ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Teknik Ototronik
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 19
BAB 2
PROSES-PROSES DASAR
PEMBENTUKAN LOGAM
Benda benda dari logam yang
sering kita lihat tidaklah ditemukan
dalam bentuknya seperti itu, akan
tetapi sudah mengalami proses
pembentukan. Pada mulanya logam
logam tersebut ditemukan di alam
dalam bentuk biji-biji logam yang
ditambang, selanjutnya di olah dan
dipisahkan dari kandungan lain untuk
didapatkan logam yang diinginkan,
kemudian diproduksi dalam bentuk
benda setengah jadi maupun benda
jadi. Pada kebanyakan benda-benda
jadi yang kita lihat sudah melalui
beberapa tahapan pekerjaan
pembentukan logam.
Gambar 2.1 Cotoh berbagai benda kerja
2.1 Proses Pengecoran
Didalam teknik pembentukan
logam untuk mendapatkan benda
kerja yang diinginkan dengan cara
pengecoran dilakukan dengan
mengikuti proses-proses secara
umum yang akan dijelaskan pada
uraian dibawah ini. Akan tetapi
kebanyakan benda kerja hasil
pengecoran masih membutuhkan
pekerjaan pekerjaan lanjutan.
Gambar 2.2 Contoh benda kerja
2.1.1 Proses Peleburan
Proses peleburan adalah proses
pencairan logam baik dari biji-biji
logam maupun benda logam
setengah jadi, dari bentuk padat
menjadi bentuk cair agar mudah
untuk dituang kedalam cetakan.
Proses ini dilakukan dengan
memanaskan logam tersebut dengan
temperatur sesuai temperatur cair
dari masing-masing logam yang akan
dicor atau dituang kedalam cetakan,
hal ini dapat dilakukan dengan
menggunakan dapur tinggi atau
tungku-tungku pengecoran.
Gambar 2.3 Contoh tungku peleburan
Teknik Ototronik
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)20
2.1.2 Pembuatan Cetakan
Untuk membentuk logam sesuai
dengan bentuk yang diinginkan
dengan cara dicor atau dituang
diperlukan cetakan. Dalam
pembuatan cetakan diperlukan
beberapa langkah pekerjaan sebagai
berikutnya:
2.1.2.1 Pembuatan Model
Model adalah benda tiruan yang
dibuat menyerupai benda aslinya,
sebagai tiruan yang dibuat dari
bahan-bahan yang mudah dibentuk
dan tidak mudah berubah bentuk,
sesuai dengan ukuran yang ada pada
gambar kerja. Biasanya dibuat dari
bahan kayu atau bahan-bahan lain.
Fungsi dari model ini digunakan pada
saat membuat cetakan dari pasir
cetak.
Gambar 2.4 Penuangan dalam cetakan
2.1.2.2 Pembuatan Inti
Inti dibuat manakala benda jadi
yang diinginkan mempunyai rongga di
dalamnya. Inti biasanya dibuat dari
bahan yang mudah dihancurkan,
sehingga mudah dalam proses
mengeluarkan pada saat selesai
proses pengecoran. Inti ini sifatnya
hanya sekali pakai, sehingga akan
selalu dibuat inti baru manakala akan
dilakukan pengecoran benda kerja
yang berongga.
Gambar 2.5 Pembuatan inti
2.1.2.3 Pembuatan Cetakan
Berdasarkan dari model dan inti
yang ada dibuatlah cetakan. Cetakan
sekali pakai biasanya dibuat dari
pasir cetak, sedangkan cetakan yang
dipakai berulang-ulang biasanya
terbuat dari logam yang mempunyai
titik lebur lebih tinggi daripada logam-
logam yang akan dicor atau di tuang,
sehingga cetakan tidak ikut lebur dan
tidak cepat rusak.
Gambar 2.6 Pemasangan cetakan
Teknik Ototronik
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 21
2.1.3 Proses pengecoran
Setelah logam sudah cair dan
cetakan sudah disiapkan, maka
proses selanjutnya adalah
pengecoran, yaitu penuangan bahan
logam cair ke dalam cetakan. Logam
dalam bentuk cair dituangkan
kedalam cetakan melalui lubang
pengisian, selanjutnya didinginkan.
Setelah dingin cetakan dibuka atau
dihancurkan maka benda kerja sudah
jadi siap untuk dikerjakan lebih lanjut
yang merupakan pekerjaan lanjutan.
