Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1BAIDILAH Baidilah
油
Dokumen tersebut membahas tentang metode Quine-McCluskey untuk menyederhanakan fungsi Boolean. Metode ini lebih tepat digunakan untuk fungsi Boolean dengan jumlah variabel lebih dari empat karena metode aljabar dan peta Karnaugh sulit menyederhanakannya. Metode Quine-McCluskey melibatkan dua langkah yaitu menentukan prime implicant dan memilih prime implicant inti untuk mendapatkan hasil penyederhanaan.
Dokumen tersebut membahas tentang bahasa query formal basis data relasional yaitu SQL dan aljabar relasional. Aljabar relasional merupakan kumpulan operasi yang diterapkan pada relasi untuk menghasilkan relasi baru, meliputi seleksi, proyeksi, produk kartesian, penyatuan, perbedaan himpunan, penamaan ulang, irisan himpunan, join, outer join, dan pembagian.
Sistem informasi perpustakaan berbasis web ini dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan perpustakaan sekolah secara manual. Sistem ini memiliki fitur untuk pencarian koleksi buku, peminjaman dan pengembalian buku, serta pembuatan laporan. Sistem ini dikembangkan menggunakan model waterfall dan bahasa PHP, dengan menganalisis kebutuhan, merancang basis data dan antarmuka, serta mengimplementasikan berbagai halaman dan fitur.
Dokumen tersebut membahas tentang kategori perintah SQL yaitu DDL dan DML. DDL digunakan untuk membuat, mengubah, dan menghapus struktur objek database, sedangkan DML digunakan untuk mengolah isi data di dalam tabel tanpa merubah strukturnya. Dokumen ini juga memberikan contoh tugas pembuatan database sekolah yang berisi tabel siswa, guru, kelas, dan mata pelajaran beserta deskripsinya dalam sintaks MySQL.
Dokumen tersebut berisi ringkasan dari beberapa use case untuk sistem penjualan, termasuk login, pencarian dan pengelolaan barang, transaksi penjualan, laporan, dan cetak struk.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dialog antara manusia dan komputer serta berbagai jenis ragam dialog interaktif seperti dialog berbasis perintah, dialog berbasis bahasa pemrograman, dialog berbasis bahasa alami, dialog berbasis menu dan formulir, serta dialog berbasis manipulasi langsung dan antarmuka grafis.
Dokumen tersebut membahas tentang gerbang logika sebagai dasar pembentuk sistem elektronika digital yang berfungsi untuk mengubah input menjadi output logis berdasarkan sistem bilangan biner. Terdapat 7 jenis gerbang logika dasar yaitu AND, OR, NOT, NAND, NOR, Ex-OR, Ex-NOR yang diimplementasikan dalam bentuk IC. Gerbang logika dapat disederhanakan men
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan HotelMuhammad Iqbal
油
Makalah ini membahas perancangan Entity Relationship Diagram (ERD) dan Logical Relational Structure (LRS) untuk sistem pemesanan kamar hotel. Terdapat penjelasan tentang database, ERD, dan LRS. Kemudian dilakukan analisis kasus pemesanan kamar hotel untuk merancang ERD dan LRSnya.
Dokumen ini membahas diagram konteks dan aliran data (data flow diagram/DFD) untuk sistem informasi pencatatan data tahanan. Diagram konteks menunjukkan dua entitas luar (administrator dan direktur) yang terhubung ke sistem. DFD level 0 menunjukkan tiga proses utama (olah data, cari data, dan laporan data). DFD level 1 dan 2 lebih rinci menjelaskan proses input, edit, hapus data, pencarian data, dan pembuatan laporan.
Analisis ERD rumah sakit dengan 11 entitas dan 22 tabel yang terkait dengan data pasien, pegawai, ruangan, obat, dan perawatan di rumah sakit. Terdapat 5 relasi antar tabel untuk menghubungkan informasi terkait. Ringkasan memberikan informasi mengenai struktur data rumah sakit berdasarkan ERD yang dianalisis.
