Bab ini membahas metode penghitungan harga pokok produksi untuk produk yang diolah melalui lebih dari satu departemen produksi. Terdapat contoh perhitungan harga pokok produksi untuk dua departemen, Departemen A dan B, yang mencakup penghitungan biaya produksi per satuan, harga pokok produk, dan pencatatan jurnal untuk masing-masing departemen.
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiYABES HULU
Ìý
Laporan ini memberikan ringkasan keuangan PT Serumpun pada 31 Januari 2005. Laporan ini menunjukkan biaya pokok produksi sebesar Rp20.505.000 dan persediaan barang dalam proses akhir sebesar Rp5.900.000. Laporan kedua memberikan laporan laba rugi PT Sempurna pada tanggal yang sama, menunjukkan penjualan bersih Rp4.500.000 dan laba bersih setelah pajak sebesar Rp10.000.000.
Ada dua metode akuntansi sistem perhitungan biaya standar yaitu metode tunggal dan metode ganda. Metode ganda mencatat biaya sesungguhnya dan biaya standar secara terpisah sedangkan metode tunggal hanya mencatat biaya standar. Kedua metode mencatat selisih antara biaya sesungguhnya dan standar.
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Adi Jauhari
Ìý
PSAP No. 10 mengatur perlakuan akuntansi atas koreksi kesalahan, perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan operasi yang tidak dilanjutkan dalam laporan keuangan. Koreksi kesalahan yang tidak berulang dilakukan dengan pembetulan pada akun yang bersangkutan, sedangkan koreksi kesalahan berulang secara sistematis dilakukan dengan menyajikan kembali laporan keuangan periode sebelumnya.
Dokumen tersebut memberikan contoh soal dan penyelesaian mengenai departementalisasi biaya overhead pabrik (BOP). Terdapat beberapa soal yang mencakup penghitungan alokasi BOP menggunakan metode kontinyu dan aljabar, serta distribusi biaya overhead departemen jasa menggunakan metode langsung, bertingkat, dan simultan.
Bagi Perusahaan yang membutuhkan Pelatihan ini dapat menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan Bpk. M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi persediaan pemerintah daerah berbasis akrual. Ia menjelaskan definisi persediaan, klasifikasi persediaan, pengakuan persediaan dan beban persediaan, sistem pencatatan persediaan, serta pengukuran nilai persediaan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang soal latihan akuntansi biaya mencakup definisi, tujuan, karakteristik, dan jenis-jenis biaya serta perlakuan akuntansinya. Beberapa poin pembahasan antara lain definisi akuntansi biaya, tujuan akuntansi biaya, karakteristik akuntansi biaya sebagai bagian dari akuntansi keuangan dan manajemen, serta jenis dan perlak
Dokumen tersebut membahas tentang metode harga pokok proses. Metode ini digunakan untuk menghitung biaya produksi pada perusahaan manufaktur yang memproduksi barang homogen secara berkelanjutan. Metode ini mencatat biaya produksi setiap periode berdasarkan unit setara yang mempertimbangkan tingkat penyelesaian produk dalam proses.
Sebelum Anda "Download" Silahkan "Follow" atau Beri "Like" terlebih dahulu. Thx.
Bagi yang membutuhkan INHOUSE TRAINING, Silahkan Hubungi : 0878-7063-5053 (Fast Response). TARIF PELATIHAN SANGAT MURAH !!!
Dokumen tersebut membahas metode harga pokok proses untuk menghitung biaya produksi per satuan. Metode ini digunakan untuk perusahaan yang berproduksi massal melalui satu atau lebih departemen produksi. Dokumen ini juga menjelaskan cara menghitung harga pokok produk jadi dan persediaan serta pengaruh produk hilang terhadap perhitungan biaya produksi.
1. Metode harga pokok proses digunakan untuk menghitung biaya produksi massal dengan mengumpulkan biaya setiap proses dan membaginya dengan jumlah produk.
2. Ada tiga metode untuk menangani persediaan proses awal: rata-rata tertimbang, masuk pertama keluar pertama, dan pengaruh tambahan baku.
3. Produk hilang, rusak, atau cacat dapat mempengaruhi perhitungan harga pokok, tergantung bagaimana nil
Konsep nilai waktu dari uang membahas perubahan nilai uang seiring berjalannya waktu akibat adanya bunga, yang terbagi menjadi nilai masa depan dan nilai sekarang."
