Dokumen tersebut membahas tentang retardasi mental dan kedaruratan psikiatrik. Retardasi mental dapat disebabkan oleh faktor keturunan atau tidak diketahui, dan dibagi menjadi beberapa tingkatan berat. Kedaruratan psikiatrik meliputi keadaan gaduh-gelisah yang disebabkan oleh berbagai gangguan mental, serta percobaan bunuh diri yang dibedakan menurut tingkat ancaman dan pelaksanaannya.
Retardasi mental adalah kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan dan kesulitan beradaptasi. Terdapat beberapa tingkatan retardasi mental berdasarkan nilai IQ, yaitu ringan, sedang, berat, dan sangat berat. Faktor risikonya meliputi genetik, sosial ekonomi, lingkungan, dan medis. Penatalaksanaannya meliputi tatalaksana medis, pendidikan khusus, konseling, dan pencegahan primer maupun
Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus - TunalarasCindy Loventa
油
Dokumen tersebut membahas tentang anak tunalaras, termasuk pengertian, penyebab, klasifikasi, karakteristik psikologis, perkembangan emosi, perilaku hiperaktif, motorik kasar, dan permainan. Dokumen ini memberikan informasi mengenai ciri-ciri dan penanganan anak yang mengalami gangguan emosi dan sosial.
Teks tersebut membahas sejarah dan perkembangan pengertian gangguan ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder) secara singkat, mulai dari istilah awal "Minimal Brain Damage" hingga pengertian saat ini sebagai gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas. Teks juga menjelaskan penyebab dan gejala ADHD serta proses diagnosisnya.
Retardasi mental adalah gangguan perkembangan jiwa yang ditandai dengan terjadinya keterlambatan keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada tingkat kecerdasan secara menyeluruh. Retardasi mental dibedakan menjadi ringan, sedang, berat, dan sangat berat berdasarkan kisaran IQ dan tingkat keterampilan yang dapat dicapai. Sebagian besar kasus retardasi mental disebabkan oleh etiologi organik.
Asuhan keperawatan pada anak dan remajaRama Laweru
油
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada gangguan jiwa pada anak dan remaja. Isinya meliputi epidemiologi, jenis-jenis gangguan seperti autisme dan ADHD, etiologi, serta penatalaksanaan keperawatan seperti pengkajian, diagnosis, perencanaan, dan implementasi seperti BHSP, terapi bermain, dan edukasi kepada keluarga.
Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)Mas Tri Sragen
油
Dokumen tersebut membahas tentang deteksi dini ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders) pada anak, termasuk definisi, gejala, penyebab, dan faktor resiko ADHD. ADHD ditandai dengan ketidakmampuan anak untuk fokus dan konsentrasi serta aktivitas berlebihan."
Dokumen tersebut membahas tentang tunalaras (gangguan emosi tingkat lanjut) dan layanan pendidikan bagi anak tunalaras. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi dan klasifikasi tunalaras, penyebab, karakteristik, alat pendidikan, hambatan, dampak, model layanan, dan kondisi penyelenggaraan pendidikan untuk anak tunalaras di Indonesia dan Banten.
Autisme adalah gangguan perkembangan fungsi otak yang kompleks dan bervariasi, dengan gejala yang sudah muncul sebelum usia 3 tahun. Terdapat beberapa faktor penyebabnya seperti gangguan neurobiologis, genetik, infeksi, dan lingkungan. Gejala utamanya adalah kesulitan berkomunikasi, berinteraksi sosial, dan memiliki indra yang sensitif. Penanganannya meliputi terapi individual dan obat-obatan untuk mengurangi ge
Dokumen tersebut membahas tentang autisme pada anak, mencakup pengertian, ciri-ciri, penyebab, dan gejala autisme. Secara khusus membahas gangguan perkembangan yang dialami anak autis dalam komunikasi, interaksi sosial, dan pola perilaku.
