Dokumen tersebut membahas berbagai teknik analisis kristal yang meliputi:
- Identifikasi material dan parameter kristal menggunakan sinar-X dan mikroskop elektron.
- Analisis morfologi partikel, komposisi unsur, dan sifat termal menggunakan SEM, TEM, EDS, DTA, TGA.
- Penentuan luas permukaan dan ukuran partikel menggunakan BET dan SAA.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang tiga topik utama: (1) packing efisiensi untuk simple cubic, body centered cubic, dan face centered cubic; (2) penjelasan indeks Miller untuk menentukan orientasi bidang kristal; (3) rumus untuk menghitung jarak antar bidang kristal untuk berbagai sistem kristal.
Spektrum NMR memberikan informasi tentang jumlah dan sifat lingkungan setiap tipe hidrogen dalam molekul. Gabungan spektrum NMR dan IR seringkali cukup untuk menentukan struktur molekul yang belum diketahui. Proton dalam molekul akan mengalami pergeseran frekuensi resonansi tergantung pada lingkungan kimiawi sekitarnya.
Dokumen tersebut merangkum tentang definisi paduan, klasifikasi paduan berdasarkan struktur dan diagram fase, serta jenis-jenis fase yang dapat terbentuk pada paduan, yaitu logam murni, senyawa, dan larutan padat. Larutan padat dibedakan menjadi larutan padat substitusional dan interstisial.
Makalah ini membahas tentang sintesis nanopartikel dengan metode kimia basah, khususnya kopresipitasi dan sol-gel. Kopresipitasi merupakan metode yang mudah dan dapat mengontrol ukuran partikel secara efisien, sedangkan sol-gel memungkinkan sintesis pada suhu rendah dengan kemurnian dan stabilitas tinggi. Kedua metode ini sangat bermanfaat untuk mempelajari sintesis nanopartikel dengan kontrol ukuran
Dokumen tersebut membahas sifat optik dan termal bahan. Secara ringkas, dibahas tentang interaksi radiasi elektromagnetik dengan bahan meliputi refraksi, refleksi, absorpsi, dan transmisi. Juga dibahas tentang kapasitas panas, ekspansi termal, dan konduktivitas termal bahan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh ukuran nanopartikel terhadap sifat dan kinerja fotokatalis. Ukuran nanopartikel yang lebih kecil menyebabkan luas permukaan yang lebih besar dan lebih banyak atom di permukaan, sehingga meningkatkan reaktivitas, efisiensi penangkapan muatan, dan kinerja fotokatalitik secara umum.
SEM-EDX adalah pengembangan dari SEM (Scanning Electron Microscopy) dengan digabungkan EDX (Energy Dispersive of X-ray Spectroscopy) untuk menentukan komposisi atom pada sampel dengan mendeteksi sinar-X yang dihasilkan oleh interaksi elektron-sampel. SEM-EDX digunakan untuk menganalisis berbagai jenis sampel padat dan biologi dengan memberikan citra permukaan dan komposisi kimiawnya.
Dokumen ini membahas tentang Indeks Miller, yaitu sistem notasi (h,k,l) untuk menunjukkan bidang dan arah kristal. Indeks Miller diperkenalkan pada tahun 1839 oleh William Hallowes Miller dan digunakan untuk mendata bidang sel satuan dan mengetahui posisi atom. Cara menentukan indeks Miller adalah dengan menghitung titik potong bidang dengan sumbu kristal, bilangan resiprok, dan membuatnya menjadi bilangan bulat terke
presentasi ini menjelas tentang Perbedaan Prinsip XRD, XRF.
apa itu XRD dan XRF?
