Dokumen tersebut membahas tentang landasan dan prinsip pengembangan kurikulum pendidikan ekonomi. Terdapat beberapa faktor yang menjadi landasan pengembangan kurikulum yaitu filosofis, psikologis, sosial budaya, dan ilmu teknologi. Faktor-faktor tersebut memberikan sumbangsih terhadap tujuan, isi, proses, dan evaluasi kurikulum. Secara khusus, landasan filosofis memberikan jawaban esensial mengenai tujuan p
Teks tersebut merupakan ringkasan singkat tentang bab pendahuluan dari suatu makalah yang membahas tentang filsafat pendidikan. Ringkasan utama teks tersebut adalah bahwa teks tersebut memperkenalkan latar belakang, rumusan masalah, maksud dan tujuan, serta manfaat dari pembuatan makalah tersebut yang bertujuan untuk memahami filsafat pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat pendidikan, meliputi pengertian filsafat pendidikan, ruang lingkupnya, hubungannya dengan filsafat umum, epistemologi dan ontologi, serta beberapa alirannya. Filsafat pendidikan didefinisikan sebagai ilmu yang menggunakan filsafat untuk mengatur proses pendidikan dan mencapai tujuannya. Ruang lingkupnya meliputi hakikat manusia dan pendidikan, serta hubungannya
Teks tersebut membahas tentang filsafat pendidikan, termasuk pengertian, ruang lingkup, hubungan dengan filsafat, epistemologi dan ontologi, serta beberapa aliran filsafat pendidikan. Teks ini menjelaskan bahwa filsafat pendidikan adalah aktivitas pemikiran yang menjadikan filsafat sebagai pedoman untuk mengatur proses pendidikan dan mencapai tujuannya, serta memiliki ruang lingkup yang meliputi hakikat manusia dan p
Teks tersebut membahas tentang filsafat pendidikan, termasuk pengertian, ruang lingkup, hubungan dengan filsafat, epistemologi dan ontologi, serta beberapa aliran filsafat pendidikan. Teks tersebut menjelaskan bahwa filsafat pendidikan adalah aktivitas pemikiran yang menjadikan filsafat sebagai pedoman untuk mengatur proses pendidikan dan mencapai tujuannya, serta memiliki ruang lingkup yang meliputi hakikat manusia
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptxFirmanRengel
油
Dokumen tersebut membahas berbagai landasan dan asas pendidikan, termasuk dasar filosofis, psikologis, sosiologis, kultural, ilmiah, dan konstitusional pendidikan. Juga dibahas asas pendidikan seumur hidup dan kemandirian belajar. Secara khusus, dibahas pula pendekatan filsafat dalam pendidikan dan berbagai aliran filsafat yang melandasi pengembangan model kurikulum.
Landasan pendidikan merupakan fondasi yang menjadi dasar dari penyelenggaraan...assesorpgp226
油
Landasan pendidikan merupakan fondasi yang menjadi dasar dari penyelenggaraan dan pengembangan sistem pendidikan. Terdapat beberapa aspek penting yang membentuk landasan pendidikan, yaitu filosofis, psikologis, sosiologis, dan yuridis. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai masing-masing landasan tersebut:
1. **Landasan Filosofis:**
- **Hakikat Manusia:** Pendidikan berlandaskan pada pandangan tentang hakikat manusia, yaitu bagaimana manusia dipahami dalam konteks individual dan sosial. Pandangan ini mencakup aspek-aspek perkembangan manusia seperti potensi, moralitas, dan tujuan hidup.
- **Nilai dan Tujuan:** Filosofi pendidikan menentukan nilai-nilai apa yang dianggap penting dan tujuan apa yang ingin dicapai melalui pendidikan. Misalnya, apakah pendidikan bertujuan untuk menciptakan individu yang mandiri, berakhlak mulia, atau berdaya saing tinggi.
- **Metafisika dan Epistemologi:** Ini berkaitan dengan pemahaman tentang realitas dan pengetahuan. Bagaimana pendidikan mendefinisikan pengetahuan yang sah dan metode untuk mencapainya.
