Dokumen tersebut membahas tentang ekspresi informasi genetik, mekanisme pengendalian hereditas oleh DNA, pertukaran materi genetik pada bakteri melalui rekombinasi yang terjadi melalui transduksi, konjugasi, dan transformasi, serta tentang mutasi sebagai perubahan bahan genetika yang dapat disebabkan oleh mutagen kimia, fisik, atau biologi.
Teknik analisis keragaman genetik meliputi PCR-RAPD, PCR-RFLP, PCR-analisis sekuen, dan PCR-DGGE. PCR-RAPD menggunakan primer untuk mempelajari keanekaragaman genetika, PCR-RFLP melihat polimorfisme dengan enzim pemotong, sedangkan PCR-analisis sekuen dan PCR-DGGE membandingkan urutan DNA.
Metode PCR memiliki berbagai variasi seperti Real-Time PCR untuk kuantifikasi DNA secara langsung, Reverse Transcriptase PCR untuk mengkonversi RNA menjadi cDNA, Nested PCR untuk meningkatkan spesifisitas, dan Multiplex PCR untuk mengamplifikasi banyak target DNA sekaligus. Variasi lainnya adalah Restriction Fragment Length Polymorphism PCR yang digunakan untuk menghasilkan sidik jari genetik organisme.
1. Sitokeratin adalah protein sitoskeleton pada sel epitel yang dibagi menjadi 2 kategori berdasarkan berat molekul. Imunohistokimia memiliki keunggulan dalam menentukan jenis sel tumor, mikrometastasis, dan penajaman diagnostik melalui penggunaan marker spesifik.
2. Filaggrin diekspresikan pada keratinosit dan penting untuk pembentukan stratum korneum. Horse-radish peroxidase sering digunakan karena stabil dan aktivitas
Teknologi rekayasa genetika dan protein memungkinkan modifikasi materi genetik dan protein secara terarah. Rekayasa genetika melibatkan penggabungan DNA dari sumber yang berbeda untuk menghasilkan DNA rekombinan, sedangkan rekayasa protein bertujuan untuk meningkatkan kinerja atau mengkonstruksi protein baru. Kedua teknologi ini memberikan keleluasaan yang lebih besar dalam memanipulasi variasi genetik dibandingkan pemul
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang genetika sel pada program sarjana farmasi di Universitas Muslim Nusantara. Dokumen ini menjelaskan tentang tugas project kelompok mata kuliah biologi sel, anggota kelompok, konsep dasar genetika seperti asam nukleat, gen, kromosom, ekspresi gen, transkripsi, translasi, mutasi, dan rekayasa genetika beserta manfaat dan prinsipnya.
Polylinker merupakan sekuen DNA pendek pada vektor yang berisi situs restriksi untuk penyisipan gen target sehingga dapat membentuk DNA rekombinan. Promotor berperan dalam transkripsi gen dengan mengikat faktor transkripsi dan mengatur laju ekspresi. Teknik analisis sekuen DNA seperti metode Sanger dan Next Generation Sequencing (NGS) digunakan untuk mengetahui urutan basa gen atau genom.
Teks ini membahas pengembangan metode isolasi DNA genomik dari tanaman jarak pagar (Jatropha curcas) untuk digunakan dalam analisis molekuler. Tiga teknik isolasi DNA (CTAB, Doyle and Doyle, dan SDS) diuji untuk menentukan metode mana yang mampu menghasilkan DNA berkualitas baik. Hasilnya menunjukkan bahwa dua dari tiga teknik mampu mengisolasi DNA tanaman jarak pagar yang berkualitas dan dapat digunakan untuk
Dokumen tersebut membahas instrumen internasional yang mengatur bidang informasi dan transaksi elektronik, seperti UNCITRAL, WTO, EU, APEC, dan ASEAN. Masing-masing organisasi mengeluarkan peraturan seperti model hukum untuk mengatur e-commerce, tanda tangan elektronik, transfer kredit internasional, dan kejahatan siber.
Dokumen tersebut membahas muatan regulasi informasi dan transaksi elektronik yang mencakup 12 bab, diantaranya yurisdiksi, asas dan tujuan, tanda tangan elektronik, sertifikat elektronik, penyelenggaraan sistem elektronik, transaksi elektronik, dan hak kekayaan intelektual. Dibahas pula bentuk-bentuk pelanggaran seperti pornografi, pelanggaran hak cipta, penipuan, dan berbagai bentuk keja
Mr 4. quantitative research design and methodsS'Roni Roni
油
1. This document discusses quantitative research design and measurement fundamentals. It describes exploratory, descriptive, and causal research designs.