Dokumen tersebut berisi soal-soal latihan tentang analisis risiko investasi pada beberapa proyek. Terdapat tiga soal yang masing-masing meminta perhitungan nilai yang diharapkan, deviasi standar, dan NPV beberapa proyek beserta pemilihan proyek yang paling layak berdasarkan analisis tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis trend posisi keuangan perusahaan dengan melihat perkembangan laporan keuangan beberapa tahun terakhir untuk memahami kecenderungan kondisi keuangan perusahaan di masa lalu dan memprediksi masa depan. Langkah-langkah analisis trend mencakup penentuan tahun dasar, perhitungan indeks untuk pos-pos laporan keuangan, serta interpretasi arah dan besaran perubahan untuk menilai dampakny
Dokumen tersebut membahas mengenai pengeluaran modal selama penggunaan aktiva tetap, perubahan harga perolehan, revisi taksiran masa manfaat, dan penjualan aktiva tetap. Beberapa poin penting adalah pengeluaran perbaikan dan pemeliharaan yang dapat menambah nilai aktiva harus dikapitalisasi, revisi taksiran umur ekonomis aktiva dapat mempengaruhi beban penyusutan, serta laba atau rugi yang dihas
Dokumen tersebut membahas pengertian dan klasifikasi biaya overhead pabrik (B.FOH) berdasarkan sifatnya, perilakunya, dan hubungannya dengan departemen. Terdapat penjelasan mengenai jenis-jenis B.FOH, penentuan tarif B.FOH, dan pembebanannya pada produk dengan metode full costing dan variable costing."
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang soal latihan akuntansi biaya mencakup definisi, tujuan, karakteristik, dan jenis-jenis biaya serta perlakuan akuntansinya. Beberapa poin pembahasan antara lain definisi akuntansi biaya, tujuan akuntansi biaya, karakteristik akuntansi biaya sebagai bagian dari akuntansi keuangan dan manajemen, serta jenis dan perlak
Dokumen tersebut membahas tentang metode harga pokok proses. Metode ini digunakan untuk menghitung biaya produksi pada perusahaan manufaktur yang memproduksi barang homogen secara berkelanjutan. Metode ini mencatat biaya produksi setiap periode berdasarkan unit setara yang mempertimbangkan tingkat penyelesaian produk dalam proses.
Sebelum Anda "Download" Silahkan "Follow" atau Beri "Like" terlebih dahulu. Thx.
Bagi yang membutuhkan INHOUSE TRAINING, Silahkan Hubungi : 0878-7063-5053 (Fast Response). TARIF PELATIHAN SANGAT MURAH !!!
Dokumen tersebut membahas metode harga pokok proses untuk menghitung biaya produksi per satuan. Metode ini digunakan untuk perusahaan yang berproduksi massal melalui satu atau lebih departemen produksi. Dokumen ini juga menjelaskan cara menghitung harga pokok produk jadi dan persediaan serta pengaruh produk hilang terhadap perhitungan biaya produksi.
1. Metode harga pokok proses digunakan untuk menghitung biaya produksi massal dengan mengumpulkan biaya setiap proses dan membaginya dengan jumlah produk.
2. Ada tiga metode untuk menangani persediaan proses awal: rata-rata tertimbang, masuk pertama keluar pertama, dan pengaruh tambahan baku.
3. Produk hilang, rusak, atau cacat dapat mempengaruhi perhitungan harga pokok, tergantung bagaimana nil
Konsep nilai waktu dari uang membahas perubahan nilai uang seiring berjalannya waktu akibat adanya bunga, yang terbagi menjadi nilai masa depan dan nilai sekarang."