XRD (X-Ray Diffraction), salah satu teknik analisa untuk stuktur suatumineral, garam, logam, bahkan senyawaan organik seperti DNA, vitamin, dll
XRF (X-ray fluorescence spectrometry) merupakan teknik analisa non-destruktif yang digunakan untuk identifikasi serta penentuan konsentrasi elemen yang ada pada padatan, bubuk ataupun sample cair. XRF mampu mengukur elemen dari berilium (Be) hingga Uranium pada level trace element, bahkan dibawah level ppm. Secara umum, XRF spektrometer mengukur panjang gelombang komponen material secara individu dari emisi flourosensi yang dihasilkan sampel saat diradiasi dengan sinar-X
nb: disarankan membuka ppt dengan microsoft office 2016
Teks tersebut membahas teori orbital molekul dan teori medan ligan dalam menjelaskan sifat-sifat senyawa kompleks. Teori orbital molekul mempertimbangkan interaksi elektrostatik dan kovalen antara atom pusat dan ligan, sehingga membentuk orbital molekul baru. Teori medan ligan melihat pengaruh energi orbital logam akibat interaksi dengan ligan. Kedua teori ini berperan penting dalam menjelaskan sifat warna, kemagnetan
Spektrometer massa dapat menentukan struktur kimia molekul organik dengan cara membombardir sampel dalam fase uap dengan elektron berenergi tinggi untuk menghasilkan ion molekul dan fragmen, kemudian memisahkan partikel berdasarkan rasio massa dan muatan (m/z) menggunakan medan magnet untuk menghasilkan spektrum massa yang menunjukkan kelimpahan fragmen. Spektrum massa memberikan informasi struktur molekul berdasarkan pola fragment
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan teori atom dari Democritus hingga Rutherford, termasuk kontribusi ilmuwan seperti Dalton, Thomson, dan Bohr. Teori atom mengalami perkembangan dari gambaran atom sebagai bola kecil yang tak terbagi menjadi model inti-elektron di mana inti atom bermuatan positif dikelilingi elektron bermuatan negatif. Dokumen juga membahas eksperimen penting seperti tabung sinar katoda dan hamburan sinar al
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi inti, jenis-jenis reaksi inti seperti hamburan elastis, hamburan inelastik, reaksi photonuklir, tangkapan radioaktif, dan reaksi inti khusus seperti fisi dan fusi inti. Dokumen ini juga menjelaskan konsep inti gabungan, pembentukan radioisotop, dan kinematika reaksi energi rendah dalam reaksi inti."
Dokumen tersebut merangkum penjelasan tentang Scanning Electron Microscope (SEM), yang memberikan informasi mengenai definisi, fungsi, cara kerja, prinsip dasar, kelebihan dan kekurangan SEM. Dokumen tersebut juga menampilkan hasil penelitian menggunakan SEM untuk menganalisis struktur mikro dan komposisi unsur kimia dari paduan zirkonium sebelum dan sesudah proses oksidasi.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur atom, elektron dalam atom, radiasi elektromagnetik, spektrum elektromagnetik, teori atom Bohr, mekanika gelombang, dan bilangan kuantum.
Dokumen tersebut membahas sifat optik dan termal bahan. Secara ringkas, dibahas tentang interaksi radiasi elektromagnetik dengan bahan meliputi refraksi, refleksi, absorpsi, dan transmisi. Juga dibahas tentang kapasitas panas, ekspansi termal, dan konduktivitas termal bahan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh ukuran nanopartikel terhadap sifat dan kinerja fotokatalis. Ukuran nanopartikel yang lebih kecil menyebabkan luas permukaan yang lebih besar dan lebih banyak atom di permukaan, sehingga meningkatkan reaktivitas, efisiensi penangkapan muatan, dan kinerja fotokatalitik secara umum.
SEM-EDX adalah pengembangan dari SEM (Scanning Electron Microscopy) dengan digabungkan EDX (Energy Dispersive of X-ray Spectroscopy) untuk menentukan komposisi atom pada sampel dengan mendeteksi sinar-X yang dihasilkan oleh interaksi elektron-sampel. SEM-EDX digunakan untuk menganalisis berbagai jenis sampel padat dan biologi dengan memberikan citra permukaan dan komposisi kimiawnya.
