際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Gene Marker
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
MARKA GEN DALAM Pemuliaan
(seleksi) hewan dan tumbuhan
 : Sifat yang memiliki nilai ekonomi tinggi
umumnya bersifat kuantitatif dan dikendalikan
oleh berbagai lokus pengendali sifat kuantitatif
(QTL) dan juga factor lingkungan, maka tidak
dapat melakukan genotyping utk sifat tsb hanya
berdasarkan pada karakter fenotip.
 Diperlukan penggunaan Marka Gen
MARKA GEN DALAM SELEKSI
TANAMAN/Hewan
Marka gen: suatu sekuen variable DNA yang
terjadi secara bersamaan dengan variable sifat
kuantitatif, baik secara langsung mempengaruhi
atau karena berpautan dengan sekuen DNA yg
lain yang mempengaruhi suatu sifat tertentu.
Marka gen sangat bermanfaat  untuk
melakukan seleksi secara akurat terhadap suatu
sifat yang dinginkan.
dua pendekatan utama :
1). candidate marker dan
2). random marker approach.
Candidate gene approach
 Pendekatan ini didasarkan pada pengetahuan pendukung
yang telah ada seperti bukti-bukti fisiologi dan biokimia
yang menunjukkan bahwa gen ybs terlibat pada sifat yang
diinginkan. Misal dipilihnya gen penyandi hormon
pertumbuhan untuk studi gen-gen yang mempengaruhi
pertumbuhan karena produk dari gen tsb adalah sangat
penting dalam pertumbuhan somatic.
 Keuntungan pendekatan kandidat gen: Gen yang
dipelajari terlibat pada sifat fenotip yg diinginkan.
 Pendekatan ini straightforward, hanya memfokuskan pada
gen yang relevan thd fenotip yang diinginkan,
 Dapat sebagai penentu nilai genotip,
 Sesuai untuk analisis yang menunjukkan kontribusi lokus
kandidat terhadap variasi total fenotip,
 Hasil yang diperoleh interpretable secara fisiologis dan
biokimia, dan kandidat gen yg diinginkan dapat
dilokasikan dari produk protein dengan teknik standard.
Candidate gene approach
 Langkah yang diperlukan:
identifikasi locus/loci diinginkan berdasarkan bukti
fisiologis dan biokimia yang berhubungan dengan
sifat fenotip
identifikasi varian molekuler pada atau sekitar
locus/loci tersebut. Umumnya varian molecular
dideteksi dengan teknik RFLP, PCR-RFLP,
microsatellite atau teknik molecular yang lain.
Variasi molecular dikelompokkan dalam klas
genotipe,
Variasi nilai fenotip dikelompokkan,
Gunakan uji statistik yang sesuai untuk menguji
keterkaitan klas genotip dan fenotip.
 Kelemahan kandidat gen:
 Terbatas hanya pada sifat-sifat yang telah diketahui
hubungan fisiologis dan biokimianya.
 Variasi molekuler harus diperoleh pada locus/loci yang
dipelajari.
Random marker approach
Pendekatan random berusaha melokalisasi marka
gen dengan melakukan pengukuran genotipe pada
sejumlah loki yang sangat banyak (keseluruhan
genome) tanpa mengetahui pengaruh fenotipnya,
dengan harapan ada locus/loci yang berpautan
dengan sifat yang diinginkan. RAPD sering
digunakan dalam pendekatan ini.
Keuntungan pendekatan random:
Tidak hanya terbatas pada sifat-sifat yang telah
diketahui keterkaitan gen secara fisiologis dan
biokimianya,
Pendekatan ini mencari variable marker pada
keseluruhan genom, sehingga lebih
memungkinkan untuk diketemukannya QTL
multiple bahkan pada daerah yang mungkin belum
diketemukan sebelumnya yang berhubungan
dengan sifat yang diinginkan.
Random marker approach
Sesuai untuk melokalisir QTL dari persilangan
antar populasi yang secara genetic dan fenotipe
berbeda.