2. **Landasan Psikologis:**
- **Teori Belajar:** Pendekatan psikologis membantu dalam memahami bagaimana individu belajar dan berkembang. Teori-teori belajar seperti behaviorisme, konstruktivisme, dan teori perkembangan kognitif berperan penting dalam merancang kurikulum dan metode pengajaran.
- **Motivasi dan Kebutuhan:** Pemahaman tentang motivasi siswa dan kebutuhan psikologis mereka, seperti kebutuhan akan rasa aman, penghargaan, dan aktualisasi diri, membantu pendidik dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif.
- **Perkembangan Psikologis:** Aspek ini melihat tahapan perkembangan kognitif, emosional, dan sosial individu dari anak-anak hingga dewasa, yang penting dalam menentukan pendekatan pendidikan yang sesuai dengan usia dan kemampuan siswa.
3. **Landasan Sosiologis:**
- **Interaksi Sosial:** Pendidikan dilihat sebagai proses sosial yang terjadi dalam interaksi antara individu dan masyarakat. Ini mencakup bagaimana budaya, norma, dan nilai-nilai sosial mempengaruhi proses pendidikan.
- **Peran Pendidikan dalam Masyarakat:** Pendidikan dianggap sebagai alat untuk mencapai mobilitas sosial, menyebarkan kebudayaan, dan mempersiapkan individu untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat.
- **Isu-isu Sosial:** Pendidikan harus responsif terhadap isu-isu sosial seperti ketidaksetaraan, pluralisme, dan perubahan sosial. Ini termasuk upaya untuk mengatasi ketidakadilan dan mendukung keberagaman dalam lingkungan pendidikan.
4. **Landasan Yuridis:**
- **Peraturan dan Kebijakan:** Landasan ini mencakup undang-undang, peraturan, dan kebijakan yang mengatur sistem pendidikan. Ini termasuk hak dan kewajiban siswa, guru, dan lembaga pendidikan.
- **Hak Asasi Manusia:** Pendidikan harus menghormati dan menjamin hak asasi manusia, termasuk hak atas pendidikan bagi semua individu tanpa diskriminasi.
- **Standar dan Akreditasi:** Sistem pendidikan harus memenuhi st
Implikasi dan implementasi Filsafat Ilmusayid bukhari
油
Filsafat ilmu memiliki peranan penting dalam pengembangan pendidikan melalui keterlibatannya dalam pengembangan pengetahuan dan implementasinya dalam pendidikan sesuai dengan aliran-aliran filsafat pendidikan seperti progresivisme, esensialisme, dan perenialisme. Filsafat ilmu membantu menentukan tujuan, kurikulum, dan metode pendidikan serta peran guru dan siswa.
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013Jhon Nahak
油
Dokumen tersebut membahas tentang landasan filosofis kurikulum. Beberapa poin utama yang diangkat antara lain tentang pengaruh filsafat terhadap penyusunan kurikulum, peranan kurikulum berdasarkan aliran filsafat seperti konservatif, kreatif, dan kritis, serta aliran-aliran filsafat pendidikan seperti perenialisme, esensialisme, progresivisme, dan rekonstruksionisme.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat pendidikan. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa filsafat pendidikan berperan untuk memberikan arah dan inspirasi bagi pengembangan teori pendidikan serta kebijakan pendidikan dengan menggunakan pandangan-pandangan filsafat. Filsafat pendidikan juga berperan untuk mengintegrasikan berbagai aspek pendidikan seperti tujuan, metode, dan praktiknya.
Teks tersebut membahas tentang latar belakang ilmu pengetahuan dan filsafat, serta hubungan antara keduanya. Ilmu pengetahuan bersumber dari pengalaman dan akal, sedangkan filsafat berperan menganalisis konsep-konsep ilmu pengetahuan dan menyatukan hasil berbagai ilmu ke dalam pandangan hidup yang komprehensif dan konsisten. Filsafat ilmu sangat penting untuk memahami hakikat ilmu pengetahuan.
