Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang mencakup berbagai aspek kesehatan seperti gizi, lingkungan, ibu dan anak, pemeliharaan kesehatan, gaya hidup sehat, obat-obatan. Dokumen ini juga menjelaskan penerapan PHBS di berbagai setting seperti rumah tangga, sekolah, tempat kerja, fasilitas kesehatan, dan tempat umum beserta manfaatnya.
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) khususnya di rumah tangga. PHBS merupakan kumpulan perilaku yang diterapkan berdasarkan kesadaran untuk meningkatkan kesehatan diri sendiri dan orang lain. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai aspek PHBS di rumah tangga seperti kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan hidup bersih dan sehat, serta peran kader dalam
Dokumen tersebut membahas peran desa dalam penanganan kesehatan masyarakat khususnya pencegahan stunting. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain: (1) kondisi stunting di Indonesia masih tinggi dan merupakan masalah gizi kronis, (2) penyebab stunting multi faktor termasuk kurang gizi dan penyakit, (3) upaya yang dapat dilakukan desa meliputi pemberian makanan tambahan, sanitasi, posyandu
PB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptxseberangsaja
油
Dokumen tersebut membahas konsep dan kebijakan percepatan penurunan stunting di desa, termasuk penjelasan tentang stunting, penyebabnya, mengapa stunting menjadi prioritas, sasaran dan target penurunan stunting, serta peran desa dalam melaksanakannya melalui layanan dasar dan koordinasi antar pelaku terkait.
Dokumen tersebut membahas pentingnya pencegahan stunting pada anak, terutama selama 1000 hari pertama kehidupan. Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi kronis yang berdampak buruk bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Dokumen ini menjelaskan teknik pengukuran antropometri yang benar, tanda-tanda gangguan pertumbuhan, serta intervensi gizi yang perlu dilakukan selama periode kritis tersebut.
Dokumen tersebut membahas mengenai inovasi pencegahan stunting pada balita melalui program Kelas Balita Stunting (Kelanting Halu). Program ini bertujuan untuk menurunkan stunting, anemia, dan masalah gizi lainnya pada balita dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui kegiatan sosialisasi, promosi ASI eksklusif, dan penyuluhan gizi secara terpadu di desa dan posyandu.
Dokumen tersebut membahas strategi penurunan stunting di Indonesia, meliputi intervensi spesifik dan sensitif untuk meningkatkan gizi masyarakat. Program-program yang disebutkan meliputi pemberian suplemen gizi, promosi ASI eksklusif, dan peningkatan akses layanan kesehatan untuk ibu hamil, balita, dan remaja putri.
Dokumen tersebut membahas tentang peran kader dalam mempromosikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Kader melakukan pendataan rumah tangga, sosialisasi PHBS, memantau kunjungan ibu hamil dan balita ke posyandu, serta melakukan kunjungan rumah untuk memantau ibu nifas dan balita. PHBS mencakup persalinan ditolong nakes, ASI eksk
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) khususnya di rumah tangga. PHBS merupakan kumpulan perilaku yang diterapkan berdasarkan kesadaran untuk meningkatkan kesehatan diri sendiri dan orang lain. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai aspek PHBS di rumah tangga seperti kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan hidup bersih dan sehat, serta peran kader dalam
Dokumen tersebut membahas peran desa dalam penanganan kesehatan masyarakat khususnya pencegahan stunting. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain: (1) kondisi stunting di Indonesia masih tinggi dan merupakan masalah gizi kronis, (2) penyebab stunting multi faktor termasuk kurang gizi dan penyakit, (3) upaya yang dapat dilakukan desa meliputi pemberian makanan tambahan, sanitasi, posyandu
PB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptxseberangsaja
油
Dokumen tersebut membahas konsep dan kebijakan percepatan penurunan stunting di desa, termasuk penjelasan tentang stunting, penyebabnya, mengapa stunting menjadi prioritas, sasaran dan target penurunan stunting, serta peran desa dalam melaksanakannya melalui layanan dasar dan koordinasi antar pelaku terkait.