Kelemahan utama dari pendekatan ini: Susah
untuk menginterpretasikan varian molekuler
dalam hubungannya dengan sifat fenotip secara
fisiologis dan biokimia, karena lokus yang
dideteksi berasal dari daerah yang fungsinya
tidak diketahui.
Lebih sesuai untuk mempelajari crosses dari
populasi yang divergent daripada populasi alami.
Pendekatan ini kurang valuable dibanding
pendekatan kandidat.
Deteksi variasi genetik pada
level DNA
Deteksi variasi genetik pada level DNA
Teknik molekuler memungkinkan
identifikasi variasi genetic pada level DNA.
Marka genetic, seperti RFLP, minisatellite,
microsatellite, PCR-RFLP and RAPD (Cushwa
& Medrano, 1996), dapat digunakan untuk
memonitor variasi DNA yang
bertanggungjawab terhadap variasi fenotip
baik dalam suatu individu maupun inter dan
antar spesies.
Pendekatan berdasarkan marka DNA
memungkinkan dilakukannya usaha
peningkatan produksi tanaman.
Restriction Fragment Length
Polymorphism (RFLP)
 Restriction Fragment Length Polymorphism (RFLP)
 RFLP: marka genetic dimana polimorfisme dideteksi dan
divisualisasi melalui dua tahap:
 Digesti dengan enzim restriksi, dan
 Hibridisasi dg Southern blotting
 Fragmen yang dihasilkan dipisahkan dengan gel
elektroforesis, transfer ke nitrocellulose filter, dideteksi
dengan melakukan hibridisasi dengan probe yang dilabel dg
radioaktif yang terdiri dari cloned DNA sequences yang
homolog dg fragmen DNA yang diteliti.
 RFLP banyak digunakan di bidang pertanian untuk:
 parentage testing
 investigasi lokus polimorfik yang mempengaruhi sifat-sifat
tertentu untuk MAS.
 Kelemahan utama: tidak dapat diautomatisasi untuk sample
yang banyak
Microsatelit
Microsatelit
Marka genetic yang berdasarkan variasi
panjang ulangan dari motif di-, tri-, or
tetra nucleotide
Variable ulangan ini dapat diamplifikasi
dengan PCR yang hasilnya berupa variasui
panjang fragmen yang dapt dideteksi
dengan gel elektroforesis
Lebih mudah disbanding RFLP, diperlukan
informasi sekuen untuk mendesign primer.
Pada eukaryot, dinucleotides repeats,
seperti (AC)n, (AG)n and (AT)n telah
banyak diidentifikasi dan sangat bervariasi.
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Polymerase Chain Reaction-Restriction Fragment
Length Polymorphism (PCR-RFLP)
Teknik yang relative baru untuk mendeteksi
variasi gen.
Gabungan antara amplifikasi PCR dengan
digesti menggunakan enzim restriksi dari
suatu lokus DNA.
Perubahan nukleotida karena insersi, delesi,
substitusi pada situs restriksi menghasilkan
perbedaan panjang fragmen DNA yang dapat
divisualisasi dengan agarose gel
elektroforesis.
Menghasilkan polimorfisme yang sama dg
RFLP, namun tanpa Southern blotting.
Lebih sensitive, cepat dan akurat bila
disbanding RFLP biasa.
DNA yang diperlukan jauh lebih sedikit
(kurang dari 100ng) bila dibandingkan RFLP
biasa yg memerlukan 2-10 g DNA
Random Amplified
Polymorphic DNA (RAPD)
Teknik berdasarkan amplifikasi PCR
Menggunakan primer oligonukleotida random
yang pendek
Amplifikasi dengan primer ini menghasilkan
produk yang sangat bervariasi karena masing-
masing primer dapat mengamplifikasi
beberapa fragmen dari lokus yang berbeda
pada reaksi PCR yang sama.
Produk dapat diamati dengan agarose gel
elektroforesis.
Memiliki sensitivitas deteksi variasi yang
tinggi, sangat berguna untuk identifikasi
varitas, marka yang spesies spesifik, dan
estimasi kekerabatan antar varitas.
Cepat dan efisien dalam screening
polimorfisme DNA.
