ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
ALIRAN – ALIRAN FILSAFAT
EPISTEMOLOGI MODERN
RASIONALISME
ï‚´ Mazhab Rasionalisme muncul pada abad 17. Aliran ini
berpendapat bahwa sumber pengetahuan adalah
yang dapat dipercaya atau masuk akal (rasio).
ï‚´ Hanya pengetahuan yang melalui akallah yang
memenuhi syarat dan dituntut oleh semua
pengetahuan ilmiah. Pengalaman hanya dipakai
untuk mengukuhkan pengetahuan yang telah
didapatkan oleh akal dan sesungguhnya akal tidak
memerlukan pengalaman.
ï‚´ Metode yang digunakan adalah metode deduktif,
yaitu suatu penalaran yang mengambil kesimpulan
dari suatu kebenaran yang bersifat umum untuk
diterapkan kepada hal-hal yang bersifat khusus.
RASIONALISME
 Contoh : Setiap makhluk yang hidup pada suatu saat akan
mati, kita adalah makhluk hidup, maka kita akan mati.
 Tokoh Rasionalisme Rene Descartes yang disebut bapak
filsafat modern. Pernyataan yang terkenal dalam aliran ini
adalah saya perpikir, karena saya ada. Apa saja yang kita
pikirkan, walaupun suatu khayalan, tetapi manusia yang
berpikir yang berpikir itu bukana khayalan, maka manmusia
yang berpikir itu ada.Menurut Descartes, manusia
mempunyai kebebasan berkehendak. Manusia dapat
merealisasikan kebebasannya dengan mengendalikan hawa
nafsu, karena kebebasan adalah ciri khas kesadaran
manusia yang berpikir.
EMPIRISME
ï‚´ Mazhab ini muncul sejaman dengan rasionalissme yaitu pada abad
ke 17. Mazhab ini kebalikan dari rasaionalisme . Dimana Mazhab ini
berpendapat bahwa empiris atau pengalamanlah yang menjadi
sumber pengetahuan, baik pengalaman lahiriah maupun
pengalaman batiniah.
ï‚´ Metode yang dipakai adalah metode induktif, yaitu suautu
penalaran yang mengambil kersimpulan dari suatu kebenaran
yang bersifat khusus untuk diterapkan kepada hal-hal yang bersifat
umum.
ï‚´ Orang yang pertama yang mengikuti mazhab ini adalah Thomas
Hobbes ( 1588-1679). Bagi Hobbes, filsafat adalah suatu ilmu
pengetahuan yang bersifat umum, sebab filsafat adalah suatu ilmu
pengetahuan tentang efek-efek atau aakibat-akibat atau tentang
penampakan-penampakan seperti kita peroleh dengan
merasionalisasikan pengetahuan yang kita miliki dari sebab
akibatnya.
EMPIRISME
ï‚´ Sasaran filsafat adalah fakrta-fakta yang diamati dengan
maksud untuk mencari sebab-sebabnya. Sedangkan alat
yang dipakai adalah pengertian-pengertian yang
diungkapkan dalam kata-kata yang menggambarkan fakta-
fakta tersebut. Pengalaman adalah awal dari pengetahuan.
Hanya pengalamanlah yang memberi jaminan akan
kepastian.
ï‚´ John Locke adalah penerus tradisi empiris. Locke menentang
teori rasionalisme mengenai ide-ide dan asas-asas pertama
sebagai bawaan manusia. Menurut Locke pengetahuan
didapatkaan dari pengalaman dan akal adalah pasif pada
saat pengetahuan didapatkan. Rasio manusia mula-mula
harus dianggap sebagai kekrta putih yang kosong as a white
paper, kertas kosong tersebut baru terisi melalui pengalaman.
EMPIRISME
ï‚´ Ada dua macam pengalaman, yaitu pengalaman lahiriah dan
pengalaman batiniah. Kedua macam pengalaman ini salaing
berhubungan. Pengalaman lahiriah menghasilkan gejala-gejala
psikis yang harus ditanggapi oleh pengalaman batiniah.
ï‚´ Dengan demikian mengenal adalah identik dengan mengenal
secara sadar.
ï‚´ Berdasarkan asas teori pengenalan tersebut, maka dalam
etikanya Locke menolak adanya pengertian kesusilaan yang
telah menjadi bawaan tabiat manusia. Sedangkan yang
menjadi tabiat bawaan hanyalah kecenderungan-
kecenderungan yang menguasai perbuatan manusia. Semua
kecenderugngan dapat dikembalikan kepada usaha untuk
mendapatkan kebahagiaan. Tentang bagaimana kita harus
berbuat diajarkan oleh pengalaman.
