際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Automatic Voltage Regulator 
(AVR) 
Dr. Jaja Kustija, M.Sc
Pengertian 
Automatic Voltage Regulator adalah alat 
yang secara otomatis mengatur tegangan 
output suatu alternator supaya konstan 
pada harga nominalnya dalam keadaan 
beban yang berubah-ubah dan diusahakan 
selalu berputar pada kecepatan 
nominalnya.
Pengertian 
Menurut standard tegangan yang diijinkan 
diatas normalnya adalah sebesar 5% 
sedangkan untuk tegangan yang diijinkan 
dibawah standard adalah 10%, sedangkan 
untuk frekuensinya +1Hz dan  0,5Hz dari 
frekuensi standard. 
Saifi < 3,2 kali/tahun; 
Saidi < 21 jam/tahun.
Blok diagram AVR sebagai berikut:
Cara Kerja 
Sumber tegangan searah untuk kumparan penguat 
didapat dari tegangan output alternator sendiri 
yang disearahkan dengan penyearah 3 phasa, 
setengah gelombang. 
Penyearah ini merupakan diaoda converter dan SCR 
converter. Dioda converter dipergunakan untuk 
start (build up). Jadi kumparan medan mendapat 
suplay dari dioda converter. (Pada waktu build up 
kontak A menutup dan B membuka, A dan B saling 
interlock).
Setelah tegangan output alternator mencapai 
tegangan tertentu, rangkaian relay berkerja hingga 
kumparan medan dari alternator mendapat suplay 
dari SCR converter. 
Ketiga SCR di Triger oleh pulsa-pulsa yang dihasilkan 
pada rangkaian pulsa. Pada saat relay berkerja, 
output searah dari SCR converter cukup besar 
sehingga tegangan output alternator akan naik 
terus. Bersamaan dengan naiknya tegangan output 
alternator ini, sensing devide juga berkerja 
mengontrol sudut penyalaan dari SCR, sehingga 
tegangan output alternator dapat dijaga konstan 
pada harga tertentu. 
Harga tegangan nominal didapat dengan mengatur 
potensiometer R30 (Voltage Setting).
Setelah kondisi ini tercapai, kontak A dibuka, 
kontak B ditutup (dilakukan secara manual). 
Dengan demikian kegagalan relaybaik karena 
getaran-getara mekanis maupun oleh rangkaian 
relay nya sendiri tidak berpengaruh lagi pada 
sistem. 
Selanjutnya, setiap perubahan tegangan output 
alternator karena perubahan beban akan 
dideteksi oleh sensing device yang akan 
mengatur sudut penyalaan (留) dari SCR. 
Bila tegangan output alternator turun karena 
bertambahnya beban, sudut penyalaan SCR 
akan mengecil.
Dengan demikian, teganan output searah dari 
SCR converter akan membesar, arus medan 
alternator membesar, tagangan output 
alternator naik kembali. Bila teganga output 
alternator naik karena berkurangnya beban, hal 
sebaliknya akan terjadi. Sudut penyalaan SCR 
akan membesar, tegang output searah dari 
hybrid converter mengecil, arus medan 
alternator mengecil, tegangan output alternator 
turun kembali.

More Related Content

What's hot (20)

Multivibrator
MultivibratorMultivibrator
Multivibrator
Alvian Mahardhika
2.2. Generator dc Karakteristik.ppt
2.2. Generator dc Karakteristik.ppt2.2. Generator dc Karakteristik.ppt
2.2. Generator dc Karakteristik.ppt
MasDoni4
Rangkaian dimmer
Rangkaian dimmerRangkaian dimmer
Rangkaian dimmer
Indonesian Civil Aviation Institute Curug
Concept of Digital measurement, block Diagram & study of Voltmeter
Concept of Digital measurement, block Diagram & study of VoltmeterConcept of Digital measurement, block Diagram & study of Voltmeter
Concept of Digital measurement, block Diagram & study of Voltmeter
Abhishek Choksi
Hybrid stepper motors
Hybrid stepper motorsHybrid stepper motors
Hybrid stepper motors
Pavithran Selvam
Single Phase Induction Motor Speed Control
Single Phase Induction Motor Speed ControlSingle Phase Induction Motor Speed Control
Single Phase Induction Motor Speed Control
Edgefxkits & Solutions
Kuliah 1 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Pengantar, Kelistrikan di Indonesia, P...
