Dokumen ini membahas tentang pentingnya kepemimpinan pengurusan kepala sekolah yang efektif dalam meningkatkan kompetensi guru. Ia menjelaskan bahwa kepemimpinan yang baik dapat menciptakan iklim kerja yang harmonis dan meningkatkan kompetensi guru, sementara kepemimpinan yang lemah dapat menyebabkan masalah dan menurunkan kompetensi. Tujuan studi ini adalah untuk menilai ke
Dokumen tersebut membahas tentang kepimpinan kurikulum bilik darjah. Ia menjelaskan konsep dan pengertian kepimpinan kurikulum bilik darjah, ciri-ciri kepimpinan kurikulum bilik darjah yang berkesan, dan hubungannya dengan pencapaian pelajar. Dokumen tersebut juga membahas tentang peranan guru sebagai pemimpin kurikulum dan isu-isu yang berkaitan dengan kepimpinan kurikulum bilik dar
Apakah yang anda faham dengan sekolah berkesan dan penambahbaikan sekolahSuresh Ramasamy
油
Dokumen tersebut membahas tentang konsep sekolah berkesan dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Faktor-faktor utama yang disebutkan adalah kepemimpinan pengetua, iklim
sekolah yang kondusif, keberkesanan pengajaran guru, dan sikap pelajar. Semua faktor ini dianggap
berkaitan erat dengan peranan pengetua dalam memimpin sekolah.
Ke arah penjaminan kualiti kepimpinan dan pengurusan sekolahMpsm Cawangan Melaka
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya kepimpinan dan pengurusan sekolah yang berkualiti di bawah transformasi sistem pendidikan Malaysia di bawah Pelan Pembangunan Pendidikan Malaysia.
2. Ia menjelaskan peranan dan kualiti pemimpin sekolah era PPPM serta amalan PDCA untuk menjamin kualiti.
3. Dokumen tersebut juga membincangkan faktor-faktor penting se
Supervisi merupakan pembinaan yang diberikan kepada staf sekolah untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengembangkan situasi pembelajaran yang lebih baik. Tujuan supervisi pendidikan adalah membantu guru dalam mengembangkan proses pembelajaran dan meningkatkan mutu mengajar. Teknik supervisi meliputi kunjungan kelas, rapat guru, dan penataran.
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola sekolah. Terdapat beberapa peran penting kepala sekolah sebagai pemimpin yaitu sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, dan leader. Kepala sekolah juga harus memiliki kompetensi konseptual, teknis, komunikasi, dan kemampuan mengembangkan sumber daya manusia. Keberhasilan sekolah bergantung pada kepemimpinan kepal
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai organisasi dan kepimpinan di sekolah. Terdapat daftar nama pelajar dan guru, definisi organisasi dan kepimpinan, serta peranan dan tanggungjawab pengetua, penolong kanan, guru dan panitia mata pelajaran dalam sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dalam pendidikan dan peran kepala sekolah sebagai administrator pendidikan. Terdapat penjelasan mengenai konsep dasar manajemen dan supervisi pendidikan serta ciri-ciri pelaksanaan pembelajaran menggunakan modul.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kepimpinan dan organisasi dalam konteks pendidikan, termasuk definisi, gaya, dan peranan kepimpinan di tingkat sekolah untuk mencapai tujuan organisasi pendidikan.