Masalah kesehatan reproduksi remaja meliputi berbagai masalah fisik, mental, dan perilaku yang dihadapi remaja. Masalah fisik seperti gangguan pertumbuhan, kelainan ortopedi, infeksi menular seksual. Masalah mental seperti depresi dan bunuh diri. Masalah perilaku berisiko seperti merokok, penyalahgunaan narkoba, hubungan seks pra nikah. Penanganannya meliputi terapi, konseling, pencegahan, dan rujuk
Dokumen tersebut membahas tentang hiperaktif atau ADHD pada anak, termasuk gejala, faktor penyebab, dan cara menangani kondisi tersebut. Anak hiperaktif memiliki konsentrasi yang pendek, mudah bertindak berdasarkan impuls, dan sering bersikap aktif berlebihan. Faktor penyebabnya meliputi neurologi, makanan, lingkungan, dan keluarga. Penanganannya meliputi pendekatan perilaku, terapi, obat, dan dukungan
Dokumen tersebut membahas tentang penyebab dan ciri-ciri tingkah laku kanak-kanak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Ia menjelaskan bahwa ADHD dipengaruhi oleh faktor genetik dan neurobiologi, seperti aktivitas lobus frontal otak. Dokumen juga membahas beberapa teori sebelumnya mengenai penyebab ADHD seperti kecelakaan otak, zat tambahan makanan, dan faktor lingkungan seperti merokok dan konsumsi alkohol sel
Dokumen tersebut membahas tentang retardasi mental yang merupakan kelainan fungsi intelektual subnormal yang terjadi pada masa perkembangan dan berhubungan dengan gangguan maturasi, proses belajar, dan penyesuaian sosial. Retardasi mental dapat disebabkan oleh faktor prenatal, perinatal, dan pasca natal dan ditandai dengan IQ di bawah rata-rata dan keterbatasan fungsi adaptif. Penatalaksanaannya meliputi diagnosis, pengkajian, dan intervensi
Gangguan mental emosional pada anak usia diniJoni Iswanto
油
Survei menunjukkan bahwa satu dari lima anak di bawah 18 tahun memiliki masalah kesehatan mental dan emosional, dan rentan menjadi pecandu narkoba. Gangguan mental dan emosional sering ditemukan pada anak usia 6 tahun ke bawah, termasuk retardasi mental, gangguan berbicara, autisme, ADHD, gangguan makan, tidur, dan lainnya. Namun orangtua kurang mengenali gejala awal dan enggan memeriks
Dokumen tersebut membahas tentang autisme pada anak dan nutrisi yang dianjurkan untuk anak autis, khususnya produk 4Life Transfer Factor. Dokumen menjelaskan penyebab, gejala, dan diagnosis autisme, serta manfaat dan harga produk 4Life Transfer Factor.
Teks tersebut membahas sejarah dan perkembangan pengertian gangguan ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder) secara singkat, mulai dari istilah awal "Minimal Brain Damage" hingga pengertian saat ini sebagai gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas. Teks juga menjelaskan penyebab dan gejala ADHD serta proses diagnosisnya.
Retardasi mental adalah gangguan perkembangan jiwa yang ditandai dengan terjadinya keterlambatan keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada tingkat kecerdasan secara menyeluruh. Retardasi mental dibedakan menjadi ringan, sedang, berat, dan sangat berat berdasarkan kisaran IQ dan tingkat keterampilan yang dapat dicapai. Sebagian besar kasus retardasi mental disebabkan oleh etiologi organik.
Asuhan keperawatan pada anak dan remajaRama Laweru
油
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada gangguan jiwa pada anak dan remaja. Isinya meliputi epidemiologi, jenis-jenis gangguan seperti autisme dan ADHD, etiologi, serta penatalaksanaan keperawatan seperti pengkajian, diagnosis, perencanaan, dan implementasi seperti BHSP, terapi bermain, dan edukasi kepada keluarga.
Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)Mas Tri Sragen
油
Dokumen tersebut membahas tentang deteksi dini ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders) pada anak, termasuk definisi, gejala, penyebab, dan faktor resiko ADHD. ADHD ditandai dengan ketidakmampuan anak untuk fokus dan konsentrasi serta aktivitas berlebihan."
Dokumen tersebut membahas tentang tunalaras (gangguan emosi tingkat lanjut) dan layanan pendidikan bagi anak tunalaras. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi dan klasifikasi tunalaras, penyebab, karakteristik, alat pendidikan, hambatan, dampak, model layanan, dan kondisi penyelenggaraan pendidikan untuk anak tunalaras di Indonesia dan Banten.
Autisme adalah gangguan perkembangan fungsi otak yang kompleks dan bervariasi, dengan gejala yang sudah muncul sebelum usia 3 tahun. Terdapat beberapa faktor penyebabnya seperti gangguan neurobiologis, genetik, infeksi, dan lingkungan. Gejala utamanya adalah kesulitan berkomunikasi, berinteraksi sosial, dan memiliki indra yang sensitif. Penanganannya meliputi terapi individual dan obat-obatan untuk mengurangi ge
Dokumen tersebut membahas tentang autisme pada anak, mencakup pengertian, ciri-ciri, penyebab, dan gejala autisme. Secara khusus membahas gangguan perkembangan yang dialami anak autis dalam komunikasi, interaksi sosial, dan pola perilaku.
