Hampir setengah ibu hamil di Indonesia mengalami anemia, dan prevalensinya meningkat 11,8% antara 2013-2018. Anemia paling sering terjadi pada ibu hamil usia 15-24 tahun, yaitu 84,6%, dan jarang pada usia 45-54 tahun, yaitu 24%.
Angka Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil RISKESDAS 2019ninaninun99
油
Hampir setengah ibu hamil di Indonesia mengalami anemia, yaitu 48,9%. Angka ini meningkat dari 37,1% pada tahun 2013. Ibu hamil usia 15-24 tahun memiliki risiko anemia tertinggi, yaitu 84,6%. Anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi akibat asupan makanan yang kurang atau penyerapan zat besi yang gangguan.
Makalah ini membahas tentang konsep anemia pada ibu hamil dan remaja serta data penduduk Indonesia yang mengalami anemia. Anemia pada ibu hamil disebabkan kekurangan zat besi dan dipengaruhi oleh faktor umur, paritas, kekurangan energi kronis, infeksi, dan jarak kehamilan. Sedangkan anemia pada remaja disebabkan asupan zat besi yang kurang. Data menunjukkan angka anemia gizi besi di Indonesia sangat tinggi, sekit
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi kematian pada bumil, faktor risiko, pencegahan, dan upaya penurunan angka kematian ibu (AKI). AKI dipengaruhi oleh faktor reproduksi, sosial ekonomi, mutu pelayanan kesehatan, dan komplikasi kehamilan seperti perdarahan dan eklamsia. Kekurangan gizi dan vitamin serta anemia pada ibu hamil berhubungan dengan risiko kematian. Upaya penurunan AKI mel
Dokumen ini membahas tentang penyajian data anemia pada ibu hamil usia 9 bulan dan remaja di Indonesia, serta program pemerintah dalam memberikan tablet tambah darah (ttd) untuk mengurangi anemia. Hasilnya menunjukkan bahwa ibu hamil di DKI Jakarta memiliki tingkat konsumsi ttd tertinggi, sementara Papua dan Kalimantan Barat memiliki tingkat terendah. Kesimpulannya, pelayanan kesehatan terkait anemia di Indonesia masih perlu ditingkatkan, terutama untuk remaja.
Anemia defisiensi zat besi adalah masalah gizi global yang mengakibatkan penurunan jumlah sel darah merah, terutama pada ibu hamil dengan prevalensi mencapai 37,1% di Indonesia. Meskipun ada program pemberian suplemen zat besi, anemia tetap menjadi isu kesehatan masyarakat, berpotensi menyebabkan komplikasi serius selama kehamilan dan kelahiran. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu hamil mengenai konsumsi tablet zat besi di Puskesmas Saitnihuta.
Makalah ini membahas prevalensi anemia di Indonesia, terutama di kalangan remaja putri dan ibu hamil, dengan angka mencapai 72,3% terkait kekurangan zat besi. Anemia dianggap sebagai masalah kesehatan serius yang dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan dan meningkatkan risiko kematian. Usaha pencegahan dilakukan melalui pemberian suplemen zat besi dan edukasi mengenai konsumsi gizi yang cukup.
Hampir setengah ibu hamil di Indonesia mengalami anemia menurut survei tahun 2018, lebih tinggi dari tahun 2013. Anemia paling umum pada ibu berusia 15-24 tahun dengan proporsi 84,6%, sedangkan proporsi terendah pada ibu berusia 45-54 tahun dengan 24%.
Hampir 48,9% ibu hamil di Indonesia mengalami anemia menurut Riskesdas 2018, meningkat dari 37,1% pada 2013. Anemia paling tinggi terjadi pada ibu hamil usia 15-24 tahun sebesar 84,6%, sementara yang terendah pada usia 45-54 tahun sebesar 24%. Peningkatan angka kejadian anemia mencapai 11,8% dalam periode lima tahun tersebut.
Menurut Riskesdas 2018, 48,9% ibu hamil di Indonesia mengalami anemia, meningkat dari 37,1% pada 2013. Anemia paling umum terjadi pada ibu hamil usia 15-24 tahun, mencapai 84,6%. Terdapat peningkatan angka kejadian anemia pada kelompok ini sebesar 11,8% dalam periode tersebut.
