Jembatan terdiri atas bagian struktur atas dan bawah, serta pondasi. Struktur atas menerima beban langsung dan memindahkannya ke struktur bawah, sementara struktur bawah memikul beban dan menyalurkannya ke pondasi. Bagian-bagian pelengkap seperti oprit dan talud juga mendukung fungsi jembatan.
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfAgus Tri
油
Dokumen tersebut menjelaskan bagian-bagian penting dari konstruksi jembatan, termasuk struktur atas seperti gelagar dan lantai, struktur bawah seperti abutmen dan pilar, serta pondasi yang mendukung keseluruhan struktur.
This document discusses several key concepts for road geometric design including:
1. Superelevation is the banking of curves to counteract centrifugal forces on vehicles traveling through curves at a design speed. Maximum superelevation rates are 4-10%.
2. Centrifugal force increases with speed and decreases with radius of curvature. This force must be balanced by side friction between tires and pavement surface or superelevation.
3. Minimum radius of curvature is calculated based on design speed, maximum superelevation rate, and coefficient of side friction. Tables provide minimum radius values.
4. Several methods distribute superelevation and side friction rates based on radius of curvature and design or
Perkerasan jalan dirancang berdasarkan jenis kendaraan dan volume lalu lintasnya. Kondisi terberat untuk perkerasan lentur adalah panas tinggi, kecepatan rendah, dan beban berlebih. Perkerasan kaku dilapisi aspal beton untuk mendistribusikan beban ke tanah dasar. Pondasi dan dowel menyalurkan beban, sedangkan flekson memberi fleksibilitas untuk mencegah retak.
Dokumen tersebut membahas karakteristik arus lalu lintas seperti kecepatan, volume, variasi jam-an, harian, dan bulanan. Terdapat pembahasan mengenai penghitungan kecepatan rata-rata, volume lalu lintas, serta grafik volume jam perencanaan."
This document discusses horizontal alignment in road design. It covers minimum radii, horizontal curve types including full circle, spiral-circle-spiral and spiral-spiral. It also discusses superelevation diagrams, stationing, sight distance on curves, and widening on curves. Formulas are provided for determining minimum radii based on design speed, superelevation and side friction. Guidelines are given for maximum superelevation and side friction coefficient. The different elements of a horizontal alignment including tangent runout, superelevation runoff and transition curves are described.
Perkerasan Jalan Raya Lentur dan Kaku, metode Analisis dan Manual
ANGGOTA KELOMPOK :
DHANES PRABASWARA ( I 0112029)
AYU ISMOYO SOFIANA ( I 0113021)
MUHAMMAD BUDI SANTOSO( I 0113080)
RAKE ADIUTO ( I 0113105)
SITI DWI RAHAYU ( I 0113124)
Manual ini membahas perencanaan struktur perkerasan baru, pelebaran jalan, dan rekonstruksi untuk perkerasan lentur dan kaku. Terdapat dua jenis struktur perkerasan yaitu lentur dan kaku, yang masing-masing memiliki komponen seperti perkerasan, pondasi, dan tanah dasar. Manual ini digunakan untuk menghasilkan desain awal yang kemudian diperiksa menggunakan pedoman dan perangkat lunak desain yang relevan.
Dokumen tersebut membahas tentang pondasi tiang pancang dan alat pancang jack-in pile. Pondasi tiang pancang dipilih karena biayanya relatif lebih murah, pelaksanaannya lebih mudah, peralatannya mudah didapatkan di Indonesia, dan waktu pelaksanaannya lebih cepat. Alat pancang jack-in pile bekerja dengan mendorong tiang masuk ke tanah secara hidrolis tanpa getaran, memungkinkan proses pemancangan di daerah perkotaan. Proses
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileAngga Nugraha
油
ditulis oleh Angga Nugraha, Lulusan Teknik Sipil dan Lingkungan IPB.
