Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Pengendalian mikroorganisme bertujuan untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme
2. Terdapat berbagai cara pengendalian secara fisik, kimia, dan biologi
3. Bahan kimia antimikroba seperti fenol dan alkohol dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroba
Uji kelarutan lemak dilakukan untuk mengetahui kelarutan dua sampel (mayones dan minyak bunga matahari) dalam lima pelarut berbeda (air, alkohol, eter, kloroform, dan n-heksana). Hasilnya menunjukkan bahwa kelarutan mayones sesuai urutan polaritas pelarut dari yang paling polar ke yang paling nonpolar, sedangkan kelarutan minyak bunga matahari sesuai urutan nonpolaritas pelarut. Hal ini
Ppt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganismeKalisthiana Yi Ku
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah mikrobiologi dan menjelaskan beberapa konsep dasar seperti isolasi, identifikasi, dan pewarnaan mikroorganisme. Metode isolasi mikroba dijelaskan meliputi teknik cawan gores, cawan tuang, medium cair, dan sel tunggal. Identifikasi mikroba didasarkan pada morfologi, persyaratan lingkungan, dan karakteristik lainnya. Teknik pewarnaan menc
Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi dan desinfeksi untuk membunuh organisme penyebab infeksi. Ia menjelaskan definisi sterilisasi dan desinfeksi, istilah terkait, bahan kimia yang digunakan seperti yodium, klorin, alkohol, dan fenol, serta cara-cara melakukan sterilisasi melalui pemanasan, gas, dan sinar ultraviolet. Dokumen ini juga membahas penggunaan antibiotika untuk menghambat pertumbuhan mikro
Metode pewarnaan kapsul menurut Anthony digunakan untuk mengecat kapsul bakteri dengan larutan kristal violet dan terusi untuk membedakan bakteri yang memiliki kapsul dari yang tidak. Teknik ini melibatkan beberapa tahap seperti persiapan sampel, pewarnaan, dan pengamatan hasil di bawah mikroskop."
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri antara lain nutrisi, media, dan kondisi fisik seperti suhu, oksigen, pH, dan lingkungan. Bakteri dibedakan menjadi autotrof, heterotrof, aerob, anaerob, dan lainnya berdasarkan kebutuhan nutrisi dan oksigen. Pertumbuhan bakteri juga dipengaruhi oleh jenis media, suhu, pH, dan kadar garam. Bakteri berkembang biak se
1. Sistem komplemen adalah kumpulan protein plasma yang berperan melengkapi sistem pertahanan tubuh dengan mengikat, mengaktifkan, dan membentuk kompleks pada permukaan patogen untuk difagositosis atau dilisisi.
2. Terdiri dari 9 komponen utama (C1-C9) yang dapat diaktifkan lewat jalur klasik, alternatif, atau lektin untuk memicu respons inflamasi dan membentuk kompleks serangan membran.
3. Berperan dalam op
1. Uji Unsur-Unsur Protein
Setelah dilakukan pengujian unsur-unsur protein, dapat disimpulkan bahwa albumin mengandung unsur protein, yaitu nitrogen dan oksigen. Susu mengandung nitrogen, hidrogen, dan oksigen. Tempe mengandung nitrogen, hidrogen, oksigen, dan karbon. Seadngkan kuning telur mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon.
2. Uji Kelarutan Albumin
Protein albumin dapat larut pada air (H2O), asam (HCl), basa (NaOH), dan garam encer (NaCO3). Karena semua campuran tidak menghasilkan endapan. Namun kelarutan protein akan berkurang jika ditambahkan garam anorganik, karena terjadi kompetisi antara garam anorganik dengan molekul protein untuk mengikat air.