Dokumen tersebut membahas pentingnya pencegahan stunting pada anak, terutama selama 1000 hari pertama kehidupan. Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi kronis yang berdampak buruk bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Dokumen ini menjelaskan teknik pengukuran antropometri yang benar, tanda-tanda gangguan pertumbuhan, serta intervensi gizi yang perlu dilakukan selama periode kritis tersebut.
Dokumen tersebut membahas mengenai inovasi pencegahan stunting pada balita melalui program Kelas Balita Stunting (Kelanting Halu). Program ini bertujuan untuk menurunkan stunting, anemia, dan masalah gizi lainnya pada balita dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui kegiatan sosialisasi, promosi ASI eksklusif, dan penyuluhan gizi secara terpadu di desa dan posyandu.
Dokumen tersebut membahas strategi penurunan stunting di Indonesia, meliputi intervensi spesifik dan sensitif untuk meningkatkan gizi masyarakat. Program-program yang disebutkan meliputi pemberian suplemen gizi, promosi ASI eksklusif, dan peningkatan akses layanan kesehatan untuk ibu hamil, balita, dan remaja putri.
Dokumen tersebut membahas tentang peran kader dalam mempromosikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Kader melakukan pendataan rumah tangga, sosialisasi PHBS, memantau kunjungan ibu hamil dan balita ke posyandu, serta melakukan kunjungan rumah untuk memantau ibu nifas dan balita. PHBS mencakup persalinan ditolong nakes, ASI eksk
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptxsuwaibahkapa2
油
MUQODDIMAH
惡愕 悋 悋惘忰 悋惘忰
(5) 悋忰惆 惘惡 悋惺悋 (1) 悋惘忰 悋惘忰 (2) 悋惆 (3) 悒悋 惺惡惆 悒悋 愕惠惺 (4) 悋惆悋 悋惶惘悋愀 悋愕惠
(6) 惶惘悋愀 悋悵 悖惺惠 惺 愃惘 悋愃惷惡 惺 悋 悋惷悛
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi Allah yang mengasuh semua alam, yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, Yang memegang pengadilan pada hari kemudian. Hanya kepada Engkau hamba menyembah, dan hanya kepada Engkau, kami mohon pertolongan. Berilah petunjuk kepada hamba akan jalan yang lempang, jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan, yang tidak dimurkai dan tidak tersesat. (QS Al-Fatihah 1-6)
惘惷惠 惡悋 惘惡悋 惡悋悒愕悋 惆悋 惡忰惆 惶 悋 惺 愕 惡悋 惘愕悋
Saya ridla: Ber-Tuhan kepada ALLAH, ber-Agama kepada ISLAM dan ber-Nabi kepada MUHAMMAD RASULULLAH Shalallahu alaihi wassalam.
AMMA BADU, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata. Ber-Tuhan dan beribadah serta tunduk dan thaat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.
Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradat) Allah atas kehidupan manusia di dunia ini.
Masyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong-royong, bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu.
Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana dan berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok hukum dalam masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya.
Menjunjung tinggi hukum Allah lebih daripada hukum yang manapun juga, adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepada Allah.
Agama Islam adalah Agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi,sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw, dan diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia Dunia dan Akhirat.
Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentausa sebagai yang tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama umat Islam, umat yang percaya akan Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci: beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di Dunia ini, dengan niat yang murni-tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya belaka, serta mempunyai rasa tanggung jawab di hadirat Allah atas segala perbuatannya, lagi pula harus sabar dan tawakal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya, dengan penuh pengharapan perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.
Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat dan rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Al-Quran:
ル曄惠ル 曄 悖ル悸朏 リ曄惺 悒ル 抉曄悽ル曄惘 ルリ曄莧 惡抉曄リ鉱『悦
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
Alur Kerja Kader Pembngunan Manusia.pptx
1. ALUR KERJA
KADER PEMBANGUNAN MANUSIA
Disampaikan pada:
Kegiatan Peningkatan Kapasitas KPM di Kec. Dolok
Masihul
Jumat, 8 November 2019
M. Arip Hasibuan
Tenaga Ahli Pelayanan Sosial
Dasar
2. 2
Meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia di
perdesaan
Meningkatkan kepedulian serta pemahaman masyarakat dan
Pemerintah Desa dalam penanganan dan pencegahan
masalah stunting di tingkat Desa
Mempromosikan pengukuran panjang/tinggi atau panjang
badan balita sebagai deteksi dini stunting
Meningkatkan konvergensi dan koordinasi lintas sektor dalam
penanganan stunting di tingkat Desa
Meningkatkan alokasi APBDes untuk kegiatan terkait gizi dan
penanganan stunting
APA TUJUAN ADANYA KPM?
3. 3
Memfasilitasi pemetaan sosial untuk
mengidentifikasi status intervensi gizi-spesifik dan gizi
sensitif pada rumah tangga yang memiliki Ibu
hamil, ibu menyusui dan anak usia 0-23 bulan.;
Memfasilitasi diskusi terarah untuk membahas
permasalahan stunting di desa sampai dengan
penyusunan kegiatan penanganan stunting dalam
RKP dan APBDes.
Memfasilitasi pengukuran panjang/panjang/tinggi
badan balita sebagai deteksi dini stunting.
Memonitor dan memastikan rumah tangga yang
memiliki ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia 0-
23 bulan mendapatkan 5 paket pelayanan utama
dalam penangan stunting di desa.
APAKAH TUGAS
SEORANG KPM?
4. 4
APA PRINSIP KERJA KPM?
Mengajak peran serta atau
partisipasi masyarakat dan
lembaga dalam proses
perencanaan, pelaksanaan
kegiatan dan pemantauan
Berkoordinasi dengan pelaku
program dan lembaga lainnya
seperti bidan desa, petugas
puskesmas lainnya (ahli gizi,
sanitarian), guru PAUD dan aparat
atau lembaga desa
11. INDIKATOR CAPAIAN KONVERGENSI STUNTING
INDIKATOR KESEHATAN IBU HAMIL INDIKATOR ANAK 0-23 BULAN INDIKATOR ANAK 0-23 BULAN
PEMANTAUAN ANAK 2-6 TAHUN
Ibu hamil periksa kehamilan paling sedikit 4 kali selama
kehamilan
IH mendapat dan minum 1 tablet tambah darah (pil FE)
sehari minimal selama 90 hari
Ibu bersalin mendapatkan layanan nifas oleh nakes
dilaksanakan minimal 3 kali
IH mengikuti kegiatan konseling gizi atau kelas IH minimal 4
kali selama kehamilan
IH RESTI dan/atau KEK dikunjungi rumah oleh bidan Desa
secara terpadu min 1 bulan sekali
Rumah Tangga IH memiliki sarana akses air minum yang
aman
Rumah Tangga IH memiliki sarana jamban keluarga yang
layak
Ibu hamil memiliki jaminan layanan kesehatan
Bayi usia 12 bulan ke bawah mendapatkan imunisasi dasar
lengkap
Anak usia 0-23 bulan diukur berat badannya secara
rutin setiap bulan
Anak usia 0-23 bln diukur panjang/tinggi badannya oleh
nakes terlatih min 2x setahun
Orang tua/pengasuh anak usia 0-23 bln ikut konseling gizi
rutin min 1x sebulan
Anak 0-23 bln gizi buruk, gizi kurang, & stunting dikunjungi ke
rumah scr terpadu min 1 bln sekali
Rumah Tangga anak usia 0-23 bulan memiliki sarana akses
air minum yang aman
Rumah Tangga anak usia 0-23 bulan memiliki sarana
jamban yang layak.
