Antropometri adalah pengukuran variasi dimensi fisik dan komposisi tubuh manusia pada berbagai tingkat umur dan gizi. Parameter antropometri meliputi berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, dan tebal lemak bawah kulit. Parameter-parameter ini digunakan untuk menilai status gizi, memantau pertumbuhan, dan mendeteksi risiko kekurangan gizi.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengukuran antropometri yang digunakan untuk menilai status gizi pada berbagai kelompok umur. Pengukuran antropometri meliputi pengukuran ukuran fisik seperti tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan atas serta komposisi tubuh menggunakan berbagai alat dan indeks untuk menentukan status gizi seseorang.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengukuran antropometri yang digunakan untuk menilai status gizi pada berbagai kelompok umur. Pengukuran antropometri meliputi pengukuran ukuran fisik seperti tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan atas serta komposisi tubuh menggunakan berbagai alat dan indeks untuk menentukan status gizi seseorang.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengukuran antropometri yang digunakan untuk menilai status gizi pada berbagai kelompok umur. Pengukuran antropometri meliputi pengukuran ukuran fisik seperti tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan atas serta komposisi tubuh menggunakan berbagai alat dan indeks untuk menentukan status gizi seseorang.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengukuran antropometri yang merupakan pengukuran berbagai ukuran fisik dan komposisi tubuh pada berbagai kelompok umur dan tingkat gizi. Pengukuran antropometri digunakan untuk menilai status gizi individu maupun populasi."
Dokumen tersebut membahas berbagai ukuran antropometri yang digunakan untuk menilai status gizi seseorang, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, dan lingkar dada. Beberapa ukuran tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi gangguan pertumbuhan atau kekurangan gizi pada anak, sedangkan tinggi lutut berguna untuk memprediksi tinggi badan pada orang dewasa.
STATUS GIZI
Penilaian Status Gizi secara Klinis
Penilaian Status Gizi secara Klinis
Penilaian Status Gizi secara Klinis
Identifikasi tanda klinisKurang Energi Protein
Identifikasi tanda klinisKurang Energi Protein
Interpretasi:
Interpretasi:
PENILAIAN STATUS GIZI SECARA BIOKIMIA
PENILAIAN STATUS GIZIZAT GIZI MAKRO (protein)
PENILAIAN STATUS GIZIZAT GIZI MAKRO (lemak)
PENILAIAN STATUS GIZI SECARA ANTROPOMETRI
Parameter
Penggunaan Antropometri
Baku dan Standar Antropometri
Anak  umur 0-60 bulan (Laki-laki dan perempuan)
Jenis, keunggulan, dan kelemahan masing-masing indeks (I)
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru KupangAna Sengga
Ìý
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang status gizi anak-anak di TK Siloam Kota Baru dengan melihat faktor-faktor seperti umur, jenis kelamin, dan pekerjaan orang tua.
2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status gizi anak-anak tersebut berdasarkan berbagai variabel.
3. Metode yang digunakan adalah penelitian observasional dengan desain pot
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran antropometri pada anak, termasuk definisi, jenis ukuran yang diukur seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lengan atas dan dada, serta cara mengukur masing-masing ukuran tersebut untuk menilai pertumbuhan anak.
Dokumen tersebut membahas tentang tubuh sehat ideal dari segi kesehatan. Tubuh sehat ideal meliputi aspek fisik, mental dan sosial, serta tidak hanya bebas dari penyakit. Dokumen tersebut menjelaskan indikator status gizi seperti indeks massa tubuh, serta pengukuran antropometri lainnya untuk menilai tubuh sehat. Dokumen juga membahas tentang kebutuhan zat gizi untuk menjaga kesehatan tubuh
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pemantauan tumbuh kembang neonatus, bayi, dan balita. Terdapat beberapa indikator utama yang digunakan untuk memantau tumbuh kembang seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan gigi. Dokumen ini juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan serta tahap-tahap perkembangan dari masa pra natal hingga masa remaja.
Dokumen tersebut membahas tentang gizi anak usia sekolah, meliputi definisi usia sekolah, faktor yang mempengaruhi status gizi, kebutuhan gizi, dan cara penilaian status gizi anak sekolah. Dokumen ini juga menjelaskan perubahan fisiologis saat memasuki masa pubertas dan faktor yang mempengaruhinya.
