Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan pemakaian obat dan tanggung jawab perawat dalam memberikan obat secara benar dan aman kepada pasien. Perawat harus memahami prinsip-prinsip pemberian obat yang benar, mengecek identitas pasien dan obat, memberikan dosis yang tepat, memonitor respons pasien, mendokumentasikan pemberian obat, serta memberikan edukasi kesehatan kepada pasien dan keluarga.
1. Perawat memiliki peran penting dalam pemberian obat yang tepat, termasuk mengawasi respon pasien dan efek samping obat.
2. Perawat bertanggung jawab untuk memberikan informasi kepada pasien tentang obat, mendokumentasikan pemberian obat, dan menyimpan obat dengan benar.
3. Pasien berhak untuk mengetahui alasan pemberian obat dan menolak obat tertentu.
Makalah ini membahas tentang cara pemberian obat yang benar dan aman, dengan menjelaskan pengertian obat, prinsip-prinsip pemberian obat, dan cara-cara pemberian obat secara oral dan topikal pada kulit dan mata.
Makalah ini membahas tentang cara pemberian obat yang benar dan aman, dengan menjelaskan pengertian obat, prinsip-prinsip pemberian obat, dan cara-cara pemberian obat seperti pemberian obat secara oral, topikal pada kulit dan mata.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar pemberian obat, termasuk definisi pemberian obat, persiapan pemberian obat yang tepat, berbagai faktor yang mempengaruhi pemberian obat, dan perhitungan dosis obat berdasarkan umur, berat badan, dan luas permukaan tubuh."
1. Obat adalah zat alami atau kimia yang dapat menyembuhkan, meringankan, atau mencegah penyakit. Perawat berperan penting dalam memberikan obat secara tepat dan memantau respons pasien.
1. Obat dapat diberikan melalui berbagai cara seperti oral, parenteral, topikal, dan inhalasi berdasarkan bentuk obat dan efek yang diinginkan. Pemberian obat perlu memperhatikan resep dokter, hitungan dosis yang tepat, dan observasi respon pasien.
Visite/ronde bangsal merupakan kegiatan kunjungan apoteker ke pasien rawat inap untuk menilai kondisi klinis pasien secara langsung, mengkaji masalah terkait obat, memantau terapi obat, dan mendeteksi efek samping obat. Tujuannya adalah memberikan rekomendasi obat kepada dokter, memantau implementasi terapi obat, serta meningkatkan komunikasi antar tenaga kesehatan untuk mencapai hasil pengobatan yang optimal
Perawat harus memperhatikan prinsip enam benar dalam pemberian obat, yakni pasien, obat, dosis, cara, waktu, dan dokumentasi. Perawat juga perlu mengetahui kebijakan rumah sakit, riwayat alergi pasien, dan efek samping obat sebelum memberikannya. Komunikasi yang efektif diperlukan antara perawat dan pasien dalam proses pemberian obat.
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obatpjj_kemenkes
Ìý
Modul ini membahas konsep dasar farmakologi dan peran perawat dalam pemberian obat. Modul ini menjelaskan tujuan pembelajaran umum dan khusus, prinsip-prinsip pemberian obat yang meliputi pasien, obat, dosis, rute, waktu dan dokumentasi yang benar, serta peran perawat dalam memastikan keselamatan pasien saat pemberian obat.
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obatpjj_kemenkes
Ìý
Modul ini membahas konsep dasar farmakologi dan peran perawat dalam pemberian obat. Modul ini menjelaskan tujuan pembelajaran umum dan khusus, prinsip-prinsip pemberian obat yang meliputi pasien, obat, dosis, rute, waktu dan dokumentasi, serta peran perawat dalam memastikan keselamatan pasien saat pemberian obat.