Anak usia 0-2 tahun memiliki akte kelahiran
Anak usia 0-23 bulan memiliki jaminan layanan kesehatan
Orang tua/pengasuh anaks usia 0-23 bulan ikut Kelas
Pengasuhan minimal sebulan sekali
Anak usia 2-6 tahun terdaftar dan aktif mengikuti kegiatan
layanan PAUD
15. 15
Siapkan rumusan kegiatan hasil diskusi kelompok terarah
Presentasikan kondisi desa dengan menggunakan peta sosial, data sasaran, kondisi layanan, peta kelembagaan desa
Diskusi rancangan kegiatan konvergensi stunting hasil perumusan kegiatan
Catat hasil diskusi ke dalam formulir Rencana Kegiatan Konvergensi Penanganan Stunting
Fasilitasi kesepakatan dalam rembuk stunting ini untuk mengadakan rapat koordinasi setiap 3 bulan sekali untuk membahas pelaksanaan konvergensi dan monitoring penanganan stunting di desa
Fasilitasi Kepala Desa untuk membuat komitmen sesuai kewenangan desa atas pembiayaan kegiatan konvergensi stunting pada RKPDes tahun berikutnya
Buat notulensi dan berita acara hasil rembuk stunting yang ditanda tangani Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
17. Contoh Pencegahan Stunting
No. PAKET LAYANAN SPESIFIK SENSITIF
1 Kesehatan Ibu dan Anak Pemeriksaan kehamilan (4x)
Pemberiaan Pil Fe
Pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan
Pemeriksaan masa nifas ( 3 x)
IMD (Inisiasi Menyusu Dini) :
Colostrum, ASI Eklusif, MP-ASI.
Imunisasi lengkap
Pemberian obat cacing dan obat
malaria
Pengolahan gizi seimbang
keluarga.
Pemantauan minum pil Fe.
Menerapkan ASI-Ekslusif.
Menerapkan MP-ASI
Konsumsi garam beryodium
Pencegahan malaria
Pencegahan kecacingan
2 Konseling gizi terpadu Penanganan KEK (kekurangan
energi kronis)
Penyuluhan gizi dan pengolahan
makanan
PMBA (pemberian makanan bayi
dan anak)
Peningkatan ekonomi keluarga
Pemanfaatan pekarangan
rumah/ kebun gizi
Promosi PHBS
17
18. No. PAKET LAYANAN SPESIFIK SENSITIF
3 Perlindungan Sosial
Menyiapkan
form keterangan
proses kelahiran
Penerbitan akte kelahiran, KTP, KK
Pemberian Kartu Jaminan Sosial
BPJS
Program subsidi keluarga miskin:
KIS
KIP
PKH
Beras miskin
4 Sanitasi dan air bersih
Penyuluhan
PHBS dan
Sanitasi
Penyediaan sarana air minum
Penyediaan jamban (keluarga/umum)
Pengolahan limbah keluarga (sampah dan
limbah cair)
5 Layanan PAUD
Kegiatan Bina Keluarga Balita
Latihan pengasuhan anak (kelas parenting).
Menerapkan pola asuh anak.
18
Contoh Pencegahan Stunting
20. 20
Posyandu
Kegiatan PAUD
Kunjungan ke rumah
sasaran
Monitoring Paket
Layanan
Membahas
pelaksanaan
konvergensi
Peserta: kades, bidan,
petugas posyandu,
petugas puskesmas
Rapat koordinasi
3 bulanan Melaporkan data
pengukuran dan
pemantauan serta hasil
analisa kepada Kepala
Desa dan ditembuskan
ke pihak terkait
Laporan dan
penyebarluasan
22. 22
KPM memfasilitasi
pembaruan peta
sosial yang
menggambarkan
status sasaran 1000
HPK berdasarkan hasil
monitoring bulanan
KPM menyiapkan hasil
rapat koordinasi
penanganan stunting
3 bulanan yang
terakhir, terutama
terkait rencana
kegiatan dan tindak
lanjut yang telah
disepakati
KPM terlibat dalam
Musdes penyiapan
RKPDes dan
menyampaikan peta
sosial yang telah
diperbarui dan hasil
rapat koordinasi 3
bulanan dalam
Musdes tersebut
KPM terlibat dalam
penyusunan dokumen
RKPDes dan APBDes
untuk memastikan
kegiatan
penanganan stunting
masuk dalam
dokumendokumen
tersebut