Sebuah tulisan mengenai cara menghitung pembesian pada bore pile atau strauss pile terutama untuk bentuk sengkang / begel yang berbentuk spiral
Makalah ini membahas metode pelaksanaan konstruksi jembatan, terbagi menjadi dua bagian utama yaitu metode jembatan beton dan jembatan rangka. Pada jembatan beton dijelaskan metode MSS, ILM, balanced cantilever dengan formtraveller, cable stayed, dan precast segmental. Sedangkan pada jembatan rangka dijelaskan metode full temporary support, semi temporary support, full cantilever, dan semi cantilever.
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Jalan Raya adalah suatu jalur tanah yang permukaannya dibentuk dengan kemiringan tertentu dan diberi perkerasan yang dipergunakan untuk lintasaan kendaraan maupun orang yang menghubungkan lalu lintas antara dua atau lebih tempat pemusatan kegiatan.
Modul kuliah ini membahas pengenalan jembatan baja, termasuk pengertian jembatan, material yang digunakan khususnya baja, keuntungan menggunakan baja sebagai material jembatan, dan pembagian jenis jembatan berdasarkan fungsi, lokasi, bahan konstruksi, dan tipe struktur seperti gelagar I, gelagar pelat, gelagar kotak, dan rangka. Tujuan pembelajaran adalah memahami pengertian, struktur, dan anatomi
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Harsanty Seran
油
Dokumen ini membahas tentang tata cara perencanaan geometrik jalan antar kota yang meliputi deskripsi, ketentuan-ketentuan, dan cara pengerjaannya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan keseragaman dalam merencanaan geometrik jalan agar menghasilkan geometrik jalan yang memberikan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan bagi pengguna jalan. Dokumen ini memberikan panduan tentang klasifikasi jalan, kriteria perencanaan, bagian-bagian
->Siphon adalah bangunan pembawa yang melewati bawah saluran lain (biasanya pembuang) atau jalan. Siphon bersifat saluran bertekanan atau tertutup.
->Bangunan terjun atau got miring diperlukan jika kemiringan permukaan tanah lebih curam daripada kemiringan maksimum saluran yang diizinkan. Bangunan terjunan dapat berupa terjunan tegak atau terjunan miring.
-> Gorong-gorong dipakai untuk membawa aliran air melewati bawah jalan air lainnya atau bawah jalan, serta jalan kereta api. Gorong-gorong mempunyai potongan melintang yang lebih kecil daripada luas basah saluran hulu maupun hilir.
Pedoman Disain Geometrik Jalan 2020
Diunggah oleh Aji Suraji
Dosen Teknik sipil
Universitas Widyagama malang
Pedoman ini merevisi beberapa pedoman/tata cara tentang Perencanaan Geometrik Jalan yang selama ini digunakan. Revisi yang dilakukan meliputi struktur penyajian yang mengacu pada standar nasional Indonesia dan penambahan kandungannya untuk melengkapi kebutuhan sehingga dapat diaplikasikan baik oleh penyelenggara jalan di pusat maupun di daerah. Revisi ini disusun untuk mengakomodir tantangan dan hambatan dalam pembangunan jalan di Indonesia.
Adam Bridge atau Rama Bridge merupakan rantai batu kapur buatan yang panjangnya 18 mil yang menghubungkan Pulau Mannar di Sri Lanka barat laut dengan Rameswaram di India tenggara, dan diperkirakan berumur lebih dari 1 juta tahun.
This document discusses horizontal alignment in road design. It covers minimum radii, horizontal curve types including full circle, spiral-circle-spiral and spiral-spiral. It also discusses superelevation diagrams, stationing, sight distance on curves, and widening on curves. Formulas are provided for determining minimum radii based on design speed, superelevation and side friction. Guidelines are given for maximum superelevation and side friction coefficient. The different elements of a horizontal alignment including tangent runout, superelevation runoff and transition curves are described.