Dokumen tersebut membahasikan berbagai teori kepemimpinan dan definisi kepemimpinan. Teori-teori yang disebutkan antara lain teori karismatik, teori hubungan manusia, teori X dan Y, serta berbagai pandangan ahli tentang definisi kepemimpinan. Dokumen ini juga menjelaskan unsur-unsur penting dalam kepemimpinan seperti pengaruh, proses memotivasi, dan pencapaian tujuan bersama.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan profesionalisme guru sekolah dasar. Terdapat tiga poin penting yaitu (1) kriteria profesionalisme guru meliputi kemampuan menguasai materi, mengelola pembelajaran, mengelola kelas, dan lainnya, (2) proses pengembangan profesionalisme guru melalui supervisi dan teknik seperti kunjungan kelas, pertemuan, (3) tujuan pengembangan untuk meningkatkan kual
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan guru dalam berbagai aspek, termasuk asas kepemimpinan, jenis-jenis kepemimpinan, teori kepemimpinan, dan cabaran kepemimpinan sekolah. Dokumen tersebut menyarankan bahwa guru harus bijak memilih gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif bagi siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep supervisi pendidikan yang meliputi definisi, tujuan, prinsip, proses pelaksanaan, dan teknik supervisi pendidikan. Secara ringkas, supervisi pendidikan bertujuan untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran melalui bimbingan dan dukungan kepada guru guna mencapai tujuan pendidikan.
Dokumen tersebut merupakan bagian dari proposal tesis yang membahas latar belakang masalah pentingnya strategi kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru. Topik penelitian yang diusulkan adalah strategi kepemimpinan kepala madrasah MTs Nurul Jadid dalam meningkatkan kinerja guru. Beberapa poin pembahasan meliputi pentingnya peran guru dan kepala sekolah, faktor-faktor yang mempeng
Supervisi merupakan pembinaan yang diberikan kepada staf sekolah untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengembangkan situasi pembelajaran yang lebih baik. Tujuan supervisi pendidikan adalah membantu guru dalam mengembangkan proses pembelajaran dan meningkatkan mutu mengajar. Teknik supervisi meliputi kunjungan kelas, rapat guru, dan penataran.
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola sekolah. Terdapat beberapa peran penting kepala sekolah sebagai pemimpin yaitu sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, dan leader. Kepala sekolah juga harus memiliki kompetensi konseptual, teknis, komunikasi, dan kemampuan mengembangkan sumber daya manusia. Keberhasilan sekolah bergantung pada kepemimpinan kepal
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai organisasi dan kepimpinan di sekolah. Terdapat daftar nama pelajar dan guru, definisi organisasi dan kepimpinan, serta peranan dan tanggungjawab pengetua, penolong kanan, guru dan panitia mata pelajaran dalam sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dalam pendidikan dan peran kepala sekolah sebagai administrator pendidikan. Terdapat penjelasan mengenai konsep dasar manajemen dan supervisi pendidikan serta ciri-ciri pelaksanaan pembelajaran menggunakan modul.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kepimpinan dan organisasi dalam konteks pendidikan, termasuk definisi, gaya, dan peranan kepimpinan di tingkat sekolah untuk mencapai tujuan organisasi pendidikan.
Dokumen tersebut membahasikan berbagai teori kepemimpinan dan definisi kepemimpinan. Teori-teori yang disebutkan antara lain teori karismatik, teori hubungan manusia, teori X dan Y, serta berbagai pandangan ahli tentang definisi kepemimpinan. Dokumen ini juga menjelaskan unsur-unsur penting dalam kepemimpinan seperti pengaruh, proses memotivasi, dan pencapaian tujuan bersama.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan profesionalisme guru sekolah dasar. Terdapat tiga poin penting yaitu (1) kriteria profesionalisme guru meliputi kemampuan menguasai materi, mengelola pembelajaran, mengelola kelas, dan lainnya, (2) proses pengembangan profesionalisme guru melalui supervisi dan teknik seperti kunjungan kelas, pertemuan, (3) tujuan pengembangan untuk meningkatkan kual
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan guru dalam berbagai aspek, termasuk asas kepemimpinan, jenis-jenis kepemimpinan, teori kepemimpinan, dan cabaran kepemimpinan sekolah. Dokumen tersebut menyarankan bahwa guru harus bijak memilih gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif bagi siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep supervisi pendidikan yang meliputi definisi, tujuan, prinsip, proses pelaksanaan, dan teknik supervisi pendidikan. Secara ringkas, supervisi pendidikan bertujuan untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran melalui bimbingan dan dukungan kepada guru guna mencapai tujuan pendidikan.
