: (1) pencegahan dan penurunan stunting, (2) penurunan angka kematian ibu dan bayi, (3) peningkatan cakupan dan mutu imunisasi, (4) program penanggulangan tuberkulosis, (5) pengendalian penyakit tidak menular dan faktor risikonya. Standar ini menjelaskan proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evalu
Dokumen tersebut memberikan pedoman penyusunan laporan penilaian kinerja puskesmas pada Dinas Kesehatan Kabupaten Demak tahun 2021, mencakup format-format penilaian kinerja puskesmas untuk kegiatan promosi kesehatan, P2P, KIA dan KB."
1. Puskesmas menyusun program PPI yang komprehensif meliputi pendidikan, pelatihan, penerapan standar kewaspadaan, dan pengukuran kinerja untuk mencegah penularan infeksi di fasilitas kesehatan.
2. Dilakukan identifikasi risiko infeksi dan penyusunan strategi mitigasi risiko berdasarkan hasil identifikasi tersebut.
3. Program PPI diimplementasikan secara menyeluruh oleh seluruh karyawan Puskesmas untuk men
Puskesmas berperan dalam promosi kesehatan masyarakat melalui upaya peningkatan kesadaran akan pola hidup bersih dan sehat serta tanggung jawab bersama untuk mencegah penyakit.
Bab 1-5 standar dan instrumen akreditasi puskesmas mencakup lima bab yang membahas tentang kepemimpinan, manajemen, pelayanan UKM dan UKP, program prioritas nasional, serta peningkatan mutu dan keselamatan pasien di puskesmas. Standar dan kriteria diuraikan dalam 171 elemen penilaian untuk memastikan kinerja puskesmas sesuai ketentuan peraturan perundangan.
Pelaporan dan audit kesehatan merupakan dua proses penting dalam pengelolaan informasi kesehatan yang bertujuan untuk memastikan kepatuhan, kualitas, dan keamanan layanan kesehatan. Kedua proses ini seringkali saling terkait dan dapat bekerja bersama untuk memastikan integritas dan keamanan informasi kesehatan, serta meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh lembaga atau profesi kesehatan. Implementasi pelaporan dan audit kesehatan yang efektif dapat membantu meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan perbaikan berkelanjutan dalam sektor kesehatan
Tim atau petugas yang bertanggung jawab dalam peningkatan mutu di Puskesmas ditetapkan untuk mengelola indikator mutu secara berkelanjutan. Indikator mutu prioritas Puskesmas, indikator keselamatan pasien, dan indikator pencegahan infeksi ditetapkan untuk mengukur upaya perbaikan. Data indikator dikumpulkan dan divalidasi untuk memastikan validitasnya guna peningkatan mutu berkelanjutan.
Keputusan Kepala Puskesmas Talawi menetapkan program pengendalian penyakit seperti P2M, PTM, imunisasi dan surveilans. Penanggung jawab masing-masing program ditetapkan beserta tugasnya. Standar operasional prosedur untuk pengelolaan program pengendalian penyakit juga ditetapkan dalam lampiran keputusan ini.
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
油
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
1. Puskesmas menyusun program PPI yang komprehensif meliputi pendidikan, pelatihan, penerapan standar kewaspadaan, dan pengukuran kinerja untuk mencegah penularan infeksi di fasilitas kesehatan.
2. Dilakukan identifikasi risiko infeksi dan penyusunan strategi mitigasi risiko berdasarkan hasil identifikasi tersebut.
3. Program PPI diimplementasikan secara menyeluruh oleh seluruh karyawan Puskesmas untuk men
Puskesmas berperan dalam promosi kesehatan masyarakat melalui upaya peningkatan kesadaran akan pola hidup bersih dan sehat serta tanggung jawab bersama untuk mencegah penyakit.
Bab 1-5 standar dan instrumen akreditasi puskesmas mencakup lima bab yang membahas tentang kepemimpinan, manajemen, pelayanan UKM dan UKP, program prioritas nasional, serta peningkatan mutu dan keselamatan pasien di puskesmas. Standar dan kriteria diuraikan dalam 171 elemen penilaian untuk memastikan kinerja puskesmas sesuai ketentuan peraturan perundangan.