Perkerasan Jalan Raya Lentur dan Kaku, metode Analisis dan Manual
ANGGOTA KELOMPOK :
DHANES PRABASWARA ( I 0112029)
AYU ISMOYO SOFIANA ( I 0113021)
MUHAMMAD BUDI SANTOSO( I 0113080)
RAKE ADIUTO ( I 0113105)
SITI DWI RAHAYU ( I 0113124)
Manual ini membahas perencanaan struktur perkerasan baru, pelebaran jalan, dan rekonstruksi untuk perkerasan lentur dan kaku. Terdapat dua jenis struktur perkerasan yaitu lentur dan kaku, yang masing-masing memiliki komponen seperti perkerasan, pondasi, dan tanah dasar. Manual ini digunakan untuk menghasilkan desain awal yang kemudian diperiksa menggunakan pedoman dan perangkat lunak desain yang relevan.
Dokumen tersebut membahas tentang pondasi tiang pancang dan alat pancang jack-in pile. Pondasi tiang pancang dipilih karena biayanya relatif lebih murah, pelaksanaannya lebih mudah, peralatannya mudah didapatkan di Indonesia, dan waktu pelaksanaannya lebih cepat. Alat pancang jack-in pile bekerja dengan mendorong tiang masuk ke tanah secara hidrolis tanpa getaran, memungkinkan proses pemancangan di daerah perkotaan. Proses
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileAngga Nugraha
油
ditulis oleh Angga Nugraha, Lulusan Teknik Sipil dan Lingkungan IPB.
Sebuah tulisan mengenai cara menghitung pembesian pada bore pile atau strauss pile terutama untuk bentuk sengkang / begel yang berbentuk spiral
Makalah ini membahas metode pelaksanaan konstruksi jembatan, terbagi menjadi dua bagian utama yaitu metode jembatan beton dan jembatan rangka. Pada jembatan beton dijelaskan metode MSS, ILM, balanced cantilever dengan formtraveller, cable stayed, dan precast segmental. Sedangkan pada jembatan rangka dijelaskan metode full temporary support, semi temporary support, full cantilever, dan semi cantilever.
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Jalan Raya adalah suatu jalur tanah yang permukaannya dibentuk dengan kemiringan tertentu dan diberi perkerasan yang dipergunakan untuk lintasaan kendaraan maupun orang yang menghubungkan lalu lintas antara dua atau lebih tempat pemusatan kegiatan.
Modul kuliah ini membahas pengenalan jembatan baja, termasuk pengertian jembatan, material yang digunakan khususnya baja, keuntungan menggunakan baja sebagai material jembatan, dan pembagian jenis jembatan berdasarkan fungsi, lokasi, bahan konstruksi, dan tipe struktur seperti gelagar I, gelagar pelat, gelagar kotak, dan rangka. Tujuan pembelajaran adalah memahami pengertian, struktur, dan anatomi
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Harsanty Seran
油
Dokumen ini membahas tentang tata cara perencanaan geometrik jalan antar kota yang meliputi deskripsi, ketentuan-ketentuan, dan cara pengerjaannya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan keseragaman dalam merencanaan geometrik jalan agar menghasilkan geometrik jalan yang memberikan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan bagi pengguna jalan. Dokumen ini memberikan panduan tentang klasifikasi jalan, kriteria perencanaan, bagian-bagian
->Siphon adalah bangunan pembawa yang melewati bawah saluran lain (biasanya pembuang) atau jalan. Siphon bersifat saluran bertekanan atau tertutup.
->Bangunan terjun atau got miring diperlukan jika kemiringan permukaan tanah lebih curam daripada kemiringan maksimum saluran yang diizinkan. Bangunan terjunan dapat berupa terjunan tegak atau terjunan miring.
-> Gorong-gorong dipakai untuk membawa aliran air melewati bawah jalan air lainnya atau bawah jalan, serta jalan kereta api. Gorong-gorong mempunyai potongan melintang yang lebih kecil daripada luas basah saluran hulu maupun hilir.
Pedoman Disain Geometrik Jalan 2020
Diunggah oleh Aji Suraji
Dosen Teknik sipil
Universitas Widyagama malang
Pedoman ini merevisi beberapa pedoman/tata cara tentang Perencanaan Geometrik Jalan yang selama ini digunakan. Revisi yang dilakukan meliputi struktur penyajian yang mengacu pada standar nasional Indonesia dan penambahan kandungannya untuk melengkapi kebutuhan sehingga dapat diaplikasikan baik oleh penyelenggara jalan di pusat maupun di daerah. Revisi ini disusun untuk mengakomodir tantangan dan hambatan dalam pembangunan jalan di Indonesia.
