Makalah ini membahas tentang cacing pipih Planaria sp. Planaria termasuk hewan invertebrata yang hidup di air tawar dan memiliki daya regenerasi yang tinggi. Planaria bersifat hermafrodit dan berkembangbiak secara seksual maupun aseksual melalui pembelahan tubuh.
Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagian-bagian tubuh burung dan mengajarkan mahasiswa cara mengidentifikasi jenis burung menggunakan kunci identifikasi. Mahasiswa mempelajari morfologi burung merpati, bebek, dan pipit serta mengukur dan mengamati ciri-cirinya seperti paruh, mata, kaki, sayap dan bulu. Mereka juga mempelajari anatomi dan fungsi bagian-bagian tubuh dan bulu burung.
Ringkasan dokumen tentang Flagellata dalam 3 kalimat:
Flagellata adalah kelas protozoa yang memiliki alat gerak berupa flagelum dan memiliki berbagai peran baik sebagai parasit penyebab penyakit maupun membantu proses pencernaan beberapa hewan. Contoh spesies Flagellata yang merugikan manusia adalah Trypanosoma gambiense yang menyebabkan penyakit tidur dan Leishmania donovani sebagai penyebab penyakit kala-azar.
Porifera atau spons merupakan filum yang terdiri dari hewan akuatik sessile tanpa jaringan dan organ. Mereka memiliki tubuh berongga dengan sistem saluran air untuk sirkulasi cairan, dan sel-sel khusus untuk nutrisi, ekskresi, dan pertukaran gas. Porifera diklasifikasikan ke dalam kelas Calcarea, Hexactinellida, dan Demospongiae.
Nemathelminthes terdiri atas 2 kelas, yaitu Nematoda dan Acantocephala. Cacing Enterobius vermicularis atau cacing kremi dapat hidup sebagai parasit pada manusia dengan daur hidup selama 2 minggu-2 bulan, dimulai dari kopulasi di caecum hingga bertelur di anus. Diagnosis enterobiasis ditegakkan dengan pemeriksaan mikroskopis feses atau anal swab untuk mendeteksi telur atau larva cacing.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi reptil. Terdapat tiga kelas reptil utama yaitu kura-kura, kadal, dan buaya. Dokumen menjelaskan ciri-ciri morfologi masing-masing kelas tersebut seperti struktur tubuh, sistem skeleton, ekstremitas, mata, mulut, dan kloaka. Hal ini berguna untuk melatih kemampuan mengidentifikasi jenis reptil menggunakan kunci identifikasi.
Dokumen ini membahas tentang sistem pernapasan pada burung, meliputi struktur anatomi dan fungsi organ-organ pernapasan seperti paru-paru, trakea, siring, dan kantong udara. Juga dibahas tentang proses inspirasi dan ekspirasi pada burung saat terbang dan tidak terbang. Selain itu, dokumen ini menjelaskan gangguan pernapasan yang sering terjadi pada burung seperti penyakit pernapasan kronis dan kolibasilosis beserta gejala dan cara
Dokumen tersebut membahas perbandingan rangka pada beberapa vertebrata seperti ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia. Beberapa ciri khas yang dibahas antara lain adanya operkulum pada ikan, tulang panggul panjang pada katak, ketiadaan tulang dada pada ular, fusinya tulang belakang pada burung, serta keutuhan rangka pada mamalia.
1. Dokumen tersebut membahas tentang morfologi katak dan kodok berdasarkan hasil pengamatan. 2. Terdapat perbedaan ciri antara katak dan kodok, seperti bentuk tubuh, kulit, dan struktur anggota gerak. 3. Katak memiliki kulit lunak dan basah serta memiliki selaput renang pada kaki belakang, sedangkan kodok memiliki kulit kasar dan kering tanpa selaput renang.
Kelas Aves merupakan kelompok hewan bertulang belakang yang memiliki bulu dan sayap. Ciri khasnya adalah tubuh dilindungi bulu dan mampu terbang berkat sayap. Morfologi dan anatomi tubuhnya meliputi bagian kepala, leher, tubuh, dan ekor serta organ dalam seperti pencernaan dan reproduksi.
Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan adalah ikan berahang, mempunyai sirip berpasangan, lubang hidung berpasangan, sisik, jantung beruang dua, dan rangka yang terdiri atas tulang rawan bukan tulang sejati.