Dokumen tersebut merupakan bagian dari proposal tesis yang membahas latar belakang masalah pentingnya strategi kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru. Topik penelitian yang diusulkan adalah strategi kepemimpinan kepala madrasah MTs Nurul Jadid dalam meningkatkan kinerja guru. Beberapa poin pembahasan meliputi pentingnya peran guru dan kepala sekolah, faktor-faktor yang mempeng
Kepemimpinan dalam manajemen mutu berbasis sekolahirmaerviana99
油
Makalah ini membahas tentang kepemimpinan dalam manajemen mutu berbasis sekolah. Terdapat 5 poin utama yang diangkat, yaitu: (1) pengertian kepemimpinan, (2) tipe-tipe kepemimpinan, (3) peran kepemimpinan dalam manajemen mutu berbasis sekolah, (4) kepemimpinan kepala sekolah yang efektif. Makalah ini bertujuan untuk memahami konsep kepemimpinan dalam
[Ringkasan]
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan, peran dosen, pendekatan kepemimpinan, dan fungsi administrasi pendidikan.
2. Juga membahas tentang supervisi pembelajaran, modul pembelajaran, peran kepala sekolah, dan hubungan antara sekolah dengan masyarakat.
3. Termasuk didalamnya adalah layanan bimbingan dan konseling di sekolah beserta
Dokumen tersebut membahas tentang peranan penting pemimpin dalam menentukan keberhasilan organisasi, termasuk peranan pengetua sekolah. Dokumen juga membahas mengenai berbagai teori kepemimpinan dan pentingnya nilai-nilai kepemimpinan seperti tanggung jawab, integritas, dan etika kerja dalam memimpin organisasi sekolah atau lembaga pemerintahan lainnya.
Artikel ini membahas implementasi kompetensi kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru, dengan fokus pada lima aspek kompetensi kepala sekolah yaitu kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Penelitian ini menemukan bahwa implementasi kompetensi kepala sekolah pada kelima aspek tersebut telah dilaksanakan dengan baik di SDN 1 dan SDN 3 Margajaya, me
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dalam pendidikan, yang mencakup tiga fungsi kepemimpinan dalam mengajar, tiga model kepemimpinan, dan tiga pendekatan kepemimpinan. Dokumen ini juga membahas peran pemimpin dalam pendidikan, stakeholder yang berperan dalam pendidikan, serta hubungan antara sekolah dan masyarakat.
KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA
TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
KARYA ILMIAH
KAJIAN TEORI SEBAGAI PESERTA DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH TINGKAT SD, SMP, SMA DAN SMK KOTA MATARAM TAHUN 2007/2008
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN DIKLAT SERTA KELENGKAPAN SARANA PRAKTIK DI SMK T...SMK Negeri 6 Malang
油
Penelitian ini menganalisis pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, pelatihan guru, dan sarana praktik terhadap kinerja guru di SMK Negeri 6 Malang. Hasilnya menunjukkan bahwa ketiga faktor tersebut berpengaruh secara parsial terhadap kinerja guru, dengan pengaruh dominan dari kepemimpinan kepala sekolah.
KOMPETENSI GURU DAN KESIAPAN GURU MENGINFORMASIKAN KURIKULUM.pdfIsyfi Agni
油
Kompetensi guru dan kesiapan guru dalam mengimplementasikan kurikulum dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap, motivasi, pengalaman, kemampuan intelektual, budaya organisasi, dan dimensi kemauan serta kemampuan seorang guru. Guru perlu memiliki berbagai kompetensi seperti pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional unt
Kepala sekolah memegang peran penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Penguasaan lima kompetensi kepala sekolah (kepribadian, manajerial, supervisi, sosial, dan kewirausahaan) berpengaruh terhadap kinerja kepala sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk meningkatkan kompetensi siswa dan guru. Optimalisasi Musyawarah Kerja Kepala Sekolah dapat meningkat
1. Amalan kepimpinan pengurusan Guru Besar yang efektif pemangkin kompetensi
1
guru
1.1 Pendahuluan
Dalam sesebuah organisasi, kepimpinan memainkan peranan penting. Organisasi
sekolah yang mantap juga tidak terkecuali terhasil daripada kepimpinan pengurusan yang
efektif. Di sekolah rendah Guru Besar adalah pemimpin bagi guru-guru dan murid-murid.
