Dokumen tersebut membahas tentang uji statistik bivariat, khususnya uji Kai Kuadrat. Uji Kai Kuadrat digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel kategorikal tanpa asumsi. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah dan syarat pelaksanaan uji Kai Kuadrat serta uji alternatif seperti Fisher Exact.
Dokumen ini membahas tentang statistik deskriptif dan jenis variabel dalam analisis data menggunakan SPSS. Terdapat dua jenis variabel yaitu variabel kategorik dan numerik, serta variabel bebas, terikat, dan perancu dalam suatu studi. Dokumen ini juga menjelaskan tentang jenis hipotesis komparatif dan korelatif beserta langkah menentukan uji hipotesis yang sesuai untuk menguji hipotesis tersebut.
Uji chi-square digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel kategorik dengan
menghitung perbedaan antara frekuensi observasi dan frekuensi yang diharapkan. Dokumen
menjelaskan pengertian, rumus, syarat penggunaan, dan cara melakukan uji chi-square
menggunakan SPSS untuk menganalisis hubungan antara les privat dan hasil ujian siswa serta
hubungan antara risiko umur ibu dengan berat bayi lahir rendah
Sebelum mengenali beberapa macam atau jenis analisis statistik, kita perlu mengetahui terlebih dahulu jenis data. Secara umum, data terbagi menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang tidak dapat disajikan dalam bentuk angka atau numerik, sehingga analisis non-statistik lebih tepat untuk digunakan pada jenis data ini. Sedangkan data kuantitatif merupakan data yang dapat disajikan dalam bentuk angka atau numerik, maka analisis statistik merupakan analisis yang tepat untuk jenis data ini. Analisis statistik dalam data kuantitatif sendiri sendiri terbagi menjadi dua, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran dari suatu kumpulan data. Sedangkan statistik inferensial merupakan analisis statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran suatu teori baru.
Penelitian ini menguji hubungan antara pemakaian kontrasepsi oral dan tekanan darah pada delapan wanita. Sebelum menggunakan kontrasepsi, tekanan darah mereka diukur, kemudian diukur lagi setelah satu tahun menggunakannya. Data menunjukkan peningkatan rata-rata tekanan darah sistolik setelah menggunakan kontrasepsi oral.
Dokumen tersebut membahas tentang uji statistik bivariat, khususnya uji Kai Kuadrat. Uji Kai Kuadrat digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel kategorikal tanpa asumsi. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah dan syarat pelaksanaan uji Kai Kuadrat serta uji alternatif seperti Fisher Exact.
Dokumen ini membahas tentang statistik deskriptif dan jenis variabel dalam analisis data menggunakan SPSS. Terdapat dua jenis variabel yaitu variabel kategorik dan numerik, serta variabel bebas, terikat, dan perancu dalam suatu studi. Dokumen ini juga menjelaskan tentang jenis hipotesis komparatif dan korelatif beserta langkah menentukan uji hipotesis yang sesuai untuk menguji hipotesis tersebut.
Uji chi-square digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel kategorik dengan
menghitung perbedaan antara frekuensi observasi dan frekuensi yang diharapkan. Dokumen
menjelaskan pengertian, rumus, syarat penggunaan, dan cara melakukan uji chi-square
menggunakan SPSS untuk menganalisis hubungan antara les privat dan hasil ujian siswa serta
hubungan antara risiko umur ibu dengan berat bayi lahir rendah
Sebelum mengenali beberapa macam atau jenis analisis statistik, kita perlu mengetahui terlebih dahulu jenis data. Secara umum, data terbagi menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang tidak dapat disajikan dalam bentuk angka atau numerik, sehingga analisis non-statistik lebih tepat untuk digunakan pada jenis data ini. Sedangkan data kuantitatif merupakan data yang dapat disajikan dalam bentuk angka atau numerik, maka analisis statistik merupakan analisis yang tepat untuk jenis data ini. Analisis statistik dalam data kuantitatif sendiri sendiri terbagi menjadi dua, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran dari suatu kumpulan data. Sedangkan statistik inferensial merupakan analisis statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran suatu teori baru.
