Dokumen tersebut membahasikan amalan membaca Al-Quran di kalangan pelajar sekolah agama di Brunei. Ia menjelaskan komitmen kerajaan Brunei untuk menjadikan negara sebagai 'Negara Zikir' dengan mengagungkan Allah melalui pembacaan Al-Quran dan zikir. Dokumen ini juga menyoroti pentingnya peranan guru dan ibu bapa dalam memupuk minat pelajar terhadap pembacaan Al-Quran."
Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam yang menjadi pedoman hidup bagi manusia. Ia memuat petunjuk untuk menyelesaikan segala persoalan kehidupan dan menjadi sumber hidayah spiritual hingga akhir zaman.
Membangun rahmatan lil alamin berparas kenabianTaufan Iswandi
油
Makalah ini membahas tentang membangun kedamaian dengan melaksanakan syariat Islam yang harus mencontoh teladan Nabi Muhammad SAW. Syariat Islam dijelaskan sebagai aturan-aturan Ilahi untuk mengatur umat manusia agar mencapai kemuliaan di dunia dan akhirat. Iman dan amal shaleh dijelaskan sebagai kekuatan utama yang membawa kemuliaan."
Ayat ini menegaskan kewajiban menuntut ilmu agama Islam sebagai salah satu cara berjihad. Allah menjelaskan bahwa tidak semua orang Muslim harus berangkat berperang, tetapi sebagian harus tinggal untuk menuntut ilmu agama dan mengajarkannya kepada kaum mereka. Ayat ini memberikan panduan bahwa menuntut ilmu agama setara dengan berjihad di medan perang.
Dokumen tersebut membahas tentang kemuliaan ilmu dan bagaimana menjaga ilmu. Dokumen tersebut menyatakan bahwa Allah akan meninggikan derajat orang-orang beriman yang memiliki ilmu, dan menuntut ilmu adalah jalan menuju surga. Dokumen tersebut juga memberikan beberapa kiat untuk menjaga ilmu, seperti senantiasa bersemangat dalam menuntut ilmu, mengamalkan ilmu yang telah dipelajari, dan mengulang-ulang
Dokumen tersebut membahas tiga peringkat penurunan Al-Quran, yaitu (1) dari Allah ke Luh Mahfuz, (2) dari Luh Mahfuz ke langit dunia, dan (3) secara berangsur-angsur selama 22-25 tahun dari langit ke Rasulullah saw. Dokumen ini juga menjelaskan hikmah dari penurunan Al-Quran secara bertahap.
Hadis ini menjelaskan tentang tiga tingkatan keimanan yaitu Islam, Iman, dan Ihsan. Islam didefinisikan sebagai menyatakan syahadat dan melaksanakan rukun-rukun Islam. Iman dijelaskan sebagai meyakini Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-Nya, hari kiamat, dan takdir Allah. Ihsan diartikan sebagai beribadah kepada Allah seolah-olah melihat-Nya, atau
Al quran dan assunnah panduan hidup oleh Ustazah Shahidah Sheikh AhmadMd Azmani Syah Ali
油
Dokumen tersebut membahas tentang asal usul manusia, tujuan kehidupan di dunia, akhirat, persiapan untuk kehidupan sesudah mati, rukun iman Islam yang meliputi syahadah dan kepercayaan terhadap Al Quran serta Nabi Muhammad, serta tujuan penurunan Al Quran dan pengutusan Nabi Muhammad.
Khutbah Idul Adha ini membahas dua hal penting yaitu ibadah haji dan ibadah qurban. Ibadah haji menanamkan nilai-nilai persamaan derajat manusia di hadapan Allah serta mengingatkan sejarah Nabi Ibrahim. Sedangkan ibadah qurban merupakan amalan yang paling dicintai Allah pada hari raya korban."
1. Dokumen tersebut membahas tentang akhlak kepada Nabi Muhammad SAW, termasuk pengertian akhlak, contoh-contoh akhlak Nabi, dan cara berakhlak kepadanya.
2. Juga dijelaskan cara Nabi memperbaiki akhlak manusia dengan menanamkan aqidah yang kuat dan memberikan teladan dalam berperilaku.
3. Beberapa hadis menjelaskan kewajiban beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.
Dokumen tersebut membahas tentang kewajiban menuntut ilmu bagi umat Islam sepanjang hayat, mulai dari masa kanak-kanak hingga menjelang ajal. Rosulullah menyamakan kedudukan orang yang menuntut ilmu dengan orang yang berjihad di jalan Allah. Imam Azzarnuzi menyebutkan salah satu penyebab ilmu tidak bermanfaat adalah kurangnya siswa untuk tawaduk kepada guru.
Aqidah kita mengandung enam rukun iman, yaitu: (1) iman kepada Allah sebagai pencipta dan penguasa alam semesta, (2) iman kepada malaikat, (3) iman kepada kitab-kitab suci, (4) iman kepada rasul-rasul, (5) iman kepada hari akhirat, dan (6) iman kepada takdir Allah. Buku ini menjelaskan rincian keenam rukun iman tersebut berdasarkan Al-
Buletin Jumat LAZNas Karyawan Muslim Chevron Pusat Edisi Juni 2015LAZNas Chevron
油
Dokumen tersebut membahas tentang bulan suci Ramadhan, termasuk definisi Ramadhan, dasar-dasar Islam, peristiwa penting pada masa Rasulullah SAW dan sejarah, serta tata cara berpuasa menurut Islam.
Dokumen tersebut membahas dalil-dalil yang mendukung perayaan Maulid Nabi. Beberapa poin utama yang disebutkan adalah bahwa merayakan hari kelahiran Nabi termasuk membesarkan dan memuliakan Nabi, bahwa memperingati Maulid dengan membaca kisah Nabi dan solawat merupakan perantara cinta kepada Nabi dan Allah, serta bahwa berdiri ketika dibacakan kisah kelahiran Nabi adalah sunah. D
Tiga kalimat:
1. Khutbah membahas perbedaan nikmat sementara seperti harta dan kekuasaan dengan nikmat yang abadi seperti iman.
2. Contoh Nabi Sulaiman dan Firaun yang sama-sama kaya tetapi berbeda sikap, menunjukkan pentingnya menjalani ujian dengan iman.
3. Umat Islam diseru untuk memperbaiki pandangan agar mengutamakan kepentingan agama daripada nafsu, serta berdakwah
Teks tersebut memberikan 15 petunjuk untuk menguatkan iman, di antaranya dengan mempelajari Al Qur'an, menjalankan syariat Allah, mempelajari kisah para nabi, berdoa, dzikir, mengikuti jalan yang lurus, dan menjalani pendidikan keagamaan.