Kuliah 1 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Pengantar, Kelistrikan di Indonesia, P...Kuliah 1 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Pengantar, Kelistrikan di Indonesia, P...
Kuliah 1 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Pengantar, Kelistrikan di Indonesia, P...
Fathan Hakim
Sensor Mekanik, Laely Mahmudah
Sensor Mekanik, Laely MahmudahSensor Mekanik, Laely Mahmudah
Sensor Mekanik, Laely Mahmudah
kemenag
Penyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
Penyearah Satu Fasa Terkendali PenuhPenyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
Penyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
Univ of Jember
IC 555 timer and its applications
IC 555 timer and its applications IC 555 timer and its applications
IC 555 timer and its applications
Jay Baria
Isolasi Tegangan Tinggi
Isolasi Tegangan TinggiIsolasi Tegangan Tinggi
Isolasi Tegangan Tinggi
Rico Afrinando
Motor Induksi 1 phase
Motor Induksi 1 phase Motor Induksi 1 phase
Motor Induksi 1 phase
Hamid Abdillah
Voltage Regulators IC
Voltage Regulators ICVoltage Regulators IC
Voltage Regulators IC
Dr.Raja R
Pemograman zelio soft 2
Pemograman zelio soft 2Pemograman zelio soft 2
Pemograman zelio soft 2
arie eric
COGGING & CRAWLING IN INDUCTION MOTOR
COGGING & CRAWLING IN INDUCTION MOTORCOGGING & CRAWLING IN INDUCTION MOTOR
COGGING & CRAWLING IN INDUCTION MOTOR
ELECTRICAL ENGINEERING BY ASHUTOSH
PULSE WIDTH MODULATION
PULSE WIDTH MODULATIONPULSE WIDTH MODULATION
PULSE WIDTH MODULATION
Teknik Elektro Universitas Bengkulu (UNIB)
A PROJECT REPORT SIM & SPEED CONTROL OF INDUCTIO DRIVE
A PROJECT REPORT SIM & SPEED CONTROL OF INDUCTIO DRIVEA PROJECT REPORT SIM & SPEED CONTROL OF INDUCTIO DRIVE
A PROJECT REPORT SIM & SPEED CONTROL OF INDUCTIO DRIVE
Pawan Kumar
Plta & teori kontrol 2
Plta & teori kontrol   2Plta & teori kontrol   2
Plta & teori kontrol 2
likatia
Dynamic characteristics of thyristor
Dynamic characteristics of thyristorDynamic characteristics of thyristor
Dynamic characteristics of thyristor
Nisarg Amin
2.2. Generator dc Karakteristik.ppt
2.2. Generator dc Karakteristik.ppt2.2. Generator dc Karakteristik.ppt
2.2. Generator dc Karakteristik.ppt
MasDoni4
Concept of Digital measurement, block Diagram & study of Voltmeter
Concept of Digital measurement, block Diagram & study of VoltmeterConcept of Digital measurement, block Diagram & study of Voltmeter
Concept of Digital measurement, block Diagram & study of Voltmeter
Abhishek Choksi
Single Phase Induction Motor Speed Control
Single Phase Induction Motor Speed ControlSingle Phase Induction Motor Speed Control
Single Phase Induction Motor Speed Control
Edgefxkits & Solutions
Kuliah 1 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Pengantar, Kelistrikan di Indonesia, P...
Kuliah 1 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Pengantar, Kelistrikan di Indonesia, P...Kuliah 1 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Pengantar, Kelistrikan di Indonesia, P...
Kuliah 1 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Pengantar, Kelistrikan di Indonesia, P...