Penelitian ini menguji hubungan antara pemakaian kontrasepsi oral dan tekanan darah pada delapan wanita. Sebelum menggunakan kontrasepsi, tekanan darah mereka diukur, kemudian diukur lagi setelah satu tahun menggunakannya. Data menunjukkan peningkatan rata-rata tekanan darah sistolik setelah menggunakan kontrasepsi oral.
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik SentimenSeta Wicaksana
油
Di era digital, keterlibatan karyawan (Employee Engagement) menjadi faktor kunci dalam menentukan produktivitas, inovasi, dan retensi tenaga kerja dalam suatu organisasi. Karyawan yang terlibat secara emosional dengan pekerjaannya cenderung lebih produktif, loyal, dan memiliki kontribusi lebih besar terhadap keberhasilan bisnis.
Namun, tantangan utama yang dihadapi organisasi adalah bagaimana mengukur engagement karyawan secara objektif dan real-time. Pendekatan tradisional seperti survei tahunan sering kali tidak memberikan gambaran yang akurat tentang perasaan dan pengalaman kerja karyawan sehari-hari.
HR Analytics telah membawa perubahan besar dengan menghadirkan Analitik Sentimen (Sentiment Analysis) yang memungkinkan organisasi untuk menganalisis data keterlibatan karyawan secara lebih mendalam, berbasis data, dan real-time. Dengan memanfaatkan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), Machine Learning (ML), dan Natural Language Processing (NLP), organisasi kini dapat:
Mengukur tingkat kepuasan dan emosi karyawan berdasarkan data komunikasi digital dan feedback.
Memprediksi kemungkinan disengagement dan turnover karyawan menggunakan predictive analytics.
Menyesuaikan strategi keterlibatan karyawan dengan program yang lebih personal dan berbasis data.
Dengan pendekatan berbasis HR Analytics dan Analitik Sentimen, perusahaan dapat mengoptimalkan pengalaman kerja karyawan, meningkatkan retensi tenaga kerja, serta membangun lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.
2. 1. Menentukan hipotesis
Ho : (Hipotesis Nol) tidak ada perbedaan/hub
Ha : (Hipotesis Alternatif) ada perbedan/hub
2. Memilih Uji statistik : parametrik dan non parametrik
3. Penghitungan Uji Statistik/mengolah data
mencari : P Value (nilai probabilitas) peluang salah dalam
menyimpulkan menolak Ho (ada hubungan) karena yg
diteliti sampel
4. Menentukan batas Kemaknaan
alpha = 5 % ( Biasanya Untuk penelitian keperawatan)
5. Keputusan
- p value alpha (0,05) -> Ho ditolak (ada hub/perd)
- p value > alpha (0,05) -> Ho gagal ditolak
(Ho diterima) (tdk ada hub/perbd)
3. Uji Kai Kuadrat /Chi-square
Tuj: mengetahui perbedaan proporsi/persentase antara dua atau lebih
kelompok(sampel)
Mis:
- Uji hubungan kelas perawatan dng kepuasan pasien.
: Apakah ada perbedaan persentase kepuasan pasien antara
pasien kelas VIP, I dan II
- Uji hubungan jenis kelamin perawat dng kinerja
: apakah ada perbedaan persentase kinerja antara perawat pria dan
wanita
P= .% P=%
kelasVIP Kelas I Kelas aII
P=%
P= .% P= .%
pria wanita
Kelas perawatan(vip, kelas I & kelas II), kepuasan(puas, tdk puas)
Jenis kel (pria, wanita), kinerja (baik, buruk)
4. 1. Membandingkan perbedaan persentase
antar kelompok
2. Menyimpulkan uji statistik
3. Menjelaskan kekuatan hubungan/risiko :
POR = Prevalensi O Ratio(cros
sectional)/OR (case control), RR =
Prevalensi Risk (kohort)
5. Pemilihan uji
umur bbadan didik Sex Umur1 Bb1 Peng1 Peng2
23
34
56
45
dst
56
78
76
56
67
2
3
4
1
1
2
2
1
2
3
1
2
1
2
1
2
50
45
65
56
67
65
63
68
Numerik : umur, bbadan, peng1 (seb interv), peng2 (sesudh interv)
Katagorik : Didik, sex, umur1(1=<20, 2=20-30, 3=>30)
, bb1(1<60kg, 2=>60 kg)
Mana yg dapat uji kai kuadrat ?