Adam Bridge atau Rama Bridge merupakan rantai batu kapur buatan yang panjangnya 18 mil yang menghubungkan Pulau Mannar di Sri Lanka barat laut dengan Rameswaram di India tenggara, dan diperkirakan berumur lebih dari 1 juta tahun.
Dokumen tersebut membahas mengenai definisi, bagian-bagian, dan jenis-jenis konstruksi jembatan. Secara ringkas, jembatan adalah struktur yang menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh rintangan seperti sungai atau lembah. Jembatan terdiri atas struktur atas, struktur bawah, dan pondasi, serta memiliki berbagai bentuk seperti truss, beam, arch, cable-stayed, dan suspension bridge.
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfAgus Tri
油
Dokumen tersebut menjelaskan bagian-bagian penting dari konstruksi jembatan, termasuk struktur atas seperti gelagar dan lantai, struktur bawah seperti abutmen dan pilar, serta pondasi yang mendukung keseluruhan struktur.
Teks tersebut membahas sejarah perkembangan berbagai jenis jembatan sejak zaman purba hingga modern. Mulai dari jembatan balok, pelengkung, gantung, kabel, hingga beton bertulang dan prategang. Juga menjelaskan bagian-bagian penting jembatan dan klasifikasinya berdasarkan fungsi, bahan, dan spesifikasi.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis jalan dan bagian-bagiannya, termasuk pengertian jalan, jenis-jenis jalan berdasarkan sistem jaringan, hak penggunaan, ruas jalan, dan kelas prasarana. Bagian-bagian penting jalan yang dijelaskan adalah jalur lalu lintas, lajur, bahu jalan, talud, drainase, median, trotoar, dan badan jalan. Bangunan pelengkap jalan dan perlengkapan jalan se
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATANPPGHybrid1
油
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar gambar konstruksi bangunan jalan dan jembatan. Mencakup definisi jalan raya, bagian-bagian jalan seperti lebar jalur, bahu, dan drainase. Jenis-jenis perkerasan jalan serta istilah yang terkait dengan perencanaan jalan seperti ruang jalan, jalur lalu lintas, dan bahu jalan."
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis jembatan berdasarkan bentuk konstruksinya, yaitu jembatan balok, kantilever, lengkung, gantung, kabel, dan rangka. Dokumen juga menjelaskan struktur dan bagian-bagian penting dari sebuah jembatan, yaitu struktur atas, struktur bawah, jalan pendekat, dan bangunan pengaman.
Dokumen tersebut membahas tentang jembatan, mulai dari pengertian, fungsi, klasifikasi, spesifikasi, dan jenis konstruksi jembatan. Jembatan diklasifikasikan berdasarkan keberadaan, fungsi, material, bentuk struktur, daktililitas, lantai kendaraan, dan lama penggunaan. Spesifikasi jembatan mencakup struktur atas, struktur bawah, dan bangunan pelengkap. Jenis konstruksi jembatan antara lain beam
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis jembatan, struktur jembatan, dan konstruksi komposit. Jembatan dapat dibedakan berdasarkan fungsi, lokasi, bahan konstruksi, dan tipe struktur. Struktur jembatan terdiri atas struktur atas dan bawah. Konstruksi komposit adalah gabungan bahan beton dan baja yang bekerja sama untuk memikul beban, menghasilkan efisiensi struktur dan kapasitas beban
Presentasi ini merupakan materi pertemuan pertama untuk mata kuliah Pengukuran dan Instrumentasi. Materi ini mencakup:
Konsep dasar pengukuran dan instrumentasi
Jenis-jenis pengukuran (langsung & tidak langsung)
Sistem satuan internasional (SI) dalam teknik elektro
Kesalahan dalam pengukuran dan cara meminimalkannya
Karakteristik alat ukur (akurasi, presisi, resolusi, sensitivitas)
Contoh alat ukur dalam teknik elektro seperti multimeter, osiloskop, clamp meter, function generator, dan signal analyzer
Presentasi ini dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram yang membantu pemahaman konsep secara visual.