Masalah kesehatan reproduksi remaja meliputi berbagai masalah fisik, mental, dan perilaku yang dihadapi remaja. Masalah fisik seperti gangguan pertumbuhan, kelainan ortopedi, infeksi menular seksual. Masalah mental seperti depresi dan bunuh diri. Masalah perilaku berisiko seperti merokok, penyalahgunaan narkoba, hubungan seks pra nikah. Penanganannya meliputi terapi, konseling, pencegahan, dan rujuk
Dokumen tersebut membahas tentang hiperaktif atau ADHD pada anak, termasuk gejala, faktor penyebab, dan cara menangani kondisi tersebut. Anak hiperaktif memiliki konsentrasi yang pendek, mudah bertindak berdasarkan impuls, dan sering bersikap aktif berlebihan. Faktor penyebabnya meliputi neurologi, makanan, lingkungan, dan keluarga. Penanganannya meliputi pendekatan perilaku, terapi, obat, dan dukungan
Dokumen tersebut membahas tentang penyebab dan ciri-ciri tingkah laku kanak-kanak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Ia menjelaskan bahwa ADHD dipengaruhi oleh faktor genetik dan neurobiologi, seperti aktivitas lobus frontal otak. Dokumen juga membahas beberapa teori sebelumnya mengenai penyebab ADHD seperti kecelakaan otak, zat tambahan makanan, dan faktor lingkungan seperti merokok dan konsumsi alkohol sel
Dokumen tersebut membahas tentang retardasi mental yang merupakan kelainan fungsi intelektual subnormal yang terjadi pada masa perkembangan dan berhubungan dengan gangguan maturasi, proses belajar, dan penyesuaian sosial. Retardasi mental dapat disebabkan oleh faktor prenatal, perinatal, dan pasca natal dan ditandai dengan IQ di bawah rata-rata dan keterbatasan fungsi adaptif. Penatalaksanaannya meliputi diagnosis, pengkajian, dan intervensi
Gangguan mental emosional pada anak usia diniJoni Iswanto
油
Survei menunjukkan bahwa satu dari lima anak di bawah 18 tahun memiliki masalah kesehatan mental dan emosional, dan rentan menjadi pecandu narkoba. Gangguan mental dan emosional sering ditemukan pada anak usia 6 tahun ke bawah, termasuk retardasi mental, gangguan berbicara, autisme, ADHD, gangguan makan, tidur, dan lainnya. Namun orangtua kurang mengenali gejala awal dan enggan memeriks
Dokumen tersebut membahas tentang autisme pada anak dan nutrisi yang dianjurkan untuk anak autis, khususnya produk 4Life Transfer Factor. Dokumen menjelaskan penyebab, gejala, dan diagnosis autisme, serta manfaat dan harga produk 4Life Transfer Factor.
bantu motorik, komunikasi, belajar
Kurikulum: kurikulum nasional tapi disesuaikan
Evaluasi: kuantitatif dan kualitatif
Sarana: kursi roda, tripod, alat bantu lainnya
Guru: dilatih khusus mengajar anak CP
Orang tua: dilibatkan dalam proses pembelajaran
Inklusi: anak CP belajar bersama tetapi mendapat perlakuan khusus
Itulah penanganan anak CP di sekolah umum
The document is a menu in Indonesian created by Agus Suprayogi. It lists different sections such as "DIET AUTISME" (Autism Diet), "SOAL" (Questions), and "MANAKAH YANG BOLEH DIKONSUMSI" (What Can Be Consumed). Each section is repeated multiple times and appears to provide navigation to different subsections or pages within the larger document.
1. Autisme adalah gangguan perkembangan yang ditandai dengan kesulitan dalam berinteraksi sosial dan komunikasi, serta pola perilaku yang terbatas dan berulang. 2. Penyebab autisme belum diketahui pasti namun dipengaruhi faktor genetik, biologis dan lingkungan. 3. Gejala autisme muncul sebelum usia 3 tahun dan berupa gangguan komunikasi, interaksi sosial, serta pola perilaku dan minat yang terbatas.
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMARatih Aini
油
Teknik relaksasi otot progresif dapat membantu mengurangi stres dan gejala stres pada penderita asma. Penelitian menunjukkan bahwa teknik ini dapat mengurangi tingkat stres dan gejala stres yang dirasakan oleh dua subjek pengidap asma. Stres merupakan faktor risiko yang berpengaruh terhadap keparahan asma.
The document discusses stress, defining it as the body's response to demands placed upon it. It describes stress as the "wear and tear" the body experiences when coping with environmental changes. The document outlines various types and causes of stress, including external stressors like work pressure and major life events, and internal stressors like negative self-talk. It also discusses the body's physiological response to stress through stages like alarm and resistance. Finally, it provides strategies for managing stress, such as changing one's thinking, adopting a balanced lifestyle, and using relaxation techniques.
Autisme adalah gangguan perkembangan yang membuat seseorang mengalami kesulitan dalam interaksi sosial, komunikasi, dan kegiatan imaginatif. Gejalanya mulai tampak sejak bayi atau anak-anak dan dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Tidak ada penyebab pasti dari autisme, namun diperkirakan prevalensinya sekitar 60 per 10.000 kelahiran.
1. Autisme adalah gangguan perkembangan khususnya pada masa anak-anak yang membuat seseorang tidak mampu berinteraksi secara sosial dan hidup dalam dunianya sendiri.
