Kasus pria berusia 55 tahun dengan keluhan sulit buang air kecil. Pemeriksaan fisik menunjukkan prostat membesar. Diagnosis beninga hiperplasia prostat. Pasien diobati dengan open prostatektomi.
Penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, karena angka kesakitan dan kematian yang masih tinggi. Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari.
Dokumen tersebut membahas tentang mikosis superficial, dermatofitosis, dan non-dermatofitosis. Topik utama mencakup definisi, klasifikasi, etiologi, patogenesis, gejala klinis, dan diagnosis dari berbagai jenis infeksi jamur pada kulit seperti pitiriasis versicolor, tinea, dan piedra.
Dokumen tersebut membahas lokasi dan pola gangguan pergerakan yang disebabkan oleh berbagai jenis lesi sistem saraf pusat dan perifer. Lesi pada Upper Motor Neurone, Lower Motor Neurone, Neuromuscular Junction, otot, basal ganglia dan cerebellum dapat menyebabkan kelemahan, gangguan pergerakan, dan gangguan sensasi dengan karakteristik yang berbeda untuk setiap lokasi lesi. Dokumen ini berguna untuk mendiagnosis lokasi le
Orchitis adalah kondisi inflamasi akut pada testis yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus seperti mumps. Pada kasus ini, pasien mengeluh nyeri pada buah zakar kiri selama 4 hari disertai demam dan bengkak pipi, yang didiagnosis menderita orchitis sebelah kiri berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang.
Pneumonia adalah infeksi paru yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan protozoa. Gejala klinis umumnya meliputi demam, batuk, dan nyeri dada. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik, hasil rontgen dada, dan riwayat pasien. Pneumonia dapat dibedakan menjadi komunitas dan nosokomial berdasarkan lokasi perolehan infeksinya.
Tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial meliputi gejala klinis seperti sakit kepala, muntah, dan gangguan kesadaran. Peningkatan tekanan dapat disebabkan oleh edema otak, perdarahan, atau tumor dan dapat menyebabkan komplikasi seperti herniasi otak. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan CT scan dan pemantauan tekanan intrakranial secara terus-menerus. Pengobatan meliputi mannitol, hiper
Kasus ini mendiagnosis pasien dengan sindrom nefrotik berdasarkan gejala proteinuria masif, hipoalbuminemia, dan edema. Diagnosis bandingnya adalah glomerulonefritis akut pasca streptokokus karena hasil pemeriksaan anti streptolisin reaktif. Penatalaksanaannya meliputi rawat inap, diet protein rendah, obat prednison dan transfusi albumin.
Pneumotoraks adalah kondisi di mana udara masuk ke ruang pleura yang mengelilingi paru-paru, menyebabkan paru-paru mengempis. Pneumotoraks dapat terjadi secara spontan tanpa cedera atau disebabkan oleh trauma toraks. Gejala umumnya meliputi nyeri dada dan kesulitan bernapas. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan radiologi yang menunjukkan adanya udara di ruang pleura. Penatalaksanaan bervariasi mulai dari ok
Polip hidung adalah massa lunak yang terbentuk akibat inflamasi kronik di rongga hidung. Polip hidung umumnya disebabkan oleh rinitis alergi atau penyakit atopi. Gejalanya berupa hidung tersumbat, rinorea, dan gangguan penciuman. Pemeriksaan menunjukkan massa berwarna pucat yang mudah digerakan di dalam hidung. Penatalaksanaannya meliputi kortikosteroid topikal atau sistemik, serta operasi jika kondis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisTenri Ashari Wanahari
油
Laporan kasus bedah anak mengenai hernia inguinalis lateralis dekstra reponibilis pada anak perempuan berumur 7 bulan. Penderita mengeluhkan benjolan di lipat paha kanan yang dapat hilang timbul. Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya benjolan ukuran 2 cm x 1 cm x 1 cm di regio inguinalis dekstra yang dapat keluar masuk. Diagnosis yang ditetapkan adalah hernia inguinalis lateralis dekstra reponibilis. Rencana t