K-means clustering is an algorithm that groups data points into k number of clusters based on their similarity. It works by randomly selecting k data points as initial cluster centroids and then assigning each remaining point to the closest centroid. It then recalculates the centroids and reassigns points in an iterative process until centroids stabilize. While efficient, k-means clustering has weaknesses in that it requires specifying k, can get stuck in local optima, and is not suitable for non-convex shaped clusters or noisy data.
Sistem informasi perpustakaan berbasis web ini dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan perpustakaan sekolah secara manual. Sistem ini memiliki fitur untuk pencarian koleksi buku, peminjaman dan pengembalian buku, serta pembuatan laporan. Sistem ini dikembangkan menggunakan model waterfall dan bahasa PHP, dengan menganalisis kebutuhan, merancang basis data dan antarmuka, serta mengimplementasikan berbagai halaman dan fitur.
Dokumen tersebut membahas tentang kategori perintah SQL yaitu DDL dan DML. DDL digunakan untuk membuat, mengubah, dan menghapus struktur objek database, sedangkan DML digunakan untuk mengolah isi data di dalam tabel tanpa merubah strukturnya. Dokumen ini juga memberikan contoh tugas pembuatan database sekolah yang berisi tabel siswa, guru, kelas, dan mata pelajaran beserta deskripsinya dalam sintaks MySQL.
Dokumen tersebut berisi ringkasan dari beberapa use case untuk sistem penjualan, termasuk login, pencarian dan pengelolaan barang, transaksi penjualan, laporan, dan cetak struk.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dialog antara manusia dan komputer serta berbagai jenis ragam dialog interaktif seperti dialog berbasis perintah, dialog berbasis bahasa pemrograman, dialog berbasis bahasa alami, dialog berbasis menu dan formulir, serta dialog berbasis manipulasi langsung dan antarmuka grafis.
Dokumen tersebut membahas tentang gerbang logika sebagai dasar pembentuk sistem elektronika digital yang berfungsi untuk mengubah input menjadi output logis berdasarkan sistem bilangan biner. Terdapat 7 jenis gerbang logika dasar yaitu AND, OR, NOT, NAND, NOR, Ex-OR, Ex-NOR yang diimplementasikan dalam bentuk IC. Gerbang logika dapat disederhanakan men
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan HotelMuhammad Iqbal
油
Makalah ini membahas perancangan Entity Relationship Diagram (ERD) dan Logical Relational Structure (LRS) untuk sistem pemesanan kamar hotel. Terdapat penjelasan tentang database, ERD, dan LRS. Kemudian dilakukan analisis kasus pemesanan kamar hotel untuk merancang ERD dan LRSnya.
Dokumen ini membahas diagram konteks dan aliran data (data flow diagram/DFD) untuk sistem informasi pencatatan data tahanan. Diagram konteks menunjukkan dua entitas luar (administrator dan direktur) yang terhubung ke sistem. DFD level 0 menunjukkan tiga proses utama (olah data, cari data, dan laporan data). DFD level 1 dan 2 lebih rinci menjelaskan proses input, edit, hapus data, pencarian data, dan pembuatan laporan.
Analisis ERD rumah sakit dengan 11 entitas dan 22 tabel yang terkait dengan data pasien, pegawai, ruangan, obat, dan perawatan di rumah sakit. Terdapat 5 relasi antar tabel untuk menghubungkan informasi terkait. Ringkasan memberikan informasi mengenai struktur data rumah sakit berdasarkan ERD yang dianalisis.
K-means clustering is an algorithm that groups data points into k number of clusters based on their similarity. It works by randomly selecting k data points as initial cluster centroids and then assigning each remaining point to the closest centroid. It then recalculates the centroids and reassigns points in an iterative process until centroids stabilize. While efficient, k-means clustering has weaknesses in that it requires specifying k, can get stuck in local optima, and is not suitable for non-convex shaped clusters or noisy data.
Dokumen tersebut membahas tentang clustering, yaitu teknik pembelajaran tak terawasi untuk mengelompokkan data berdasarkan kesamaan. Dibahas beberapa metode clustering seperti K-Means, hierarchical clustering, dan Fuzzy C-Means beserta ilustrasinya."