Sangat cocok untuk mahasiswa teknik elektro dan telekomunikasi yang ingin memahami dasar-dasar pengukuran dalam bidang ini.
Jangan lupa untuk like, share, dan follow untuk materi lebih lanjut!
#Pengukuran #Instrumentasi #TeknikElektro #Telekomunikasi #Praktikum #PengukurandanInstrumentasi #PBL #PengukuranBesaranListrik
Mata kuliah matemaika pada Prodi Rekayasa Sipil tingkat lanjut yang membahas mengenai Matriks, Determinan, Invers, Metode Sarrus dan Kofaktor dan Metode Gauss Jordan
2. Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk
meneruskan jalan melalui rintangan yang berada lebih rendah.
Jembatan adalah suatu bangunan yang memungkinkan suatu
jalan menyilang sungai/ saluran air, lembah atau menyilang
jalan lain yang tidak sama tinggi permukaannya.
Secara umum suatu jembatan berfungsi untuk melayani arus
lalu lintas dengan baik.
Dalam perencanaan dan perancangan jembatan sebaiknya
mempertimbangkan fungsi kebutuhan transportasi,
persyaratan teknis dan estetika-arsitektural.
3. 1. Struktur Atas (Superstructures)
struktur atas jembatan adalah bagian-bagian jembatan yang
memindahkan beban-beban lantai jembatan ke arah
perletakan.
Struktur atas jembatan merupakan bagian yang menerima
beban langsung yang meliputi berat sendiri, beban mati,
beban mati tambahan, beban lalu-lintas kendaraan, gaya rem,
beban pejalan kaki, dll.
4. Struktur atas jembatan
Trotoar
a) Sandaran (hand rail),
b) Tiang sandaran (rail post)
c) Peninggian trotoar (kerb),
d) Slab lantai trotoar.
5. Struktur atas jembatan
Trotoar
a) Sandaran (hand rail),
b) Tiang sandaran (rail post)
c) Peninggian trotoar (kerb),
d) Slab lantai trotoar.
6. Struktur atas jembatan
Trotoar
a) Sandaran (hand rail),
b) Tiang sandaran (rail post)
c) Peninggian trotoar (kerb),
d) Slab lantai trotoar.
8. 2. Struktur Bawah (Substructures)
Struktur bawah jembatan berfungsi memikul seluruh beban
struktur atas dan beban lain yang ditumbulkan oleh tekanan
tanah, aliran air dan hanyutan, tumbukan, gesekan pada
tumpuan dsb. untuk kemudian disalurkan ke fondasi.
Selanjutnya beban-beban tersebut disalurkan oleh fondasi ke
tanah dasar.
9. Struktur bawah
jembatan
Pangkal jembatan (abutment)
a)Dinding belakang (back wall),
b)Dinding penahan (breast wall),
c)Dinding sayap (wing wall),
d)Oprit, plat injak (approach slab),
e)Konsol pendek untuk jacking (corbel),
f)Tumpuan (bearing).Sandaran (hand
rail),
11. Struktur bawah
jembatan
Drainase
fungsi drainase adalah untuk
membuat air hujan secepat
mungkin dialirkan ke luar dari
jembatan sehingga tidak terjadi
genangan air dalam waktu yang
lama.
13. 4. Bangunan Pengaman/ Pelengkap
Bangunan
merupakan bangunan yang diperlukan untuk pengamanan jembatan
terhadap lalu lintas darat, lalu lintas air, penggerusan dan lain- lain.
Bangunan pelengkap pada jembatan adalah bangunan yang merupakan
pelengkap dari konstruksi jembatan yang fungsinya untuk pengamanan
terhadap struktur jembatan secara keseluruhan dan keamanan terhadap
pemakai jalan.