Teks tersebut membahas sejarah turunnya Al-Quran kepada Nabi Muhammad. Al-Quran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad di Gua Hira pada malam senin tanggal 17 Ramadhan tahun ke-41 sejak kelahirannya. Al-Quran kemudian diturunkan secara bertahap dari Langit Maha Tinggi kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril selama 20-25 tahun.
Makalah ini membahas sumber ajaran agama Islam yaitu Al-Quran. Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad sebagai pedoman hidup. Al-Quran memuat ajaran-ajaran tentang akidah, ibadah, akhlak, hukum-hukum, kisah-kisah nabi, dan peringatan. Al-Quran berfungsi sebagai petunjuk, pemisah antara yang benar dan salah, serta obat bagi penyak
Ayat ini menegaskan kewajiban menuntut ilmu agama Islam sebagai salah satu cara berjihad. Allah menjelaskan bahwa tidak semua orang Muslim harus berangkat berperang, tetapi sebagian harus tinggal untuk menuntut ilmu agama dan mengajarkannya kepada kaum mereka. Ayat ini memberikan panduan bahwa menuntut ilmu agama setara dengan berjihad di medan perang.
Dokumen tersebut membahas tentang kemuliaan ilmu dan bagaimana menjaga ilmu. Dokumen tersebut menyatakan bahwa Allah akan meninggikan derajat orang-orang beriman yang memiliki ilmu, dan menuntut ilmu adalah jalan menuju surga. Dokumen tersebut juga memberikan beberapa kiat untuk menjaga ilmu, seperti senantiasa bersemangat dalam menuntut ilmu, mengamalkan ilmu yang telah dipelajari, dan mengulang-ulang
Dokumen tersebut membahas tiga peringkat penurunan Al-Quran, yaitu (1) dari Allah ke Luh Mahfuz, (2) dari Luh Mahfuz ke langit dunia, dan (3) secara berangsur-angsur selama 22-25 tahun dari langit ke Rasulullah saw. Dokumen ini juga menjelaskan hikmah dari penurunan Al-Quran secara bertahap.
Hadis ini menjelaskan tentang tiga tingkatan keimanan yaitu Islam, Iman, dan Ihsan. Islam didefinisikan sebagai menyatakan syahadat dan melaksanakan rukun-rukun Islam. Iman dijelaskan sebagai meyakini Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-Nya, hari kiamat, dan takdir Allah. Ihsan diartikan sebagai beribadah kepada Allah seolah-olah melihat-Nya, atau
Al quran dan assunnah panduan hidup oleh Ustazah Shahidah Sheikh AhmadMd Azmani Syah Ali
油
Dokumen tersebut membahas tentang asal usul manusia, tujuan kehidupan di dunia, akhirat, persiapan untuk kehidupan sesudah mati, rukun iman Islam yang meliputi syahadah dan kepercayaan terhadap Al Quran serta Nabi Muhammad, serta tujuan penurunan Al Quran dan pengutusan Nabi Muhammad.
Khutbah Idul Adha ini membahas dua hal penting yaitu ibadah haji dan ibadah qurban. Ibadah haji menanamkan nilai-nilai persamaan derajat manusia di hadapan Allah serta mengingatkan sejarah Nabi Ibrahim. Sedangkan ibadah qurban merupakan amalan yang paling dicintai Allah pada hari raya korban."
1. Dokumen tersebut membahas tentang akhlak kepada Nabi Muhammad SAW, termasuk pengertian akhlak, contoh-contoh akhlak Nabi, dan cara berakhlak kepadanya.
2. Juga dijelaskan cara Nabi memperbaiki akhlak manusia dengan menanamkan aqidah yang kuat dan memberikan teladan dalam berperilaku.
3. Beberapa hadis menjelaskan kewajiban beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.
Dokumen tersebut membahas tentang kewajiban menuntut ilmu bagi umat Islam sepanjang hayat, mulai dari masa kanak-kanak hingga menjelang ajal. Rosulullah menyamakan kedudukan orang yang menuntut ilmu dengan orang yang berjihad di jalan Allah. Imam Azzarnuzi menyebutkan salah satu penyebab ilmu tidak bermanfaat adalah kurangnya siswa untuk tawaduk kepada guru.
Aqidah kita mengandung enam rukun iman, yaitu: (1) iman kepada Allah sebagai pencipta dan penguasa alam semesta, (2) iman kepada malaikat, (3) iman kepada kitab-kitab suci, (4) iman kepada rasul-rasul, (5) iman kepada hari akhirat, dan (6) iman kepada takdir Allah. Buku ini menjelaskan rincian keenam rukun iman tersebut berdasarkan Al-
Buletin Jumat LAZNas Karyawan Muslim Chevron Pusat Edisi Juni 2015LAZNas Chevron
油
Dokumen tersebut membahas tentang bulan suci Ramadhan, termasuk definisi Ramadhan, dasar-dasar Islam, peristiwa penting pada masa Rasulullah SAW dan sejarah, serta tata cara berpuasa menurut Islam.
Dokumen tersebut membahas dalil-dalil yang mendukung perayaan Maulid Nabi. Beberapa poin utama yang disebutkan adalah bahwa merayakan hari kelahiran Nabi termasuk membesarkan dan memuliakan Nabi, bahwa memperingati Maulid dengan membaca kisah Nabi dan solawat merupakan perantara cinta kepada Nabi dan Allah, serta bahwa berdiri ketika dibacakan kisah kelahiran Nabi adalah sunah. D
Tiga kalimat:
1. Khutbah membahas perbedaan nikmat sementara seperti harta dan kekuasaan dengan nikmat yang abadi seperti iman.
2. Contoh Nabi Sulaiman dan Firaun yang sama-sama kaya tetapi berbeda sikap, menunjukkan pentingnya menjalani ujian dengan iman.
3. Umat Islam diseru untuk memperbaiki pandangan agar mengutamakan kepentingan agama daripada nafsu, serta berdakwah
Teks tersebut memberikan 15 petunjuk untuk menguatkan iman, di antaranya dengan mempelajari Al Qur'an, menjalankan syariat Allah, mempelajari kisah para nabi, berdoa, dzikir, mengikuti jalan yang lurus, dan menjalani pendidikan keagamaan.
Teks tersebut membahas sejarah turunnya Al-Quran kepada Nabi Muhammad. Al-Quran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad di Gua Hira pada malam senin tanggal 17 Ramadhan tahun ke-41 sejak kelahirannya. Al-Quran kemudian diturunkan secara bertahap dari Langit Maha Tinggi kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril selama 20-25 tahun.