Hubungan : sex dng bb1, sex dng umur1, sex dng didik, bb1 dng didik
Mengapa hub sex dng berat badan tidak bisa uji kai kuadrat ?
Mengapa hub pendidikan dengan umur tidak bisa uji kai kuadrat ? Spearmen
Mengapa hub umur dng bbadan tidak bisa uji kai kuadrat ?
6. Tabel Silang
- Ketentuan pembuatan tabel silang:
- Variabel independen pd Baris, variabel dependen pd Kolom (Pengetahuan)
- Pada disain Cros Sectional --- dibuat persentase baris
7. Tabel Silang
- Pada disain Case Control --- dibuat persentase kolom (Kanker Paru)
8. Ketentuan Uji Kai Kuadrat
- Keterbatasan kai kuadrat
- tdk boleh ada sel dng nilai E < 1
- tdk boleh ada sel dbg nilai E < 5 lebih dari 20 % total sel
SOLUSINYA:
- utk tabel besar, dilakukan penggabungan baris/kolom
- utk tabel 2x2, gunakan uji FISHER EXACT
9. Pengkodean Variabel
Untuk mendapatkan nilai OR yg benar :
- Kode harus konsisten antara variabel independen dengan dependen
- Variabel dependen yg menjadi pokok bahasan/kasus sebaiknya di kode
1 sedangkan bagian yang sebaliknya diberi kode 0
- Variabel independen harus konsisten kodenya ngikuti variabel
dependen, kelompok expose/penyebab kasus diberi kode 1, kelompok
non expose/non penyebab diberi kode 0
Contoh:
- var. dep : kanker paru : ya (diberi kode 1), tidak (kode 0)
- var. indep. :
merokok : ya (diberi kode 1), tidak (kode 0)
perilaku ; baik (diberi kode 0), buruk (kode 1)
10. Langkah di spss : File: BBLR
Hubungan Merokok dengan BBLR
Pada menu, klik Analyze, Crosstabs. Setelah jendela terbuka Kotak Row
diisi var. independen, kotak Coloumn diisi var. dep
11. Proses di spss:
Pada kotak Statistics chek list : chisquare dan Risk (jika inginkan OR
Pada kotak Cell chek list : Row
12. Hasil analisis
KEBIASAAN MEROKOK SELAMA HAMIL * KONDISI BAYI APAKAH BBLR Crosstabulation
67 34 101
56,7 44,3 101,0
66,3% 33,7% 100,0%
34 45 79
44,3 34,7 79,0
43,0% 57,0% 100,0%
101 79 180
101,0 79,0 180,0
56,1% 43,9% 100,0%
Count
Expected Count
% within KEBIASAAN
MEROKOK SELAMA
HAMIL
Count
Expected Count
% within KEBIASAAN
MEROKOK SELAMA
HAMIL
Count
Expected Count
% within KEBIASAAN
MEROKOK SELAMA
HAMIL
No
Yes
KEBIASAAN MEROKOK
SELAMA HAMIL
Total
TIDAK BBLR BBLR
KONDISI BAYI APAKAH
BBLR
Total
Chi-Square Tests
9,771b 1 ,002
8,848 1 ,003
9,824 1 ,002
,002 ,001
9,717 1 ,002
180
Pearson Chi-Square
Continuity Correction a
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear
Association
N of Valid Cases
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Computed only for a 2x2 table
a.
0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
34,67.
b.
13. Hasil OR
Risk Estimate
2,608 1,421 4,787
1,541 1,154 2,058
,591 ,423 ,825
180
Odds Ratio for
KEBIASAAN MEROKOK
SELAMA HAMIL (No / Yes)
For cohort KONDISI BAYI
APAKAH BBLR = TIDAK
BBLR
For cohort KONDISI BAYI
APAKAH BBLR = BBLR
N of Valid Cases
Value Lower Upper
95% Confidence
Interval
14. Penyajian di Laporan
Tabel 2.1
Distribusi Responden Menurut Kejadian BBLR dan Kebiasaan Merokok Pada Saat hamil
di Wilayah Cibeber Tahuan 2020
BBLR
Tidak
BBLR
BBLR
Total
Kebiasaan
Merokok
n % n % n %
OR
(95% CI)
P
value
Tidak merokok
Merokok
67
34
66,3
43,0
34
45
33,7
57,0
101
79
100
100
2,608
(1,4214,787)
0,003
Jumlah 101 56,1 79 43,9 180 100
Interpretasi:
Dari hasil analisis hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian
BBLR diperoleh bahwa ada sebanyak 34 (33,7%) ibu yang tidak merokok bayinya
mengalami BBLR, sedangkan diantara ibu yang merokok, ada 45 (57%) ibu yang
bayinya mengalami BBLR. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value = 0,003
maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi kejadian BBLR antara ibu yang
merokok dengan ibu yang tidak merokok (ada hubungan yang signifikan antara
kebiasaan merokok dengan kejadian BBLR). Kemudian dari hasil analisis
diperoleh OR=2,608 artinya ibu yang merokok mempunyai risiko 2,6 kali bayinya
mengalami BBLR dibandingkan dengan ibu yang tidak merokok.