Dokumen tersebut berisi soal-soal latihan tentang analisis risiko investasi pada beberapa proyek. Terdapat tiga soal yang masing-masing meminta perhitungan nilai yang diharapkan, deviasi standar, dan NPV beberapa proyek beserta pemilihan proyek yang paling layak berdasarkan analisis tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis trend posisi keuangan perusahaan dengan melihat perkembangan laporan keuangan beberapa tahun terakhir untuk memahami kecenderungan kondisi keuangan perusahaan di masa lalu dan memprediksi masa depan. Langkah-langkah analisis trend mencakup penentuan tahun dasar, perhitungan indeks untuk pos-pos laporan keuangan, serta interpretasi arah dan besaran perubahan untuk menilai dampakny
Dokumen tersebut membahas mengenai pengeluaran modal selama penggunaan aktiva tetap, perubahan harga perolehan, revisi taksiran masa manfaat, dan penjualan aktiva tetap. Beberapa poin penting adalah pengeluaran perbaikan dan pemeliharaan yang dapat menambah nilai aktiva harus dikapitalisasi, revisi taksiran umur ekonomis aktiva dapat mempengaruhi beban penyusutan, serta laba atau rugi yang dihas
Dokumen tersebut membahas pengertian dan klasifikasi biaya overhead pabrik (B.FOH) berdasarkan sifatnya, perilakunya, dan hubungannya dengan departemen. Terdapat penjelasan mengenai jenis-jenis B.FOH, penentuan tarif B.FOH, dan pembebanannya pada produk dengan metode full costing dan variable costing."
Dokumen tersebut membahas akuntansi untuk perusahaan manufaktur yang meliputi klasifikasi persediaan, laporan keuangan, harga pokok produksi, dan siklus akuntansi untuk perusahaan manufaktur.
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian akuntansi biaya beserta jawabannya dari buku Horngren Edisi 13. Terdapat 59 soal yang mencakup berbagai aspek akuntansi biaya dan manajemen seperti peran akuntan manajemen, strategi perusahaan, rantai pasokan, pengambilan keputusan, anggaran, dan kontrol manajemen.
Dokumen tersebut membahas metode harga pokok proses pada satu departemen, yang menjelaskan tentang pengumpulan biaya produksi berdasarkan departemen, perhitungan harga pokok produksi, dan contoh penerapannya pada suatu perusahaan.
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemenSelfia Dewi
Ìý
Dokumen tersebut membahas metode harga pokok produksi pada satu departemen. Metode ini digunakan oleh perusahaan yang memproduksi secara massal untuk menghitung biaya produksi per satuan. Biaya-biaya seperti bahan baku, bahan penolong, tenaga kerja, dan overhead pabrik dialokasikan ke produk jadi dan persediaan berdasarkan unit ekuivalen. Metode ini berguna untuk menentukan harga pokok produksi.
Harga pokok proses lanjutan adnan rosadi situmorangAdnanSitumorang
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang metode penghitungan harga pokok produksi dan laporan biaya produksi pada beberapa departemen perusahaan manufaktur. Terdapat dua metode penghitungan harga pokok yaitu metode rata-rata dan FIFO. Laporan biaya mencakup data produksi, biaya yang dibebankan, dan perhitungan harga pokok produk.
Harga Pokok Proses metode rata-rata tertimbangRAnie Chucute
Ìý
Laporan menjelaskan perhitungan harga pokok produksi dengan metode harga pokok proses untuk dua departemen produksi PT Pelita Bangsa pada bulan Januari 2015, dengan mempertimbangkan pengaruh produk hilang di setiap departemen.
Materi Metode Harga Pokok Proses & Biaya Bahan Baku dan PengendaliannyaKameliaRahma1
Ìý
Dokumen tersebut membahas metode harga pokok proses dan pengendalian biaya bahan baku. Metode harga pokok proses digunakan untuk menghitung biaya produksi per satuan dengan membagi total biaya produksi selama periode tertentu dengan jumlah produk yang dihasilkan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai metode penentuan harga pokok bahan baku dan penanganan masalah seperti sisa bahan dan produk rusak.
Sistem biaya taksiran digunakan untuk mencatat biaya produksi yang dialokasikan ke produk. Dokumen menjelaskan prosedur akuntansi dan contoh pencatatan transaksi biaya taksiran, termasuk jurnal entri untuk mencatat biaya bahan baku, tenaga kerja, overhead pabrik, dan harga pokok taksiran produk antar departemen dan yang dijual. Selisih antara biaya sesungguhnya dengan taksiran dibagikan ke akun-
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang harga pokok proses (process costing) dan contoh
penyelesaian kasus penghitungan harga pokok produksi dan laporan laba rugi untuk dua perusahaan
yang memproduksi melalui beberapa departemen dengan menggunakan metode harga pokok proses.