Hampir 48,9% ibu hamil di Indonesia mengalami anemia menurut data Riskesdas 2018, meningkat dari 37,1% pada 2013. Anak-anak usia 15-24 tahun memiliki prevalensi anemia tertinggi sebesar 84,6%, sedangkan usia 45-54 tahun terendah dengan 24%. Terdapat kenaikan angka kejadian anemia sebesar 11,8% dalam lima tahun terakhir.
Hampir setengah ibu hamil di Indonesia mengalami anemia menurut survei tahun 2018, lebih tinggi dari tahun 2013. Anemia paling umum pada ibu berusia 15-24 tahun dengan proporsi 84,6%, dan jarang pada usia 45-54 tahun dengan 24%.
Hampir setengah ibu hamil di Indonesia mengalami anemia menurut Riskesdas 2018, meningkat dari 37,1% pada 2013. Anemia paling tinggi pada ibu berusia 15-24 tahun dengan 84,6% dan terendah pada usia 45-54 tahun dengan 24%.
Hampir setengah ibu hamil di Indonesia mengalami anemia menurut Riskesdas 2018, jumlahnya meningkat dari 37,1% pada 2013 menjadi 48,9%. Anemia paling banyak dialami ibu berusia 15-24 tahun yaitu 84,6%
Hampir 48,9% ibu hamil di Indonesia mengalami anemia menurut Riskesdas 2018, meningkat dari 37,1% pada 2013. Usia 15-24 tahun mencatat angka tertinggi anemia dengan persentase 84,6%. Peningkatan kejadian anemia pada ibu hamil dalam periode ini mencapai 11,8%.
Hampir setengah ibu hamil di Indonesia mengalami anemia menurut Riskesdas 2018, jumlahnya meningkat dari 37,1% pada 2013 menjadi 48,9%. Anemia paling banyak dialami ibu berusia 15-24 tahun yaitu 84,6%
Makalah ini membahas prevalensi anemia di Indonesia, terutama di kalangan remaja putri dan ibu hamil, yang mencapai tingkat yang signifikan menurut WHO. Penyebab anemia termasuk kurangnya asupan zat besi dan faktor ekonomi serta pendidikan, sedangkan pencegahan melibatkan konsumsi makanan bergizi dan suplemen zat besi. Anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan komplikasi serius selama kehamilan dan persalinan jika tidak ditangani.
Makalah ini membahas tentang data penduduk Indonesia yang mengalami anemia. Secara umum membahas konsep anemia pada ibu hamil dan remaja serta data prevalensi anemia di Indonesia. Pada bab pembahasan dijelaskan penyebab, faktor risiko, dan dampak anemia pada ibu hamil dan remaja.
Makalah ini membahas tentang data penduduk Indonesia yang mengalami anemia. Secara umum membahas konsep anemia pada ibu hamil dan remaja serta data prevalensi anemia di Indonesia. Pada bab pembahasan dijelaskan penyebab, faktor risiko, dan dampak anemia pada ibu hamil dan remaja.
Makalah ini membahas tentang data penduduk Indonesia yang mengalami anemia. Secara umum membahas konsep anemia pada ibu hamil dan remaja serta data prevalensi anemia di Indonesia. Pada bab pembahasan dijelaskan penyebab, faktor risiko, dan dampak anemia pada ibu hamil dan remaja.
Dokumen ini membahas dampak kekurangan zat besi pada wanita hamil, yang dapat menyebabkan kematian maternal dan janin. Menurut data, banyak ibu hamil mengalami anemia, dengan angka kejadian cukup tinggi di Indonesia, dan pemeriksaan serta pencegahan sangat dianjurkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran anemia pada ibu hamil berdasarkan usia, paritas, dan pendidikan di puskesmas Segeri pada tahun 2008.
Dokumen ini membahas dampak anemia pada ibu hamil, yang mencakup tingginya angka kematian maternal dan janin, serta variabel yang berhubungan seperti umur, paritas, dan pendidikan. Angka kematian ibu di Indonesia mencapai 307 per 100,000 kelahiran, dengan anemia sebagai salah satu penyebab utama. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Segeri Pangkep selama tahun 2008.
