Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri antara lain nutrisi, media, dan kondisi fisik seperti suhu, oksigen, pH, dan lingkungan. Bakteri dibedakan menjadi autotrof, heterotrof, aerob, anaerob, dan lainnya berdasarkan kebutuhan nutrisi dan oksigen. Pertumbuhan bakteri juga dipengaruhi oleh jenis media, suhu, pH, dan kadar garam. Bakteri berkembang biak se
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan MikroorganismeRukmana Suharta
Ìý
Laporan praktikum mikrobiologi mengenai teknik pewarnaan mikroorganisme. Mahasiswa melakukan pewarnaan gram pada Escherichia coli dan mengamati bentuknya di bawah mikroskop. Hasilnya adalah E. coli berbentuk basil dan berwarna merah setelah pewarnaan gram, menunjukkan bahwa bakteri tersebut termasuk gram negatif.
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi MikrobaRukmana Suharta
Ìý
Teknik isolasi mikroba dari sampel kotoran gigi, kulit, dan rambut dilakukan dengan metode cawan tuang di atas medium TEA. Hasilnya menunjukkan adanya 1 koloni dari kotoran gigi, 11 koloni dari kulit, dan 6 koloni dari rambut, yang kemungkinan terkontaminasi oleh jamur Aspergillus dan Rhizopus.
Praktikum ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri dari berbagai sumber berdasarkan morfologi koloni. Terdapat 5 jenis bakteri yang diidentifikasi, yaitu Staphylococcus aureus, Serratia marcecens, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Sarcina lutea, dengan karakteristik berbeda seperti bentuk, ukuran, warna, dan tekstur koloni. Bakteri diisolasi menggunakan teknik quadrant streak untuk me
Pertumbuhan mikroba dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti ketersediaan nutrien, suhu, kelembaban, keasaman (pH), dan oksigen. Mikroba akan berkembangbiak dengan cepat pada kondisi yang optimal, namun pertumbuhannya akan melambat atau berhenti jika kondisinya kurang mendukung.
Uji Biuret digunakan untuk mendeteksi keberadaan ikatan peptida pada protein. Reaksi antara protein dengan larutan CuSO4 dan NaOH akan menghasilkan warna ungu bila terdapat ikatan peptida. Hasil pengamatan menunjukkan sampel taoge dan kecap seharusnya memberikan warna positif karena mengandung protein, namun hasil yang didapat berbeda dengan laboratorium sebelumnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pewarnaan bakteri. Pewarnaan bakteri digunakan untuk memperjelas morfologi dan struktur sel bakteri serta membantu identifikasi bakteri. Terdapat beberapa teknik pewarnaan seperti pewarnaan Gram, tahan asam, spora, dan kapsul yang melibatkan penggunaan zat warna kimia tertentu. Faktor seperti fiksasi, peluntur warna, dan intensifikasi pewarnaan mempengaru
1. Uji Unsur-Unsur Protein
Setelah dilakukan pengujian unsur-unsur protein, dapat disimpulkan bahwa albumin mengandung unsur protein, yaitu nitrogen dan oksigen. Susu mengandung nitrogen, hidrogen, dan oksigen. Tempe mengandung nitrogen, hidrogen, oksigen, dan karbon. Seadngkan kuning telur mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon.
2. Uji Kelarutan Albumin
Protein albumin dapat larut pada air (H2O), asam (HCl), basa (NaOH), dan garam encer (NaCO3). Karena semua campuran tidak menghasilkan endapan. Namun kelarutan protein akan berkurang jika ditambahkan garam anorganik, karena terjadi kompetisi antara garam anorganik dengan molekul protein untuk mengikat air.
3. Uji Biuret
Pada uji biuret yang menghasilkan warna soft ungu adalah albumin. Albumin mengandung dua atau lebih ikatan peptida, sehingga ikatan peptidanya panjang. Namun pada kuning telur, susu, dan tempe menghasilkan warna biru dikarenakan kadar protein setiap bahan berbeda, sehingga jumlah ikatan peptidanya berbeda. Hal ini mengakibatkan warna yang dihasilkan akan berbeda juga.