Dokumen ini membahas tentang Indeks Miller, yaitu sistem notasi (h,k,l) untuk menunjukkan bidang dan arah kristal. Indeks Miller diperkenalkan pada tahun 1839 oleh William Hallowes Miller dan digunakan untuk mendata bidang sel satuan dan mengetahui posisi atom. Cara menentukan indeks Miller adalah dengan menghitung titik potong bidang dengan sumbu kristal, bilangan resiprok, dan membuatnya menjadi bilangan bulat terke
presentasi ini menjelas tentang Perbedaan Prinsip XRD, XRF.
apa itu XRD dan XRF?
XRD (X-Ray Diffraction), salah satu teknik analisa untuk stuktur suatumineral, garam, logam, bahkan senyawaan organik seperti DNA, vitamin, dll
XRF (X-ray fluorescence spectrometry) merupakan teknik analisa non-destruktif yang digunakan untuk identifikasi serta penentuan konsentrasi elemen yang ada pada padatan, bubuk ataupun sample cair. XRF mampu mengukur elemen dari berilium (Be) hingga Uranium pada level trace element, bahkan dibawah level ppm. Secara umum, XRF spektrometer mengukur panjang gelombang komponen material secara individu dari emisi flourosensi yang dihasilkan sampel saat diradiasi dengan sinar-X
nb: disarankan membuka ppt dengan microsoft office 2016
Teks tersebut membahas teori orbital molekul dan teori medan ligan dalam menjelaskan sifat-sifat senyawa kompleks. Teori orbital molekul mempertimbangkan interaksi elektrostatik dan kovalen antara atom pusat dan ligan, sehingga membentuk orbital molekul baru. Teori medan ligan melihat pengaruh energi orbital logam akibat interaksi dengan ligan. Kedua teori ini berperan penting dalam menjelaskan sifat warna, kemagnetan
Spektrometer massa dapat menentukan struktur kimia molekul organik dengan cara membombardir sampel dalam fase uap dengan elektron berenergi tinggi untuk menghasilkan ion molekul dan fragmen, kemudian memisahkan partikel berdasarkan rasio massa dan muatan (m/z) menggunakan medan magnet untuk menghasilkan spektrum massa yang menunjukkan kelimpahan fragmen. Spektrum massa memberikan informasi struktur molekul berdasarkan pola fragment
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan teori atom dari Democritus hingga Rutherford, termasuk kontribusi ilmuwan seperti Dalton, Thomson, dan Bohr. Teori atom mengalami perkembangan dari gambaran atom sebagai bola kecil yang tak terbagi menjadi model inti-elektron di mana inti atom bermuatan positif dikelilingi elektron bermuatan negatif. Dokumen juga membahas eksperimen penting seperti tabung sinar katoda dan hamburan sinar al
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi inti, jenis-jenis reaksi inti seperti hamburan elastis, hamburan inelastik, reaksi photonuklir, tangkapan radioaktif, dan reaksi inti khusus seperti fisi dan fusi inti. Dokumen ini juga menjelaskan konsep inti gabungan, pembentukan radioisotop, dan kinematika reaksi energi rendah dalam reaksi inti."
Dokumen tersebut merangkum penjelasan tentang Scanning Electron Microscope (SEM), yang memberikan informasi mengenai definisi, fungsi, cara kerja, prinsip dasar, kelebihan dan kekurangan SEM. Dokumen tersebut juga menampilkan hasil penelitian menggunakan SEM untuk menganalisis struktur mikro dan komposisi unsur kimia dari paduan zirkonium sebelum dan sesudah proses oksidasi.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur atom, elektron dalam atom, radiasi elektromagnetik, spektrum elektromagnetik, teori atom Bohr, mekanika gelombang, dan bilangan kuantum.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep gelombang elektromagnetik, difraksi, dan interferensi. Maxwell menyimpulkan bahwa cahaya terdiri dari medan listrik dan magnet yang saling berfluktuasi, dan Hertz membuktikan eksperimen bahwa gelombang elektromagnetik dapat dipantulkan dan mengalami difraksi."
