BAB 4 Standar Akreditasi Puskesmas membahas program prioritas nasional yang meliputi 5 program yaitu: (1) pencegahan dan penurunan stunting, (2) penurunan angka kematian ibu dan bayi, (3) peningkatan cakupan dan mutu imunisasi, (4) program penanggulangan tuberkulosis, (5) pengendalian penyakit tidak menular dan faktor risikonya. Standar ini menjelaskan proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evalu
Pelayanan gizi di rumah sakit dan puskesmas harus dilakukan oleh tenaga profesional yang kompeten sesuai standar, meliputi proses asuhan gizi terstandar untuk menilai kebutuhan gizi pasien, merencanakan intervensi, dan memantau hasilnya. Edukasi gizi juga perlu diberikan kepada pasien dan keluarga tentang pembatasan diet dan keamanan makanan.
1. Puskesmas menyusun program PPI yang komprehensif meliputi pendidikan, pelatihan, penerapan standar kewaspadaan, dan pengukuran kinerja untuk mencegah penularan infeksi di fasilitas kesehatan.
2. Dilakukan identifikasi risiko infeksi dan penyusunan strategi mitigasi risiko berdasarkan hasil identifikasi tersebut.
3. Program PPI diimplementasikan secara menyeluruh oleh seluruh karyawan Puskesmas untuk men
Dokumen tersebut membahas strategi dan kebijakan Kota Palangkaraya dalam mewujudkan kualitas pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat. Beberapa strategi yang disebutkan antara lain meningkatkan upaya kesehatan masyarakat, peningkatan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan bermutu, serta menurunkan angka kematian dan kesakitan penyakit menular maupun tidak menular.
Dokumen tersebut membahas manajemen pelayanan gizi spesifik di puskesmas untuk mencapai target penurunan stunting di Indonesia, termasuk implementasi delapan intervensi gizi prioritas dan peran petugas gizi puskesmas dalam siklus manajemen pelayanan kesehatan."
Dokumen tersebut membahas indikator, target, dan kegiatan pendukung program gizi di provinsi Sumatera Utara untuk tahun 2023 dan 2024. Beberapa indikator utama adalah prevalensi stunting dan wasting serta persentase ibu hamil KEK dan ASI eksklusif untuk bayi. Dokumen ini juga menjelaskan strategi dan kegiatan yang dapat mendukung pencapaian target program gizi.
Dokumen tersebut membahas pendekatan manajemen program gizi meliputi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan intervensi. Secara khusus dibahas mengenai ruang lingkup masalah gizi di Indonesia seperti stunting, kurang vitamin A, dan yodium serta langkah-langkah untuk menanggulanginya melalui intervensi spesifik dan sensitif.
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan keluarga yang mengintegrasikan program kesehatan dan pembiayaan, serta sumber daya manusia secara berkelanjutan dengan target keluarga berdasarkan profil kesehatan keluarga. Pendekatan ini dilaksanakan melalui serangkaian tahapan mulai dari pelatihan, persiapan, kunjungan awal, intervensi lanjut
Kebijakan Kesehatan Keluarga 2018 memberikan fokus pada pendekatan keluarga dalam pelaksanaan program kesehatan. Dokumen ini menjelaskan strategi untuk meningkatkan status gizi balita melalui 13 intervensi gizi berdampak besar yang dapat mengurangi stunting hingga 20% apabila cakupannya mencapai 90%. Intervensi-intervensi tersebut meliputi praktek gizi yang baik, pemberian mikronutrien, dan pengobatan malnut
1. Puskesmas menyusun program PPI yang komprehensif meliputi pendidikan, pelatihan, penerapan standar kewaspadaan, dan pengukuran kinerja untuk mencegah penularan infeksi di fasilitas kesehatan.
2. Dilakukan identifikasi risiko infeksi dan penyusunan strategi mitigasi risiko berdasarkan hasil identifikasi tersebut.