3. Uji Biuret
Pada uji biuret yang menghasilkan warna soft ungu adalah albumin. Albumin mengandung dua atau lebih ikatan peptida, sehingga ikatan peptidanya panjang. Namun pada kuning telur, susu, dan tempe menghasilkan warna biru dikarenakan kadar protein setiap bahan berbeda, sehingga jumlah ikatan peptidanya berbeda. Hal ini mengakibatkan warna yang dihasilkan akan berbeda juga.
4. Uji Nnhidrin
Albumin, susu, tempe, dan kuning telur menunjukkan adanya warna ungu yang menunjukkan kadar protein tinggi karena ikatan peptidanya panjang. Warna ungu juga berarti protein tersebut mempunyai gugus asam amino bebas. Sedangkan pada arginin, warna yang dihasilkan bening artinya tidak menunjukkan adanya asam amino bebas.
Interaksi obat dan reseptor melibatkan reseptor seluler yang mengikat obat, hormon, atau neurotransmiter untuk memicu sinyal kimia di dalam dan antar sel dan menghasilkan efek. Reseptor dapat mengenali dan mengikat ligan dengan spesifisitas tinggi serta meneruskan sinyal ke dalam sel melalui perubahan permeabilitas membran, pembentukan second messenger, atau mempengaruhi transkripsi gen. Interaksi obat dapat me
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan MikroorganismeRukmana Suharta
Ìý
Laporan praktikum mikrobiologi mengenai teknik pewarnaan mikroorganisme. Mahasiswa melakukan pewarnaan gram pada Escherichia coli dan mengamati bentuknya di bawah mikroskop. Hasilnya adalah E. coli berbentuk basil dan berwarna merah setelah pewarnaan gram, menunjukkan bahwa bakteri tersebut termasuk gram negatif.
Laporan praktikum biokimia mendiskusikan pengaruh pH dan suhu terhadap aktivitas enzim diastase, serta menguji aktivitas enzim amilase pada biji kacang hijau dan tauge. Metode yang digunakan meliputi pengujian iod untuk mendeteksi karbohidrat dan reaksi Benedict untuk mendeteksi monosakarida hasil hidrolisis pati oleh enzim.
Dokumen tersebut membahas tentang pewarnaan bakteri. Pewarnaan bakteri digunakan untuk memperjelas morfologi dan struktur sel bakteri serta membantu identifikasi bakteri. Terdapat beberapa teknik pewarnaan seperti pewarnaan Gram, tahan asam, spora, dan kapsul yang melibatkan penggunaan zat warna kimia tertentu. Faktor seperti fiksasi, peluntur warna, dan intensifikasi pewarnaan mempengaru
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang toksikologi sebagai ilmu yang mempelajari pengaruh zat beracun terhadap makhluk hidup, meliputi aspek toksikologi klinik, mekanisme efek toksik, dan regulasi toksikologi oleh badan-badan seperti FDA dan EPA.
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian akhir semester (UAS) mata kuliah bakteriologi. Soal-soal tersebut meliputi materi tentang media pembiakan bakteri, klasifikasi bakteri seperti Staphylococcus aureus, ciri-ciri bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus, tes-tes untuk membedakan bakteri, isolasi bakteri dari berbagai bahan klinis, dan uji biokimia bakteri.
Emulsi adalah sediaan yang mengandung dua fase yang tidak bercampur, dimana salah satu fase terdispersi dalam fase lainnya dengan bantuan bahan pengemulsi. Stabilitas emulsi dipengaruhi oleh ukuran partikel, konsentrasi fase dalam, dan viskositas fase luar. Emulsi dibuat dengan mencampurkan bahan obat, bahan pengemulsi, dan pembawa secara hati-hati.