Makalah ini membahas sumber ajaran agama Islam yaitu Al-Quran. Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad sebagai pedoman hidup. Al-Quran memuat ajaran-ajaran tentang akidah, ibadah, akhlak, hukum-hukum, kisah-kisah nabi, dan peringatan. Al-Quran berfungsi sebagai petunjuk, pemisah antara yang benar dan salah, serta obat bagi penyak
1. Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi semua makhluk dan melarang manusia berlaku sewenang-wenang terhadap makhluk lain. Proses kejadian manusia menurut Al-Quran meliputi perubahan dari nutfah menjadi alaqah, mudghah, dan izam sebelum menjadi manusia.
2. Pandangan Islam mendukung proses kehamilan dan kelahiran secara alami dari hubungan suami istri dalam pernikahan. Kasih sayang orang
1. Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi semua makhluk dan melarang manusia berlaku sewenang-wenang terhadap makhluk lain. Proses kejadian manusia menurut Al-Quran meliputi perubahan dari nutfah menjadi alaqah, mudghah, dan izam sebelum menjadi manusia.
2. Pandangan Islam mendukung proses kehamilan dan kelahiran secara alami sebagai cara untuk membentuk keluarga bahagia yang diikat kas
Makalah ini membahas tentang Al-Qur'an yang mencakup 3 poin utama:
1. Pengertian Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad.
2. Proses turunnya Al-Qur'an secara bertahap kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril.
3. Kodifikasi Al-Qur'an yang meliputi penghafalan dan penulisan Al-Qur'an secara keseluruhan.
Dokumen tersebut membahasakan motivasi internal individu dan pembangunan modal insan. Ia menjelaskan bahwa pembangunan modal insan adalah kunci utama dalam membangun masyarakat yang maju berdasarkan ajaran agama Islam. Dokumen ini juga mendefinisikan modal insan sebagai potensi manusia melalui akal, hati, dan jasmani untuk mengelola diri dan masyarakat. Motivasi internal seperti imbalan di akhirat dap
Makalah ini membahas tentang studi pendidikan Al-Quran. Pertama, membahas tujuan mempelajari studi Al-Quran seperti memahami isi Al-Quran, pedoman penafsiran, mempelajari cara mufassir, dan mempertahankan kesucian Al-Quran. Kedua, membahas sejarah pembukuan Al-Quran pada masa Nabi Muhammad, Abu Bakar, dan Utsman bin Affan. Ketiga, menjelaskan tujuan Al-Quran diturunk
Makalah ini membahas tentang konsep tazkiyatun nafs sebagai kurikulum pendidikan Islam. Ia menjelaskan pengertian tazkiyatun nafs, kurikulum pendidikan Islam, dan penerapan konsep tazkiyatun nafs dalam kurikulum tersebut. Tujuannya adalah menerapkan konsep penyucian jiwa sebagai bagian penting dalam pendidikan Islam."
Makalah ini membahas karakteristik dan kandungan Al-Qur'an serta metodologi penafsirannya. Isi kandungan Al-Qur'an meliputi akidah, ibadah, muamalah, akhlak, dan hukum. Metodologi penafsiran Al-Qur'an mencakup metode global, analisis, komparatif, dan tematik.
Pembacaan Al-Quran dalam Pendidikan Masa Kini: Satu Tinjauan Umum (Quran Reci...MuhammadZulaziziMohd
油
Al-Quran mempunyai pelbagai cabang ilmu pengajian. Antaranya ialah ilmu tafsir, ilmu tajwid, ilmu qiraat dan sebagainya. Pengajian tentang bacaan al-Quran adalah salah satu cabang penting dalam pendidikan al-Quran. Membaca al-Quran dengan betul, bermakna kita memelihara ketepatan wahyu Allah SWT. Maka, artikel ini akan membincangkan secara ringkas mengenai al-Quran sama ada dari segi konsep ataupun pengertiannya bagi menyatakan kemukjizatan dan kesempurnaannya. Kajian ini adalah berbentuk kualitatif dengan pengumpulan data berdasarkan kepada kajian kepustakaan. Hasil kajian mendapati, kemahiran, kepandaian dan ketetapan dalam pembacaan al-Quran perlu diketahui dengan baik mengikut sunnah sebenar. Akhirnya, pembacaan al-Quran dalam pendidikan hari ini turut didapati dan dijelaskan dalam kajian ini bagi menyatakan kepentingannya. Oleh sebab itulah, menjadi tanggungjawab setiap Muslim untuk menguasai bacaan al-Quran dan menjaga kesahihan bacaannya.
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya bertutur santun dalam Islam, terutama selama bulan suci Ramadhan.
2. Referensi utama yang digunakan adalah Al Quran dan hadis yang menganjurkan umat Islam untuk selalu berkata benar dan santun.
3. Bulan Ramadhan merupakan kesempatan untuk melatih diri bersikap sabar, tolong-menolong, dan bertutur santun.
Dokumen tersebut membahasakan tentang akhlak dalam kehidupan pelajar Muslim. Ia menjelaskan definisi akhlak menurut Imam Al-Ghazali dan beberapa ciri akhlak penting seperti wara', memelihara pandangan dan lidah, serta sifat pemalu."
Laporan ini membahas tiga amalan terbaik dalam pembangunan sosial menurut Islam: (1) berbuat baik kepada ibu bapa dengan menghormati dan menolong mereka, (2) bersedekah yang membawa pahala dan manfaat, (3) menziarahi yang dapat mengeratkan silaturahim. Laporan ini menjelaskan definisi, contoh, dan manfaat masing-masing amalan.
Dokumen tersebut membahasakan akhlak dalam kehidupan pelajar Muslim. Ia menjelaskan definisi akhlak menurut Imam Al-Ghazali, adab-adab menuntut ilmu, dan ciri-ciri akhlak seorang pelajar Muslim seperti bersifat warak, memelihara penglihatan dan lidah, serta bersifat pemalu dan lemah lembut.
1. (AMALAN PEMBACAAN AL-QURAN DI KALANGAN PELAJAR SEKOLAH UGAMA DI NEGARA
BRUNEI DARUSSALAM : Satu Kajian Di Peringkat Rendah Atas Kawasan Tutong II)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengenalan
Brunei Darussalam adalah sebuah negara Islam yang berteraskan konsep Melayu Islam Beraja
dan berlandaskan ajaran Ahli Sunnah Waljama'ah. Kebawah Duli Yang Maha Mulia Paduka
Seri Baginda Sultan dan Yang Di Pertuan Negara Brunei Darussalam, pada sempena sambutan
Hari Raya Aidiladha 9hb. Zulhijjah, 1428 Hijrah bersamaan dengan 19hb. Disember, 2007
telah menyatakan keazaman baginda untuk terus menjadikan Negara Brunei Darussalam
sebagai sebuah 'Negara Zikir' yang sentiasa mengagungkan Allah Subhanahu Wataala,
sebagaimana baginda yang antara lain bertitah :
"Brunei adalah negara yang selalu bersama-sama dengan Ar-Rahman (Yang Maha
Mengasihi), yang sentiasa berhias dengan zikir dan menjadikannya sebagai rutin kebiasaan.