2. Penyebab autisme secara biologis terkait dengan kelainan pada sistem saraf dan faktor genetik, bukan karena vaksin atau obat.
3. Gejala awal autisme dapat dilihat pada usia di bawah 3 tahun, antara
1. Autisme adalah gangguan perkembangan khususnya pada masa anak-anak yang membuat seseorang tidak mampu berinteraksi secara sosial dan hidup dalam dunianya sendiri.
2. Penyebab autisme secara biologis terkait dengan kelainan pada sistem saraf dan faktor genetik, bukan disebabkan vaksin atau obat.
3. Gejala awal autisme dapat dilihat pada usia di bawah 3 tahun, ant
Dokumen tersebut membahas karakteristik anak dengan autisme, etiologi, diagnosis, dan penatalaksanaan gangguan spektrum autisme. Gangguan ini ditandai dengan kelainan interaksi sosial, komunikasi, dan pola perilaku terbatas serta berulang. Penyebabnya belum jelas namun mencakup faktor genetik, neurologis, dan lingkungan. Diagnosa didasarkan pada kriteria DSM dan penatalaksanaannya meliputi terapi, pelatihan
Autisme adalah gangguan syaraf pada perkembangan awal yang berdampak pada kesulitan sosial, komunikasi, dan perilaku terbatas. Tidak ada penyebab tunggal yang diketahui, namun faktor genetika dan lingkungan diperkirakan berperan. Diagnosa didasarkan pada gejala perilaku, dan penatalaksanaannya meliputi pelatihan khusus serta obat-obatan tertentu untuk mengelola gejala tambahan.
Dokumen tersebut membahas tentang bahasa anak autisme, meliputi definisi autisme, ciri-ciri anak autisme dari segi psikomotorik, kognitif, dan afektif, serta masalah bahasa anak autisme dalam bentuk, kandungan, dan penggunaan bahasa. Dokumen ini juga membahas implikasi intervensi bahasa untuk anak autisme.
GANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIORHERZYA ELVANNY
油
Dokumen tersebut membahas berbagai gangguan perkembangan dan perilaku pada anak dan remaja, termasuk gangguan perkembangan motorik, bicara, autisme, ADHD, gangguan tingkah laku, dan faktor-faktor penyebabnya seperti genetik, lingkungan, dan trauma.
Gangguan Autisme dan Gangguan Reproduksi WanitaAlfin Mohammad
油
Gangguan autisme dan gangguan pada reproduktif wanita
Ringkasan:
Dokumen ini membahas tentang gangguan autisme pada anak dan gangguan yang terjadi pada masa reproduksi wanita, seperti PMS, menstruasi, kehamilan, dan pasca melahirkan. Gangguan autisme pada anak ditandai dengan kesulitan sosial dan komunikasi. Sedangkan gangguan reproduktif wanita meliputi depresi pasca melahirkan yang disebabkan faktor bi
Makalah ini membahas tentang autisme pada anak. Ada beberapa poin penting yang diangkat, yaitu: (1) pengertian autisme sebagai gangguan perkembangan pervasif yang menyebabkan kesulitan dalam berkomunikasi dan berinteraksi sosial, (2) gejala klinis seperti penarikan diri, kesulitan berkomunikasi, dan perilaku ritualistik, (3) penanganannya memerlukan pendekatan multidisplin meliputi terapi edukasi,
Makalah ini membahas tentang autisme pada anak. Ada beberapa poin penting yang diangkat:
1. Autisme adalah gangguan perkembangan pervasif yang ditandai dengan kesulitan berkomunikasi, interaksi sosial, dan kebiasaan berulang.
2. Gejala autisme mulai terlihat sejak bayi hingga remaja dengan berbagai manifestasi klinis seperti penarikan diri, gerakan tubuh stereotipik, dan perilaku ritualistik.
3
1. ABNORMALITAS PADA ANAK
1. Gangguan perkembangan pervasif:
a. Gangguan asperger
b. Gangguan Rett
c. Gangguan disintegrasi kanak-kanak.
2. Autisme
3. Retardasi mental
4. Gangguan belajar: disleksia, disgrafia,
diskalkusia.