Dokumen tersebut membahas tentang difraksi sinar-X oleh kristal, meliputi sejarahnya, proses interaksinya dengan material, hukum Bragg, dan komponen-komponen eksperimen sinar-X.
Dokumen tersebut membahas tentang gelombang elektromagnetik, termasuk konsep dasar, sifat, dan persamaan Maxwell yang menunjukkan hubungan antara medan listrik dan magnet. Juga dibahas mengenai difraksi cahaya dan kriteria Rayleigh untuk memisahkan dua benda titik melalui alat optik.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur elektron atom, meliputi sifat gelombang cahaya, model atom Bohr, rumus Schrodinger, dan konfigurasi elektron atom. Secara khusus dijelaskan tentang bilangan kuantum yang menentukan energi dan lokasi elektron dalam orbital atom.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur inti atom, sifat-sifat inti atom, dan partikel penyusun inti atom. Secara singkat, inti atom terdiri dari proton dan neutron, dan memiliki sifat seperti muatan, ukuran, massa, dan momentum sudut.
1. Dokumen tersebut membahas perkembangan teori atom dari Demokritus hingga model atom Bohr, termasuk eksperimen-eksperimen penting yang mendukung perkembangan teori tersebut. 2. Teori atom Bohr mampu menjelaskan spektrum garis atom hidrogen dengan mempostulatkan bahwa elektron dapat bergerak pada lintasan-lintasan tertentu saja. 3. Model atom Bohr memiliki beberapa kelemahan seperti belum dapat menjel
a. Teori atom berkembang dari model Demokritus, Dalton, Thomson, hingga Rutherford dan Bohr
b. Model Bohr menjelaskan kuantisasi momentum dan energi elektron serta terjadinya spektrum diskrit
c. Model ini juga menjelaskan efek Zeeman dan struktur elektron atom berelektron banyak
Dokumen tersebut membahas struktur dasar atom yang terdiri dari inti atom berisi proton dan netron, serta kulit atom yang diisi elektron. Juga dibahas bilangan kuantum yang menentukan konfigurasi elektron pada orbital atom dan contoh pengisian elektron pada beberapa atom.
Dokumen tersebut membahas perkembangan model atom dari Demokritus hingga Bohr, termasuk model Thomson, Rutherford, dan Bohr. Model Bohr mampu menjelaskan spektrum diskrit dan kuantisasi momentum serta energi elektron pada atom hidrogen. Dokumen ini juga menjelaskan konsep dasar fisika atom seperti ionisasi, spektrum emisi dan absorpsi, serta hubungan antara model atom dengan kaidah-kaidah kimia.
2. Material
Kristalinitas
Material
Teknik
Mikroskopi
Teknik Analisis
Termal
Teknik Analisis Ukuran
Partikel Luas Permukaan
Identifikasi Material Baru
Penentuan Kemurnian Sample
Penentuan Parameter Kisi
Penentuan Ukuran Kristal
Pemurnian Struktur Material, dll
Analisis Morfologi Dari Partikel
Penentuan Komposisi Unsur (EDS)
Titik Leleh
Temperatur Fase
Transisi
Stabilitas Termal
XRD
Difraksi
SEM
TEM
DTA
TGA
BET
SAA
3. Ultraviolet
POSISI PANJANG GELOMBANG SINAR X
1Hz - 1kHz 1kHz - 1014Hz
1014Hz - 1015Hz
1015Hz - 1021Hz
Extra-Low Frequency
(ELF)
Radio Microwave Infrared
Visible Light
X-Rays,
Gamma Rays
Low energy High energy
Rentangan = 10-5 100 oA. Pemakaian umum = 0,1 25 oA
4. Pembentukan Sinar-X
(E = hv, dimana E adalah perbedaan
energi antara orbital
ATOMe- e- K L M Ne-
e-
Kondisi Kuantum-K
EK
E = Sinar-X
e-
5. Tabung sinar-X
Elektron berasal dari kawat pijar
tungsten dalam daerah vakum,
dipercepat dengan voltase tinggi
(30.000 V) terhadap logam target.