Pelaporan dan audit kesehatan merupakan dua proses penting dalam pengelolaan informasi kesehatan yang bertujuan untuk memastikan kepatuhan, kualitas, dan keamanan layanan kesehatan. Kedua proses ini seringkali saling terkait dan dapat bekerja bersama untuk memastikan integritas dan keamanan informasi kesehatan, serta meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh lembaga atau profesi kesehatan. Implementasi pelaporan dan audit kesehatan yang efektif dapat membantu meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan perbaikan berkelanjutan dalam sektor kesehatan
Tim atau petugas yang bertanggung jawab dalam peningkatan mutu di Puskesmas ditetapkan untuk mengelola indikator mutu secara berkelanjutan. Indikator mutu prioritas Puskesmas, indikator keselamatan pasien, dan indikator pencegahan infeksi ditetapkan untuk mengukur upaya perbaikan. Data indikator dikumpulkan dan divalidasi untuk memastikan validitasnya guna peningkatan mutu berkelanjutan.
Keputusan Kepala Puskesmas Talawi menetapkan program pengendalian penyakit seperti P2M, PTM, imunisasi dan surveilans. Penanggung jawab masing-masing program ditetapkan beserta tugasnya. Standar operasional prosedur untuk pengelolaan program pengendalian penyakit juga ditetapkan dalam lampiran keputusan ini.
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
油
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
油
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGITANGKI4D
油
Bagi kalian yang ingin mendapatkan kemenangan situs slot bonus kami merupakan saran terbaik buat kalian, hanya mengunakan modal rendah & penyedia bonus terbaik sepanjang masa
follow semua dan claim bonus dari kami #Tangki4dexclusive #tangki4dlink #tangki4dvip #bandarsbobet #idpro2025 #stargamingasia #situsjitu #jppragmaticplay #scatternagahitam
3. STANDAR BAB 4 - PPN
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
Pencegahan dan Penurunan Stunting
Penurunan angka kematian ibu (AKI) dan
angka kematian Bayi (AKB).
Peningkatan cakupan dan mutu imunisasi
Program Penanggulangan Tuberkulosis
Pengendalian penyakit tidak menular dan
faktor risikonya
4. STANDAR 4.5
Pengendalian penyakit tidak menular dan faktor risikonya
Puskesmas melaksanakan pengendalian
penyakit tidak menular utama yang
diabetes mellitus,
rahim,
hipertensi,
payudara
layanan
dan leher
Rujuk
Tidak Menular
Balik
(PTM)
meliputi
kanker
Pengguna
Penyakit
penyakit katastropik
kompetensi di tingkat
lainnya
primer,
(PRB)
dan
sesuai
serta
penanganan faktor risiko PTM.
5. KRITERIA 4.5.1
Program pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak
menular serta factor
resikonya
direncanakan,dilaksanakan ,
dipantau dan ditindaklanjuti.
6. STRATEGI & SASARAN ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2020 - 2024
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Menuju Cakupan Kesehatan Semesta
SPM Bidang Kesehatan
Kabupaten/Kota (PP 2/2018)
TANTANGAN
1. Perlu didukung pelayanan kesehatan
primer yang bermutu.
2. Perlu integrasi UKM dan UKP melalui
p
endekatan keluarga (PIS-PK).
7. POKOK PIKIRAN 4.5.1
Meningkatnya faktor risiko dan penyakit tidak menular berdampak pada terjadinya
peningkatan angka morbiditas, mortalitas dan disablilitas, namun juga berdampak kehilangan
produktivitas yang berdampak pada beban ekonomi baik tingkat individu, keluarga, dan
masyarakat
Upaya pengendalian penyakit tidak menular dilakukan melalui berbagai kegiatan promotif
dan preventif tanpa mengesampingkan tindakan kuratif dan rehabilitatif.