2. 1. Gangguan perkembangan pervasif
a. Sindrom Asperger
Sindrom Asperger atau Gangguan Asperger (SA)
merupakan suatu gejala kelainan perkembangan syaraf
otak yang namanya diambil dari seorang dokter
berkebangsaan Austria, Hans Asperger
Ciri utama: gangguan pada interaksi sosial dan minat
yang terbatas
Tidak ada keterlambatan bicara
Biasanya memiliki prestasi yang baik dibidang akademik
dan dapat memiliki kemampuan yang amat menonjol pada
bidang tertentu
3. Masalah interaksi sosial
Minimal 2 ciri
Hambatan yang nyata dalam penggunaan tingkah
laku non verbal (kontak mata, ekspresi wajah,
postur tubuh)
Kegagalan dalam membentuk hubungan
pertemanan yang sesuai dengan usia
4. ..lanjutan
Kurang spontan dalam berbagai
kegembiraan, minat atau prestasi kepada
orang lain
Terhambat dalam hub.sosial & emosional
timbal balik
5. Tingkah laku repetitif terbatas
Minimal 1 ciri
Preokupasi pada pola-pola minat yang
stereotip dan terbatas, fokus dan
intensitasnya berlebihan
Terikat secara kaku pada ritual yang
spesifik tetapi tidak fungsional
Gerakan yang stereotipik dan berulang
(flapping, gerakan jari-jari
Preokupasi pada bagian dari benda
6. Dalam hubungan pertemanan:
kaku dalam penerapan aturan sehingga sering
menjadi polisi bagi teman-teman yang
melanggar aturan
emosi tidak stabil, bisa marah berlebihan
minatnya sempit sehingga hanya bicara tentang
hal-hal tertentu
memiliki pola pikir berbeda, merasa tidak bisa
masuk dalam kelompok teman sebaya
7. PENYEBAB
Cumine (1999, h.4) menyatakan penyebab Asperger ada
kemiripan dengan gangguan Autis yaitu faktor herediter
(genetika), faktor komplikasi proses kehamilan atau
persalinan, faktor neurochemical dan faktor neurological
yang akhirnya menimbulkan disfungsi otak
Menurut Attwood (2002), hal-hal yang dapat
menyebabkan seseorang memiliki gangguan Asperger,
antara lain:
Gangguan pada saat kelahiran atau kehamilan
NeurologisSindrom Asperger merupakan suatu gangguan
perkembangan yang mengacu pada disfungsi struktur dan
8. b. Gangguan Rett
Gangguan RETT dikenalkan oleh Andreas Rett pada
tahun 1965 untuk menjelaskan perkembangan 22 anak
perempuan yang mengalami perkembangan normal
selama sekurangnya enam bulan, diikuti oleh
buruknya perkembangan dengan prevalensi kejadian
antara enam hingga tujuh per 100.000 anak
perempuan.
9. Kriteria diagnostik
A. Secara umum (normal):
Perkembangan pranatal dan perinatal yang
tampaknya normal.
Perkembangan psikomotor yang tampaknya normal
selama lima bulan pertama setelah lahir.
Lingkaran kepala yang normal saat lahir.
10. B. Setelah periode perkembangan normal:
Perlambatan pertumbuhan kepala antara usia 5 dan 48
bulan.
Hilangnya keterampilan tangan bertujuan yang
sebelumnya telah dicapai antara usia 5 dan 30 bulan
dengan diikuti perkembangan gerakan tangan stereotipik
(misalnya, memuntirkan tangan atau mencuci tangan).
Hilangnya keterlibatan sosial dalam awal perjalanan
(walaupun seringkali interaksi sosial tumbuh kemudian).
Terlihatnya gaya berjalan atau gerakan batang tubuh yang
terkoordinasi secara buruk.
Gangguan parah pada perkembangan bahasa ekspresif
dan reseptif dengan retardasi psikomotor yang parah.
11. C. Gangguan disintegarasi kanak-kanak
Pengembangan Normal untuk setidaknya 2
(Dua) tahun pertama kehidupan
ini termasuk pengembangan verbal dan nonverbal
komunikasi verbal yang sesuai dengan usia, hubungan
sosial, dan motor, bermain dan keterampilan
perawatan diri.
Kemudian mengalami kemunduran pada tahun-
tahun selanjutnya.
12. Kemunduran Meliputi:
Kemampuan untuk mengucapkan kata-kata atau
kalimat (bahasa ekspresif)
Kemampuan untuk memahami komunikasi verbal
dan nonverbal (bahasa reseptif)
Keterampilan sosial dan keterampilan perawatan diri
(perilaku adaptif)
Usus dan kontrol kandung kemih
Keterampilan bermain
13. Ciri-ciri
Ciri anak dengan gangguan disintegratif masa kanak-kanak
berkembang secara normal sampai usia 3 atau 4 tahun, mempelajari
ketrampilan wicara, buang air dengan benar, dan memperlihatkan
prilaku sosial yangs sesuai. Lalu, setelah beberapa minggu atau bulan
anak cepat-marah dan murung, anak menjalani kemunduran nyata.
Dia mungkin kehilangan kemampuan berbahasa yang diperoleh
dulunya, gerakan, atau ketrampilan sosial, dan dia mungkin tidak lagi
mempunyai kontrol pada kandung kemih atau usus besarnya. Juga,
anak mengalami kesukaran dengan interaksi sosial dan mulai
melakukan kelakuan berulang mirip yang terjadi pada anak dengan
penyakit autisme. Cukup sering anak lambat laun memburuk sampai
derajat yang sangat terbelakang. Seorang dokter membuat diagnosa
berdasarkan gejala dan pencarian untuk akar gangguan.