15. Rak Spermen Tes
Digunakan untuk menguji hubungan antara
variablepenelitian non parametrik (skala
Ordinal)
Tidak perlu uji Normalitas
Tujuan
1. Melihat tingkat kekuatan hubungan dua variable
2. Melihat Arah hubunan dua variable
3. Melihat apakah Bungan tersebut signifikan at
tidak
16. Tingkat kekuatan korelasi
0,00 0,25: hubungan sangat rendah
0,26 0,50: hubungan cukup
0,51 0,75: hubungan kuat
0,76 0,99: hubungan sangat kuat
1,00: hubungan sempurna
17. Arah hubunan
Arah korelasi dapat dilihat di hasil
bagaimana angka koefisien korelasi dan
biasanya nilai yang dihasilkan berada pada
rentang -1 sampai dengan 1. Ketika nilai
koefisien korelasi memiliki nilai negatif maka
hubungan tidak searah sedangkan ketika
bernilai positif maka hubungan searah.
22. Uji t
Tuj: menguji perbedaan mean antara 2 kelompok
Uji t digunakan bila : var Katagoriknya isinya dua
nilai/kelompok
Mis : sex (pria, wanita), umur (tua, muda),
kinerja(baik, buruk)
- Analisis hubungan sex dng tek darah:
apakah ada perbedan mean tek darh antara Pria
dan wanita
- Analisis hubungan pre-post dng berat badan:
Apakah ada perbedaan mean berat bdn antara
sebelum dan sesudah diet
23. Uji one sample t Test
Parametrik
Ciri : Membandingkan rata2 sampel diteliti dengan rata2 populasi
yang sudah ada
Mis; ingin mengetahui Nilai rata2 hasil belajar siswa aktif OSIS dengan
rata2 nilai 75
Menu Analyse Compare Means One Sampel T Tes
24. Masukan ke kotak tes Variabels pada bagian Test Value
ketikan nilai rata2 populasi (75) Terakhir Klik OK
26. uji t Independen
Parametrik
Ciri : dua kelompok/sampel yg respondennya berbeda
Mis; ingin mengetahui hubungan tempat tinggal dng TD,
Apakah ada perbedaan mean tek drh antara orang kota dan desa
Uji t independen dibagi 2 , yaitu : varian sama dan varian berbeda
Mean =..
Mean =..
Orang kota
Orang desa
27. Uji t dependen
Ciri : dua kelompok/sampel yang
respondennya sama dan diukur dua kali pre
dan post
Mis: apakah ada perbedaan rata-rata berat
badan sebelum diet dan sesudah diet
Mean = . Mean = ..
intervensi
Pre test Post test
28. Pemilihan uji
umur bbadan Pendidikan Sex Umur1 Bb1 Peng1 Peng2
23
34
56
45
dst
56
78
76
56
67
2
3
4
1
1
2
2
1
2
3
1
2
1
2
1
2
50
45
65
56
67
65
63
68
Numerik : umur, bbadan, peng1 (seb interv), peng2 (sesudh interv)
Katagorik : Pendidikan, sex, umur1(1=<20, 2=20-30, 3=>30)
, bb1(1<60kg, 2=>60 kg)
Mana yg dapat uji T ?