Sentralisasi obat adalah pengelolaan seluruh obat pasien yang diserahkan sepenuhnya kepada perawat, dengan kepala ruangan sebagai penanggung jawab. Obat dikelola menggunakan prinsip enam benar yaitu benar pasien, obat, dosis, cara pemberian, waktu, dan dokumentasi. Seluruh proses sentralisasi obat harus didokumentasikan dengan baik.
1. Obat dapat diberikan melalui berbagai cara seperti oral, parenteral, topikal, dan inhalasi berdasarkan bentuk obat dan efek yang diinginkan. 2. Perawat memiliki peran penting dalam memberikan obat dengan tepat kepada pasien sesuai resep dokter serta memonitor respons pasien. 3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian obat antara lain kebenaran obat, dosis, pasien, jalur pemberian, dan waktu pemberian.
1. Obat dapat diberikan melalui berbagai cara seperti oral, parenteral, topikal, dan inhalasi berdasarkan bentuk obat dan efek yang diinginkan. 2. Perawat memainkan peran penting dalam memberikan obat dengan tepat kepada pasien serta memantau respons pasien terhadap obat. 3. Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam pemberian obat antara lain kebenaran obat, dosis, pasien, jalur pemberian, dan waktu pemberian.
1. Obat dapat diberikan melalui berbagai cara seperti oral, parenteral, topikal, dan inhalasi dengan mempertimbangkan bentuk obat dan efek yang diinginkan. 2. Perawat memainkan peran penting dalam memberikan obat dengan tepat kepada pasien serta memantau responsnya. 3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian obat antara lain kebenaran obat, dosis, pasien, jalur pemberian, dan waktu pemberian.
Makalah ini membahas tentang cara pemberian obat yang benar dan aman, dengan menjelaskan pengertian obat, prinsip-prinsip pemberian obat, dan cara-cara pemberian obat seperti pemberian obat secara oral, topikal pada kulit dan mata.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar pemberian obat, termasuk definisi pemberian obat, persiapan pemberian obat yang tepat, berbagai faktor yang mempengaruhi pemberian obat, dan perhitungan dosis obat berdasarkan umur, berat badan, dan luas permukaan tubuh."
1. Obat adalah zat alami atau kimia yang dapat menyembuhkan, meringankan, atau mencegah penyakit. Perawat berperan penting dalam memberikan obat secara tepat dan memantau respons pasien.
1. Obat dapat diberikan melalui berbagai cara seperti oral, parenteral, topikal, dan inhalasi berdasarkan bentuk obat dan efek yang diinginkan. Pemberian obat perlu memperhatikan resep dokter, hitungan dosis yang tepat, dan observasi respon pasien.
Visite/ronde bangsal merupakan kegiatan kunjungan apoteker ke pasien rawat inap untuk menilai kondisi klinis pasien secara langsung, mengkaji masalah terkait obat, memantau terapi obat, dan mendeteksi efek samping obat. Tujuannya adalah memberikan rekomendasi obat kepada dokter, memantau implementasi terapi obat, serta meningkatkan komunikasi antar tenaga kesehatan untuk mencapai hasil pengobatan yang optimal
Perawat harus memperhatikan prinsip enam benar dalam pemberian obat, yakni pasien, obat, dosis, cara, waktu, dan dokumentasi. Perawat juga perlu mengetahui kebijakan rumah sakit, riwayat alergi pasien, dan efek samping obat sebelum memberikannya. Komunikasi yang efektif diperlukan antara perawat dan pasien dalam proses pemberian obat.
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obatpjj_kemenkes
Ìý
Modul ini membahas konsep dasar farmakologi dan peran perawat dalam pemberian obat. Modul ini menjelaskan tujuan pembelajaran umum dan khusus, prinsip-prinsip pemberian obat yang meliputi pasien, obat, dosis, rute, waktu dan dokumentasi yang benar, serta peran perawat dalam memastikan keselamatan pasien saat pemberian obat.