Algoritma C4.5 digunakan untuk membangun model klasifikasi berbasis pohon keputusan dari sekumpulan data latih. Algoritma ini memilih atribut mana yang paling berguna untuk membedakan kelas target dengan mengukur besarnya pengurangan entropi. Atribut dengan pengurangan entropi terbesar akan menjadi node akar, kemudian proses ini diulang rekursif hingga terbentuk pohon keputusan lengkap. Contoh penerapannya adalah
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...Uofa_Unsada
油
Aplikasi ini merancang dan membuat aplikasi data mining berbasis web menggunakan algoritma C4.5 untuk memprediksi kelulusan mahasiswa S-1 pada Universitas Darma Persada. Aplikasi ini menganalisis data mahasiswa dan melakukan proses data mining dengan algoritma C4.5 untuk memprediksi kelulusan berdasarkan aturan-aturan yang dihasilkan.
The document discusses clustering and k-means clustering algorithms. It provides examples of scenarios where clustering can be used, such as placing cell phone towers or opening new offices. It then defines clustering as organizing data into groups where objects within each group are similar to each other and dissimilar to objects in other groups. The document proceeds to explain k-means clustering, including the process of initializing cluster centers, assigning data points to the closest center, recomputing the centers, and iterating until centers converge. It provides a use case of using k-means to determine locations for new schools.
e-book menjelaskan bagaimana membangun Failover Cluster dengan menggunakan Windows Server 2008 R2. Selengkapnya baca disini, http://hijaubuku.com/?p=43
Dokumen tersebut membahas tentang data mining dan pengajaran desain pembelajaran. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang konsep-konsep dasar data mining, algoritma yang digunakan dalam data mining seperti estimasi, prediksi, klasifikasi, dan klastering, serta tahapan proses data mining mulai dari input data hingga evaluasi hasilnya.
Analisis Cluster-Teknik data mining perpisahan objek sesuai karakteristikpptxsuciayulestari8
油
teknik data mining yangbertujuan umtuk mengidentifikasi sekolompok objek yang mempunyai kemiripan karakteristik tertentu yang dapat dipisahkan dengan kelompok objek lainnya sehingga obyek yang berada dalam satu kelompok yang sama reltif lebih homogen dari pada obyek yang berada pada kelompok yang berbeda
1. Unsupervised learning digunakan untuk pengelompokkan data tanpa label melalui clustering.
2. K-means clustering dan hierarchical clustering adalah dua pendekatan utama clustering.
3. Pemilihan parameter seperti jumlah cluster pada k-means mempengaruhi akurasi hasil clustering.
K-means clustering digunakan untuk mengelompokkan mahasiswa berdasarkan karakteristiknya seperti jurusan dan kota asal. Data mahasiswa dikelompokkan menjadi tiga cluster. Hasil analisis menunjukkan karakteristik masing-masing cluster, seperti cluster 1 didominasi mahasiswa DKI Jakarta dan Jawa Barat jurusan Teknologi Informasi dan Pemasaran, cluster 2 didominasi mahasiswa DKI Jakarta dan Jawa Barat jurusan Akuntansi dan Bisnis Internas
Dokumen tersebut membahas tentang algoritma k-means clustering. K-means clustering adalah salah satu metode clustering non-hirarki yang mengelompokkan data menjadi satu atau lebih cluster dengan menentukan nilai centroid awal secara acak lalu menghitung jarak antara data dan centroid untuk mengelompokkannya ke cluster mana. Algoritma k-means melakukan iterasi dengan menghitung centroid baru sampai posisi data tidak berubah lagi.