4. Uji Nnhidrin
Albumin, susu, tempe, dan kuning telur menunjukkan adanya warna ungu yang menunjukkan kadar protein tinggi karena ikatan peptidanya panjang. Warna ungu juga berarti protein tersebut mempunyai gugus asam amino bebas. Sedangkan pada arginin, warna yang dihasilkan bening artinya tidak menunjukkan adanya asam amino bebas.
Metode pewarnaan kapsul menurut Anthony digunakan untuk mengecat kapsul bakteri dengan larutan kristal violet dan terusi untuk membedakan bakteri yang memiliki kapsul dari yang tidak. Teknik ini melibatkan beberapa tahap seperti persiapan sampel, pewarnaan, dan pengamatan hasil di bawah mikroskop."
Uji kelarutan lemak dilakukan untuk mengetahui kelarutan dua sampel (mayones dan minyak bunga matahari) dalam lima pelarut berbeda (air, alkohol, eter, kloroform, dan n-heksana). Hasilnya menunjukkan bahwa kelarutan mayones sesuai urutan polaritas pelarut dari yang paling polar ke yang paling nonpolar, sedangkan kelarutan minyak bunga matahari sesuai urutan nonpolaritas pelarut. Hal ini
Makalah ini membahas tentang pengenalan alat-alat laboratorium kimia dasar yang digunakan pada praktikum. Dibahas mengenai berbagai jenis alat seperti gelas kimia, erlenmeyer, pipet, buret, tabung reaksi beserta fungsi dan cara penggunaannya. Dilakukan pengamatan terhadap beberapa alat untuk memahami fungsi dan metode penggunaannya seperti gelas kimia, kawat kasa, dan gelas ukur.
Dokumen tersebut membahas tentang syarat pertumbuhan bakteri, metode pengukuran pertumbuhan mikroorganisme, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri. Faktor-faktor tersebut meliputi sumber karbon dan nitrogen, kondisi atmosfer, suhu, pH, serta interaksi antar populasi mikroba. Bakteri dapat tumbuh pada berbagai suhu dan kelembaban tertentu, serta dapat bereproduksi melalui pembelahan bin
Uji Biuret digunakan untuk mendeteksi keberadaan ikatan peptida pada protein. Reaksi antara protein dengan larutan CuSO4 dan NaOH akan menghasilkan warna ungu bila terdapat ikatan peptida. Hasil pengamatan menunjukkan sampel taoge dan kecap seharusnya memberikan warna positif karena mengandung protein, namun hasil yang didapat berbeda dengan laboratorium sebelumnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pewarnaan bakteri. Pewarnaan bakteri digunakan untuk memperjelas morfologi dan struktur sel bakteri serta membantu identifikasi bakteri. Terdapat beberapa teknik pewarnaan seperti pewarnaan Gram, tahan asam, spora, dan kapsul yang melibatkan penggunaan zat warna kimia tertentu. Faktor seperti fiksasi, peluntur warna, dan intensifikasi pewarnaan mempengaru
1. Uji Unsur-Unsur Protein
Setelah dilakukan pengujian unsur-unsur protein, dapat disimpulkan bahwa albumin mengandung unsur protein, yaitu nitrogen dan oksigen. Susu mengandung nitrogen, hidrogen, dan oksigen. Tempe mengandung nitrogen, hidrogen, oksigen, dan karbon. Seadngkan kuning telur mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon.
2. Uji Kelarutan Albumin
Protein albumin dapat larut pada air (H2O), asam (HCl), basa (NaOH), dan garam encer (NaCO3). Karena semua campuran tidak menghasilkan endapan. Namun kelarutan protein akan berkurang jika ditambahkan garam anorganik, karena terjadi kompetisi antara garam anorganik dengan molekul protein untuk mengikat air.
3. Uji Biuret
Pada uji biuret yang menghasilkan warna soft ungu adalah albumin. Albumin mengandung dua atau lebih ikatan peptida, sehingga ikatan peptidanya panjang. Namun pada kuning telur, susu, dan tempe menghasilkan warna biru dikarenakan kadar protein setiap bahan berbeda, sehingga jumlah ikatan peptidanya berbeda. Hal ini mengakibatkan warna yang dihasilkan akan berbeda juga.