Gambar 2.7 Proses pengecoran
2.2 Proses Pembentukan
Untuk mendapatkan benda kerja
yang diinginkan tidak cukup hanya
dengan proses pengecoran, akan
tetapi diperlukan beberapa pekerjaan
tambahan, sehingga benda kerja
dapat betul-betul sesuai dengan yang
diinginkan baik dari sisi bentuk
maupun ketepatan ukuran sesuai
dengan perencanaan dalam gambar
kerja. Adapun teknik-teknik
pembentukan logam dapat
dilaksanakan sebagai berikut:
Gambar 2.8 Benda kerja yang sudah di
finishing
2.2.1 Teknik Tempa dan Press
Teknik pembentukan dengan
sistim tempa adalah teknik
pembentukan yang mengandalkan
pukulan. Benda kerja yang biasanya
merupakan benda setengah jadi dan
kebanyakan dari jenis logam lunak,
dipukul atau ditempa dengan
menggunakan palu tempa untuk
membuat bentuk benda kerja sesuai
dengan yang diinginkan. Teknik ini
dapat dilakuakan dengan
menggunakan sistim panas yaitu
benda kerja dipanaskan dulu tetapi
tidak sampai pada titik cair atau
dengan sisitim dingin yang berarti
banda kerja tidak perlu dipanaskan,
biasanya untuk logam-logam yang
lunak.
Gambar 2.9 Contoh mesin press
Teknik Ototronik
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)22
Teknik pembentukan dengan
menggunakan teknologi pres
sebetulnya hampir sama dengan
teknik tempa, akan tetapi teknik ini
mengandalkan tekanan. Benda kerja
setengah jadi dipres dalam cetakan
dengan tekanan yang tinggi sehingga
menjadi bentuk sesuai dengan
cetakan yang digunakan. Cetakan
yang digunakan harus mempunyai
kekuatan dan kekerasan yang sangat
tinggi melampaui benda kerja yang
dipres agar cetakan tidak cepat rusak
dan didapatkan benda kerja yang
baik.
2.2.2 Teknik Tekuk
Teknik pembentukan logam
dengan sistim tekuk ini lebih banyak
dipakai untuk benda kerja yang tidak
terlalu tebal, biasanya teknik ini
dipakai untuk membuat bentuk-
bentuk dari bahan plat yang
kebanyakan dipadukan dengan teknik
sambung.
Gambar 2.10 Proses penekukan
2.2.3 Teknik Potong
Teknik potong yang dimaksud
dalam pembentukan logam ada dua
yaitu teknik potong dan kikis. Teknik
potong biasanya dilakukan dengan
gunting, mesin potong maupun
dengan gergaji, akan tetapi dalam
pembentulan logam lebih banyak
dilakukan dengan teknik potong kikis
menggunakan mesin-mesin
perkakas.
Gambar 2.11 Mesin potong laser
2.3 Proses Mesin Perkakas
Mesin-mesin perkakas digunakan
dalam teknik pembentukan logam
dengan sistim potong kikis. Untuk
pekerjaan potong kikis tersebut mesin
perkakas dibedakan menjadi
beberapa antara lain: mesin skrap,
mesin frais, mesin bubut, mesin bor
dan mesin gerinda. Hal ini
disesuaikan dengan kegunaan dari
mesin-mesin tersebut.
2.3.1 Mesin Skrap
Mesin skrap adalah jenis mesin
potong kikis yang menggunakan
prinsip gerak aksial maju dan
mundur. Gerakan maju dan mundur
lengan mesin skrap digunakan untuk
memegang pahat potong sehingga
Teknik Ototronik
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 23
dapat mengikis permukaan benda
kerja yang sudah dipasang pada
meja kerja mesin skrap. Pengikisan
benda kerja biasanya dilakukan pada
langkah maju saja.
Mesin skrap ini digunakan untuk
pekarjaan alur lurus, baik itu alur
memanjang maupun alur untuk pasak
pengunci, pembuatan roda gigi lurus.
Dan juga digunakan untuk pekerjaan
perataan dan pengikisan permukaan
datar.
Gambar 2.12 Mesin skrap
Gambar 2.13 Mesin skrap
2.3.2 Mesin Frais
Mesin frais adalah jenis mesin
potong kikis yang menggunakan
prinsip gerak putar. Pahat atau pisau
potong berputar untuk mengikis
benda kerja. Mesin frais ada dua
macam yaitu mesin frais vertikal dan
mesin frais horisontal.
