Dokumen tersebut membahas tentang manajemen rantai pasokan (supply chain management) yang mencakup definisi, aktivitas, manfaat, dan penerapannya dalam industri kefarmasian dan pelayanan kesehatan di rumah sakit."
Mi 1 7. pencatatan, pelaporan, pengarsipan pengelolaan obat di puskesmasLinaNadhilah2
油
Tim tutor pelatihan pelayanan kefarmasian membahas pentingnya pencatatan, pelaporan, dan pengarsipan pengelolaan obat di puskesmas. Kegiatan ini bertujuan untuk memantau keluar masuk obat, menyusun laporan, dan menjadi bukti pengelolaan telah dilaksanakan. Pencatatan dilakukan menggunakan kartu stok, buku penerimaan, dan rekapan harian. Laporan yang harus dibuat antara lain LPLPO, obat
Dokumen tersebut membahas rencana penyempurnaan instalasi farmasi rumah sakit. Terdapat penjelasan mengenai standar pelayanan farmasi rumah sakit, tugas pokok dan fungsi instalasi farmasi, serta perlunya penyempurnaan organisasi dan SDM untuk meningkatkan mutu pelayanan.
Manajemen obat di rumah sakit meliputi siklus seleksi, pengadaan, distribusi, dan penggunaan obat untuk menyelamatkan pasien, meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, dan mengkoordinasikan kepentingan berbagai pihak terkait. Dokumen ini menjelaskan proses dan teknis manajemen obat mulai dari identifikasi kebutuhan hingga penggunaan obat secara tepat guna.
Analisis sistem dan prosedur persediaan obat-obatan di Rumah Sakit Islam Unisma Malang untuk mendukung pengendalian intern. Studi kasus menganalisis sistem persediaan obat, mencakup fungsi, dokumen, catatan, dan prosedur. Hasilnya sistem persediaan obat rumah sakit bagus untuk pengendalian intern, tetapi perlu perbaikan pada sistem penghitungan fisik persediaan yang dapat menyebabkan kesalahan informasi pembelian.
Visite/ronde bangsal merupakan kegiatan kunjungan apoteker ke pasien rawat inap untuk menilai kondisi klinis pasien secara langsung, mengkaji masalah terkait obat, memantau terapi obat, dan mendeteksi efek samping obat. Tujuannya adalah memberikan rekomendasi obat kepada dokter, memantau implementasi terapi obat, serta meningkatkan komunikasi antar tenaga kesehatan untuk mencapai hasil pengobatan yang optimal
Manajemen Pengadaan Obat di Rumah Sakit
Sistem pengadaan obat, Metode pengadaan obat, pendistribusian obat, komponen pengadaan obat, kriteria suplier siklus pengadaan obat
Tahap perhitungan kebutuhan obat tahap ini untuk menghindari masalah kekosong...tantri_ta
油
Metode perhitungan kebutuhan obat meliputi metode konsumsi, morbiditas, penyesuaian konsumsi, dan proyeksi tingkat pelayanan dari keperluan anggaran untuk menghindari masalah kekosongan atau kelebihan obat dengan memperkirakan kebutuhan berdasarkan konsumsi sebelumnya, insiden penyakit, dan biaya per pasien.
Pengadaan obat di puskesmas dapat dilakukan melalui permintaan ke dinas kesehatan kabupaten atau pengadaan mandiri. Permintaan obat diajukan berdasarkan laporan pemakaian dan kebutuhan obat, sedangkan pengadaan mandiri dapat dilakukan melalui sistem pengadaan pemerintah atau langsung ke apotek dalam kondisi tertentu. Apoteker berperan penting dalam proses pengadaan obat di puskesmas.
Manajemen obat di rumah sakit meliputi siklus seleksi, pengadaan, distribusi, dan penggunaan obat untuk menyelamatkan pasien, meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, dan mengkoordinasikan kepentingan berbagai pihak terkait. Dokumen ini menjelaskan proses dan teknis manajemen obat mulai dari identifikasi kebutuhan hingga penggunaan obat secara tepat guna.