Teks tersebut membahas tentang filsafat pendidikan dan beberapa alirannya. Secara ringkas, teks tersebut menjelaskan bahwa filsafat pendidikan adalah aplikasi dari filsafat umum dalam bidang pendidikan yang membahas tujuan, latar belakang, cara dan hasil pendidikan. Teks tersebut juga membahas dua aliran utama filsafat pendidikan yaitu aliran progresivisme yang menekankan pembelajaran berbasis pengalaman, dan al
Teks tersebut membahas tentang filsafat pendidikan, termasuk pengertian, ruang lingkup, hubungan dengan filsafat, epistemologi dan ontologi, serta beberapa aliran filsafat pendidikan. Teks ini menjelaskan bahwa filsafat pendidikan adalah aktivitas pemikiran yang menjadikan filsafat sebagai pedoman untuk mengatur proses pendidikan dan mencapai tujuannya, serta memiliki ruang lingkup yang meliputi hakikat manusia dan p
Teks tersebut membahas tentang filsafat pendidikan, termasuk pengertian, ruang lingkup, hubungan dengan filsafat, epistemologi dan ontologi, serta beberapa aliran filsafat pendidikan. Teks tersebut menjelaskan bahwa filsafat pendidikan adalah aktivitas pemikiran yang menjadikan filsafat sebagai pedoman untuk mengatur proses pendidikan dan mencapai tujuannya, serta memiliki ruang lingkup yang meliputi hakikat manusia
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptxFirmanRengel
油
Dokumen tersebut membahas berbagai landasan dan asas pendidikan, termasuk dasar filosofis, psikologis, sosiologis, kultural, ilmiah, dan konstitusional pendidikan. Juga dibahas asas pendidikan seumur hidup dan kemandirian belajar. Secara khusus, dibahas pula pendekatan filsafat dalam pendidikan dan berbagai aliran filsafat yang melandasi pengembangan model kurikulum.
Landasan pendidikan merupakan fondasi yang menjadi dasar dari penyelenggaraan...assesorpgp226
油
Landasan pendidikan merupakan fondasi yang menjadi dasar dari penyelenggaraan dan pengembangan sistem pendidikan. Terdapat beberapa aspek penting yang membentuk landasan pendidikan, yaitu filosofis, psikologis, sosiologis, dan yuridis. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai masing-masing landasan tersebut:
1. **Landasan Filosofis:**
- **Hakikat Manusia:** Pendidikan berlandaskan pada pandangan tentang hakikat manusia, yaitu bagaimana manusia dipahami dalam konteks individual dan sosial. Pandangan ini mencakup aspek-aspek perkembangan manusia seperti potensi, moralitas, dan tujuan hidup.
- **Nilai dan Tujuan:** Filosofi pendidikan menentukan nilai-nilai apa yang dianggap penting dan tujuan apa yang ingin dicapai melalui pendidikan. Misalnya, apakah pendidikan bertujuan untuk menciptakan individu yang mandiri, berakhlak mulia, atau berdaya saing tinggi.
- **Metafisika dan Epistemologi:** Ini berkaitan dengan pemahaman tentang realitas dan pengetahuan. Bagaimana pendidikan mendefinisikan pengetahuan yang sah dan metode untuk mencapainya.
2. **Landasan Psikologis:**
- **Teori Belajar:** Pendekatan psikologis membantu dalam memahami bagaimana individu belajar dan berkembang. Teori-teori belajar seperti behaviorisme, konstruktivisme, dan teori perkembangan kognitif berperan penting dalam merancang kurikulum dan metode pengajaran.
- **Motivasi dan Kebutuhan:** Pemahaman tentang motivasi siswa dan kebutuhan psikologis mereka, seperti kebutuhan akan rasa aman, penghargaan, dan aktualisasi diri, membantu pendidik dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif.
- **Perkembangan Psikologis:** Aspek ini melihat tahapan perkembangan kognitif, emosional, dan sosial individu dari anak-anak hingga dewasa, yang penting dalam menentukan pendekatan pendidikan yang sesuai dengan usia dan kemampuan siswa.