Mesin frais digunakan untuk
pekerjaan pembuatan roda-roda gigi,
alur-alur atau melobangi benda kerja
dengan bentuk lobang yang silindris
maupun tidak silindris.
Gambar 2.14 Mesin frais vertikal &
horisontal
Gambar 2.15 Mesin frais vertikal
Teknik Ototronik
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)24
2.3.3 Mesin Bubut
Mesin bubut adalah jenis mesin
potong kikis yang menggunakan
prinsip gerak putar. Pada mesin
bubut yang berputar adalah benda
kerja. Pahat atau pisau potong diam
untuk mengikis benda kerja.
Mesin bubut digunakan untuk
membuat benda kerja dalam bentuk
silindris, kerucut dan juga lobang
silindris serta alur radial.
Gambar 2.16 Mesin bubut besar
Gambar 2.17 Mesin bubut simpel
2.3.4 Mesin Bor
Mesin bor adalah jenis mesin
potong kikis yang menggunakan
prinsip gerak putar. Pahat atau pisau
potong berputar untuk mengikis
benda kerja. Mesin bor ini yang biasa
kita kenal ada dua macam yaitu
mesin bor tangan dan mesin bor
duduk. Mesin bor tangan biasa
digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan
dilapangan yang tidak memungkinkan
menggunakan bor duduk, sifat dari
mesin bor tangan ini adalah portable.
Kegunaan dari mesin bor adalah
untuk membuat lobang silindris dan
simetris dengan diameter terbatas
atau tidak terlalu besar.
Gambar 2.18 Mesin bor duduk
Gambar 2.19 Mesin bor tangan
2.3.5 Mesin Gerinda
Mesin gerinda adalah jenis mesin
potong kikis yang menggunakan
prinsip gerak putar. Batu gerinda
berputar untuk mengikis benda kerja.
Mesin gerinda secara umum ada tiga
macam yaitu: Gerinda tangan,
gerinda duduk, dan gerinda khusus.
Gerinda tangan digunakan untuk
mingikis benda kerja yang
membutuhkan sistim yang portable,
Teknik Ototronik
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 25
contoh mengikis dan meratakan
kampuh las. Gerinda duduk biasa
dipakai untuk keperluan perataan
benda kerja da pengasahan pahat
bubut ataupun mata bor. Gerinda
khusus dibuat sesuai dengan
kekhususannya, contoh gerinda
katup, gerinda kepala silinder,
gerinda mata bor dan lain
sebagainya.
Kegunaan mesin gerinda pada
dasarnya adalah untuk mengikis
permukaan dengan tingkat kehalusan
permukaan yang paling tinggi
dibandingkan mesin perkakas yang
lain.
Gambar 2.20 Mesin gerinda universal
Gambar 2.21 Mesin gerinda poros engkol
2.4 Mesin CNC.
Mesin-mesin CNC (computer
numerical control) pada dasarnya
adalah mesin-mesin perkakas yang
sudah di modernisasi dengan
memanfaatkan komputer sebagai
kontrol sehingga dapat diprogram
untuk dijalankan secara otomatis.
Operator tinggal memasukan
prorgam melalui komputer yang berisi
kode-kode angka setelah itu mesin
dijalankan secara otomatis oleh
komputer yang sudah diprogram.
Mesin CNC ini sangat cocok untuk
produksi benda kerja secara massal,
sehingga didapatkan keragaman hasil
benda kerja.
Gambar 2.22 Mesin CNC Drilling &
Milling
Gambar 2.23 Mesin CNC Lathe
Teknik Ototronik
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)26
2.5. Latihan Soal
1. Jelaskan proses pengecoran
logam dimulai dari biji besi.
2. Jelaskan proses pembentukan
logam yang anda ketahui.
3. Sebutkan ada berapa macam
mesin perkakas.