Kepimpinan Guru Besar yang efektif dalam sistem pentadbiran di sekolah bukan sahaja
mempengaruhi aspek pengurusan pentadbiran sekolah itu sendiri tetapi juga merangkumi
kompetensi guru dalam melaksanakan tugasan pengajaran dan tugasan lain di sekolah.
Menurut Bradford (1981), pemimpin yang kurang berkebolehan memimpin akan
membawa kepada ketidakpuasan kerja dalam kalangan guru. Pengaruh pemimpin menentukan
darjah keberkesanan rancangan, keputusan dan tindakan strategi. Tindakan seseorang
pemimpin bukan hanya akan mempengaruhi organisasi yang dipimpinnya malah dari segi
kepuasan kerja di kalangan kakitangan khususnya guru-guru yang di bawah kawalannya juga
perlu dititikberatkan kerana ini melibatkan kredibiliti seseorang.
Secara umumnya pengurusan pendidikan di sekolah disokong oleh struktur pentadbiran
yang lengkap dan mempunyai fungsi-fungsi yang tertentu di mana setiap fungsi itu saling
melengkapi kepada fungsi yang lain (complimentary). Sesebuah pengurusan pendidikan yang
cekap dapat menggunakan semua sumber dengan berkesan.
Pengurusan pendidikan merupakan bidang yang amat istimewa kerana ia merupakan
aspek yang sangat penting dalam proses pembinaan generasi. Bidang ini tidak sahaja dikaitkan
dengan proses pendidikan dan pengurusan, tetapi juga dikaitkan secara langsung dengan ilmu
pengetahuan. Oleh kerana sifat ilmu itu berkembang, kemahiran pengurusan juga tidak dapat
mengelak dari berkembang sama.
Dalam konteks reformasi pendidikan yang bertunjangkan Falsafah Pendidikan Negara,
peranan pengurusan pendidikan dilihat amat penting bagi melahirkan generasi seimbang dan
harmonis yang bukan sahaja memiliki keupayaan intelek yang baik dan ketangkasan jasmani
yang teruji, tetapi dalam masa yang sama memiliki kekuatan dalaman yang berdaya tahan.
2. Amalan kepimpinan pengurusan Guru Besar yang efektif pemangkin kompetensi
2
guru
Di antara peranan dan tanggungjawab guru besar sebagai pengurus sesebuah organisasi
pendidikan ialah:
memahami dan mengetahui secara mendalam tentang Falsafah Pendidikan Negara
yang terjelma dalam falsafah pendidikan sekolahnya, termasuk matlamat KBSR.
membimbing, menyedar dan menyelia guru-guru di bawahnya ketika
melaksanakan tugas mereka untuk memastikan segala program dan kegiatan yang
dijalankan itu sesuai, selaras dan secocok dengan falsafah dan matlamat pendidikan
tersebut.
memainkan peranan yang positif dan serius untuk menjamin staf profesionalnya bukan
sahaja setakat memahami bahkan juga bertindak untuk mencapai matlamat pendidikan
yang ditetapkan, sama ada secara tersurat atau tersirat.
mempunyai peranan dan tanggungjawab ke atas kejayaan pencapaian hasrat, cita- cita
dan kehendak falsafah dan matlamat pendidikan sesebuah sekolah.
membimbing dan mendorong serta meransang guru untuk bekerja dengan
semangat dedikasi dan komitmen yang tinggi dengan menggunakan kemahiran
berkomunikasi.
menjadikan sekolahnya sebagai lambang kepada segala nilai, kepercayaan, cita-cita
dan hasrat yang diperjuangkan oleh sekolahnya serta berkeupayaan untuk menjelaskan
tujuan dan rasional di sebalik pelaksanaan kurikulum dan
kokurikulum sekolah kepada semua pihak yang berkenaan.