Dokumen ini membahas dampak anemia pada ibu hamil, termasuk angka kematian maternal dan kejadian anemia di Indonesia. Sebagian besar anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi, dan pentingnya identifikasi serta pencegahan anemia untuk mengurangi risiko pada ibu hamil dan janin. Penelitian ini berfokus pada gambaran anemia pada ibu hamil berdasarkan umur, paritas, dan pendidikan di Puskesmas Segeri Pangkep.
Studi ini menganalisis kasus ibu hamil dengan anemia di rumah sakit Muhammadiyah Metro dari Juni 2019 hingga Juni 2022. Didapatkan bahwa jumlah kasus tertinggi terjadi pada tahun 2019 dengan 114 kasus. Faktor risiko anemia ibu hamil meliputi konsumsi zat besi, protein, dan vitamin C yang kurang serta kepatuhan minum tablet besi yang rendah.
Dokumen ini membahas dampak kekurangan zat besi pada wanita hamil yang menyebabkan tingginya angka kesakitan dan kematian maternal serta janin. Angka kematian ibu di Indonesia sangat tinggi, dengan anemia menjadi salah satu penyebab utama, dan perlunya program pencegahan seperti pemberian tablet besi untuk ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang anemia pada ibu hamil berdasarkan umur, paritas, dan pendidikan di Puskesmas Segeri Pangkep tahun 2008.
Dokumen ini membahas masalah anemia selama kehamilan di Indonesia, yang memiliki prevalensi tinggi, terutama di Jawa Timur. Anemia, sering kali akibat defisiensi zat besi, menjadi salah satu penyebab utama kematian ibu, yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan perilaku masyarakat. Selain itu, dokumen ini menjelaskan klasifikasi anemia dan pentingnya asupan makanan yang cukup selama kehamilan untuk mencegah anemia.
Anemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan signifikan di Indonesia, mengakibatkan tingginya angka kematian ibu dan bayi, dengan prevalensi mencapai 50,9%. Anemia defisiensi besi menyumbang 20% kematian maternal di negara berkembang dan mengganggu pertumbuhan janin, menyebabkan kelahiran berat badan lahir rendah. Peningkatan kebutuhan gizi selama kehamilan membutuhkan perhatian khusus terhadap asupan zat gizi untuk mencegah komplikasi serius.
Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia mencapai 48,9%, dengan provinsi Lampung mencatat angka tertinggi sebesar 67%. Penelitian ini berfokus pada faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tanjung Agung, menggunakan desain case control. Hasil menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti usia, jarak kehamilan, dan paritas memiliki kaitan dengan risiko anemia pada ibu hamil.
Dokumen tersebut membahas tentang anemia kehamilan dan USG kehamilan. Anemia kehamilan dijelaskan sebagai kondisi dimana kadar hemoglobin rendah yang dapat menyebabkan komplikasi bagi ibu dan janin. USG kehamilan digunakan untuk memonitor pertumbuhan dan perkembangan janin selama kehamilan."
Menurut Riskesdas 2018, 48,9% ibu hamil di Indonesia mengalami anemia, meningkat dari 37,1% pada 2013. Anemia paling umum terjadi pada ibu hamil usia 15-24 tahun, mencapai 84,6%. Terdapat peningkatan angka kejadian anemia pada kelompok ini sebesar 11,8% dalam periode tersebut.
Hampir 48,9% ibu hamil di Indonesia mengalami anemia menurut data Riskesdas 2018, meningkat dari 37,1% pada 2013. Anak-anak usia 15-24 tahun memiliki prevalensi anemia tertinggi sebesar 84,6%, sedangkan usia 45-54 tahun terendah dengan 24%. Terdapat kenaikan angka kejadian anemia sebesar 11,8% dalam lima tahun terakhir.
Hampir setengah ibu hamil di Indonesia mengalami anemia menurut survei tahun 2018, lebih tinggi dari tahun 2013. Anemia paling umum pada ibu berusia 15-24 tahun dengan proporsi 84,6%, dan jarang pada usia 45-54 tahun dengan 24%.
Hampir setengah ibu hamil di Indonesia mengalami anemia menurut Riskesdas 2018, meningkat dari 37,1% pada 2013. Anemia paling tinggi pada ibu berusia 15-24 tahun dengan 84,6% dan terendah pada usia 45-54 tahun dengan 24%.