More Related Content

What's hot (9)

Teknik permesinan
Teknik permesinanTeknik permesinan
Teknik permesinan
Alen Pepa
Ìý
Laporan Pratikum Proses Produksi 1
Laporan Pratikum Proses Produksi 1Laporan Pratikum Proses Produksi 1
Laporan Pratikum Proses Produksi 1
Arismon Saputra
Ìý
Laporan pratikum permesinan
Laporan pratikum permesinanLaporan pratikum permesinan
Laporan pratikum permesinan
naufaltahraj
Ìý
pemesinan konvensional
pemesinan konvensionalpemesinan konvensional
pemesinan konvensional
khusnul nurhidayati
Ìý
Tugas kelompok-makalah-mesin-bubut
Tugas kelompok-makalah-mesin-bubutTugas kelompok-makalah-mesin-bubut
Tugas kelompok-makalah-mesin-bubut
Rehan Fadel Mencari Persahabatan
Ìý
Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksiLaporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi
Mira Syafanurillah
Ìý
Tugas besar Integrasi Perancangan dan Proses Manufaktur
Tugas besar Integrasi Perancangan dan Proses ManufakturTugas besar Integrasi Perancangan dan Proses Manufaktur
Tugas besar Integrasi Perancangan dan Proses Manufaktur
Albertus Rianto
Ìý
Contoh laporan pratikum proses produksi
Contoh laporan pratikum proses produksi Contoh laporan pratikum proses produksi
Contoh laporan pratikum proses produksi
marsyah18009
Ìý
contoh laporan praktik kerja bangku
contoh laporan praktik kerja bangkucontoh laporan praktik kerja bangku
contoh laporan praktik kerja bangku
riska agnitias
Ìý
Teknik permesinan
Teknik permesinanTeknik permesinan
Teknik permesinan
Alen Pepa
Ìý
Laporan Pratikum Proses Produksi 1
Laporan Pratikum Proses Produksi 1Laporan Pratikum Proses Produksi 1
Laporan Pratikum Proses Produksi 1
Arismon Saputra
Ìý
Laporan pratikum permesinan
Laporan pratikum permesinanLaporan pratikum permesinan
Laporan pratikum permesinan
naufaltahraj
Ìý
Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksiLaporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi
Mira Syafanurillah
Ìý
Tugas besar Integrasi Perancangan dan Proses Manufaktur
Tugas besar Integrasi Perancangan dan Proses ManufakturTugas besar Integrasi Perancangan dan Proses Manufaktur
Tugas besar Integrasi Perancangan dan Proses Manufaktur
Albertus Rianto
Ìý
Contoh laporan pratikum proses produksi
Contoh laporan pratikum proses produksi Contoh laporan pratikum proses produksi
Contoh laporan pratikum proses produksi
marsyah18009
Ìý
contoh laporan praktik kerja bangku
contoh laporan praktik kerja bangkucontoh laporan praktik kerja bangku
contoh laporan praktik kerja bangku
riska agnitias
Ìý

Similar to Bab 2-proses-pembentukan-logam (20)

2.2 Mesin Frais
2.2 Mesin Frais2.2 Mesin Frais
2.2 Mesin Frais
Amrih Prayogo
Ìý
Bab ii ANALISA PENGARUH PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASAR...
Bab ii ANALISA PENGARUH  PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASAR...Bab ii ANALISA PENGARUH  PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASAR...
Bab ii ANALISA PENGARUH PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASAR...
bram santo
Ìý
TUGAS BESAR INTEGRASI PERANCANGAN & PROSES MANUFAKTUR
TUGAS BESAR  INTEGRASI PERANCANGAN & PROSES MANUFAKTURTUGAS BESAR  INTEGRASI PERANCANGAN & PROSES MANUFAKTUR
TUGAS BESAR INTEGRASI PERANCANGAN & PROSES MANUFAKTUR
Albertus Rianto
Ìý
Laporan setria
Laporan setriaLaporan setria
Laporan setria
Setria Tuyull
Ìý
contoh ppt Invesment Casting pada Industri
contoh ppt Invesment Casting pada Industricontoh ppt Invesment Casting pada Industri
contoh ppt Invesment Casting pada Industri
RafqiAidil
Ìý
Mesin_Bor.pptx
Mesin_Bor.pptxMesin_Bor.pptx
Mesin_Bor.pptx
DanielHarianja2
Ìý
ºÝºÝߣ teknologi pembuatan
ºÝºÝߣ  teknologi pembuatanºÝºÝߣ  teknologi pembuatan
ºÝºÝߣ teknologi pembuatan
Nurul Zafina
Ìý
2 -pembentukan_logam
2  -pembentukan_logam2  -pembentukan_logam