Fathan Hakim
Sensor Mekanik, Laely Mahmudah
Sensor Mekanik, Laely MahmudahSensor Mekanik, Laely Mahmudah
Sensor Mekanik, Laely Mahmudah
kemenag
Penyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
Penyearah Satu Fasa Terkendali PenuhPenyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
Penyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
Univ of Jember
IC 555 timer and its applications
IC 555 timer and its applications IC 555 timer and its applications
IC 555 timer and its applications
Jay Baria
Isolasi Tegangan Tinggi
Isolasi Tegangan TinggiIsolasi Tegangan Tinggi
Isolasi Tegangan Tinggi
Rico Afrinando
Motor Induksi 1 phase
Motor Induksi 1 phase Motor Induksi 1 phase
Motor Induksi 1 phase
Hamid Abdillah
Voltage Regulators IC
Voltage Regulators ICVoltage Regulators IC
Voltage Regulators IC
Dr.Raja R
Pemograman zelio soft 2
Pemograman zelio soft 2Pemograman zelio soft 2
Pemograman zelio soft 2
arie eric
A PROJECT REPORT SIM & SPEED CONTROL OF INDUCTIO DRIVE
A PROJECT REPORT SIM & SPEED CONTROL OF INDUCTIO DRIVEA PROJECT REPORT SIM & SPEED CONTROL OF INDUCTIO DRIVE
A PROJECT REPORT SIM & SPEED CONTROL OF INDUCTIO DRIVE
Pawan Kumar
Plta & teori kontrol 2
Plta & teori kontrol   2Plta & teori kontrol   2
Plta & teori kontrol 2
likatia
Dynamic characteristics of thyristor
Dynamic characteristics of thyristorDynamic characteristics of thyristor
Dynamic characteristics of thyristor
Nisarg Amin

Viewers also liked (17)

Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
Jaja Kustija
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
FEmi1710
Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
Pertemuan 3
jajakustija
Automatic Volatage Regulator (AVR) Pertemuan 1
Automatic Volatage Regulator (AVR) Pertemuan 1Automatic Volatage Regulator (AVR) Pertemuan 1
Automatic Volatage Regulator (AVR) Pertemuan 1
jajakustija
Skematik rangkaian avr 1
Skematik rangkaian avr 1Skematik rangkaian avr 1
Skematik rangkaian avr 1
Jaja Kustija
Skematik rangkaian avr 2
Skematik rangkaian avr 2Skematik rangkaian avr 2
Skematik rangkaian avr 2
Jaja Kustija
Diagram avr
Diagram avrDiagram avr
Diagram avr
Jaja Kustija
Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)
noussevarenna
Skematik rangkaian avr 3
Skematik rangkaian avr 3Skematik rangkaian avr 3
Skematik rangkaian avr 3
Jaja Kustija
Pengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran ListrikPengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran Listrik
jajakustija
Hukum Gauss
Hukum Gauss Hukum Gauss
Hukum Gauss
jajakustija
Skematik rangkaian avr 4
Skematik rangkaian avr 4Skematik rangkaian avr 4
Skematik rangkaian avr 4
Jaja Kustija
Pengukuran Beban Listrik
Pengukuran Beban Listrik Pengukuran Beban Listrik
Pengukuran Beban Listrik
jajakustija
AVR Pertemuan ke 2
AVR Pertemuan ke 2AVR Pertemuan ke 2
AVR Pertemuan ke 2
jajakustija
Bab ii 1_aplikasirangkaian
Bab ii 1_aplikasirangkaianBab ii 1_aplikasirangkaian
Bab ii 1_aplikasirangkaian