-Uji t independen : hubungan sex dng bbadan, hub sex dng umur,
hub bb1 dng umur
- Uji t dependen : hubungan peng1 (Sebelum) dng peng2 (Sesudah)
Mengapa hub pendidikan dng berat badan tidak bisa uji t ? Krn lebih dari 2 klp
29. Uji t independen
Uji t independen ada 2 jenis: varian sama & varian berbeda
Proses di spss: Tekanan darah (Sistole2) dengan BBLR
Menu Analyse Compare Means Independen Sampeles T Tes detail grups
30. Output uji t independen
T-Test
Group Statistics
101 116,81 5,087 ,506
79 115,38 4,295 ,483
KONDISI BAYI
APAKAH BBLR
TIDAK BBLR
BBLR
SISTOLE PENGUKURAN
SETELAH MELAHIRKAN
N Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean
Independent Samples Test
2,7 ,104 2,005 178 ,046 1,432 ,714 ,023 2,842
2,047 176,9 ,042 1,432 ,700 ,051 2,813
Equal
variances
assumed
Equal
variances
not
assumed
SISTOLE PENGUKURAN
SETELAH MELAHIRKAN
F Sig.
Levene's
Test for
Equality of
Variances
t df
Sig.
(2-tailed)
Mean
Difference
Std.
Error
Differ
ence Lower Upper
95%
Confidence
Interval of the
Difference
t-test for Equality of Means
31. Penyajian dan interpretasi
(uji t independen)
Tabel 2.3
Distribusi Rata-rata Tekanan Darah Sistole Responden Menurut Kejadian BBLR
di Wilayah Cibeber Tahun 2020
Kejadian
BBLR
Mean SD SE P value N
Tidak BBLR
BBLR
116,81
115,38
5,087
4,295
0,506
0,483
0,046
101
79
Interprestasi:
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata tekanan darah sistole ibu
yang tidak mengalami BBLR adalah 116,81 mmHg dengan standar deviasi 5,087
mmHg, sedangkan untuk ibu yang mengalami BBLR rata-rata tekanan darah
sistolnya adalah 115,38 mmHg dengan standar deviasi 4,295 mmHg. Hasil uji
statistik didapatkan nilai p = 0,046, berarti pada aplha 5% terlihat ada perbedaan
yang signifikan rata-rata tekanan darah sistol antara ibu yang anaknya mengalami
BBLR dengan ibu yang anaknya tidak mengalami BBLR.
32. Uji t dependen
Perbedaan Tekanan Darah (Sistole1) dg Tekanan Darah (Sistole2)
menu yaitu Analyze, Compare Means, Paired Sample T Test.
33. Selanjutnya tentukan nilai confidence interval atau
derajat kepercayaan penelitian anda. Biasanya adalah
95% yang berarti tingkat kesalahan penelitian adalah
5% atau 0,05.
34. Uji t dependen
Paired Samples Statistics
123,55 180 5,187 ,387
116,18 180 4,796 ,357
SISTOLE PENGUKURAN
PADA SAAT HAMIL
SISTOLE PENGUKURAN
SETELAH MELAHIRKAN
Pair
1
Mean N Std. Deviation
Std. Error
Mean
Paired Samples Correlations
180 ,128 ,087
SISTOLE PENGUKURAN
PADA SAAT HAMIL &
SISTOLE PENGUKURAN
SETELAH MELAHIRKAN
Pair
1
N Correlation Sig.
Paired Samples Test
7,367 6,599 ,492 6,396 8,337 14,976 179 ,000
SISTOLE PENGUKURAN
PADA SAAT HAMIL -
SISTOLE PENGUKURAN
SETELAH MELAHIRKAN
Pair
1
Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean Lower Upper
95% Confidence
Interval of the
Difference
Paired Differences
t df
Sig.
(2-tailed)
35. Penyajian dan interpretasi
uji t dependen
Tabel 4.1
Distribusi Rata-rata Tekanan Darah Sistole Responden Menurut Pengukuran Pada Saat
Hamil dan Sesudah Melahirkan di Wilayah Cibeber Tahun 2020
Variabel Mean SD SE P value N
SISTOLE
Pada saat hamil
Setelah Melahirkan
123,55
116,18
5,187
4,796
0,387
0,357
0,0001 180
Interprestasi:
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata tekanan darah sistole ibu
pada saat hamil adalah 123,55 mmHg dengan standar deviasi 5,187 mmHg. Pada
ibu setelah melahirkan rata-rata tekanan darah sistolnya adalah 116,18 mmHg
dengan standar deviasi 4,796 mmHg. Terlihat nilai mean perbedaan antara sistol1
dan sistol2 adalah 7,367 dengan standar deviasi 6,559. Hasil uji statistik
didapatkan nilai p = 0,0001 maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang
signifikan rata-rata antara tekanan darah sitole ibu pada saat hamil dan setelah
ibu melahirkan.