2 -pembentukan_logam
Ade Putra
Ìý
2 -pembentukan_logam
2  -pembentukan_logam2  -pembentukan_logam
2 -pembentukan_logam
Ade Putra
Ìý
Presentasi Teknik Pengecoran pada Proses Produksi.pptx
Presentasi Teknik Pengecoran pada Proses Produksi.pptxPresentasi Teknik Pengecoran pada Proses Produksi.pptx
Presentasi Teknik Pengecoran pada Proses Produksi.pptx
EssyKarundeng
Ìý
2 - Pembentukan Logam salah satu mapel produktif.ppt
2 - Pembentukan Logam salah satu mapel produktif.ppt2 - Pembentukan Logam salah satu mapel produktif.ppt
2 - Pembentukan Logam salah satu mapel produktif.ppt
AnonymousIn0qusC
Ìý
39113
3911339113
39113
Wifqon Aidi
Ìý
Pertemuan 2.ppt
Pertemuan 2.pptPertemuan 2.ppt
Pertemuan 2.ppt
ssuserb0558b1
Ìý
Pendahuluan Proses Manufaktur Pembelajaran
Pendahuluan Proses Manufaktur PembelajaranPendahuluan Proses Manufaktur Pembelajaran
Pendahuluan Proses Manufaktur Pembelajaran
Alvian62
Ìý
Makalah teknik kerja bangku dan pelat
Makalah teknik kerja bangku dan pelatMakalah teknik kerja bangku dan pelat
Makalah teknik kerja bangku dan pelat
Mask Black
Ìý
TM 7-teknik-manufaktur.pdf
TM 7-teknik-manufaktur.pdfTM 7-teknik-manufaktur.pdf
TM 7-teknik-manufaktur.pdf
DedenNurAlam
Ìý
Proses Pembentukan_PPT_Kelompok 10..pptx
Proses Pembentukan_PPT_Kelompok 10..pptxProses Pembentukan_PPT_Kelompok 10..pptx
Proses Pembentukan_PPT_Kelompok 10..pptx
fighterthekingof428
Ìý
Kel 4 Mesin Bor.pptx
Kel 4 Mesin Bor.pptxKel 4 Mesin Bor.pptx
Kel 4 Mesin Bor.pptx
NouvalRafird1
Ìý
Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan Logam
Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan LogamProses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan Logam
Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan Logam
EssyKarundeng
Ìý
Proses manufaktur
Proses manufakturProses manufaktur
Proses manufaktur
TryanaSihombing
Ìý
2.2 Mesin Frais
2.2 Mesin Frais2.2 Mesin Frais
2.2 Mesin Frais
Amrih Prayogo
Ìý
Bab ii ANALISA PENGARUH PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASAR...
Bab ii ANALISA PENGARUH  PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASAR...Bab ii ANALISA PENGARUH  PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASAR...
Bab ii ANALISA PENGARUH PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASAR...
bram santo
Ìý
TUGAS BESAR INTEGRASI PERANCANGAN & PROSES MANUFAKTUR
TUGAS BESAR  INTEGRASI PERANCANGAN & PROSES MANUFAKTURTUGAS BESAR  INTEGRASI PERANCANGAN & PROSES MANUFAKTUR
TUGAS BESAR INTEGRASI PERANCANGAN & PROSES MANUFAKTUR
Albertus Rianto
Ìý
Laporan setria
Laporan setriaLaporan setria
Laporan setria
Setria Tuyull
Ìý
contoh ppt Invesment Casting pada Industri
contoh ppt Invesment Casting pada Industricontoh ppt Invesment Casting pada Industri
contoh ppt Invesment Casting pada Industri
RafqiAidil
Ìý
ºÝºÝߣ teknologi pembuatan
ºÝºÝߣ  teknologi pembuatanºÝºÝߣ  teknologi pembuatan
ºÝºÝߣ teknologi pembuatan
Nurul Zafina
Ìý
2 -pembentukan_logam
2  -pembentukan_logam2  -pembentukan_logam
2 -pembentukan_logam
Ade Putra
Ìý
2 -pembentukan_logam
2  -pembentukan_logam2  -pembentukan_logam
2 -pembentukan_logam
Ade Putra
Ìý
Presentasi Teknik Pengecoran pada Proses Produksi.pptx
Presentasi Teknik Pengecoran pada Proses Produksi.pptxPresentasi Teknik Pengecoran pada Proses Produksi.pptx
Presentasi Teknik Pengecoran pada Proses Produksi.pptx
EssyKarundeng
Ìý
2 - Pembentukan Logam salah satu mapel produktif.ppt
2 - Pembentukan Logam salah satu mapel produktif.ppt2 - Pembentukan Logam salah satu mapel produktif.ppt
2 - Pembentukan Logam salah satu mapel produktif.ppt
AnonymousIn0qusC
Ìý
Pertemuan 2.ppt
Pertemuan 2.pptPertemuan 2.ppt
Pertemuan 2.ppt
ssuserb0558b1
Ìý
Pendahuluan Proses Manufaktur Pembelajaran