Dokumen ini membahas metode klasterisasi Agglomerative Hierarchical Clustering (AHC). AHC adalah metode klasterisasi berbasis hirarki yang membangun klaster secara bottom-up dimana setiap objek dianggap sebagai klaster dan klaster-klaster digabungkan berdasarkan kemiripan hingga terbentuk satu klaster besar. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah algoritma AHC beserta contoh penerapannya untuk mengelompokkan dataset skor ked
Dokumen tersebut membahas tentang hierarchical clustering, yaitu metode clustering hierarkis yang membangun klaster secara bertahap dari bawah ke atas (bottom-up) atau sebaliknya. Terdapat dua jenis metode hierarchical clustering yaitu agglomerative dan divisive. Dokumen ini juga menjelaskan algoritma agglomerative clustering serta perbedaan antara k-means clustering dengan hierarchical clustering.
Dokumen tersebut membahas tentang ukuran pemusatan dan penyebaran data, termasuk cara menghitung rata-rata, median, modus, kuartil, desil, persentil, deviasi standar, dan koefisien variasi untuk data yang tidak dikelompokkan dan dikelompokkan. Tujuan pembelajaran adalah memahami dan menghitung berbagai ukuran tersebut untuk menganalisis distribusi data.
Bab VI membahas beberapa algoritma pengurutan data, termasuk metode penyisipan langsung, penyisipan biner, dan seleksi. Metode-metode ini membandingkan dan menukar posisi data untuk mengurutkannya dari nilai terkecil hingga terbesar. Bab ini juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan algoritma pengurutan yang tepat.
1. ilmubiner@gmail.com
Data Mining
http://ilmubiner.blogspot.com
Belajar Mudah Algoritma Data Mining Clustering : k-means
Clustering atau analisis cluster adalah :
Proses pembentukan kelompok data (cluster) dari himpunan data yang tidak diketahui
kelompok-kelompok atau kelas-kelasnya.
Proses menentukan data-data termasuk ke dalam cluster yang mana.
Bisa dibilang, clustering merupakan proses untuk mengetahui kelas-kelas atau taksonomi atau
botryologi, atau analisis topologi dari data-data yang ada. Dilihat dari kacamata data mining,
clustering bukanlah proses klasifikasi. Karena dalam proses klasifikasi, data dikelompokkan ke
dalam kelas-kelas yang telah diketahui sebelumnya.
Ada beberapa metode atau model untuk melakukan clustering, antara lain :
Model connectivity.
Model centroid.
Model density.
Model subspace.
Model group.
Model graph based.
Algoritma k-means merupakan model
centroid. Model centroid adalah model yang
menggunakan centroid untuk membuat
cluster. Centroid adalah titik tengah suatu
cluster. Centroid berupa nilai. Centroid
digunakan untuk menghitung jarak suatu
objek data terhadap centroid. Suatu objek data
termasuk dalam suatu cluster jika memiliki
jarak terpendek terhadap centroid cluster
tersebut.
Secara umum algoritma k-means adalah :
1. Menentukan banyaknya cluster (k).
2. Menentukan centroid.
3. Apakah centroid-nya berubah?
a. Jika ya, hitung jarak data dari centroid.
b. Jikat tidak, selesai.
4. Mengelompokkan data berdasarkan jarak
yang terdekat.
Diagram alir (flowchart) algoritma k-means
ada pada Gambar 1. Sedangkan Gambar 2
merupakan contoh posisi titik-titik data dan
centroid-centroid-nya (lingkaran yang lebih
besar.
Gambar 1. Diagram Alir Algoritma k-means
Page 1 of 5
2. ilmubiner@gmail.com
Data Mining
http://ilmubiner.blogspot.com
Untuk lebih jelasnya, berikut pembahasan pemakaian
algoritma k-means. Tabel 1 berisi data sumber yang
akan dianalisis cluster-nya :
Tabel 1. Data Sumber
n
1
2
3
4
a
1
2
4
5
b
1
1
3
4
Gambar 2. Contoh Cluster
1. Tentukan banyaknya cluster adalah dua (k = 2) yang akan dibuat. Banyaknya cluster
harus lebih kecil dari pada banyaknya data (k < n).
2. Tentukan centroid setiap cluster.
Untuk menentukan centroid awal (initial centroid) banyak metode yang dapat digunakan.