IDEALISME
ï‚´ Kata idealisme pertama kali digunakan secara filosofis oleh
Leibniz pada awal abab ke 18. Istilah idealisme digunakan
dengan maksud untuk menerapkan pemikiran Plato.
Idealisme berpendapat seluruh realitas bersifat spiritual/psikis,
dan materi bersifat fisik sebenarnya tidak ada.
ï‚´ Leibniz menjebatani pertentangan antara rasionalisme dan
empirisme, meskipun tidak memberikan suatu sistem untuk
memadukannya.
ï‚´ Hegel, Yang mutlaak adalah roh yang mengungkapkan diri
di dalam alam, dengan maksud agar dapat sadar akan
dirinya sendiri. Haakekat roh adalah ide atau pikiran.
Pernyataan Hegel. “semuanya yang real bersifat rasional dan
semuanya yang resional bersifat real.
IDEALISME
ï‚´ Maksudnya, bahwa luasnya rasio sama dengan luasnya realitas.
Realitas seluruhnya adalah proses pemikiran ( ide) yang memikirkan
dirinya sendiri. Filsafat Hegel menggunakan metode dialektika. Menurut
Hegel dialektika memiliki tiga fase, yaitu fase pertama disebug tesa,
yang dilawankan dengan fase kedua yang disebut antitesa.
Kemudian fase ketiga yang disebut sintesa,yang memperdamaikan.
Contoh :
ï‚´ Tesa: Bentuk negara diktator, hidup masyarakat diatur dengan baik
tetapi warga negara tidak mempunyai kebebasan apapun.
ï‚´ Antitesa: Bentuk negara anarki; para warga negara mempunyai
kebebasan tanta batas, tetapiu hidup kemasyarakatan menjadi
kacau.
ï‚´ Sintesa; bentuk negara demokratis konstitusional, kebebasan para
warga negara dijamin dana dibatasi oleh undang undang dasar dan
hidup kemasyarakatan berjalan dengan memuaskan.
POSITIVISME
ï‚´ Positivisme berpendapat bahwa pemikiran filsafat
berpangkal dari apa yang telah dikektahui, yang faktual,
yang positif, sehingga sesuatu yang sifatnya metafisik ditolak.
Pengetahuan kita tidak boleh melewati fakta-fakta.
Positivisme merupakan mazhab yang menekankan pemikiran
pada apa yang telah diketahui, yang faktual, nyata, dan
apa adanya. Positivis mengandalkan pada pengalaman
individu yang tampak dan dirasakan dengan pancaindera.
Dengan demikian ilmu pengetahuan empirik diangkat
menjadi contoh istimewa dalam bidang pengetahuan.
Namun ada perbedaan dengan empirisme, yaitui positivisme
hanya membatasi pada pengalaman-pengalaman objektif
yang tampak, tapi empirisme menerima pengalaman-
pengalaman batiniah atau pengalaman-pengalaman
subjektif. Tokoh Positivisme adalah August Comte.
PRAGMATISME
ï‚´ Pragmatisme muncul pada awal abad ke-20. Mazhab ini
menegaskah bahwa segala sesuatunya haruslah bernilai
benar apabila membawa manfaat secara praktis bagi
manusia. Artinya, pengetahuan yang berasal dari
pengalaman, rasio, pengamatan, kesadaran lahiriah
maupun batiniah, bahkan yang bersifat abstrak atau mistis
pun akan diterima menjadi sebuah kebenaran apabila
membawa manfaat praktis. John Dewey (1859-1852)
merupakan tokoh dalam mazhab ini yang berpendapat
bahwa filsafat tidak boleh hanya mengandalkan pemikiran
metafisis yang tidak bermanfaat praktis bagi manusia,
melainkan harus berpijak pada pengalaman yang diolah
secafa aktif kritis dan memberikan pengarahan bagi
perbuatan manusia dalam kehidupan nyata.