3. **Landasan Sosiologis:**
- **Interaksi Sosial:** Pendidikan dilihat sebagai proses sosial yang terjadi dalam interaksi antara individu dan masyarakat. Ini mencakup bagaimana budaya, norma, dan nilai-nilai sosial mempengaruhi proses pendidikan.
- **Peran Pendidikan dalam Masyarakat:** Pendidikan dianggap sebagai alat untuk mencapai mobilitas sosial, menyebarkan kebudayaan, dan mempersiapkan individu untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat.
- **Isu-isu Sosial:** Pendidikan harus responsif terhadap isu-isu sosial seperti ketidaksetaraan, pluralisme, dan perubahan sosial. Ini termasuk upaya untuk mengatasi ketidakadilan dan mendukung keberagaman dalam lingkungan pendidikan.
4. **Landasan Yuridis:**
- **Peraturan dan Kebijakan:** Landasan ini mencakup undang-undang, peraturan, dan kebijakan yang mengatur sistem pendidikan. Ini termasuk hak dan kewajiban siswa, guru, dan lembaga pendidikan.
- **Hak Asasi Manusia:** Pendidikan harus menghormati dan menjamin hak asasi manusia, termasuk hak atas pendidikan bagi semua individu tanpa diskriminasi.
- **Standar dan Akreditasi:** Sistem pendidikan harus memenuhi st
Implikasi dan implementasi Filsafat Ilmusayid bukhari
油
Filsafat ilmu memiliki peranan penting dalam pengembangan pendidikan melalui keterlibatannya dalam pengembangan pengetahuan dan implementasinya dalam pendidikan sesuai dengan aliran-aliran filsafat pendidikan seperti progresivisme, esensialisme, dan perenialisme. Filsafat ilmu membantu menentukan tujuan, kurikulum, dan metode pendidikan serta peran guru dan siswa.
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013Jhon Nahak
油
Dokumen tersebut membahas tentang landasan filosofis kurikulum. Beberapa poin utama yang diangkat antara lain tentang pengaruh filsafat terhadap penyusunan kurikulum, peranan kurikulum berdasarkan aliran filsafat seperti konservatif, kreatif, dan kritis, serta aliran-aliran filsafat pendidikan seperti perenialisme, esensialisme, progresivisme, dan rekonstruksionisme.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat pendidikan. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa filsafat pendidikan berperan untuk memberikan arah dan inspirasi bagi pengembangan teori pendidikan serta kebijakan pendidikan dengan menggunakan pandangan-pandangan filsafat. Filsafat pendidikan juga berperan untuk mengintegrasikan berbagai aspek pendidikan seperti tujuan, metode, dan praktiknya.
Teks tersebut membahas tentang latar belakang ilmu pengetahuan dan filsafat, serta hubungan antara keduanya. Ilmu pengetahuan bersumber dari pengalaman dan akal, sedangkan filsafat berperan menganalisis konsep-konsep ilmu pengetahuan dan menyatukan hasil berbagai ilmu ke dalam pandangan hidup yang komprehensif dan konsisten. Filsafat ilmu sangat penting untuk memahami hakikat ilmu pengetahuan.
Teks tersebut membahas tentang filsafat pendidikan dan beberapa alirannya. Secara ringkas, teks tersebut menjelaskan bahwa filsafat pendidikan adalah aplikasi dari filsafat umum dalam bidang pendidikan yang membahas tujuan, latar belakang, cara dan hasil pendidikan. Teks tersebut juga membahas dua aliran utama filsafat pendidikan yaitu aliran progresivisme yang menekankan pembelajaran berbasis pengalaman, dan al
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan IndonesiaDadang Solihin
油
Tujuan penyusunan naskah masukan untuk peta jalan strategis keangkasaan Indonesia ini adalah untuk meningkatkan kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia dalam rangka memperkuat Ketahanan Nasional dan Visi Indonesia Emas 2045.