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obatpjj_kemenkes
Ìý
Modul ini membahas konsep dasar farmakologi dan peran perawat dalam pemberian obat. Modul ini menjelaskan tujuan pembelajaran umum dan khusus, prinsip-prinsip pemberian obat yang meliputi pasien, obat, dosis, rute, waktu dan dokumentasi, serta peran perawat dalam memastikan keselamatan pasien saat pemberian obat.
Sentralisasi obat adalah pengelolaan seluruh obat pasien yang diserahkan sepenuhnya kepada perawat, dengan kepala ruangan sebagai penanggung jawab. Obat dikelola menggunakan prinsip enam benar yaitu benar pasien, obat, dosis, cara pemberian, waktu, dan dokumentasi. Seluruh proses sentralisasi obat harus didokumentasikan dengan baik.
1. Obat dapat diberikan melalui berbagai cara seperti oral, parenteral, topikal, dan inhalasi berdasarkan bentuk obat dan efek yang diinginkan. 2. Perawat memiliki peran penting dalam memberikan obat dengan tepat kepada pasien sesuai resep dokter serta memonitor respons pasien. 3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian obat antara lain kebenaran obat, dosis, pasien, jalur pemberian, dan waktu pemberian.
1. Obat dapat diberikan melalui berbagai cara seperti oral, parenteral, topikal, dan inhalasi berdasarkan bentuk obat dan efek yang diinginkan. 2. Perawat memainkan peran penting dalam memberikan obat dengan tepat kepada pasien serta memantau respons pasien terhadap obat. 3. Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam pemberian obat antara lain kebenaran obat, dosis, pasien, jalur pemberian, dan waktu pemberian.
1. Obat dapat diberikan melalui berbagai cara seperti oral, parenteral, topikal, dan inhalasi dengan mempertimbangkan bentuk obat dan efek yang diinginkan. 2. Perawat memainkan peran penting dalam memberikan obat dengan tepat kepada pasien serta memantau responsnya. 3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian obat antara lain kebenaran obat, dosis, pasien, jalur pemberian, dan waktu pemberian.
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan IndonesiaDadang Solihin
Ìý
Tujuan penyusunan naskah masukan untuk peta jalan strategis keangkasaan Indonesia ini adalah untuk meningkatkan kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia dalam rangka memperkuat Ketahanan Nasional dan Visi Indonesia Emas 2045.
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...Kanaidi ken
Ìý
bagi Para Karyawan *PT. Tri Hasta Karya (Cilacap)* yang diselenbggarakan di *Hotel H! Senen - Jakarta*, 24-25 Februari 2025.
-----------
Narasumber/ Pemateri Training: Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CBCM
HP/Wa Kanaidi: 0812 2353 284,
e-mail : kanaidi63@gmail.com
----------------------------------------
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
Ìý
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Scenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia EmasDadang Solihin
Ìý
Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yaitu Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan, kajian ini menekankan pentingnya membangun Indonesia yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan di tahun 2045. Dalam konteks itu, optimalisasi angkatan kerja dan pemanfaatan bonus demografi menjadi faktor krusial untuk mencapai visi tersebut.
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
Ìý
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
Ìý
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
1. Rute Pemberian Obat Pasien &
Pemberian Obat Per-Oral
Oleh :
Tim Dosen Farmakologi (RMIK-D3)
2. Tujuan Pembelajaran
• Tujuan Intruksional Umum
• Mahasiswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran diharapkan mampu