MATERIALISME
ï‚´ Materialisme adalah paham dalam filsafat yang
menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar-
benar ada adalah materi.[1]
ï‚´ Pada dasarnya semua hal terdiri atas materi dan semua
fenomena adalah hasil interaksi material.[1]
ï‚´ Materi adalah satu-satunya substansi.[1] Sebagai teori,
materialisme termasuk paham ontologi monistik.[1] Akan
tetapi, materialisme berbeda dengan teori ontologis
yang didasarkan pada dualisme atau pluralisme.[1]
ï‚´ Dalam memberikan penjelasan tunggal tentang
realitas, materialisme berseberangan dengan
idealisme.[2]
ï‚´ Materialisme tidak mengakui entitas-entitas nonmaterial
seperti roh, hantu, setan dan malaikat.[2]
ï‚´ Pelaku-pelaku immaterial tidak ada.[2] Tidak
ada Tuhan atau dunia adikodrati.[2] Realitas satu-
satunya adalah materi dan segala sesuatu merupakan
manifestasi dari aktivitas materi.[2]
ï‚´ Materi dan aktivitasnya bersifat abadi.[2] Tidak ada
penggerak pertama atau sebab pertama.[2] Tidak ada
kehidupan, tidak ada pikiran yang kekal.[2]
ï‚´ Semua gejala berubah, akhirnya melampaui eksistensi,
yang kembali lagi ke dasar material primordial, abadi,
dalam suatu peralihan wujud yang abadi dari materi.[2]
Setidaknya ada 5 dasar ideologi yang
dijadikan dasar keyakinan paham ini:
ï‚´ Segala yang ada (wujud) berasal dari satu sumber yaitu
materi (ma’dah).[2]
ï‚´ Tidak meyakini adanya alam ghaib.[2]
ï‚´ Menjadikan panca indra sebagai satu-satunya alat
mencapai ilmu.[2]
ï‚´ Memposisikan ilmu sebagai pengganti agama dalam
peletakan hukum.[2]
ï‚´ Menjadikan kecondongan dan tabiat manusia sebagai
akhlak.[2]
ï‚´ adalah sebuah paham garis pemikiran, dimana
manusia sebagai nara sumber dan juga sebagai resolusi
dari tindakan yang sudah ada dengan jalan dialetis.

More Related Content

Similar to Aliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu Filsafat (20)

Ontologi Metafisika Keilmuan
Ontologi Metafisika KeilmuanOntologi Metafisika Keilmuan
Ontologi Metafisika Keilmuan
mochamadrachmanda1
Ìý
Metodologi berfikir - adri 2022.pptx
Metodologi berfikir - adri 2022.pptxMetodologi berfikir - adri 2022.pptx
Metodologi berfikir - adri 2022.pptx
adrizulpianto
Ìý
Idealisme, positivisme dan materialisme
Idealisme, positivisme dan materialismeIdealisme, positivisme dan materialisme
Idealisme, positivisme dan materialisme
Umi Nisa
Ìý
PPT FILSAFAT ILMU (KAJIAN ONTOLOGIS ILMU PENGETAHUAN (RASIONALISME, EMPIRISME...
PPT FILSAFAT ILMU (KAJIAN ONTOLOGIS ILMU PENGETAHUAN (RASIONALISME, EMPIRISME...PPT FILSAFAT ILMU (KAJIAN ONTOLOGIS ILMU PENGETAHUAN (RASIONALISME, EMPIRISME...
PPT FILSAFAT ILMU (KAJIAN ONTOLOGIS ILMU PENGETAHUAN (RASIONALISME, EMPIRISME...
agahirber
Ìý
Sekilas Perkembangan FILSAFAT BARAT MODERN.pptx
Sekilas Perkembangan FILSAFAT BARAT MODERN.pptxSekilas Perkembangan FILSAFAT BARAT MODERN.pptx
Sekilas Perkembangan FILSAFAT BARAT MODERN.pptx
RofiqAzhar
Ìý
Filsafat Moderen
Filsafat Moderen Filsafat Moderen
Filsafat Moderen
Islamic Studies
Ìý
Tugas 1 paper aliran empirisme
Tugas 1  paper aliran empirismeTugas 1  paper aliran empirisme
Tugas 1 paper aliran empirisme
universitas negeri makassar
Ìý
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docxLAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
Akulailihidayatturro
Ìý
Bab 3 filsafat idealisme dan realisme
Bab  3   filsafat idealisme dan realismeBab  3   filsafat idealisme dan realisme
Bab 3 filsafat idealisme dan realisme
Mas Rudi
Ìý
FKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docx
FKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docxFKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docx
FKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docx
Muhamad Zaki Ainul Yakin
Ìý
Filsafat ilmu-mohammad-muslih
Filsafat ilmu-mohammad-muslihFilsafat ilmu-mohammad-muslih
Filsafat ilmu-mohammad-muslih
Wiwin Prehati
Ìý
presentasi powerpoint tentang ilmu filsafat
presentasi powerpoint tentang ilmu filsafatpresentasi powerpoint tentang ilmu filsafat
presentasi powerpoint tentang ilmu filsafat
SuciRahmadani42
Ìý
Aksiologi pendidikan Group 5.pptx
Aksiologi pendidikan Group 5.pptxAksiologi pendidikan Group 5.pptx
Aksiologi pendidikan Group 5.pptx
denapolimarpaung
Ìý
Sistematika filsafat (4)
Sistematika filsafat (4)Sistematika filsafat (4)
Sistematika filsafat (4)
Allo Martins
Ìý
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
Ìý
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
Ìý
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
Ìý
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
Ìý
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
Ìý
Makalah materialisme
Makalah materialismeMakalah materialisme
Makalah materialisme
Erna Mariana
Ìý
Ontologi Metafisika Keilmuan
Ontologi Metafisika KeilmuanOntologi Metafisika Keilmuan
Ontologi Metafisika Keilmuan
mochamadrachmanda1
Ìý
Metodologi berfikir - adri 2022.pptx
Metodologi berfikir - adri 2022.pptxMetodologi berfikir - adri 2022.pptx
Metodologi berfikir - adri 2022.pptx
adrizulpianto
Ìý
Idealisme, positivisme dan materialisme
Idealisme, positivisme dan materialismeIdealisme, positivisme dan materialisme
Idealisme, positivisme dan materialisme
Umi Nisa
Ìý
PPT FILSAFAT ILMU (KAJIAN ONTOLOGIS ILMU PENGETAHUAN (RASIONALISME, EMPIRISME...