14. Macam-macam
bangunan pelengkap
a) Saluran Drainase
Terletak dikanan-kiri abutment
dan di sisi kanan-kiri perkerasan
jembatan. Saluran drainase
berfungsi untuk saluran
pembuangan air hujan diatas
16. Macam-macam bangunan pelengkap
c) Talud
fungsi utama talud adalah sebagai
pelindung abutment dari aliran air
sehingga sering disebut talud
pelindung terletak sejajar dengan
arah arus sungai.
17. Macam-macam bangunan pelengkap
d) Guide Post / Patok penuntun
Patok
berfungsi sebagai penunjuk jalan
bagi kendaraan yang akan melewati
jembatan, biasanya diletakkan
sepanjang panjang oprit jembatan.
18. Macam-macam bangunan pelengkap
e) Lampu Penerangan
Lampu penerangan jalan adalah bagian
dari bangunan pelengkap jalan yang
dapat diletakkan/dipasang di kiri/kanan
jalan dan atau di tengah (di bagian
median jalan) yang digunakan untuk
menerangi jalan maupun lingkungan
disekitar jalan yang diperlukan termasuk
persimpangan jalan (intersection), jalan
laying (interchange, overpass, fly over),
jembatan dan jalan di bawah tanah
(underpass, terowongan)..
19. Macam-macam bangunan pelengkap
f) Trotoar
Trotoar adalah jalur pejalan kaki yang umumnya
sejajar dengan jalan dan lebih tinggi dari
permukaan perkerasan jalan untuk menjamin
keamanan pejalan kaki yang bersangkutan. Para
pejalan kaki berada pada posisi yang lemah jika
mereka bercampur dengan kendaraan, maka
mereka akan memperlambat arus lalu lintas. Oleh
karena itu, salah satu tujuan utama dari
manajemen lalu lintas adalah berusaha untuk
memisahkan pejalan kaki dari arus kendaraan
bermotor tanpa menimbulkan gangguan-
gangguan yang besar terhadap aksesibilitas
dengan pembangunan trotoar (lihat gambar 41).
20. Keterangan:
1) Bangunan atas
2) Landasan ( Biasanya
terletak pada
pilar/abdument
3) Bangunan Bawah
(memikul beban)
4) Pondasi
5) Optrit, ( terletak di
belakang abutment)
6) Bangunan pengaman
21. 1. Jelaskan apa saja yang termasuk bagian struktur atas
jembatan ?
2. Jelaskan fungsi dari struktur atas jembatan
3. Jelaskan apa saja yang termasuk bagian struktur bawah
jembatan ?
4. Jelaskan fungsi dari struktur bawah jembatan?
5. Oprit Jembatan adalah jalan pendekat menuju jemabatan
yang terletak pada ?
22. 6. Apakah jenis bangunan pelengkap yang memiliki fungsi
sebagai pelindung abutment dari aliran air ?
7. Apakah jenis bangunan pelengkap yang memiliki fungsi
sebagai saluran pembuangan air hujan di atas jembatan ?
8. yang memiliki fungsi sebagai struktur jalan yang
menghubungkan antara suatu ruas jalan dengan struktur
jembatan adalah ...
9. Sebutkan beberapa macam jenis pondasi jembatan.
#3: Rintangan ini biasanya jalan lain (jalan air/ jalan lalu lintas biasa).
yang meliputi : aspek lalu lintas, aspek teknis, aspek estetika
#5: berfungsi sebagai tempat berjalan bagi para pejalan kaki yang melewati jembatan agar tidak terganggu lalu lintas kendaraan. Konstruksi trotoar direncanakan sebagai pelat beton yang diletakkan pada lantai jembatan bagian samping yang diasumsikan sebagai pelat yang tertumpu sederhana pada pelat jalan.