menjelaskan dan menganalisis rute pemberian medikasi dengan
farmakoterapi
• Tujuan Instruksional Khusus
• Mahasiswa akan mampu menjawab dan menjelaskan prinsip benar dalam
farmakotherapi
• Mahasiswa akan mampu menjawab dan menjelaskan prinsip pengobatan
melalui per-oral
• Mahasiswa akan mampu menjawab dan menjelaskan prinsip pengobatan
melalui per-parenteral
• Mahasiswa akan mampu menjawab dan menjelaskan prinsip pengobatan
melalui per-topikal
• Mahasiswa akan mampu menjawab dan menjelaskan prinsip pengobatan
untuk gigi mulut
3. Apa saja yang akan dipelajari hari ini???
1. Penjelasan prinsip benar dalam pemberian
obat ke pasien
2. Penjelasan prinsip rute pemberian obat
3. Penjelasan prinsip rute pemberian per-oral
10. Omission
Error
Terlambat/terlalu cepat
memberikan obat periode
berikutnya
Wrong Rate Error
Kecepatan tetesan obat infus
kurang atau berlebih
Unauthorized Drug
Error
Pasien membeli antibiotika
tanpa resep
Extra Dose Error Dosis ganda
Wrong Dose Error
Dosis lebih besar atau lebih kecil
dari yang diresepkan dokter
Wrong Route
Error
Cara pemberian keliru
Medication ErrorGORI ERROR
Feinberg, JL, ed. Med Pass Survey.. ASCP 1993
11. Wrong Time Error Interval pemberian obat keliru
Wrong Drug
Preparation Error
• Suspensi tidak dikocok,
• sediaan slow release
dijadikan puyer,
• incompatible,
• inadequate product
packaging
Wrong
Administration
Technique Error
• Injeksi tanpa metode steril,
• menggerus obat secara keliru
Deteriorated Drug
Error
Obat rusak, kadaluarsa, obat
tidak disimpan di lemari es
Medication Error
13. PRINSIP 7 BENAR
•Benar Pasien
•Benar Obat
•Benar Dosis
•Benar Cara/Rute Obat
•Benar Waktu
•Benar Informasi
•Benar Dokumentasi
14. Benar Pasien & Pemakaian Gelang Resiko
• Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang
diprogramkan dengan cara mencocokkan program pengobatan pada
pasien, nama, nomor register, alamat untuk mengidentifikasi kebenaran
obat.
• Hal ini penting untuk membedakan dua klien dengan nama yang sama,
karena klien berhak untuk menolak penggunaan suatu obat, dan klien
berhak untuk mengetahui alasan penggunaan suatu obat.
Positive
Identification
15. Benar Obat
• Obat memiliki nama dagang dan nama generik dan pasien harus
mendapatkan informasi tersebut atau menghubungi apoteker untuk
menanyakan nama generik dari nama dagang obat yang asing.
• Jika pasien meragukan obatnya, maka petugas rumah sakit harus
memeriksanya lagi dan harus mengingat nama dan obat kerja dari obat
yang diberikan.
• Sebelum mempersiapkan obat ke tempatnya, petugas harus
memperhatikan kebenaran obat sebanyak 3 kali yaitu saat
mengembalikan obat ke tempat penyimpanan, saat obat diprogramkan,
dan ketika memindahkan obat dari tempat penyimpanan obat.
• Jika labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus
dikembalikan ke bagian farmasi.
16. Lanjutan ....
• Selalu perhatikan nama dagang dan generiknya, serta waspada LASA
(Look Alike Sound Alike) dan NORUM (Nama Obat Rupa Mirip).
19. Benar Obat
Sblm memberi obat, label pada botol atau kemasan obat harus
diperiksa tiga kali:
1. Saat membaca permintaan obat dan botol atau kemasan obat
diambil dari rak
2. Label botol atau kemasan obat dibandingkan dgn obat yang
diminta/sebelum menuang obat
3. Saat botol atau kemasan obat tersebut dikembalikan ke rak/setelah
menuang obat
Kalau Label Kagak kebaca gimana???
Bagaimana klo menerima instruksi lisan dari dokter ???
Bagaimana klo salah memberikan obat ???
Ini yg harus dipikirkan dan jadi perhatian semuanya termasuk PJRM
20. Benar Dosis
• Untuk menghindari kesalahan pemberian obat dan agar
perhitungan obat benar untuk diberikan kepada pasien maka
penentuan dosis harus diperhatikan dengan menggunakan alat
standar seperti alat untuk membelah tablet, spuit atau sendok
khusus, gelas ukur, obat cair harus dilengkapi alat tetes.
