際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
BAB 5 Faktor Produksi Bawaan dan
Teori Heckscher Ohlin
5.1 Pendahuluan
Di bab ini, kita memperluas model perdagangan ke dua arah penting.
 Pertama, Kita telah melihat pada bab-bab sebelumnya bahwa perbedaan harga komoditas relatif antara dua
negara adalah bukti keunggulan komparatif mereka dan membentuk ladasan untuk perdagangan yang saling
menguntungkan.
 Kedua, Untuk memperluas model Perdagangan kita adalah dengan menganalisis pengaruh perdagangan
international terhadap pendapatan dari faktor produksi di kedua negara yang terlihat perdagangan. Artinya, kita
ingin menguji pengaruh perdagangan International terhadap pendapatan tenaga kerja dan perbedaan
pendapatan international.
5.2 Asumsi Teori
Teori Hackscher Ohlin didasarkan pada sejumlah asumsi dengan tujuan menyederhanakan
(sebagian dibuat hanya secara impsit oleh Hackscher dan Ohlin). Dibandingkan menjelaskan setiap
asumsi sepanjang pembahasan seperti yang diperlukan dalam analisis, maka akan sangat masuk akal
dan lebih nyaman untuk menyajikan mereka bersama-sama dan menjelaskan maknanya pada saat
ini. Hal ini tidak hanya memungkinkan kita untuk melihat teori yang akan disajikan dalam perspektif
yang lebih baik, tetapi juga akan membuat presentasi lebih lancar dan lebih langsung pada intinya.
Untuk membuat teori lebih realistis. Kita akan menyederhanakan asumsi-asumsi ini dalam bab
berikutnya dan menguji pengaruh penyederhanaan tersebut pada kesimpulan yang dicapai.
5.2A ASUMSI
Teori Heckscher Ohlin didasarkan pada asumsi sebagai berikut :
1. Ada 2 negara (Negara 1 dan 2) 2 komoditas (komoditas X dan komoditas Y) dan 2 faktor produksi (tenaga kerja dan modal).
2. Kedua negara menggunakan teknologi yang sama dalam produksi.
3. Komoditas X adalah padat karya, dan komoditas Y adalah padat modal di kedua negara.
4. Kedua komoditas yang diproduksi diukur dalam skala hasil konstan.
5. Ada spesialisasi tidak menyeluruh dalam produksi dikedua negara
6. Selera yang sama dikedua negara.
7. Ada persaingan sempurna dikedua komoditas dan pasar faktor produksi di kedua negara.
8. Ada mobilitas faktor yang sempurna didalam setiap negara, tetapi tidak ada mobilitas faktor produksi secara international.
9. Tidak ada biaya transportasi, tarif, atau penghalang lain untuk arus bebas perdagangan international
10. Semua sumber daya sepenuhnya digunakan di kedua negara.
11. Perdagangan international antara 2 negara seimbang.
Dalam dunia dua komoditas (X dan Y) dan dua faktor (tenaga kerja dan modal). kita mengatakan
bahwa komoditas Y adalah padat modaI-tenaga kerja (K/L) yang digunakan dalam produk X,Misalnya jika
dua unit modal (2k) dan dua unit tenaga kerja (2L) yang dibutuhkan untuk memproduksi satu untuk
komunitas Y. Rasio modal tenaga kerja adalah satu. Artinya, 2/2 dalam produksi Y, jika pada waktu yang
sama 1K dan 4L. dibutuhkan untuk memproduksi satu unit X. K/L =1/4 untuk komoditas X Karena K/L = 1
untuk Y dan K/L : 1/4 untuk X,kita mengatakan bahwa Y adalah K Intensif dan X adalah L intensif.
5.3 Intensitas Faktor Produksi, Kelimpahan Faktor
Produksi dan Bentuk Garis Batas Produksi
5.3A Intensitas Faktor Produksi
 Menurut definisi dalam hal unit fisik, negara 2 memiliki modal yang berlimpah jika rasio dari jumlah total
modal dengan jumlah total tenaga kerja (TK/TL) tersedia di negara 2 lebih besar dari pada di negara 1 (yaitu
jika TK/TL untuk negara 2 melebihi TK/TL untuk negara 1).