2. Measurement in social sciences often involves concepts that are ill-defined compared to natural sciences. The goal is for measurements to be valid and match the real world.
3. Variables must be operationalized by connecting concepts to observable measurements. This impacts the level of measurement as nominal, ordinal, interval, or ratio.
The document discusses RNA processing, which involves several key steps:
1) Capping at the 5' end, which protects RNA from degradation and aids in transport and splicing.
2) Polyadenylation at the 3' end, which also protects RNA and aids in transport.
3) Splicing, which removes introns and joins exons using a spliceosome complex.
The end result is mature mRNA that can be translated into protein.
1. Sitokeratin adalah protein sitoskeleton pada sel epitel yang dibagi menjadi 2 kategori berdasarkan berat molekul. Imunohistokimia memiliki keunggulan dalam menentukan jenis sel tumor, mikrometastasis, dan penajaman diagnostik melalui penggunaan marker spesifik.
2. Filaggrin diekspresikan pada keratinosit dan penting untuk pembentukan stratum korneum. Horse-radish peroxidase sering digunakan karena stabil dan aktivitas
Teknologi rekayasa genetika dan protein memungkinkan modifikasi materi genetik dan protein secara terarah. Rekayasa genetika melibatkan penggabungan DNA dari sumber yang berbeda untuk menghasilkan DNA rekombinan, sedangkan rekayasa protein bertujuan untuk meningkatkan kinerja atau mengkonstruksi protein baru. Kedua teknologi ini memberikan keleluasaan yang lebih besar dalam memanipulasi variasi genetik dibandingkan pemul
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang genetika sel pada program sarjana farmasi di Universitas Muslim Nusantara. Dokumen ini menjelaskan tentang tugas project kelompok mata kuliah biologi sel, anggota kelompok, konsep dasar genetika seperti asam nukleat, gen, kromosom, ekspresi gen, transkripsi, translasi, mutasi, dan rekayasa genetika beserta manfaat dan prinsipnya.
Polylinker merupakan sekuen DNA pendek pada vektor yang berisi situs restriksi untuk penyisipan gen target sehingga dapat membentuk DNA rekombinan. Promotor berperan dalam transkripsi gen dengan mengikat faktor transkripsi dan mengatur laju ekspresi. Teknik analisis sekuen DNA seperti metode Sanger dan Next Generation Sequencing (NGS) digunakan untuk mengetahui urutan basa gen atau genom.
Teks ini membahas pengembangan metode isolasi DNA genomik dari tanaman jarak pagar (Jatropha curcas) untuk digunakan dalam analisis molekuler. Tiga teknik isolasi DNA (CTAB, Doyle and Doyle, dan SDS) diuji untuk menentukan metode mana yang mampu menghasilkan DNA berkualitas baik. Hasilnya menunjukkan bahwa dua dari tiga teknik mampu mengisolasi DNA tanaman jarak pagar yang berkualitas dan dapat digunakan untuk
Dokumen tersebut membahas instrumen internasional yang mengatur bidang informasi dan transaksi elektronik, seperti UNCITRAL, WTO, EU, APEC, dan ASEAN. Masing-masing organisasi mengeluarkan peraturan seperti model hukum untuk mengatur e-commerce, tanda tangan elektronik, transfer kredit internasional, dan kejahatan siber.
Dokumen tersebut membahas muatan regulasi informasi dan transaksi elektronik yang mencakup 12 bab, diantaranya yurisdiksi, asas dan tujuan, tanda tangan elektronik, sertifikat elektronik, penyelenggaraan sistem elektronik, transaksi elektronik, dan hak kekayaan intelektual. Dibahas pula bentuk-bentuk pelanggaran seperti pornografi, pelanggaran hak cipta, penipuan, dan berbagai bentuk keja
Mr 4. quantitative research design and methodsS'Roni Roni
油
1. This document discusses quantitative research design and measurement fundamentals. It describes exploratory, descriptive, and causal research designs.
2. Measurement in social sciences often involves concepts that are ill-defined compared to natural sciences. The goal is for measurements to be valid and match the real world.
3. Variables must be operationalized by connecting concepts to observable measurements. This impacts the level of measurement as nominal, ordinal, interval, or ratio.
The document discusses RNA processing, which involves several key steps:
1) Capping at the 5' end, which protects RNA from degradation and aids in transport and splicing.
2) Polyadenylation at the 3' end, which also protects RNA and aids in transport.
3) Splicing, which removes introns and joins exons using a spliceosome complex.
The end result is mature mRNA that can be translated into protein.