Dokumen tersebut membahas tentang filum Arthropoda yang terdiri atas 4 kelas yaitu Insecta, Crustacea, Arachnida, dan Myriapoda. Setiap kelas memiliki ciri khas masing-masing seperti Insecta yang memiliki tubuh terbagi atas kepala, dada, dan perut serta mengalami metamorfosis.
Sistem endokrin pada hewan berfungsi untuk mengatur berbagai aktivitas tubuh seperti pertumbuhan, reproduksi, dan osmoregulasi melalui hormon. Sistem ini bekerja melalui transmisi kimia dan memerlukan waktu lebih lama dibanding sistem saraf. Pada invertebrata, sistem endokrin diatur oleh sel neurosekretori yang dapat ditemukan pada porifera, cnidaria, dan lophotrochozoa.
1. Praklikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi ikan bertulang sejati (Osteichthyes) berdasarkan morfologi, pengukuran, dan kunci identifikasi.
2. Morfologi ikan yang diamati meliputi bagian kepala, mata, mulut, insang, sisik, dan berbagai jenis sirip.
3. Ikan tersebut diklasifikasi sebagai Ctenopharyngodon idellus berdasarkan ciri-ciri tubuh dan ukuran yang
Kelas Agnatha dan Placodermi merupakan dua kelas ikan purba. Kelas Agnatha memiliki ciri tidak memiliki tulang rahang dan terdiri dari dua ordo, yaitu Myxiniformes dan Petromyzontiformes. Kelas Placodermi adalah ikan pertama yang memiliki rahang dan terdiri dari empat ordo, muncul pada zaman Silurian.
Sistem tubuh burung (aves) dirancang untuk terbang dengan efisien. Tulang-tulangnya ringan dan berongga, paru-parunya dilengkapi kantung udara tambahan, dan sistem pernapasannya mampu mengambil oksigen secara terus-menerus selama terbang.
1. Myriapoda memiliki banyak ruas tubuh dengan kaki yang keluar pada setiap ruasnya. Ukuran bervariasi dari mikroskopik hingga 30 cm.
2. Myriapoda terdiri dari kelas Chilopoda (lipan), Diplopoda (kaki seribu), Pauropoda, dan Smphyla.
3. Chilopoda adalah karnivora yang memakan serangga dan vertebrata kecil, dengan sistem pencernaan, peredaran darah terbuka, dan sistem sar
Reptilia memiliki ciri khas seperti kulit bersisik, berdarah dingin, bertelur, dan menempati berbagai habitat. Terdiri atas empat ordo utama yaitu kura-kura, biawak, buaya, dan rhynchocephalia. Menghuni berbagai habitat mulai dari darat, air tawar, laut, hingga pohon. Beberapa memiliki manfaat sebagai predator hama dan bahan makanan, namun ada pula yang merugikan dengan memangsa tern
Kelas Chondrichthyes (ikan bertulang lunak) terdiri dari ikan-ikan yang memiliki rangka tulang rawan seperti hiu, pari, dan kimera. Mereka dibagi menjadi dua subkelas, Elasmobranchii dan Holocephali, dan beberapa ordo seperti Squaliformes, Rajiformes, Hexanchida, dan Lamnida. Kelas ini memiliki ciri khas seperti memiliki tulang rawan, sirip berpasangan, dan lubang hidung berpasangan.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan sekunder pada batang, termasuk aktivitas kambium, jenis-jenis batang, dan adaptasi batang terhadap berbagai habitat. Selain itu, dibahas pula mengenai anomali struktur batang seperti posisi kambium yang abnormal, aktivitas kambium yang tidak normal, dan kehadiran kambium asesoris.
There are only a few vertebrates that have no jaws, such as lampreys and hagfish. Jaws evolved from gill arches in fish and provided benefits like being able to hold food so it couldn't escape from the stomach. Paired fins also evolved around the same time, and it would have been difficult to swim without front fins. Both lampreys and hagfish are jawless fish, with lampreys having an eel-like body structure and hagfish having eyes beneath their skin and no vertebrae.
This document discusses the key features and anatomy of agnathans, or jawless vertebrates, specifically hagfish and lampreys. Some of the key features mentioned include the lack of jaws and paired fins in most species, a cartilaginous or notochord skeleton, and the presence of 7 or more gill pouches. It also describes anatomical structures like the digestive, excretory, respiratory, and circulatory systems of hagfish and lampreys. Classification, characteristics, habitats, diets and other details are provided for both hagfish and lampreys.