Analisis sistem dan prosedur persediaan obat-obatan di Rumah Sakit Islam Unisma Malang untuk mendukung pengendalian intern. Studi kasus menganalisis sistem persediaan obat, mencakup fungsi, dokumen, catatan, dan prosedur. Hasilnya sistem persediaan obat rumah sakit bagus untuk pengendalian intern, tetapi perlu perbaikan pada sistem penghitungan fisik persediaan yang dapat menyebabkan kesalahan informasi pembelian.
Visite/ronde bangsal merupakan kegiatan kunjungan apoteker ke pasien rawat inap untuk menilai kondisi klinis pasien secara langsung, mengkaji masalah terkait obat, memantau terapi obat, dan mendeteksi efek samping obat. Tujuannya adalah memberikan rekomendasi obat kepada dokter, memantau implementasi terapi obat, serta meningkatkan komunikasi antar tenaga kesehatan untuk mencapai hasil pengobatan yang optimal
Manajemen Pengadaan Obat di Rumah Sakit
Sistem pengadaan obat, Metode pengadaan obat, pendistribusian obat, komponen pengadaan obat, kriteria suplier siklus pengadaan obat
Tahap perhitungan kebutuhan obat tahap ini untuk menghindari masalah kekosong...tantri_ta
油
Metode perhitungan kebutuhan obat meliputi metode konsumsi, morbiditas, penyesuaian konsumsi, dan proyeksi tingkat pelayanan dari keperluan anggaran untuk menghindari masalah kekosongan atau kelebihan obat dengan memperkirakan kebutuhan berdasarkan konsumsi sebelumnya, insiden penyakit, dan biaya per pasien.
Pengadaan obat di puskesmas dapat dilakukan melalui permintaan ke dinas kesehatan kabupaten atau pengadaan mandiri. Permintaan obat diajukan berdasarkan laporan pemakaian dan kebutuhan obat, sedangkan pengadaan mandiri dapat dilakukan melalui sistem pengadaan pemerintah atau langsung ke apotek dalam kondisi tertentu. Apoteker berperan penting dalam proses pengadaan obat di puskesmas.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis sistem informasi manajemen persediaan obat di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo. Dokumen menjelaskan tentang pendahuluan sistem informasi dan persediaan obat, metode penelitian, hasil analisis sistem informasi manajemen persediaan obat saat ini yang mencakup perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, distribusi obat, serta kesimpulan bahwa sistem informasi yang ad
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan persediaan obat di industri farmasi dan bagian distribusi, meliputi pemilihan, perencanaan kebutuhan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pemusnahan, dan administrasi.
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Rumah SakitNesha Mutiara
油
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Rumah Sakit berdasarkan literatur :
1)Permenkes Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
2)Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2021 tentang Formularium Nasional
3)Kepmenkes Nomor 1128 Tahun 2022 tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit
4)Permenkes Nomor 12 Tahun 2020 tentang Akreditasi Rumah Sakit
5)Permenkes Nomor 308 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
6)SNARS Edisi 1.1
7)Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Modul Bahan Ajar Farmasi Rumah Sakit dan Klinik
Nddjbdudbdhxxufxotyxucccucucuucuchsjsjsjdjxjxjxbxnxbxjxjxjxnxxxkxjxndkxjxndjxjnxdjxjxjxjxjxjxjxjxjxjxjxnxncncjckcndjcicbdnwksoxjdb jxnxneiwoxjxnch jzoxjwnzoxjwjsjsnxjsjdjdjdjdjdjdndnndnxnxnxnnxnxnnxnxnnnnnnznxdjdjdbdiehdhsbdudbenxjixkwnxjxnenxncjdnsxjxbsjsksnxjskwkmdbcjwkwodjxneixnxuenxuwnzmxidn bxuensixnwidndi jdi endiwnduebxhx di jdsjxbu nejxjcbwxi beisbcheijwdbskiwbdnzqihsbdiwbxbxuwjsbxjdisjdjxssbsnsndjjssnd xzikgzgzztizistkssksysykstkskysiyskykdysyismjtsmyd iygkstjzkmgxmgyyykxudufudufufufufududududududufufifufifififufjfufydydysysuxhxjcjcjcjfluducjcucufjcjfififif fufududufufufifigiffufuuffufuuffufuyfyffyfyyfdyyfyfdyydzfkydykdkydkydkydykdtkdyxkkyxlhxlydiydiydiydyidiydjstajtsitsjsjtzjtzjtstjsjtsjtsjtzjtsjjtxgkxlhxkydi diyxkydu ditdkydjtxkydyidti弜弽semoga lekas sembuh sdh sd d kita dan sukses selalu ya d yg selalu sehat diberikan kesehatan dan sukses d di dunia dan sukses bersama bersama keluarga dan keluarga nya semoga dilancarkan segala urusannya amin amin amin amin amin amin amin amin amin amin amin amin semoga kita selalu dilancarkan