Dokumen ini membahas tentang perancangan kontrol PID menggunakan MATLAB untuk mengontrol sistem dengan feedback loop tertutup. Dokumen ini menjelaskan konsep dasar kontrol PID, karakteristiknya, diagram blok, dan contoh penerapannya pada kontrol kecepatan motor DC.
Dokumen ini membahas tentang konverter DC to DC jenis buck-boost dan boost. Pada buck-boost, dengan input 12V dan duty cycle 25%, dihitung tegangan output rata-rata, ripple tegangan, dan ripple arus. Pada boost, dengan input 5V dan output 15V serta arus 0,5A, dihitung ripple tegangan dan arus pada frekuensi 25kHz, induktansi 150uH, dan kapasitansi 200uF.
Dokumen tersebut membahas tentang Analog to Digital Converter (ADC) dan Digital to Analog Converter (DAC). Secara singkat, ADC digunakan untuk mengubah sinyal analog menjadi digital, sedangkan DAC digunakan untuk mengubah sinyal digital menjadi analog. Dokumen ini juga menjelaskan proses sampling, quantization, dan encoding yang terjadi pada ADC, serta berbagai konfigurasi ADC pada mikrokontroler.
Dokumen ini membahas analisis respon transien sistem kendali orde dua. Sistem ini digambarkan oleh persamaan transfer dengan dua parameter utama, yaitu rasio redaman ζ dan frekuensi alamiah ωn. Respons tangga sistem ini tergantung pada nilai ζ dan ωn, yang mempengaruhi karakteristik waktu seperti rise time, settling time, dan overshoot.
PWM adalah teknik modulasi lebar pulsa yang digunakan untuk mentransfer data telekomunikasi atau mengatur tegangan sumber konstan dengan menghasilkan tegangan rata-rata yang berbeda. PWM bekerja dengan memanipulasi lebar pulsa sinyal atau tegangan dalam periode tertentu. Ada dua jenis PWM, analog dan digital, dengan digital memiliki resolusi berdasarkan bitnya. Aplikasi PWM meliputi keluaran perangkat, masukan kendali perangkat,
Sistem kendali terdiri dari sistem kendali lup terbuka dan tertutup. Sistem lup terbuka hanya menggunakan kontroler dan aktuator tanpa mempertimbangkan keluaran sebenarnya, sehingga kurang akurat. Sistem lup tertutup menggunakan umpan balik keluaran untuk mendeteksi kesalahan dan memperbaiki respon, membuatnya lebih stabil meski lebih rumit. Kedua sistem ini mendasari pengaturan yang lebih ko
Teks tersebut membahas tentang kestabilan sistem kontrol. Kestabilan sistem penting untuk memastikan respons sistem terbatas meski menerima masukan terbatas. Sistem dianggap stabil jika pole-pole persamaan karakteristiknya berada di sisi kiri sumbu imajiner bidang-s, dan tidak stabil jika ada pole di sisi kanan. Metode Routh-Hurwitz efektif untuk menguji kestabilan dengan melihat perubahan tanda di kolom pertama matriksnya.
Rangkuman dokumen:
Dokumen ini membahas tentang percobaan flip-flop dan counter menggunakan komponen logika TTL. Terdapat empat percobaan yang dilakukan, yaitu rangkaian flip-flop NAND dasar, JK flip-flop, counter 3 bit, dan counter modulo 6. Hasil percobaan sesuai dengan teori kecuali untuk counter yang gagal membuktikan fungsinya.
Rangkaian dua buah gerbang AND disimulasikan menggunakan Proteus Profesional 7.5. Komponen-komponen seperti switch, gerbang AND, dan lampu diambil dari library untuk membentuk rangkaian. Simulasi dilakukan untuk melihat tabel kebenaran dari rangkaian tersebut.
1. Untuk merancang sistem kendali, sistem fisis harus dimodelkan secara matematis berdasarkan hukum-hukum fisis. Model matematis menggambarkan karakteristik dinamis sistem.
2. Ada dua pendekatan analisis sistem kendali: fungsi alih untuk sistem sederhana linear dan state space untuk sistem modern kompleks.