Dokumen tersebut membahas tentang terapi antimikrobia yang merupakan kegiatan untuk menghambat, membasmi, dan menyingkirkan mikrobia. Terapi ini meliputi penggunaan antibiotik, zat kimia, dan cara fisik seperti pemanasan dan penyinaran untuk membunuh berbagai jenis mikroba dan mencegah penyebaran penyakit. Beberapa faktor seperti konsentrasi zat antimikrobia, jumlah populasi mikroba, dan ke
Dokumen tersebut membahas tentang terapi antimikrobia yang merupakan segala kegiatan untuk menghambat, membasmi, dan menyingkirkan mikrobia. Terapi antimikrobia dilakukan dengan menggunakan antibiotik, zat kimia yang dihasilkan mikroorganisme untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri, serta metode fisik, kimia, dan filtrasi untuk membunuh berbagai jenis mikroba dan mencegah penyebaran
Metode pewarnaan kapsul menurut Anthony digunakan untuk mengecat kapsul bakteri dengan larutan kristal violet dan terusi untuk membedakan bakteri yang memiliki kapsul dari yang tidak. Teknik ini melibatkan beberapa tahap seperti persiapan sampel, pewarnaan, dan pengamatan hasil di bawah mikroskop."
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri antara lain nutrisi, media, dan kondisi fisik seperti suhu, oksigen, pH, dan lingkungan. Bakteri dibedakan menjadi autotrof, heterotrof, aerob, anaerob, dan lainnya berdasarkan kebutuhan nutrisi dan oksigen. Pertumbuhan bakteri juga dipengaruhi oleh jenis media, suhu, pH, dan kadar garam. Bakteri berkembang biak se
1. Sistem komplemen adalah kumpulan protein plasma yang berperan melengkapi sistem pertahanan tubuh dengan mengikat, mengaktifkan, dan membentuk kompleks pada permukaan patogen untuk difagositosis atau dilisisi.
2. Terdiri dari 9 komponen utama (C1-C9) yang dapat diaktifkan lewat jalur klasik, alternatif, atau lektin untuk memicu respons inflamasi dan membentuk kompleks serangan membran.
3. Berperan dalam op
1. Uji Unsur-Unsur Protein
Setelah dilakukan pengujian unsur-unsur protein, dapat disimpulkan bahwa albumin mengandung unsur protein, yaitu nitrogen dan oksigen. Susu mengandung nitrogen, hidrogen, dan oksigen. Tempe mengandung nitrogen, hidrogen, oksigen, dan karbon. Seadngkan kuning telur mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon.
2. Uji Kelarutan Albumin
Protein albumin dapat larut pada air (H2O), asam (HCl), basa (NaOH), dan garam encer (NaCO3). Karena semua campuran tidak menghasilkan endapan. Namun kelarutan protein akan berkurang jika ditambahkan garam anorganik, karena terjadi kompetisi antara garam anorganik dengan molekul protein untuk mengikat air.
3. Uji Biuret
Pada uji biuret yang menghasilkan warna soft ungu adalah albumin. Albumin mengandung dua atau lebih ikatan peptida, sehingga ikatan peptidanya panjang. Namun pada kuning telur, susu, dan tempe menghasilkan warna biru dikarenakan kadar protein setiap bahan berbeda, sehingga jumlah ikatan peptidanya berbeda. Hal ini mengakibatkan warna yang dihasilkan akan berbeda juga.
4. Uji Nnhidrin
Albumin, susu, tempe, dan kuning telur menunjukkan adanya warna ungu yang menunjukkan kadar protein tinggi karena ikatan peptidanya panjang. Warna ungu juga berarti protein tersebut mempunyai gugus asam amino bebas. Sedangkan pada arginin, warna yang dihasilkan bening artinya tidak menunjukkan adanya asam amino bebas.
Interaksi obat dan reseptor melibatkan reseptor seluler yang mengikat obat, hormon, atau neurotransmiter untuk memicu sinyal kimia di dalam dan antar sel dan menghasilkan efek. Reseptor dapat mengenali dan mengikat ligan dengan spesifisitas tinggi serta meneruskan sinyal ke dalam sel melalui perubahan permeabilitas membran, pembentukan second messenger, atau mempengaruhi transkripsi gen. Interaksi obat dapat me
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan MikroorganismeRukmana Suharta
Ìý
Laporan praktikum mikrobiologi mengenai teknik pewarnaan mikroorganisme. Mahasiswa melakukan pewarnaan gram pada Escherichia coli dan mengamati bentuknya di bawah mikroskop. Hasilnya adalah E. coli berbentuk basil dan berwarna merah setelah pewarnaan gram, menunjukkan bahwa bakteri tersebut termasuk gram negatif.