PPT FILSAFAT ILMU (KAJIAN ONTOLOGIS ILMU PENGETAHUAN (RASIONALISME, EMPIRISME...PPT FILSAFAT ILMU (KAJIAN ONTOLOGIS ILMU PENGETAHUAN (RASIONALISME, EMPIRISME...
PPT FILSAFAT ILMU (KAJIAN ONTOLOGIS ILMU PENGETAHUAN (RASIONALISME, EMPIRISME...
agahirber
Ìý
Sekilas Perkembangan FILSAFAT BARAT MODERN.pptx
Sekilas Perkembangan FILSAFAT BARAT MODERN.pptxSekilas Perkembangan FILSAFAT BARAT MODERN.pptx
Sekilas Perkembangan FILSAFAT BARAT MODERN.pptx
RofiqAzhar
Ìý
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docxLAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
Akulailihidayatturro
Ìý
Bab 3 filsafat idealisme dan realisme
Bab  3   filsafat idealisme dan realismeBab  3   filsafat idealisme dan realisme
Bab 3 filsafat idealisme dan realisme
Mas Rudi
Ìý
FKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docx
FKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docxFKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docx
FKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docx
Muhamad Zaki Ainul Yakin
Ìý
Filsafat ilmu-mohammad-muslih
Filsafat ilmu-mohammad-muslihFilsafat ilmu-mohammad-muslih
Filsafat ilmu-mohammad-muslih
Wiwin Prehati
Ìý
presentasi powerpoint tentang ilmu filsafat
presentasi powerpoint tentang ilmu filsafatpresentasi powerpoint tentang ilmu filsafat
presentasi powerpoint tentang ilmu filsafat
SuciRahmadani42
Ìý
Aksiologi pendidikan Group 5.pptx
Aksiologi pendidikan Group 5.pptxAksiologi pendidikan Group 5.pptx
Aksiologi pendidikan Group 5.pptx
denapolimarpaung
Ìý
Sistematika filsafat (4)
Sistematika filsafat (4)Sistematika filsafat (4)
Sistematika filsafat (4)
Allo Martins
Ìý
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
Ìý
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
Ìý
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
Ìý
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
Ìý
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
Ìý
Makalah materialisme
Makalah materialismeMakalah materialisme
Makalah materialisme
Erna Mariana
Ìý

Recently uploaded (11)

MEMBANGUN KARAKTER BAKU - USTAD TAUHID ( TAUFIQ HIDAYAT. M.Sos)
MEMBANGUN KARAKTER BAKU - USTAD TAUHID ( TAUFIQ HIDAYAT. M.Sos)MEMBANGUN KARAKTER BAKU - USTAD TAUHID ( TAUFIQ HIDAYAT. M.Sos)
MEMBANGUN KARAKTER BAKU - USTAD TAUHID ( TAUFIQ HIDAYAT. M.Sos)
TaufiqHidayat173276
Ìý
Malay - The Art of Ruling (Political Governance) - Negara Brunei Darussalam.pdf
Malay - The Art of Ruling (Political Governance) - Negara Brunei Darussalam.pdfMalay - The Art of Ruling (Political Governance) - Negara Brunei Darussalam.pdf
Malay - The Art of Ruling (Political Governance) - Negara Brunei Darussalam.pdf
Filipino Tracts and Literature Society Inc.