bayu dewangga
IGBT
IGBTIGBT
IGBT
jajakustija
Chapter design
Chapter designChapter design
Chapter design
jajakustija
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
FEmi1710
Automatic Volatage Regulator (AVR) Pertemuan 1
Automatic Volatage Regulator (AVR) Pertemuan 1Automatic Volatage Regulator (AVR) Pertemuan 1
Automatic Volatage Regulator (AVR) Pertemuan 1
jajakustija
Skematik rangkaian avr 1
Skematik rangkaian avr 1Skematik rangkaian avr 1
Skematik rangkaian avr 1
Jaja Kustija
Skematik rangkaian avr 2
Skematik rangkaian avr 2Skematik rangkaian avr 2
Skematik rangkaian avr 2
Jaja Kustija
Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)
noussevarenna
Skematik rangkaian avr 3
Skematik rangkaian avr 3Skematik rangkaian avr 3
Skematik rangkaian avr 3
Jaja Kustija
Pengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran ListrikPengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran Listrik
jajakustija
Skematik rangkaian avr 4
Skematik rangkaian avr 4Skematik rangkaian avr 4
Skematik rangkaian avr 4
Jaja Kustija
Pengukuran Beban Listrik
Pengukuran Beban Listrik Pengukuran Beban Listrik
Pengukuran Beban Listrik
jajakustija
AVR Pertemuan ke 2
AVR Pertemuan ke 2AVR Pertemuan ke 2
AVR Pertemuan ke 2
jajakustija
Bab ii 1_aplikasirangkaian
Bab ii 1_aplikasirangkaianBab ii 1_aplikasirangkaian
Bab ii 1_aplikasirangkaian
bayu dewangga
Chapter design
Chapter designChapter design
Chapter design
jajakustija

Similar to Automatic voltage regulator (20)

Perancangan Penyearah Terkendali dengan Simulink
Perancangan Penyearah Terkendali dengan SimulinkPerancangan Penyearah Terkendali dengan Simulink
Perancangan Penyearah Terkendali dengan Simulink
nadiaputri404860
CHARGING SYSTEM pada mesin otomotif kendaraan ringan.ppt
CHARGING SYSTEM pada mesin otomotif kendaraan ringan.pptCHARGING SYSTEM pada mesin otomotif kendaraan ringan.ppt
CHARGING SYSTEM pada mesin otomotif kendaraan ringan.ppt
Ferihidayatulloh1
MODUL 2 Pengoperasian (OPERASI) GENERATOR.ppt
MODUL 2 Pengoperasian (OPERASI) GENERATOR.pptMODUL 2 Pengoperasian (OPERASI) GENERATOR.ppt
MODUL 2 Pengoperasian (OPERASI) GENERATOR.ppt
ikayuliyanimurtiharj
KKP_PPT.pptx
KKP_PPT.pptxKKP_PPT.pptx
KKP_PPT.pptx
Alan Budi Pratama Putra
Ppt modul 13
Ppt modul 13Ppt modul 13
Ppt modul 13
Agustin Puspita Sari
Ac electricity
Ac electricityAc electricity
Ac electricity
lilysar
Tugas TTL Generator AC paralel
Tugas TTL Generator AC paralelTugas TTL Generator AC paralel
Tugas TTL Generator AC paralel
hanung hermawan
Analisa Harmonisa pada Inverter di PLTS 1 MW Cirata
Analisa Harmonisa pada Inverter di PLTS 1 MW CirataAnalisa Harmonisa pada Inverter di PLTS 1 MW Cirata
Analisa Harmonisa pada Inverter di PLTS 1 MW Cirata
FaurinaFauzi2
Osilator....................................................
Osilator....................................................Osilator....................................................
Osilator....................................................