a) Sandaran (hand rail), biasanya dari pipa besi, kayu dan beton bertulang. Beban yang bekerja pada sandaran adalah beban sebesar 100 kg yang bekerja dalam arah horisontal setinggi 0,9 meter
Tiang sandaran (rail post) , biasanya dibuat dari beton bertulang untuk jembatan girder beton, sedangkan untuk jembatan rangka tiang sandaran menyatu dengan struktur rangka tersebut
#6: berfungsi sebagai tempat berjalan bagi para pejalan kaki yang melewati jembatan agar tidak terganggu lalu lintas kendaraan. Konstruksi trotoar direncanakan sebagai pelat beton yang diletakkan pada lantai jembatan bagian samping yang diasumsikan sebagai pelat yang tertumpu sederhana pada pelat jalan.
a) Sandaran (hand rail), biasanya dari pipa besi, kayu dan beton bertulang. Beban yang bekerja pada sandaran adalah beban sebesar 100 kg yang bekerja dalam arah horisontal setinggi 0,9 meter
Tiang sandaran (rail post) , biasanya dibuat dari beton bertulang untuk jembatan girder beton, sedangkan untuk jembatan rangka tiang sandaran menyatu dengan struktur rangka tersebut
#8: Slab lantai kendaraan, berfungsi sebagai penahan lapisan perkerasan yang menahan beban langsung lalu lintas yang melewati jembatan itu.
Gelagar (girder), terdiri atas gelagar induk / memanjang dan gelagar melintang. Gelagar induk atau memanjang merupakan komponen jembatan yang letaknya melintang arah jembatan atau tegak lurus arah aliran sungai. Sedangkan, gelagar melintang merupakan komponen jembatan yang letaknya melintang arah jembatan
Balok diafragma, berfungsi mengakukan PCI girder dari pengaruh gaya melintang.
Andas / perletakan, merupakan perletakan dari jembatan yang berfungsi untuk menahan beban berat baik yang vertikal maupun horisontal. Disamping itu juga untuk meredam getaran sehingga abutment tidak mengalami kerusakan.
Tumpuan (bearing), karet jembatan yang merupakan salah satu komponen utama dalam pembuatan jembatan, yang berfungsi sebagai alat peredam benturan antara jembatan dengan pondasi utama.
#10: Pangkal jembatan (abutment), merupakan bangunan yang berfungsi untuk mendukung bangunan atas dan juga sebagai dinding penahan tanah. Bentuk abutment dapat berupa abutment tipe T terbalik yang dibuat dari beton bertulang.
Dinding sayap (wing wall), berfungsi untuk menahan tanah dalam arah tegak lurus as jembatan ( penahan tanah ke samping ).
Oprit, plat injak (approach slab), merupakan jalan pelengkap untuk masuk ke jembatan dengan kondisi disesuaikan agar mampu memberikan keamanan saat peralihan dari ruas jalan menuju jembatan.
#11: b. Pilar jembatan (pier), terletak di tengah jembatan (di tengah sungai) yang memiliki kesamaan fungsi dengan kepala jembatan yaitu mentransfer gaya jembatan rangka ke tanah. Sesuai dengan standar yang ada, panjang bentang rangka baja, sehingga apabila bentang sungai melebihi panjang maksimum jembatan tersebut maka dibutuhkan pilar.
#12: c. Drainase,
Akibat terjadinya genangan air maka akan mempercepat kerusakan struktur dari jembatan itu sendiri. Saluran drainase ditempatkan pada tepi kanan kiri dari badan jembatan ( saluran samping ), dan gorong - gorong.
#13: berfungsi meneruskan seluruh beban jembatan ke tanah dasar. Berdasarkan sistimnya, fondasi abutment atau pier jembatan dapat dibedakan menjadi beberapa macam jenis, antara lain
#16: struktur jalan yang menghubungkan antara suatu ruas jalan dengan struktur jembatan; bagian jalan pendekat ini dapat terbuat dari tanah timbunan,dan memerlukan pemadatan yang khusus, karena letak dan posisinya yang cukup sulit untuk dikerjakan, atau dapat juga berbentuk struktur kaki seribu (pile slab), yang berbentuk pelat yang disangga oleh balok kepala di atas tiang-tiang. Permasalahan utama pada timbunan jalan pendekat yaitu sering terjadinya penurunan atau deformasi pada ujung pertemuan antara struktur perkerasan jalan terhadap ujung kepala jembatan.