Gangguan disintegratif masa kanak-kanak tidak bisa diobati secara
khusus atau disembuhkan, dan kebanyakan anak, khususnya dengan
keterbelakangan yang parah, memerlukan perawatan seumur hidup.
14. Penyebab
Tidak ada diketahui penyebab gangguan disintegrasi
masa kanak-kanak.
Kebanyakan ahli sepakat bahwa ada kemungkinan
secara genetik untuk gangguan spektrum autisme
15. Pengobatan Dan Terapi
Pengobatan
Tidak ada obat yang langsung mengobati
gangguan disintegrasi masa kanak-kanak. Namun,
masalah perilaku parah seperti agresi dan gerakan
berulang-ulang kadang-kadang dapat
dikendalikan oleh obat untuk kegelisahan atau
depresi, atau obat antipsikotik.
16. Perilaku terapi.
Teknik ini dapat digunakan terapi oleh psikolog, terapis
wicara, terapis fisik dan terapis okupasi maupun para
orang tua, guru dan wali. program terapi Perilaku
mungkin dirancang untuk membantu anak Anda belajar
atau belajar kembali bahasa, dan perawatan diri-
keterampilan sosial.
Program-program ini menggunakan sistem penghargaan
untuk memperkuat perilaku yang diinginkan dan
mencegah masalah perilaku. Pendekatan yang konsisten di
antara semua anggota tim perawatan kesehatan, pengasuh
dan guru sangat penting dalam terapi perilaku.
17. 2. Gangguan autistik
Kata autis berasal dari Bahasa Yunani autos
yang berarti self.
Merupakan gangguan terparah dimasa kanak-
kanak.
Berlangsung sepanjang hidup
Terjadi sebelum usia 3 tahun
Mengalami abnormalitas paling tidak 1 dari hal-
hal berikut: Perilaku sosial, komunikasi, bermain
imajinatif.
18. a. Gangguan interaksi sosial
Gangguan yang jelas pada perilaku non
verbal (kontak mata terbatas,ekspresi
wajah datar)
Tidak bermain dengan teman sebaya
dengan cara yang sesuai, lebih suka
menyendiri.
Kegagalan dalam berbagi kegembiraan
dengan orang lain.
19. b. Gangguan komunikasi
Keterlambatan pada perkembangan
bahasa verbal (serta tidak ada usaha
untuk mengatasi kekurangannya
dengan menggunakan isyarat.
Menunjukkan abnormalitas pada
bentuk dan isi bahasa (kesalahan
dalam penggunaan kata ganti, ex:
kamu atau dia yang artinya saya)
20. c. Bermain Imajinatif
Anak tidak mampu melakukan
permainan imajinatif; bermain peran,
masak-masakan, dokter-dokteran,dll.
21. Penyebab autisme:
Secara pasti belum diketahui, akan tetapi diduga karena adanya
abnormalitas otak (Hoffman & Parior : 1982)
Namun, para peneliti belum menentukan kerusakan otak seperti apa
yang dapat menjadi penyebab autisme. (Rapin, 1997)
O'Conner dan Stokstad (2001) Menduga bahwa penyebab yang
mendasari autisme dapat berasal dari kerusakan gen atau pengaruh
racun terhadap bayi dalam kandungan.
22. 22
3. RETARDASI MENTAL
Definisi :
Kemampuan mental yang tidak mencukupi
(WHO)
Suatu keadaan yang ditandai dengan fs.
Intelektual berada dibawah normal, timbul pada
masa perkembangan/dibawah usia 18 tahun,
berakibat lemahnya proses belajar dan adaptasi
sosial (D.S.M/Budiman M, 1991)
23. 23
American Association on Mental
Retardation (AAMR) 1992 :
- Kelemahan/ketidakmampuan kognitif muncul
pada masa kanak-kanak (sbl 18 tahun) ditandai
dengan fs. kecerdasan dibawah normal ( IQ 70-75
atau kurang), dan disertai keterbatasan lain.
24. 24
Penyebab:
RM disebabkan oleh: Aspek Biologis, Psikososial
atau kombinasi dari keduanya.
a. Penyebab Biologis: Gangguan kromosom dan
genetis, penggunaan obat-
obatan saat hamil.
b. Psikososial : Biasanya dialami oleh RM
tingkat ringan. EX;Kemiskinan,dll.
Jenis RM yang paling UMUM:
a. Down Sindrom : Kelainan kromosom 21, jumlah
menjadi 47 bukan 46. terjadi sekitar 1
dari 800 kelahiran.
Terjadi karena pasangan kromosom 21 pada sel telur atau sperma gagal
untuk membelah secara sempurna.
Biasanya terjadi pada pasutri usia tua > 35th.
Ciri-ciri: Wajah bulat, lebar, hidung datar, mata sipit,
25. 25
b. Sindrome Fragile X
Merupakan tipe umum RM yang diwariskan
disebabkan oleh mutasi GEN atau kerusakan pada
kromosom X.