WahyuNi777138
sistem pengisian sepeda motor
sistem pengisian sepeda motorsistem pengisian sepeda motor
sistem pengisian sepeda motor
suwitotabah
Induksi magnetik
Induksi magnetikInduksi magnetik
Induksi magnetik
emri3
1 d paralel gen 2020 mesin engine arus searah.ppt
1 d paralel gen 2020 mesin engine arus searah.ppt1 d paralel gen 2020 mesin engine arus searah.ppt
1 d paralel gen 2020 mesin engine arus searah.ppt
GameSadis
CHARGING SYSTEM OTOMOTIF KENDARAAN RINGAN
CHARGING SYSTEM OTOMOTIF KENDARAAN RINGANCHARGING SYSTEM OTOMOTIF KENDARAAN RINGAN
CHARGING SYSTEM OTOMOTIF KENDARAAN RINGAN
taatpriyadi
charging-system otomotif kelas 11 tsm.ppt
charging-system otomotif kelas 11 tsm.pptcharging-system otomotif kelas 11 tsm.ppt
charging-system otomotif kelas 11 tsm.ppt
indrakurniawan271
Future scope is to control the speed of the mot
Future scope is to control the speed of  the motFuture scope is to control the speed of  the mot
Future scope is to control the speed of the mot
MuhZakaria1
BAHAN 4 (PERTEMUAN 5) wajib di pelajari.pptx
BAHAN 4 (PERTEMUAN 5) wajib di pelajari.pptxBAHAN 4 (PERTEMUAN 5) wajib di pelajari.pptx
BAHAN 4 (PERTEMUAN 5) wajib di pelajari.pptx
haksafadilmansinambe1
1. Basic DC Drives for electrical engineering
1. Basic DC Drives for electrical engineering1. Basic DC Drives for electrical engineering
1. Basic DC Drives for electrical engineering
Teguh Yulianto
Aplikasi thyristor (elektro seasons)
Aplikasi thyristor (elektro seasons)Aplikasi thyristor (elektro seasons)
Aplikasi thyristor (elektro seasons)
Yuda Wardiana
Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120
Djodi Antono
Perancangan Penyearah Terkendali dengan Simulink
Perancangan Penyearah Terkendali dengan SimulinkPerancangan Penyearah Terkendali dengan Simulink
Perancangan Penyearah Terkendali dengan Simulink
nadiaputri404860
CHARGING SYSTEM pada mesin otomotif kendaraan ringan.ppt
CHARGING SYSTEM pada mesin otomotif kendaraan ringan.pptCHARGING SYSTEM pada mesin otomotif kendaraan ringan.ppt
CHARGING SYSTEM pada mesin otomotif kendaraan ringan.ppt
Ferihidayatulloh1
MODUL 2 Pengoperasian (OPERASI) GENERATOR.ppt
MODUL 2 Pengoperasian (OPERASI) GENERATOR.pptMODUL 2 Pengoperasian (OPERASI) GENERATOR.ppt
MODUL 2 Pengoperasian (OPERASI) GENERATOR.ppt
ikayuliyanimurtiharj
Ac electricity
Ac electricityAc electricity
Ac electricity
lilysar
Tugas TTL Generator AC paralel
Tugas TTL Generator AC paralelTugas TTL Generator AC paralel
Tugas TTL Generator AC paralel
hanung hermawan
Analisa Harmonisa pada Inverter di PLTS 1 MW Cirata
Analisa Harmonisa pada Inverter di PLTS 1 MW CirataAnalisa Harmonisa pada Inverter di PLTS 1 MW Cirata
Analisa Harmonisa pada Inverter di PLTS 1 MW Cirata
FaurinaFauzi2
Osilator....................................................
Osilator....................................................Osilator....................................................
Osilator....................................................