 Menurut definisi dari segi harga faktor produksi, negara 2 merupakan negara dengan modal yang
berlimpah jika rasio harga sewa modal dengan harga waktu kerja (PK/PL ) lebih rendah di negara 2
dibandingkan negara 1 (yaitu jika PK/PL di negara 2 lehih kecil dari PK/PL di negara 1).
5.3B Kelimpahan Faktor Produksi
Karena negara 2 adalah negara K-berlimpah dan komoditasY adalah komoditas K-intensif, Negara 2 dapat
menghasilkan relatif lebih banyak komoditas Y dari negara 1. Dari sisi lain, karena negara 1 adalah negara dengan L-
berlimpah dan komoditas X adalah komoditas L-intensif, negara 1 dapat menghasilkan relatif lebih banyak komoditas X
dari pada negara 2. Ini memberikan garis batas produksi untuk Negara 1 yang relatif datar dan lebih lebar dari garis
batas produksi negara 2 (jika kita mengukur X sepanjang sumbu Horizontal).
5.3C Kelimpahan Faktor Produksi dan Bentuk Garis Batas Produksi
Pada gambar dibawah kita telah meletakan garis batas produksi negara 1 dan negara 2 pada satu bidang sumbu grafik, yang
sama ( ini adalah batas produksi yang sama dengan yang diperlihatkan).
Pembagian sumber daya bawaan dunia yaitu terdiri atas modal, tenaga kerja terampil, dan tenaga
kerja tidak terampil di negara dan wilayah pada tahun 1993, Tabel tersebut memperlihatkan bahwa Amerika
Serikat memiliki 20,8% modal dunia, 19,4% pekerja terampil dan 2,6 % pekerja tidak terampil dunia. Jumlah ini
merupakan 5,6% jumlah sumber daya dunia dalam faktor-faktor produksi tersebut. Karena AS mempunyai
jumlah bagian relatif modal dan tenaga kerja yang terampil lebih besar dari masing-masing 20,8% dan 19,4%
dibandingkan dengan 5,6% sumber daya dunia yang terdiri atas gabungan modal, tenaga kerja terampil dan
tenaga kerja tidak terampil, kita bisa katakan bahwa AS memiliki keunggulan komperatif dalam komoditas
yang bersifat modal intensif , tenaga kerja terampil yang intensif, dan kelemahan komperatif pada komoditas
yang intensif dalam tenaga kerja tidak terampil, situasi ini sama dengan negara-negara Industri lain.
Studi Kasus
Sumber daya bawaan Relatif dan berbagai Negara dan Wilayah
5.4 Faktor Bawaan dan Teori Heckscher Ohlin
Kita hanya akan membahas pada penelitian Ohlin karena di dalamnya sudah mencakup
penelitian Heckscher dan lebih banyak lagi. Namun, karena esensi dari model ini pertama kali
diperkenalkan oleh Heckscher, maka penghargaan diberikan kepadanya dengan memberi nama teori ini
sebagai teori Heckscher Ohlin. Ohlin berbagi (dengan James Meade) hadiah Nobel tahun 1977 di bidang
ekonomi untuk karyanya dalam perdagangan internasional.
Teori Heckscher Ohlin (Heckscher-OI1lirz/H-O theory) dapat dijelaskan secara singkat dalam
bentuk dua teori-teori H-O (yang berkaitan dengan dan prediksi pola perdagangan) dan teori
penyamaan harga faktor produksi (yang berkaitan dengan pengaruh perdagangan intenasional terhadap
harga faktor produksi).
5.4A Teorema Heckscher Ohlin
Dalam diskusi kita sebelumnya, ini berarti bahwa negara 1 akan mengekspor komoditas X karena
komoditas X adalah komoditas L-intensif (padat karya) dan L adalah faktor yang relatif berlimpah dan murah di negara
1. Disisi lain, negara 2 akan mengekspor komoditas Y karena komoditas Y adalah komoditas K-intensif (padat modal)
dan K adalah faktor yang relatif berlimpah dan murah di negara 2 (yaitu r/w lebih rendah di negara 2 dari pada di
negara 1). Dari semua kemungkinan alasan untuk perbedaan harga komoditas relatif dan keunggulan komparatif antar
negara, teori H-O mengisolasi perbedaan dalam kelimpahan faktor produksi relatif, atau faktor produksi bawaan antar
negara sebagai penyebab dasar atau penentu keunggulan.