Dokumen tersebut membahas aspek anamnesis pada pasien nyeri ulu hati. Ia menjelaskan empat hal pokok yang perlu ditanyakan dalam anamnesis yaitu riwayat penyakit saat ini, riwayat penyakit sebelumnya, riwayat kesehatan keluarga, dan riwayat sosial ekonomi. Kemudian dibahas tujuh butir penting lainnya yang harus ditanyakan terkait lokasi nyeri, onset, kualitas,
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
油
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis morfologi penyakit kulit primer dan sekunder beserta contoh-contohnya, seperti makula, papula, plak, urtika, nodul, vesikel, pustula, dan komedo. Jenis-jenis morfologi tersebut dibedakan berdasarkan karakteristik fisiknya seperti ukuran, konsistensi, dan isiannya. Dokumen ini berguna bagi diagnosis penyakit kulit secara
Dokumen tersebut membahas anatomi dan kelainan-kelainan telinga luar dan tengah. Terdapat penjelasan mengenai anatomi daun telinga, liang telinga, membran timpani, tulang pendengaran, otot telinga tengah, serta telinga dalam. Dibahas pula berbagai kelainan kongenital dan akuisitif yang dapat terjadi pada bagian-bagian tersebut seperti mikrotia, hematoma, infeksi, tumor, dan lain sebagain
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi PERHI 2019 membahas beberapa hal penting yaitu:
1. Tetap menggunakan definisi hipertensi TDS 140 mmHg dan/atau TDD 90 mmHg
2. Mencapai target TD lebih rendah dari sebelumnya tetapi tidak <120/70 mmHg
3. Melakukan evaluasi risiko kardiovaskular dan organ target serta penapisan hipertensi sekunder
Tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial meliputi gejala klinis seperti sakit kepala, muntah, dan gangguan kesadaran. Peningkatan tekanan dapat disebabkan oleh edema otak, perdarahan, atau tumor dan dapat menyebabkan komplikasi seperti herniasi otak. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan CT scan dan pemantauan tekanan intrakranial secara terus-menerus. Pengobatan meliputi mannitol, hiper
Kasus ini mendiagnosis pasien dengan sindrom nefrotik berdasarkan gejala proteinuria masif, hipoalbuminemia, dan edema. Diagnosis bandingnya adalah glomerulonefritis akut pasca streptokokus karena hasil pemeriksaan anti streptolisin reaktif. Penatalaksanaannya meliputi rawat inap, diet protein rendah, obat prednison dan transfusi albumin.
Pneumotoraks adalah kondisi di mana udara masuk ke ruang pleura yang mengelilingi paru-paru, menyebabkan paru-paru mengempis. Pneumotoraks dapat terjadi secara spontan tanpa cedera atau disebabkan oleh trauma toraks. Gejala umumnya meliputi nyeri dada dan kesulitan bernapas. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan radiologi yang menunjukkan adanya udara di ruang pleura. Penatalaksanaan bervariasi mulai dari ok
Polip hidung adalah massa lunak yang terbentuk akibat inflamasi kronik di rongga hidung. Polip hidung umumnya disebabkan oleh rinitis alergi atau penyakit atopi. Gejalanya berupa hidung tersumbat, rinorea, dan gangguan penciuman. Pemeriksaan menunjukkan massa berwarna pucat yang mudah digerakan di dalam hidung. Penatalaksanaannya meliputi kortikosteroid topikal atau sistemik, serta operasi jika kondis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisTenri Ashari Wanahari
油
Laporan kasus bedah anak mengenai hernia inguinalis lateralis dekstra reponibilis pada anak perempuan berumur 7 bulan. Penderita mengeluhkan benjolan di lipat paha kanan yang dapat hilang timbul. Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya benjolan ukuran 2 cm x 1 cm x 1 cm di regio inguinalis dekstra yang dapat keluar masuk. Diagnosis yang ditetapkan adalah hernia inguinalis lateralis dekstra reponibilis. Rencana t
Dokumen tersebut membahas aspek anamnesis pada pasien nyeri ulu hati. Ia menjelaskan empat hal pokok yang perlu ditanyakan dalam anamnesis yaitu riwayat penyakit saat ini, riwayat penyakit sebelumnya, riwayat kesehatan keluarga, dan riwayat sosial ekonomi. Kemudian dibahas tujuh butir penting lainnya yang harus ditanyakan terkait lokasi nyeri, onset, kualitas,
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