Pendahuluan Proses Manufaktur PembelajaranPendahuluan Proses Manufaktur Pembelajaran
Pendahuluan Proses Manufaktur Pembelajaran
Alvian62
Ìý
Makalah teknik kerja bangku dan pelat
Makalah teknik kerja bangku dan pelatMakalah teknik kerja bangku dan pelat
Makalah teknik kerja bangku dan pelat
Mask Black
Ìý
TM 7-teknik-manufaktur.pdf
TM 7-teknik-manufaktur.pdfTM 7-teknik-manufaktur.pdf
TM 7-teknik-manufaktur.pdf
DedenNurAlam
Ìý
Proses Pembentukan_PPT_Kelompok 10..pptx
Proses Pembentukan_PPT_Kelompok 10..pptxProses Pembentukan_PPT_Kelompok 10..pptx
Proses Pembentukan_PPT_Kelompok 10..pptx
fighterthekingof428
Ìý
Kel 4 Mesin Bor.pptx
Kel 4 Mesin Bor.pptxKel 4 Mesin Bor.pptx
Kel 4 Mesin Bor.pptx
NouvalRafird1
Ìý
Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan Logam
Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan LogamProses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan Logam
Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan Logam
EssyKarundeng
Ìý

Bab 2-proses-pembentukan-logam

  • 1. Teknik Ototronik Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 19 BAB 2 PROSES-PROSES DASAR PEMBENTUKAN LOGAM Benda benda dari logam yang sering kita lihat tidaklah ditemukan dalam bentuknya seperti itu, akan tetapi sudah mengalami proses pembentukan. Pada mulanya logam logam tersebut ditemukan di alam dalam bentuk biji-biji logam yang ditambang, selanjutnya di olah dan dipisahkan dari kandungan lain untuk didapatkan logam yang diinginkan, kemudian diproduksi dalam bentuk benda setengah jadi maupun benda jadi. Pada kebanyakan benda-benda jadi yang kita lihat sudah melalui beberapa tahapan pekerjaan pembentukan logam. Gambar 2.1 Cotoh berbagai benda kerja 2.1 Proses Pengecoran Didalam teknik pembentukan logam untuk mendapatkan benda kerja yang diinginkan dengan cara pengecoran dilakukan dengan mengikuti proses-proses secara umum yang akan dijelaskan pada uraian dibawah ini. Akan tetapi kebanyakan benda kerja hasil pengecoran masih membutuhkan pekerjaan pekerjaan lanjutan. Gambar 2.2 Contoh benda kerja 2.1.1 Proses Peleburan Proses peleburan adalah proses pencairan logam baik dari biji-biji logam maupun benda logam setengah jadi, dari bentuk padat menjadi bentuk cair agar mudah untuk dituang kedalam cetakan. Proses ini dilakukan dengan memanaskan logam tersebut dengan temperatur sesuai temperatur cair dari masing-masing logam yang akan dicor atau dituang kedalam cetakan, hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan dapur tinggi atau tungku-tungku pengecoran. Gambar 2.3 Contoh tungku peleburan
  • 2. Teknik Ototronik Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)20 2.1.2 Pembuatan Cetakan Untuk membentuk logam sesuai dengan bentuk yang diinginkan dengan cara dicor atau dituang diperlukan cetakan. Dalam pembuatan cetakan diperlukan beberapa langkah pekerjaan sebagai berikutnya: 2.1.2.1 Pembuatan Model Model adalah benda tiruan yang dibuat menyerupai benda aslinya, sebagai tiruan yang dibuat dari bahan-bahan yang mudah dibentuk dan tidak mudah berubah bentuk, sesuai dengan ukuran yang ada pada gambar kerja. Biasanya dibuat dari bahan kayu atau bahan-bahan lain. Fungsi dari model ini digunakan pada saat membuat cetakan dari pasir cetak. Gambar 2.4 Penuangan dalam cetakan 2.1.2.2 Pembuatan Inti Inti dibuat manakala benda jadi yang diinginkan mempunyai rongga di dalamnya. Inti biasanya dibuat dari bahan yang mudah dihancurkan, sehingga mudah dalam proses mengeluarkan pada saat selesai proses pengecoran. Inti ini sifatnya hanya sekali pakai, sehingga akan selalu dibuat inti baru manakala akan dilakukan pengecoran benda kerja yang berongga. Gambar 2.5 Pembuatan inti 2.1.2.3 Pembuatan Cetakan Berdasarkan dari model dan inti yang ada dibuatlah cetakan. Cetakan sekali pakai biasanya dibuat dari pasir cetak, sedangkan cetakan yang dipakai berulang-ulang biasanya terbuat dari logam yang mempunyai titik lebur lebih tinggi daripada logam- logam yang akan dicor atau di tuang, sehingga cetakan tidak ikut lebur dan tidak cepat rusak. Gambar 2.6 Pemasangan cetakan