Ìý
FAVORITISME DALAM GEREJA NEW [NEW]1.pptx
FAVORITISME DALAM GEREJA NEW [NEW]1.pptxFAVORITISME DALAM GEREJA NEW [NEW]1.pptx
FAVORITISME DALAM GEREJA NEW [NEW]1.pptx
GilbertFibriyantAdan
Ìý
MENANG ATAS PENCOBAAN NEW.INJIL MATIUS 4:1-11
MENANG ATAS PENCOBAAN NEW.INJIL MATIUS 4:1-11MENANG ATAS PENCOBAAN NEW.INJIL MATIUS 4:1-11
MENANG ATAS PENCOBAAN NEW.INJIL MATIUS 4:1-11
GilbertFibriyantAdan
Ìý
Pelajaran Sekolah Sabat ke-10 Triwulan I 2025.pptx
Pelajaran Sekolah Sabat ke-10 Triwulan I 2025.pptxPelajaran Sekolah Sabat ke-10 Triwulan I 2025.pptx
Pelajaran Sekolah Sabat ke-10 Triwulan I 2025.pptx
DavidSyahputra4
Ìý
TAUHID KUNCI KEBAHAGIAAN DUNIA AKHIRAT - UST. TAUHID ( TAUFIQ HIDAYAT).ppt
TAUHID KUNCI  KEBAHAGIAAN DUNIA AKHIRAT - UST. TAUHID ( TAUFIQ HIDAYAT).pptTAUHID KUNCI  KEBAHAGIAAN DUNIA AKHIRAT - UST. TAUHID ( TAUFIQ HIDAYAT).ppt
TAUHID KUNCI KEBAHAGIAAN DUNIA AKHIRAT - UST. TAUHID ( TAUFIQ HIDAYAT).ppt
TaufiqHidayat173276
Ìý
Sekolah Sabat - Triwulan 1 2025 - Pelajaran 11
Sekolah Sabat - Triwulan 1 2025 - Pelajaran 11Sekolah Sabat - Triwulan 1 2025 - Pelajaran 11
Sekolah Sabat - Triwulan 1 2025 - Pelajaran 11
Adam Hiola
Ìý
DUA JENIS IBADAH NEW. KHOTBAH BERSERI SURAT YAKOBUS
DUA JENIS IBADAH NEW. KHOTBAH BERSERI SURAT YAKOBUSDUA JENIS IBADAH NEW. KHOTBAH BERSERI SURAT YAKOBUS
DUA JENIS IBADAH NEW. KHOTBAH BERSERI SURAT YAKOBUS
GilbertFibriyantAdan
Ìý
MENDENGAR DAN MELAKUKAN NEW.pptx SURAT YAKOBUS
MENDENGAR DAN MELAKUKAN NEW.pptx SURAT YAKOBUSMENDENGAR DAN MELAKUKAN NEW.pptx SURAT YAKOBUS
MENDENGAR DAN MELAKUKAN NEW.pptx SURAT YAKOBUS
GilbertFibriyantAdan
Ìý
Bagaimanakah seorang muslim berhari raya 1446 H.pptx
Bagaimanakah seorang muslim berhari raya 1446 H.pptxBagaimanakah seorang muslim berhari raya 1446 H.pptx
Bagaimanakah seorang muslim berhari raya 1446 H.pptx
MohammadShoheh
Ìý
Materi Pembelajaran Ramadan Presentasi.pdf
Materi Pembelajaran Ramadan Presentasi.pdfMateri Pembelajaran Ramadan Presentasi.pdf
Materi Pembelajaran Ramadan Presentasi.pdf
HalimahHaa
Ìý
MEMBANGUN KARAKTER BAKU - USTAD TAUHID ( TAUFIQ HIDAYAT. M.Sos)
MEMBANGUN KARAKTER BAKU - USTAD TAUHID ( TAUFIQ HIDAYAT. M.Sos)MEMBANGUN KARAKTER BAKU - USTAD TAUHID ( TAUFIQ HIDAYAT. M.Sos)
MEMBANGUN KARAKTER BAKU - USTAD TAUHID ( TAUFIQ HIDAYAT. M.Sos)
TaufiqHidayat173276
Ìý
Malay - The Art of Ruling (Political Governance) - Negara Brunei Darussalam.pdf
Malay - The Art of Ruling (Political Governance) - Negara Brunei Darussalam.pdfMalay - The Art of Ruling (Political Governance) - Negara Brunei Darussalam.pdf
Malay - The Art of Ruling (Political Governance) - Negara Brunei Darussalam.pdf
Filipino Tracts and Literature Society Inc.