Digital 124974 s09053fk-status gizi-literaturRivai Beta
Ìý
Dokumen tersebut membahas status gizi bayi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Status gizi bayi dipengaruhi oleh faktor intrinsik seperti genetik dan faktor ekstrinsik seperti asupan gizi, pola makan, dan lingkungan. Status gizi bayi dapat diukur menggunakan pengukuran antropometri seperti berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan atas. Menyusui ASI sangat penting karena ASI meng
Dokumen tersebut membahas tentang status gizi, termasuk definisi status gizi, jenis-jenis malnutrisi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai pengukuran dan penilaian status gizi secara langsung maupun tidak langsung.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengukuran antropometri yang merupakan pengukuran berbagai ukuran fisik dan komposisi tubuh pada berbagai kelompok umur dan tingkat gizi. Pengukuran antropometri digunakan untuk menilai status gizi individu maupun populasi."
Dokumen tersebut membahas berbagai ukuran antropometri yang digunakan untuk menilai status gizi seseorang, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, dan lingkar dada. Beberapa ukuran tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi gangguan pertumbuhan atau kekurangan gizi pada anak, sedangkan tinggi lutut berguna untuk memprediksi tinggi badan pada orang dewasa.
STATUS GIZI
Penilaian Status Gizi secara Klinis
Penilaian Status Gizi secara Klinis
Penilaian Status Gizi secara Klinis
Identifikasi tanda klinisKurang Energi Protein
Identifikasi tanda klinisKurang Energi Protein
Interpretasi:
Interpretasi:
PENILAIAN STATUS GIZI SECARA BIOKIMIA
PENILAIAN STATUS GIZIZAT GIZI MAKRO (protein)
PENILAIAN STATUS GIZIZAT GIZI MAKRO (lemak)
PENILAIAN STATUS GIZI SECARA ANTROPOMETRI
Parameter
Penggunaan Antropometri
Baku dan Standar Antropometri
Anak  umur 0-60 bulan (Laki-laki dan perempuan)
Jenis, keunggulan, dan kelemahan masing-masing indeks (I)
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru KupangAna Sengga
Ìý
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang status gizi anak-anak di TK Siloam Kota Baru dengan melihat faktor-faktor seperti umur, jenis kelamin, dan pekerjaan orang tua.
2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status gizi anak-anak tersebut berdasarkan berbagai variabel.
3. Metode yang digunakan adalah penelitian observasional dengan desain pot
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran antropometri pada anak, termasuk definisi, jenis ukuran yang diukur seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lengan atas dan dada, serta cara mengukur masing-masing ukuran tersebut untuk menilai pertumbuhan anak.
Dokumen tersebut membahas tentang tubuh sehat ideal dari segi kesehatan. Tubuh sehat ideal meliputi aspek fisik, mental dan sosial, serta tidak hanya bebas dari penyakit. Dokumen tersebut menjelaskan indikator status gizi seperti indeks massa tubuh, serta pengukuran antropometri lainnya untuk menilai tubuh sehat. Dokumen juga membahas tentang kebutuhan zat gizi untuk menjaga kesehatan tubuh
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pemantauan tumbuh kembang neonatus, bayi, dan balita. Terdapat beberapa indikator utama yang digunakan untuk memantau tumbuh kembang seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan gigi. Dokumen ini juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan serta tahap-tahap perkembangan dari masa pra natal hingga masa remaja.
Dokumen tersebut membahas tentang gizi anak usia sekolah, meliputi definisi usia sekolah, faktor yang mempengaruhi status gizi, kebutuhan gizi, dan cara penilaian status gizi anak sekolah. Dokumen ini juga menjelaskan perubahan fisiologis saat memasuki masa pubertas dan faktor yang mempengaruhinya.