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025BangZiel
油
Materi ini membahas hukum bacaan Mad (panjang) dalam ilmu tajwid, yang terjadi ketika ada huruf mad (悋, , ) dalam bacaan Al-Qur'an. Pembahasan mencakup jenis-jenis mad, hukum bacaan, serta panjangnya dalam harakat.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
2. PENDAHULUAN
Pendidikan bukan hanya gejala sosial yang
bersifat rasional semata
Proses pendidikan dalam prakteknya memerlukan
teori karena harus dapat dipertanggungjawabkan
Pendidikan harus dilakukan oleh orang-orang
yang mampu bertanggungjawab secara rasional,
sosial, dan moral
Teori-teori pendidikan harus tumbuh sebagai
suatu disiplin ilmu mandiri yang memiliki objek
materil dan formil berbeda dengan disiplin ilmu
lainnya
3. PENDIDIKAN MERUPAKAN
PENDIDIKAN MERUPAKAN
AKTIVITAS YANG BERSIFAT TELEOLOGIS
AKTIVITAS YANG BERSIFAT TELEOLOGIS
3
3
PESERTA
DIDIK
TUJUAN
PENDIDIKAN
AKTIVITAS PENDIDIKAN
DASAR
FILOSOFIS
DASAR
PSIKOLOGIS
DASAR
TEKNOLOGIS
DASAR
SOSIO-
KULTURAL
4. DASAR-DASAR ILMU
PENDIDIKAN
Pedagogik sebagai ilmu untuk
menelaah fenomena pendidikan
Telaah ilmiah dan kontribusi ilmu
bantu
Kontribusi ilmu bantu terhadap
pedagogik
5. Pedagogik sebagai ilmu untuk
menelaah fenomena
pendidikan
Telaah lengkap atas tindakan manusia dalam
fenomena pendidikan melampaui kawasan
ilmiah dan memerlukan analisis mandiri
Data ilmu pendidikan terdiri atas data faktual
dan data nilai
Data faktual ilmu pendidikan berasal dari
objek yang dihadapi (fenomena) yang
ditelaah Ilmuwan pedagogik secara empiris
Data normatif ilmu pendidikan berasal dari
pengalaman atas manusia secara hakiki
6. Pembagian Pedagogik
Pedagogik teoritis dan sistematis
(telaah pendidikan mikro)
Pedagogik praktis atau terapan
(telaah pendidikan makro)
7. BATANG TUBUH ILMU
PENDIDIKAN SECARA MIKRO
Relasi sesama manusia sebagai pendidik dengan
terdidik (person to person relationship)
Pentingnya ilmu pendidikan menggunakan
metode fenomenologi secara kualitatif.
Orang dewasa yang berperan sebagai pendidik
(educator) dan keberadaan anak manusia sebagai
terdidik (learner, student)
Tujuan pendidikan (educational aims and objectives)
Tindakan dan proses pendidikan (educative process)
Lingkungan dan lembaga pendidikan (educational
institution)
8. BATANG TUBUH ILMU
PENDIDIKAN SECARA
MAKRO
Konteks sosial budaya (socio cultural contexs and
education)
Filsafat pendidikan (preskriptif) dan sejarah
pendidikan (deskriptif)
Teori, pengembangan dan pembinaan kurikulum,
serta cabang ilmu pendidikan lainnya yang bersifat
preskriptif.
Berbagai studi empirik tentang fenomena pendidikan
Berbagai studi pendidikan aplikatif (terapan)
khususnya mengenai pengajaran termasuk
pengembangan specific content pedagogy.