Ìý
FAVORITISME DALAM GEREJA NEW [NEW]1.pptx
FAVORITISME DALAM GEREJA NEW [NEW]1.pptxFAVORITISME DALAM GEREJA NEW [NEW]1.pptx
FAVORITISME DALAM GEREJA NEW [NEW]1.pptx
GilbertFibriyantAdan
Ìý
MENANG ATAS PENCOBAAN NEW.INJIL MATIUS 4:1-11
MENANG ATAS PENCOBAAN NEW.INJIL MATIUS 4:1-11MENANG ATAS PENCOBAAN NEW.INJIL MATIUS 4:1-11
MENANG ATAS PENCOBAAN NEW.INJIL MATIUS 4:1-11
GilbertFibriyantAdan
Ìý
Pelajaran Sekolah Sabat ke-10 Triwulan I 2025.pptx
Pelajaran Sekolah Sabat ke-10 Triwulan I 2025.pptxPelajaran Sekolah Sabat ke-10 Triwulan I 2025.pptx
Pelajaran Sekolah Sabat ke-10 Triwulan I 2025.pptx
DavidSyahputra4
Ìý
TAUHID KUNCI KEBAHAGIAAN DUNIA AKHIRAT - UST. TAUHID ( TAUFIQ HIDAYAT).ppt
TAUHID KUNCI  KEBAHAGIAAN DUNIA AKHIRAT - UST. TAUHID ( TAUFIQ HIDAYAT).pptTAUHID KUNCI  KEBAHAGIAAN DUNIA AKHIRAT - UST. TAUHID ( TAUFIQ HIDAYAT).ppt
TAUHID KUNCI KEBAHAGIAAN DUNIA AKHIRAT - UST. TAUHID ( TAUFIQ HIDAYAT).ppt
TaufiqHidayat173276
Ìý
Sekolah Sabat - Triwulan 1 2025 - Pelajaran 11
Sekolah Sabat - Triwulan 1 2025 - Pelajaran 11Sekolah Sabat - Triwulan 1 2025 - Pelajaran 11
Sekolah Sabat - Triwulan 1 2025 - Pelajaran 11
Adam Hiola
Ìý
DUA JENIS IBADAH NEW. KHOTBAH BERSERI SURAT YAKOBUS
DUA JENIS IBADAH NEW. KHOTBAH BERSERI SURAT YAKOBUSDUA JENIS IBADAH NEW. KHOTBAH BERSERI SURAT YAKOBUS
DUA JENIS IBADAH NEW. KHOTBAH BERSERI SURAT YAKOBUS
GilbertFibriyantAdan
Ìý
MENDENGAR DAN MELAKUKAN NEW.pptx SURAT YAKOBUS
MENDENGAR DAN MELAKUKAN NEW.pptx SURAT YAKOBUSMENDENGAR DAN MELAKUKAN NEW.pptx SURAT YAKOBUS
MENDENGAR DAN MELAKUKAN NEW.pptx SURAT YAKOBUS
GilbertFibriyantAdan
Ìý
Bagaimanakah seorang muslim berhari raya 1446 H.pptx
Bagaimanakah seorang muslim berhari raya 1446 H.pptxBagaimanakah seorang muslim berhari raya 1446 H.pptx
Bagaimanakah seorang muslim berhari raya 1446 H.pptx
MohammadShoheh
Ìý
Materi Pembelajaran Ramadan Presentasi.pdf
Materi Pembelajaran Ramadan Presentasi.pdfMateri Pembelajaran Ramadan Presentasi.pdf
Materi Pembelajaran Ramadan Presentasi.pdf
HalimahHaa
Ìý

Aliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu Filsafat

  • 1. ALIRAN – ALIRAN FILSAFAT EPISTEMOLOGI MODERN
  • 2. RASIONALISME ï‚´ Mazhab Rasionalisme muncul pada abad 17. Aliran ini berpendapat bahwa sumber pengetahuan adalah yang dapat dipercaya atau masuk akal (rasio). ï‚´ Hanya pengetahuan yang melalui akallah yang memenuhi syarat dan dituntut oleh semua pengetahuan ilmiah. Pengalaman hanya dipakai untuk mengukuhkan pengetahuan yang telah didapatkan oleh akal dan sesungguhnya akal tidak memerlukan pengalaman. ï‚´ Metode yang digunakan adalah metode deduktif, yaitu suatu penalaran yang mengambil kesimpulan dari suatu kebenaran yang bersifat umum untuk diterapkan kepada hal-hal yang bersifat khusus.