Digital 124974 s09053fk-status gizi-literaturRivai Beta
Ìý
Dokumen tersebut membahas status gizi bayi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Status gizi bayi dipengaruhi oleh faktor intrinsik seperti genetik dan faktor ekstrinsik seperti asupan gizi, pola makan, dan lingkungan. Status gizi bayi dapat diukur menggunakan pengukuran antropometri seperti berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan atas. Menyusui ASI sangat penting karena ASI meng
Dokumen tersebut membahas tentang status gizi, termasuk definisi status gizi, jenis-jenis malnutrisi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai pengukuran dan penilaian status gizi secara langsung maupun tidak langsung.
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
Ìý
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
2. ∗Asal kata : antropos = manusia ;
metrios = ukuran
∗Antropometri = pengukuran variasi
dimensi fisik dan komposisi tubuh
∗Secara kasar pada beberapa tingkat
umur dan tingkat gizi
Antropometri
4. 1. massa jaringan ïƒ ukuran yang menunjukkan
pertumbuhan massa jaringan aktif ( lemak,
tanpa lemak)
ïƒ BB, LILA, TLBK
2. linier ïƒ ukuran yang menunjukkan
pertumbuhan otot, tulang, rangka ïƒ TB, LK,
LD
2 macam ukuran antropometri
6. • Menurut Puslitbang Gizi Bogor (1980), batasan umur
yang digunakan adalah tahun umur penuh
(Completed Year ) dan untuk anak umur 0 – 2 tahun
digunakan bulan usia penuh (Completed Month).
Contoh : Tahun usia penuh (Completed Year )
Umur : 7 tahun 2 bulan, dihitung 7 tahun
6 tahun 11 bulan, dihitung 6 tahun
Contoh : Bulan usia penuh (Completed Month )
Umur : 4 bulan 5 hari, dihitung 4 bulan
3 tahun 27 hari, dihitung 3 bulan
• Di pedesaan banyak keluarga yang tidak mempunyai
catatan tanggal lahir anaknya. Selain itu juga ada
kecenderungan untuk menulis angka yang mudah
seperti : 1 tahun, 1.5 tahun, 2 tahun dan 3 tahun.
Umur
7. • Berat badan menggambarkan jumlah protein,
lemak, air dan mineral pada tulang.
• Pada remaja, lemak tubuh cenderung meningkat &
protein otot menurun.
• Pada orang yang edema & acites terjadi
penambahan cairan dalam tubuh
• Adanya tumor dapat menurunkan jaringan lemak
dan otot, khususnya terjadi pada orang kekurangan
gizi.
Berat badan
9. ∗ Tinggi badan mrp parameter yg penting bagi keadaan yg
telah lalu & keadaan sekarang, jika umur tidak diketahui dg
tepat.
∗ Pengukuran tinggi badan u/ anak balita sudah dapat berdiri,
contoh : mikrotoa
Tinggi Badan
15. ∗ Menurut Depkes RI (1994) pengukuran LLA pada kelompok
wanita usia subur (WUS) adalah salah satu cara deteksi dini
yang mudah dan dapat dilaksanakan oleh masyarakat
awam untuk mengetahui kelompok beresiko Kekurangan
Energi Kronis ( KEK ). Wanita usia subur adalah wanita usia
15 – 45 tahun.
∗ Pd anak digunakan sbg alternatif kalau tidak bisa
ditimbang/diukur tinggi badanya
Lingkar Lengan Atas
18. ∗ Lingkar kepala : memeriksa keadaan patologi dari besarnya kepala /
peningkatan ukuran kepala.
∗ Contoh : Yang sering adalah kepala besar ( hidrocefalus ) & kepala kecil
( mikrosefalus )
∗ Lingkar kepala terutama dihubungkan dengan ukuran otak & tulang
tengkorak.
∗ Lingkar kepala dapat juga digunakan sebagai informasi tambahan
dalam pengukuran umur.
∗ Masalah yang sering dijumpai adalah mengenai standard of reference.
∗ Tulang tengkorak / lingkar kepala dipengaruhi oleh suku bangsa dan
genetik. Juga dipengaruhi oleh kebudayaan, seperti orang Amerika Utara,
dimana kepala anak agak besar.
Lingkar Kepala
20. • Biasanya dilakukan pada anak usia 2 -3 tahun, karena rasio
lingkar kepala dan lingkar dada sama pada umur 6 bulan.