3. Pemodelan sistem elektrik didasarkan pada hukum Kirchhoff yang menghasilkan persamaan diferensial yang kemud
Laporan ini membahas percobaan rangkaian komparator menggunakan IC LM324. Mahasiswa membuat rangkaian komparator di simulator Proteus dan secara fisik, lalu mengujinya menggunakan osiloskop. Rangkaian ini dapat membandingkan tegangan input dan referensi, menghasilkan tegangan saturasi positif atau negatif sesuai hasil perbandingan. Mahasiswa berhasil membuktikan kerja komparator secara simulasi dan real, serta
Sistem distribusi tenaga listrik menyalurkan listrik dari sumber daya besar ke konsumen. Terdiri dari distribusi primer bertegangan menengah dan sekunder bertegangan rendah. Jaringan distribusi primer dan sekunder berbeda dalam tegangan tetapi sama-sama menyalurkan listrik dari gardu ke konsumen.
Pengolahan Sinyal Digital - ºÝºÝߣ week 2 - sistem & sinyal waktu diskritBeny Nugraha
Ìý
Modul ini membahas tentang sistem dan sinyal waktu diskrit. Terdapat definisi sistem waktu diskrit sebagai divais atau algoritma yang beroperasi pada sinyal waktu diskrit dengan masukan dan keluaran berupa sinyal waktu diskrit. Modul ini juga menjelaskan sifat-sifat sistem waktu diskrit seperti kausalitas, linearitas, dan time invariant serta contoh penerapannya. Terakhir membahas mengenai konvolusi sebagai hubungan antara mas
This document discusses control systems. It begins by introducing basic control system concepts like open and closed loop systems. Open loop systems do not use feedback, while closed loop systems incorporate feedback to reduce errors. It then provides examples of control systems from various applications like temperature control, robotics, and vehicle steering. The document concludes by outlining the design process for control systems, which involves understanding the system, developing mathematical models, specifying performance goals, selecting sensors and actuators, designing and simulating controllers, and testing on the real system.
Rangkuman dokumen:
Dokumen ini membahas tentang percobaan flip-flop dan counter menggunakan komponen logika TTL. Terdapat empat percobaan yang dilakukan, yaitu rangkaian flip-flop NAND dasar, JK flip-flop, counter 3 bit, dan counter modulo 6. Hasil percobaan sesuai dengan teori kecuali untuk counter yang gagal membuktikan fungsinya.
Rangkaian dua buah gerbang AND disimulasikan menggunakan Proteus Profesional 7.5. Komponen-komponen seperti switch, gerbang AND, dan lampu diambil dari library untuk membentuk rangkaian. Simulasi dilakukan untuk melihat tabel kebenaran dari rangkaian tersebut.
1. Untuk merancang sistem kendali, sistem fisis harus dimodelkan secara matematis berdasarkan hukum-hukum fisis. Model matematis menggambarkan karakteristik dinamis sistem.
2. Ada dua pendekatan analisis sistem kendali: fungsi alih untuk sistem sederhana linear dan state space untuk sistem modern kompleks.
3. Pemodelan sistem elektrik didasarkan pada hukum Kirchhoff yang menghasilkan persamaan diferensial yang kemud
Laporan ini membahas percobaan rangkaian komparator menggunakan IC LM324. Mahasiswa membuat rangkaian komparator di simulator Proteus dan secara fisik, lalu mengujinya menggunakan osiloskop. Rangkaian ini dapat membandingkan tegangan input dan referensi, menghasilkan tegangan saturasi positif atau negatif sesuai hasil perbandingan. Mahasiswa berhasil membuktikan kerja komparator secara simulasi dan real, serta
Sistem distribusi tenaga listrik menyalurkan listrik dari sumber daya besar ke konsumen. Terdiri dari distribusi primer bertegangan menengah dan sekunder bertegangan rendah. Jaringan distribusi primer dan sekunder berbeda dalam tegangan tetapi sama-sama menyalurkan listrik dari gardu ke konsumen.
Pengolahan Sinyal Digital - ºÝºÝߣ week 2 - sistem & sinyal waktu diskritBeny Nugraha
Ìý
Modul ini membahas tentang sistem dan sinyal waktu diskrit. Terdapat definisi sistem waktu diskrit sebagai divais atau algoritma yang beroperasi pada sinyal waktu diskrit dengan masukan dan keluaran berupa sinyal waktu diskrit. Modul ini juga menjelaskan sifat-sifat sistem waktu diskrit seperti kausalitas, linearitas, dan time invariant serta contoh penerapannya. Terakhir membahas mengenai konvolusi sebagai hubungan antara mas
This document discusses control systems. It begins by introducing basic control system concepts like open and closed loop systems. Open loop systems do not use feedback, while closed loop systems incorporate feedback to reduce errors. It then provides examples of control systems from various applications like temperature control, robotics, and vehicle steering. The document concludes by outlining the design process for control systems, which involves understanding the system, developing mathematical models, specifying performance goals, selecting sensors and actuators, designing and simulating controllers, and testing on the real system.