  • 3. RASIONALISME  Contoh : Setiap makhluk yang hidup pada suatu saat akan mati, kita adalah makhluk hidup, maka kita akan mati.  Tokoh Rasionalisme Rene Descartes yang disebut bapak filsafat modern. Pernyataan yang terkenal dalam aliran ini adalah saya perpikir, karena saya ada. Apa saja yang kita pikirkan, walaupun suatu khayalan, tetapi manusia yang berpikir yang berpikir itu bukana khayalan, maka manmusia yang berpikir itu ada.Menurut Descartes, manusia mempunyai kebebasan berkehendak. Manusia dapat merealisasikan kebebasannya dengan mengendalikan hawa nafsu, karena kebebasan adalah ciri khas kesadaran manusia yang berpikir.
  • 4. EMPIRISME ï‚´ Mazhab ini muncul sejaman dengan rasionalissme yaitu pada abad ke 17. Mazhab ini kebalikan dari rasaionalisme . Dimana Mazhab ini berpendapat bahwa empiris atau pengalamanlah yang menjadi sumber pengetahuan, baik pengalaman lahiriah maupun pengalaman batiniah. ï‚´ Metode yang dipakai adalah metode induktif, yaitu suautu penalaran yang mengambil kersimpulan dari suatu kebenaran yang bersifat khusus untuk diterapkan kepada hal-hal yang bersifat umum. ï‚´ Orang yang pertama yang mengikuti mazhab ini adalah Thomas Hobbes ( 1588-1679). Bagi Hobbes, filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan yang bersifat umum, sebab filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan tentang efek-efek atau aakibat-akibat atau tentang penampakan-penampakan seperti kita peroleh dengan merasionalisasikan pengetahuan yang kita miliki dari sebab akibatnya.
  • 5. EMPIRISME ï‚´ Sasaran filsafat adalah fakrta-fakta yang diamati dengan maksud untuk mencari sebab-sebabnya. Sedangkan alat yang dipakai adalah pengertian-pengertian yang diungkapkan dalam kata-kata yang menggambarkan fakta- fakta tersebut. Pengalaman adalah awal dari pengetahuan. Hanya pengalamanlah yang memberi jaminan akan kepastian. ï‚´ John Locke adalah penerus tradisi empiris. Locke menentang teori rasionalisme mengenai ide-ide dan asas-asas pertama sebagai bawaan manusia. Menurut Locke pengetahuan didapatkaan dari pengalaman dan akal adalah pasif pada saat pengetahuan didapatkan. Rasio manusia mula-mula harus dianggap sebagai kekrta putih yang kosong as a white paper, kertas kosong tersebut baru terisi melalui pengalaman.
  • 6. EMPIRISME ï‚´ Ada dua macam pengalaman, yaitu pengalaman lahiriah dan pengalaman batiniah. Kedua macam pengalaman ini salaing berhubungan. Pengalaman lahiriah menghasilkan gejala-gejala psikis yang harus ditanggapi oleh pengalaman batiniah. ï‚´ Dengan demikian mengenal adalah identik dengan mengenal secara sadar. ï‚´ Berdasarkan asas teori pengenalan tersebut, maka dalam etikanya Locke menolak adanya pengertian kesusilaan yang telah menjadi bawaan tabiat manusia. Sedangkan yang menjadi tabiat bawaan hanyalah kecenderungan- kecenderungan yang menguasai perbuatan manusia. Semua kecenderugngan dapat dikembalikan kepada usaha untuk mendapatkan kebahagiaan. Tentang bagaimana kita harus berbuat diajarkan oleh pengalaman.
  • 7. IDEALISME ï‚´ Kata idealisme pertama kali digunakan secara filosofis oleh Leibniz pada awal abab ke 18. Istilah idealisme digunakan dengan maksud untuk menerapkan pemikiran Plato. Idealisme berpendapat seluruh realitas bersifat spiritual/psikis, dan materi bersifat fisik sebenarnya tidak ada. ï‚´ Leibniz menjebatani pertentangan antara rasionalisme dan empirisme, meskipun tidak memberikan suatu sistem untuk memadukannya. ï‚´ Hegel, Yang mutlaak adalah roh yang mengungkapkan diri di dalam alam, dengan maksud agar dapat sadar akan dirinya sendiri. Haakekat roh adalah ide atau pikiran. Pernyataan Hegel. “semuanya yang real bersifat rasional dan semuanya yang resional bersifat real.
