Teks tersebut membahas tentang bagian-bagian tubuh serangga dan strukturnya. Secara singkat, teks menjelaskan bahwa tubuh serangga terdiri atas 3 bagian utama yaitu kepala, dada, dan perut. Kepala berisi mata dan antena, dada berisi kaki dan sayap, sedangkan perut tidak berisi alat gerak. Tubuh serangga dilindungi oleh eksokeleton yang terdiri atas kutikula.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi reptil. Terdapat tiga kelas reptil utama yaitu kura-kura, kadal, dan buaya. Dokumen menjelaskan ciri-ciri morfologi masing-masing kelas tersebut seperti struktur tubuh, sistem skeleton, ekstremitas, mata, mulut, dan kloaka. Hal ini berguna untuk melatih kemampuan mengidentifikasi jenis reptil menggunakan kunci identifikasi.
Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan adalah ikan berahang, mempunyai sirip berpasangan, lubang hidung berpasangan, sisik, jantung beruang dua, dan rangka yang terdiri atas tulang rawan bukan tulang sejati.
Annelida adalah kelompok cacing dengan tubuh bersegmen. Mereka memiliki sistem pencernaan, peredaran darah, saraf, dan eksresi yang sempurna. Terdiri dari 3 kelas yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. Polychaeta memiliki parapodia dan banyak seta, sementara Oligochaeta memiliki sedikit seta dan tidak memiliki parapodia. Hirudinea adalah lintah dan pacet yang mengisap darah.
Dokumen ini membahas tiga jenis otot utama yaitu otot jantung, otot lurik, dan otot polos. Otot jantung dan lurik memiliki inti sel yang berbentuk silinder sementara otot polos memiliki inti sel yang berbentuk bintang.
PPT paku universitas, menjelaskan paku dari segi Divisio Pteridophyta, dibedakan menjadi paku purba (Psilophytinae) dengan ordo psilophytales "Rhynia elegans" dan psilotales "Psilotum nudum", Paku kawat (Lycopodiinae) dengan ordo isoetales "Isoetes sp.", lycopodiales "Lycopodium sp.", dan selaginellales "Selaginella sp.", Paku ekor kuda (equisetinae) dengan ordo equisetinales "Equisetum sp.", Sphenophyllales
"Sphenophyllum sp." dan Protoarticulatales "Hyenia elegans", dan paku sejati (Pteridopsida) dengan ordo Cyatheales "Cyathea sp.", Glecheniales "Gleichenia sp.", Hymenophyllales"Hymenophyllum sp.", Osmundales "osmunda sp.", Polypodiales "Polypodium sp.", Salviniales "Salvinia sp., Marsilea sp., dan Azolla sp." dan Schizaeales "Schiazae sp." dengan tampilan minimalis dan simpel.
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas"
PPT ini berisi tentang bagian-bagian indra manusia seperti mata' hidung' dan lainnya. Mungkin PPT ini masih belum sempurna, jadi jangan ragu-ragu untuk memberi KRITIK dan SARAN.
1. Myriapoda memiliki banyak ruas tubuh dengan kaki yang keluar pada setiap ruasnya. Ukuran bervariasi dari mikroskopik hingga 30 cm.
2. Myriapoda terdiri dari kelas Chilopoda (lipan), Diplopoda (kaki seribu), Pauropoda, dan Smphyla.
3. Chilopoda adalah karnivora yang memakan serangga dan vertebrata kecil, dengan sistem pencernaan, peredaran darah terbuka, dan sistem sar
Sistem respirasi manusia dan hewan coba mencit dipelajari melalui praktikum anatomi dan fisiologi. Organ-organ sistem pernapasan seperti hidung, tenggorokan, paru-paru dan mekanisme pertukaran gas dijelaskan. Hewan coba mencit dipersiapkan dan dibedah untuk mempelajari anatomi sistem pernapasan.