Nemathelminthes terdiri atas 2 kelas, yaitu Nematoda dan Acantocephala. Cacing Enterobius vermicularis atau cacing kremi dapat hidup sebagai parasit pada manusia dengan daur hidup selama 2 minggu-2 bulan, dimulai dari kopulasi di caecum hingga bertelur di anus. Diagnosis enterobiasis ditegakkan dengan pemeriksaan mikroskopis feses atau anal swab untuk mendeteksi telur atau larva cacing.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi reptil. Terdapat tiga kelas reptil utama yaitu kura-kura, kadal, dan buaya. Dokumen menjelaskan ciri-ciri morfologi masing-masing kelas tersebut seperti struktur tubuh, sistem skeleton, ekstremitas, mata, mulut, dan kloaka. Hal ini berguna untuk melatih kemampuan mengidentifikasi jenis reptil menggunakan kunci identifikasi.
Dokumen ini membahas tentang sistem pernapasan pada burung, meliputi struktur anatomi dan fungsi organ-organ pernapasan seperti paru-paru, trakea, siring, dan kantong udara. Juga dibahas tentang proses inspirasi dan ekspirasi pada burung saat terbang dan tidak terbang. Selain itu, dokumen ini menjelaskan gangguan pernapasan yang sering terjadi pada burung seperti penyakit pernapasan kronis dan kolibasilosis beserta gejala dan cara
Dokumen tersebut membahas perbandingan rangka pada beberapa vertebrata seperti ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia. Beberapa ciri khas yang dibahas antara lain adanya operkulum pada ikan, tulang panggul panjang pada katak, ketiadaan tulang dada pada ular, fusinya tulang belakang pada burung, serta keutuhan rangka pada mamalia.
1. Dokumen tersebut membahas tentang morfologi katak dan kodok berdasarkan hasil pengamatan. 2. Terdapat perbedaan ciri antara katak dan kodok, seperti bentuk tubuh, kulit, dan struktur anggota gerak. 3. Katak memiliki kulit lunak dan basah serta memiliki selaput renang pada kaki belakang, sedangkan kodok memiliki kulit kasar dan kering tanpa selaput renang.
Kelas Aves merupakan kelompok hewan bertulang belakang yang memiliki bulu dan sayap. Ciri khasnya adalah tubuh dilindungi bulu dan mampu terbang berkat sayap. Morfologi dan anatomi tubuhnya meliputi bagian kepala, leher, tubuh, dan ekor serta organ dalam seperti pencernaan dan reproduksi.
Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan adalah ikan berahang, mempunyai sirip berpasangan, lubang hidung berpasangan, sisik, jantung beruang dua, dan rangka yang terdiri atas tulang rawan bukan tulang sejati.
Dokumen tersebut membahas tentang filum Arthropoda yang terdiri atas 4 kelas yaitu Insecta, Crustacea, Arachnida, dan Myriapoda. Setiap kelas memiliki ciri khas masing-masing seperti Insecta yang memiliki tubuh terbagi atas kepala, dada, dan perut serta mengalami metamorfosis.
Sistem endokrin pada hewan berfungsi untuk mengatur berbagai aktivitas tubuh seperti pertumbuhan, reproduksi, dan osmoregulasi melalui hormon. Sistem ini bekerja melalui transmisi kimia dan memerlukan waktu lebih lama dibanding sistem saraf. Pada invertebrata, sistem endokrin diatur oleh sel neurosekretori yang dapat ditemukan pada porifera, cnidaria, dan lophotrochozoa.
1. Praklikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi ikan bertulang sejati (Osteichthyes) berdasarkan morfologi, pengukuran, dan kunci identifikasi.
2. Morfologi ikan yang diamati meliputi bagian kepala, mata, mulut, insang, sisik, dan berbagai jenis sirip.
3. Ikan tersebut diklasifikasi sebagai Ctenopharyngodon idellus berdasarkan ciri-ciri tubuh dan ukuran yang
Kelas Agnatha dan Placodermi merupakan dua kelas ikan purba. Kelas Agnatha memiliki ciri tidak memiliki tulang rahang dan terdiri dari dua ordo, yaitu Myxiniformes dan Petromyzontiformes. Kelas Placodermi adalah ikan pertama yang memiliki rahang dan terdiri dari empat ordo, muncul pada zaman Silurian.