Kerana itu, Allah pun dengan rahmatNya memalingkan kita dari sebarang kesusahan dan
bencana dari pelbagai anasir yang boleh merosakkan keamanan. Beta, InsyaAllah akan terus
berazam untuk menjadikan Brunei sebuah 'Negara Zikir' yang sentiasa mengagungkan Allah,
supaya kita selalu berada dalam perhatian dan pemeliharaannya.1
Sehubungan dengan itu, al-Quran sememangnya sudah menjadi titik tolak ke arah kemajuan
dan pembangunan ummah khasnya bagi kita umat Nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi
Wasallam yang merupakan umat terakhir menerima mukjizat terbesar dari Allah Subhanahu
Wataala. Al-Quran itu sebagai benteng akhlak bagi orang-orang Islam khususnya orangorang yang beriman dan membaca al-Quran adalah satu bentuk zikir dan zikir dengan
membaca al-Quran adalah lebih afdal dan utama daripada zikir-zikir yang lain. Oleh itu, untuk
merealisasikan hasrat Negara Brunei Darussalam sebagai sebuah Negara Zikir bukanlah suatu
1
Kebawah Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Baginda Sultan dan Yang Di Pertuan Negara Brunei Darussalam, Titah
baginda sempena sambutan Hari Raya Aidiladha, 9hb. Zulhijjah, 1428 Hijrah bersamaan dengan 19hb. Disember, 2007.
2. (AMALAN PEMBACAAN AL-QURAN DI KALANGAN PELAJAR SEKOLAH UGAMA DI NEGARA
BRUNEI DARUSSALAM : Satu Kajian Di Peringkat Rendah Atas Kawasan Tutong II)
2
perkara yang mudah, ia memerlukan sokongan dan komitmen yang berterusan dari semua
pihak khususnya peranan ibu bapa dan guru ugama dalam mendukung hasrat Kebawah Duli
Yang Maha Mulia Paduka Seri Baginda Sultan dan Yang Di Pertuan Negara Brunei
Darussalam iaitu menjadikan negara ini sebagai sebuah Negara Zikir dan sekali gus
merealisasikannya. Golongan sasaran utama yang perlu diasuh bagi merealisasikan hasrat
negara ini ialah golongan kanak-kanak di peringkat sekolah rendah lagi kerana mereka
merupakan aset negara dan menjadi turus pemimpin di masa akan datang. Jika semua pihak
berjaya memikul amanah ini, InsyaAllah hasrat Negara Zikir akan tercapai dan ianya juga
merupakan tuntutan dalam Islam sebagaimana yang difirmankan oleh Allah Subhanahu
Wataala di dalam al-Quran :
器刻件削
常逸
器駈刻
駈эわ
わ縁o件刻醐刻わわ 駈縁刻э居 わ緒
醐駈醐刻わ
駈
o駈駕刻э件居随器
2
... 刻¥わわ 駈駕o件居随器
Tafsirnya :
Kamu (Wahai umat Muhammad) adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan bagi (faedah)
umat manusia, (kerana) kamu menyuruh berbuat segala perkara yang baik dan melarang
daripada segala perkara yang salah (buruk dan keji), serta kamu pula beriman kepada
Allah (dengan sebenar-benar iman)
Datuk Paduka Awg Mohd Mahdi bin Pehin Orang Kaya Seri Diraja Datuk Laila Utama Hj
Awg Abdurrahman, Mantan Setiausaha Tetap Kementerian Hal Ehwal Ugama dalam kata-kata
aluannya di Majlis Sambutan Hari Kebesaran Islam yang temanya, "Bersuluh Dengan alQuran", 1432H, menyatakan: "...Kita wajib bersyukur kerana hasrat negara menjadikan
negara Brunei Darussalam sebagai Negara Zikir. Walaubagaimanapun, kedinamikan arus
transformasi globalisasi yang dilihat telah merevolusikan pemikiran masyarakat dunia hari ini
boleh membawa kepada implikasi negatif terhadap kemajuan dan keamanan negara. Realiti
ini merupakan cabaran yang kita hadapi sebagai umat Islam dalam mengharungi arus
kehidupan dunia ke arah kehidupan akhirat. Umat Islam khususnya memerlukan kekuatan
benteng dalam menghadapi cabaran, termasuk isu-isu sosial yang melibatkan individu,
keluarga dan masyarakat. Untuk itu, satu mekanisme yang paling ideal yang dapat
2
Al-Quran, Surah ali-Imran 110
3. (AMALAN PEMBACAAN AL-QURAN DI KALANGAN PELAJAR SEKOLAH UGAMA DI NEGARA
BRUNEI DARUSSALAM : Satu Kajian Di Peringkat Rendah Atas Kawasan Tutong II)
3
dipertikaikan bagi menangani permasalahan dan pelbagai dimensi kehidupan ini ialah dengan
bersuluhkan al-Quran kerana al-Quran adalah pelita hidup kepada manusia dan merupakan
tunjang kepada kekuatan umat Islam..." 3
Al-Quran ibarat lautan dan darinya berkembang pelbagai ilmu dan ia juga merupakan sumber
rujukan yang utama dalam pelbagai bidang serta ia merupakan penawar kepada segala
penyakit. Manakala zikir pula ibarat penyelamat dan memberikan rasa damai, tenteram dan
gembira serta salah satu bahan binaan individu insan yang boleh membentuk sahsiah, rumah
tangga, masyarakat, negara dan umat.
Selain itu, al-Quran adalah suluh panduan bagi setiap hamba Allah Subhanahu Wataala di
dalam menjalani kehidupannya di dunia dan seterusnya dapat kembali ke negeri akhirat dengan
selamatnya. Sementara zikir pula sebagai bahtera penyelamat bagi seseorang dari tenggelam
dan hanyut dalam arus ragu-ragu, was-was, bimbang, perasaan tidak tenteram dan berbagaibagai penyakit jiwa yang lain lagi. Ia menimbulkan kesan yang baik di dalam hati, memberikan
rasa damai, tenteram, yakin dan gembira di dalam jiwa seseorang mukmin.
Firman Allah Taala:
駈わ駈わ醐縁 常縁oわ醐わわ居
縁o随居鰹居 鰹器 o縁o駈器件わo器
4
Tafsirnya:
Kerana itu, ingatlah kamu kepada-Ku nescaya Aku ingat (pula) kepadamu (Aku
limpahkan rahmat dan ampunan Ku kepadamu), dan bersyukurlah kepada-Ku, dan
janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.