3. Program PPI diimplementasikan secara menyeluruh oleh seluruh karyawan Puskesmas untuk men
Dokumen tersebut membahas strategi dan kebijakan Kota Palangkaraya dalam mewujudkan kualitas pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat. Beberapa strategi yang disebutkan antara lain meningkatkan upaya kesehatan masyarakat, peningkatan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan bermutu, serta menurunkan angka kematian dan kesakitan penyakit menular maupun tidak menular.
Dokumen tersebut membahas manajemen pelayanan gizi spesifik di puskesmas untuk mencapai target penurunan stunting di Indonesia, termasuk implementasi delapan intervensi gizi prioritas dan peran petugas gizi puskesmas dalam siklus manajemen pelayanan kesehatan."
Dokumen tersebut membahas indikator, target, dan kegiatan pendukung program gizi di provinsi Sumatera Utara untuk tahun 2023 dan 2024. Beberapa indikator utama adalah prevalensi stunting dan wasting serta persentase ibu hamil KEK dan ASI eksklusif untuk bayi. Dokumen ini juga menjelaskan strategi dan kegiatan yang dapat mendukung pencapaian target program gizi.
Dokumen tersebut membahas pendekatan manajemen program gizi meliputi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan intervensi. Secara khusus dibahas mengenai ruang lingkup masalah gizi di Indonesia seperti stunting, kurang vitamin A, dan yodium serta langkah-langkah untuk menanggulanginya melalui intervensi spesifik dan sensitif.
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan keluarga yang mengintegrasikan program kesehatan dan pembiayaan, serta sumber daya manusia secara berkelanjutan dengan target keluarga berdasarkan profil kesehatan keluarga. Pendekatan ini dilaksanakan melalui serangkaian tahapan mulai dari pelatihan, persiapan, kunjungan awal, intervensi lanjut
Kebijakan Kesehatan Keluarga 2018 memberikan fokus pada pendekatan keluarga dalam pelaksanaan program kesehatan. Dokumen ini menjelaskan strategi untuk meningkatkan status gizi balita melalui 13 intervensi gizi berdampak besar yang dapat mengurangi stunting hingga 20% apabila cakupannya mencapai 90%. Intervensi-intervensi tersebut meliputi praktek gizi yang baik, pemberian mikronutrien, dan pengobatan malnut
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
Ìý
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGITANGKI4D
Ìý
Bagi kalian yang ingin mendapatkan kemenangan situs slot bonus kami merupakan saran terbaik buat kalian, hanya mengunakan modal rendah & penyedia bonus terbaik sepanjang masa
follow semua dan claim bonus dari kami #Tangki4dexclusive #tangki4dlink #tangki4dvip #bandarsbobet #idpro2025 #stargamingasia #situsjitu #jppragmaticplay #scatternagahitam
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
Ìý
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
2. SASARAN POKOK PEMBANGUNAN KESEHATAN DALAM RPJMN
2015 -2019
(PERPRES NO 2 TAHUN 2015)
Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan
anak
Meningkatnya pengendalian penyakit
Meningkatnya akses dan mutu pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan terutama di
daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan
Meningkatnya cakupan pelayanan
kesehatan universal melalui Kartu
Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan
SJSN Kesehatan
Meningkatkan responsivitas sistem
kesehatan
Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat
dan vaksin
4. BAB 4
PROGRAM PRIORITAS NASIONAL
(PPN)
Program Prioritas Nasional dilaksanakan melalui
integrasi pelayanan UKM dan UKP sesuai dengan
prinsip five level prevention
6. BAB 4 (draft juni 2020)
PROGRAM PRIORITAS NASIONAL (PPN)
STANDAR
5
KRITERIA
ELEMEN
PENILAIAN
ISI
DARI
PPN
5
34
9. 4.1 PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING
Puskesmas melaksanakan pencegahan dan penurunan stunting beserta pemantauan
dan evaluasinya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
4.1.1 Pencegahan dan penurunan stunting direncanakan,
dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan
melibatkan lintas program, lintas sektor dan
pemberdayaan masyarakat.