Hampir setengah ibu hamil di Indonesia mengalami anemia menurut Riskesdas 2018, jumlahnya meningkat dari 37,1% pada 2013 menjadi 48,9%. Anemia paling banyak dialami ibu berusia 15-24 tahun yaitu 84,6%
Hampir 48,9% ibu hamil di Indonesia mengalami anemia menurut Riskesdas 2018, meningkat dari 37,1% pada 2013. Usia 15-24 tahun mencatat angka tertinggi anemia dengan persentase 84,6%. Peningkatan kejadian anemia pada ibu hamil dalam periode ini mencapai 11,8%.
Hampir setengah ibu hamil di Indonesia mengalami anemia menurut Riskesdas 2018, jumlahnya meningkat dari 37,1% pada 2013 menjadi 48,9%. Anemia paling banyak dialami ibu berusia 15-24 tahun yaitu 84,6%
Makalah ini membahas prevalensi anemia di Indonesia, terutama di kalangan remaja putri dan ibu hamil, yang mencapai tingkat yang signifikan menurut WHO. Penyebab anemia termasuk kurangnya asupan zat besi dan faktor ekonomi serta pendidikan, sedangkan pencegahan melibatkan konsumsi makanan bergizi dan suplemen zat besi. Anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan komplikasi serius selama kehamilan dan persalinan jika tidak ditangani.
Makalah ini membahas tentang data penduduk Indonesia yang mengalami anemia. Secara umum membahas konsep anemia pada ibu hamil dan remaja serta data prevalensi anemia di Indonesia. Pada bab pembahasan dijelaskan penyebab, faktor risiko, dan dampak anemia pada ibu hamil dan remaja.
Makalah ini membahas tentang data penduduk Indonesia yang mengalami anemia. Secara umum membahas konsep anemia pada ibu hamil dan remaja serta data prevalensi anemia di Indonesia. Pada bab pembahasan dijelaskan penyebab, faktor risiko, dan dampak anemia pada ibu hamil dan remaja.
Makalah ini membahas tentang data penduduk Indonesia yang mengalami anemia. Secara umum membahas konsep anemia pada ibu hamil dan remaja serta data prevalensi anemia di Indonesia. Pada bab pembahasan dijelaskan penyebab, faktor risiko, dan dampak anemia pada ibu hamil dan remaja.
Dokumen ini membahas dampak kekurangan zat besi pada wanita hamil, yang dapat menyebabkan kematian maternal dan janin. Menurut data, banyak ibu hamil mengalami anemia, dengan angka kejadian cukup tinggi di Indonesia, dan pemeriksaan serta pencegahan sangat dianjurkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran anemia pada ibu hamil berdasarkan usia, paritas, dan pendidikan di puskesmas Segeri pada tahun 2008.
Dokumen ini membahas dampak anemia pada ibu hamil, yang mencakup tingginya angka kematian maternal dan janin, serta variabel yang berhubungan seperti umur, paritas, dan pendidikan. Angka kematian ibu di Indonesia mencapai 307 per 100,000 kelahiran, dengan anemia sebagai salah satu penyebab utama. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Segeri Pangkep selama tahun 2008.
Dokumen ini membahas dampak anemia pada ibu hamil, termasuk angka kematian maternal dan kejadian anemia di Indonesia. Sebagian besar anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi, dan pentingnya identifikasi serta pencegahan anemia untuk mengurangi risiko pada ibu hamil dan janin. Penelitian ini berfokus pada gambaran anemia pada ibu hamil berdasarkan umur, paritas, dan pendidikan di Puskesmas Segeri Pangkep.
Studi ini menganalisis kasus ibu hamil dengan anemia di rumah sakit Muhammadiyah Metro dari Juni 2019 hingga Juni 2022. Didapatkan bahwa jumlah kasus tertinggi terjadi pada tahun 2019 dengan 114 kasus. Faktor risiko anemia ibu hamil meliputi konsumsi zat besi, protein, dan vitamin C yang kurang serta kepatuhan minum tablet besi yang rendah.