  • 8. IDEALISME ï‚´ Maksudnya, bahwa luasnya rasio sama dengan luasnya realitas. Realitas seluruhnya adalah proses pemikiran ( ide) yang memikirkan dirinya sendiri. Filsafat Hegel menggunakan metode dialektika. Menurut Hegel dialektika memiliki tiga fase, yaitu fase pertama disebug tesa, yang dilawankan dengan fase kedua yang disebut antitesa. Kemudian fase ketiga yang disebut sintesa,yang memperdamaikan. Contoh : ï‚´ Tesa: Bentuk negara diktator, hidup masyarakat diatur dengan baik tetapi warga negara tidak mempunyai kebebasan apapun. ï‚´ Antitesa: Bentuk negara anarki; para warga negara mempunyai kebebasan tanta batas, tetapiu hidup kemasyarakatan menjadi kacau. ï‚´ Sintesa; bentuk negara demokratis konstitusional, kebebasan para warga negara dijamin dana dibatasi oleh undang undang dasar dan hidup kemasyarakatan berjalan dengan memuaskan.
  • 9. POSITIVISME ï‚´ Positivisme berpendapat bahwa pemikiran filsafat berpangkal dari apa yang telah dikektahui, yang faktual, yang positif, sehingga sesuatu yang sifatnya metafisik ditolak. Pengetahuan kita tidak boleh melewati fakta-fakta. Positivisme merupakan mazhab yang menekankan pemikiran pada apa yang telah diketahui, yang faktual, nyata, dan apa adanya. Positivis mengandalkan pada pengalaman individu yang tampak dan dirasakan dengan pancaindera. Dengan demikian ilmu pengetahuan empirik diangkat menjadi contoh istimewa dalam bidang pengetahuan. Namun ada perbedaan dengan empirisme, yaitui positivisme hanya membatasi pada pengalaman-pengalaman objektif yang tampak, tapi empirisme menerima pengalaman- pengalaman batiniah atau pengalaman-pengalaman subjektif. Tokoh Positivisme adalah August Comte.
  • 10. PRAGMATISME ï‚´ Pragmatisme muncul pada awal abad ke-20. Mazhab ini menegaskah bahwa segala sesuatunya haruslah bernilai benar apabila membawa manfaat secara praktis bagi manusia. Artinya, pengetahuan yang berasal dari pengalaman, rasio, pengamatan, kesadaran lahiriah maupun batiniah, bahkan yang bersifat abstrak atau mistis pun akan diterima menjadi sebuah kebenaran apabila membawa manfaat praktis. John Dewey (1859-1852) merupakan tokoh dalam mazhab ini yang berpendapat bahwa filsafat tidak boleh hanya mengandalkan pemikiran metafisis yang tidak bermanfaat praktis bagi manusia, melainkan harus berpijak pada pengalaman yang diolah secafa aktif kritis dan memberikan pengarahan bagi perbuatan manusia dalam kehidupan nyata.
  • 11. MATERIALISME ï‚´ Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar- benar ada adalah materi.[1] ï‚´ Pada dasarnya semua hal terdiri atas materi dan semua fenomena adalah hasil interaksi material.[1] ï‚´ Materi adalah satu-satunya substansi.[1] Sebagai teori, materialisme termasuk paham ontologi monistik.[1] Akan tetapi, materialisme berbeda dengan teori ontologis yang didasarkan pada dualisme atau pluralisme.[1] ï‚´ Dalam memberikan penjelasan tunggal tentang realitas, materialisme berseberangan dengan idealisme.[2]
  • 12. ï‚´ Materialisme tidak mengakui entitas-entitas nonmaterial seperti roh, hantu, setan dan malaikat.[2] ï‚´ Pelaku-pelaku immaterial tidak ada.[2] Tidak ada Tuhan atau dunia adikodrati.[2] Realitas satu- satunya adalah materi dan segala sesuatu merupakan manifestasi dari aktivitas materi.[2] ï‚´ Materi dan aktivitasnya bersifat abadi.[2] Tidak ada penggerak pertama atau sebab pertama.[2] Tidak ada kehidupan, tidak ada pikiran yang kekal.[2] ï‚´ Semua gejala berubah, akhirnya melampaui eksistensi, yang kembali lagi ke dasar material primordial, abadi, dalam suatu peralihan wujud yang abadi dari materi.[2]
  • 13. Setidaknya ada 5 dasar ideologi yang dijadikan dasar keyakinan paham ini: ï‚´ Segala yang ada (wujud) berasal dari satu sumber yaitu materi (ma’dah).[2] ï‚´ Tidak meyakini adanya alam ghaib.[2] ï‚´ Menjadikan panca indra sebagai satu-satunya alat mencapai ilmu.[2] ï‚´ Memposisikan ilmu sebagai pengganti agama dalam peletakan hukum.[2] ï‚´ Menjadikan kecondongan dan tabiat manusia sebagai akhlak.[2] ï‚´ adalah sebuah paham garis pemikiran, dimana manusia sebagai nara sumber dan juga sebagai resolusi dari tindakan yang sudah ada dengan jalan dialetis.