• Beberapa hal yang harus diperhatikan:
• Cek Dosis yg diberikan oleh Dokter
• Perhatikan satuan dosis untuk minum obat
• Pemakaian Ukuran untuk Liquid adalah sendok teh, sendok makan,
gelas ukur, atau sendok takar
21. Benar Cara Pemberian
•Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang
berbeda dan rute obat yang diberikan diantaranya
inhalasi, rektal, topikal, parenteral, sublingual, peroral.
•Faktor yang menentukan pemberian rute terbaik
ditentukan oleh tempat kerja obat yang diinginkan, sifat
fisik dan kimiawi obat, kecepatan respon yang
diinginkan, dan keadaan umum pasien.
22. Benar Waktu
•Untuk dapat menimbulkan efek terapi dari obat dan
berhubungan dengan kerja obat itu sendiri, maka
pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu
yang diprogramkan.
•Obat yg memiliki efektivitas tertentu untuk mencapai
atau mempertahankan kadar di dalam darah yg
memadai, terutama harus diberikan pada waktu yg tetap
•Sebelum makan ïƒ 1 jam sebelum makan (ab)
23. Benar Informasi
• Tanggung Jawab Dokter adalah memberikan obat yang
sesuai dengan diagnosa medis yang ditegakkan baik itu Dx
Utama dan Dx Sekunder atau Komorbidnya, serta
menjelaskan terlebih dahulu ketika bertemu pasien untuk
menuliskan resepnya
• Tanggungjawab perawat adalah memastikan pasien aman
dan terpenuhi kebutuhan dasar akan pengobatan dari
dokternya, dan mendampingi pasien ketika konsumsi obat.
• Tanggungjawab farmasi adalah menjelaskan informasi
sejelasnya kepada pasien dari segala aspeknya.
24. Benar Dokumentasi
• Pemberian obat harus sesuai dengan standar prosedur yang berlaku di
rumah sakit.
• Petugas harus selalu mencatat informasi yang sesuai mengenai obat
yang telah diberikan serta respon klien terhadap pengobatan. Petugas
harus mendokumentasikan kepada siapa obat diberikan, waktunya, rute,
dan dosis setelah obat itu diberikan.
• Semua ttg pengobatan harus segera mungkin di dokumentasikan, yg
meliputi : nama obat, dosis, rute (t4 suntikan), waktu, taggal, inisial atau
ttd perawat dan reaksi pasien.
• Apabila pasien menolak harus segera didokumentasikan dan diberikan
form refussal dan akibat penundaan juga harus dikonsultasikan dan
dicatat
25. Rute pemberian obat harus berdasarkan
urgensinya, yg diperhatikan :
1. Lama tidaknya masa kerja obat maupun kerja awal yang dikehendaki
2. Stabilitas obat yang melewati bagian tubuh tertentu
3. Keamanan relatif dalam penggunaan elalui berbagai macam rute
4. Rute yang tepat, menyenangkan dan dikehendaki
5. Harga obat dan urgensi pemakaiannya
6. Keadaan Pasien, dan banyak lainnya
26. Efek sistemik & Efek lokal ????
Efek sistemik
diperoleh dari
rute pemberian:
Oral melalui saluran
gastrointestinal atau
rectal
Parenteral dengan
cara intravena, intra
muskular, subkutan
inhalasi langsung
kedalam paru-paru
Efek lokal
diperoleh dari
rute pemberian:
Intaokular (oculer),
Intranasal (nasalis),
Aural (auris) dengan
jalan diteteskan.
Intrarespiratoral,
berupa gas yang
masuk ke paru-paru,
seperti inhalasi, tetapi
beda mekanisme
Rektal, Uretral dan
Vaginal dengan jalan
dimasukkan.