4. Uji Nnhidrin
Albumin, susu, tempe, dan kuning telur menunjukkan adanya warna ungu yang menunjukkan kadar protein tinggi karena ikatan peptidanya panjang. Warna ungu juga berarti protein tersebut mempunyai gugus asam amino bebas. Sedangkan pada arginin, warna yang dihasilkan bening artinya tidak menunjukkan adanya asam amino bebas.
Metode pewarnaan kapsul menurut Anthony digunakan untuk mengecat kapsul bakteri dengan larutan kristal violet dan terusi untuk membedakan bakteri yang memiliki kapsul dari yang tidak. Teknik ini melibatkan beberapa tahap seperti persiapan sampel, pewarnaan, dan pengamatan hasil di bawah mikroskop."
Uji kelarutan lemak dilakukan untuk mengetahui kelarutan dua sampel (mayones dan minyak bunga matahari) dalam lima pelarut berbeda (air, alkohol, eter, kloroform, dan n-heksana). Hasilnya menunjukkan bahwa kelarutan mayones sesuai urutan polaritas pelarut dari yang paling polar ke yang paling nonpolar, sedangkan kelarutan minyak bunga matahari sesuai urutan nonpolaritas pelarut. Hal ini
Makalah ini membahas tentang pengenalan alat-alat laboratorium kimia dasar yang digunakan pada praktikum. Dibahas mengenai berbagai jenis alat seperti gelas kimia, erlenmeyer, pipet, buret, tabung reaksi beserta fungsi dan cara penggunaannya. Dilakukan pengamatan terhadap beberapa alat untuk memahami fungsi dan metode penggunaannya seperti gelas kimia, kawat kasa, dan gelas ukur.
Dokumen tersebut membahas tentang syarat pertumbuhan bakteri, metode pengukuran pertumbuhan mikroorganisme, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri. Faktor-faktor tersebut meliputi sumber karbon dan nitrogen, kondisi atmosfer, suhu, pH, serta interaksi antar populasi mikroba. Bakteri dapat tumbuh pada berbagai suhu dan kelembaban tertentu, serta dapat bereproduksi melalui pembelahan bin
Makalah ini membahas persamaan garis singgung parabola melalui dua kondisi, yaitu titik puncak (0,0) dan titik puncak (a,b). Penjelasan mencakup rumus persamaan garis singgung dan contoh soal latihan. Tujuan makalah adalah memberikan pemahaman tentang persamaan garis singgung parabola.
Sterilisasi, Desinfektan, dan FermentasiHayatun Nufus
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi, yaitu proses untuk membebaskan alat-alat atau bahan-bahan dari segala bentuk kehidupan terutama mikroba. Hal ini dapat dilakukan secara fisik, kimia, atau mekanik menggunakan pemanasan, radiasi, desinfektan, atau penyaringan. Dokumen juga menjelaskan berbagai metode dan faktor yang mempengaruhi proses sterilisasi dan desinfeksi.
Dokumen tersebut menyajikan karakteristik umum Salmonella spp sebagai bakteri Gram negatif, anaerob fakultatif, sensitif pada pH rendah, dapat menginfeksi saluran pencernaan hewan dan manusia, serta ditemukan pada berbagai jenis makanan seperti daging, telur, susu.
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiEllie Sirait
Ìý
Sterilisasi merupakan proses penting dalam fermentasi dan penelitian mikrobiologi untuk memusnahkan mikroorganisme tidak diinginkan. Terdapat berbagai teknik sterilisasi bergantung pada objek yang akan disterilkan, seperti cairan disterilkan dengan panas di autoclave sedangkan padatan seperti peralatan laboratorium disterilkan dengan panas atau radiasi UV. Keamanan merupakan hal penting dalam laboratorium mikrobiologi untuk mence
Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan antara Archaebacteria dan Eubacteria. Archaebacteria memiliki membran lipid yang berbeda dan tidak mengandung peptidoglikan pada dinding selnya, berbeda dengan Eubacteria. Dokumen juga menjelaskan ciri-ciri dan klasifikasi Archaebacteria serta Eubacteria.