Elektron inti dikeluarkan dari logam
target : sinar-X, (karakteristik dari
logam target yang digunakan). Sinar-X
keluar dari jendela berilium dalam
tabung.
Diagram skema tabung sinar -X
Vakum
Air pendingin
Jendela Berilium
Sinar -Xe-
Kawat pijar
Tungsten
Logam Target
6. Untuk memperoleh panjang gelombang tunggal, digunakan suatu monokromator kristal tunggal.
Digunakan Hukum Braggs untuk menyeleksi panjang gelombang tunggal.
Umumnya garis K1 diseleksi, jika mungkin, ia mempunyai intensitas yang paling besar.
Eksperimen sinar-X
8. Indeks Miller
Sinar-X berinteraksi dengan bidang atom dalam kisi tiga dimensi memperlihatkan simteri translasi
dari struktur.
Masing-masing bidang melambangkan anggota dari kumpulan paralel dari bidang ruang yang
sama, dan titik kisi masing-masing harus terletak pada satu bidang.
Label untuk menggambarkan bidang-bidang Indeks Miller (h, k dan l) dimana h,k,l bernilai
bilangan bulat positif atau negatif atau nol.
9. Indeks Miller merupakan kebalikan dari pertemuan fraksi h,k,l disepanjang masing-masing
arah unit sel : perpotongan pada a/h, b/k dan c/l.
Contoh : Bidang 2,8,1
- memotong setengah bagian disepanjang a,
- memotong seperdelapan bagian disepanjang b
- dan semuanya disepanjang c.
Untuk bidang yang paralel untuk satu dari arah sel satuan perpotongan adalah tidak
terbatas, dan karenanya Indeks Miller untuk sumbu ini adalah nol.
Pemisahan bidang-bidang diketahui sebagai jarak d dan biasanya dilambangkan dengan dhkl.
Gambaran dari 281 kelompok bidang
Tetragonal unit cell
showing the 231 plane
and the d-spacing
10. Hamburan sinar-X dari bidang yang
paralel
Jarak celah = WX + XY = 2dhkl sin = n
(Persamaan Bragg)
n adalah bilangan bulat,
adalah panjang gelombang sinar X.
Hubungan antara sudut difraksi dan parameter kisi dengan
persamaan Bragg.
Misalnya, sistem kubus
Kombinasi persamaan geometri untuk sistem kubus (dimana
a adalah paramter kisi):
2
222
2
1
a
lkh
d
n = 2d sin dengan persamaan Bragg :
dimana n=1 dan penyusunan ulang untuk d memberikan
sin21
d 2
2
2
sin41
d
Penggantian untuk 1/d2 dalam persamaan pertama dan
penyusunan ulang memberikan
)(
4
sin 222
2
2
2
lkh
a
Persamaan ini memberikan informasi struktural dari kristal
11. Analisa hasil karakterisasi XRD
Kualitatif
Identifikasi material
Identifikasi kemurnian sampel
Menentukan kristalinitas sampel
(kristal atau amorf)
Penentuan posisi atom dan struktur
(teknik refinement)
Kuantitatif
Penentuan ukuran kristal
12. Kemurnian fasa
Kemurnian fasa dapat diidentifikasi dengan melihat puncak-puncak yang puncul pada difraktogram.
Adanya kesesuaian antara standar dan sampel, menandakan sampel berupa fasa tunggal / murni
tanpa adanya senyawa lain yang terbentuk
13. Kristalinitas sampel
Suatu sampel dengan kristalinitas tinggi akan
memberikan intensitas difraksi yang tinggi dan
tajam. Jika suatu material berupa amorf, berapa
banyak fasa didalamnya tidak akan memberikan
puncak pola difraksi.