Dokumen tersebut membahas kasus-kasus khusus dalam perhitungan akuntansi, termasuk produk hilang, rusak, atau cacat selama proses produksi, tambahan bahan, bahan sisa, dan metode perhitungan harga pokok rata-rata dan FIFO/LIFO. Secara khusus dibahas contoh kasus perhitungan harga pokok produksi pada tiga departemen perusahaan RELAXO menggunakan metode-metode tersebut.
Dokumen tersebut membahas metode harga pokok produksi proses yang digunakan untuk menghitung biaya produksi per satuan pada perusahaan yang memproduksi produk standar secara berkelanjutan."
Teks tersebut membahas tentang Metode Harga Pokok Proses sebagai salah satu metode penghitungan biaya produksi. Metode ini digunakan untuk produksi massal dan produk standar, dengan mengumpulkan seluruh biaya produksi per departemen dan periode akuntansi. Harga pokok ditentukan dengan membagi total biaya dengan jumlah unit yang dihasilkan. Metode ini berbeda dengan Metode Harga Pokok Pesanan yang menghitung biaya berdasarkan pesanan tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis jaringan komputer seperti intranet, internet, dan ekstranet beserta penerapannya dalam bisnis elektronik (e-business) seperti e-commerce antarperusahaan (B2B), antara perusahaan dengan konsumen (B2C), antar konsumen (C2C), serta peran berbagai pihak dalam mendukung transaksi secara online.
Kuliah ini membahas teknologi sistem penunjang keputusan (SPK) untuk mengembangkan aplikasi pendukung pengambilan keputusan manajerial. Topik yang dibahas meliputi konsep dan komponen SPK, serta bagaimana membangun dan mengembangkan SPK untuk mendukung proses pengambilan keputusan.
Akuntansi biaya bab 14 . menghitung harga pokok produksi berdasarkan activity...Selfia Dewi
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang penghitungan harga pokok produksi menggunakan metode activity based costing. Metode ini mengalokasikan biaya overhead pabrik ke produk melalui dua tahap yaitu dengan mendistribusikan biaya ke aktivitas terlebih dahulu lalu ke produk. Metode ini lebih akurat dalam mengalokasikan biaya karena mempertimbangkan aktivitas yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk. Contoh penerapan metode ini
Akuntansi biaya bab 1.konsep dan terminologi biayaSelfia Dewi
Ìý
Bab 1 membahas konsep dan terminologi biaya dalam akuntansi, termasuk penjelasan mengenai akuntansi keuangan dan manajemen, akuntansi biaya, pengertian biaya, struktur organisasi dan proses produksi, cara penggolongan biaya, metode pengumpulan biaya produksi, serta metode full costing dan variable costing."
Mata kuliah matemaika pada Prodi Rekayasa Sipil tingkat lanjut yang membahas mengenai Matriks, Determinan, Invers, Metode Sarrus dan Kofaktor dan Metode Gauss Jordan
Presentasi ini merupakan materi pertemuan pertama untuk mata kuliah Pengukuran dan Instrumentasi. Materi ini mencakup:
✅ Konsep dasar pengukuran dan instrumentasi
✅ Jenis-jenis pengukuran (langsung & tidak langsung)
✅ Sistem satuan internasional (SI) dalam teknik elektro
✅ Kesalahan dalam pengukuran dan cara meminimalkannya
✅ Karakteristik alat ukur (akurasi, presisi, resolusi, sensitivitas)
✅ Contoh alat ukur dalam teknik elektro seperti multimeter, osiloskop, clamp meter, function generator, dan signal analyzer
Presentasi ini dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram yang membantu pemahaman konsep secara visual.
Sangat cocok untuk mahasiswa teknik elektro dan telekomunikasi yang ingin memahami dasar-dasar pengukuran dalam bidang ini.
📌 Jangan lupa untuk like, share, dan follow untuk materi lebih lanjut!