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor ...Fransiska Puteri
Ìý
Dokumen tersebut membahas pengaruh berbagai faktor abiotik dan faktor tumbuh terhadap mikroorganisme, seperti suhu, kelembapan, pH, cahaya, tekanan, oksigen, dan berbagai zat kimia. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan, kelangsungan hidup, dan kematian mikroorganisme.
Dokumen ini membahas tentang kategori dan jenis-jenis sumberdaya ikan di perairan Indonesia berdasarkan statistik perikanan. Ada lima kategori ikan utama yaitu ikan bersirip, binatang berkulit keras, binatang berkulit lunak, binatang air lain, dan tanaman air. Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik dan jenis-jenis penting dari kategori ikan bersirip seperti ikan sebelah dan ikan lidah.
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positiflissura chatami
Ìý
Dokter Hans Christian Gram mengembangkan teknik perwarnaan untuk membedakan jenis bakteri berdasarkan ketebalan lapisan peptidoglikan dalam dinding selnya, di mana bakteri berwarna ungu dikelompokkan sebagai Gram positif dan merah sebagai Gram negatif.
Dokumen tersebut membahas tentang media mikrobiologi, termasuk definisi dan tujuan
pembuatan media, klasifikasi media berdasarkan komposisi dan fungsi, serta jenis-jenis media
yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengisolasi mikroorganisme tertentu.
Praktikum ini membuat medium PDA alami untuk membiakan bakteri. Tahapannya meliputi: (1) merebus kentang dan campuran nutrisi lain, (2) menambahkan agar, (3) mensterilisasi larutan di autoklaf, (4) memasukkan medium ke laminar air flow. Medium PDA alami berfungsi sebagai media tumbuh bakteri dan jamur dengan sumber karbon dari kentang dan dextrose.
Teks tersebut membahas tentang isolasi bakteri untuk mendapatkan kultur murni yang terdiri dari satu jenis bakteri. Beberapa metode isolasi yang disebutkan adalah pengenceran, penuangan, pengesekan, dan pengucilan satu sel. Metode-metode tersebut bertujuan memisahkan satu jenis bakteri dari campuran bakteri lainnya.
Media dan nutrisi merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri. Bakteri membutuhkan berbagai jenis nutrisi seperti karbon, nitrogen, vitamin, mineral, dan air untuk dapat tumbuh. Jenis media yang digunakan bergantung pada karakteristik bakteri yang akan dibiakkan. Media dapat berupa cair, padat, atau kering, serta memiliki fungsi seperti umum, selektif, diferensial, atau penghit
Makalah ini membahas tentang kebutuhan nutrisi dan pertumbuhan mikroorganisme. Mikroorganisme membutuhkan nutrisi seperti karbon, nitrogen, fosfor, dan sulfur untuk pertumbuhan dan reproduksi. Terdapat empat fase pertumbuhan mikroba yaitu fase lag, fase eksponensial, fase stasioner, dan fase kematian. Pengendalian pertumbuhan mikroba dilakukan untuk mencegah penyakit dan gangguan, serta dapat dil
Sistem enam kingdom oleh Carl Woose membahas tentang perbedaan antara eukariota dan prokariota, serta mengelompokkan bakteri ke dalam dua kingdom yaitu Monera dan Archaea. Bakteri memiliki berbagai struktur tubuh dan cara reproduksi seperti pembelahan biner, transformasi, konjugasi, dan transduksi. Bakteri juga dikelompokkan berdasarkan bentuk, alat gerak, cara memperoleh makanan, dan kebutuhan oksigen. Beberapa bakteri berperan penting
Potato Dextrose Agar merupakan salah satu media yang banyak digunakan untuk membiakkan suatu mikroorganisme, baik itu berupa bakteri/fungi, bakteri, maupun sel makhluk hidup. Potato Dextrose Agar merupakan paduan yang sesuai untuk menumbuhkan biakan. Karena ekstrak potato (kentang) merupakan sumber karbohidrat, dextrose (gugusan gula, baik itu monosakarida atau polysakarida) sebagai tambahan nutrisi bagi biakan ,sedangkan agar merupakan bahan media/tempat tumbuh bagi biakan yang baik, karena mengandung cukup air.