Deteksi dini atau penapisan (screening) perlu dilakukan untuk mencegah terhadinya
peningkatan kasus PTM.
Dalam upaya pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular, antara lain: pola
makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, merokok, dan faktor risiko yang lain, dilakukan
secara terintegrasi melalui pendekatan keluarga dengan PIS-PK dan Germas
Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan tindaklanjut dilakukan secara terintegrasi lintas
program dan lintas sektor.
Rencana program penanggulangan penyakit tidak menular dan faktor risikonya disusun
dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah
penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program, yang
terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan UKM dan UKPP.
10. POKOK PIKIRAN, uji publik
Kegiatan Promotif preventif
dilakukan melalui upaya :
PROMOTIF : melakukan promosi
kesehatan/KIE pencegahan
penyakit tidak menular minimal
sebulan sekali. Al: pola makanan
sehat dan gizi seimbang, obesitas,
merokok,aktifitas fisik,factor resiko
kanker leher Rahim dan kanker
payudara, dan factor resiko PTM
lainnya.
Menyediakan media KIE
PREVENTIF :
Menyelenggarakan UKBM
Posbindu PTM secara tertib 1 kali
perbulan, dengan kader terlatih.
Ukur tekanan darah (TD)
Gula Darah sewaktu (GDs)
Indeks masa tubuh (IMT)dan lingkar
perut (LP)
Memberi edukasi sesuai indikasi
Menyelenggarakan konseling
berhenti merokok (UBM) dengan
tenaga terlatih
Menerapkan Kawasan Tanpa
Rokok(KTR) dilingkungan puskesmas
11. ELEMEN PENILAIAN 4.5.1
1. Ditetapkan indikator kinerja Pengendalian Penyakit Tidak Menular yang disertai capaian dan
analisisnya. (R,D,W)
2. Ditetapkan program pengendalian Penyakit Tidak Menular termasuk rencana peningkatan
kapasitas tenaga terkait P2PTM. (R, D, W)
3. Kegiatan pengendalian penyakit tidak menular dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai
dengan rencana yang telah disusun bersama Lintas program dan Lintas Sektor sesuai
dengan kebijakan, pedoman/panduan dan kerangka acuan yang telah ditetapkan. (D, O, W)
4. Diselenggarakan tahapan kegiatan dan pemeriksaan PTM di Posbindu sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. (R, D, O, W)
5. Dilakukan tata laksana Penyakit Tidak Menular secara terpadu mulai dari diagnosis,
pengobatan, pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut sesuai dengan panduan praktik klinis
dan algoritma pelayanan PTM oleh tenaga kesehatan yang berkompeten. (R,D, O, W)
6. Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan program
pengendalian penyakit tidak menular. (D, W)
7. Dilaksanakan pencatatan dan dilakukan pelaporan sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
(D)
12. 4.5 RDOWS
ELEMEN PENILAIAN REGULASI DOKUMEN WAWANCARA
1 Ditetapkan indikator kinerja
Pengendalian Penyakit
Tidak Menular yang disertai
capaian dan analisisnya.