Kelemahan: pada gen apa letak polimorfisme
tidak diketahui.
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen

More Related Content

Similar to Bioteknologi 9-marka gen (9)

Bioteknologi kesehatan tentang analisis metagenomik
Bioteknologi kesehatan tentang analisis metagenomikBioteknologi kesehatan tentang analisis metagenomik
Bioteknologi kesehatan tentang analisis metagenomik
MILADIARSI
Pemeriksaan Genetik pada DNA, Jenis pemeriksaannya
Pemeriksaan Genetik pada DNA, Jenis pemeriksaannyaPemeriksaan Genetik pada DNA, Jenis pemeriksaannya
Pemeriksaan Genetik pada DNA, Jenis pemeriksaannya
wvrs6md55b
Analisis Metagenomik dalam bioteknologi.pdf
Analisis Metagenomik dalam bioteknologi.pdfAnalisis Metagenomik dalam bioteknologi.pdf
Analisis Metagenomik dalam bioteknologi.pdf
MILADIARSI
TUGAS IHK DR.TOF.docx
TUGAS IHK DR.TOF.docxTUGAS IHK DR.TOF.docx
TUGAS IHK DR.TOF.docx
ibnupati
Bioteknologi 7-teknologi2 yg mendasari bioteknologi
Bioteknologi 7-teknologi2 yg mendasari bioteknologiBioteknologi 7-teknologi2 yg mendasari bioteknologi
Bioteknologi 7-teknologi2 yg mendasari bioteknologi
S'Roni Roni
Makalah Biologi Sel: 6. Genetika Sel (Materi Gen & Mutasi Genetik) | Kelas: 1...
Makalah Biologi Sel: 6. Genetika Sel (Materi Gen & Mutasi Genetik) | Kelas: 1...Makalah Biologi Sel: 6. Genetika Sel (Materi Gen & Mutasi Genetik) | Kelas: 1...
Makalah Biologi Sel: 6. Genetika Sel (Materi Gen & Mutasi Genetik) | Kelas: 1...
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
PPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptx
PPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptxPPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptx
PPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptx
Ferdi Adji
PPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptx
PPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptxPPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptx
PPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptx
Ferdi Adji
101 article text-6787-1-10-20151015
101 article text-6787-1-10-20151015101 article text-6787-1-10-20151015
101 article text-6787-1-10-20151015
SyayidurrohmanFm
Bioteknologi kesehatan tentang analisis metagenomik
Bioteknologi kesehatan tentang analisis metagenomikBioteknologi kesehatan tentang analisis metagenomik
Bioteknologi kesehatan tentang analisis metagenomik
MILADIARSI
Pemeriksaan Genetik pada DNA, Jenis pemeriksaannya
Pemeriksaan Genetik pada DNA, Jenis pemeriksaannyaPemeriksaan Genetik pada DNA, Jenis pemeriksaannya
Pemeriksaan Genetik pada DNA, Jenis pemeriksaannya
wvrs6md55b
Analisis Metagenomik dalam bioteknologi.pdf
Analisis Metagenomik dalam bioteknologi.pdfAnalisis Metagenomik dalam bioteknologi.pdf
Analisis Metagenomik dalam bioteknologi.pdf
MILADIARSI
TUGAS IHK DR.TOF.docx
TUGAS IHK DR.TOF.docxTUGAS IHK DR.TOF.docx
TUGAS IHK DR.TOF.docx
ibnupati
Bioteknologi 7-teknologi2 yg mendasari bioteknologi
Bioteknologi 7-teknologi2 yg mendasari bioteknologiBioteknologi 7-teknologi2 yg mendasari bioteknologi
Bioteknologi 7-teknologi2 yg mendasari bioteknologi
S'Roni Roni
Makalah Biologi Sel: 6. Genetika Sel (Materi Gen & Mutasi Genetik) | Kelas: 1...
Makalah Biologi Sel: 6. Genetika Sel (Materi Gen & Mutasi Genetik) | Kelas: 1...Makalah Biologi Sel: 6. Genetika Sel (Materi Gen & Mutasi Genetik) | Kelas: 1...