Laporan praktikum biokimia mendiskusikan pengaruh pH dan suhu terhadap aktivitas enzim diastase, serta menguji aktivitas enzim amilase pada biji kacang hijau dan tauge. Metode yang digunakan meliputi pengujian iod untuk mendeteksi karbohidrat dan reaksi Benedict untuk mendeteksi monosakarida hasil hidrolisis pati oleh enzim.
Dokumen tersebut membahas tentang pewarnaan bakteri. Pewarnaan bakteri digunakan untuk memperjelas morfologi dan struktur sel bakteri serta membantu identifikasi bakteri. Terdapat beberapa teknik pewarnaan seperti pewarnaan Gram, tahan asam, spora, dan kapsul yang melibatkan penggunaan zat warna kimia tertentu. Faktor seperti fiksasi, peluntur warna, dan intensifikasi pewarnaan mempengaru
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang toksikologi sebagai ilmu yang mempelajari pengaruh zat beracun terhadap makhluk hidup, meliputi aspek toksikologi klinik, mekanisme efek toksik, dan regulasi toksikologi oleh badan-badan seperti FDA dan EPA.
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian akhir semester (UAS) mata kuliah bakteriologi. Soal-soal tersebut meliputi materi tentang media pembiakan bakteri, klasifikasi bakteri seperti Staphylococcus aureus, ciri-ciri bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus, tes-tes untuk membedakan bakteri, isolasi bakteri dari berbagai bahan klinis, dan uji biokimia bakteri.
Emulsi adalah sediaan yang mengandung dua fase yang tidak bercampur, dimana salah satu fase terdispersi dalam fase lainnya dengan bantuan bahan pengemulsi. Stabilitas emulsi dipengaruhi oleh ukuran partikel, konsentrasi fase dalam, dan viskositas fase luar. Emulsi dibuat dengan mencampurkan bahan obat, bahan pengemulsi, dan pembawa secara hati-hati.
Dokumen tersebut membahas tentang terapi antimikrobia yang merupakan kegiatan untuk menghambat, membasmi, dan menyingkirkan mikrobia. Terapi ini meliputi penggunaan antibiotik, zat kimia, dan cara fisik seperti pemanasan dan penyinaran untuk membunuh berbagai jenis mikroba dan mencegah penyebaran penyakit. Beberapa faktor seperti konsentrasi zat antimikrobia, jumlah populasi mikroba, dan ke
Dokumen tersebut membahas tentang terapi antimikrobia yang merupakan segala kegiatan untuk menghambat, membasmi, dan menyingkirkan mikrobia. Terapi antimikrobia dilakukan dengan menggunakan antibiotik, zat kimia yang dihasilkan mikroorganisme untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri, serta metode fisik, kimia, dan filtrasi untuk membunuh berbagai jenis mikroba dan mencegah penyebaran
Dokumen tersebut membahas berbagai metode pengendalian mikroorganisme secara fisik, kimia, dan biologi serta mekanisme kerja berbagai agen kimia yang digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroba seperti panas, alkohol, logam berat, dan antibiotik.
Pengendalian_Mikroorganisme. proses yang dilakukan untuk mengurangi atau meng...Nurhidayah456018
Ìý
Pengendalian mikroorganisme adalah proses yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan mikroorganisme patogen atau mikroorganisme lainnya yang dapat menimbulkan bahaya atau kerusakan. Pengendalian mikroorganisme ini penting dalam berbagai bidang, seperti kesehatan, industri makanan, pertanian, dan lingkungan. Tujuan pengendalian mikroorganisme adalah untuk mencegah infeksi, kontaminasi, dan kerusakan pada produk atau lingkungan.