Sistem tubuh burung (aves) dirancang untuk terbang dengan efisien. Tulang-tulangnya ringan dan berongga, paru-parunya dilengkapi kantung udara tambahan, dan sistem pernapasannya mampu mengambil oksigen secara terus-menerus selama terbang.
1. Myriapoda memiliki banyak ruas tubuh dengan kaki yang keluar pada setiap ruasnya. Ukuran bervariasi dari mikroskopik hingga 30 cm.
2. Myriapoda terdiri dari kelas Chilopoda (lipan), Diplopoda (kaki seribu), Pauropoda, dan Smphyla.
3. Chilopoda adalah karnivora yang memakan serangga dan vertebrata kecil, dengan sistem pencernaan, peredaran darah terbuka, dan sistem sar
Reptilia memiliki ciri khas seperti kulit bersisik, berdarah dingin, bertelur, dan menempati berbagai habitat. Terdiri atas empat ordo utama yaitu kura-kura, biawak, buaya, dan rhynchocephalia. Menghuni berbagai habitat mulai dari darat, air tawar, laut, hingga pohon. Beberapa memiliki manfaat sebagai predator hama dan bahan makanan, namun ada pula yang merugikan dengan memangsa tern
Kelas Chondrichthyes (ikan bertulang lunak) terdiri dari ikan-ikan yang memiliki rangka tulang rawan seperti hiu, pari, dan kimera. Mereka dibagi menjadi dua subkelas, Elasmobranchii dan Holocephali, dan beberapa ordo seperti Squaliformes, Rajiformes, Hexanchida, dan Lamnida. Kelas ini memiliki ciri khas seperti memiliki tulang rawan, sirip berpasangan, dan lubang hidung berpasangan.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan sekunder pada batang, termasuk aktivitas kambium, jenis-jenis batang, dan adaptasi batang terhadap berbagai habitat. Selain itu, dibahas pula mengenai anomali struktur batang seperti posisi kambium yang abnormal, aktivitas kambium yang tidak normal, dan kehadiran kambium asesoris.
There are only a few vertebrates that have no jaws, such as lampreys and hagfish. Jaws evolved from gill arches in fish and provided benefits like being able to hold food so it couldn't escape from the stomach. Paired fins also evolved around the same time, and it would have been difficult to swim without front fins. Both lampreys and hagfish are jawless fish, with lampreys having an eel-like body structure and hagfish having eyes beneath their skin and no vertebrae.
This document discusses the key features and anatomy of agnathans, or jawless vertebrates, specifically hagfish and lampreys. Some of the key features mentioned include the lack of jaws and paired fins in most species, a cartilaginous or notochord skeleton, and the presence of 7 or more gill pouches. It also describes anatomical structures like the digestive, excretory, respiratory, and circulatory systems of hagfish and lampreys. Classification, characteristics, habitats, diets and other details are provided for both hagfish and lampreys.
Dokumen tersebut membahas tentang jaringan ikat pada hewan yang terdiri dari jaringan ikat sebenarnya (ikat padat, ikat longgar, fibrosa, elastin kuning), dan jaringan ikat lemak. Jaringan-jaringan tersebut berfungsi untuk mengikat, menopang, melindungi organ dan jaringan lain, serta menyimpan lemak dan glukosa sementara.
Agnathans are jawless fishes that first appeared in the Cambrian period and include modern hagfish and lampreys. Hagfish are eel-like scavengers that use tooth-like structures on their tongues to feed, and release slime from glands as a defense mechanism. Lampreys have a circular mouth and include both parasitic species that feed by attaching to live prey, as well as non-parasitic freshwater varieties. Early agnathan groups included the soft-bodied Conodonts, armored Ostracoderms that had the first vertebrate bone and sensory systems, and Pteraspidomorpha from the Ordovician with primitive bone structures and paired nasal
Vertebrata adalah subfilum terbesar dari Chordata yang mencakup semua hewan bertulang belakang. Terdiri dari Agnatha, Gnatostomata, Pisces, Tetrapoda, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mamalia. Ciri umum vertebrata adalah memiliki tulang belakang dan sistem saraf pusat di dalam tulang belakang.