  • 3. Teknik Ototronik Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 21 2.1.3 Proses pengecoran Setelah logam sudah cair dan cetakan sudah disiapkan, maka proses selanjutnya adalah pengecoran, yaitu penuangan bahan logam cair ke dalam cetakan. Logam dalam bentuk cair dituangkan kedalam cetakan melalui lubang pengisian, selanjutnya didinginkan. Setelah dingin cetakan dibuka atau dihancurkan maka benda kerja sudah jadi siap untuk dikerjakan lebih lanjut yang merupakan pekerjaan lanjutan. Gambar 2.7 Proses pengecoran 2.2 Proses Pembentukan Untuk mendapatkan benda kerja yang diinginkan tidak cukup hanya dengan proses pengecoran, akan tetapi diperlukan beberapa pekerjaan tambahan, sehingga benda kerja dapat betul-betul sesuai dengan yang diinginkan baik dari sisi bentuk maupun ketepatan ukuran sesuai dengan perencanaan dalam gambar kerja. Adapun teknik-teknik pembentukan logam dapat dilaksanakan sebagai berikut: Gambar 2.8 Benda kerja yang sudah di finishing 2.2.1 Teknik Tempa dan Press Teknik pembentukan dengan sistim tempa adalah teknik pembentukan yang mengandalkan pukulan. Benda kerja yang biasanya merupakan benda setengah jadi dan kebanyakan dari jenis logam lunak, dipukul atau ditempa dengan menggunakan palu tempa untuk membuat bentuk benda kerja sesuai dengan yang diinginkan. Teknik ini dapat dilakuakan dengan menggunakan sistim panas yaitu benda kerja dipanaskan dulu tetapi tidak sampai pada titik cair atau dengan sisitim dingin yang berarti banda kerja tidak perlu dipanaskan, biasanya untuk logam-logam yang lunak. Gambar 2.9 Contoh mesin press
  • 4. Teknik Ototronik Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)22 Teknik pembentukan dengan menggunakan teknologi pres sebetulnya hampir sama dengan teknik tempa, akan tetapi teknik ini mengandalkan tekanan. Benda kerja setengah jadi dipres dalam cetakan dengan tekanan yang tinggi sehingga menjadi bentuk sesuai dengan cetakan yang digunakan. Cetakan yang digunakan harus mempunyai kekuatan dan kekerasan yang sangat tinggi melampaui benda kerja yang dipres agar cetakan tidak cepat rusak dan didapatkan benda kerja yang baik. 2.2.2 Teknik Tekuk Teknik pembentukan logam dengan sistim tekuk ini lebih banyak dipakai untuk benda kerja yang tidak terlalu tebal, biasanya teknik ini dipakai untuk membuat bentuk- bentuk dari bahan plat yang kebanyakan dipadukan dengan teknik sambung. Gambar 2.10 Proses penekukan 2.2.3 Teknik Potong Teknik potong yang dimaksud dalam pembentukan logam ada dua yaitu teknik potong dan kikis. Teknik potong biasanya dilakukan dengan gunting, mesin potong maupun dengan gergaji, akan tetapi dalam pembentulan logam lebih banyak dilakukan dengan teknik potong kikis menggunakan mesin-mesin perkakas. Gambar 2.11 Mesin potong laser 2.3 Proses Mesin Perkakas Mesin-mesin perkakas digunakan dalam teknik pembentukan logam dengan sistim potong kikis. Untuk pekerjaan potong kikis tersebut mesin perkakas dibedakan menjadi beberapa antara lain: mesin skrap, mesin frais, mesin bubut, mesin bor dan mesin gerinda. Hal ini disesuaikan dengan kegunaan dari mesin-mesin tersebut. 2.3.1 Mesin Skrap Mesin skrap adalah jenis mesin potong kikis yang menggunakan prinsip gerak aksial maju dan mundur. Gerakan maju dan mundur lengan mesin skrap digunakan untuk memegang pahat potong sehingga