9. Telaah dan Kontribusi Ilmu
Bantu
Pedagogik hanya menelaah manusia yang
berinteraksi dalam fenomena pendidikan
secara utuh
Untuk menelaah perilaku manusia secara
individu, telaah secara sosial, telaah perilaku
kelompok dalam masyarakat, telaah nilai dan
norma sebagai isi kebudayaaan, dilakukan
oleh ilmu lain yang berfungsi sebagai ilmu
bantu bagi ilmu pendidikan
10. Kontribusi Ilmu bantu
Terhadap Pedagogik
Ilmu pendidikan khususnya pedagogik dan
andragogi tidak menggunakan metoda deskriptif-
eksperimental karena manfaatnya terbatas pada
pemahaman atas perubahan perilaku siswa
ilmu pendidikan harus sedapat mungkin
melakukan pengumpulan datanya sendiri
langsung dari fenomena pendidikan, baik oleh
partisipan-pengamat (ilmuwan) ataupun oleh
pendidik sendiri yang juga biasa melakukan
analisis. Tentu saja untuk itu diperlukan prasyarat
penguasaan atas ilmu bantu
11. DASAR-DASAR FILSAFAH
ILMU PENDIDIKAN
Dasar ontologis ilmu pendidikan
Dasar epistemologis ilmu pendidikan
Dasar aksiologis ilmu pendidikan
Dasar antropologis ilmu pendidikan
12. FILSAFAT : mencari atau mencintai kebenaran dan
kebijaksanaan atau kearifan
mencari kebenaran yang hakiki
What is real ? What is true ? What is good ?
Menyelidiki jenis dan
hakekat yang ada
What is ultimate
absolute ?
Mengacu kepada
mengetahui realitas
dibalik yang tampak
ONTOLOGI
Menyangkut masalah
pengetahuan
What can we
know ?
Termasuk di dalamnya
penelitian ttg. semantika,
logika, dan matematika
EPISTEMOLOGI
Menyangkut masalah nilai
Baik / buruk (value)
What is our
Moral questions ?
Menyelidiki pengertian,
Jenis, tingkat, sumber dan
hakekat nilai
AKSIOLOGI
13. DASAR ONTOLOGIS ILMU
PENDIDIKAN
aspek realitas yang dijangkau teori dan
ilmu pendidikan melalui pengalaman
pancaindra ialah dunia pengalaman
manusia secara empiris
Objek materil ilmu pendidikan ialah
manusia seutuhnya
objek formal ilmu pendidikan dibatasi pada
manusia seutuhnya di dalam fenomena
atau situasi pendidikan
14. DASAR EPISTEMOLOGIS
ILMU PENDIDIKAN
telaah atas objek formil ilmu pendidikan memerlukan
pendekatan fenomenologis yang akan menjalin studi
empirik dengan studi kualitatif-fenomenologis
Inti dasar epistemologis ini adalah agar dapat
ditentukan bahwa dalam menjelaskan objek
formalnya, telaah ilmu pendidikan tidak hanya
mengembangkan ilmu terapan melainkan menuju
kepada telaah teori dan ilmu pendidikan sebagai ilmu
otonom yang mempunyi objek formil sendiri atau
problematika sendiri sekalipun tidak hanya
menggunakan pendekatan kuantitatif atau pun
eksperimental
15. DASAR AKSIOLOGIS ILMU
PENDIDIKAN
Kemanfaatan teori pendidikan tidak hanya diperlukan
sebagai ilmu yang otonom tetapi juga diperlukan
untuk memberikan dasar yang sebaik-baiknya bagi
pendidikan sebagai proses pembudayaan manusia
secara beradab
ilmu pendidikan tidak bebas nilai mengingat hanya
terdapat batas yang sangat tipis antar pekerjaan ilmu
pendidikan dan tugas pendidik sebagai pedagok
Karena ilmu pendidikan belum jauh pertumbuhannya
dibandingkan dengan kebanyakan ilmu sosial dan
ilmu perilaku, implikasinya ialah bahwa ilmu
pendidikan lebih dekat kepada ilmu perilaku dan
kepada ilmu-ilmu sosial
16. DASAR ANTROPOLOGIS
ILMU PENDIDIKAN
Proses pendidikan melibatkan Pendidik
dan peserta didik manusia yang sama-
sama berperan sebagai subjek pendidikan
Tiga dasar antropologis yang berlaku
universal (sosialitas, individualitas, dan
moralitas), harus diterapkan dalam proses
pendidikan
Di Indonesia aspek religiusitas harus
ditambahkan karena pendidikan nasional
didasarkan atas kebudayaan nasional
17. KESIMPULAN
Ilmu pendidikan adalah ilmu otonom yang
memiliki objek materil dan formil yang
berbeda dengan ilmu-ilmu lainnya
Dalam proses pendidikan, ilmu pendidikan
harus pula didukung oleh ilmu-ilmu lain
yang berfungsi sebagai ilmu bantu
Landasan filsafah ilmu pendidikan
memberi perspektif filosofis yang
semestinya merupakan kacamata yang
dikenakan dalam memandang, menyikapi,
serta melaksanakan proses pendidikan
21. FILSAFAT
FILSAFAT
Pengertian Filsafat
Istilah filsafat (philosphy) berasal dari i
bahasa Yunani PHILEIN (love) dan
SOPHIA (wisdom).