#Pengukuran #Instrumentasi #TeknikElektro #Telekomunikasi #Praktikum #PengukurandanInstrumentasi #PBL #PengukuranBesaranListrik
Akuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemen
1. Bab IV
Metode Harga Pokok Proses
(Job Process), Yang Produknya diolah
melalui Lebih Dari Satu Departemen
Oleh :
Saptono Kusdanu Waskito,S.E,M.M
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 1
2. Tujuan Bab Ini
• Mahasiswa dapat mengetahui, mengerti, memahami
dan dapat melaksanakan penghitungan harga pokok
dengan :
1. metode harga pokok proses yang produknya diolah
melalui lebih dari satu departemen produksi
2. Harga pokok produksi, data jumlah produksi yang
dihasilkan, biaya yang dibebankan , jurnal pencatatan
biaya produksi di Departemen A.
3. Harga pokok produksi, data jumlah produksi yang
dihasilkan, biaya yang dibebankan , jurnal pencatatan
biaya produksi di Departemen A
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 2
3. Penjelasan
1. Perhitungan biaya per satuan produk yang
dihasilkan oleh Departemen Kedua adalah
merupakan perhitungan yang bersifat
kumulatif. Karena produk yang dihasilkan
oleh departemen kedua merupakan produk
jadi dari departemen pertama.
2. Akibatnya produk jadi di departemen
pertama, membawa biaya produksi dari
departemen pertama
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 3
4. • Oleh karena itu, Harga Pokok Produk yang
dihasilkan dari Departemen Kedua terdiri dari
:
a. Biaya Produksi Produk Jadi yang dibawa dari
dari departemen pertama ditambah
b. Biaya produksi yang ditambahkan dalam
departemen kedua
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 4
5. Contoh Soal
• PT Maju Mapan memiliki dua departemen
produksi, Departemen A dan Departemen B.
• Data produksi dan biaya kedua departemen
dalam bulan September 2014 seperti pada
slide berikut nya
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 5
6. Diketahui
No Aktivitas Departemen A Departemen B
1Dimasukkan dalam proses 35.000
a Produk selesai ditransfer ke Departemen B 30.000
b Produk selesai ditransfer ke Gudang 24.000
c Produk dalam proses (WIP) akhir bulan 5.000
2
Biaya yang dikeluarkan bulan September
2014
a Biaya Bahan Baku 70.000 -
b Biaya Tenaga Kerja 155.000 270.000
c Biaya Overhead Pabrik 248.000 405.000
3
Tingkat Penyelesaian Produk dalam Proses
Akhir
a Biaya Bahan Baku 100%
b Biaya Konversi ( untuk BTK dan BOP) 20% 50%
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 6
7. Perhitungan Harga Pokok Produksi di Departemen A
• Untuk menghitung :
1. Harga pokok produk selesai departemen A
yang ditransfer ke Departemen B dan
2. Harga pokok persediaan produk dalam
proses (wip)di departemen A pada bulan
September 2014
Perlu dilakukan perhitungan biaya produksi per
satuan yang dikeluarkan departemen A dalam
bulan September 2014
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 7
8. Menghitung Harga Pokok Produk Jadi
yang ditransfer dari A ke B
• Hasil perhitungan biaya produksi per satuan
dikalikan dengan kuantitas produk selesai
yang ditransfer dari departemen A ke B.
Namanya Harga Pokok Produk jadi yang
ditransfer dari A ke B
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 8
9. Menghitung Harga Pokok Persediaan
Produk Dalam Proses Di Departemen A
• Biaya Produksi per satuan dikalikan dengan
kuantitas persediaan produk dalam proses
dengan memperhatikan persentase tingkat
penyelesaian
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 9
10. A.Menghitung Unit Ekuivalensi Tiap
Unsur Biaya Produksi Departemen A
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 10
12. A.1.1.Menghitung Unit Ekuivalensi
Biaya Bahan Baku di Departemen A
• Biaya Bahan Baku sebanyak 35.000 kg menghasilkan :
• Barang jadi= 30.000 kg
• Barang persediaan produk dalam proses. Dengan
tingkat penyelesaian 100 %= 5.000 kg.
• Biaya Bahan Baku = Rp 70.000
• Berarti biaya bahan baku Rp 70.000 telah digunakan
untuk menyelesaikan produk jadi 30.000 kg dan 5.000
kg (100 % x 5.000) produk dalam proses.