Dokumen tersebut membahas tentang konstruksi dan prinsip kerja generator sinkron serta berbagai jenis penyearah gelombang untuk mengubah tegangan bolak-balik menjadi tegangan searah, meliputi penyearah setengah gelombang, penuh gelombang, dan jembatan yang menggunakan dioda atau SCR baik untuk satu fasa maupun tiga fasa.
Bab 3 membahas hukum Gauss tentang fluks medan listrik yang melewati permukaan tertutup. Hukum Gauss menyatakan bahwa jumlah fluks medan listrik yang melewati permukaan tertutup sebanding dengan jumlah muatan di dalam permukaan tersebut. Bab ini juga menjelaskan konsep fluks dan hubungan antara hukum Gauss dengan hukum Coulomb, serta penerapan hukum Gauss pada berbagai simetri permukaan tertutup.
Automatic Voltage Regulator (AVR) adalah alat yang secara otomatis mengatur tegangan output suatu alternator agar tetap konstan pada harga nominalnya meskipun terjadi perubahan beban, dengan mengatur sudut penyalaan SCR berdasarkan deteksi tegangan output oleh sensing device. AVR menggunakan komponen seperti SCR, transistor, dan operational amplifier karena memiliki kelebihan seperti ukuran kecil, biaya rendah, dan stabilitas yang lebih baik dibandingkan k
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran elektronik, termasuk definisi pengukuran, alat ukur, ketelitian, ketepatan, sensitivitas, resolusi, dan errors. Juga dibahas mengenai sistem instrumentasi untuk pengukuran dan contoh sensor seperti termocouple, sel surya, LDR, serta pengkondisian sinyal seperti penguat dan filter.
This document appears to be a file path for an electronic circuit schematic drawing created by a user named Yakobuse and saved in their Documents folder. The file is related to an AVR microcontroller circuit diagram.
Ada empat jenis konversi daya listrik yang dijelaskan dalam dokumen tersebut, yaitu penyearah, inverter, konverter AC-AC, dan DC-DC konverter. Keempat jenis konversi daya tersebut memiliki fungsi yang berbeda dalam mengubah bentuk energi listrik dari satu bentuk ke bentuk lainnya, seperti mengubah listrik AC menjadi DC, DC menjadi AC, atau mengubah tegangan listrik. Dokumen ini juga menjelask
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran elektronik, termasuk definisi pengukuran, alat ukur, ketelitian, ketepatan, sensitivitas, resolusi, dan jenis kesalahan. Juga dibahas mengenai besaran dan satuan pengukuran fisika serta sistem satuan internasional.
Makalah ini membahas tentang resonansi listrik pada rangkaian RLC seri dan paralel. Rangkaian RLC dapat digunakan untuk memilih frekuensi tertentu dalam perangkat osilator dan radio. Resonansi terjadi ketika reaktansi induktif sama dengan reaktansi kapasitif, menghasilkan arus maksimum pada frekuensi resonansi tertentu. Resonansi seri terjadi pada rangkaian RLC seri, sedangkan resonansi paralel atau anti resonansi ter
Automatic Voltage Regulator (AVR) adalah alat yang secara otomatis mengatur tegangan output suatu alternator supaya konstan pada harga nominalnya dalam keadaan beban yang berubah-ubah. AVR bekerja dengan mendeteksi perubahan tegangan akibat perubahan beban dan mengatur sudut penyalaan SCR untuk menyesuaikan arus medan alternator agar tegangan tetap stabil. Blok diagram AVR terdiri dari sumber tegangan searah, penyearah, SCR converter, dan sensing device
This document appears to be a file path for an electronic circuit schematic drawing stored on a computer. The file is located in a folder for a data package and contains a schematic for an AVR microcontroller circuit. The schematic drawing is on the first page or sheet of the file.
This document appears to be a file path for an electronic circuit schematic drawing created by a user named Yakobuse and saved in their Documents folder. The file is related to an AVR microcontroller circuit design.
Tiga kalimat ringkasan:
1. Dokumen ini membahas operasi dan analisis konverter tiga fasa terkontrol gelombang penuh yang menggunakan thyristor untuk mengendalikan tegangan keluaran DC.