Justeru, al-Quran dan zikir ini keduanya merupakan bentuk ibadah yang sangat penting sama
ada menerusi lidah (ucapan) atau hati, jika diamalkan dengan ikhlas dan penuh istiqamahinsyaAllah-akan melahirkan seorang insan yang sempurna akhlaknya dan sekali gus
3
Datuk Paduka Awg Mohd Mahdi bin Pehin Orang Kaya Seri Diraja Datuk Laila Utama Hj Awg Abdurrahman, Kata -Kata
Aluan Majlis Sambutan Hari Kebesaran Islam: Bersuluh Dengan Al Quran, 1432H.
4
Al-Quran, Surah al-Baqarah 152
4. (AMALAN PEMBACAAN AL-QURAN DI KALANGAN PELAJAR SEKOLAH UGAMA DI NEGARA
BRUNEI DARUSSALAM : Satu Kajian Di Peringkat Rendah Atas Kawasan Tutong II)
4
menjadikan ia dipandang mulia di sisi Allah Subhanahu Wataala. Keutamaan membaca alQuran dan zikir ini telah disebutkan dalam firman Allah Subhanahu Wataala :
刻駈件件随わ 駈 醐¥わ 器э駈
誌緒¥¥刻わ э件 種э駈削器駕器
誌刻緒常刻わ 削 эo件o器
常醐 駕緒刻わ 種
削削器 器種 鰹э器э駈器
5
居駈鰹¥
Tafsirnya:
Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke
jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari
gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizinNya, dan menunjuki
mereka ke jalan yang lurus.
FirmanNya lagi:
わ誌器 件¥わ 駈縁oわ居駈 駈誌ワ件¥わ
駈э駕oo 器随駈o器 o駕oワ器
刻緒刻 駈縁oわ駈醐随駈駈器
わ器器 駈誌わo器 削器駕誌器¥¥刻わ
醐誌駈 o醐誌刻 種醐緒刻 わ駈
わ刻わ 削常o醐駈 わ居 刻件誌刻居駈駈
6
Tafsirnya:
(iaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata):"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci
Engkau, maka peliharalah kami dari seksa neraka.
1.2 Pernyataan Masalah Kajian
Al-Quran merupakan intipati kehidupan seseorang muslim yang beriman dan bertaqwa. Jika
kita fikirkan secara teliti, pembacaan al-Quran sudah setentunya jika dihayati, dengan
5
6
Al-Quran, Surah al-Maidah 16
Al-Quran, Surah ali-Imran 191
5. (AMALAN PEMBACAAN AL-QURAN DI KALANGAN PELAJAR SEKOLAH UGAMA DI NEGARA
BRUNEI DARUSSALAM : Satu Kajian Di Peringkat Rendah Atas Kawasan Tutong II)
5
sendirinya akan melahirkan insan yang berakhlak mulia. Sementara dari sudut yang lain pula,
antara kelebihan amalan membaca al-Quran dan zikir kalimah at-thaiyibah (yang baik),
insyaAllah, akan menjadikan segala ilmu yang dipelajari akan cepat difahami, segala urusan
akan berjalan lancar dan akhlak peribadi seseorang itu akan terbentuk dengan cukup baik
dengan izin Allah Ta'ala. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wataala :
わ駈 o器わ駈醐刻わ 削 o駈э器
逸器件駕器器 わ¥わ醐随 器駕
駈 鰹器 駈誌種件居刻緒
7
oわ種¥刻 鰹 駈誌種緒誌件刻わ
Tafsirnya:
Dan kami turunkan dari al-Quran suatu yang menjadi ubat (penawar hati) dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman dan al-Quran itu tidaklah menambah kepadaNya
Perintah berzikir antara lain disebut oleh Allah Taala dengan firmanNya:
o駕o駈o器 駈誌ワ件¥わ わ逸縁э誌駈
o醐 o醐 件¥わ o縁逸醐わ
醐醐刻縁器 駈居鰹э э駕居件刻器
駈わ鰹醐緒駈 随種o ワ件¥わ 器駕
削 わ鰹刻件o 種ээ居鰹器誌緒駈器
駈ワ駕器 駕緒刻わ 種 誌刻緒常刻わ
8
わ器 駈誌種件居醐刻わわ
Tafsirnya:
Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang
sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah kepadaNya di waktu pagi dan petang. Dialah yang
memberi rahmat kepadamu dan malaikatNya (memohonkan ampunan untukmu), supaya
dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia
Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.
Realiti yang dapat dilihat sekarang ini, penghayatan nilai daripada amalan membaca al-Quran
semakin berkurangan di kalangan remaja khususnya pelajar sekolah. Ia dapat dilihat dan
dipastikan melalui kes-kes yang telah banyak berlaku dan melibatkan remaja-remaja sama ada
di dalam atau luar kawasan sekolah.
7
8
Al-Quran, Surah al-Israa 82
Al-Quran, Surah al-Ahzab 41-43
6. (AMALAN PEMBACAAN AL-QURAN DI KALANGAN PELAJAR SEKOLAH UGAMA DI NEGARA
BRUNEI DARUSSALAM : Satu Kajian Di Peringkat Rendah Atas Kawasan Tutong II)
6
Kebawah Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Baginda Sultan dan Yang DiPertuan Negara
Brunei Darussalam pada majlis bersama pelajar-pelajar dan rakyat Negara Brunei Darussalam
di Australia pada 20 Jamadilakhir 1434 Hijrah bersamaan 1 Mei 2013 Masihi yang antara lain
bertitah:
Beta sedikit kecewa apabila baru-baru ini, pihak berkenaan ada membuat kenyataan bahawa
isu atau gejala sosial adalah paling tinggi di sekolah rendah kita. Kenyataan itu turut
membutirkan, yang isu atau gejala tersebut termasuk, lewat atau tidak hadir ke sekolah,
berkelahi, buli-membuli, mencuri, membawa barang terlarang seperti pisau, berkumpulan
atau geng, peras ugut dan merokok. Beta tidak mahu kepincangan ini cuma untuk disebutsebut saja, tetapi yang lebih penting adalah usaha mengatasinya. Ia tidak boleh ditunda-tunda
atau ditangguh-tangguhkan lagi. Ini adalah penyakit dan setiap penyakit memerlukan
rawatan. Beta menyesali ianya berlaku di sekolah rendah. Baru di peringkat rendah, sudah
kedengaran cerita pisau, cerita geng, cerita peras ugut dan macam-macam lagi. Bayangkan,
jika gejala ini juga menjadi budaya di peringkat tinggi? Di mana SPN21 yang kita megahmegahkan itu?9
Ini bermakna di peringkat tersebut telah banyak berlaku gejala-gejala yang negatif. Antara
punca masalah sosial yang dikenal pasti di negara ini adalah disebabkan lemahnya aspek
kerohanian pada diri remaja itu sendiri.