Makalah Biologi Sel: 6. Genetika Sel (Materi Gen & Mutasi Genetik) | Kelas: 1...
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
PPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptx
PPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptxPPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptx
PPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptx
Ferdi Adji
PPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptx
PPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptxPPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptx
PPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptx
Ferdi Adji
101 article text-6787-1-10-20151015
101 article text-6787-1-10-20151015101 article text-6787-1-10-20151015
101 article text-6787-1-10-20151015
SyayidurrohmanFm

More from S'Roni Roni (20)

Modul 1 mtk kelas 5 (no video)
Modul 1 mtk kelas 5 (no video)Modul 1 mtk kelas 5 (no video)
Modul 1 mtk kelas 5 (no video)
S'Roni Roni
Model pembelajaran daring di masa covid
Model pembelajaran daring di masa covidModel pembelajaran daring di masa covid
Model pembelajaran daring di masa covid
S'Roni Roni
Instrumen internasional di bidang it
Instrumen internasional di bidang itInstrumen internasional di bidang it
Instrumen internasional di bidang it
S'Roni Roni
Perlindungan data-pribadi
Perlindungan data-pribadiPerlindungan data-pribadi
Perlindungan data-pribadi
S'Roni Roni
Muatan regulasi ITE
Muatan regulasi ITEMuatan regulasi ITE
Muatan regulasi ITE
S'Roni Roni
Globalisasi ekonomi
Globalisasi ekonomiGlobalisasi ekonomi
Globalisasi ekonomi
S'Roni Roni
Globalisasi 2020
Globalisasi 2020Globalisasi 2020
Globalisasi 2020
S'Roni Roni
Biomol 6. transkripsi 1, from dna to rna
Biomol 6. transkripsi 1, from dna to rnaBiomol 6. transkripsi 1, from dna to rna
Biomol 6. transkripsi 1, from dna to rna
S'Roni Roni
Mr 4. quantitative research design and methods
Mr 4. quantitative research design and methodsMr 4. quantitative research design and methods
Mr 4. quantitative research design and methods
S'Roni Roni
6. the lac operon
6. the lac operon6. the lac operon
6. the lac operon
S'Roni Roni
Biomol 7. translasi
Biomol 7. translasiBiomol 7. translasi
Biomol 7. translasi
S'Roni Roni
Mol genet-7-ekspresi gen 1-transkripsi
Mol genet-7-ekspresi gen 1-transkripsiMol genet-7-ekspresi gen 1-transkripsi
Mol genet-7-ekspresi gen 1-transkripsi
S'Roni Roni
Mol genet-8. transkripsi2
Mol genet-8. transkripsi2Mol genet-8. transkripsi2
Mol genet-8. transkripsi2
S'Roni Roni
Mol genet-7. transkripsi 1
Mol genet-7. transkripsi 1Mol genet-7. transkripsi 1
Mol genet-7. transkripsi 1
S'Roni Roni
Mol genet-4. regulation of gene expression s2 biosain
Mol genet-4. regulation of gene expression s2 biosainMol genet-4. regulation of gene expression s2 biosain
Mol genet-4. regulation of gene expression s2 biosain
S'Roni Roni
Mol genet-6a-gene regulation
Mol genet-6a-gene regulationMol genet-6a-gene regulation
Mol genet-6a-gene regulation
S'Roni Roni
Bioteknologi 8-basic techniques in biotechnology
Bioteknologi 8-basic techniques in biotechnologyBioteknologi 8-basic techniques in biotechnology
Bioteknologi 8-basic techniques in biotechnology
S'Roni Roni
Bioteknologi 6-teknologi2 yg mendasari bioteknologi
Bioteknologi 6-teknologi2 yg mendasari bioteknologiBioteknologi 6-teknologi2 yg mendasari bioteknologi