• Jumlahnya 30.000 kg + 5.000 Kg = 35.000 kg
• Jadi Unit Ekuivalensi untuk Bahan Baku = 30.000 kg +
5.000 kg = 35.000 kg
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 12
13. A.1.2.Menghitung Unit Ekuivalensi
Biaya Konversi Untuk Tenaga Kerja
• Biaya Tenaga Kerja September 2014 Rp 155.000.
• Menghasilkan 30.000 kg barang jadi , dan 5.000
kg produk dalam proses dengan tingkat
penyelesaian biaya konversi 20 %. Berarti Uang
Rp 155.000 digunakan untuk menyelesaiakan
30.000 kg barang jadi dan 20 % X produk dalam
proses = 20 % X 5.000 kg. 30.000 kg ditambah
1.000 kg = 31.000 kg
• Jadi Unit Ekuivalensi Biaya KOnversi = 31.000 kg
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 13
14. A.1.3.Menghitung Unit Ekuivalensi
Biaya Konversi
• Biaya Overhead pabrik September 2014 Rp
248.000.
• Menghasilkan 30.000 kg barang jadi , dan 5.000
kg produk dalam proses dengan tingkat
penyelesaian biaya konversi 20 %. Berarti Uang
Rp 248.000 digunakan untuk menyelesaiakan
30.000 kg barang jadi dan 20 % X produk dalam
proses = 20 % X 5.000 kg. 30.000 kg ditambah
1.000 kg = 31.000 kg
• Jadi Unit Ekuivalensi Biaya Overhead pabrik =
31.000 kg
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 14
15. A.2. Menghitung Harga Pokok
Produksi Per Satuan Departemen A
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 15
16. A.2.1.Biaya Produksi Persatuan di Departemen
A
Unsur Total Unit
Biaya Produksi
Per Kg
Biaya Produksi Biaya Ekuivalensi
1 2 3 4= 2/3
Bahan Baku 70.000 35.000 2
Tenaga Kerja 155.000 31.000 5
Overhead
Pabrik 248.000 31.000 8
Jumlah 473.000 15
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 16
17. A.2.2.HPP Produk selesai yang ditransfer dari Departemen A ke
Departemen B
Harga Pokok Produk Selesai yang ditransfer ke
Departemen B
30.000 x Rp 15 450.000
Harga Pokok Produk dalam proses akhir
BBB = 100 % X 5.000 x Rp 2 = 10.000
BTK = 20 % X 5.000 X Rp 5 = 5.000
BOP = 20 % X 5.000 X Rp 8 = 8.000
23.000
Jadi Biaya Produksi Departemten A Bulan September 473.000
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 17
18. A.3. Membuat
Laporan Biaya Produksi Departemen
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 18
19. A.3.1.Membuat Data Produksi
Data Produksi
Dimasukkan dalam proses 35.000
Produk Jadi yang ditransfer ke gudang 30.000
Produk dalam proses akhir 5.000
Jumlah produk yang dihasilkan 35.000
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 19
20. A.3.2.Membuat Biaya Per Kilogram
Yang dibebankan ke Departemen A
Biaya yang dibebankan ke
Departemen A
Total Per Kg
Biaya Bahan Baku Rp 70.000 Rp 2
Biaya Tenaga Kerja Rp 155.000 Rp 5
Biaya Overhead Pabrik Rp 248.000 Rp 8
Jumlah Rp 473.000 Rp 15
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 20
21. A.3.3.Membuat Biaya Produksi Yang dibebankan
Departemen A Bulan September 2014
Perhitungan Biaya
Harga Pokok Produk yang ditrasnfer ke Departemen B
30.000 kg @ Rp 15
Rp 450.000
Harga Pokok Persediaan Produk dalam proses akhir
Biaya Bahan Baku Rp 10.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 5.000
Biaya Overhead Pabrik Rp 8.000
Rp 23.000
Jumlah Biaya Produksi dibebankan ke Dep A Rp 473.000
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 21
23. A.4..Jurnal Mencatat
1. Biaya Bahan Baku
Barang Dalam Proses- Biaya Bahan Baku Dep A
Persediaan
70.000
70.000
2. Biaya Tenaga Kerja