Crystalline
Amorphous
Hamburan dari sampel non-kristalin
14. Indeks Miller dengan bermacam-macam refleksi dalam pola, dapat digunakan untuk menentukan konstanta
sel. Penetapan ini mudah dicapai untuk sistem kristal dengan hubungan sederhana antara sudut difraksi
dan parameter kisi.
Hubungan persamaan sudut difraksi terhadap indeks Miller diberikan sebagai berikut:
)(
4
sin 222
2
2
2
lkh
a
Panjang gelombang dan parameter sel adalah konstan, dapat ditulis kembali sebagai
)(sin 2222
lkhC 緒
Penentuan dan refinement parameter kisi (pengideksan)
Membagi nilai sin 2 dari semua refleksi yang lain dengan refleksi yang pertama menghilangkan C dan
memberikan sejumlah yang cocok dengan perbandingan indeks Miller. Jika refleksi pertama adalah pada
sudut 2 dengan indeks Miller h,k,l dan refleksi umum adalah pada 2 dengan indeks Miller, h1,k1,l1,
kemudian:
222
2
1
2
1
2
1
2
2
sin
sin
lkh
lkh
15. Untuk kisi primitif, refleksi pertama adalah 100; jadi perbandingannya adalah:
2
2
1
2
1
2
1
2
2
1sin
sin lkh
Jadi nilai h1,k1,l1 dapat dihitung.
Pengulangan prosedur untuk semua refleksi disebut data indeks Miller untuk refleksi 2
Tabel Indeks data difraksi serbuk
2 sin2 Perbandingan Indeks Miller
19.213
27.302
33.602
38.995
43.830
48.266
56.331
60.093
63.705
67.213
70.634
0.0279
0.0557
0.0836
0.1114
0.1393
0.1671
0.2228
0.2507
0.2785
0.3064
0.3342
1
2
3
4
5
6
8
9
10
11
12
100
110
111
200
210
211
220
300
310
311
222
Contoh: diberikan pembagi sin 2 untuk
refleksi 48,266 dalam Tabel dengan refleksi
pertama adalah 6. berapa nilai h, k dan l?
Maka dengan mencari nilai kuadrat yang
mungkin yaitu 22+12+12 = 6. Jadi refleksinya
adalah 211.
Pada kubus, abc sama akan sebanding dengan
121 atau 112.
16. Satu puncak dapat digunakan untuk menghitung parameter sel jika panjang gelombang
diketahui
Contoh: diberikan panjang gelombang sinar-X adalah 1,54 , menggunakan refleksi
222 pada Tabel sebelumnya, hitunglah paramter kisi a.
)(
4
sin 222
2
2
2
lkh
a
)222(
4
54.1
3342.0 222
2
2
a
Didapatkan a = 4.613 A0
Jawab :
Kemudian
17. Formula Scherrer menghubungkan ukuran kristal dengan
lebar puncak difraksinya, dan secara luas digunakan untuk
menentukan distribusi ukuran partikel :
t = Ukuran kristal (nm)
B = nilai FWHM
慮 = Sudut Bragg
= panjang gelombang cahaya sinar X.
K = konstanta Shape Factor (0,8-1)
Penurunan
ukuran partikel
dengan
pelebaran
puncak
Perkembangan lebar
puncak dengan penurunan
ukuran
Ukuran Kristal
cos
9,0
22
stsp BB
t
18. Mikroskop Elektron
ME telah menjadi bagian yang sangat penting dibidang penentuan struktur, menghasilkan
informasi morfologi,
struktur permukaan dan
komposisi unsur untuk fasa yang baru atau yang belum diketahi.
Anlisis kristal tunggal.
Prinsipnya menggunakan sinar-X untuk mengimajinerkan strukur atomiknya. Panjang gelombang yang sangat
pendek memungkinkan resolusi yang lebih tajam dibandingkan mikroskop optik biasa.
TIPE
mode refleksi (elektron direfleksikan dari permukaan): SEM
mode transmisi (elektron melewati terus sampel) : TEM
20. works much like a light microscope, transmitting
a beam of electrons through a thin specimen
and then focusing the electrons to form an
image on a screen or on film.