  • 5. Teknik Ototronik Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 23 dapat mengikis permukaan benda kerja yang sudah dipasang pada meja kerja mesin skrap. Pengikisan benda kerja biasanya dilakukan pada langkah maju saja. Mesin skrap ini digunakan untuk pekarjaan alur lurus, baik itu alur memanjang maupun alur untuk pasak pengunci, pembuatan roda gigi lurus. Dan juga digunakan untuk pekerjaan perataan dan pengikisan permukaan datar. Gambar 2.12 Mesin skrap Gambar 2.13 Mesin skrap 2.3.2 Mesin Frais Mesin frais adalah jenis mesin potong kikis yang menggunakan prinsip gerak putar. Pahat atau pisau potong berputar untuk mengikis benda kerja. Mesin frais ada dua macam yaitu mesin frais vertikal dan mesin frais horisontal. Mesin frais digunakan untuk pekerjaan pembuatan roda-roda gigi, alur-alur atau melobangi benda kerja dengan bentuk lobang yang silindris maupun tidak silindris. Gambar 2.14 Mesin frais vertikal & horisontal Gambar 2.15 Mesin frais vertikal
  • 6. Teknik Ototronik Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)24 2.3.3 Mesin Bubut Mesin bubut adalah jenis mesin potong kikis yang menggunakan prinsip gerak putar. Pada mesin bubut yang berputar adalah benda kerja. Pahat atau pisau potong diam untuk mengikis benda kerja. Mesin bubut digunakan untuk membuat benda kerja dalam bentuk silindris, kerucut dan juga lobang silindris serta alur radial. Gambar 2.16 Mesin bubut besar Gambar 2.17 Mesin bubut simpel 2.3.4 Mesin Bor Mesin bor adalah jenis mesin potong kikis yang menggunakan prinsip gerak putar. Pahat atau pisau potong berputar untuk mengikis benda kerja. Mesin bor ini yang biasa kita kenal ada dua macam yaitu mesin bor tangan dan mesin bor duduk. Mesin bor tangan biasa digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan dilapangan yang tidak memungkinkan menggunakan bor duduk, sifat dari mesin bor tangan ini adalah portable. Kegunaan dari mesin bor adalah untuk membuat lobang silindris dan simetris dengan diameter terbatas atau tidak terlalu besar. Gambar 2.18 Mesin bor duduk Gambar 2.19 Mesin bor tangan 2.3.5 Mesin Gerinda Mesin gerinda adalah jenis mesin potong kikis yang menggunakan prinsip gerak putar. Batu gerinda berputar untuk mengikis benda kerja. Mesin gerinda secara umum ada tiga macam yaitu: Gerinda tangan, gerinda duduk, dan gerinda khusus. Gerinda tangan digunakan untuk mingikis benda kerja yang membutuhkan sistim yang portable,
  • 7. Teknik Ototronik Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 25 contoh mengikis dan meratakan kampuh las. Gerinda duduk biasa dipakai untuk keperluan perataan benda kerja da pengasahan pahat bubut ataupun mata bor. Gerinda khusus dibuat sesuai dengan kekhususannya, contoh gerinda katup, gerinda kepala silinder, gerinda mata bor dan lain sebagainya. Kegunaan mesin gerinda pada dasarnya adalah untuk mengikis permukaan dengan tingkat kehalusan permukaan yang paling tinggi dibandingkan mesin perkakas yang lain. Gambar 2.20 Mesin gerinda universal Gambar 2.21 Mesin gerinda poros engkol 2.4 Mesin CNC. Mesin-mesin CNC (computer numerical control) pada dasarnya adalah mesin-mesin perkakas yang sudah di modernisasi dengan memanfaatkan komputer sebagai kontrol sehingga dapat diprogram untuk dijalankan secara otomatis. Operator tinggal memasukan prorgam melalui komputer yang berisi kode-kode angka setelah itu mesin dijalankan secara otomatis oleh komputer yang sudah diprogram. Mesin CNC ini sangat cocok untuk produksi benda kerja secara massal, sehingga didapatkan keragaman hasil benda kerja. Gambar 2.22 Mesin CNC Drilling & Milling Gambar 2.23 Mesin CNC Lathe
  • 8. Teknik Ototronik Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)26 2.5. Latihan Soal 1. Jelaskan proses pengecoran logam dimulai dari biji besi. 2. Jelaskan proses pembentukan logam yang anda ketahui. 3. Sebutkan ada berapa macam mesin perkakas.