Makalah ini membahas sterilisasi dengan bahan kimia dan menjelaskan beberapa kelas persenyawaan yang digunakan untuk mengendalikan populasi mikroba. Terdapat berbagai bahan kimia yang dapat digunakan untuk sterilisasi seperti alkohol, klor, yodium, formaldehida, glutaraldehide, dan etilen oksida, dengan mekanisme kerja yang berbeda-beda seperti mendenaturasi protein atau merusak membran sel. Pemilihan bahan
Makalah ini membahas tentang kebutuhan nutrisi mikroorganisme, proses pertumbuhan sel mikroba, dan metode pengendalian pertumbuhan mikroba. Mikroorganisme membutuhkan nutrisi seperti karbon, nitrogen, fosfor, dan sulfur untuk pertumbuhan dan reproduksi. Pertumbuhan sel mikroba melalui fase lag, fase eksponensial, dan fase kematian. Pengendalian pertumbuhan mikroba dapat dilakukan dengan sterilisasi,
Makalah ini membahas berbagai bahan kimia yang digunakan untuk sterilisasi, termasuk alkohol, klorin, yodium, formaldehida, dan glutaraldehida. Setiap bahan memiliki mekanisme kerja dan aplikasi yang berbeda-beda dalam membunuh mikroorganisme. Makalah ini juga menjelaskan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih bahan sterilisasi yang tepat.
Makalah ini membahas tentang sterilisasi dan desinfeksi dalam keperawatan. Secara singkat, dibahas pengertian dan tujuan sterilisasi dan desinfeksi, jenis-jenis teknik sterilisasi seperti pemanasan kering, uap panas, dan sinar UV, serta jenis desinfektan kimia seperti alkohol dan glutaraldehid. Makalah ini juga menjelaskan perbedaan antara sterilisasi dan desinfeksi beserta penerapannya dalam dunia ke
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
Ìý
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)ChibiMochi
Ìý
Buku Skrap Kupasan Novel ‘Justeru Impian Di Jaring’ yang lengkap bersertakan contoh yang padat. Reka bentuk isi buku yang menarik mampu menarik minat untuk membaca. Susunan ayat yang teratur dapat menyenangkan ketika mahu mencari nota.
2. DEFINISI PENGENDALIAN M.O, yaitu
semua kegiatan yang bertujuan untuk
Menghambat/mengurangi jumlah atau
aktivitas mikroorganisme
Membasmi atau mematikan
mikroorganisme (terutama untuk yang
terinfeksi m.o)
3. ALASAN UTAMA dilakukan pengendalian
mikroorganisme
Mencegah penyebaran penyakit dan
penyebaran infeksi
Membasmi mikroorganisme pada
tanaman/inang yang terinfeksi
Mencegah pembusukan dan perusakan oleh
mikroorganisme
4. antimikroba dapat berupa :
MIKROBISIDA /Microbicidal agents (cide =
kill) → membasmi/membunuh mikroba
MIKROBISTATIK / Microbistatic (static =
standstill) → menghambat pertumbuhan dan
multiplikasi mikroba sehingga mencegah
peningkatan jumlah mikroorganisme.
Mikrobistatik ini tidak membunuh atau
membasmi mikroba
5. GERMICIDAL adalah istilah yang umum digunakan sebagai
bahan yang dapat mengurangi dan menghilangkan
mikroorganisme
BAKTERISIDA → bahan/senyawa yang dapat membunuh
bakteri
BAKTERISTATIK → bahan/senyawa yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri
SPOROSIDA → bahan/senyawa yang dapat membunuh
endospora bakteri
ÌýFUNGISIDA ; FUNGISTATIK → ditujukan untuk fungi
VIRUSIDA ; VIRUSTATIK → ditujukan untuk virus
6. PROSES-PROSES YANG DAPAT
DILAKUKAN DALAM PENGENDALIAN
M.O :
STERILISASIÌý→ÌýÌýKegiatan untuk mengeliminasi semua bentuk
kehidupan yang meliputi sel vegetatif, spora dan virus
DESINFEKSIÌý→ mengeliminasi/membunuh bentuk-bentuk vegetatif
dari sebagian besar organisme yang berbahaya dan patogen, tetapi
tidak ditujukan untuk membunuh semua mikroba.