油
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis morfologi penyakit kulit primer dan sekunder beserta contoh-contohnya, seperti makula, papula, plak, urtika, nodul, vesikel, pustula, dan komedo. Jenis-jenis morfologi tersebut dibedakan berdasarkan karakteristik fisiknya seperti ukuran, konsistensi, dan isiannya. Dokumen ini berguna bagi diagnosis penyakit kulit secara
Dokumen tersebut membahas anatomi dan kelainan-kelainan telinga luar dan tengah. Terdapat penjelasan mengenai anatomi daun telinga, liang telinga, membran timpani, tulang pendengaran, otot telinga tengah, serta telinga dalam. Dibahas pula berbagai kelainan kongenital dan akuisitif yang dapat terjadi pada bagian-bagian tersebut seperti mikrotia, hematoma, infeksi, tumor, dan lain sebagain
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi PERHI 2019 membahas beberapa hal penting yaitu:
1. Tetap menggunakan definisi hipertensi TDS 140 mmHg dan/atau TDD 90 mmHg
2. Mencapai target TD lebih rendah dari sebelumnya tetapi tidak <120/70 mmHg
3. Melakukan evaluasi risiko kardiovaskular dan organ target serta penapisan hipertensi sekunder
Makalah ini membahas tentang spirometri, alat untuk mengukur kapasitas paru-paru. Ia menjelaskan definisi, jenis, prinsip kerja, cara kerja, tujuan, indikasi, dan teknik pemeriksaan spirometri. Spirometri berguna untuk menilai status fungsi paru-paru seperti restriksi dan obstruksi."
Dokumen tersebut membahas tentang kasus pasien laki-laki berusia 39 tahun dengan keluhan sesak napas dan batuk. Berdasarkan pemeriksaan fisik, laboratorium, dan rontgen didiagnosis menderita asma derajat sedang dengan emfisema. Diberikan tatalaksana non-medikamentosa dan medikamentosa seperti obat bronkodilator dan kortikosteroid.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang asma sebagai penyakit saluran pernapasan kronis yang serius, serta kasus pasien laki-laki berusia 42 tahun yang mengalami sesak nafas. Dokter mendiagnosis pasien dengan kemungkinan asma setelah pemeriksaan fisik menemukan tanda obstruksi saluran napas, dan menyarankan pasien untuk melakukan spirometri dan uji bronkodilator guna memastikan diagnosis serta member
Tiga kalimat ringkasan dokumen:
1. Dokumen membahas tentang anatomi, fisiologi, dan gangguan sistem pernapasan mulai dari ventilasi, difusi, hingga perfusi paru.
2. Sistem pernapasan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kadar oksigen dan karbon dioksida darah serta dipengaruhi oleh pusat pernapasan di medula oblongata.
3. Dokumen juga menjelaskan berbagai penyakit sistem pernapasan se
Dokumen tersebut membahas tentang respirasi yang meliputi proses penyediaan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida, fungsi respirasi, proses yang terlibat dalam respirasi, anatomi dan fisiologi sistem respirasi termasuk saluran napas, ventilasi paru, tekanan yang berhubungan dengan ventilasi, volume dan kapasitas paru, serta spirometri.
Kebutuhan oksigenisasi bertujuan untuk mempertahankan oksigen jaringan, menurunkan kerja paru-paru dan jantung dengan memberikan aliran gas oksigen lebih dari 21% pada tekanan 1 atmosfir untuk meningkatkan konsentrasi oksigen tubuh, terutama penting untuk pengukuran fungsi paru penderita asma.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pernapasan pada manusia, termasuk bagian-bagiannya, proses pernapasan, masalah yang dapat timbul, dan penyakit-penyakit saluran pernapasan seperti asma, bronkitis kronis, dan emfisema paru.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pernapasan pada manusia, termasuk bagian-bagiannya, proses pernapasan, masalah yang dapat timbul, dan penyakit-penyakit saluran pernapasan seperti asma, bronkitis kronis, dan emfisema paru.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pernapasan pada manusia, termasuk bagian-bagiannya, proses pernapasan, masalah yang dapat timbul, dan penyakit-penyakit saluran pernapasan seperti asma, bronkitis kronis, dan emfisema paru.