Dokumen tersebut membahas tentang keanekaragaman hayati di Indonesia, termasuk jenis-jenis tumbuhan dan hewan yang ada, serta upaya-upaya konservasi yang dilakukan seperti taman nasional, kebun raya, dan lainnya. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi karena terletak di garis khatulistiwa dan memiliki banyak pulau.
Makalah ini membahas tentang cacing pipih Planaria sp. Planaria termasuk hewan invertebrata yang hidup di air tawar dan memiliki daya regenerasi yang tinggi. Planaria bersifat hermafrodit dan berkembangbiak secara seksual maupun aseksual melalui pembelahan tubuh.
Kelompok Chelicerata terdiri dari tiga kelas utama, yaitu Arachnida, Merostomata, dan Pycnogonida. Arachnida meliputi berbagai jenis laba-laba dan kalajengking. Merostomata dikenal sebagai mimi atau "kuda laut". Pycnogonida adalah laba-laba laut.
Annelida memiliki ciri tubuh bersegmen, sistem pencernaan sempurna, dan sistem peredaran darah tertutup. Terdiri dari kelas Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. Kelas-kelas ini berbeda dalam jumlah rambut dan parapodia mereka. Annelida memiliki peran penting seperti menyuburkan tanah, sumber makanan, dan zat hirudin yang berguna medis.
Simbiosis mutualisme antara jamur dan ganggang membentuk organisme baru bernama lichenes atau lumut kerak. Lichenes dapat hidup di berbagai habitat dan memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan, seperti sebagai vegetasi perintis dan indikator tingkat pencemaran udara. Jamur dan ganggang saling menguntungkan dalam simbiosis ini.
Dokumen ini membahas tiga jenis otot utama yaitu otot jantung, otot lurik, dan otot polos. Otot jantung dan lurik memiliki inti sel yang berbentuk silinder sementara otot polos memiliki inti sel yang berbentuk bintang.
PPT paku universitas, menjelaskan paku dari segi Divisio Pteridophyta, dibedakan menjadi paku purba (Psilophytinae) dengan ordo psilophytales "Rhynia elegans" dan psilotales "Psilotum nudum", Paku kawat (Lycopodiinae) dengan ordo isoetales "Isoetes sp.", lycopodiales "Lycopodium sp.", dan selaginellales "Selaginella sp.", Paku ekor kuda (equisetinae) dengan ordo equisetinales "Equisetum sp.", Sphenophyllales
"Sphenophyllum sp." dan Protoarticulatales "Hyenia elegans", dan paku sejati (Pteridopsida) dengan ordo Cyatheales "Cyathea sp.", Glecheniales "Gleichenia sp.", Hymenophyllales"Hymenophyllum sp.", Osmundales "osmunda sp.", Polypodiales "Polypodium sp.", Salviniales "Salvinia sp., Marsilea sp., dan Azolla sp." dan Schizaeales "Schiazae sp." dengan tampilan minimalis dan simpel.
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas"
PPT ini berisi tentang bagian-bagian indra manusia seperti mata' hidung' dan lainnya. Mungkin PPT ini masih belum sempurna, jadi jangan ragu-ragu untuk memberi KRITIK dan SARAN.
1. Myriapoda memiliki banyak ruas tubuh dengan kaki yang keluar pada setiap ruasnya. Ukuran bervariasi dari mikroskopik hingga 30 cm.
2. Myriapoda terdiri dari kelas Chilopoda (lipan), Diplopoda (kaki seribu), Pauropoda, dan Smphyla.
3. Chilopoda adalah karnivora yang memakan serangga dan vertebrata kecil, dengan sistem pencernaan, peredaran darah terbuka, dan sistem sar
Sistem respirasi manusia dan hewan coba mencit dipelajari melalui praktikum anatomi dan fisiologi. Organ-organ sistem pernapasan seperti hidung, tenggorokan, paru-paru dan mekanisme pertukaran gas dijelaskan. Hewan coba mencit dipersiapkan dan dibedah untuk mempelajari anatomi sistem pernapasan.