Kelas Amphibia merupakan hewan perintis kehidupan di darat dengan memiliki siklus hidup awal di perairan dan kedua di darat. Perpindahan habitat tersebut menyebabkan perubahan organ pernafasan dari insang menjadi paru-paru dan alat gerak dari ekor menjadi kaki.
1. Cephalochordata merupakan subfilum chordata yang memiliki notochord, celah insang, dan ekor.
2. Hewan yang termasuk ke dalam cephalochordata antara lain Branchiostoma yang dikenal sebagai ikan lancelet.
3. Ikan lancelet memiliki tubuh transparan dan tipis yang dapat berenang dengan gerakan melambai.
Ikan termasuk dalam filum Chordata dan subfilum Vertebrata. Terdiri dari 4 kelas utama yaitu Agnatha, Chondrichthyes, Osteichthyes. Agnatha tidak memiliki rahang, Chondrichthyes bertulang rawan, sedangkan Osteichthyes bertulang sejati. Ikan memiliki ciri khas seperti bernapas melalui insang, bertelur, dan memiliki sisik serta sirip.
This document summarizes the main types and orders of reptiles. It discusses that reptiles are cold-blooded animals that lay shelled eggs and have skin covered in scales. The four main orders of reptiles are Crocodilia, Sphenodontia, Squamata, and Testudines. Crocodilia includes crocodiles and caimans. Sphenodontia only includes tuataras. Squamata is the largest order and includes lizards and snakes. Testudines are characterized by their shelled body and includes turtles and tortoises.
The document discusses various topics in anatomy including gross anatomy, embryology, comparative anatomy, special anatomy, systemic anatomy, topography anatomy, histology, pathology, and the anatomy of specific organs and tissues. It describes the general structure of tubular organs which consists of four layers from the inner to outer layers. It also discusses the accessory glands of the digestive tract including the liver, as well as the microscopic structure of bones and bone growth.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai sifat dan karakteristik ikan umumnya serta beberapa jenis ikan khusus. Dokumen tersebut menjelaskan ciri-ciri fisik, sistem reproduksi, habitat, dan klasifikasi berbagai jenis ikan.
Dokumen ini membahas tentang kelas-kelas hewan vertebrata (bertulang belakang) yaitu ikan (Pisces), amfibi (Amphibia), reptil (Reptilia), burung (Aves), dan mamalia (Mammalia). Setiap kelas memiliki ciri khas tersendiri seperti sistem pernapasan, suhu tubuh, dan lainnya. Kelima kelas vertebrata ini memiliki peran penting bagi kehidupan manusia.
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok molluscaFauzan Ardana
油
Mollusca merupakan filum invertebrata yang beragam dan berperan penting bagi manusia. Mollusca terdiri atas kelas-kelas seperti Bivalvia, Gastropoda, dan Cephalopoda yang memiliki ciri khas masing-masing. Beberapa contoh mollusca memberikan manfaat seperti sumber protein dan mutiara, sementara yang lain dapat merusak bangunan.
Chordata memiliki ciri-ciri sebagai berikut: notokord, tali saraf tunggal, ekor, dan celah faring. Chordata dibagi menjadi 3 subfilum: Urochordata, Cephalochordata, dan Vertebrata. Vertebrata memiliki tulang belakang dan dibagi menjadi 5 kelas: ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia.
Kelompok 6 membahas tentang filum Arthropoda, terutama subfilum Crustacea. Crustacea memiliki tubuh bersegmen dengan kepala dan dada menyatu dilindungi karapaks, serta memiliki sepuluh kaki. Terbagi menjadi Entomostraca dan Malakostraca. Contoh Crustacea penting seperti udang, lobster, dan kepiting memberikan manfaat sebagai sumber protein, sementara beberapa spesies dapat merusak infrastruktur.
Terumbu karang, sebagai ekosistem, memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi. Banyak biota laut yang hidupnya bergantung pada ekosistem tersebut. Jenis-jenis biota yang umum dijumpai di perairan terumbu karang adalah:
Chordata (Sub Filum Tunicata)
Arthropoda
Echinodermata
Mollusca
Annelida
Nemertea
Platyhelminthes
Cnidaria
Porifera
Lembar diskusi membahas empat filum hewan yaitu Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, dan Nemathelminthes. Murid dibagi menjadi kelompok untuk menjelaskan karakteristik, klasifikasi, dan contoh dari masing-masing filum serta memberikan penjelasan tambahan sesuai dengan topik yang diberikan.