28. Untung-Rugi pake Oral Drugs ???
Keuntungan
• Merupakan salah satu cara
pemakaian obat melalui mulut
dan akan masuk ke dalam tubuh
melalui saluran pencernaan.
• Rute oral bertujuan untuk terapi
dan memberikan efek sistemik
yang dikehendaki.
• Rute oral merupakan cara
mengkonsumsi obat yang dinilai
paling mudah dan
menyenangkan, murah serta
umumnya paling aman
Kerugian
• bioavailibilitasnya banyak dipengaruhi
oleh beberapa faktor,
• iritasi pada saluran cerna,
• perlu kerjasama dengan penderita (tidak
dapat diberikan pada penderita koma),
• timbul efek lambat,
• tidak bermanfaat untuk pasien yang
sering muntah, diare, tidak sadar, tidak
kooperatif;
• Untuk obat iritatif rasa tidak enak
penggunaannya terbatas, obat yang
inaktif/terurai oleh cairan lambung/ usus
tidak bermanfaat (penisilin G, insulin),
absorpsi obat tidak teratur.
30. Fase Farmasetik (Disolusi)
• Sekitar 80% obat diberikan melaui mulut; oleh karena itu, farmasetik (disolusi)
adalah fase pertama dari kerja obat.
• Dalam saluran gastrointestinal, obat-obat perlu dilarutkan agar dapat
diabsorsi. Obat dalam bentuk padat (tablet atau pil) harus didisintegrasi
menjadi partikel-partikel kecil supaya dapat larut ke dalam cairan, dan proses
ini dikenal sebagai disolusi. Tidak 100% dari sebuah tablet merupakan obat.
• Obat-obat dengan enteric-coated, EC (selaput enterik) tidak dapat disintegrasi
oleh asam lambung, sehingga disintegrasinya baru terjadi jika berada dalam
suasana basa di dalam usus halus.
• Tablet anti coated dapat bertahan di dalam lambung untuk jangka waktu lama;
sehingga, oleh karenanya obat-obat demikian kurang efektif atau efek mulanya
menjadi lambat.
• Makanan dalam saluran gastrointestinal dapat menggaggu pengenceran dan
absorpsi obat-obat tertentu. Beberapa obat mengiritasi mukosa lambung,
sehingga cairan atau makanan diperluan untuk mengencerkan konsentrasi
obat.
31. Fase Farmakokinetik
•Dokter dan perawat menggunakan pengetahuan
farmakokinetiknya ketika memberikan obat, memilih
rute pemberian obat, menilai resiko perubahan keja
obat, dan mengobservasi respons klien. Empat proses
yang termasuk di dalamnya adalah: absorpsi, distribusi,
metabolism (biotransformasi), dan ekskresi (eliminasi).
32. Absorbsi
• Absorpsi adalah pergerakan partikel-partikel obat dari konsentrasi tinggi
dari saluran gastrointestinal ke dalam cairan tubuh melalui absorpsipasif,
absorpsi aktif, rinositosis atau pinositosis.
• Absorpsi aktif umumnya terjadi melalui difusi (pergerakan dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah). Absorpsi aktif membutuhkan
carier atau pembawa untuk bergerak melawan konsentrasi.
• Pinositosis berarti membawa obat menembus membran dengan proses
menelan.
• Absorpsi obat dipengaruhi oleh aliran darah, nyeri, stress, kelaparan,
makanan dan pH. Sirkulasi yang buruk akibat syok, obat-obat
vasokonstriktor, atau penyakit yang merintangi absorpsi. Rasa nyeri,
stress, dan makanan yang padat, pedas, dan berlemak dapat
memperlambat masa pengosongan lambung, sehingga obat lebih lama
berada di dalam lambung.
33. Lanjutan .....
• Daya larut obat diberikan per oral setelah diingesti sangat bergantung
pada bentuk atau preparat obat tersebut.