Barang Dalam Proses- Biaya Tenaga Kerja Depart A
Gaji dan Upah
155.000
155.000
3.Biaya Overhead Pabrik:
Barang Dalam Proses – BOP
Berbagai rekening yang dikredit
248.000
248.000
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 23
24. A.4.4.Jurnal mencatat HPP Barang jadi
ditransfer dari Dep A ke Dep B
Barang Dalam Proses- Biaya Bahan baku Dep B
Barang dalam proses- Biaya Bahan baku dari Dep A
30.000 x Rp 2
Barang dalam proses-Biaya Tenaga Kerja dari Dep A
30.000 X Rp 5
Barang dalam Proses- BOP dari Dep A
30.000 X Rp 8
450.000
60.000
150.000
240.000
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 24
25. A.4.5.Jurnal mencatat HPP Barang Persediaan
Produk dalam Proses yang belum selesai diolah
dari Dep A
Barang Dalam Proses- Dep A
Barang dalam proses- Biaya Bahan baku dari Dep A
5.000 x Rp 2
Barang dalam proses-Biaya Tenaga Kerja dari Dep A
5.000 x 20 %X Rp 5
Barang dalam Proses- BOP dari Dep A
5.000 x 20 %X Rp 8
23.000
10.000
5.000
8.000
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 25
26. Sampai disini dulu
Perhitungan HPP Departemen B
dibahas minggu depan
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 26
27. Diketahui Data Departemen B
• Diterima di Departemen B, 30.000 kg barang jadi dari
departemen A, dengan biaya total 30.000 x Rp 15=
Rp 450.000.
• Untuk mengolah barang dari departemen A, di
departemen B mengeluarkan biaya :
1. Biaya Tenaga Kerja Rp 270.000 = (30.000 x Rp 9)
2. BOP Rp 405.000= (30.000 X Rp 13,5)
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 27
28. Diketahui di Departemen B
• Biaya Konversi terdiri BTK dan BOP yang
ditambahkan oleh departemen B untuk
memproses Barang 30.000 kg dari Dep A,
menghasilkan 24.000 kg barang jadi, dan
persediaan 6.000 kg barang setengah jadi (WIP).
Barang setengah jadi ini mempunyai tingkat
penyelesaian 50 %.
• Biaya Konversi untuk menyelesaikan barang jadi
24.000 kg dan barang setengah jadi 50 % x 6.000
= 3.000. Jumlah 24.000 +3.000 = 27.000
• Unit Ekuivalensi biaya konversi = 27.000
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 28
32. B.1.1.Menghitung Unit Ekuivalensi
Biaya Konversi Di Departemen B
Biaya Konversi terdiri BTK dan BOP yang
ditambahkan oleh departemen B untuk
memproses Barang 30.000 kg dari Dep A,
menghasilkan 24.000 kg barang jadi, dan
persediaan 6.000 kg barang setengah jadi
(WIP). Barang setengah jadi ini mempunyai
tingkat penyelesaian 50 %.
Biaya Konversi untuk menyelesaikan barang
jadi 24.000 kg dan barang setengah jadi 50 % x
6.000 = 3.000. Jumlah 24.000 +3.000 = 27.000
Unit Ekuivalensi biaya konversi = 27.000
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 32
33. B.2. Menghitung Harga Pokok
Produksi Per Satuan Departemen B
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 33
34. B.2.1.Biaya Produksi Persatuan di Departemen B
Unsur Total Unit
Biaya Produksi
Per Kg
Biaya Produksi Biaya Ekuivalensi
1 2 3 4= 2/3
Tenaga Kerja 270.000 27.000 10
Overhead
Pabrik 405.000 27.000 15
Jumlah 675.000 25
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 34
35. B.2.2.Perhitungan HPP Barang Jadi dan WIP di Departemen B
Harga Pokok Produk Jadi yang ditransfer dari Dep B ke Gudang
Harga Pokok dari Dep A= 24.000 X Rp 15 360.000
Biaya yang ditambahkan oleh Dep B = 24.000 x Rp 25 600.000
Total Harga Pokok Produk Jadi yang ditransfer ke Gudang 960.000
( 24.000 x Rp 40.)