PEEP digunakan untuk mencegah terjadinya atelektasis dan meningkatkan oksigenasi. Parameter penting lainnya yang harus diatur pada ventilator meliputi laju aliran udara, rasio inspirasi dan ekspirasi, serta volume dan tekanan inspirasi untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi dan ventilasi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian oksigenasi yang merupakan upaya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan melancarkan saluran masuknya oksigen atau memberikan aliran gas oksigen. Terdapat tiga langkah dalam proses oksigenasi yaitu ventilasi, perfusi paru, dan difusi. Dokumen juga menjelaskan berbagai faktor yang mempengaruhinya serta alat-alat untuk pemberian oksigen seperti tabung ok
Chronic obstructive pulmonary disease (COPD) is a common lung disease characterized by persistent respiratory symptoms and airflow limitation caused by significant exposure to noxious particles or gases. The document discusses the Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD) strategy for diagnosing, managing, and preventing COPD. It defines COPD and describes the diagnostic criteria, including symptoms, spirometry tests to measure airflow limitation, additional tests like imaging and biomarkers, and screening for conditions like alpha-1 antitrypsin deficiency. Management approaches covered include pharmacotherapy, pulmonary rehabilitation, oxygen therapy, ventilation support and lung transplantation.
The document provides information on the anatomy of the respiratory system. It discusses the thorax and its borders, cavities, and openings. It describes the structures that make up the thoracic wall including bones, muscles, fascia, blood vessels and nerves. The document outlines the diaphragm and its parts. It discusses the trachea, bronchi, lungs and their lobes. It also summarizes the mechanics of breathing including inspiration and expiration.
This blood gas analysis shows a patient with severe hypoxemia and respiratory acidosis before receiving oxygen therapy. Key values include a pO2 of 118.8 mmHg, pCO2 of 23.6 mmHg, and HCO3 of 13.1 mmol/L. After receiving oxygen therapy at an FiO2 of 80%, the patient's hypoxemia resolved as the FiO2 needed to reach the target PAO2 was 80%.
Consultation & Hand Over Skill for upload.pptxpeter269806
油
Dokumen tersebut berisi laporan konsultasi antar departemen mengenai pasien bernama Tn. Perisa. Terdapat konsultasi dari pulmonologi ke anestesi untuk manajemen nyeri kanker, dari pulmonologi ke paru untuk evaluasi suspek pneumonia, dan jawaban dari pulmonologi atas konsultasi tersebut dengan memberikan ringkasan epidemiologi, keluhan, pemeriksaan fisik, hasil laboratorium dan pemeriksaan pendukung, assessment diagnosis dan rencana
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025BangZiel
油
Materi ini membahas hukum bacaan Mad (panjang) dalam ilmu tajwid, yang terjadi ketika ada huruf mad (悋, , ) dalam bacaan Al-Qur'an. Pembahasan mencakup jenis-jenis mad, hukum bacaan, serta panjangnya dalam harakat.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
油
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)ChibiMochi
油
Buku Skrap Kupasan Novel Justeru Impian Di Jaring yang lengkap bersertakan contoh yang padat. Reka bentuk isi buku yang menarik mampu menarik minat untuk membaca. Susunan ayat yang teratur dapat menyenangkan ketika mahu mencari nota.
2. Arus Puncak Ekspirasi
Aliran maksimum udara yang dicapai selama manuver FVC = Forced vital capacity (0.2
detik pertama jika manuver baik dilakukan).
Secara signifikan bergantung dari FEV1 [1]
Angka normal APE[2] :
Laki-laki dewasa 500-700 L/menit
Wanita dewasa 280-500 L/meter
2
3. Pemeriksaan Arus Puncak Ekspirasi
Tujuan Pemeriksaan[3] :
Mengukur secara objektif arus udara pada saluran nafas besar mengetahui kenaikan tahanan
saluran nafas yang memberikan gambaran tentang
obstruksi saluran napas.
Pengukuran dengan Peak Flow Meter merupakan pemeriksaan yang sangat sederhana[4]
yang dapat memberikan peringatan dini adanya penurunan fungsi paru.[5]
Hasil berhubungan dengan kondisi/kekuatan otot pernapasan dan tingkat stres dari subyek yang
dievaluasi, karena memerlukan ekspirasi maksimal.[6]
3
4. Hasil Pemeriksaan Arus Puncak Ekspirasi
Hasil pengukuran dalam bentuk angka yang dibandingkan dengan
nilai APE prediksi sesuai dengan :
Jenis kelamin, usia, tinggi badan ~ diintrepretasikan dengan sistem zona traffic light.