2. Konverter ini bekerja dengan menyalakan thyristor secara bergantian setiap 60 derajat selama siklus input untuk menghasilkan tegangan DC yang dikontrol.
3. Konverter ini umumnya digunakan untuk aplikasi daya tinggi tetapi men
Dokumen tersebut membahas tentang generator AC, prinsip kerjanya, jenisnya, karakteristik, keuntungan dan kekurangannya. Dokumen ini juga menjelaskan cara memparalelkan generator AC yang meliputi persyaratan tegangan, frekuensi dan fasa harus sama, serta cara manual dan otomatis melakukan paralel generator.
Sistem pengisian sepeda motor berfungsi menjaga daya tegangan pada baterai agar tetap berada pada voltase normal dengan mengubah putaran magnet menjadi energi listrik ketika mesin berjalan. Komponen utamanya adalah alternator, baterai, regulator rectifier, dan generator. Alternator menghasilkan arus AC, baterai menyimpan listrik, regulator rectifier mengatur tegangan, sedangkan generator mengubah energi mekanik menjadi listrik.
Tugas elektronika dan rangkaian listrik powerpointdamarsyehh68
Ìý
Tugas ini membahas karakteristik transistor dalam tiga artikel dari sumber yang berbeda. Artikel pertama menjelaskan karakteristik daerah kerja transistor seperti cutoff, linear, dan saturasi. Artikel kedua membahas penguat transistor kelas A, B, AB, dan C. Artikel ketiga menjelaskan kurva karakteristik kolektor transistor yang terbagi menjadi daerah jenuh, aktif, dan cutoff.
Dokumen tersebut membahas tentang stator motor, unit AVR dan governor pada generator listrik, serta prosedur sinkronisasi dan paralel operasi generator. Secara ringkas, dibahas tentang komponen-komponen utama generator listrik dan cara menyinkronkan generator agar dapat dioperasikan secara paralel.
1. Dokumen tersebut membahas tentang generator sinkron, termasuk definisi, konstruksi, metode eksitasi, prinsip kerja, dan rangkaian ekivalennya.
2. Generator sinkron mengkonversi daya mekanik menjadi listrik dengan menggunakan medan magnet berputar yang membangkitkan tegangan induksi pada belitan jangkar.
3. Rangkaian ekivalen generator sinkron mempertimbangkan efek reaksi jangkar, induktansi sendiri belitan jangkar, dan
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik dan aplikasi komponen elektronika daya seperti SCR, triac, GTO, dan IGBT. IGBT merupakan komponen elektronika yang banyak digunakan dalam aplikasi konverter daya untuk mengontrol motor listrik, inverter, dan sistem kontrol tenaga terbarukan. Aplikasi IGBT meliputi konverter frekuensi variabel untuk kereta api listrik.
Thermodynamics describes the relationship between heat and work for a system and its surroundings. A system is separated from its surroundings by walls that may allow heat transfer (diathermal) or not (adiabatic). A system's state is specified by properties like pressure, volume, temperature, and mass. The zeroth law states that if two systems are in thermal equilibrium with a third, they are in equilibrium with each other. The first law relates changes in a system's internal energy to heat and work. Thermal processes like isobaric, isochoric, isothermal, and adiabatic involve constant pressure, volume, temperature, or no heat transfer respectively.
Dokumen tersebut membahas tentang impuls dan momentum. Impuls didefinisikan sebagai hasil perkalian gaya rata-rata dengan selang waktu, sedangkan momentum adalah hasil perkalian massa suatu benda dengan kecepatannya. Dokumen ini juga menjelaskan hubungan antara impuls dan momentum serta hukum kekekalan momentum.
Gerak melingkar beraturan adalah gerak dengan laju konstan mengitari lintasan berbentuk lingkaran. Percepatan sentripetal selalu mengarah ke pusat lingkaran dan menyebabkan perubahan arah vektor kecepatan. Gaya sentripetal yang menyebabkan percepatan ini dihasilkan oleh gaya-gaya yang bekerja pada benda, seperti gaya gravitasi yang menyebabkan satelit mengorbit Bumi dalam lintasan melingkar.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan konsep matematika seperti trigonometri dan vektor dalam film Star Wars, dan bagaimana konsep-konsep tersebut bermanfaat dalam mempelajari hukum-hukum fisika. Dokumen ini juga menjelaskan bagaimana fisika berperan penting dalam berbagai bidang teknologi modern dan perkembangan peradaban manusia.