36. UJI ANOVA
Tujuan : menguji perbedaan mean antara 3 atau lebih sampel
(kelompok). (Mirip dengan Uji T independen, bedanya
independen 2 kelompok)
Ciri : variabel katagoriknya berisi lebih dari 2 nilai/katagorik
Mis:
- Analisis hubungan pendidikan dengan berat bayi:
Apakah ada perbedaan mean berabt bayi antara ibu pendidikan sd,
smp, smu dan pt.
Mean = Mean = . Mean = Mean = .
sd smp smu pt
37. Pemilihan uji
umur bbadan Pendidikan Sex Umur1 Bb1 Peng1 Peng2
23
34
56
45
dst
56
78
76
56
67
2
3
4
1
1
2
2
1
2
3
1
2
1
2
1
2
50
45
65
56
67
65
63
68
Numerik : umur, bbadan, peng1 (seb interv), peng2 (sesudh interv)
Katagorik : pendidikan, sex, umur1(1=<20, 2=20-30, 3=>30)
, bb1(1<60kg, 2=>60 kg)
Mana yg dapat uji ANOVA ?
Hubungan : pendidikan dng bbadan, pendidikan dng umur,
umur1 dng bbadan
Megnapa hub sex dng berat badan tidak bisa uji anova ? Karena 2 kelompok, ind
Mengapa hub sex dengan bb1 tidak bisa uji anova ? Dua duanya kategorik, Chi S
Mengapa hub umur dng bbadan tidak bisa uji anova ?
39. Hasil Anova
Descriptives
SISTOLE PENGUKURAN SETELAH MELAHIRKAN
66 117,55 5,430 ,668 116,21 118,88 110 135
39 115,38 4,351 ,697 113,97 116,79 110 120
60 115,25 4,261 ,550 114,15 116,35 110 120
15 116,00 3,873 1,000 113,86 118,14 110 120
180 116,18 4,796 ,357 115,48 116,89 110 135
TIDAK PERNAH
SATU KALI
2 KALI
> 2 KALI
Total
N Mean
Std.
Deviation
Std.
Error Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval for
Mean Minimu
m
Maxi
mum
ANOVA
SISTOLE PENGUKURAN SETELAH MELAHIRKAN
200,106 3 66,702 2,997 ,032
3916,844 176 22,255
4116,950 179
Between Groups
Within Groups
Total
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
40. Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: SISTOLE PENGUKURAN SETELAH MELAHIRKAN
Bonferroni
2,161 ,953 ,147 -,38 4,70
2,295* ,841 ,042 ,05 4,54
1,545 1,349 1,000 -2,06 5,15
-2,161 ,953 ,147 -4,70 ,38
,135 ,970 1,000 -2,45 2,72
-,615 1,433 1,000 -4,44 3,21
-2,295* ,841 ,042 -4,54 -,05
-,135 ,970 1,000 -2,72 2,45
-,750 1,362 1,000 -4,38 2,88
-1,545 1,349 1,000 -5,15 2,06
,615 1,433 1,000 -3,21 4,44
,750 1,362 1,000 -2,88 4,38
(J) RIWAYAT MENGALAMI
PREMATUR
SATU KALI
2 KALI
> 2 KALI
TIDAK PERNAH
2 KALI
> 2 KALI
TIDAK PERNAH
SATU KALI
> 2 KALI
TIDAK PERNAH
SATU KALI
2 KALI
(I) RIWAYAT MENGALAMI
PREMATUR
TIDAK PERNAH
SATU KALI
2 KALI
> 2 KALI
Mean
Differenc
e (I-J)
Std.
Error Sig.
Lower
Bound
Upper
Bound
95% Confidence
Interval
The mean difference is significant at the .05 level.
*.