Bennis dan Nanus (1985) menyatakan seseorang yang melakukan perkara yang betul
adalah pengurus tetapi seseorang yang membetulkan sesuatu perkara adalah pemimpin.
Justeru pemimpin yang berkesan adalah diharapkan untuk mengubah sesuatu keadaan
daripada keadaan yang tidak memuaskan kepada keadaan yang lebih stabil, daripada keadaan
yang tidak tersusun kepada lebih sistematik dan daripada kekecewaan kepada penuh harapan.
Bentuk kepemimpinan yang diaplikasikan oleh pemimpin sekolah akan mendatangkan
impak yang bersifat emosi seperti sokongan, moral, intergriti, keselamatan, menggalakan
3. Amalan kepimpinan pengurusan Guru Besar yang efektif pemangkin kompetensi
3
guru
kerjasama, rangsangan intelektual, dorongan pembelajaran, rundingan dan perkongsian dalam
membuat keputusan (Leithwood, Louis, Anderson, & Wahlstrom, 2004).
Kajian ini juga meneliti kompetensi guru-guru di sekolah. Kompetensi ialah gabungan
aspek pengetahuan, kemahiran, ciri-ciri peribadi dan perlakuan yang perlu dimiliki serta
diamalkan bagi melaksanakan sesuatu pekerjaan atau jawatan. Terdapat 2 aspek kompetensi
iaitu teras yang merangkumi disiplin, integriti, ketelusan, keadilan, dan akauntabiliti. Aspek
kedua iaitu kompetensi professional yang merangkumi keberkesanan hubungan interpersonal
dan kumpulan, kepimpinan atau penyeliaan dan keberkesanan individu.
Justeru, kemahiran kepimpinan pengurusan guru besar dalam mentadbir organisasi
akan meningkatkan tahap kompetensi guru-guru dalam organisasi tersebut. Secara tidak
langsung dapat menjamin kecemerlangan sekolah dan dapat merealisasikan hasrat negara
untuk memiliki masyarakat yang mempunyai minda kelas pertama serta berdaya saing.
1.2 Kajian Objektif
Kajian ini mengutarakan tiga objektif utama berkaitan dengan pengurusan organisasi sekolah
rendah di sekitar Balik Pulau.
Objektif kajian ini ialah untuk :
a. meninjau peranan kepimpinan pengurusan guru besar dari aspek perhubungan antara
personal, penyampai maklumat dan pembuat keputusan
b. mengenalpasti tahap kemahiran kepimpinan pengurusan guru besar terhadap guru-guru.
c. meneliti tahap kompetensi guru di sekolah
d. Mengkaji hubungan antara kemahiran kepimpinan pengurusan guru besar dalam
meningkatkan kompetensi guru
Persoalan Kajian
a. Apakah tahap kepimpinan pengurusan guru besar dalam kalangan guru?
4. Amalan kepimpinan pengurusan Guru Besar yang efektif pemangkin kompetensi
4
guru
b. Bagaimanakah hubungan kepimpinan pengurusan guru besar membantu meningkatkan
tahap kompetensi guru?
c. Apakah impak peningkatan kompetensi dalam kalangan guru?
1.3 Permasalahan kajian
Di dalam sesebuah organisasi manusia tidak bekerja seorang diri, apa pun tugas dan
peranannya seseorang itu tetap perlukan orang lain membantunya atau terlibat sama. Jadi
pemimpin yang efektif mestilah berkeupayaan mewujudkan suasana bekerja yang efisien dalam
kalangan guru-gurunya, mengekalkan suasana harmoni dan perpaduan sepanjang masa di
samping mengelakkan dan mencegah unsur-unsur kronisme, nepotisme, favouritisme,
rodongisme, pilih-kasih, berat sebelah, adu-domba, fitnah-memfitnah, hasad dengki, dan iri hati;
di dalam interaksinya dengan staf dan kakitangan lain di sekolah.