• Larutan atau suspensi, yang tersedia dalam bentuk cair, lebih mudah
diabsorpsi daripada bentuk tablet atau kapsul. Bentuk dosis padat
harus dipecah terlebih dahulu untuk memajankan zat kimia pada
sekresi lambung dan usus halus.
• Obat yang asam melewati mukosa lambung dengan cepat.Obat yang
bersifat basa tidak terabsorpsi sebelum mencapai usus halus.
• Pengetahuan tentang faktor yang dapat mengubah atau menurunkan
absorpsi obat membantu perawat melakukan pemberian obat dengan
benar. Makanan di dalam saluran cerna dapat mempengaruhi pH,
motilitas, dan pengangkuan obat ke dalam saluran cerna.Kecepatan
dan luas absorpsi juga dapat dipengaruhi oleh makanan
34. Distribusi Obat
• Distribusi adalah proses di mana obat menjadi berada dalam cairan tubuh
dan jaringan tubuh.
• Distribusi obat dipengaruhi oleh aliran darah (dinamika sirkulasi), afinitas
(kekuatan penggabungan) terhadap jaringan, berat dan komposisi badan, dan
efek pengikatan dengan protein.
• Dinamika sirkulasi obat lebih mudah keluar dari ruang interstial ke dalam
ruang intravaskuler daripada di antara kompartemen tubuh.Pembuluh darah
dapat ditembus oleh kebanyakan zat yang dapat larut, kecuali oleh partikel
obat yang besar atau berikatan dengan protein serum.Konsentrasi sebuah
obat pada sebuah tempat tertentu bergantung pada jumlah pembuluh darah
dalam jaringan, tingkat vasodilasi atau vasokonstriksi lokal, dan kecepatan
aliran darah ke sebuah jaringan.
• Latihan fisik, udara yang hangat, dan badan yang menggigil mengubah
sirkulasi lokal. Contoh, jika klien melakukan kompres hangat pada tempat
suntikan intramuskular, akan terjadi vasodilatasi yang meningkatkan
distribusi obat.
35. Metabolisme / Biotranformasi
• Hati merupakan tempat utama untuk metabolisme.Kebanyakan obat
diinaktifkan oleh enzim-enzim hati dan kemudian diubah menjadi
metabolit inaktif atau zat yang larut dalam air untuk diekskresikan.Tetapi,
beberapa obat ditransformasikan menjadi metabolit aktif, menyebabkan
peningkatan respons farmakologik, penyakit-penyakit hati, seperti sirosis
dan hepatitis, mempengaruhi metabolisme obat.
• Waktu paruh, dilambangkan dengan t ½, dari suatu obat adalah waktu
yang dibutuhkan oleh separuh konsentrasi obat untuk dieliminasi
metabolisme dan eliminasi mempengaruhi waktu paruh obat,
contohnya, pada kelainan fungsi hati atau ginjal, waktu paruh obat
menjadi lebih panjang dan lebih sedikit obat dimetabolisasi dan
dieliminasi.
• Jika suatu obat diberikan terus-menerus, maka dapat terjadi
penumpukan obat. Suatu obat akan melalui beberapa kali waktu paruh
sebelum lebih dari 90% obat itu dieliminasi
36. Ekskresi / Eliminasi
• Rute utama dari eliminasi obat adalah melalui ginjal, rute-rute
lain meliputi empedu, feses, paru- paru, saliva, keringat, dan air
susu ibu. Obat bebas yang tidak berkaitan dengan protein tidak
dapat difiltrasi oleh ginjal.
• Sekali obat dilepaskan bebas dan akhirnya akan diekskresikan
melalui urin. PH urin mempengaruhi ekskresi obat, pH urin
bervariasi dari 4,5 sampai 8. Urin yang asam meningkatkan
eliminasi obat-obat yang bersifat basa lemah