Bakteri adalah mikroorganisme uniseluler yang ada di seluruh lingkungan, termasuk di tanah, air, dan dalam tubuh makhluk hidup. Mereka memainkan peran penting dalam berbagai proses biologis, dan manfaat nutrisi bagi bakteri sangat penting untuk kelangsungan hidup mereka. Dalam konteks ini, mari kita bahas lebih lanjut mengenai manfaat nutrisi bagi bakteri dan cara mereka memperoleh nutrisi.
Manfaat Nutrisi bagi Bakteri:
Nutrisi adalah sumber energi dan bahan bakar bagi pertumbuhan dan reproduksi bakteri. Nutrisi penting bagi bakteri karena mereka membutuhkan unsur-unsur tertentu untuk memenuhi kebutuhan biokimia mereka. Nutrisi yang baik dapat mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup bakteri serta membantu mereka menjalankan fungsi-fungsi seperti fermentasi, respirasi, dan sintesis seluler.
Cara Bakteri Memperoleh Nutrisi:
Bakteri memperoleh nutrisi dengan beberapa cara, tergantung pada jenisnya. Berikut adalah beberapa metode umum yang digunakan oleh bakteri untuk mendapatkan nutrisi:
Nutrisi Heterotrofik: Beberapa bakteri adalah heterotrof, yang berarti mereka mendapatkan nutrisi dari sumber organik lain. Mereka bisa menjadi parasit (memperoleh nutrisi dari organisme lain) atau saprofit (menguraikan bahan organik mati). Contoh: E. coli.
Nutrisi Autotrofik: Sebagian bakteri adalah autotrof, yang berarti mereka mampu membuat nutrisi mereka sendiri dari sumber-sumber anorganik seperti karbon dioksida dan senyawa anorganik lainnya. Contoh: Bakteri fotosintesis seperti Cyanobacteria.
Nutrisi Mixotrofik: Beberapa bakteri memiliki kemampuan untuk menggabungkan sumber nutrisi organik dan anorganik. Ini memungkinkan mereka untuk bertahan dalam kondisi berubah-ubah.
Pertukaran Genetik Horizontal: Bakteri juga dapat memperoleh gen-gen yang memungkinkan mereka memetabolisme nutrisi tertentu melalui pertukaran genetik horizontal, seperti konjugasi, transformasi, atau transduksi.
Endosimbiosis: Beberapa bakteri telah berkembang menjadi organel di dalam sel eukariotik, seperti mitokondria dan kloroplas. Mereka memperoleh nutrisi dari inang mereka dan memberikan manfaat kepada inang dalam bentuk energi.
Demikianlah, bakteri memiliki beragam cara untuk memperoleh nutrisi yang sangat penting bagi kelangsungan hidup dan perkembangan mereka. Pemahaman mengenai manfaat nutrisi bagi bakteri dan cara mereka memperolehnya merupakan pengetahuan penting dalam studi mikrobiologi dan ekologi mikroba.
untuk link pembelian di bawah ini
SHOPPE
https://shp.ee/73dvxpv
TOKOPEDIA
https://tokopedia.link/27tNR8drRDb
WHATSAPP
0821-3004-0533
atau bisa datang ke tempat : https://maps.app.goo.gl/8RHo6rEKMk8w4yMZ8
bit.ly/S5wPNG
bit.ly/46CPuVA
nutrisi Mikroba adalah,sumber nutrisi mikroba
kebutuhan nutrisi bakteri,jurnal nutrisi mikroba pdf
makalah nutrisi mikroorganisme,pengaruh nutrisi terhadap pertumbuhan bakteri,
nutrisi mikroba pd
Makalah ini membahas tentang kebutuhan nutrisi mikroorganisme, proses pertumbuhan sel mikroba, dan metode pengendalian pertumbuhan mikroba. Mikroorganisme membutuhkan nutrisi seperti karbon, nitrogen, fosfor, dan sulfur untuk pertumbuhan dan reproduksi. Pertumbuhan sel mikroba melalui fase lag, fase eksponensial, dan fase kematian. Pengendalian pertumbuhan mikroba dapat dilakukan dengan sterilisasi,
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Bakteri
1. Nutrisi
2. Media
3. Kondisi fisik: suhu, oksigen, pH, lingkungan
1. Nutrisi untuk bakteri : diperlukan untuk
pertumbuhan dan fungsinya yang normal. Sehingga
diketahui beberapa tipe nutrisi bakteri :
Autotrof
heterotrof
Fotoautotrof
kemoautotrof
2. 2. Kebutuhan nitrogen untuk bakteri. Beberapa tipe bakteri
menggunakan senyawa nitrogen anorganik dan yang lain
membutuhkan nitrogen organik
3. Kebutuhan belerang (sulfur) dan fosfor untuk bakteri berasal
dari senyawa sulfur organik, sedangkan fosfor diberikan sebagai
fosfat yaitu garam-garam fosfat
4. Kebutuhan beberapa unsur logam, natrium, kalium, kalsium,
magnesium, mangan, besi, seng, tembaga dan kobalt untuk
pertumbuhan yang normal. Jumlah yang dibutuhkan amat kecil
dalam ppm
5. Kebutuhan vitamin. Beberapa bakteri mampu memenuhi
kebutuhan vitaminnya dari senyawa-senyawa lain di dalam
medium.