Dokumen tersebut membahas tentang keanekaragaman hayati di Indonesia, termasuk jenis-jenis tumbuhan dan hewan yang ada, serta upaya-upaya konservasi yang dilakukan seperti taman nasional, kebun raya, dan lainnya. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi karena terletak di garis khatulistiwa dan memiliki banyak pulau.
Makalah ini membahas tentang cacing pipih Planaria sp. Planaria termasuk hewan invertebrata yang hidup di air tawar dan memiliki daya regenerasi yang tinggi. Planaria bersifat hermafrodit dan berkembangbiak secara seksual maupun aseksual melalui pembelahan tubuh.
Kelompok Chelicerata terdiri dari tiga kelas utama, yaitu Arachnida, Merostomata, dan Pycnogonida. Arachnida meliputi berbagai jenis laba-laba dan kalajengking. Merostomata dikenal sebagai mimi atau "kuda laut". Pycnogonida adalah laba-laba laut.
Annelida memiliki ciri tubuh bersegmen, sistem pencernaan sempurna, dan sistem peredaran darah tertutup. Terdiri dari kelas Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. Kelas-kelas ini berbeda dalam jumlah rambut dan parapodia mereka. Annelida memiliki peran penting seperti menyuburkan tanah, sumber makanan, dan zat hirudin yang berguna medis.
Simbiosis mutualisme antara jamur dan ganggang membentuk organisme baru bernama lichenes atau lumut kerak. Lichenes dapat hidup di berbagai habitat dan memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan, seperti sebagai vegetasi perintis dan indikator tingkat pencemaran udara. Jamur dan ganggang saling menguntungkan dalam simbiosis ini.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang Insecta (serangga) yang meliputi ciri-ciri umum, sistem tubuh, dan jenis-jenis metamorfosis. Insecta memiliki tubuh terbagi menjadi tiga bagian (kepala, dada, perut) dan enam kaki. Terdapat tiga jenis metamorfosis yaitu ametabola, hemimetabola, dan holometabola.
Dokumen tersebut membahas tentang filum Arthropoda yang merupakan filum hewan yang paling banyak jenisnya. Arthropoda memiliki ciri tubuh beruas-ruas dan kaki beruas-ruas. Dokumen ini juga menjelaskan tentang kelas-kelas utama dalam filum Arthropoda seperti Insecta, Arachnida, Myriapoda, dan Crustacea beserta cirinya.
Makalah ini membahas tentang Kingdom Animalia khususnya filum Arthropoda dan Echinodermata. Terdapat penjelasan mengenai ciri-ciri umum, reproduksi, cara memperoleh makanan, daur hidup, dan manfaat bagi manusia dari kedua filum tersebut.
Makalah ini membahas tentang filum Animalia (hewan) khususnya filum Arthropoda dan Echinodermata. Terdapat penjelasan mengenai ciri-ciri umum masing-masing filum beserta contohnya.
Arthropoda adalah hewan beruas-beruas yang memiliki tubuh bersegmen dengan kaki pada setiap segmennya. Arthropoda memiliki eksoskeleton, sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali, dan sistem pencernaan yang terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Arthropoda hidup di berbagai habitat dan wilayah, serta memiliki beragam cara reproduksi dan klasifikasi.
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...ekasanjaya2610
油
Bentuk tubuh
1. Bentuk tubuh
Secara umum bentuk tubuh serangga agak memanjang dan silindris serta bilateral
simetris artinya sisi kanan dan kiri serupa. Tubuh beruas-ruas dan ruas-ruas tersebut dapat
dikelompokan menjadi tiga daerah yaitu kepala, dada (toraks), dan perut (abdomen). Pada
kepala terdapat mata, antena, dan alat-alat mulut (Sakura, 2012).