Komparatif dan perdagangan intemasional. Untuk alasan ini, model H-O sering disebut sebagai faktor
produksi proporsi atau faktor produksi bawaan (factor-proportions or factor-endowment theary). Artinya, setiap
negara mengkhususkan diri dalam produksi dan ekspor komoditas yang intensif dalam faktor produksi yang relatif
berlimpah dan murah dan mengimpor komoditas yang intensif dalam faktor produksi yang relalif langka dan mahal.
Sifat ekuilibrium umum teori H-O dapat diviualisasikan dan dijelaskan dengan menggunakan gambar 5.3. Mulai dari sudut
kanan bawah diagram, kita melihat bahwa selera dan distribusi dalam kepemilikan faktor produksi (yaitu distribusi
pendapatan) bersama-sama menentukan permintaan untuk komoditas.
Pada gambar 5.3 menunjukkan dengan jelas bagaimana semua kekuatan ekonomi bersama-sama menentukan harga
komoditas akhir. Ini adalah apa yang dimaksud ketika kita mengatakan bahwa model H-O adalah model ekuilibrium umum.
5.4B Kerangka Ekuilibrium Umum Teori Heckscher-Ohlin
5.4C Ilustrasi Teori Heckscher-Ohlin
Teori H-O diilustrasikan dalam gambar 5.4. Panel kiri dari gambar menunjukkan garis batas produksi negara 1 dan negara 2,
seperti pada gambar 5.2. Sebagaimana ditunjukkan daIam bagian 5.3C, garis batas produksi negara 1 melengkung mendekati
sumbu X karena komoditas X adalah komoditas L-intensif, negara 1 adalah negara dengan L-berlimpah, dan kedua negara
menggunakan teknologi yang sama. Selain itu, karena kedua negara memiliki selera yang sama, mereka menghadapi kurva
indiferen yang sama. Kurva indiferen 1 (yang sama untuk kedua negara) bersinggungan dengan garis batas pruduksi negara 1 dititik
A dan garis batas produksi negara 2 dititik A. Kurva indiferen 1 adalah kurva indiferen tertinggi yang dapat dicapai negara 1 dan
negara 2 dalam isolasi, dan titik A dan A mewakili titik ekuilibrium mereka dalam produksi dan konsumsi pada kondisi tidak ada
perdagangan, perhatikan bahwa meskipun kita asumsikan bahwa kedua negara memiliki selera (kurva indiferen) yang identik
Titik singgung kurva indiferen 1 di titik A dan A mende鍖nisikan kondisi di mana perdagangan tidak ada, atau autarki,
ekuilibrium harga komuditas relatif PA di negara 1 dan PA. di negara 2 (lihat gambar). Karena PA < PA, negara 1 memiliki keunggulan
komparatif dalam komoditas X, dan negara 2 memiliki keunggulan komparatif dalam komoditas Y.
Lebih umum dari model H-O pada gambar 5.4. Studi kasus pada gambar 5.3 membahas pola keunggulan dan kelemahan
komparatif yang terungkap dan berhagai negara atau wilayah, sedangkan studi kasus pada gambar 5.4 mengidenti鍖kasi faktor
intensitas serta unggulan dan kelemahan komperatif sebagai industri di Amerika Serikat.
5.5 Penyeimbangan Harga Faktor Produksi dan Distribusi Pendapatan
Pada bagian ini, kita akan membahas mengenai teori penyeimbangan harga faktor produksi,
yang merupakan sebuah konsekuensi, karena rnengikuti Iangsung hasil teori H-O dan berlaku hanya
jika teori H-O berlaku. Paul Samuelson (peraih Nobel di bidang ekonomi pada tahun 1970) adalah tokoh
yang membuktikan teori penyeimbangan hargn faktor produksi (konsekuensi). Untuk alasan ini,
kadang- kadang teori ini disebut sebagai teurema Heckscher Ohlin Samuelson (teorema HOS).