Mollusca dan Echinodermata adalah binatang invertebrata yang tersebar luas di air dan darat. Mollusca terdiri dari kelas Gastropoda, Bivalvia, dan Cephalopoda, sedangkan Echinodermata terdiri dari Asteroidea, Echinoidea, Ophiuroidea, Crinoidea, dan Holoturoidea. Fosil-fosil kedua phylum ini sangat membantu dalam penentuan lingkungan fosil dan kronologi geologi.
2. KELAS AGNATHA
(CYCLOSTOMATA)
Ciri-ciri ikan yang termasuk Agnatha :
1. Badannya memanjang berbentuk silinder
2. Ekornya pipih
3. Kulitnya licin tanpa sisik,dilengkapi kelenjar lendir (mucus).
4. Sirip tengah dorsal disokong oleh tulang-tulang sirip
(tulang rawan) .
5. Matanya ada sepasang .
6. Mulutnya ventro anterior dan merupakan mulut pengisap ,
dipingiran terdapat tentakel .
7. Tengkorak kepala dan lengkung insang (viceral ) terdiri
dari tulang rawan dan notochord masih didapati dilengkapi
archus neuralis yang tidak sempurna
3. 8. Jantung terdiri dari dua ruang ( serambi dan bilik ) .
9. Darah merah berbentuk bulat-bulat dan berinti juga
memiliki butir-butir darah putih.
10.Insang terdiri dari 6 sampai 14 pasang terdapat di sisi
pharynx berbentuk kantong .
11. Ginjalnya sepasang bermuara di papil urogenitalis.
12. Temperatur tubuhnya tidak tetap (poikilothermus).
13. Alat kelamin atau (gonad ) sebuah tidak memiliki saluran
ke papilla urogenitalis .
14. Pembuahan terjadi di luar tubuh . Telur yang sudah
dibuahi menetas menjadi larva dan ada yang langsung
menjadi hewan (anak ) - dewasa.
15. Otaknya berkembang naik , dengan 8 atau 10 pasang
saraf cranial . Mempunyai alat pendengar dengan 1 atau
2 bentuk saluran setengah lingkaran.
16. Mempunyai indra pembau .
4. KLASIFIKASI AGNATHA
Dikenal satu sub kelas yaitu Cyclostomata
Dibedakan atas 2 ordo yaitu :
a. Myxiniformes
Ciri-ciri :
1. Tidak mempunyai sirip punggung,
2. Sirip daging kecil disekitar ekor.
3. Mulut diujung moncong dilengkapi dengan 4
pasang tentakel,
4. kantong hidung dekat ujung kepala.
5. Punya saluran ke pharynx,
6. kantong insang ada 10 sampai 14 pasang.
7. Tidak mempunyai larva.
8. Telur menetas langsung menyerupai binatang
dewasa (anak).
5. 10. Dapat menghasilkan banyak lendir dalam
waktu yang relatif singkat.
Ada 1 famili, 3 genus dan 25 species terdapat
di laut beriklim dingin pada kedalaman 20-650
meter.
Contoh : Myxin glutinosa
.
.
7. Ikan yang mempunyai sisik tulang dan pelat-pelat
tulang terutama pada bagian depan tubuh. Merupakan ikan
primitif dan telah punah semuanya. Kelas ini dibicarakan
karena banyak dari struktur tubuhnya merupakan peralihan
Ostracodermi dan ikan-ikan berderajat tinggi yang telah
mempunyai rahang. Hewan ini mungkin dianggap merupakan
nenek moyang kelas-kelas hewan yang sudah maju. Muncul
pada akhir masa akhir masa Silur dan awal masa Devon.
Merupakan ikan berperisai dengan
Ciri-ciri :
a. Merupakan ikan pertama yang memiliki rahang.
b. Mempunyai sirip berpasangan.
c. Mempunyai pelopor (perintis)gelembung udara.
d. Notochordnya tetap.
e. Mengandung rangka dalam.