Gangguan ini akan berdampak lebih parah terhadap
laki-laki bila dibandingkan dengan perempuan
Karena perempuan memiliki 2 kromosom X sedangkan
laki-laki 1 kromosom X.
26. 26
c. Phenylketonuria (PKU)
Merupakan gangguan genetis yang terjadi pada 1
diantara 10.000 kelahiran.
Disebabkan karena adanya hambatan gen resesif yang
menghambat anak untuk melakukan metabolisme asam
amino phenylpyruviv.
Sehingga terjadi penumpukan pada tubuh dan
menyebabkan kerusakan pada sistem syaraf pusat.
27. Faktor penyebab RM (Secara umum):
a. Faktor-faktor prenatal
- Terjadi karena infeksi dan penyalahgunaan obat
selama ibu mengandung.
- Komplikasi kelahiran; ex, kekurangan oksigen
atau cedera kepala.
- Kelahirn prematur
b. Budaya keluarga
- Lingkungan rumah sosial yang miskin
- Tidak adanya stimulasi intelektual
- Penelantaran,dll
29. 29
Tingkatan/klasifikasi RM (APA dan Kaplan; Sadock
dan Grebb, 1994)
- Ringan ( IQ 52-69; umur mental 8-12 tahun)
Karakteristik :
a. Usia presekolah tidak tampak sebagai anak RM,
ttp terlambat dalam kemampuan berjalan, bicara ,
makan sendiri, dll
b. Usia sekolah, dpt melakukan ketrampilan,
membaca dan aritmatik dg pdd khusus, diarahkan
pada kemampuan aktivitas sosial.
c. Usia dewasa, melakukan ketrampilan sosial dan
vokasional, diperbolehkan menikah tdk dianjurkan
memiliki anak. Ketrampilan psikomotor tdk
berpengaruh kecuali koordinasi.
30. 30
- Sedang ( IQ 35- 40 hingga 50 - 55; umur mental 3 -
7 tahun)
Karakteristik :
a. Usia presekolah, kelambatan terlihat pada
perkembangan motorik, terutama bicara, respon saat
belajar dan perawatan diri.
b. Usia sekolah, dpt mempelajari komunikasi
sederhana, dasar kesehatan, perilaku aman, serta
ketrampilan mulai sederhana, Tdk ada kemampuan
membaca dan berhitung.
c. Usia dewasa, melakukan aktivitas latihan tertentu,
berpartisipasi dlm rekreasi, dpt melakukan perjalanan
sendiri ke tempat yg dikenal, tdk bisa membiayai
sendiri.
31. 31
- Berat ( IQ 20-25 s.d. 35-40; umur mental < 3 tahun)
Karakteristik :
a. Usia prasekolah kelambatan nyata pada
perkembangan motorik, kemampuan komunikasi
sedikit bahkan tidak ada, bisa berespon dalam
perawatan diri tingkat dasar spt makan.
b. Usia sekolah, gangguan spesifik dlm kemampuan
berjalan, memahami sejumlah komunikasi/berespon,
membantu bila dilatih sistematis.
c. Usia dewasa, melakukan kegiatan rutin dan
aktivitas berulang, perlu arahan berkelanjutan dan
protektif lingkungan, kemampuan bicara minimal,
meggunakan gerak tubuh.
32. 32
- Sangat Berat ( IQ dibawah 20-25; umur mental
seperti bayi)
Karakteristik :
a. Usia prasekolah retardasi mencolok, fs.
Sensorimotor minimal, butuh perawatan total.
b. Usia sekolah, kelambatan nyata di semua area
perkembangan, memperlihatkan respon emosional
dasar, ketrampilan latihan kaki, tangan dan rahang.
Butuh pengawas pribadi. Usia mental bayi muda.
c. Usia dewasa, mungkin bisa berjalan, butuh
perawatan total, biasanya diikuti dengan kelainan
fisik.
33. 33
KLASIFIKASI MENURUT PAGE :
-Idiot (IQ dibawah 20; umur mental dibawah 3
tahun)
-Imbisil (IQ antara 20-50, umur mental 3-7,5 tahun)
-Moron ( IQ 50-70, umur mental 7,5-10,5 tahun)
34. 4. GANGGUAN BELAJAR (Learning disorder)
a. Disleksia
b. Disgrafia
c. Diskalkusia
35. a. Disleksia (Gangguan Membaca)
Disleksia (dyslexia) berasal dari bahasa yunani :
- dys yang berarti buruk.
- Lexikon yang berarti dalam kata-kata
Kriteria Disleksia:
1. Membaca lambat serta mengalami banyak kesulitan.
2. Sulit mempersepsikan huruf-huruf yang jungkir balik;
w dengan m, b dengan d)
3. Disleksia biasanya tampak pada usia 7 tahun (kelas 2 SD).
4. Penderita disleksia cenderung mengalami depresi.
5. Lebih banyak anak laki-laki daripada perempuan.
Hal ini disebabkan karena anak laki-laki cenderung berperilaku
agresif bila dibandingkan perempuan sehingga lebih mudah
diketahui.