• Setelah umur ini, tulang tengkorak tumbuh secara lambat &
pertumbuhan dada lebih cepat.
• Umur antara 6 bulan & 5 tahun, rasio antara lingkar kepala &
dada adalah kurang dari satu, hal ini dikarenakan akibat
kegagalan perkembangan dan pertumbuhan / kelemahan
otot & lemak pada dinding dada. Ini dapat digunakan sebagai
indikator dalam menentukan KEP pada balita.
• Masalah yang sering ditemukan adalah akurasi pengukuran
( pembacaan ), karena pernafasan anak yang tidak teratur.
Lingkar dada
21. ∗ Parameter antropometri mrp dasar dari
penilaian status gizi. Kombinasi antara
beberapa parameter disebut Indeks
Antropometri.
∗ Penggolongan Keadaan Gizi menurut Indeks
Antropometri ( Sumber : Puslitbang Gizi, 1980.
Pedoman Ringkas Cara Pengukuran
Antropometri & Penentuan Gizi. Bogor )
INDEKS ANTROPOMETRI
22. ∗ Jika dalam keadaan normal maka berat badan
berkembang mengikuti pertambahan umur
∗ Jika dalam keadaan abnormal, terdapat 2
kemungkinan yaitu berat badan berkembang cepat/
lebih lambat dari keadaan normal
Berat badan menurut umur ( BB/U )
23. ∗ Tinggi badan menggambarkan keadaan pertumbuhan
skeletal.
∗ Kondisi normal, TB tumbuh seiring pertambahan umur.
∗ Maka indeks ini menggambarkan status gizi masa lalu. Beaton
& Bengoa ( 1973 ) : bahwa indeks TB/U disamping memberikan
status gizi masa lampau, juga lebih erat kaitannya dengan
status sosial ekonomi.
Tinggi badan menurut umur ( TB/U )
24. ∗ Dalam keadaan normal, perkembangan BB akan
searah dg pertumbuhan TB dg kecepatan tertentu.
∗ Indeks BB/TB mrp indikator yang baik u/ menilai
status gizi saat ini (sekarang). Indeks BB/TB
merupakan indeks yang independen terhadap umur.
Berat badan menurut tinggi badan
( BB/TB )
25. • LLA m’berikan gambaran tentang keadaan
jaringan otot dan lapisan lemak bawah kulit.
• LLA merupakan parameter yang labil, sehingga
LLA merupakan indeks status gizi saat ini. ( Jellife,
1966 ) : perkembangan LLA pada tahun pertama
5,4 cm sedangkan pada umur 2 tahun – 5 tahun ±
1,5 cm per tahun, kurang sensitif untuk usia
selanjutnya.
• Penggunaan LLA sebagai indikator status gizi,
disamping digunakan secara tunggal juga dalam
bentuk kombinasi dengan dengan parameter
lainnya LLA/U dan LLA/TB yang disebut dengan
quack stick.
Lingkar lengan atas menurut umur ( LLA/U )
26. • Masalah kekurangan & kelebihan gizi pada orang dewasa
( usia 18 tahun keatas )merupakan masalah penting, karena
selain mempunyai resiko penyakit tertentu, juga dapat
mempengaruhi produktifitas kerja. Oleh karena itu,
pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan secara
berkesinambungan. Salah satu cara adalah dengan
mempertahankan BB yang ideal/normal.
• Di indonesia khususnya, cara pemantauan & batasan BB
normal orang dewasa belum jelas mengacu pada patokan
tertentu.
Indeks Massa Tubuh ( IMT )
27. BB ideal = ( TB – 100 ) – 10% ( TB – 100 ) atau 0,9 X ( TB –
100 )
Sejak tahun 1958 digunakan cara perhitungan BB
normal berdasarkan dengan rumus :
28. ∗ Pengukuran ketebalan lemak bawah kulit (skinfold)
dilakukan pada beberapa bagian tubuh :
∗ Bagian lengan atas ( triceps & biceps ), lengan bawah
( forearm ), tulang belikat (subscapular ), ditengah garis
ketiak ( mid axillary ), sisi dada ( pectoral ), perut
( abdominal), suprailiaka, paha, tempurung lutut ( supra
patellar ) & pertengahan tungkai bawah ( medial calf ).