6. Kebutuhan air untuk fungsi metabolik dan pertumbuhannya.
3. BAKTERI AUTOTROF
Yunani, auto=diri; trophos= memakan) adalah bakteri
yang mampu membuat makanannya sendiri. Bakteri
autrof dibedakan dalam dua kelompok berdasarkan
asal energi untuk mensintesis makanannya, yaitu
fotoautotrof dan kemoautotrof
Bakteri fotoautotrof
Adalah bakteri yang menggunakan energi cahaya
matahari untuk membuat makanannya. Jenis pigmen
bakteri autotrof utama adalah klorofil dan karoten.
Contoh: Thiocystis sp bakteri memperoleh makanannya
melalui proses fotosintesis
4. Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang
menggunakan energi kimia untuk mensintesis
makanannya. Energi kimia diperoleh dari proses
oksidasi senyawa anorganik. Contoh:
Nitrosomonas dan Nitrosococcus (bakteri nitrit) yang
mengoksidasi senyawa amonia menjadi ion nitrit
Nitrobacter (bakteri nitrat) mengoksidasi ion nitrit
menjadi ion nitrat
Gallionella (bakteri besi) mengoksidasi ion fero menjadi
ion feri.
Hydrogenobacter (bakteri hydrogen) yang
mengoksidasi gas hydrogen menjadi air
5. BAKTERI HETEROTROF
(Yunani, hetero= yang lain, trophos =memakan) adalah
bakteri yang makanannya berupa senyawa organik dari
organisme lain. Bakteri heterotrof terbagi menjadi
bakteri saprofit dan bakteri parasit.
Bakteri Saprofit
Adalah bakteri yang memperoleh makanan dari sisa-
sisa organisme atau produk organisme lain. Sisa-sisa
organisme, misalnya daun yang gugur dan kotoran
hewan, sedangkan produk organisme, misalnya susu
dan daging. Sisa organisme atau produk organisme
yang mengandung bakteri akan mengalami proses
penguraian.
6. Bakteri saprofit merupakan salah satu organisme
pengurai (decomposer) di alam. Contoh bakteri saprofit
adalah E. coli, Lactobacillus bulgaricus dan
Mycobacterium (bakteri pengurai sampah)
Bakteri parasit.
Adalah bakteri yang memperoleh makanan dari
inangnya. Inang tempat hidup bakteri adalah
tumbuhan, hewan atau manusia.
Jika menimbulkan penyakit pada inangnya, maka
bakteri disebut bakteri pathogen. Contoh:
Mycobacterium tuberculosis ; Bacillus anthracis dan
Clostridium tetani
7. Berdasarkan kebutuhan oksigen untuk merombak
makanannya agar memperoleh energi, bakteri dapat
dibedakan menjadi bakteri aerob dan anaerob
Bakteri aerob
adalah bakteri yang membutuhkan oksigen untuk
memperoleh energi.
Contoh: Nitrosomonas, Nitrosococcus, dan Nitrobacter
Bakteri anaerob
adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk
memperoleh energinya. Enegi diperoleh dari proses
perombakan senyawa organik tanpa menggunakan oksigen
yang disebut fermentasi. Bakteri anaerob dibedakan menjadi
anaerob obligat dan fakultatif
8. Bakteri anaerob obligat
Hanya dapat hidup jika tidak ada oksigen. Oksigen
merupakan racun.