(R,D,W)
Regulasi tentang penetapan
indikator dan target kinerja
pengendalian PTM (dapat
disatukan dengan SK Kepala
Puskesmas tentang penetapan
indikator-indikator ynag harus
diukur di Puskesmas)
2 Ditetapkan program
pengendalian Penyakit
Tidak Menular termasuk
rencana peningkatan
kapasitas tenaga terkait
P2PTM. (R)
Kerangka acuan program
pengendalian PTM
13. 4.5 RDOWS
ELEMEN PENILAIAN REGULASI DOKUMEN OBSERVASI WAWANCARA
3 Kegiatan pengendalian
penyakit tidak menular
dikoordinasikan dan
dilaksanakan sesuai
dengan rencana yang telah
disusun bersama Lintas
program dan Lintas Sektor
sesuai dengan kebijakan,
pedoman/panduan dan
kerangka acuan yang telah
ditetapkan. (D, O, W)
Bukti pelaksanaan
koordinasi lintas
program dan
lintas sektor:
bukti-bukti
pertemuan tata
muka, koordinasi
melalui surat,
maupun media
elektronik
Proses pelaksanaan
kegiatan
pengendalian PTM
(surveior dapat
melihat proses
pelayanan baik
untuk kegiatan UKP
maupun UKM,
terkait dengan
pengendalian PTM)
Kepala Puskesmas,
PJ UKM, PJ UKP
tentang proses dan
pelaksanaan
koordinasi lintas
program dan lintas
sektor
4 Diselenggarakan tahapan
kegiatan dan pemeriksaan
PTM di Posbindu sesuai
dengan ketentuan yang
berlaku. (R, D, O, W)
SOP pelaksanaan
kegiatan PTM di
posbindu
Bukti pelaksanaan
kegiatan PTM di
Posbindu
termasuk
pemeriksaan/skri
ning
Pelaksanaan
kegiatan PTM di
posbindu
Kepala Puskesmas,
PJ UKM, PJ UKP
tentang proses dan
pelaksanaan
kegiatan PTM di
posbindu
14. 4.5 RDOWS
ELEMEN PENILAIAN REGULASI DOKUMEN OBSERVASI WAWANCARA
5 Dilakukan tata laksana
Penyakit Tidak Menular
secara terpadu mulai dari
diagnosis, pengobatan,
pemantauan, evaluasi, dan
tindak lanjut sesuai dengan
panduan praktik klinis dan
algoritma pelayanan PTM oleh
tenaga kesehatan yang
berkompeten. ( R,D, O, W)
Panduan Praktik
Klinis, algoritme
untuk tata laksana
PTM
Bukti pelaksanaan
tata laksana kasus
PTM dalam rekam
medis
Proses pelayanan UKP
untuk pasien PTM
(mulai dari skrining,
kajian awal, rencana
asuhan, pelaksanaan
asuhan, pemantauan,
evaluasi dan tindak
lanjutnya
Kepala Puskesmas, PJ
UKP, dokter, perawat,
PPA yang lain tentang
proses dan
pelaksanaan tata
laksana kasus PTM
6 Dilakukan pemantauan,
evaluasi, dan tindak lanjut
terhadap pelaksanaan
program pengendalian
penyakit tidak menular. (D, W)
Bukti pelaksanaan
pemantauan,
evaluasi dan tindak
lanjut program
pengendalain PTM
Kepala Puskesmas, PJ
UKM, PJ UKP tentang
pemantauan, evaluasi
dan tindak lanjut
program pengendalian
PTM
7 Dilaksanakan pencatatan, dan
dilakukan pelaporan kepada
Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota sesuai
dengan prosedur yang telah
ditetapkan. (D.W.O)
Bukti pencatatan,
pelaporan
pelaksanaan
kegiatan program
pengendalian PTM
menggunakan form-
form sesuai dengan
kesesuaian pencatatan
dan pelaporan sesuai
dengan form-form
yang ditentukan
Kepala Puskesmas, PJ
UKM, PJ UKP tentang
pencatatan dan
pelaporan program
pengendalian PTM
15. Ditetapkan indikator kinerja Pengendalian Penyakit
Tidak Menular yang disertai capaian dan analisisnya
(R, D, W).
1
SK tentang
Penetapan Indikator
dan Target Kinerja
Pengendalian Penyakit
Tidak Menular (dapat
dijadikan satu SK
dengan indikator
program lainnya).
Capaian dan analisis
kesenjangan terhadap
target kinerja
INDIKATOR TARGET
1. Persentase penderita hipertensi
mendapat pelayanan sesuai standar
100%
2. Persentase penderita diabetes
mellitus mendapat pelayanan sesuai
standar
100%
3. Dan lain-lain
Tabel Capaia
Program Pengend
n dan Analisis Indikator
alian Penyakit Tidak Menular
target nasional dan daerah
yang harus dicapai, capaian
target tahun sebelumnya,
analisis situasi wilayah kerja,
kebutuhan dan harapan
masyarakat
Pedoman Manajemen
Puskesmas
16. Ditetapkan program pengendalian Penyakit Tidak
Menular termasuk rencana peningkatan kapasitas
tenaga terkait P2PTM (R, D, W).