segala rezeki ee semoga berkah barokah barokah enek e rezeki e rezeki nya barokah barokah barokah berkah amin amiin barokah barokah berkah barokah berkah barokah berkah barokah barokah amin berkah melimpah rezeki dan dilancarkan rezekinya ya amin ya allah mudahkan mudahkan segala urusan urusan allah swt dan segala urusan allah swt dan mudahkan segala segala urusan allah ya allah swt amin amin amin swt segala urusan allah swt amin segala urusannya amin semoga dimudahkan e segala e emang e enak e enek eyang sehat e amin nya juga ya semoga alloh mudahkan segala urusannya dan dilancarkan rezekinya ya alloh swt dan mudahkan segala urusannya ya allah mudahkan mudahkan mudahkan mudahkan segala cobaan dan cobaan swt swt mudahkan segala segala segala urusan urusannya dan kesabaran hamba dlm segala urusan allah dlm mudahkan segala segala segala urusan urusannya allah tuhan mudahkan memberkati hamba segala urusannya yg maha allah maha maha allah maha maha allah maha allah maha maha allah maha allah maha maha allah maha allah maha maha allah maha allah maha maha allah maha allah maha maha allah maha swt maha allah maha maha allah maha maha allah maha swt maha allah maha maha allah maha allah maha allah maha maha allah maha allah maha maha allah maha allah maha maha allah maha allah maha maha allah maha allah maha maha allah maha allah maha maha allah maha swt maha maha tuhan maha tuhan maha maha tuhan maha tuhan maha maha tuhan maha swt maha tuhan maha swt maha maha tuhan maha maha tuhan maha maha tuhan maha maha tuhan maha maha tuhan maha maha tuhan maha maha tuhan maha maha tuhan maha maha tuhan maha maha tuhan maha maha tuhan maha maha tuhan maha maha tuhan maha maha tuhan maha maha tuhan maha maha tuhan maha maha tuhan maha maha tuhan maha maha tuhan maha maha tuhan maha maha tuhan maha maha tuhan maha maha tuhan maha maha tuhan maha maha tuhan maha maha tuhan maha maha tuhan maha maha tuhan maha maha tu
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGITANGKI4D
油
Bagi kalian yang ingin mendapatkan kemenangan situs slot bonus kami merupakan saran terbaik buat kalian, hanya mengunakan modal rendah & penyedia bonus terbaik sepanjang masa
follow semua dan claim bonus dari kami #Tangki4dexclusive #tangki4dlink #tangki4dvip #bandarsbobet #idpro2025 #stargamingasia #situsjitu #jppragmaticplay #scatternagahitam
1. LAPORAN
PRAKTIKUM FARMASI RUMAH SAKIT
PERENCANAAN PENGADAAN DAN EVALUASI PERENCANAAN DI RS
NAMA : AJI PANGESTU
NIM : 16 01 01 057
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI BHAKTI PERTIWI
PALEMBANG
2019/2020
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pelayanan kefarmasian di rumah sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien,
penyediaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang bermutu dan
terjangkau bagi semua lapisan masyarakat termasuk pelayanan farmasi klinik (Permenkes,
2016). Farmasi rumah sakit bertanggung jawab terhadap semua barang farmasi yang beredar
di rumah sakit tersebut, salah satunya adalah pengelolaan obat. Sistem pengelolaan obat
merupakan bagian dari sistem pelayanan rumah sakit yang memberikan pelayanan
berdasarkan aspek keamanan, efektif, dan ekonomis dalam penggunaan obat sehingga dapat
dicapai efektivitas dan efisiensi pengelolaan obat. Pengelolaan obat berhubungan erat dengan
anggaran dan belanja rumah sakit. Pengadaan obat merupakan bagian terbesar dari anggaran
kesehatan. Anggaran obat di rumah sakit untuk obat dan alat kesehatan yang dikelola
instalasi farmasi mencapai 50-60% dari seluruh anggaran rumah sakit
Perencanaan dan pengadaan obat merupakan satu tahap awal yang penting dalam
menentukan keberhasilan tahap selanjutnya, sebab tahap perencanaan berguna untuk
menyesuaikan antara kebutuhan pengadaan dengan dana yang tersedia untuk menunjang
pelayanan kesehatan di rumah sakit (Krisnangtyas et al., 2013). Perencanaan dan pengadaan
obat yang baik memiliki peran yang sangat penting untuk menentukan stok obat yang sesuai
dengan kebutuhan pelayanan kesehatan dengan mutu terjamin serta dapat diperoleh pada saat
yang diperlukan. Apabila perencanaaan dan pengadaan obat dikelola dengan sistem yang
kurang baik, akan menyebakan terjadinya penumpukan obat dan kekosongan stok obat.