Pada dada serangga dari golongan serangga yang bersayap terdapat satu pasang sayap
atau dua pasang dan tiga pasang kaki. Abdomen tidak mempunyai alat gerak tetapi kadang-
kadang pada bagian ujung abdomen mempunyai embelan-embelan. Sebagian besar embelan
pada serangga beruas-ruas (Sakura, 2012).
Dinding Tubuh
Pada manusia dan berbagai jenis hewan, rangka terdapat di dalam tubuh yang disebut
endoskleton, sedangkan pada serangga dan sebagian hewan lainnya rangka terdapat di luar
tubuh yang disebut eksoskeleton. Dinding tubuh serangga tidak hanya berfungsi untuk
melindungi bagian luar tubuh tetapi juga merupakan struktur untuk memperkokoh tubuh dan
juga sebagai tempat melekatnya otot (Ibrahim, 2012).
Dinding tubuh serangga terdiri atas tiga bagian, yaitu kutikula merupakan lapisan luar
yang berisi pigmen dan zat lainnya termasuk ikatan kimia yang khas disebut khitin,
hipodermis berupa lapisan seluler berada di bawah kutikula, membran basal berupa lapisan
non seluler yang tipis di bawah hipodermis. Dinding tubuh secara keseluruhan menutupi
serangga dan melekuk ke arah dalam pada beberapa bagian tubuh membentuk bumbung
pengokoh. Trakea (pembuluh pernafasan), serta ujung depan dan belakang saluran
pencernaan dilapisi kutikula (Ibrahim, 2012).
Kutikula tersusun atas tiga lapisan yaitu epikutikula, eksokutikula dan endokutikula.
Epikutikula merupakan lapisan tipis yang paling luar tebalnya sekitar 1 mikron dan tidak
berisi khitin, eksokutikula dan andokutikula merupakan lapisan yang lebih tebal dan
2. mengandung khitin. Eksokutikula berada d bawah epikutikula, lebih padat, lebih keras dan
lebih berpigmen daripada endokutikula (Ibrahim, 2012).
Khitin merupakan polisakarida bernitrogen dengan formula C12H54N4O21, merupakan
zat yang paling tahan dan tidak larut dalam air, alkohol, asam dan basa, tidak dapat dicerna
oleh enzim pencernaan mamalia, tetapi dapat diuraikan oleh bakteri tertentu. Apabila kitin
dilarutkan dalam basa dapat mengurangi warna dan kerasnya zat, tetapi struktur kutikula
tidak berubah. Kerasnya kutikula disebabkan karena zat non kitin yang susunan kimianya
belum dikatahui dengan pasti. Endokutikla dan bagian yang lebih keras (Ibrahim, 2012).
Kepala (caput)
Kepala pada dasarnya tersusun atas 6 segmen yang berfusi. Keenam segmen tersebut
tidak tampak lagi pada hewan dewasa, tetapi pada saat embrio teramati. Bukti adanya keenam
segmen pada saat dewasa yaitu terlihat adanya 6 apendiks yang meliputi dorsal, antena,
interkalari, mandibula, maksila, dan labial (Sakura, 2012).
Eksokeleton kepala dikenal sebagai epicranium yang terletak di sebelah belakang,
merupakan daerah diantara dan di belakang mata. Genae merupakan bagian yang terletak di
kedua susu katerak kepala bagian depan. Sedangkan sklerit empat persegi panjang yang
terletak di bawah epicranium depan disebut clypeus (Sakura, 2012).
Pada kedua sisi kepala terdapat mata majemuk berwarna hitam. Mata majemuk
dilindungi oleh bagain transparan dari kutikula yaitu cornea, dimana terbagi menjadi
sejumlah besar potongan berbentuk segi enam yaitu disebut sebagia facet. Setiap facet
merupakan ujung terluar dari suatu unit yang disebut ommatididum. Adanya struktur ini akan
memberikan gambaran mozaik seperti pada udang. Diantara beberapa serangga,
kemungkinan belalang mampu membedakan warna (Ibrahim, 2012).