KELAS PLACODERMI
(GNATHOSTOMATA)
8. KLASIFIKASI PLACODERMI
dikenal 4 ordo :
a. Ordo Acanthodii ( hiu berduri )
hidup pada zaman Silurian atas sampai zaman
Permian.
Ex : Diplacanthus longispinu
9. b. Arthrodira
, hidup pada zaman Devonian. Mempunyai rahang
yang kuat dan besar, mempunyai perisai kepala
dan dada yang dirangkai bentuk engsel.
Tersebar luas dan fosilnya banyak ditemukan.
ex : Dunkleosteus sp.
10. c. Antriarchii
Hidup pada zaman Devonian. Tersebar luas dan
fosilnya banyak ditemukan.
ex : Remigolepis walkeri
13. Vertebrata kemungkinan muncul
pertama kali pada akhir zaman Prakambrium atau
awal masa Kambrium. Fosil vertebrata tertua
adalah makhluk-makhluk tak berahang, anggota
dari kelas agnatha (tanpa rahang). Jejak
vertebrata awal ini ditemukan pada strata
Kambrium, tetapi sebagian besar ternyata
berasal dari masa Ordovisium dan Silur, sekitar
400 sampai 500.
Kelas agnatha meliputi hewan-hewan
mirip ikan yang telah punah, disebut
ostrakoderma (berkulit cangkang), yang
dibungkus oleh beberapa lempengan bertulang
sebagai pelindung.
FILOGENETRI AGNATHA
14. Selama akhir masa Silur dan awal
masa Devon, vertebrata dengan rahang,
anggota kelas gnathostomata (mulut
berahang) menggantikan sebagian besar
hewan agnatha.
Kelas ikan yang masih hidup
(chondrichthyes dan osteichthyes) pertama
kali muncul pada masa ini, bersama-sama
dengan suatu kelompok yang diberi nama
plakoderma (berkulit lempeng) yang tidak
memiliki keturunan yang hidup.
FILOGENETRI PLACODERMI
16. Pilihan Berganda
1. Kelas agnatha memiliki ciri tidak memiliki tulang rahang dan
memiliki tulang rawan. Contoh ikan dari kelas ini adalah....
a. Carcharodon carcharias
b. Manta birostris
c. Thunnus alalunga
d. Petromyzon marinua
e. Cyprinus carpio
2. Berikut adalah ciri dari kelas Agnatha, kecuali....
a. Ekornya pipih
b. Bertulang rahang
c. Jantung beruang dua
d. Temperatur tubuhnya tidak tetap
e. Memiliki insang
17. 3. Perbedaan dari kelas agnatha dengan placodermi
adalah...
a. Agnatha bernapas dengan paru-paru,
placodermi bernapas dengan insang.
b. Agnatha memiliki tulang rahang
sedangkan placodermi tidak.
c. Agnatha merupakan ikan yang tidak
memiliki rahang sedangkan placodermi
memiliki rahang berupa kepala perisai
d. Agnatha sudah punah,sedangkan
placodermi masih ada.
e. Agnatha terdiri dari 4 ordo sedangkan
Placodermi hanya 2 ordo
18. 4. Yang merupakan ordo dari kelas Agnatha adalah...
a. Ordo Acantodii dan Ordo Arthrodira
b. Ordo Squamata dan Ordo Chelona
c. Ordo Rhodentia dan Ordo Hyracoidea
d. Ordo Myxiniformes dan Ordo Petromyzontiformea
e. Ordo Galliformes dan Ordo Pesseriformes
5. Gambar ikan berikut termasuk dalam kelas..
a. Kelas Agnatha
b. Kelas Cyclostomata
c. Kelas Placodermi
d. Kelas Chondrochthyes
e. Kelas Osteichthyes
19. Isian
1. Kelas agnatha meliputi hewan-hewan mirip-
ikan yang telah punah, tubuhnya diliputi
beberapa lempeng tulang yang berfungsi
sebagai pelindung yang disebut....
2. Ordo dalam kelas agnatha yang memiliki ciri
dapat mengeluarkan lendir adalah....
3. Ikan yang mempunyai rahang yang kuat dan
besar, mempunyai perisai kepala dan dada
yang dirangkai bentuk engsel pada kelas
placodermi termasuk dalam ordo....
4. Kelas placodermi muncul pada akhir
masa.....dan awal.....
20. 5. Gambar ikan berikut merupakan ikan
dengan nama latin....