Mengikut Robiah Sidin (1988), dalam bukunya Asas Pentadbiran Pendidikan, beliau
menegaskan bahawa secara umumnya ada dua jenis kuasa yang dipegang oleh pemimpin.
Pertama kuasa yang datang dengan jawatannya di dalam organisasi dan yang kedua berpunca
daripada keadaan dirinya atau kuasa individu. Kuasa yang bersangkut paut dengan jawatan
adalah penting kerana memberi kepercayaan kepada anggotanya. Walau bagaimanapun, untuk
seseorang kekal menjadi pemimpin dia juga mesti mempunyai kuasa yang berunsurkan
kebolehan pada dirinya. Jadi, persoalannya di sini, adakah pemimpin iaitu guru besar di sekolah
dapat mengimplikasikan komponen kemahiran kepimpinan pengurusan dalam pentadbiran
sekolah.
Terdapat banyak masalah yang timbul akibat kurangnya kemahiran kepimpinan
mengurus guru besar. Guru besar yang kurang kemahiran mengurus akan gagal menangani
satu-satu masalah dalam kalangan guru di sekolah. Terdapat tiga komponen kompetensi iaitu
pengetahuan( apa yang dipelajari), Kemahiran(kebolehan mengguna secara praktik apa yang
dipelajari), dan ciri-ciri (nilai-nilai peribadi dan pelakuan individu) untuk pelaksanaan kerja
dengan berkesan. Ketiga-tiga komponen ini melibatkan ciri-ciri peribadi dan nilai-nilai asas iaitu
disiplin dan integriti;
5. Amalan kepimpinan pengurusan Guru Besar yang efektif pemangkin kompetensi
5
guru
Functional-kompetensi khas bagi menjalankan tugas sesuatu jawatan atau kumpulan jawatan
(negotiation, trend analysis, tourism); Profesional-Pengetahuan, kemahiran dan ciri-ciri peribadi
bagi semua jawatan (kepimpinan, pengurusan perubahan).
Peranan sekolah sebagai sebuah organisasi pendidikan adalah berbeza daripada
kebanyakan organisasi-organisasi yang biasa. Perkhidmatan pendidikan lebih kepada
menyebarkan ilmu pengetahuan dan cenderung menolong insan untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan manakala perniagaan biasa lebih kepada membuat keuntungan kepada
organisasi masing-masing (Hazman Fitri, 2000).
Antara faktor yang mempengaruhi keberkesanan organisasi pendidikan ialah suasana
atau iklim organisasi sekolah. Menurut Lussier (1993) iklim organisasi adalah merupakan kualti
persekitaran sesebuah organisasi yang mana kualiti ini secara relatifnya kekal. Iklim organisasi
ini dibentuk melalui persepsi pekerja di dalam organisasi dan menjadi asas kepada
pembentukan sikap seseorang pekerja terhadap organisasinya. Oleh itu iklim organisasi dilihat
mempengaruhi tingkah laku pekerja terhadap organisasi itu sendiri. Selain itu kualiti yang ada
pada pekerja dalam organisasi sekolah juga mempengaruhi pencapaian dan kemajuan sekolah.
Kualiti ini termasuklah dari segi sikap dan sifat guru-guru yang bekerja melebihi tanggungjawab
formal mereka dan sanggup meluangkan masa serta tenaga untuk kejayaan organisasi iaitu
sekolah tempat mereka bekerja.
Tambahan pula, peranan guru kini tidak lagi hanya tertumpu pada tugasan mengajar
semata-mata. Pelbagai kerja-kerja sampingan yang menjadi wajib dilaksanakan telah wujud
seperti tugasan perkeranian. Guru tidak dapat menyangkal tugasan-tugasan tersebut kerana
perkembangan teknologi. Namun setiap permasalahan ada penyelesaiannya. Disinilah pihak
pengurusan memainkan peranan membantu dan mengurangkan bebanan tugas guru. Ini
kerana kompetensi guru sangat penting dalam melaksanakan tugasan keguruan ini di samping
menjalankan aktiviti serta program yang dikehendaki oleh pihak sekolah, jabatan mahupun
kementerian.