5.5A Teorema Penyeimbangan Harga Faktor Produksi
Dimulai dengan asumsi yang diberikan di bagian 5.2A, kita dapat menyatakan teorema
penyeimbangan harga faktor produksi (factor price equalization theorem H-O-S theorem) sebagai
berikut. Perdagangan International akan membawa pememtaan dalam hasil relatif dan absolut untuk
faktor homogen di berbagai negara. Dengan demikian, perdagangan internasional adalah pengganti
mobilitas internasional dari faktor produksi.
5.5B Penyeimbangan Harga Faktor Produksi Relatif dan Absolut
Kita dapat menunjukkan dengan gra鍖k bahwa harga faktor produksi relatif diseimbangkan
kedudukannya melalui perdagangan kedua negara (jika semua asumsi bagian 5.2A berlaku).
Pada gambar 5.5, harga relatif tenaga kerja (w/r) diukur sepanjang sumbu horizontal, dan harga
komoditas relatif X (Px/Py) diukur sepanjang sumbu vertikal. Karena setiap negara beroperasi dibawah persaingan
sempurna dan menggunakan teknologi yang sama, ada hubungan satu-satu antara titik-titik w/r dam Px/Py,
artinya, masing-masing rasio w/r dikaitkan dengan rasio Px/Py tertentu.
Sementara dibagian sebelumnya kita meneliti efek dari perdagangan internasional pada perbedaan
harga faktor produksi antara negara-negara. Dibagian ini kita menganalisis pengaruh perdagangan
internasional terhadap harga faktor produksi relatif dan pendapatan disetiap negara. Kedua pertanyaan ini
tentu terkait tetapi mereka tidak sama.
Karena di negara-negara maju ( misalnya, Amerika
Serikat,Jerman,Jepang,Prancis,Inggris,Italia,Kanada) faktor modal relatif berlimpah ( seperti dalam Negara 2),
perdagangan Internasional cenderung mengurangi pendapatan rill tenaga kerja dan meningkatkan
pendapatan rilll pemilik modal. Inilah sebabnya mengapa serikat buruh di negara-negara maju umumnya
mendukung pembatasan perdagangan. Di sisi lain, di Negara-negara kurang maju (misalnya, India
Mesir,Korea,Meksiko), tenaga kerja adalah faktor produksi yang cukup berlimpah, dan perdagangan
Internasional akan meningkatkan pendapatan rill tenaga kerja dan mengurangi pendapatan rill pemilik
modal.
5.5C Pengaruh Perdagangan Terhadap Distribusi Pendapatan

More Related Content

Recently uploaded (14)

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGANTUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
jesikacantika46
Workshop Penyusunan Business Plan (Rencana Usaha)
Workshop Penyusunan Business Plan (Rencana Usaha)Workshop Penyusunan Business Plan (Rencana Usaha)
Workshop Penyusunan Business Plan (Rencana Usaha)
Tri Suwandi
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.pptPertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
CepiJuniarPrayoga1
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAHmateri panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
rusyanto22
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2) Deret Gradien.pptx
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2)  Deret Gradien.pptx5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2)  Deret Gradien.pptx
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2) Deret Gradien.pptx
RozyAhmad3
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptxBAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
jesikacantika46
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptxMSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
purbojadmiko2
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdfPanelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
AdhiRohadhi1
1. Investasi PASAR MODAL & MANAJEMEN PORTOFOLIO
1. Investasi PASAR MODAL & MANAJEMEN PORTOFOLIO1. Investasi PASAR MODAL & MANAJEMEN PORTOFOLIO
1. Investasi PASAR MODAL & MANAJEMEN PORTOFOLIO
Ratnaningrum15
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdfPanelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
AdhiRohadhi1
1. Pengantar Analisis Informasi Keuangan.pdf
1. Pengantar Analisis Informasi Keuangan.pdf1. Pengantar Analisis Informasi Keuangan.pdf
1. Pengantar Analisis Informasi Keuangan.pdf
IkhsanKamil17
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdfELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO88
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptxPPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
yizreelbreemer2015
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
o200240021
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGANTUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
jesikacantika46
Workshop Penyusunan Business Plan (Rencana Usaha)
Workshop Penyusunan Business Plan (Rencana Usaha)Workshop Penyusunan Business Plan (Rencana Usaha)
Workshop Penyusunan Business Plan (Rencana Usaha)
Tri Suwandi
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.pptPertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
CepiJuniarPrayoga1
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAHmateri panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
rusyanto22
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2) Deret Gradien.pptx
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2)  Deret Gradien.pptx5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2)  Deret Gradien.pptx