Bioteknologi 8-basic techniques in biotechnologyS'Roni Roni
油
This document discusses basic techniques in biotechnology including DNA isolation and PCR. DNA isolation is used to extract DNA from biological organisms, while PCR (polymerase chain reaction) allows for targeted amplification of specific DNA sequences. The document also mentions brainstorming as part of the techniques.
This document discusses evidence that DNA is the genetic material that is passed from parents to offspring. It describes three key experiments:
1. Frederick Griffith's 1928 experiment on bacteria transformation showed that heat-killed bacteria could transfer genetic material to live bacteria.
2. Avery, Macleod, and McCarty's 1944 experiment purified the transforming material from Griffith's experiment and found that removal of proteins did not affect transformation, but DNA digestion did, proving DNA was the genetic material.
3. Hershey and Chase's 1952 experiment on bacteriophages, using radioactive labeling, showed that only DNA entered bacteria cells during infection, while proteins remained outside, proving DNA was the genetic material of phages.
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
12. MARKA GEN DALAM Pemuliaan
(seleksi) hewan dan tumbuhan
: Sifat yang memiliki nilai ekonomi tinggi
umumnya bersifat kuantitatif dan dikendalikan
oleh berbagai lokus pengendali sifat kuantitatif
(QTL) dan juga factor lingkungan, maka tidak
dapat melakukan genotyping utk sifat tsb hanya
berdasarkan pada karakter fenotip.
Diperlukan penggunaan Marka Gen
13. MARKA GEN DALAM SELEKSI
TANAMAN/Hewan
Marka gen: suatu sekuen variable DNA yang
terjadi secara bersamaan dengan variable sifat
kuantitatif, baik secara langsung mempengaruhi
atau karena berpautan dengan sekuen DNA yg
lain yang mempengaruhi suatu sifat tertentu.
Marka gen sangat bermanfaat untuk
melakukan seleksi secara akurat terhadap suatu
sifat yang dinginkan.
dua pendekatan utama :
1). candidate marker dan
2). random marker approach.
14. Candidate gene approach
Pendekatan ini didasarkan pada pengetahuan pendukung
yang telah ada seperti bukti-bukti fisiologi dan biokimia
yang menunjukkan bahwa gen ybs terlibat pada sifat yang
diinginkan. Misal dipilihnya gen penyandi hormon
pertumbuhan untuk studi gen-gen yang mempengaruhi
pertumbuhan karena produk dari gen tsb adalah sangat
penting dalam pertumbuhan somatic.
Keuntungan pendekatan kandidat gen: Gen yang
dipelajari terlibat pada sifat fenotip yg diinginkan.
Pendekatan ini straightforward, hanya memfokuskan pada
gen yang relevan thd fenotip yang diinginkan,
Dapat sebagai penentu nilai genotip,
Sesuai untuk analisis yang menunjukkan kontribusi lokus
kandidat terhadap variasi total fenotip,
Hasil yang diperoleh interpretable secara fisiologis dan
biokimia, dan kandidat gen yg diinginkan dapat
dilokasikan dari produk protein dengan teknik standard.
15. Candidate gene approach
Langkah yang diperlukan:
identifikasi locus/loci diinginkan berdasarkan bukti
fisiologis dan biokimia yang berhubungan dengan
sifat fenotip
identifikasi varian molekuler pada atau sekitar
locus/loci tersebut. Umumnya varian molecular
dideteksi dengan teknik RFLP, PCR-RFLP,
microsatellite atau teknik molecular yang lain.
Variasi molecular dikelompokkan dalam klas
genotipe,
Variasi nilai fenotip dikelompokkan,
Gunakan uji statistik yang sesuai untuk menguji
keterkaitan klas genotip dan fenotip.
Kelemahan kandidat gen:
Terbatas hanya pada sifat-sifat yang telah diketahui
hubungan fisiologis dan biokimianya.
Variasi molekuler harus diperoleh pada locus/loci yang
dipelajari.
16. Random marker approach
Pendekatan random berusaha melokalisasi marka
gen dengan melakukan pengukuran genotipe pada
sejumlah loki yang sangat banyak (keseluruhan
genome) tanpa mengetahui pengaruh fenotipnya,
dengan harapan ada locus/loci yang berpautan
dengan sifat yang diinginkan. RAPD sering
digunakan dalam pendekatan ini.
Keuntungan pendekatan random:
Tidak hanya terbatas pada sifat-sifat yang telah
diketahui keterkaitan gen secara fisiologis dan
biokimianya,
Pendekatan ini mencari variable marker pada
keseluruhan genom, sehingga lebih
memungkinkan untuk diketemukannya QTL
multiple bahkan pada daerah yang mungkin belum
diketemukan sebelumnya yang berhubungan
dengan sifat yang diinginkan.