B. Tujuan praktikum
1. Mahasiswa mampu melakukan perencanaan pengadaan obat dengan metode konsumsi,
epidemiologi dan kombinasi
2. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi perencanaan
3. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Metode Konsumsi
Perhitungan kebutuhan dengan metode konsumsi didasarkan pada data rlkonsumsi
sediaan farmasi, alat kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai periode yang lalu dengan
berbagai penyesuian dan koreksi. Rumus perencanaan sediaan farmasi dan BMHP dengan
metode konsumsi adalah sebagai berikut :
CT = (CA x T) + SS-Sisa Stock
CT : Kebutuhan per periode waktu
CA : Kebutuhan rata - rata waktu (bulan)
T : kebutuhan (bulan atau tahun)
SS : Safety Stock
=
lead time
jumlah hari perbulan
x CA
B. Metode Epidemiologi
Metode epidemiologi didasarkan pada pola penyakit, data jumlah
kunjungan,frekuensi penyakit dan standar pengobatan yang ada.
Rumus epidemiologi
CT = (CEx T) + SS - Sisa stock
Keterangan
CT : Kebutuhan per periode waktu
CE : Perhitungan standar pengobatan
T : Lama kebutuhan (bulan/tahun)
SS : Safety stock
4. C. Metode Kombinasi
Metode kombinasi merupakan kombinasi metode konsumsi dan metode
epidemiologi. Metode kombinasi berupa perhitungan kebutuhan sediaan farmasi atau BMHP
yang telah mempunyai data konsumsi yang jelas namun kasus penyakit cenderung berubah
(naik atau turun). Gabungan perhitungan metode konsumsi dengan koreksi epidemiologi
yang sudah dihitung dengan suatu prediksi (boleh persentase kenaikan kasus atau analisa
trend). Metode kombinasi digunakan untuk obat dan alat kesehatan yang terkadangfluktuatif,
maka dapat menggunakan metode konsumsi dengan koreksi - koreksi pola penyakit,
perubahan jenis/jumlah tindakan, perubahan pola peresepan, perubahan kebijakan pelayanan
dan lain - lain.