Harga Pokok Persediaan Barang setengah jadi dalam proses akhir
Harga Pokok dari Dep A= 6.000 X Rp 15 90.000
Biaya yang ditambahkan oleh Dep B :
BTK = 50 % X 6.000 X Rp 10 = 30.000
BOP = 50 % x 6.000 x Rp 15 =45.000 75.000
Harga Pokok Persediaan Barang setengah jadi dalam proses akhir 165.000
Jumlah Biaya Produksi Kumulatif di Departemen B 1.125.000
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 35
36. B.3. Membuat
Laporan Biaya Produksi Departemen
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 36
37. B.3.1.Membuat Data Produksi
Data Produksi
Diterima dari Departemen A 30.000
Produk Jadi yang ditransfer ke gudang 24.000
Produk dalam proses akhir 6.000
Jumlah produk yang dihasilkan 30.000
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 37
38. B.3.2.Membuat Biaya Kumulatif Per Kilogram
Yang dibebankan ke Departemen B
Biaya Kumulatif di Departemen B Total Per Kg
A.HPP dari Departemen A = 30.000 X Rp
15
450.000 Rp 15
B.Biaya Yang ditambahkan di
Departemen B
B.1.Biaya Tenaga Kerja (27.000 kg) 270.000 Rp 10
B.2.BOP (27.000 kg 405.000 Rp 15
B.Jumlah Biaya yang ditambahkan 675.000 Rp 25
C. Total Biaya Kumulatif Rp 1.125.000 Rp 40 =(15
+25)
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 38
39. B.3.3.Membuat Biaya Produksi Yang dibebankan
Departemen B Bulan September 2014
Perhitungan Biaya
Harga Pokok Produk yang ditransfer ke Gudang
24.000 X Rp 40
Rp 960.000
Harga Pokok Persediaan Produk dalam proses akhir
Dari Departemen A = 6.000 X Rp 15
Biaya yang ditambahkan ke Departemen B
Rp 90.000
Biaya Tenaga Kerja = 50 % x 6.000 x Rp 10 Rp 30.000
Biaya Overhead Pabrik= 50 % x 6.000 xRp 15 Rp 45.000
Rp 165.000
Jumlah Biaya Produksi dibebankan ke Dep A Rp1.125.000
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 39
41. B.4.1. Jurnal Mencatat Penerimaan
Produk Jadi dari Departemen A
Barang Dalam Proses- Biaya Bahan Baku Dep B
Barang Dalam Proses- Biaya Bahan Baku Dep A
Barang Dalam Proses- Biaya Tenaga Kerja Dep A
Barang Dalam Proses- Biaya Overhead Pabrik Dep A
450.000
60.000
150.000
240.000
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 41
42. B.4.2. Jurnal Mencatat
Biaya Tenaga Kerja
Barang Dalam Proses- Biaya Tenaga kerja Dep B
Gaji dan Upah
270.000
270.000
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 42
43. B.4.3. Jurnal Mencatat
Biaya Overhead Pabrik
Barang Dalam Proses- Biaya Overhead Pabrik Dep B
Berbagai rekening yang dikredit
405.000
405.000
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 43
44. B.4.4. Jurnal Mencatat HPP Barang Jadi
yang ditransfer dari B ke Gudang
Persediaan Produk Jadi- Biaya Bahan Baku Dep B
Barang Dalam Proses- Biaya Bahan Baku Dep B
Barang Dalam Proses- Biaya Tenaga Kerja Dep B
Barang Dalam Proses- Biaya Overhead Pabrik Dep B
Keterangan :
BBB = 24.000 X Rp 15= 360.000
BTK = 24.000 x Rp10 = 240.000
BOP = 24.000 X Rp 15 = 360.000
960.000
360.000
240.000
340.000
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 44
45. B.4.5. Jurnal Mencatat HPP Persediaan
barang setengah jadi di Dep B
Persediaan Barang Setengah Jadi- Dep B
Barang Dalam Proses- Biaya Bahan Baku Dep B
Barang Dalam Proses- Biaya Tenaga Kerja Dep B
Barang Dalam Proses- Biaya Overhead Pabrik Dep B
165.000
90.000
30.000
45.000
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 45
46. Daftar Pustaka
• Mulyadi UGM, Universitas Gadjahmada,
Akuntansi Biaya, UPP STIM YKPN, Yogyakarta,
2014, Halaman 72-79
01/05/2015 16:27:39 HPP Job Process lebih 1 Departemen 46