Tebal lemak bawah kulit menurut
umur
35. • Kualitas sumber daya manusia
ïƒ Kualitas manusia Indonesia yang akan datang harus lebih
baik dari sekarang. Kualitas manusia dapat ditinjau dari segi
sosek, pendidikan, lingkungan, kesehatan, dll. Dari aspek
gizi, kualitas manusia diartikan dalam 2 hal yaitu :
kecerdasan otak/kemampuan intelektual & kemampuan
fisik/produktivitas kerja.
• Penilaian status gizi
ïƒ Penilaian status gizi dengan cara antropometri banyak
digunakan untuk penelitian/survei.
36. ∗Pemantauan pertumbuhan anak
ïƒ Program gizi, khususnya UPGK telah meluas ke seluruh
Indonesia. Penimbangan BB balita dan penggunaan KMS
untuk memantau keadaan kesehatan.
∗Survei nasional vitamin A
ïƒ Survei tentang masalah vitamin A dilakukan dengan
pengukuran antropometri anak balita dan menghasilkan data
prevalensi KEP dengan lingkup nasional pada tahun 1986.
37. • Survei sosial ekonomi nasional
( SUSENAS )
ïƒ Susenas bekerja sama dengan BPS & Direktorat Gizi
( Depkes) dilakukan integrasi pengumpulan data status gizi
anak balita dengan melakukan pengukuran berat badan.
Indeks yang digunakan adalah BB/U. Hasil susenas disajikan
dalam 4 klasifikasi yaitu : gizi baik, gizi sedang, gizi kurang &
gizi buruk.
• Kegiatan pemantauan status gizi
ïƒ Upaya penyediaan data & informasi status gizi balita
terutama pada KEP, salah satu kegiatannya adalah
pemantauan status gizi ( PSG ).
38. • Pengukuran tinggi badan anak baru
masuk sekolah ( TBABS )
ïƒ Perubahan ukuran fisik penduduk mrp salah satu
indikator keberhasilan upaya peningkatan kualitas sumber
daya manusia, seperti pengukuran TB anak baru masuk
sekolah yang dilakukan o/ para guru di sekolah. Dari hasil
pengukuran TBABS setiap 5 tahun sekali akan dapat di
evaluasi pencapaian tinggi badan optimal yg harus dicapai
anak-anak di Indonesia.
• Kegiatan penapisan
ïƒ Kegiatan penapisan ini dapat dilakukan u/ memilih target
dalam dalam suatu kegiatan program gizi seperti, pemberian
makanan tambahan.
39. • Kegiatan di Klinis dalam hubungan dengan
penyakit & pengobatan
ïƒ Dalam penentuan penyakit, antropometri perlu
dipertimbangkan, seperti penyakit hidrosefalus ditentukan
dengan melihat ukuran dari kepala. Salah satu faktor yang
perlu diperhatikan dalam penentuan dosis obat adalah
antropometri, seperti BB sehingga tidak terjadi over
dosis/kekurangan dosis.
• Swa uji resiko kekurangan energi kronis ( KEK )
ïƒ Antropometri yg digunakan untuk mengukur resiko KEK
adalah pengukuran LLA pada WUS. Jika kurang dari angka
tersebut dapat diambil tindakan meningkatkan pertumbuhan
berat badannya, dg pemberian makanan yg tepat/sesuai
kebutuhan bayi.
40. ï‚—Kartu menuju sehat ( KMS ) ibu hamil
ïƒ KMS untuk meningkatkan motivasi ibu hamil datang
ke Posyandu. KMS juga bermanfaat untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan pada ibu
hamil, menurunkan angka BBLR dengan cara
meningkatkan kesadaran ibu hamil terhadap pentingnya
kesehatan dan makanan bergizi.
ï‚—Pemantauan status gizi orang dewasa
ïƒ Mempertahankan BB normal akan memungkinkan
seseorang dapat mencapai usia harapan hidup ( life
expectancy ) yang lebih panjang. Salah satu cara
memantau status gizi orang dewasa adalah dengan
mengukur indeks massa tubuh ( IMT ).
ï‚—