Bila ditinjau fenomena keruntuhan akhlak di kalangan remaja khususnya pelajar-pelajar hari
ini, salah satu faktor menyebabkan perkara ini berlaku adalah disebabkan kurangnya
penghayatan dan pemahaman isi kandungan al-Quran. Oleh itu al-Quran sebagai petunjuk
jalan yang lurus kepada umat manusia agar mengamalkan dan menghayati kandungan yang
terdapat di dalamnya. Jika amalan membaca al-Quran dilakukan secara berterusan dan isi
kandungannya sentiasa di hayati, maka akan selamatlah hidup seorang manusia dari segala
ancaman. Seperti mana kita ketahui membaca al-Quran disifatkan sebagai santapan rohani
kepada setiap orang Islam dan di samping itu juga al-Quran merupakan senjata yang paling
berkesan untuk membersihkan jiwa dan menyinarkannya.
9
http://www.pelitabrunei.gov.bn/hasrat-negara/item/2695-pelajar-aktif-kreatif-acuan-masa-depan-negara
27/09/2013
-
7. (AMALAN PEMBACAAN AL-QURAN DI KALANGAN PELAJAR SEKOLAH UGAMA DI NEGARA
BRUNEI DARUSSALAM : Satu Kajian Di Peringkat Rendah Atas Kawasan Tutong II)
7
Baginda dalam titahnya juga turut meletakkan amanah kepada para guru, supaya sama-sama
menggandakan perhatian terhadap murid-murid sekolah rendah di dalam semua aspek
pembelajaran dan kegiatan-kegiatan mereka, supaya mereka selamat daripada budaya bebas
yang boleh merosakkan diri mereka sendiri.
Oleh yang demikian, dalam kajian ini pengkaji akan memfokuskan topik perbincangan untuk
melihat sejauhmana pelaksanaan pembacaan al-Quran dijadikan sebagai ibadah yang
diterapkan dalam kehidupan seharian seseorang pelajar yang mana ibu bapa dan guru
khususnya menjadi orang yang terpenting dalam membentuk dan memastikan anak-anak
sentiasa berada di landasan yang benar dan membawa mereka ke arah kebaikan di dunia dan
akhirat dengan menjadikan al-Quran sentiasa berada di dalam jiwa mereka.
Selain itu, kajian ini juga akan membincangkan pendekatan yang sesuai untuk menanamkan
minat membaca al-Quran sebagai amalan dalam kehidupan pelajar. Pengkaji juga ingin
mengenal pasti persepsi pelajar terhadap pelaksanaan pembacaan al-Quran di kalangan
pelajar-pelajar sekolah ugama di Negara Brunei Darussalam bagi peringkat Rendah Atas dan
mengenal pasti kekerapan dan kualiti pembacaan al-Quran di kalangan pelajar di peringkat
tersebut. Masalah ini dilatari oleh beberapa sudut permasalahan. Di antaranya adalah:
a. Kekerapan Amalan Membaca al-Quran di Kalangan Pelajar
Persoalan yang timbul ialah sejauhmana kekerapan amalan membaca al-Quran di
kalangan pelajar Islam khususnya di sekolah ugama peringkat Rendah Atas kawasan
Tutong II Negara Brunei Darussalam secara sendiri di luar masa persekolahan. Apakah
faktor penyebab kepada ada atau tidak adanya amalan membaca al-Quran di kalangan
pelajar selain peruntukan masa yang ada di sekolah?
b. Kualiti Bacaan al-Quran di Kalangan Pelajar
Kekerapan pembacaan al-Quran dengan dorongan diri sendiri dapat menyumbang
kepada tahap kualiti bacaan al-Quran yang baik di kalangan pelajar. Persoalan yang
timbul, sejauhmana kurangnya pengamalan membaca al-Quran dapat menjejaskan
kualiti bacaan al-Quran di kalangan pelajar?
8. (AMALAN PEMBACAAN AL-QURAN DI KALANGAN PELAJAR SEKOLAH UGAMA DI NEGARA
BRUNEI DARUSSALAM : Satu Kajian Di Peringkat Rendah Atas Kawasan Tutong II)
8
c. Penghayatan Isi Kandungan al-Quran di Kalangan Pelajar
Al-Quran bukan hanya untuk dibaca tetapi setiap ayat yang terdapat dalam kitab suci
itu perlu dihayati dengan mendalam agar pelajar lebih memahaminya kerana ia
mengandungi pelbagai pengajaran termasuk suruhan dan larangan Allah Subhanahu
Wataala. Persoalan yang timbul sejauhmana guru dapat memberikan kefahaman
tentang isi kandungan yang dibaca kepada pelajarnya? Dan apakah usaha guru untuk
membudayakan dan melazimkan pelajar bagi mempelajari, mendalami dan menghayati
kandungan al-Quran itu dalam kehidupan seharian pelajar.
Kesan daripada ketiga-tiga masalah di atas, sudah pasti turut memberikan pengaruh yang besar
kepada pelajar Islam itu sendiri. Walhal membaca al-Quran adalah zikir dan al-Quran itu
sendiri adalah rujukan yang agung. Jika pendidikan melalui al-Quran diabaikan, kehidupan
diri pelajar juga akan boleh terancam malah sekali gus menggagalkan aspirasi Negara Brunei
Darussalam sebagai sebuah Negara Zikir. Ini kerana ibu kepada konsep Negara Zikir itu ialah
pengamalan membaca al-Quran yang berkualiti.
1.3 Objektif Kajian
Dalam menjalankan satu kajian, objektif kajian berfungsi sebagai satu rangka rujuk untuk
memastikan kajian ini berjalan dengan lancar, sistematik serta sealiran dengan penyataan
masalah dan tidak terpesong ke arah isu lain.10 Objektif kajian ini ialah untuk:
1. Melihat sejauhmana amalan membaca al-Quran diimplementasikan di sekolah ugama
di Negara Brunei Darussalam bagi peringkat rendah atas kawasan Tutong II khususnya.
2. Mengenal pasti persepsi pelajar terhadap pelaksanaan amalan pembacaan al-Quran di
sekolah ugama.
3. Mengetahui faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi kekerapan pembacaan alQuran di kalangan pelajar.
4. Mengenal pasti usaha pelajar dalam menghayati isi kandungan al-Quran.
10
Othman Mohammad, 2001, Penulisan tesis dalam bidang Sains Sosial terapan. Serdang: Universiti Putra
Malaysia
9. (AMALAN PEMBACAAN AL-QURAN DI KALANGAN PELAJAR SEKOLAH UGAMA DI NEGARA
BRUNEI DARUSSALAM : Satu Kajian Di Peringkat Rendah Atas Kawasan Tutong II)
9
5. Mengetahui sejauhmana usaha para guru membantu pelajar menghayati isi kandungan
al-Quran.