Pass a beam of electrons through the specimen.
The electrons that pass through the specimen
are detected on a fluorescent screen on which
the image is displayed.
Pada TEM, sample yang sangat tipis ditembak
dengan berkas electron yang berenergi sangat
tinggi (dipercepat pada tegangan ratusan kV).
Berkas electron dapat menenbus bagian yang
lunak sample tetapi ditahan oleh bagian keras
sample (seperti partikel). Detektor yang berada di
belakang sample menangkap berkas electron yang
lolos dari bagian lunak sample. Akibatnya
detector menangkap bayangan yang bentuknya
sama dengan bentuk bagian keras sample (bentuk
partikel).
21. Pada sampel non konduktor
permukaan dilapisi dengan
emas atau grafit untuk
menghindari penumpukan
muatan permukaan.
What is Scanning Electron Microscope (SEM)???
22. Sampel yang terkena tembakan elektron akan
memancarkan elektron dan X-ray. Elektron yang
dipancarkan oleh sampel berupa backscattered
electron (BSE) primer, secondary electron (SE), dan
elektron auger. Pancaran elektron backscattered
primer dan elektron sekunder akan diperkuat,
kemudian detektor akan menangkap pancaran
tersebut (BSE dan SE) serta X-ray, selanjutnya
mengkonversi ketiganya menjadi sinyal yang
kemudian dikirim ke layar monitor. Gambar yang
terlihat pada monitor inilah hasil dari keseluruhan
prosesnya.
24. Scanning Transmission Electron Microscope (STEM)
Teknik ini menggabungkan fitur dari SEM dan TEM, dan alat ini juga dapat digunakan
pada bidang analitik karena sinyal pemindaian dikumpulan secara simultan. Gambar
yang didapatkan dapat dianalisis untuk fitur seperti kedalaman, tekstur permukaan
dan lain-lain.
25. Analisis Termal
Metode termal digunakan untuk menentukan perubahan fasa sebagai fungsi temperatur dan untuk
menentukan jumlah yang tidak diketahui, seperti tingkat hidrasi atau kandungan oksigen.
Analisis termal dapat juga digunakan sebagai teknik untuk mengukur sifat material sebagai fungsi
temperatur.
a. Differential Scanning Calorimetry (DSC)
b. Thermogravimetry analysis (TGA)
c. Differential Thermal Analysis (DTA)
d. Thermochemical Analysis (TMA)
e. Dynamic Mechanical Analysis (DMA)
26. Analisis termogravimetri (TGA)
Jejak TGA untuk penguraian Al2Si2O7.xH2O dalam udara setelah pemanasan produk akhir adalah
Al2Si2O7, tentukan nilai x.
Jika masa formula relatif Al2Si2O7 adalah A, kemudian penyusunan ulang memberikan
jadi x = 2
7222722
7,22
.
4,26
OSiAlRMMOHOSiAlRMM
)18)(7,22(
)7,224,26(
A
x
27. 400 600 800 1000
Temperatur (C)
Diferensial 22,7
26,4
Berat(mg)
Gambar 3.23 Spektra TGA dan DTA dari penguraian kaolinit
sebagai fungsi dari temperatur
Kurva DTA untuk dekomposisi kalinit dan rekristalisasinya ke mulit ditunjukkan pada gambar 3.23
Differential Thermal Analysis (DTA)
28. Teknik Analisis Ukuran Partikel Luas Permukaan
Surface Area Analyzer (SAA) merupakan salah satu alat utama dalam karakterisasi
material. Alat ini khususnya berfungsi untuk menentukan luas permukaan material,
distribusi pori dari material dan isotherm adsorpsi suatu gas pada suatu bahan.
31. Contoh Hasil Analisa
Teori BET dapat digunakan setelah dilakukan uji menggunakan alat SAA (Surface Area Analyzer). Alat
ini berfungsi untuk menentukan diameter dan volume pori, serta luas permukaan spesifik material