41. Penyajian dan Interpretasi
Tabel 5.1
Distribusi Rata-rata tekanan darah sistole Menurut Riwayat Prematur
di Wilayah Cibeber Tahun 2020
Variabel Mean SD 95% CI P value
Riwayat Prematur
Tidak pernah
Satu kali
Dua kai
Lebih dua kali
117,5
115,3
115,2
116,0
5,4
4,3
4,2
3,8
116,2 - 118,8
113,9 - 116,7
114,1 - 116,3
113,8 - 118,1
0,032
Interprestasi:
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata tekanan darah sistole pada
ibu yang tidak mempunyai riwayat prematur adalah 117,5 mmHg dengan standar
deviasi 5,4 mmHg. Pada ibu yang punya riwayat prematur satukali rata-rata
tekanan darahnya adalah 115,3 mmHg dengan standar deviasi 4,5 mmHg. Pada
ibu yang punya riwayat dua kali rata-arat tekanan darah sistolenya adalah 115,2
mmHg dengan standar deviasi 4,2 mmHg. Pada ibu yang punya rewayat prematur
lebih dari dua kali rata-rata tekanan darah sistolnya adalah 116 mmHg dengan
standar deviasi 3,8 mmHg. Hasil uji statistik didapat nilai p value=0,032, berarti
pada alpha 5% dapat disimpulkan ada perbedaan tekanan darah sistole diantara
keempat pengalaman prematur. Analisis lebih lanjut membuktikan bahwa
kelompok yang berbeda signifikan adalah ibu yang tidak pernah mengalami
prematur dengan ibu yang pernah mengalami prematur dua kali.
43. EPI 809 / Spring 2008
Summary
Nonparametric Parametric
Sign Rank test One sample t-test
Wilcoxon Rank Sum test
(Mann-Whitney U test)
Two sample t-test (T
Independen )
Wilcoxon Signed-Rank test
Two paired sample t-test (t
Dependen)
Kruskal-Wallis test Multiple sample test. (anova)
44. Wilcoxon Signed Rank Test adalah uji
nonparametris untuk mengukur
signifikansi perbedaan antara 2 kelompok data
berpasangan berskala ordinal atau interval
tetapi berdistribusi tidak normal. uji yang
tepat apabila Berdistribusi normalitas adalah uji
Independen T Test. Uji Wilcoxon Signed Rank
Test merupakan uji alternatif dari uji pairing t
test atau t paired apabila tidak memenuhi
asumsi normalitas. Uji ini dikenal juga dengan
istilah Wilcoxon Match Pair Test.
Wilcoxon Rank Test
45. Tahapan Uji Wilcoxon Signed Rank Test
dengan SPSS
Pada menu, klik Analyze, Nonparametrics Test, 2 Related Samples.
Setelah jendela terbuka masukkan pretest ke kotak variable 1 dan
masukkan posttest ke kotak variable 2 dengan cara arahkan seleksi ke
pretest atau posttest kemudian klik tanda panah ke kanan. Selanjutnya
centang Wilcoxon dan tekan OK.
47. Selanjutnya lihat output anda!
Tabel deskriptive statistics di atas
menunjukkan nilai Mean, standart deviasi,
minimum dan maksimum dari masing-masing
kelompok data (pretest dan posttest). Tampak
bahwa Mean atau rata-rata nilai posttest 60,6667
di mana lebih besar dari pada nilai pretest yaitu
53,6667.
48. Besarnya perbedaan ini apakah bermakna
secara statistik?
Berdasarkan hasil dari perhitungan Wilcoxon
Signed Rank Test, maka nilai Z yang didapat
sebesar -2,731 dengan p value (Asymp. Sig 2
tailed) sebesar 0,006 di mana kurang dari
batas kritis penelitian 0,05 sehingga
keputusan hipotesis adalah Menolak H0 atau
yang berarti terdapat perbedaan bermakna antara
kelompok pretest dan posttest.
49. maka uji yang tepat apabila memenuhi
asumsi normalitas adalah uji
Independen T Test. Dan apabila tidak
memenuhi asumsi normalitas, maka uji
yang tepat adalah Mann Whitney U Test
atau yang disebut juga
Wilcoxon Rank Sum Test.