Dengan demikian filsafat secara
etimologis artinya cinta/gemar akan
kebijaksanaan atau kebenaran.
Filsafat dapat berarti pengetahuan
dan pandangan hidup.
21
21
22. HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN
ILMU
Perbedaannya, filsafat dengan metodenya
mampu mempertanyakan keabsahan dan
kebenaran ilmu, sedangkan ilmu tidak mampu
mempertanyakan asumsi, kebenaran, metode,
dan keabsahannya sendiri.
Ilmu lebih bersifat ekslusif, menyelidiki bidang-
bidang yang terbatas, sedangkan filsafat lebih
bersifat inklusif.
Dengan demikian filsafat berusaha mendapatkan
pandangan yang lebih komprehensif tentang
fakta-fakta.
keduanya tumbuh dari sikap refleksif, ingin tahu, dan dilandasi kecintaan pada
kebenaran
23. Filsafat dapat memperlancar integrasi antara ilmu-ilmu yang
dibutuhkan. Searah dengan spesialisasi ilmu maka banyak
ilmuwan yang hanya menguasai suatu wilayah sempit dan
hampir tidak tahu menahu apa yang dikerjakan di wilayah ilmu
lainnya. Filsafat bertugas untuk tetap memperhatikan
keseluruhan dan tidak berhenti pada detil-detilnya.
Filsafat pada masa-masa awal kelahirannya dianggap sebagai
mater scientiarum, induknya ilmu. Seiring dengan spesialisasi ilmu
sampai dengan akhir-akhir ini, kekhususan setiap ilmu
menimbulkan batas-batas yang tegas antara masing-masing
ilmu. Tidak ada bidang pengetahuan lain yang menjadi
penghubung ilmu-ilmu yang terpisah itu. Di sinilah filsafat
berusaha mengatasi spesialisasi dengan mengintegrasikan
masing-masing ilmu dan/dengan merumuskan pandangan
hidup yang didasarkan atas pengalaman kemanusiaan yang luas.
24. Filsafat adalah meta ilmu, refleksinya mendorong
peninjauan kembali ide-ide dan interpretasi baik
dari ilmu maupun bidang-bidang lain.
Hubungan ilmu dengan filsafat bersifat interaktif. Ilmu
merupakan masalah yang hidup bagi filsafat. Ilmu
membekali filsafat dengan bahan-bahan deskriptif dan
faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat. Tiap
filsafat dari suatu periode condong merefleksikan
pandangan ilmiah di periode itu. Ilmu melakukan cek
terhadap filsafat dengan membantu menghilangkan ide-ide
yang tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah. Sedangkan
filsafat memberikan kritik tentang asumsi dan postulat ilmu
25. FILSAFAT
Melihat segala sesuatu dari sudut
bagaimana seharusnya (Das
Solen) faktor subjektif
Berupaya menerangkan /
mengintegrasikan bagian-bagian
ke dalam kesatuan yang
menyeluruh & bermakna
ILMU
berkenaan dengan fakta
sebagaimana adanya (Das
Sein) faktor objektif
Pendekatan analitik
menguraikan sesuatu ke
dalam bagian-bagian kecil
Mempunyai hubungan yang saling mengisi dan melengkapi
(komplementer)
Filsafat memberikan landasan
dasar bagi ilmu
Ilmu memberikan bahan-bahan
untuk pemikiran filosofis
Memberi bahan masukan bagi manusia untuk
membantu memecahkan berbagai masalah
dalam kehidupan
26. Filsafah Ilmu Pendidikan
a. Filsafah ilmu pendidikan adalah nilai-nilai
dan keyakinan-keyakinan filosofis yang
menjiwai, mendasari dan memberikan identitas
suatu sistem pendidikan.
b. Filsafah ilmu pendidikan merupakan
analisis filosofis terhadap fenomena
pendidikan.