Dokumen ini membahas dampak kekurangan zat besi pada wanita hamil yang menyebabkan tingginya angka kesakitan dan kematian maternal serta janin. Angka kematian ibu di Indonesia sangat tinggi, dengan anemia menjadi salah satu penyebab utama, dan perlunya program pencegahan seperti pemberian tablet besi untuk ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang anemia pada ibu hamil berdasarkan umur, paritas, dan pendidikan di Puskesmas Segeri Pangkep tahun 2008.
Dokumen ini membahas masalah anemia selama kehamilan di Indonesia, yang memiliki prevalensi tinggi, terutama di Jawa Timur. Anemia, sering kali akibat defisiensi zat besi, menjadi salah satu penyebab utama kematian ibu, yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan perilaku masyarakat. Selain itu, dokumen ini menjelaskan klasifikasi anemia dan pentingnya asupan makanan yang cukup selama kehamilan untuk mencegah anemia.
Anemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan signifikan di Indonesia, mengakibatkan tingginya angka kematian ibu dan bayi, dengan prevalensi mencapai 50,9%. Anemia defisiensi besi menyumbang 20% kematian maternal di negara berkembang dan mengganggu pertumbuhan janin, menyebabkan kelahiran berat badan lahir rendah. Peningkatan kebutuhan gizi selama kehamilan membutuhkan perhatian khusus terhadap asupan zat gizi untuk mencegah komplikasi serius.
Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia mencapai 48,9%, dengan provinsi Lampung mencatat angka tertinggi sebesar 67%. Penelitian ini berfokus pada faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tanjung Agung, menggunakan desain case control. Hasil menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti usia, jarak kehamilan, dan paritas memiliki kaitan dengan risiko anemia pada ibu hamil.
Dokumen tersebut membahas tentang anemia kehamilan dan USG kehamilan. Anemia kehamilan dijelaskan sebagai kondisi dimana kadar hemoglobin rendah yang dapat menyebabkan komplikasi bagi ibu dan janin. USG kehamilan digunakan untuk memonitor pertumbuhan dan perkembangan janin selama kehamilan."
Rekomendasi Daftar Situs IDN Pusat Main Game Slot Paling Sering Menanglilinterbang5050
油
CARI KAMI DI GOOGLE DENGAN KETIK >> TRANSTOGEL <<
IDN Slot terkenal sebagai platform yang menghadirkan permainan "slot gacor," yang berarti permainan ini memiliki tingkat Return to Player (RTP) tinggi. RTP adalah indikator seberapa besar peluang kemenangan dalam sebuah permainan slot. Dengan slot yang memiliki RTP tinggi, pemain memiliki kesempatan lebih besar untuk mendapatkan kemenangan besar. Fitur ini menjadi salah satu alasan mengapa IDN Slot sangat diminati di berbagai situs taruhan online.
Selain itu, platform ini sering kali dilengkapi dengan fitur-fitur tambahan seperti free spins dan bonus multiplier, yang semakin meningkatkan peluang pemain untuk mendapatkan jackpot. Beberapa situs online yang menawarkan IDN Slot juga memiliki event atau promosi khusus yang memberikan bonus tambahan, sehingga memperbesar peluang pemain untuk memenangkan hadiah besar.
Analysis of the Influence of Average Length of Schooling and Life Expectancy ...reisyanisrinadanti05
油
Ini merupakan dokumen jurnal ekonometrika. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 dan menggunakan metode regresi linier berganda menggunakan software Eviews 12. Rekomendasi dari penelitian ini menekankan peningkatan akses dan kualitas pendidikan serta perluasan layanan kesehatan dasar sebagai kunci pembangunan manusia yang berkelanjutan dan merata
makalah analisis vektor sebsgai tugas mata kulias analisis vektorfaizalecal1904
油
Analisis vektor merupakan cabang matematika yang mempelajari besaran-besaran yang memiliki arah dan besar, serta operasi-operasi yang berkaitan dengannya dalam ruang dua atau tiga dimensi.