SANITASIÌýÌýÌýÌýÌý→ biasanya sanitasi ini sangat diperlukan dalam
penyiapan proses di industri makanan atau alat-alat di rumah sakit.
ANTISEPTIK → bertujuan untuk menghambat atau merusak
mikroorganisme di permukaan suatu jaringan hidup sehingga dapat
mencegah infeksi
7. - Sterilisasi
- Desinfeksi
- Sanitasi Dekontaminasi
- Antiseptik
PENGAWETAN → bertujuan untuk mencegah
kerusakan suatu produk
CHEMOTHERAPY → adalah suatu perlakuan pada
penyakit (contoh : pemberian antibiotika)
8. HAL YANG POKOK DALAM PENGENDALIAN M.O : Ìý
Laju kematian bakteri (The rate of Death of
Bacteria)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja
antimikroba
Prinsip kerja bahan antimikroba
10. PRINSIP KERJA BAHAN ANTIMIKROBA
1.ÌýKerusakan dinding sel atau menghambat
sintesis dinding sel
2. Perubahan permeabilitas membran sitoplasma
3. Perubahan molekul protein dan asam nukleat
4. Penghambatan kerja enzim
5. Penghambatan sintesis asam nukleat dan
protein.
12. PENGENDALIAN SECARA
FISIK/PROSES FISIK
1. TEMPERATUR TINGGI
Panas Lembab
a)ÌýÌýÌýÌýUap dengan tekanan :
Autoklaf (menggunakan tekanan uap),
temperatur lebih tinggi dari
mendidih. Umumnya pemanasan
dengan lembab (uap) lebih efektif
daripada panas kering
13. Sterilisasi Bertingkat
Tyndalisasi (sterilisasi bertingkat). Dilakukan
secara bertahap biasanya sebanyak 3 kali
dalam 3 hari dengan masa periode inkubasi
diantaranya pada temperatur 100 0 C. Periode
inkubasi ini bertujuan untuk memberi
kesempatan bergerminasi spora yang tidak
mati pada pemanasan tahap pertama atau
kedua.
14. Air mendidih
Menghilangkan semua sel vegetatif mikroba. Metode ini tidak
dapat digunakan untuk sterilisasi di laboratorium
Pasteurisasi
Bertujuan untuk membunuh hanya jenis mikroba
tertentu, tetapi tidak membunuh semua mikroba
15. Kepekaan mikroba terhadap panas lembab dapat
digambarkan oleh hubungan antara waktu dan
temperatur. Dua istilah yang banyak digunakan oleh
ahli mikrobologi adalah :
ÌýÌýÌýTHERMAL DEATH TIME → adalah waktu yang
diperlukan untuk membunuh mikroorganisme
DECIMAL REDUCTION TIME → adalah waktu
yang diperlukan untuk mengurangi populasi
mikroba sebanyak 90 % (menit).
16. ÌýÌýÌýPanasÌýKering :
a)ÌýÌýOven
Lamanya pemanasan kering ini tergantung pada besarnya
temperatur yang digunakan. Temperatur yang tinggi
membutuhkan waktu pemanasan yang lebih singkat/cepat
sedangkan temperatur yang lebih rendah membutuhkan waktu
yang lebih lama.
b)ÌýÌýÌýPembakaran
Membunuh mikroba dengan teknik pembakaran merupakan
pekerjaan yang rutin dilakukan di laboratorium (misalnya :
membakar ose)
18. PENGENDALIAN MIKROORGANISME
DENGAN BAHAN KIMIA
Ìý
Karakteristik bahan kimia antimikroba yang IDEAL :
Aktivitas Antimikroba
Kelarutan.