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2) Deret Gradien.pptx
RozyAhmad3
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptxBAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
jesikacantika46
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptxMSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
purbojadmiko2
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdfPanelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
AdhiRohadhi1
1. Investasi PASAR MODAL & MANAJEMEN PORTOFOLIO
1. Investasi PASAR MODAL & MANAJEMEN PORTOFOLIO1. Investasi PASAR MODAL & MANAJEMEN PORTOFOLIO
1. Investasi PASAR MODAL & MANAJEMEN PORTOFOLIO
Ratnaningrum15
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdfPanelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
AdhiRohadhi1
1. Pengantar Analisis Informasi Keuangan.pdf
1. Pengantar Analisis Informasi Keuangan.pdf1. Pengantar Analisis Informasi Keuangan.pdf
1. Pengantar Analisis Informasi Keuangan.pdf
IkhsanKamil17
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdfELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO88
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptxPPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
yizreelbreemer2015
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
o200240021

Featured (20)

How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
ThinkNow
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
marketingartwork
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
Skeleton Technologies
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
Neil Kimberley
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
contently
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
Albert Qian
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Search Engine Journal
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
SpeakerHub
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
Clark Boyd
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
Tessa Mero
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Lily Ray
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
Rajiv Jayarajah, MAppComm, ACC
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
Christy Abraham Joy
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
Vit Horky
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
MindGenius
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
RachelPearson36
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Applitools
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
GetSmarter
ChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slidesChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slides
Alireza Esmikhani
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
ThinkNow
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
marketingartwork
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
Neil Kimberley
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
contently
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
Albert Qian
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Search Engine Journal
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
SpeakerHub
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
Clark Boyd
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
Tessa Mero
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Lily Ray
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
Vit Horky
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
MindGenius
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
RachelPearson36
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Applitools
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
GetSmarter

BAB-5-Faktor-Produksi-Bawaan-dan-Teori-Heckscher-Ohlin.pptx

  • 1. BAB 5 Faktor Produksi Bawaan dan Teori Heckscher Ohlin 5.1 Pendahuluan Di bab ini, kita memperluas model perdagangan ke dua arah penting. Pertama, Kita telah melihat pada bab-bab sebelumnya bahwa perbedaan harga komoditas relatif antara dua negara adalah bukti keunggulan komparatif mereka dan membentuk ladasan untuk perdagangan yang saling menguntungkan. Kedua, Untuk memperluas model Perdagangan kita adalah dengan menganalisis pengaruh perdagangan international terhadap pendapatan dari faktor produksi di kedua negara yang terlihat perdagangan. Artinya, kita ingin menguji pengaruh perdagangan International terhadap pendapatan tenaga kerja dan perbedaan pendapatan international.
  • 2. 5.2 Asumsi Teori Teori Hackscher Ohlin didasarkan pada sejumlah asumsi dengan tujuan menyederhanakan (sebagian dibuat hanya secara impsit oleh Hackscher dan Ohlin). Dibandingkan menjelaskan setiap asumsi sepanjang pembahasan seperti yang diperlukan dalam analisis, maka akan sangat masuk akal dan lebih nyaman untuk menyajikan mereka bersama-sama dan menjelaskan maknanya pada saat ini. Hal ini tidak hanya memungkinkan kita untuk melihat teori yang akan disajikan dalam perspektif yang lebih baik, tetapi juga akan membuat presentasi lebih lancar dan lebih langsung pada intinya. Untuk membuat teori lebih realistis. Kita akan menyederhanakan asumsi-asumsi ini dalam bab berikutnya dan menguji pengaruh penyederhanaan tersebut pada kesimpulan yang dicapai.