Guru besar perlu memainkan peranannya sebagai pengurus yang dapat meningkatkan
kompetensi guru dengan pengurusan yang efektif. Kelemahan kepimpinan pengurusan akan
menyebabkan kompetensi guru tidak meningkat sekaligus merencatkan organisasi sekolah
umumnya.
6. Amalan kepimpinan pengurusan Guru Besar yang efektif pemangkin kompetensi
6
guru
Menurut Berita Harian 16 Mei 2012, Jawatankuasa Kerja Pelaksana Menangani Isu
Beban Tugas Guru sedang melaksanakan 28 perakuan bagi menangani 14 isu yang memberi
kesan terhadap beban tugas guru, kata Timbalan Perdana Menteri, Tan Sri Muhyiddin Yassin.
Beliau yang juga Menteri Pelajaran, berkata antara langkah yang dilaksanakan Jawatankuasa
Kerja tersebut adalah bagi memastikan kualiti guru dimantapkan dan mutu kepimpinan sekolah
dapat ditingkatkan.
Justeru itu jelaslah kepimpinan pengurusan guru besar terutamanya dalam aspek
perhubungan antara personal, penyampai maklumat dan membuat keputusan mempengaruhi
kompetensi guru. Manakala kompetensi guru dalam kajian ini menjurus kepada kompetensi
Profesional iaitu pengetahuan (apa yang dipelajari), kemahiran (kebolehan mengguna secara
praktik apa yang dipelajari), dan ciri-ciri (nilai-nilai peribadi dan pelakuan individu).
Daripada permasalahan yang telah dikenal pasti, penyelidik merasakan adalah penting
bagi penyelidik untuk membuat kajian berdasarkan permasalahan seperti amalan kepimpinan
pengurusan guru besar yang efektif. Selain itu, tahap kompetensi guru juga dapat dinilai dan
melihat impak yang wujud hasil dari kedua-dua hubungan tersebut iaitu amalan kepimpinan
pengurusan guru besar dan kompetensi guru.
7. Amalan kepimpinan pengurusan Guru Besar yang efektif pemangkin kompetensi
6
guru
Menurut Berita Harian 16 Mei 2012, Jawatankuasa Kerja Pelaksana Menangani Isu
Beban Tugas Guru sedang melaksanakan 28 perakuan bagi menangani 14 isu yang memberi
kesan terhadap beban tugas guru, kata Timbalan Perdana Menteri, Tan Sri Muhyiddin Yassin.
Beliau yang juga Menteri Pelajaran, berkata antara langkah yang dilaksanakan Jawatankuasa
Kerja tersebut adalah bagi memastikan kualiti guru dimantapkan dan mutu kepimpinan sekolah
dapat ditingkatkan.
Justeru itu jelaslah kepimpinan pengurusan guru besar terutamanya dalam aspek
perhubungan antara personal, penyampai maklumat dan membuat keputusan mempengaruhi
kompetensi guru. Manakala kompetensi guru dalam kajian ini menjurus kepada kompetensi
Profesional iaitu pengetahuan (apa yang dipelajari), kemahiran (kebolehan mengguna secara
praktik apa yang dipelajari), dan ciri-ciri (nilai-nilai peribadi dan pelakuan individu).
Daripada permasalahan yang telah dikenal pasti, penyelidik merasakan adalah penting
bagi penyelidik untuk membuat kajian berdasarkan permasalahan seperti amalan kepimpinan
pengurusan guru besar yang efektif. Selain itu, tahap kompetensi guru juga dapat dinilai dan
melihat impak yang wujud hasil dari kedua-dua hubungan tersebut iaitu amalan kepimpinan
pengurusan guru besar dan kompetensi guru.