13. POKOK PIKIRAN
• Upaya pencegahan dan penurunan stunting tidak dapat
dilakukan oleh sektor kesehatan saja, tetapi perlu
dilakukan dengan pemberdayaan lintas sektor dan
masyarakat melalui:
✓perbaikan pola makan,
✓pola asuh, dan
✓sanitasi serta akses terhadap air bersih.
• Dalam pencegahan dan penurunan stunting dilakukan
upaya untuk meningkatkan layanan dan cakupan
intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif sesuai
dengan pedoman yang berlaku.
14. POKOK PIKIRAN
• Intervensi gizi sensitif antara lain meliputi:
a) perlindungan sosial
b) penguatan pertanian
c) perbaikan air dan sanitasi lingkungan
d) keluarga berencana
e) perkembangan anak usia dini
f) kesehatan mental ibu
g) perlindungan anak
h) pendidikan dalam kelas
15. POKOK PIKIRAN
• Intervensi gizi spesifik antara lain meliputi:
– pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja puteri
– pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada ibu hamil
– pemberian makanan tambahan pada ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK)
– promosi/konseling IMD, ASI Eksklusif dan Makanan Pendamping ASI yang tepat/PMBA (Pembe
rian Makanan Bayi dan Anak)
– pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita
– tata laksana balita gizi buruk
– pemberian vitamin A bayi dan balita
– pemberian makanan tambahan untuk balita kurus
– penganekaragaman makanan
– perilaku pemberian makanan dan situasi
– suplementasi/fortifikasi gizi mikro
– manajemen dan pencegahan penyakit
– intervensi gizi dalam kedaruratan
16. POKOK PIKIRAN
• Dalam pencegahan dan penurunan stunting harus dapat
menjamin terlaksananya pencatatan dan pelaporan yang
akurat dan sesuai prosedur terutama pengukuran tinggi badan
menurut umur (TB/U) dan perkembangan balita.
• Pencatatan dan pelaporan program stunting dilaksanakan
secara akurat dan sesuai prosedur.
17. POKOK PIKIRAN
• Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja
yang telah ditetapkan dan disertai dengan analisa capaian.
Analisa capaian indikator dilakukan dengan metode analisa
sesuai dengan pedoman, panduan yang berlaku, misal
dengan merujuk pada metode analisa situasi yang terdapat di
dalam buku pedoman manajemen Puskesmas.
• Rencana program pencegahan dan penurunan stunting
disusun dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif
berdasarkan hasil analisis masalah gizi di wilayah kerja
Puskesmas dengan melibatkan lintas program, yang
terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan UKM dan UKPP.
19. ELEMEN PENILAIAN
1. Ditetapkannya indikator dan target kinerja stunting disertai analisis
capaiannya (R,D,W)
2. Ditetapkan program pencegahan dan penurunan stunting. (R)
3. Kegiatan pencegahan dan penurunan stunting dalam bentuk
intervensi gizi spesifik dan sensitif dikoordinasikan dan dilaksana-
kan sesuai dengan rencana yang disusun bersama lintas program
dan lintas sektor sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan,
prosedur dan kerangka acuan yang telah ditetapkan. (D, O, W)
4. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelak-
sanaan program pencegahan dan penurunan stunting (D, W).
5. Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah
ditetapkan. (R,D)
20. REGULASI DAN DOKUMEN YANG PERLU
DIPERSIAPKAN
• SK penetapan indikator kinerja didalamnya memuat indikator kinerja
stunting (lengkap dengan profil indikator)
• Bukti pertemuan lintas sector untuk intervensi dalam kegiatan
pencegahan dan penurunan stunting
• Kerangka Acuan Program Stunting. RUK dan RPK memuat kegiatan-
kegiatan yang direncanakan untuk program stunting
• Bukti pelaksanaan kegiatan baik pelayanan UKP maupun UKM untuk
pencegahan dan penurunan stunting
• Bukti pembahasan (monev) pelaksanaan kegiatan pencegahan dan
penurunan stunting baik dalam pertemuan khusus untuk stunting,
lokmin bulanan, dan lokmin lintas sektoral