  • 3. 5.2A ASUMSI Teori Heckscher Ohlin didasarkan pada asumsi sebagai berikut : 1. Ada 2 negara (Negara 1 dan 2) 2 komoditas (komoditas X dan komoditas Y) dan 2 faktor produksi (tenaga kerja dan modal). 2. Kedua negara menggunakan teknologi yang sama dalam produksi. 3. Komoditas X adalah padat karya, dan komoditas Y adalah padat modal di kedua negara. 4. Kedua komoditas yang diproduksi diukur dalam skala hasil konstan. 5. Ada spesialisasi tidak menyeluruh dalam produksi dikedua negara 6. Selera yang sama dikedua negara. 7. Ada persaingan sempurna dikedua komoditas dan pasar faktor produksi di kedua negara. 8. Ada mobilitas faktor yang sempurna didalam setiap negara, tetapi tidak ada mobilitas faktor produksi secara international. 9. Tidak ada biaya transportasi, tarif, atau penghalang lain untuk arus bebas perdagangan international 10. Semua sumber daya sepenuhnya digunakan di kedua negara. 11. Perdagangan international antara 2 negara seimbang.
  • 4. Dalam dunia dua komoditas (X dan Y) dan dua faktor (tenaga kerja dan modal). kita mengatakan bahwa komoditas Y adalah padat modaI-tenaga kerja (K/L) yang digunakan dalam produk X,Misalnya jika dua unit modal (2k) dan dua unit tenaga kerja (2L) yang dibutuhkan untuk memproduksi satu untuk komunitas Y. Rasio modal tenaga kerja adalah satu. Artinya, 2/2 dalam produksi Y, jika pada waktu yang sama 1K dan 4L. dibutuhkan untuk memproduksi satu unit X. K/L =1/4 untuk komoditas X Karena K/L = 1 untuk Y dan K/L : 1/4 untuk X,kita mengatakan bahwa Y adalah K Intensif dan X adalah L intensif. 5.3 Intensitas Faktor Produksi, Kelimpahan Faktor Produksi dan Bentuk Garis Batas Produksi 5.3A Intensitas Faktor Produksi
  • 5. Menurut definisi dalam hal unit fisik, negara 2 memiliki modal yang berlimpah jika rasio dari jumlah total modal dengan jumlah total tenaga kerja (TK/TL) tersedia di negara 2 lebih besar dari pada di negara 1 (yaitu jika TK/TL untuk negara 2 melebihi TK/TL untuk negara 1). Menurut definisi dari segi harga faktor produksi, negara 2 merupakan negara dengan modal yang berlimpah jika rasio harga sewa modal dengan harga waktu kerja (PK/PL ) lebih rendah di negara 2 dibandingkan negara 1 (yaitu jika PK/PL di negara 2 lehih kecil dari PK/PL di negara 1). 5.3B Kelimpahan Faktor Produksi
  • 6. Karena negara 2 adalah negara K-berlimpah dan komoditasY adalah komoditas K-intensif, Negara 2 dapat menghasilkan relatif lebih banyak komoditas Y dari negara 1. Dari sisi lain, karena negara 1 adalah negara dengan L- berlimpah dan komoditas X adalah komoditas L-intensif, negara 1 dapat menghasilkan relatif lebih banyak komoditas X dari pada negara 2. Ini memberikan garis batas produksi untuk Negara 1 yang relatif datar dan lebih lebar dari garis batas produksi negara 2 (jika kita mengukur X sepanjang sumbu Horizontal). 5.3C Kelimpahan Faktor Produksi dan Bentuk Garis Batas Produksi Pada gambar dibawah kita telah meletakan garis batas produksi negara 1 dan negara 2 pada satu bidang sumbu grafik, yang sama ( ini adalah batas produksi yang sama dengan yang diperlihatkan).