1.4 Skop Kajian
Kajian ini terhad kepada mengukur tahap pengamalan membaca al-Quran dan tidak mengukur
daripada aspek penghayatan yang sebenar. Dalam kajian ini juga, pengkaji akan lebih
menumpukan kepada kajian yang akan dikhususkan kepada tiga buah sekolah ugama di Negara
Brunei Darussalam bagi peringkat Rendah Atas kawasan Tutong II, yang mana melibatkan
pelajar-pelajar berugama Islam yang menuntut dalam darjah enam. Seramai 15 orang
responden akan dipilih secara rawak daripada jumlah keseluruhan pelajar darjah enam yang
berugama Islam bagi setiap sekolah.
Skop kajian ini menumpukan kepada tiga aspek iaitu tahap pelaksanaan amalan membaca alQuran di kalangan pelajar peringkat Rendah Atas, persepsi pelajar dan penghayatan isi alQuran dan faktor-faktor yang mempengaruhi kekerapan amalan pembacaan al-Quran dan
penghayatan kandungannya.
1.5 Hipotesis Kajian
Menurut Mohammad Najib Abdul Ghafar11, hipotesis ialah pernyataan ramalan penyelidikan
tentang hasil penyelidikan. Terdapat beberapa hipotesis dalam kajian ini, iaitu:
1. Amalan membaca al-Quran kurang berkesan kerana kurang diimplementasikan di
sekolah ugama di Negara Brunei Darussalam.
2. Pelajar tidak mengambil berat amalan membaca al-Quran yang dilaksanakan di
sekolah ugama.
3. Pelajar tidak berminat menjadikan pembacaan al-Quran sebagai amalan harian.
4. Ibu bapa kurang menerapkan pendekatan dan bimbingan al-Quran di rumah.
11
Mohammad Najib Abdul Ghafar, Penyelidikan Pendidikan, Johor : Universiti Teknologi Malaysia, hlm 32
10. (AMALAN PEMBACAAN AL-QURAN DI KALANGAN PELAJAR SEKOLAH UGAMA DI NEGARA
BRUNEI DARUSSALAM : Satu Kajian Di Peringkat Rendah Atas Kawasan Tutong II)
10
5. Guru ugama kurang memberikan penghayatan yang mendalam terhadap kandungan
ayat-ayat al-Quran yang dibaca kepada pelajarnya melalui penerapan nilai.
6. Kurangnya penglibatan pelajar dalam aktiviti luar bilik darjah yang melibatkan
pembacaan al-Quran seperti majlis tadarus al-Quran di masjid-masjid, peraduan
tilawah al-Quran di sekolah tempat mereka belajar dan sebagainya.
1.6 Kepentingan Kajian
Kajian yang dijalankan ini mempunyai beberapa kepentingan. Antaranya ialah:
1. Membantu guru untuk mencari jalan yang terbaik bagi menerapkan ajaran al-Quran
dan memantapkan penghayatan kandungan al-Quran di kalangan para pelajar.
2. Dapatan kajian ini diharapkan akan dapat memberi gambaran kepada Jabatan
Pengajian Islam, KHEU bagi merancang dan merangka strategi yang lebih berkesan
dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan amalan dan kualiti pembacaan alQuran di kalangan pelajar.
3. Memberikan serba sedikit sumbangan pemikiran kepada institusi pendidikan
khususnya KUPUSB dalam menyediakan
bakal-bakal guru ugama yang boleh
mengajar mata pelajaran al-Quran, tafsir al-Quran dan sebagainya dengan lebih
berkesan.
4. Dapatan kajian ini juga diharapkan sebagai bahan rujukan kepada para pengkajipengkaji yang berminat membuat kajian dalam bidang yang berkaitan.
1.7 Rangka Kajian
Kajian ilmiah ini mengandungi 5 bab. Dalam bab I, pengkaji cuba menerangkan pengenalan
ringkas yang berkaitan mengenai tajuk kajian ini dengan menyentuh permasalahan yang
timbul, objektif, skop kajian, hipotesis kajian, kepentingan kajian.
11. (AMALAN PEMBACAAN AL-QURAN DI KALANGAN PELAJAR SEKOLAH UGAMA DI NEGARA
BRUNEI DARUSSALAM : Satu Kajian Di Peringkat Rendah Atas Kawasan Tutong II)
11
Dalam bab II pula, pengkaji akan menghuraikan lebih lanjut mengenai definisi operasi kajian
yang berkaitan dengan tajuk ilmiah iaitu seperti membincangkan mengenai maksud amalan,
pembacaan, al-Quran, di Negara Brunei Darussalam dan kemudian menjelaskan mengenai
kelebihan-kelebihan al-Quran tersebut dan memberi kenyataan tentang bagaimana jika
diterapkan dalam kehidupan seharian boleh menjadikan seseorang pelajar itu mempunyai
akhlak yang terpuji. Selain itu pengkaji juga menyelitkan mengenai sorotan kajian lepas yang
berkaitan dengan tajuk ilmiah ini.
Dalam bab III pula, pengkaji akan menyatakan mengenai metodologi kajian yang
mengandungi prosedur kajian ilmiah ini yang berkaitan dengan cara pengkaji memungut data
daripada responden yang bakal terlibat dalam kajian ilmiah ini.
Dalam bab IV akan membincangkan mengenai perkara-perkara yang berhubung dengan
analisis permasalahan dan dapatan kajian. Kemudian akan dibuat perkaitan dengan tajuk kajian
ini dan dihuraikan lagi dengan lebih teliti.
Dalam bab yang terakhir iaitu bab V, pengkaji akan membuat kesimpulan secara keseluruhan
kajian ilmiah ini dan akan memberikan beberapa cadangan yang boleh membantu lagi dalam
perkara-perkara yang berkaitan.