Selain mata majemuk, belalang memiliki mata sederhana atau ocellus (jamak ocelli)
di daerah kepala bagian atas serta di tepi sebelah dalam mata majemuk. Mata sederhana ini
3. terdiri atas sekelompok sel-sel penglihatan yaitu retinula dan di bagian tengahnya terdapat
batang optik yaitu rhabdom. Bagian terluar mata sederhana terdapat lensa transparan yang
merupakan modifikasi dari kutikula (Sakura, 2012).
Selain mata, terdapat juga sepasang antena yang panjang dan sangat mobil (bergerak-
gerak). Antena belakang berbentuk benang dan tersusun atas sejumlah besar segmen. Pada
antena terdapat rambut-rambut sensori yang kemungkinan berfungsi sebagai indera pembau
(Sakura, 2012).
Tipe-Tipe Antenna Serangga
Pada umumnya antena serangga terbagi menjadi 3 ruas utama yaitu scape yang
merupakan ruas pertama melekat pada kepala, ruas kedua disebut dengan pedisel, dan dan
ruas ketiga disebut dengan flagellum. Bentuk dan ukuran antena pada setiap jenis serangga
berbeda beda. Berdasarkan bentuknya antena serangga dapat dibedakan menjadi 14 tipe
yaitu:
1. Filiform: menyerupai benag, tiap-tiap segmen yang membentuk antena ukurannya sama,
misalnya antena pada Valanga sp. (Orthoptera).
2. Moniliform: seperti manik-manik, ruas-ruas antena berukuran sama dan berbentuk bulat,
misalnya Rhysodidae.
3. Setaseous: seperti rambut kaku (Seta), makin ke ujung ruas-ruas antena maakin ramping,
misalnya Isoptera.
4. Clavate: seperti moniliform tapi agak membesar kebagian ujungnya, misalnya
Coccinellidae.
5. Capitate: seperti clavate tetapi perbesaran ruas-ruas terakhir tiba-tiba membesar, misalnya
Nitidulidae.
6. Serate: tiap-tiap segmennya berbentuk seperti gigi, misalnya Elateridae.
4. 7. Geniculate: segmen pertama berukuran panjang diikuti oleh satu segmen yang lebih kecil
yang membentuk sudut dengan segmen pertama, misalnya Formicidae.
8. Pectinate: setiap segmen memanjang ke arah samping seperti sisir, misalnya
Pyrochoroidae.
9. Bipectinate: setiap segmen memiliki satu pasang rambut.
10. Stylate: segmen terakhir runcing dan agak panjang, misalnya Asilidae.
11. Aristate: seakan-akan dari segmen antena keluar lagi antena, misalnya Muscidae.
12. Plumose: setiap segmen berambut lebat dan panjang, misalnya nyamuk jantan.
13. Lamellate: segmen paling ujung membesar dan menjadi lempengan, misalnya
Scarabaidae.
14. Flabellate: semua segmen setelah pedicel bentuknya seperti lempengan, misalnya
Rhipiceridae (Jumar, 2000).
Adapun fungsi antena pada setiap jenis serangga sangat beragam, namun pada
umumnya fungsi utama dari antena tersebut adalah sebagai alat peraba dan pencium. Selain
dua fungsi utama antena yang telah disebutkan diatas beberapa fungsi lain dari antena
serangga yang sama pentingnya adalah sebagai alat untuk mengetahui tempat-tempat
makanan (mangsa) (Jumar, 2000).
Tipe Mulut Serangga
Bagian-bagian mulut serangga dapat diklasifikasikan menjadi dua tipe umum, yaitu
mandibulata (pengunyah) dan haustelata (penghisap), tipe alat mulut pengunyah, mandibel
bergerak secara transversal yaitu dari sisi ke sisi, dan serangga tersebut biasanya mampu
menggigit dan mengunyah makanannya (Daisugi, 2011).