4
Zona hijau bila nilai APE 80%-100% dibandingkan nilai prediksi, mengindikasikan fungsi paru baik.
Zona kuning 50%-80% menandakan mulai terjadi penyempitan saluran respiratorik.
Zona merah 50% berarti saluran respiratorik besar telah menyempit.
5. Peak flow meter dapat menggambarkan tanda-tanda peringatan dini untuk suatu penyakit,
dalam beberapa kasus mungkin menunjukkan penurunan fungsi paru 1-3 hari sebelum
gejala pernapasan lain menjadi jelas.[7]
Tinggi badan, jenis kelamin dan usia merupakan hal yang dapat menunjukkan prediksi nilai
peak flow meter.
5
6. Indikasi Pengukuran APE
Pengukuran peak flow meter perlu dilakukan pada pasien dengan gangguan fungsi paru.[8]
Pengukuran Arus Puncak Ekspirasi (APE) dengan peak flow meter dianjurkan pada :
1. Penanganan serangan akut di gawat darurat, klinik, praktek dokter
dan oleh pasien dirumah.
2. Pemantauan berkala di rawat jalan, klinik, praktek dokter.
3. Pemantauan sehari-hari di rumah (terutama bagi pasien setelah
perawatan di rumah sakit), pasien yang sulit atau tidak mengenal
perburukan gejala padahal memiliki risiko tinggi mengalami serangan yang mengancam
jiwa.
6
7. Faktor yang mempengaruhi nilai APE (1)
Nilai arus puncak seseorang dapat beragam dan dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai APE, yaitu :
Faktor Host
Jenis kelamin
Pengelompokkan berdasarkan jenis kelamin sangat penting karena secara biologis berbeda antara pria dan
wanita.
Nilai APE pada pria lebih besar dari pada wanita berdasarkan nilai normal Arus Puncak Ekspirasi (APE).
7
8. Faktor yang mempengaruhi nilai APE (2)
Umur
Faal paru pada masa kanak-kanak bertambah atau meningkat volumenya dan mencapai maksimal pada
usia 9-21 tahun, setelah usia itu faal paru terus menurun sesuai dengan
bertambahnya usia[11].
Semakin tua usia seseorang, maka fungsi ventilasi parunya akan semakin menurun. Hal ini disebabkan
semakin menurunnya elastisitas dinding dada.
Selama proses penuaan, terjadi :
Penurunan elastisitas alveoli, penebalan kelenjar bronkial, penurunan kapasitas paru, dan peningkatan jumlah ruang
rugi.
Perubahan ini menyebabkan penurunan kapastas difusi oksigen.
8
9. Faktor yang mempengaruhi nilai APE (2)
Tinggi Badan dan Berat Badan
Tinggi badan mempunyai korelasi positif dengan APE, artinya dengan bertambah tinggi
seseorang, maka APE akan bertambah besar.[12]
Tinggi badan dan berat badan sangat mempengaruhi fungsi paru, hal tersebut dikarenakan
seseorang yang memiliki tubuh tinggi maka fungsi ventilasi parunya lebih tinggi
dibandingkan dengan orang yang bertubuh pendek.[10]
9
10. Faktor yang mempengaruhi nilai APE (3)
Ras
Pada orang kulit hitam, hasil faal parunya lebih kecil bila
dibandingkan dengan orang kulit putih.
Salah satu alasannya adalah bahwa ukuran thoraks orang kulit hitam lebih kecil dari pada
orang kulit putih.
Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa belum ada data-data antropologis yang dapat
menerangkan adanya perbedaan anatomis rongga dada dan tentunya juga akan
mempengaruhi faal parunya.[10]
10
11. Faktor yang mempengaruhi nilai APE (4)
Kebiasaan Merokok[10]
Merokok merupakan faktor utama yang dapat mempercepat penurunan fungsi paru.
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur jalan napas maupun parenkim paru.
Perubahan struktur jalan napas besar berupa hipertrofi dan
hiperplasia kelenjar mukus.
11
12. Faktor yang mempengaruhi nilai APE (5)
Faktor Lingkungan[13]
Polusi udara dan lingkungan kerja.