2. Pengertian
Automatic Voltage Regulator adalah alat
yang secara otomatis mengatur tegangan
output suatu alternator supaya konstan
pada harga nominalnya dalam keadaan
beban yang berubah-ubah dan diusahakan
selalu berputar pada kecepatan
nominalnya.
3. Menurut standard tegangan yang diijinkan
diatas normalnya adalah sebesar 5%
sedangkan untuk tegangan yang diijinkan
dibawah standard adalah 10%, sedangkan
untuk frekuensinya +1Hz dan – 0,5Hz dari
frekuensi standard.
Saifi < 3,2 kali/tahun;
Saidi < 21 jam/tahun.
Pengertian
5. Cara Kerja
Sumber tegangan searah untuk kumparan penguat
didapat dari tegangan output alternator sendiri
yang disearahkan dengan penyearah 3 phasa,
setengah gelombang.
Penyearah ini merupakan diaoda converter dan SCR
converter. Dioda converter dipergunakan untuk
start (build up). Jadi kumparan medan mendapat
suplay dari dioda converter. (Pada waktu build up
kontak A menutup dan B membuka, A dan B saling
interlock).
6. Setelah tegangan output alternator mencapai
tegangan tertentu, rangkaian relay berkerja hingga
kumparan medan dari alternator mendapat suplay
dari SCR converter.
Ketiga SCR di Triger oleh pulsa-pulsa yang dihasilkan
pada rangkaian pulsa. Pada saat relay berkerja,
output searah dari SCR converter cukup besar
sehingga tegangan output alternator akan naik
terus. Bersamaan dengan naiknya tegangan output
alternator ini, sensing devide juga berkerja
mengontrol sudut penyalaan dari SCR, sehingga
tegangan output alternator dapat dijaga konstan
pada harga tertentu.
Harga tegangan nominal didapat dengan mengatur
potensiometer R30 (Voltage Setting).
7. Setelah kondisi ini tercapai, kontak A dibuka,
kontak B ditutup (dilakukan secara manual).
Dengan demikian kegagalan relaybaik karena
getaran-getara mekanis maupun oleh rangkaian
relay nya sendiri tidak berpengaruh lagi pada
sistem.
Selanjutnya, setiap perubahan tegangan output
alternator karena perubahan beban akan
dideteksi oleh sensing device yang akan
mengatur sudut penyalaan (α) dari SCR.
Bila tegangan output alternator turun karena
bertambahnya beban, sudut penyalaan SCR
akan mengecil.
8. Dengan demikian, teganan output searah dari
SCR converter akan membesar, arus medan
alternator membesar, tagangan output
alternator naik kembali. Bila teganga output
alternator naik karena berkurangnya beban, hal
sebaliknya akan terjadi. Sudut penyalaan SCR
akan membesar, tegang output searah dari
hybrid converter mengecil, arus medan
alternator mengecil, tegangan output alternator
turun kembali.
9. Beberapa alasan penggunaan
komponen-komponen
1. SCR dan transistor amplifier.
SCR dan transistor mempunyai beberapa
keunggulan bila dibandingkan dengan tabung
thyratrondan tabung penguat antara lain:
• Bentuk pisik yang lebih kecil
• Relatif lebih murah
• Tidak ada emisi seperti padatabung sehingga life
time lebih lama
• Langsung dapat beroperasi tanpa menunggu
pemanasan
10. 2. Unijunction Transistor (UJT)
Pemakaian Unijunction Transistor (UJT)
sebgai sumber pulsa untuk mentriger SCR
mempunya keuntungan, karena diatara
keduana terdapat kesamaan sebagai berikut:
• SCR bila temperaturnya naik,
membbutuhkan tegangan triger yang lebih
rendah, sedangkan UJT bila temperaturnya
naik akan menghasilkan tegangan pulsa
yang lebih rendah.
11. 3. Operational Ampifier (Op-Amp)
Operational Ampifier (Op-Amp) mempunyai
beberapa keunggulan bila dibandingkan denga
DC Amplifier yang menggunakan transistor atau
tabung, antara lain:
• Bentuk fisik ynag lebih kecil dan kompak
• Drife yang timbul sangan kecil (tidak berarti)
sehingga sistem dapat berkerja dengan stabil
dalam kurun waktu yang lama.
• Gain dapat besar hingga ketelitian yang
dicapai sangat tinggi.
• Relatif lebih murah dan sekarang mudah
didapatkan.