konsep utama dalam analisis vektor, seperti diferensial vektor, fungsi vektor, dan integral vektor, membentuk dasar dalam memahami dan menganalisis medan atau sistem dinamis. Diferensial vektor memungkinkan analisis perubahan arah dan besar suatu vektor secara lokal. Fungsi vektor membantu merepresentasikan lintasan dan gerakan objek dalam ruang. Sedangkan integral vektor memungkinkan perhitungan fluks, aliran, dan kerja dalam medan tertentu.Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran
Pembelajaran analisis vektor sebaiknya tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga dikaitkan dengan contoh-contoh nyata dalam bidang fisika, teknik, atau geografi, agar siswa dapat memahami relevansi dan penerapannya secara praktis.2. Penggunaan Media Visual dan Digital
Disarankan untuk memanfaatkan perangkat lunak seperti GeoGebra 3D, MATLAB, atau Python untuk memvisualisasikan fungsi dan medan vektor dalam bentuk grafik tiga dimensi, sehingga memudahkan pemahaman konsep-konsep abstrak.
Tugas makalah tentang analisis vektor sebagai tugas mata kuliah analisis vektorfaizalecal1904
油
Konsep-konsep utama dalam analisis vektor, seperti diferensial vektor, fungsi vektor, dan integral vektor, membentuk dasar dalam memahami dan menganalisis medan atau sistem dinamis. Diferensial vektor memungkinkan analisis perubahan arah dan besar suatu vektor secara lokal. Fungsi vektor membantu merepresentasikan lintasan dan gerakan objek dalam ruang. Sedangkan integral vektor memungkinkan perhitungan fluks, aliran, dan kerja dalam medan tertentu.
rekap kehadiran fitria guru sd negeri .pdffitribangun24
油
Ad
Angka kejadian anemia pada ibu hamil riskesdas 2018
1. Angka kejadian ANEMIA PADA IBU HAMIL di Indonesia
Riskesdas 2018
Afiska Septiani
Ani Nuryani
Ega Liani
Lavia Bijak
Rina Wati
Sri Wahyuni M
2. Hampir separuh atau sebanyak 48,9% ibu hamil di Indonesia
mengalami anemia atau kekurangan darah, menurut hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018. Berdasakan data Riskesdas
2018 yang dirilis di Jakarta, Jumat (2/11/2018), persentase ibu hamil
yang mengalami anemia tersebut meningkat dibandingkan hasil
Riskesdas tahun 2013 sebesar 37,1%.
Dari data tahun 2018, jumlah ibu hamil yang mengalami anemia
paling banyak pada usia 15-24 tahun sebesar 84,6%, usia 25-34 tahun
sebesar 33,7%, usia 35-44 tahun sebesar 33,6% dan usia 45-54 tahun
sebesar 24%.
3. Gambaran Umum
Kehamilan merupakan hasil penyatuan sperma dan
sel telur. Dari sekitar 20-40 juta sperma yang dikeluarkan,
hanya sedikit yang dapat mencapai sel telur dan hanya satu
sperma saja yang membuahi sel telur (Walyani, 2015).
Anemia adalah kekurangan sel darah merah (eritrosit),
umumnya sebagai akibat kekurangan zat besi dari knsumsi
makanan atau kehilangan darah yang berlebihan dan tidak
mampu diganti dari konsumsi makanan (Sanedjaja, 2009).
Wibisono dkk (2009) menyatakan bahwa penyebab
anemia pada ibu hamil adalah kurang zat besi, kurang
konsumsi makanan yang mengandung zat besi, dan adanya
gangguan penyerapan zat besi dalam tubuh.
Menurut Manuaba (2007) anemia dalam kehamilan
memberi pengaruh kurang baik bagi ibu, baik dalam
kehamilan, persalinan maupun dalam nifas dan masa
selanjutnya.
4. Tabel Proporsi Anemia Pada Ibu Hamil, 2018
No Umur Presentase
1 15-24 Tahun 84.6 %
2 25-34 Tahun 33.7 %
3 35-44 Tahun 33.6 %
4 45-54 Tahun 24%
6. Interpretasi Diagram :
Berdasarkan kedua diagram diatas menunjukan bahwa, pravelansi
kejadian anemia pada ibu hamil tertinggi pada usia 15-24 tahun
dengan persentase 84;6% dan terendah pada usia 45-54 tahun
dengan persentase 24%
Opini:
Menurut hasil diskusi kelompok, terjadi peningkatan angka kejadian
anemia pada ibu hamil sebesar 11,8% dari tahun 2013-2018.