WahyuNi777138
sistem pengisian sepeda motor
sistem pengisian sepeda motorsistem pengisian sepeda motor
sistem pengisian sepeda motor
suwitotabah
Induksi magnetik
Induksi magnetikInduksi magnetik
Induksi magnetik
emri3
1 d paralel gen 2020 mesin engine arus searah.ppt
1 d paralel gen 2020 mesin engine arus searah.ppt1 d paralel gen 2020 mesin engine arus searah.ppt
1 d paralel gen 2020 mesin engine arus searah.ppt
GameSadis
CHARGING SYSTEM OTOMOTIF KENDARAAN RINGAN
CHARGING SYSTEM OTOMOTIF KENDARAAN RINGANCHARGING SYSTEM OTOMOTIF KENDARAAN RINGAN
CHARGING SYSTEM OTOMOTIF KENDARAAN RINGAN
taatpriyadi
charging-system otomotif kelas 11 tsm.ppt
charging-system otomotif kelas 11 tsm.pptcharging-system otomotif kelas 11 tsm.ppt
charging-system otomotif kelas 11 tsm.ppt
indrakurniawan271
Future scope is to control the speed of the mot
Future scope is to control the speed of  the motFuture scope is to control the speed of  the mot
Future scope is to control the speed of the mot
MuhZakaria1
BAHAN 4 (PERTEMUAN 5) wajib di pelajari.pptx
BAHAN 4 (PERTEMUAN 5) wajib di pelajari.pptxBAHAN 4 (PERTEMUAN 5) wajib di pelajari.pptx
BAHAN 4 (PERTEMUAN 5) wajib di pelajari.pptx
haksafadilmansinambe1
1. Basic DC Drives for electrical engineering
1. Basic DC Drives for electrical engineering1. Basic DC Drives for electrical engineering
1. Basic DC Drives for electrical engineering
Teguh Yulianto
Aplikasi thyristor (elektro seasons)
Aplikasi thyristor (elektro seasons)Aplikasi thyristor (elektro seasons)
Aplikasi thyristor (elektro seasons)
Yuda Wardiana
Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120
Djodi Antono

Automatic voltage regulator

  • 1. Automatic Voltage Regulator (AVR) Dr. Jaja Kustija, M.Sc
  • 2. Pengertian Automatic Voltage Regulator adalah alat yang secara otomatis mengatur tegangan output suatu alternator supaya konstan pada harga nominalnya dalam keadaan beban yang berubah-ubah dan diusahakan selalu berputar pada kecepatan nominalnya.
  • 3. Pengertian Menurut standard tegangan yang diijinkan diatas normalnya adalah sebesar 5% sedangkan untuk tegangan yang diijinkan dibawah standard adalah 10%, sedangkan untuk frekuensinya +1Hz dan 0,5Hz dari frekuensi standard. Saifi < 3,2 kali/tahun; Saidi < 21 jam/tahun.
  • 4. Blok diagram AVR sebagai berikut:
  • 5. Cara Kerja Sumber tegangan searah untuk kumparan penguat didapat dari tegangan output alternator sendiri yang disearahkan dengan penyearah 3 phasa, setengah gelombang. Penyearah ini merupakan diaoda converter dan SCR converter. Dioda converter dipergunakan untuk start (build up). Jadi kumparan medan mendapat suplay dari dioda converter. (Pada waktu build up kontak A menutup dan B membuka, A dan B saling interlock).
  • 6. Setelah tegangan output alternator mencapai tegangan tertentu, rangkaian relay berkerja hingga kumparan medan dari alternator mendapat suplay dari SCR converter. Ketiga SCR di Triger oleh pulsa-pulsa yang dihasilkan pada rangkaian pulsa. Pada saat relay berkerja, output searah dari SCR converter cukup besar sehingga tegangan output alternator akan naik terus. Bersamaan dengan naiknya tegangan output alternator ini, sensing devide juga berkerja mengontrol sudut penyalaan dari SCR, sehingga tegangan output alternator dapat dijaga konstan pada harga tertentu. Harga tegangan nominal didapat dengan mengatur potensiometer R30 (Voltage Setting).
  • 7. Setelah kondisi ini tercapai, kontak A dibuka, kontak B ditutup (dilakukan secara manual). Dengan demikian kegagalan relaybaik karena getaran-getara mekanis maupun oleh rangkaian relay nya sendiri tidak berpengaruh lagi pada sistem. Selanjutnya, setiap perubahan tegangan output alternator karena perubahan beban akan dideteksi oleh sensing device yang akan mengatur sudut penyalaan (留) dari SCR. Bila tegangan output alternator turun karena bertambahnya beban, sudut penyalaan SCR akan mengecil.
  • 8. Dengan demikian, teganan output searah dari SCR converter akan membesar, arus medan alternator membesar, tagangan output alternator naik kembali. Bila teganga output alternator naik karena berkurangnya beban, hal sebaliknya akan terjadi. Sudut penyalaan SCR akan membesar, tegang output searah dari hybrid converter mengecil, arus medan alternator mengecil, tegangan output alternator turun kembali.