Stabilitas
Toksisitas
Homogenitas
Tidak bergabung dengan bahan organik
Aktivitas pada suhu kamar atau suhu tubuh
Kemampuan penetrasi
Keamanan material
Kemampuan menghilangkan bau yang kurang sedap
Berkemampuan sebagai detergen
Ketersediaan dan harga yang rendah
19. Pemilihan bahan antimikrobial kimiawi
Sifat bahan yang akan diberi perlakuan
Tipe mikroorganisme
Keadaan lingkungan (suhu, pH, waktu,
konstransi, adanya bahan organik lain)
20. KELOMPOK UTAMA BAHAN ANTIMIKROBIAL
KIMIAWI
ÌýÌýÌýÌýFenolÌýdanÌýpersenyawaanÌýfenolik
Merusak sel mikroba melalui perubahan
permeabilitas membran sitoplasma
sehingga menyebabkan bocornya
substansi intraseluler.
Mendenaturasi dan menginaktifkan
protein seperti enzim.
Bakteriostatik atau Bakterisida
tergantung konsentrasi yang digunakan
21. Alkohol
Halogen (Iodine, Chlorine → hypoclorit ;
Chloramines)
Logam berat dan persenyawaannya
Detergen
Aldehid
Kemosterilisator gas
22. EVALUASI EFEKTIVITAS BAHAN KIMIA
ANTIMIKROBA
Tube-Dilution and Agar-Plate Techniques
Zat kimia yang akan diuji dicampurkan ke
dalam media atau kaldu, diinokulasi dengan
m.o. uji, → diinkubasikan → diamati :
penurunan jumlah
pertumbuhan
Menghitung Koefisien Fenol
Definisi koefisien fenol adalah :
kekuatan mematikan dari desinfektan
dibandingkan dengan fenol
23. ANTIBIOTIK DAN CHEMOTHERAPEUTIC AGENT
Perlakuan terhadap penyakit dengan substansi
kimiawi disebut Chemotherapy (kemoterapi) ,
sedangkan substansi kimianya disebut
Chemoteurapeutic agent (zat kemoterapeutik).
Antibiotik adalah zat kimia yang diproduksi oleh
mikroba dimana pada konsentrasi yang rendah dapat
membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroba
lain secara selektif
24. Zat kemoterapeutik ini dalam kegunaanya
harus memiliki syarat :
1. Membunuh atau menghambat pertumbuhan
parasit tanpa merusak sel inang
2.ÌýKemampuan kontak dengan parasit melalui
penetrasi sel dan jaringan inang dalam
konsentrasi yang efektif
3.ÌýMencegah timbulnya mekanisme
pencegahan secara alami dari inang seperti
pagositosis dan produksi antibodi
25. Pemilihan Zat Kemoterapeutik yang Terbaik
1.ÌýÌýToksisitas yang selektif
2.ÌýÌýÌýKepekaan patogen
3.ÌýÌýÌýAktivitas spektrum
4.ÌýÌýÌýKemunginan adanya reaksi yang merugikan
5.ÌýÌýÌýTempat infeksi dan distribusi obat dalam inang
6.ÌýÌýÌýÌýMetabolisme obat antimikroba
7.ÌýÌýÌýÌýLamanya waktu pengobatan
8.ÌýÌýÌýÌýInteraksi obat antimikroba
26. Mekanisme kerja Zat antimikroba
(antibiotik) :
1. ÌýÌýÌýÌýÌýMenghambat sintesis dinding sel
2. Merusak membran sitoplasma
3. Menghambat sintesis asam nukleat dan protein
4. Menghambat sistem kerja enzim spesifik