Contoh : bakteri belerang, bakteri metana
(Methanobacterium), Micrococcus
denitrificans, Clostridium botulinum dan Clostridium
tetani
Bakteri anaerob fakultatif
dapat hidup jika ada ataupun tidak ada oksigen.
Contoh : E. coli dan Lactobacillus
9. II. MEDIA PERTUMBUHAN BAKTERI
Untuk menumbuhkan dan mengembang biakan mikroba
diperlukan suatu substansi yang disebut media
Media dapat dibuat dari bahan alam seperti
toge, kentang, wortel, daging, telur, susu ataupun dari bahan
buatan yaitu senyawa kimia organik ataupun anorganik
Syarat Media :
1. Mengandung semua unsur hara yang diperlukan
2. Memenuhi semua faktor yang dibutuhkan oleh
mikroba, seperi pH
3. Harus dalam keadaan steril
Bentuk, susunan dan sifat media
Bentuk media ditentukan oleh ada tidaknya penambahan zat
pemadat seperti agar, gelatin dsb
10. Dikenal tiga bentuk media
1. Media cair (kaldu cair), tidak ditambahkan zat
pemadat, dipergunakan untuk bakteri atau ragi
2. Media padat : menggunakan agar, merupakan media umum
yang dipergunakan untuk pertumbuhan bakteri heterotrof, ragi
dan jamur
3.Media semi padat atau semi cair: penambahan zat padat
50%, dipergunakan untuk pertumbuhan mikroba yang banyak
memerlukan air, anaerobik atau fakultatif
Susunan Media
Mengandung air, protein, asam amino, energi dan vitamin dapat
berbentuk :
1. Media alami : disusun oleh bahan
alami, kentang, daging, susu, telur dll
2. Media sintetik, disusun dari senyawa kimia
3. Media semi sintetis, media yang disusun berdasarkan
campuarn bahan alami dan bahan sintetis
11. Kaldu nutrisi untuk pertumbuhan bakteri terdiri dari pepton, ekstrak
daging, NaCl dan aquades. Agar toge untuk pertumbuhan jamur/ragi
dan agar wortel untuk pertumbuhan ragi dan beberapa jenis jamur
Sifat media : tujuan lain penggunaan media yaitu untuk
isolasi, seleksi, evaluasi dan diferensiasi biakan yang didapat, artinya
penggunaan zat tertentu yang mempunyai pengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembang biakan. Setiap media mempunyai sifat
(spesifikasi) tersendiri sesuai dengan maksudnya.
Pembagian media berdasarkan sifat :
1. Media umum , contoh nutrien agar dan agar kentang dekstrosa
2. Media pengaya
3. Media selektif
4. Media differensial
5.Media penguji
6. Media perhitungan
12. Media umum
digunakan untuk pertumbuhan dan perkembang biakan satu atau lebih
kelompok mikroba secara umum, seperti agar kaldu nutrisi untuk
bakteri , agar kentang dekstrosa untuk jamur
Media Pengaya
Dipergunakan dengan maksud memberikan kesempatan terhadap
suatu jenis atau kelompok mikroba untuk tumbuh dan berkembang
lebih cepat dari jenis/kelompok lainnya yang sama-sama berada di
dalam satu bahan. Misalnya untuk memisahkan bakteri penyebab tifus
dari feses manusia.
Media selektif
Media yang hanya dapat ditumbuhi oleh satu atau lebih jenis mikroba
tertentu tetapi akan menghambat atau mematikan untuk jenis-jenis
lainnya . Contoh : menia SS (Salmonella-Shigella)
13. Media Differensial
Media yang dipergunakan untuk menumbuhkan mikroba tertentu
serta penentuan sifat-sifatnya seperti media agar darah yang
dipergunakan untuk pertumbuhan bakteri hemolitik, sehingga bakteri
non hemolitik tidak dapat tumbuh atau dihambat.