Tipe mulut penghisap memiliki bagian-bagian dengan bentuk seperti probosis yang
memanjang atau paruh dan melalui alat itu makanan cair dihisap. Tipe mulut penggigit yaitu
Mulut tipe pengigit dilengkapi dengan rahang atas dan bahwa yang sangat kuat, contohnya
5. mulut belalang dan jangkrik. Tipe mulut penusuk-penghisap yaitu mulut tipe penusuk-
penghisap mempunyai rahang yang panjang dan runcing. Contohnya nyamuk. Mulut
penghisap yaitu mulut tipe penusuk-penghisap dilengkapi dengan alat seperti belalai panjang
yang dapat digulung, contohnya mulut kupu kupu. dan mulut penjilat yaitu mulut tipe penjilat
dilengkapi dengan alat untuk menjilat. Contohnya mulut lebah madu dan lalat (Jumar, 2000).
Bagian-bagian mulut belalang adalah sebagai berikut: Labrum atau bibir atas terletak
di sisi ventral clypeus. Disebelah bawah labrum terdapat organ yang bentuknya seperti lidah
yaitu hypopharynx. Di setiap sisinya terdapat rahang keras mandibula. Permukaan rahang ini
bergigi untuk menggigit makanan. Di sebelah bawah mandibula terdapat sepasang maxila.
Setiap maxilla terdiri atas cardo (bagian basal), stipes (bagian tengah), lacinia (berbentuk
kurva panjang), galea (bentuknya panjang sedikit bulat), dan palpung maxillary. Labium atau
bibir bawah terdiri atas submentum (bagian basal), mentum (bagian tengah), ligula
(berjumlah dua, merupakan penutup yang dapat bergerak), dan palpus labial yang terdapat di
setiap sisinya. Labrum dan labium berperanan memegang makanan diantara mandibula dan
maxilla yang bergerak secara lateral untuk menggiling makanan tersebut. Sedangkan palpus
maxillary dan palpus labial berfungsi untuk membedakan jenis makanan karena adanya
organ-organ indera (Sakura, 2012).
Thorax
Toraks adalah bagian yang menghubungkan antara caput dan abdomen. Torak juga
merupakan daerah lokomotor pada serangga dewasa karena pada torak terdapat tiga pasang
kaki dan dua atau satu pasang sayap (kecuali ordo Thysanura tidak bersayap). Torak bagian
dorsal disebut notum (Jumar, 2000).
Dada (thorax) terdiri atas 3 segmen yaitu prothorax (anterior): adalah bagian depan
dari thoraks dan sebagai tempat atau dudukan bagi sepasang tungkai depan, mesothorax
(tengah) bagian tengah dari thorax dan sebagai tempat atau dudukan bagi sepasang tungkai
6. tengah dan sepasang sayap depan dan metathorax (posterior) bagian belakang dari thorax dan
sebagai tempat atau dudukan bagi sepasang tungkai belakang dan sepasang sayap belakang.
Tiap-tiap segmen tertutup oleh eksokeleton, di bagian dorsal disebut tergum, disisi lateral
disebut pleura, dan di bagan ventral disebut sternum (Jumar, 2000).
Pada mesothorax dan metathorax masing-masing terdapat sepasang sayap. Sayap pada
segmen mesothorax merupakan sayap anterior dan disebut tegmina atau elytra. Istilah
tegmina digunakan untuk sebutan sayap anterior dari anggota Orthoptera (contohnya
belalang), sedangkan elytra digunakan untuk sebutan sayap anterior anggota oro Coleptera
(contonya kumbang). Sayap pada segmen metathorax merupakan sayap posterior. Ditinjau
dari strukturnya sebuah sayap terdiri atas membran atas dan membran bawah. Sayap
sebenarnya merupakan perluasan dari kutikula yang diperkuat dengan anyaman vena dan
saraf yang bercabang-cabang. Di dalam vena sayap terdapat trakhea dan serabut saraf yang
halus. Sayap anterior berupa lembaran tipis dan transparan. Pada waktu istirahat, sayap
posterior terdapat di bawah sayap anterior. Berdasarkan perbandingan dari aneka ragam
sayap, pada dasarnya tetap mengikuti prinsip rangkaian vena longitudinal dari anterior
menuju ke posterior yaitu:
a. Kosta, tidak bercabang, terletak pada atau di tepi sayap.