Di sini metode yang digunakan adalah mengambil data dari data sumber, secara acak atau
random (Sel yang berwarna kuning dan hijau di Tabel 1).
Tabel 2. Centroid pada Pengulangan ke-0
c1
c2
a
1
2
b
1
1
Untuk pengulangan berikutnya (pengulangan ke-1 sampai selesai), centroid baru dihitung
dengan menghitung nilai rata-rata data pada setiap cluster. Jika centroid baru berbeda
dengan centroid sebelumnya, maka proses dilanjutkan ke langkah berikutnya. Namun
jika centroid yang baru dihitung sama dengan centroid sebelumnya, maka proses
clustering selesai.
3. Hitung jarak data dengan centroid. Rumus-rumus untuk menghitung jarak antara lain :
a. Euclidean.
b. Manhattan / City Block.
c. Minkowski.
Rumus yang digunakan di sini adalah rumus Euclidean Distance :
Page 2 of 5
3. ilmubiner@gmail.com
=
=
=
=
=
,
Data Mining
=
(
http://ilmubiner.blogspot.com
)
Jarak data dengan cluster 1 adalah :
( ,
) = (
( +,
) = (
( ,
( ,
) = (
) = (
%
+
) +(
) +(
) +(
) +(
%
+
!)
=
(1 1) + (1 1) = 0
!)
=
(5 1) + (4 1) = 5
!)
!)
=
=
(2 1) + (1 1) = 1
(4 1) + (3 1) = 3.605551
Jarak data dengan cluster 2 adalah :
( ,
) = (
( +,
) = (
( ,
( ,
) = (
) = (
%
+
) +(
) +(
) +(
) +(
%
+
!)
=
(1 2) + (1 1) = 1
!)
=
(5 2) + (4 1) = 4.242641
!)
!)
=
=
(2 2) + (1 1) = 0
(4 2) + (3 1) = 2.828427
Untuk seterusnya, hitung jarak pada setiap baris data, dan hasilnya seperti pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Perhitungan Jarak
n
1
2
3
4
a
1
2
4
5
b
1
1
3
4
dc1
dc2
0
1
1
0
3.605551 2.828427
5
4.242641
4. Kelompokkan data sesuai dengan cluster-nya, yaitu data yang memiliki jarak terpendek.
Contoh; karena ( , ) < ( , ) maka
masuk ke dalam cluster 1. Pada Tabel 4,
data n = 1 masuk ke dalam cluster 1 karena dc1 < dc2, sedangkan data n = 2, 3, 4 masuk
ke dalam cluster 2 karena dc2 < dc1.
Page 3 of 5
4. ilmubiner@gmail.com
Data Mining
http://ilmubiner.blogspot.com
Tabel 4. Hasil Perhitungan Jarak dan Pengelompokkan Data
n
1
2
3
4
a
1
2
4
5
b
1
1
3
4
dc1
dc2
0
1
1
0
3.605551 2.828427
5
4.242641
c1
Ok
c2
Ok
Ok
Ok
5. Proses kembali lagi ke langkah no. 2.
Untuk hasil clustering yang lebih lengkap, berikut tabel-tabel hasil analisis dan perhitungan dari
awal sampai selesai :
Inisialisasi
n
1
2
3
4
a
1
2
4
5
b
1
1
3
4
c1
c2
a
1
2
b
1
1
n
1
2
3
4
a
1
2
4
5
b
1
1
3
4
dc1
dc2
0
1
1
0
3.605551 2.828427
5
4.242641
c1
Ok
c2
Ok
Ok
Ok
Pengulangan ke-1
c1
c2
n
1
2
3
4
a
b
Nilai pada sel diperoleh dari menghitung
1
1
rata-rata pada tabel di atasnya sesuai
3.666667 2.666667 dengan warna sel
a
1
2
4
5
b
1
1
3
4
dc1
dc2
0
3.14466
1
2.357023
3.605551 0.471405
5
1.885618
Page 4 of 5
c1
Ok
Ok
c2
Ok
Ok