Media penguji
yaitu media yang dipergunakan untuk pengujian senyawa atau benda
tertentu dengan bantuan mikroba. Misalnya media penguji vitamin,
asam amino, antibiotika, residu pestisida. Media ini mengandung
senyawa dasar untuk pertumbuhan dan perkembang biakan mikroba
juga ditambahkan sejumla senyawa tertentu yang akan diuji
Media Perhitungan
Dipergunakan untuk menghitung jumlahmikroba pada suatu bahan.
Media ini dapat berbetuk media umum, media selektif, media
differensial atau media penguji
14. III. Kondisi Fisik
A. SUHU : proses pertumbuhan tergantung pada reaksi
kimiawi dan laju reaksi kimia dipengaruhi oleh suhu.
Sehingga pertumbuhan bakteri sangat dipengaruhi oleh
suhu.
Berdasarkan suhu, bakteri dibagi menjadi beberapa
kelompok diantaranya :
1. Psikrofil, bakteri yang tumbuh pada suhu 0 – 30oC
2. Mesofil, merupakan kelompok bakteri yang tumbuh
pada suhu 25-40oC
3. Termofil, yaitu bakteri yang tumbuh pada suhu 50oC
atau lebih
15. B. OKSIGEN
Gas utama yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
ialah oksigen dan karbon dioksida. Berdasarkan
kebutuhan oksigen, bakteri dibagi menjadi empat
kelompok, yaitu :
1. Aerobik yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen
2. Anaerobik yaitu bakteri yang dapat tumbuh tanpa
oksigen
3. Anaerobik fakultatif yaitu bakteri yang dapat tumbuh
pada keadaan aerob maupun anaerob
4. Mikroaerofilik yaitu bakteri yang tumbuh baik bila
ada oksigen bebas dalam jumlah kecil
5. Kapnofilik yaitu bakteri yang membutuhkan CO2
16. C. pH
Untuk pertumbuhan bakteri membutuhkan pH optimum
terletak antara 6,5 dan 7,5, Tetapi ada beberapa bakteri yang
dapat tumbuh pada pH rendah, atau tumbuh pada pH tinggi
(basa)
Kondisi fisik perlu dipertimbangkan di dalam penyediaan
kondisi optimum untuk pertumbuhan bakteri
Pada kondisi lain, yaitu pada konsentrasi garam tinggi dikenal
bakteri halofilik yaitu bakteri yang dapat hidup pada air asin
di laut.
Mikroorgansime yang membutuhkan konsentrasi garam tinggi
untuk pertumbuhannya disebut halofil obligat
Bakteri yang dapat tumbuh pada keadaan tanpa garam
maupun mengandung garam disebut halofil fakultatif
17. REPRODUKSI BAKTERI
Bakteri berkembang biak secara aseksual yaitu dengan
pembelahan diri menjadi dua (binary fission) dan secara
konyugasi. Sel-sel akan memanjang dan apabila sudah
mencapai dua kali ukuran normal akan membelah di bagian
tengah menjadi dua sel yang selanjutnya akan mengalami
pembelahan.
Seksual yaitu pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya.
Pertukaran materi genetik disebut rekomendasi genetik atau
rekomendasi DNA
Rekombinasi genetik menghasilkan dua sel bakteri yang masing-
masing memiliki kombinasi materi genetik dari dua sel induk.
Rekombinasi dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu :
Transformasi, Transduksi dan Konyugasi
18. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik bahkan satu
gen saja dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya c/
Streptococcus pneumonia; Neiseeria gonorrhoeae; Bacillus dan
Rhizobium
Transduksi adalah pemindahan sedikit materi genetik satu sel bakteri
ke bakteri lainnya dengan perantara organisme lainnya yaitu
bakteriophage
Konyugasi : terjadi penggabungan gen antara dua sel. Sel bakteri
mempunyai plasmid yang membawa gen disebut faktor sek,
memberikan gen tersebut kepada sel yang tidak mempunyai faktor
sek. Faktor sek tersebut diberikan melalui jembatan sitoplasma yang
terbentuk diantara dua sel. Jembatan sitoplasma yang
menghubungkan dua sel itu disebut pili sek.
Jenis kelamin bakteri tidak dapat ditentukan, hanya saja bakteri yang
memberikan DNA disebut jantan dan sebaliknya bakteri penerima DNA
disebut betina.