Pengendalian PTM diselenggarakan melalui upaya:
1. Penyelenggaraan UKBM melalui Pos
Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM
2. Deteksi dini kanker payudara melalui SADANIS.
3. Deteksi kanker leher Rahim melalui
pemeriksaan IVA.
4. Menindaklanjuti Program Rujuk Balik (PRB)
PTM.
5. Penyelenggaraan pelayanan penyakit DM, HT,
kanker payudara/leher rahim dan penyakit
katastropik lainnya sesuai PPK.
6. Peningkatan kapasitas SDM dalam penanganan
PTM dan faktor risiko PTM.
7. Dan lain-lain.
2
Kerangka Acuan Kegiatan
tentang Program
Pengendalian Penyakit
Tidak Menular di
Puskesmas.
Panduan Wawancara
17. Kegiatan pengendalian penyakit tidak menular
dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang telah disusun bersama lintas program dan lintas sektor
sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan dan kerangka
acuan yang telah ditetapkan (D, O, W).
3
LINTAS
PROGRAM
LINTAS
SEKTOR
Monitoring Pelaksanaan Program
Pengendalian Penyakit Tidak
Menular
Rencana Program
Pengendalian
Penyakit Tidak
Menular
KOORDINASI
PELAKSANAAN
PEMANTAUAN
PELAKSANAAN
Panduan Wawancara
18. Diselenggarakan tahapan kegiatan dan pemeriksaan
PTM di Posbindu sesuai dengan ketentuan yang
berlaku (R, D, O, W).
Tahapan kegiatan & pemeriksaan PTM di Posbindu:
1. Pendaftaran peserta
2. Wawancara faktor risiko PTM
3. Pengukuran faktor risiko PTM
4. Pemeriksaan faktor risiko PTM
5. Identifikasi faktor risiko PTM,
edukasi dan tindak lanjut dini
4
Pedoman/Panduan, SOP,
Kerangka Acuan Kegiatan
19. Dilakukan tata laksana Penyakit Tidak Menular secara
terpadu mulai dari diagnosis, pengobatan,
pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut sesuai dengan
panduan praktik klinis dan algoritma pelayanan PTM
oleh tenaga kesehatan yang berkompeten (R, D, O, W).
5
Diagnosis
Pengobatan
Pemantauan
Evaluasi
Tindak Lanjut
REGISTER LABORATORIUM
REKAM MEDIS REKAM MEDIS
Panduan
Wawancara
20. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut
terhadap pelaksanaan program pengendalian penyakit
tidak menular (D, W).
Pengendalian PTM diselenggarakan melalui upaya:
1. Penyelenggaraan UKBM melalui Pos
Pembinaan Terpadu PTM
2. Deteksi dini kanker payudara melalui
SADANIS.
3. Deteksi kankesr leher Rahim melalui
pemeriksaan IVA.
4. Menindaklanjuti Program Rujuk Balik (PRB)
PTM.
5. Penyelenggaraan pelayanan penyakit DM, HT,
kanker payudara/leher Rahim dan penyakit
katastropik lainnya sesuai PPK.
6. Peningkatan kapasitas SDM dalam
penanganan PTM dan faktor risiko PTM.
7. Dan lain-lain.
6
Monitoring Pelaksanaan Program Pengendalian
Penyakit Tidak Menular
Panduan
Wawancara
Bukti pemantauan,
evaluasi dan tindak lanjut
21. Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur
yang telah ditetapkan (R, D).
1. Register Kunjungan di
Posbindu
2. Register Pemeriksaan IVA
3. Register Pasien Program
Rujuk Balik (PRB)
4. dll
7
SOP tentang Pencatatan
dan Pelaporan Program
Pengendalian Penyakit
Tidak Menular
Bukti pencatatan dan
pelaporan Program
Pengendalian Penyakit
Tidak Menular