b. Sub kosta: ujungnya bercabang dua, dan mendekati ujung basal, ada kemungkinan
berhubungan dengan kosta melalui vena humeral.
c. Radius, dengan dua cabang, cabang ke-1 tidak bercabang, sedangkan cabang ke-2 disebut
sektor radial dan ujung dari sektor radial bercabang.
d. Media, kedua cabang menghasilkan 4 cabang.
e. Kubitus, cabang dari kubitus menghasilkan dua sampai tiga cabang.
f. Anal, vena yang tidak bercabang dan bernomor ke 1 ke 2 ke 3 dan seterusnya, penomoran ini
dimulai dari sisi anterior menuju ke posterior (Jumar, 2000).
7. Di sisi lateral mesothraks dan metathoraks terdapat spirakel yang merupakan lubang
dari sistem respirasi. Setiap segmen dada membawa sepasang kaku. Setiap kaki terssun atas 5
segmen. Kelima segmen tersebut dari proksimal ke distal sebagai berikut:
1. Coxa, bersendi dengan tubuh.
2. Trochanter, kecil berbentuk segitiga.
3. Femur, khusus femur dari kaki metathoraks membesar dan mengandung otot yang
digunakan untuk melompat.
4. Tibia, ramping dan berduri.
5. Tarsus, terdiri atas 3 segmen yang tampak, salah satu yang bersendi dengan tibia memiliki
3 bantalan pada pemrukaan ventral. Sedangkan segmen paling ujung dilengkapi sepasang
cakar yang terletak diantara lobus berdaging (pulvillus) (Jumar, 2000).
Abdomen
Abdomen serangga merupakan bagian tubuh yang memuat alat pencernaan, ekskresi,
dan reproduksi. Abdomen serangga terdiri dari beberapa ruas, rata-rata 9-10 ruas jumlah
segmen abdomen embrio insekta adalah 11 dan masing-masing segmen membawa sepasang
apendiks rudimenter (Jumar, 2000).
Sedangkan pada insekta fase dewasa abdomennya tidak memiliki apendiks dan
sejumlah segmen biasanya mereduksi. Segmen pertama abdomen belalang berfusi dengan
metathoraks. Hasil penggabungan ini hanya terdri atas tergum saja, dan disetiap sisi segmen
ini terdapat sebuah membran tympani berbentuk oval yang merupakan penutup sebuah
kantung pendengaran. Pada segmen ke 9 dan ke 10 sternumnya berfusi, sedangkan tergumnya
hanya sebagian saja yang berfusi. Segmen ke 11 hanya terdiri atas tergum saja dan
membentuk alat genitalia. Pada hewan jantan terdiri atas lempeng sub genital, 2 lempeng
podical, dan 2 cerci (Jumar, 2000).
8. Sedangkan pada hewan betina memiliki 2 lempeng podical, 2 cerci, dan 3 pasang
lempeng yang dapat digerakkan dimana membentuk ovipositor, alat untuk meletakkan telur
Sesungguhnya, terdapat sejumlah serangga yang tidak memiliki ovipositor, dengan demikian
serangga ini menggunakan cara lain untuk meletakkan telurnya. Jenis serangga tersebut
terdapat dalam ordo Thysanoptera, Mecoptera, Lepidoptera, Coleoptera, dan Diptera.
Serangga ini biasanya akan menggunakan abdomennya sebagai ovipositor. Beberapa spesies
serangga dapat memanfaatkan abdomennya yang menyerupai teleskop sewaktu meletakkan
telur-telurnya (Jumar, 2000).