  • 7. Pembagian sumber daya bawaan dunia yaitu terdiri atas modal, tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja tidak terampil di negara dan wilayah pada tahun 1993, Tabel tersebut memperlihatkan bahwa Amerika Serikat memiliki 20,8% modal dunia, 19,4% pekerja terampil dan 2,6 % pekerja tidak terampil dunia. Jumlah ini merupakan 5,6% jumlah sumber daya dunia dalam faktor-faktor produksi tersebut. Karena AS mempunyai jumlah bagian relatif modal dan tenaga kerja yang terampil lebih besar dari masing-masing 20,8% dan 19,4% dibandingkan dengan 5,6% sumber daya dunia yang terdiri atas gabungan modal, tenaga kerja terampil dan tenaga kerja tidak terampil, kita bisa katakan bahwa AS memiliki keunggulan komperatif dalam komoditas yang bersifat modal intensif , tenaga kerja terampil yang intensif, dan kelemahan komperatif pada komoditas yang intensif dalam tenaga kerja tidak terampil, situasi ini sama dengan negara-negara Industri lain. Studi Kasus Sumber daya bawaan Relatif dan berbagai Negara dan Wilayah
  • 8. 5.4 Faktor Bawaan dan Teori Heckscher Ohlin Kita hanya akan membahas pada penelitian Ohlin karena di dalamnya sudah mencakup penelitian Heckscher dan lebih banyak lagi. Namun, karena esensi dari model ini pertama kali diperkenalkan oleh Heckscher, maka penghargaan diberikan kepadanya dengan memberi nama teori ini sebagai teori Heckscher Ohlin. Ohlin berbagi (dengan James Meade) hadiah Nobel tahun 1977 di bidang ekonomi untuk karyanya dalam perdagangan internasional. Teori Heckscher Ohlin (Heckscher-OI1lirz/H-O theory) dapat dijelaskan secara singkat dalam bentuk dua teori-teori H-O (yang berkaitan dengan dan prediksi pola perdagangan) dan teori penyamaan harga faktor produksi (yang berkaitan dengan pengaruh perdagangan intenasional terhadap harga faktor produksi).
  • 9. 5.4A Teorema Heckscher Ohlin Dalam diskusi kita sebelumnya, ini berarti bahwa negara 1 akan mengekspor komoditas X karena komoditas X adalah komoditas L-intensif (padat karya) dan L adalah faktor yang relatif berlimpah dan murah di negara 1. Disisi lain, negara 2 akan mengekspor komoditas Y karena komoditas Y adalah komoditas K-intensif (padat modal) dan K adalah faktor yang relatif berlimpah dan murah di negara 2 (yaitu r/w lebih rendah di negara 2 dari pada di negara 1). Dari semua kemungkinan alasan untuk perbedaan harga komoditas relatif dan keunggulan komparatif antar negara, teori H-O mengisolasi perbedaan dalam kelimpahan faktor produksi relatif, atau faktor produksi bawaan antar negara sebagai penyebab dasar atau penentu keunggulan. Komparatif dan perdagangan intemasional. Untuk alasan ini, model H-O sering disebut sebagai faktor produksi proporsi atau faktor produksi bawaan (factor-proportions or factor-endowment theary). Artinya, setiap negara mengkhususkan diri dalam produksi dan ekspor komoditas yang intensif dalam faktor produksi yang relatif berlimpah dan murah dan mengimpor komoditas yang intensif dalam faktor produksi yang relalif langka dan mahal.
  • 10. Sifat ekuilibrium umum teori H-O dapat diviualisasikan dan dijelaskan dengan menggunakan gambar 5.3. Mulai dari sudut kanan bawah diagram, kita melihat bahwa selera dan distribusi dalam kepemilikan faktor produksi (yaitu distribusi pendapatan) bersama-sama menentukan permintaan untuk komoditas. Pada gambar 5.3 menunjukkan dengan jelas bagaimana semua kekuatan ekonomi bersama-sama menentukan harga komoditas akhir. Ini adalah apa yang dimaksud ketika kita mengatakan bahwa model H-O adalah model ekuilibrium umum. 5.4B Kerangka Ekuilibrium Umum Teori Heckscher-Ohlin
  • 11. 5.4C Ilustrasi Teori Heckscher-Ohlin Teori H-O diilustrasikan dalam gambar 5.4. Panel kiri dari gambar menunjukkan garis batas produksi negara 1 dan negara 2, seperti pada gambar 5.2. Sebagaimana ditunjukkan daIam bagian 5.3C, garis batas produksi negara 1 melengkung mendekati sumbu X karena komoditas X adalah komoditas L-intensif, negara 1 adalah negara dengan L-berlimpah, dan kedua negara menggunakan teknologi yang sama. Selain itu, karena kedua negara memiliki selera yang sama, mereka menghadapi kurva indiferen yang sama. Kurva indiferen 1 (yang sama untuk kedua negara) bersinggungan dengan garis batas pruduksi negara 1 dititik A dan garis batas produksi negara 2 dititik A. Kurva indiferen 1 adalah kurva indiferen tertinggi yang dapat dicapai negara 1 dan negara 2 dalam isolasi, dan titik A dan A mewakili titik ekuilibrium mereka dalam produksi dan konsumsi pada kondisi tidak ada perdagangan, perhatikan bahwa meskipun kita asumsikan bahwa kedua negara memiliki selera (kurva indiferen) yang identik Titik singgung kurva indiferen 1 di titik A dan A mende鍖nisikan kondisi di mana perdagangan tidak ada, atau autarki, ekuilibrium harga komuditas relatif PA di negara 1 dan PA. di negara 2 (lihat gambar). Karena PA < PA, negara 1 memiliki keunggulan komparatif dalam komoditas X, dan negara 2 memiliki keunggulan komparatif dalam komoditas Y.