Polusi udara dapat menimbulkan berbagai penyakit dan gangguan
fungsi tubuh, termasuk gangguan faal paru.
Zat yang paling banyak pengaruhnya terhadap saluran pernapasan dan paru adalah sulfur
dioksida (SO2), Nitrogen dioksida (NO2), dan ozon.
Kandungan SO2, NO2 dan ozon yang tinggi pada udara dapat menginduksi reaksi inflamasi
pada paru dan gangguan sistem imunitas pada tubuh.
12
13. Faktor Lingkungan
Paparan SO2 dapat menimbulkan bronkospasme
Sebagian SO2 akan tertahan disaluran napas atas, karena bereaksi dengan air yang terdapat di
lapisan mukosa.
Kejadian infeksi saluran napas meningkat pada orang yang terpapar dengan NO2
Karena terjadi kerusakan silia, gangguan sekresi mucus dan fungsi makrofage alveolar serta
gangguan imunitas humoral.
Paparan ozon akan meningkatkan hiperaktivitas bronkus pada pasien asma maupun pada
pasien sehat.[9]
13
14. Cara Pengukuran Arus Puncak Ekspirasi (1)
Cara mengukur APE, sebagai berikut[1] :
Spirometer
Pemeriksaan untuk membantu mendiagnosis berbagai kondisi paru-paru
Monitoring kinerja paru saat menarik dan menghembuskan nafas
Terdiri dari sebuah silinder yang berada dalam sebuah ruangan berisi air yang
keseimbangannya dapat diatur melalui suatu pemberat.
Dalam silinder terdapat campuran udara pernafasan, biasanya udara atau oksigen, suatu tabung yang
menghubungkan mulut dengan ruang udara.
Karena nafas masuk dan keluar ruang udara maka silinder terangkat atau naik dan turun, selanjutnya suatu
grafik akan terlihat pada kertas yang terdapat pada silinder yang berputar.
Untuk memudahkan menjelaskan berbagai kejadian pertukaran udara paru maka udara dalam paru-paru
telah dibagi menjadi 4 volume dan 4 kapasitas.
14
15. Cara Pengukuran Arus Puncak Ekspirasi (2)
Peak Flow Meter[1]
Mengukur laju tercepat udara yang dapat keluar dari pernafasan seseorang.
Mendeteksi terjadinya penyempitan pada saluran nafas.
Peak Expiratory Flow Rate merupakan salah satu parameter yang diukur pada spirometri
yaitu kecepatan aliran udara maksimal yang terjadi pada tiupan paksa maksimal yang
dimulai dengan paru pada keadaan inspirasi maksimal.
Alat baku yang dipakai untuk pengukuran APE adalah wright peak flow meter yang
dirancang oleh BM Wright dan CB McKerrow.[14]
15
16. Wright peak flow meter
(BM Wright dan CB McKerrow)
Cara kerja alat ini berdasarkan asas mekanika yaitu deras arus udara diukur dengan gerakan
piston yang terdorong oleh arus udara yang ditiupkan melalui pipa peniup.
Piston akan mendorong jarum penunjuk (marker).
Karena piston dikaitkan dengan sebuah pegas, maka setelah arus berhenti oleh gaya tarik balik
(recoil) piston tertarik kedudukan semula dan jarum penunjuk tertinggal pada titik jangkauan
piston terjauh.
Nilai APE dibaca pada titik jarum penunjuk tersebut.
Peak Flow Meter dapat memberikan peringatan lebih awal terhadap pasien jika terjadi
perubahan pada fungsi sistem pernapasan.
16
18. Tahapan pengukuran Arus Puncak Ekspirasi
dengan peak flow meter (1)
1. Perkenalkan diri, menjelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Persiapkan alat, pasang mouth piece ke ujung peak flow meter (jika diperlukan).
3. Pastikan marker pada posisi 0 (terendah).
4. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan berdiri atau duduk dengan punggung
tegak.
5. Minta pasien untuk bernapas normal sebanyak 3x (jika diperlukan).
6. Pegang peak flow meter dengan posisi horisontal tanpa menyentuh marker
(mengganggu gerakan marker).