Rumus metode kombinasi
C Kombinasi = (CA + CE) x T+ S - Sisa stock
Keterangan
CE : Perhitungan standar pengobatan
CA : Kebutuhan rata rata per bulan
T : Lama kebutuhan (bulan/tahun)
SS : Safety stock
D. Evaluasi Perencanaan
Setelah dilakukan perhitungan kebutuhan sediaan farmasi, alat kesehatan dan Bahan
Medis Habis Pakai idealnya diikuti dengan evaluasi. Metode analisa yang digunakan adalah
metode Kombinasi ABC dan VEN sebagai berikut:
1. Analisa nilai ABC untuk aspek ekonomi
Analisa ABC mengelompokkan item produk berdasarkan kebutuhan dananya yaitu:
a. Kelompok A adalah kelompok sediaan farmasi, alat kesehatan dan berdasarkan
kebutuhanBMHP yang jumlah nilai rencana pengadaannya menunjukkan penyerapan
dana sekitar 70 % dari jumlah dana keseluruhan
5. b. Kelompok B adalah kelompok sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP yang jumlah
nilai rencana pengadaannya menunjukkan penyerapan dana sekitar 20 % dari jumlah
dana keseluruhan
c. Kelompok C adalah kelompok sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP yang jumlah
nilai rencana pengadaannya menunjukkan penyerapan dana sekitar 10 % dari jumlah
dana keseluruhan
2. Analisa VEN untuk aspek medik atau terapi
VEN adalah singkatan dari V = Vital, E = Essensial dan N Non-Essensial Jadi
melakukan analisis VEN artinya menentukan kebutuhan prioritas kebutuhan suatu
sediaan farmasi dan BMHP, dengan kata lain menentukan suatu sediaan farmasi dan
BMHP termasuk vital (harus tersedia), essensial (perlu tersedia) ataunon-essensial (tidak
prioritas untuk disediakan)
Kriteria VEN :
1) Vital (V), bila sediaan farmasi tersebut diperlukan untuk menyelamatkan
kehidupan (life saving drugs) dan bila tidak tersedia akan meningkatkan
resiko kematian
2) Esensial (E), bila sediaan farmasi tersebut terbukti efektif untukmenyembuhkan
penyakit atau mengurangi penderitaan pasien
3) Non- Esensial (N). meliputi berbagai macam sediaan farmasi yang digunakan
untuk penyakit yang sembuh sendiri (self limiting disease), sediaan farmasi
yang diragukan manfaatnya, sediaan farmasi yang mahal namun tidak
memilikikelebihan manfaat dibanding sediaan farmasi sejenis lainnya, dll.
6. BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Prosedur praktikum
Kasus
Seorang tenaga farmasi ditugaskan untuk membuat perencanaan dengan menggunakan
metode komsumsi. Diketahui waktu tunggu pengiriman obat dari waktu pemesanan
adalah 15 hari. Data obat , data obat, isi, harga, jumlah, penggunaan obat setiap bulan dan
sisa stok pada tahun 2018.
B. Langka kerja
a. Hitunglah rata-rata penggunaan per bulan dengan memperhitungkan kejadian
kekosongan obat.
b. Tentukan data :
1. Lama kebutuhan (bulan atau tahun) yang di rencanakan
2. Ada atau tidaknya sisa stok (diperoleh dari hasil stok opname)
3. Lead time
c. Hitunglah safet stock
d. Hitunglah CT (kebutuhan per priode waktu) untuk 1 tahun
e. Hitunglah anggaran yang diperlukan
7. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
- Perhitungan anggaran 90 %
a. N x 90 %
Rp. 27.140.000 x 90 / 100 = Rp. 2.442.600.000 / 100 = Rp. 24.426.000,-
b. Uang yang terhitung 90 % dari anggran yang ada yaitu Rp. 24.426.000,-
c. Dari hasil rekap perencanaan pengadaan obat yaitu Rp. 27.140.000,-
d. Dari hasil jumlah data Jumlah dana(N) Anggaran ( 90% ) Rp. 27.140.000-
Rp. 24.426.000 = Rp. 2.714.000,- Uang yang kurang dari hasil perencanaan
pengadaan obat yaitu Rp. 2.714.000,- maka akan dilakukan pengurangan obat.
- Obat yang dikurangi
Cefixime 100 mg (Rp. 1.120.000)
Eritromisin DS 200 mg/ 5 ml (585.000)
Kotrimoksazol susp 240 mg/ 5 ml (415.000)
Doksisiklin 100 mg (300.000)
Ketrimoksazole 480 mg (210.000)
Kalsium Laktat tab (84.000)
Total uang obat yang dikeluarkan Rp. 2.714.000,-
- Total pengeluaran
= Jumlah dana (N) - Dana obat yang dikeluarkan
Rp. 27.140.000- Rp. 2.714.000,- = Rp. 24.426.000,-
Dana yang dikeluarkan untuk pengadaan obat rumah sakit .
8. BAB V
KESIMPULAN
Di dapatkan kesimpulannya kita mampu menghitung dan melakukan perencanaan
pengadaan obat dengan metode konsumsi, epidemiologi dan kombinasi dan mampu
melakukan evaluasi perencanaan