  • 12. Lebih umum dari model H-O pada gambar 5.4. Studi kasus pada gambar 5.3 membahas pola keunggulan dan kelemahan komparatif yang terungkap dan berhagai negara atau wilayah, sedangkan studi kasus pada gambar 5.4 mengidenti鍖kasi faktor intensitas serta unggulan dan kelemahan komperatif sebagai industri di Amerika Serikat.
  • 13. 5.5 Penyeimbangan Harga Faktor Produksi dan Distribusi Pendapatan Pada bagian ini, kita akan membahas mengenai teori penyeimbangan harga faktor produksi, yang merupakan sebuah konsekuensi, karena rnengikuti Iangsung hasil teori H-O dan berlaku hanya jika teori H-O berlaku. Paul Samuelson (peraih Nobel di bidang ekonomi pada tahun 1970) adalah tokoh yang membuktikan teori penyeimbangan hargn faktor produksi (konsekuensi). Untuk alasan ini, kadang- kadang teori ini disebut sebagai teurema Heckscher Ohlin Samuelson (teorema HOS). 5.5A Teorema Penyeimbangan Harga Faktor Produksi Dimulai dengan asumsi yang diberikan di bagian 5.2A, kita dapat menyatakan teorema penyeimbangan harga faktor produksi (factor price equalization theorem H-O-S theorem) sebagai berikut. Perdagangan International akan membawa pememtaan dalam hasil relatif dan absolut untuk faktor homogen di berbagai negara. Dengan demikian, perdagangan internasional adalah pengganti mobilitas internasional dari faktor produksi.
  • 14. 5.5B Penyeimbangan Harga Faktor Produksi Relatif dan Absolut Kita dapat menunjukkan dengan gra鍖k bahwa harga faktor produksi relatif diseimbangkan kedudukannya melalui perdagangan kedua negara (jika semua asumsi bagian 5.2A berlaku). Pada gambar 5.5, harga relatif tenaga kerja (w/r) diukur sepanjang sumbu horizontal, dan harga komoditas relatif X (Px/Py) diukur sepanjang sumbu vertikal. Karena setiap negara beroperasi dibawah persaingan sempurna dan menggunakan teknologi yang sama, ada hubungan satu-satu antara titik-titik w/r dam Px/Py, artinya, masing-masing rasio w/r dikaitkan dengan rasio Px/Py tertentu.
  • 15. Sementara dibagian sebelumnya kita meneliti efek dari perdagangan internasional pada perbedaan harga faktor produksi antara negara-negara. Dibagian ini kita menganalisis pengaruh perdagangan internasional terhadap harga faktor produksi relatif dan pendapatan disetiap negara. Kedua pertanyaan ini tentu terkait tetapi mereka tidak sama. Karena di negara-negara maju ( misalnya, Amerika Serikat,Jerman,Jepang,Prancis,Inggris,Italia,Kanada) faktor modal relatif berlimpah ( seperti dalam Negara 2), perdagangan Internasional cenderung mengurangi pendapatan rill tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan rilll pemilik modal. Inilah sebabnya mengapa serikat buruh di negara-negara maju umumnya mendukung pembatasan perdagangan. Di sisi lain, di Negara-negara kurang maju (misalnya, India Mesir,Korea,Meksiko), tenaga kerja adalah faktor produksi yang cukup berlimpah, dan perdagangan Internasional akan meningkatkan pendapatan rill tenaga kerja dan mengurangi pendapatan rill pemilik modal. 5.5C Pengaruh Perdagangan Terhadap Distribusi Pendapatan