C. Filsafah pendidikan memiliki fungsi :
1) spekulatif
2) normatif
3) kritik
4) teoritis
5) aplikatif
27. HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT DENGAN
FILSAFAH PENDIDIKAN
Donald Butler (1957), filsafat memberikan
arah & metodologi terhadap praktek
pendidikan; praktek pendidikan memberikan
bahan bagi pertimbangan filsafat
John Dewey, filsafat dan filsafat pendidikan
adalah sama, seperti pendidikan sama
dengan kehidupan
28. PANDANGAN JOHN DEWEY
FILSAFAT :
DUNIA SELALU BERUBAH
TUJUANNYA SELF
REALIZATION
Tekanan pada proses
berpikir
Proses berpikir bersifat
tentatif
Pengalaman merupakan :
Dasar, mencakup
segala aspek kegiatan
individu
Sumber dari nilai
29. OBJEK FILSAFAH ILMU
PENDIDIKAN
Objek Materia, yaitu lapangan atau bahan
penyelidikan suatu ilmu
Objek Forma, yaitu sudut pandang tertentu
yang menentukan ciri suatu ilmu
Objek Materia Filsafah ilmu pendidikan
adalah manusia seutuhnya
Objek Forma Filsafah ilmu pendidikan
adalah manusia dalam fenomena
pendidikan
30. HAKIKAT MANUSIA
Pendidikan hakikatnya berfungsi
memanusiakan manusia
Binatang tidak perlu pendidikan.
Keterampilan yang dimiliki
binatang hasil dari latihan.
Manusia mengenal etika, norma,
agama dan estetika.
31. KEBUTUHAN AKAN
PENDIDIKAN
Manusia sebagai makhluk filosofis
*Homosapiens: selalu ingin tahu
*Ilmu Pengetahuan: butuh belajar
*Proses belajar: butuh pendidikan
~Manusia sebagai makhluk individu
*monodualis (jiwa-raga)
32. PENDIDIKAN :
Organisasi pengalaman
hidup
Perubahan pengalaman
hidup
TUJUAN PENDIDIKAN :
Perubahan perilaku
Usaha individu melanjutkan
pendidikan
kemampuan & keharusan
meneruskan perkembangan
PROSES BELAJAR
Syarat pertumbuhan :
Ketergantungan hubungan sosial
Plastisitas (kemampuan berubah)
PENGALAMAN adalah proses
belajar / pendidikan
Aktif berusaha (berpikir)
mengubah
Pasif menerima akibat /hasil
Belajar dari pengalaman menghubungkan
kemajuan / kemunduran dalam perbuatan.
Pengalaman yang efektif REFLECTIVE THINKING
1. Keraguan/kebingungan menimbulkan masalah
2. Mengadakan interpretasi tentatif
3. Mengadakan penelitian yang cermat
4. Memperoleh hasil hipotesis tentatif
5. Hasil pembuktian merupakan dasar untuk berbuat
METODA BELAJAR
Belajar adalah proses
pertumbuhan
Belajar & berpikir adalah
satu
33. Pendikan Merupakan Proses
Sosialisasi dan Enkulturasi
Manusia pada dasarnya merupakan makhluk
sosial dan makhluk yang berbudaya.
Keberadaan manusia sebagai makhluk sosial dan
berbudaya bukan merupakan faktor pembawaan
tetapi harus dijalani dengan proses pendidikan.
Proses pendidikan merupakan proses penyiapan
peserta didik menjadi warga masyarakat.
Proses pendidikan merupakan interaksi sosial
yang di dalamnya terdapat nilai-nilai edukatif.