Mann Whitney U Test
50. Menu Analyze Non Parametrik Tests Legacy
Dialogs Independent Samples
53. Kruskal-Wallis test
Digunakan alternatif dari uji anova Ketika tidak
berdistribusu normal
Menu Analyze nonparametric Tests legacy Dialogs
k independent sampel
57. Uji Korelasi
= mengetahui besar dan arah hubungan dua variabel numerik
Korelasi diketahui dng koef r yg nilainya: -1 s/d +1
- Arah hubunga : positip /negatip
- Besar/kekuatan hub : kuat /lemah
r : 0,00 0,25 : lemah
r : 0,26 0,50 : sedang
r : 0,51 0,75 : kuat
r : 0,76 1 : sangat kuat
Mis : apakah ada hubungan BB dng TD. Apakah hubngan kuat atau
lemah. Apakah hubungan pos atau neg
58. Uji Regresi Linier
Tujuan: memprediksi variabel dependen melalui variabel independen
- Var. dependen = variabel yang dipengaruhi
- Var. independen = variabel yang mempengaruhi
Utk prediksi persaman garis : y = a + bx
y = variabel dependen
x = variabel independen
a = intercep : besarnya nilai y bila nilai x=o
b = slope : besarnya perubahan nilai y bila variabel x berubah setiap satu
satuan
Ciri regresi linier var. dependen berbentuk numerik
59. Pemilihan uji
umur bbadan Pendidikan Sex Umur1 Bb1 Peng1 Peng2
23
34
56
45
dst
56
78
76
56
67
2
3
4
1
1
2
2
1
2
3
1
2
1
2
1
2
50
45
65
56
67
65
63
68
Numerik : umur, bbadan, peng1 (seb interv), peng2 (sesudh interv)
Katagorik : pendidikan, sex, umur1(1=<20, 2=20-30, 3=>30)
, bb1(1<60kg, 2=>60 kg)
Mana yg dapat uji korelasi dan regresi linier ?
Hubungan : umur dng bbadan
Mengapa hub sex dng berat badan tidak bisa uji korelasi ?
Mengapa hub pendidikan dengan umur tidak bisa uji korelasi ?
Mengapa hub sex dng bb1 tidak bisa uji korelasi ?
61. Output spss
Correlations
1 ,233**
,002
180 180
,233** 1
,002
180 180
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
BERAT BADAN IBU PADA
SAAT HAMIL
SISTOLE PENGUKURAN
PADA SAAT HAMIL
BERAT
BADAN IBU
PADA SAAT
HAMIL
SISTOLE
PENGUKUR
AN PADA
SAAT HAMIL
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**.
63. Hasil spss
Model Summary
,233a ,054 ,049 5,059
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Predictors: (Constant), BERAT BADAN IBU PADA SAAT
HAMIL
a.
ANOVAb
261,418 1 261,418 10,215 ,002a
4555,132 178 25,591
4816,550 179
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), BERAT BADAN IBU PADA SAAT HAMIL
a.
Dependent Variable: SISTOLE PENGUKURAN PADA SAAT HAMIL
b.
Coefficientsa
112,100 3,602 31,118 ,000
,216 ,067 ,233 3,196 ,002
(Constant)
BERAT BADAN IBU
PADA SAAT HAMIL
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: SISTOLE PENGUKURAN PADA SAAT HAMIL
a.
64. Penyajian dan interpretasi
Tabel 5.1
Analisis Korelasi dan Regresi berat badan ibu dengan tekanan darah sistole ibu di wilayah
Cibeber tahun 2020
Variabel r R2 Persamaan garis P value
Berat badan Ibu 0,233 0,054 Tekanan Darah=112,100+0,216*BBIBU 0,002
Langkah 8. Interprestasi Data
Hubungan berat badan ibu dengan tekanan darah sistol menunjukkan hubungan
yang lemah (r=0,233) dan perpola pasitif artinya semakin bertambah berat badan
ibu, maka semakin tinggi tekanan darahnya. Nilai koefisien dengan determinasi
0,054 artinya, persamaan garis regresi yang kita peroleh dapat menerangkan 5,4%
variasi tekanan darah ibu atau persamaan garis yang diperoleh kurang baik untuk
menjelaskan variabel tekanan darah sistol. Hasil uji statistik didapatkan ada
hubungan yang signifikan antara berat badan ibu dengan tekana darah sistol
(0,002)
Editor's Notes
#43: As a result of this class, you will be able to ...