12. (AMALAN PEMBACAAN AL-QURAN DI KALANGAN PELAJAR SEKOLAH UGAMA DI NEGARA
BRUNEI DARUSSALAM : Satu Kajian Di Peringkat Rendah Atas Kawasan Tutong II)
12
BAB II
DEFINISI OPERASI DAN SOROTAN LITERATUR
2.1 Pengenalan
Secara keseluruhannya, dalam bab ini menerangkan mengenai latar belakang yang berkaitan
dengan tajuk ilmiah dan apa sahaja yang berkaitan dengannya untuk melihat dengan lebih jelas
lagi gambaran pengkaji mengenai tajuk ilmiah ini. Oleh itu, bab ini akan membincangkan
mengenai definisi operasi kajian terhadap beberapa konsep yang penting yang terlibat serta
penghuraian bagi setiap konsep tersebut, kepentingan atau keutamaan dan perkaitannya dengan
tajuk ilmiah ini. Di samping itu, di dalam bab ini juga pengkaji akan cuba menjelaskan secara
lebih lanjut lagi sorotan literatur yang telah dibuat oleh penulis-penulis tempatan yang
mempunyai perkaitan mengenai dengan tajuk ilmiah iaitu Amalan pembacaan al-Quran di
kalangan pelajar sekolah ugama di Negara Brunei Darussalam : Satu kajian di peringkat rendah
atas kawasan Tutong II.
2.2 Pengertian Dan Huraian Konsep
2.2.1 Al-Quran dan Kelebihannya
Sebelum dihuraikan dengan lebih lanjut mengenai tajuk ilmiah ini, pengkaji akan terlebih
dahulu akan menerangkan mengenai beberapa definisi atau pengertian bagi konsep alQuran serta huraian mengenainya di dalam tajuk ini.
13. (AMALAN PEMBACAAN AL-QURAN DI KALANGAN PELAJAR SEKOLAH UGAMA DI NEGARA
BRUNEI DARUSSALAM : Satu Kajian Di Peringkat Rendah Atas Kawasan Tutong II)
13
Lafaz al-Quran dari segi bahasa adalah bacaan yang berasal daripada perkataan Arab iaitu
Qiraah. Namun begitu, maksud sebenar ialah yang dibaca bukan bacaan.12 Ini adalah
berdasarkan dari firman Allah Subhanahu Wataala:
種э刻件居 わ器醐緒駈
o居居 種э駈o器わ駈ワ器
種э駈o器わ駈 器件随わわ居 э誌駈刻駈居
13
Tafsirnya:
Sesungguhnya Kamilah Yang berkuasa mengumpulkan Al-Quran itu (dalam dadamu),
dan menetapkan bacaannya (pada lidahmu). Oleh itu, apabila Kami telah
menyempurnakan bacaannya (kepadamu, Dengan perantaraan Jibril), maka bacalah
menurut bacaannya itu.
Dari segi istilah, al-Quran ialah Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
Sallallahu 'Alaihi Wasallam yang menjadi mukjizat serta ditulis di dalam beberapa
mashaf, diriwayatkan secara mutawatir, dikira beribadat sesiapa yang membacanya dan
kafir sesiapa yang mengingkarinya.14
Oleh yang demikian, al-Quran adalah sebuah kitab yang menjadi panduan dan sesuai
dilaksanakan di mana saja, tanpa ada batasan waktu serta terkandung dalamnya perkara
umum dan khusus dan al-Quran juga adalah merupakan satu mukjizat terbesar daripada
Allah Subhanahu Wataala kepada Nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi Wasallam untuk
menunjukkan kerasulan Baginda dan membuktikan kewujudan Allah dengan segala sifat
kesempurnaanNya. Justeru, dengan menghayati dan mengamalkannya adalah merupakan
satu ibadah sunnah. Maka, peristiwa agung dan paling sejarah bagi umat manusia
seluruhnya ialah dengan turunnya al-Quran secara beransur-ansur ke muka bumi ini,
bermula pada 17 Ramadhan iaitu pada malam yang diberkati (lailatin mubarakah).
Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wataala:
12
Rosmawati binti Ali @ Mat Zin, Dr, Pengantar Ulum Al-Quran, 2010, Pustaka Salam Sdn Bhd, Kuala Lumpur,
Hlm: 25
13
Al-Quran, Surah al-Qiyaamah 17-18
14
Rosmawati binti Ali @ Mat Zin, Dr, Pengantar Ulum Al-Quran, 2010, Pustaka Salam Sdn Bhd, Kuala Lumpur,
Hlm: 27
14. (AMALAN PEMBACAAN AL-QURAN DI KALANGAN PELAJAR SEKOLAH UGAMA DI NEGARA
BRUNEI DARUSSALAM : Satu Kajian Di Peringkat Rendah Atas Kawasan Tutong II)
件э居o醐居
э誌醐刻駈縁
14
¥わ
削o わわ わ 常逸醐駈誌駈駈
15
Tafsirnya:
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Quran itu pada malam Yang berkat; (Kami
berbuat demikian) kerana Sesungguhnya Kami sentiasa memberi peringatan dan
amaran (jangan hamba-hamba Kami ditimpa azab).
FirmanNya lagi:
э居o醐居 э誌醐刻駈縁 ¥わ
16
器居醐刻わ
Tafsirnya:
Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al-Quran) ini pada malam Lailatul-Qadar.
FirmanNya lagi:
駈 種ワ件¥わ 駈わ駈器 o駈刻
わ緒 oo器わ駈醐刻わ
鰹刻э醐刻わ
削
誌誌駈器
17
わ居ワ駈随醐刻わo器
Tafsirnya :
(Masa Yang Diwajibkan kamu berpuasa itu ialah) bulan Ramadan yang padanya
diturunkan Al-Quran, menjadi petunjuk bagi sekalian manusia, dan menjadi
keterangan-keterangan yang menjelaskan petunjuk dan (menjelaskan) perbezaan
antara yang benar dengan yang salah.
Sehubungan dengan itu, jelas di sana bahawa Allah Subhanahu Wataala telah membuktikan
bahawa al-Quran itu adalah merupakan satu pertunjuk yang benar bagi umat manusia agar
tidak tersesat di dunia ini dan menuntut agar sekalian mukmin untuk mengamalkannya. Oleh
itu, antara kelebihan-kelebihan membaca al-Quran itu ialah:
15
Al-Quran, Surah ad-Dukhan 3
Al-Quran, Surah al-Qadr 1
17
Al-Quran, Surah al-Baqarah 185
16
15. (AMALAN PEMBACAAN AL-QURAN DI KALANGAN PELAJAR SEKOLAH UGAMA DI NEGARA
BRUNEI DARUSSALAM : Satu Kajian Di Peringkat Rendah Atas Kawasan Tutong II)
i.
15
Berkaitan dengan kelebihan belajar dan mengajar sebagaimana hadith nabi yang
diriwayatkan oleh al-Bukhari
ii.
Al-Quran sebagai syafaat pada hari Kiamat.
Dari Abu Umamah RA, ia berkata: "Saya mendengar Rasulullah SAW, bersabda:
"Bacalah al-Quran kerana sesungguhnya al-Quran itu nanti pada hari Kiamat akan
datang untuk memberi syafaat kepada orang yang membacanya". (Riwayat Muslim)