18
19. Tahapan pengukuran Arus Puncak Ekspirasi
dengan peak flow meter (2)
7. Pasien menghirup napas sedalam mungkin, masukkan mouth piece kemulut
dengan bibir menutup rapat mengelilingi mouth piece, dan buang napas sekuat
dan secepat mungkin.
8. Marker bergerak dan menunjukkan angka pada skala saat membuang napas,
catat hasilnya.
9. Kembalikan marker pada posisi 0.
10. Ulangi langkah 6-9 sebanyak 3x, catat nilai tertinggi. Bandingkan nilai tertinggi
pasien dengan nilai prediksi.
19
20. Macam pemeriksaan APE
Ada tiga macam cara pengukuran APE, yaitu:
A. APE sesaat
Dapat dilakukan setiap waktu
Untuk mengetahui adanya obstruksi saluran napas
Untuk mengetahui seberapa berat obstruksi saat itu, terutama untuk yang sudah mengetahui st
normalnya.
Nilai APE sesaat selalu dibandingkan dengan nilai tertinggi
untuk mendapatkan persentase.
20
21. Lanjutan
B. APE tertinggi
Sebagai standard nilai normal seseorang
Sebagai pembanding untuk nilai persentase
APE tertinggi didapat dari nilai APE tertinggi dari hasil monitor APE setiap hari
2 kali sehari pagi dan sore selama 2 minggu.
C. APE variasi harian
Mengetahui nilai tertinggi / standard normal seseorang
Mengetahui stabilitas asma (asma yang terkontrol)
21
22. Interpretasi APE
Menurut Menaldi (2008) untuk menilai APE seseorang
Dapat dilakukan dengan membandingkan nilai ukur APE subjek dengan nilai prediksi (nilai normal).
Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :
Persentase APE = nilai APE Ukur (L/menit)
nilai APE Prediksi
x100
22
23. Nilai prediksi berdasarkan rumus berikut:
1. Laki-laki
APE (L/detik) = -10,86040 + (0,12766 x usia) + (0,11169 x TB)
(0,0000319344 x Usia3 ) 賊 1,70935
2. Perempuan.
APE (L/detik) = -5,12502 + (0,09006 x Usia )+( 0,06980 X TB )
(0,00145669 X Usia2) 賊 1,77692
23
24. 3. Anak-anak (<15 tahun)
APE (L/detik) = (TB 100) x 5 + 100
Keterangan:
- Usia dengan satuan tahun, TB (tinggi badan) dengan satuan cm.
- Hasil dengan satuan L/menit -> hasil perhitungan dikali 60.
24
26. Interpretasi pemeriksaan Arus Puncak Ekspirasi menurut Menaldi (2001):
a. Obstruksi : < 80% dari nilai dugaan atau pada orang dewasa jika
didapatkan nilai APE < 200 L/menit
b. Obstruksi akut : < 80% dari nilai terbaik
c. APE variasi harian = Nilai tertinggi-Nilai terendah
Nilai tertinggi
Jika didapat nilai >15%, maka dianggap obstruksi saluran napas
yang ada belum terkontrol.
x100
26
29. Perawatan alat peak flow meter[16]
Prosedur desinfeksi alat :
1. Siapkan larutan deterjen Lancerzyme 40 ml dengan 5 liter air dalam wadah besar agar
alat dapat dibersihkan secara maksimal.
2. Memastikan setiap udara yang terperangkap dikeluarkan.
3. Bilas dan keringkan
4. Siapkan sejumlah disinfektan Chlorine Dioxide dalam wadah sebanyak 20ml dengan 1
liter air.
5. Masukkan Peak Flow Meter, memastikan udara keluar.
6. Bilas dan kocok dengan lembut untuk menghilangkan kelebihan air.
7. Biarkan kering secara alami, tidak menggunakan udara panas atau lemari pengeringan.
29
#8: Sesudah pubertas anak lak-laki menunjukkan kapasitas faal paru yang lebih besardari pada perempuan.
Kapasitas vital rata-rata pria dewasa muda kurang lebih 4,6 liter dan perempuan muda kurang lebih 3,1 liter, meskipun nilai jauh lebih besar pada beberapa orang dengan berat badan sama[9]Laki-laki memiliki otot dalam sistem pernafasan yang lebih kuat dibandingkan dengan perempuan sehingga kemampuan untuk melakukan ekspirasi cenderung lebih besar dibandingkan pada perempuan.[10]