17. Random marker approach
Sesuai untuk melokalisir QTL dari persilangan
antar populasi yang secara genetic dan fenotipe
berbeda.
Kelemahan utama dari pendekatan ini: Susah
untuk menginterpretasikan varian molekuler
dalam hubungannya dengan sifat fenotip secara
fisiologis dan biokimia, karena lokus yang
dideteksi berasal dari daerah yang fungsinya
tidak diketahui.
Lebih sesuai untuk mempelajari crosses dari
populasi yang divergent daripada populasi alami.
Pendekatan ini kurang valuable dibanding
pendekatan kandidat.
18. Deteksi variasi genetik pada
level DNA
Deteksi variasi genetik pada level DNA
Teknik molekuler memungkinkan
identifikasi variasi genetic pada level DNA.
Marka genetic, seperti RFLP, minisatellite,
microsatellite, PCR-RFLP and RAPD (Cushwa
& Medrano, 1996), dapat digunakan untuk
memonitor variasi DNA yang
bertanggungjawab terhadap variasi fenotip
baik dalam suatu individu maupun inter dan
antar spesies.
Pendekatan berdasarkan marka DNA
memungkinkan dilakukannya usaha
peningkatan produksi tanaman.
19. Restriction Fragment Length
Polymorphism (RFLP)
Restriction Fragment Length Polymorphism (RFLP)
RFLP: marka genetic dimana polimorfisme dideteksi dan
divisualisasi melalui dua tahap:
Digesti dengan enzim restriksi, dan
Hibridisasi dg Southern blotting
Fragmen yang dihasilkan dipisahkan dengan gel
elektroforesis, transfer ke nitrocellulose filter, dideteksi
dengan melakukan hibridisasi dengan probe yang dilabel dg
radioaktif yang terdiri dari cloned DNA sequences yang
homolog dg fragmen DNA yang diteliti.
RFLP banyak digunakan di bidang pertanian untuk:
parentage testing
investigasi lokus polimorfik yang mempengaruhi sifat-sifat
tertentu untuk MAS.
Kelemahan utama: tidak dapat diautomatisasi untuk sample
yang banyak
20. Microsatelit
Microsatelit
Marka genetic yang berdasarkan variasi
panjang ulangan dari motif di-, tri-, or
tetra nucleotide
Variable ulangan ini dapat diamplifikasi
dengan PCR yang hasilnya berupa variasui
panjang fragmen yang dapt dideteksi
dengan gel elektroforesis
Lebih mudah disbanding RFLP, diperlukan
informasi sekuen untuk mendesign primer.
Pada eukaryot, dinucleotides repeats,
seperti (AC)n, (AG)n and (AT)n telah
banyak diidentifikasi dan sangat bervariasi.
23. Polymerase Chain Reaction-Restriction Fragment
Length Polymorphism (PCR-RFLP)
Teknik yang relative baru untuk mendeteksi
variasi gen.
Gabungan antara amplifikasi PCR dengan
digesti menggunakan enzim restriksi dari
suatu lokus DNA.
Perubahan nukleotida karena insersi, delesi,
substitusi pada situs restriksi menghasilkan
perbedaan panjang fragmen DNA yang dapat
divisualisasi dengan agarose gel
elektroforesis.
Menghasilkan polimorfisme yang sama dg
RFLP, namun tanpa Southern blotting.
Lebih sensitive, cepat dan akurat bila
disbanding RFLP biasa.
DNA yang diperlukan jauh lebih sedikit
(kurang dari 100ng) bila dibandingkan RFLP
biasa yg memerlukan 2-10 g DNA
24. Random Amplified
Polymorphic DNA (RAPD)
Teknik berdasarkan amplifikasi PCR
Menggunakan primer oligonukleotida random
yang pendek
Amplifikasi dengan primer ini menghasilkan
produk yang sangat bervariasi karena masing-
masing primer dapat mengamplifikasi
beberapa fragmen dari lokus yang berbeda
pada reaksi PCR yang sama.
Produk dapat diamati dengan agarose gel
elektroforesis.
Memiliki sensitivitas deteksi variasi yang
tinggi, sangat berguna untuk identifikasi
varitas, marka yang spesies spesifik, dan
estimasi kekerabatan antar varitas.
Cepat dan efisien dalam screening
polimorfisme DNA.
Kelemahan: pada gen apa letak polimorfisme
tidak diketahui.