Serangga memiliki dinding tubuh yang disebut integumen. Integumen ini berperan
sebagai kerangka luar (eksoskleleton).
Anatomi Luar Integumen
Integumen terdiri dari tiga lapisan utama, yaitu:
1. Lapisan dasar (basement membrane) dengan ketebalan kurang lebih.
2. Epidermis atau hipodermis yang mempunyai ketebalan satu sel.
3. Lapisan kutikula yang tebalnya kurang lebih 1m.
Kutikula terdiri dari sel-sel mati yang dibentuk oleh sel hidup di bawahnya yaitu epikutikula,
dan terdiri dari prokutikula dan epikutikula. Prokutikula terdiri dari lapisan yang lebih tebal
dibandingkan epikutikula. Prokutikula terdiri dari lapisan endokutikula dan eksokutikula.
Epikutikula merupakan lapisan tipis yang biasanya terdiri dari :
1. Lapisan dalam disebut lapisan kutikulin (lipoprotein).
2. Lapisan luar disebut lapisan lilin yang sulit ditembus air (Aderisandi, 2012).
Bagian yang mengeras dari kutikula terutama terdapat pada lapisan eksokutikula,
disebabkan oleh adanya sklerotin sebagai hasil dari proses pengerasan yang disebut dengan
sklerotisasi. Kutikula relatif permiabel, dan bila keadaannya tipis, maka dapat dilalui oleh air
dan gas. Pada kutikula sering dijumpai :
9. 1. sulkus, yaitu lekukan pada kutikula bagian luar
2. sutura, yaitu garis persatuan antara dua sklerit yang terpisah
3. apodema atau apofisis, yaitu penonjolan bagian dalam kutikula
Secara garis besar bagian tubuh serangga terdiri dari kepala, thoraks, dan abdomen
(Aderisandi, 2012).
Tipe-Tipe Tungkai Serangga
Sejumlah bentuk tungkai serangga yang khas beserta fungsinya dijelaskan sebagai
berikut:
1. Saltatorial Tungkai belakang belalang yang digunakan untuk meloncat, dengan bentuk
femur tungkai belakang lebih besar bila dibandingkan dengan femur tungkai depan dan
tungkai tengah. Contoh: Valanga nigricornis (belalang).
2. Raptorial: Tungkai depan digunakan untuk menangkap dan memegang mangsa, sehingga
ukurannya lebih besar bila dibandingkan dengan tungkai yang lainnya. Contoh:
Stagmomantis carolina (belalang sembah).
3. Kursorial: Tungkai ini digunakan untuk berjalan cepat atau berlari. Contoh: Periplaneta
australasiae (kecoa).
4. Fosorial: Tungkai depan berubah bentuk sebagai alat penggali tanah. Contoh: Gryllotalpa
africana (orong-orong).
5. Natatorial: Tungkai jenis ini terdapat pada serangga air yang berfungsi untuk berenang.
Contoh: Hydrophilus triangularis (kumbang air).
6. Korbikulum: Tungkai tipe ini berfungsi untuk mengumpulkan tepung sari. Contoh : Apis
cerana (lebah madu) (Jumar, 2000).
Sayap
Serangga dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok berdasarkan kepemilikan
sayap, yaitu kelompok serangga bersayap (Pterygota) dan kelompok serangga tidak bersayap
10. (Apterygota). Sayap merupakan tonjolan integumen dari bagian mesopleuron dan
metapleuron. Sayap diperkuat oleh satu deretan rangka-rangka sayap yang bersklerotisasi,
yang mengandung syaraf, trakea, dan hemolimf. Permukaan atas dan bawah sayap terbuat
dari bahan kitin tipis. Bagian tertentu dari sayap tampak seperti garis-garis tebal yang disebut
pembuluh sayap. Bagian sayap yang dikelilingi oleh pembuluh sayap disebut sel (Daisugi,
2011).