36. b. Disgrafia (Gangguan Menulis)
Kelainan neurologis ini menghambat kemampuan menulis yang
meliputi hambatan secara fisik, seperti tidak dapat memegang
pensil dengan mantap ataupun tulisan tangannya buruk.
CIRI-CIRI
Ada beberapa ciri khusus anak dengan gangguan ini. Di antaranya adalah:
1. Terdapat ketidakkonsistenan bentuk huruf dalam tulisannya.
2. Saat menulis, penggunaan huruf besar dan huruf kecil masih tercampur.
3. Ukuran dan bentuk huruf dalam tulisannya tidak proporsional.
4. Anak tampak harus berusaha keras saat mengkomunikasikan suatu ide,
pengetahuan, atau pemahamannya lewat tulisan.
5. Sulit memegang bolpoin maupun pensil dengan mantap. Caranya memegang
alat tulis seringkali terlalu dekat bahkan hampir menempel dengan kertas.
6. Berbicara pada diri sendiri ketika sedang menulis, atau malah terlalu
memperhatikan tangan yang dipakai untuk menulis.
7. Cara menulis tidak konsisten, tidak mengikuti alur garis yang tepat dan
proporsional.
8. Tetap mengalami kesulitan meskipun hanya diminta menyalin contoh tulisan
yang sudah ada.
37. Anak yang mengalami kesulitan belajar menulis
(disgrafia)
1.Kalau menyalin tulisan sering terlambat selesai,
2.Sering salah menulis huruf b dengan p, p dengan q, v
dengan u, 2 dengan 5, 6 dengan 9, dan sebagainya,
3.Hasil tulisannya jelek dan tidak terbaca,
4.Tulisannya banyak salah/terbalik/huruf hilang,
5.Sulit menulis dengan lurus pada kertas tak bergaris.
38. c. Diskalkusia (Gangguan Menghitung)
- Diskalkulia adalah gangguan pada kemampuan berhitung
atau aritmatika.
- Diskalkulia dikenal juga dengan istilah "math difficulty" karena
menyangkut gangguan pada kemampuan kalkulasi secara
matematis.
- Penderita diskalkulia umumnya anak-anak, tetapi tidak secara
spesifik menyerang anak usia tertentu, biasanya terjadi pada
saat anak menginjak usia sekolah sekitar usia 7
tahun.Penderita diskalkulia umumnya mempunyai IQ normal,
tetapi adajuga yang melebihi rata-rata atau cukup tinggi.
39. GEJALA-GEJALA DISKALKULIA
1.Penderita tidak mengerti dan memahami angka-angka, tidak
mengetahui fungsi penjumlahan, pengurangan, pembagian dan
perkalian.
2. Tidak bisa membaca nomor berurutan, misalnya angka 57 akan
dibaca 75.
3.Tidak meahami angka yang lebih besar atau lebih kecil,
misalnya 12 dan 16.
4.Bingung dengan angka yang mirip , misalnya 6 dan 9.
5.Tidak dapat membaca table.
6.Tidak dapat menentukan kanan atau kiri.
7.Tidak dapat menentuka arah mata angin walaupun sudah diberi
kompas.
8.Mengalami kesulitan dalam embaca jam terutama jam digital.
9.Tingkat perkembangan bahasa dan kemampuan lainnya normal,
malah seringkali mempunyai memori visual yang baik dalam
merekam kata-kata tertulis.
40. Anak yang mengalami kesulitan belajar berhitung
(diskalkulia)
1.Sulit membedakan tanda-tanda: +, -, x, :, >, <, =
2.Sulit mengoperasikan hitungan/bilangan,
3.Sering salah membilang dengan urut,
4.Sering salah membedakan angka 9 dengan 6; 17
dengan 71, 2 dengan 5, 3 dengan 8, dan sebagainya.
5.Sulit membedakan bangun-bangun geometri.
41. Penyebab:
1. Hipotesis-hipotesis tentang penyebab gangguan belajar
cenderung terfokus pada masalah-masalah kognitif perseptual
dan kemungkinan faktor-faktor neurologis yang mendasarinya.
Seperti adanya gangguan visual dan auditori.
2. Lingkungan
3. Psikologis (Phobia)
42. Intervensi:
1.Model Psikoedukasi
Lebih menekankan pada kekuatan atau kelebihan anak dari
pada kekurangannya. Misal: seorang anak menyimpan informasi
auditori lebih baik dibanding visual, maka pembelajaran yang
digunakan lebih kepada model auditori.
2. Model Behavioral
3. Model Medis
4. Model Neuropsikologi
5. Model Linguistik
6. Model Kognitif