Bioteknologi 6-teknologi2 yg mendasari bioteknologi
S'Roni Roni
Bioteknologi 5-teknologi2 yg mendasari bioteknologi
Bioteknologi 5-teknologi2 yg mendasari bioteknologiBioteknologi 5-teknologi2 yg mendasari bioteknologi
Bioteknologi 5-teknologi2 yg mendasari bioteknologi
S'Roni Roni
Mol genet-3a. dna sbg materi genetik
Mol genet-3a. dna sbg materi genetikMol genet-3a. dna sbg materi genetik
Mol genet-3a. dna sbg materi genetik
S'Roni Roni
Modul 1 mtk kelas 5 (no video)
Modul 1 mtk kelas 5 (no video)Modul 1 mtk kelas 5 (no video)
Modul 1 mtk kelas 5 (no video)
S'Roni Roni
Model pembelajaran daring di masa covid
Model pembelajaran daring di masa covidModel pembelajaran daring di masa covid
Model pembelajaran daring di masa covid
S'Roni Roni
Instrumen internasional di bidang it
Instrumen internasional di bidang itInstrumen internasional di bidang it
Instrumen internasional di bidang it
S'Roni Roni
Perlindungan data-pribadi
Perlindungan data-pribadiPerlindungan data-pribadi
Perlindungan data-pribadi
S'Roni Roni
Muatan regulasi ITE
Muatan regulasi ITEMuatan regulasi ITE
Muatan regulasi ITE
S'Roni Roni
Globalisasi ekonomi
Globalisasi ekonomiGlobalisasi ekonomi
Globalisasi ekonomi
S'Roni Roni
Globalisasi 2020
Globalisasi 2020Globalisasi 2020
Globalisasi 2020
S'Roni Roni
Biomol 6. transkripsi 1, from dna to rna
Biomol 6. transkripsi 1, from dna to rnaBiomol 6. transkripsi 1, from dna to rna
Biomol 6. transkripsi 1, from dna to rna
S'Roni Roni
Mr 4. quantitative research design and methods
Mr 4. quantitative research design and methodsMr 4. quantitative research design and methods
Mr 4. quantitative research design and methods
S'Roni Roni
6. the lac operon
6. the lac operon6. the lac operon
6. the lac operon
S'Roni Roni
Biomol 7. translasi
Biomol 7. translasiBiomol 7. translasi
Biomol 7. translasi
S'Roni Roni
Mol genet-7-ekspresi gen 1-transkripsi
Mol genet-7-ekspresi gen 1-transkripsiMol genet-7-ekspresi gen 1-transkripsi
Mol genet-7-ekspresi gen 1-transkripsi
S'Roni Roni
Mol genet-8. transkripsi2
Mol genet-8. transkripsi2Mol genet-8. transkripsi2
Mol genet-8. transkripsi2
S'Roni Roni
Mol genet-7. transkripsi 1
Mol genet-7. transkripsi 1Mol genet-7. transkripsi 1
Mol genet-7. transkripsi 1
S'Roni Roni
Mol genet-4. regulation of gene expression s2 biosain
Mol genet-4. regulation of gene expression s2 biosainMol genet-4. regulation of gene expression s2 biosain
Mol genet-4. regulation of gene expression s2 biosain
S'Roni Roni
Mol genet-6a-gene regulation
Mol genet-6a-gene regulationMol genet-6a-gene regulation
Mol genet-6a-gene regulation
S'Roni Roni
Bioteknologi 8-basic techniques in biotechnology
Bioteknologi 8-basic techniques in biotechnologyBioteknologi 8-basic techniques in biotechnology
Bioteknologi 8-basic techniques in biotechnology
S'Roni Roni
Bioteknologi 6-teknologi2 yg mendasari bioteknologi
Bioteknologi 6-teknologi2 yg mendasari bioteknologiBioteknologi 6-teknologi2 yg mendasari bioteknologi
Bioteknologi 6-teknologi2 yg mendasari bioteknologi
S'Roni Roni
Bioteknologi 5-teknologi2 yg mendasari bioteknologi
Bioteknologi 5-teknologi2 yg mendasari bioteknologiBioteknologi 5-teknologi2 yg mendasari bioteknologi
Bioteknologi 5-teknologi2 yg mendasari bioteknologi
S'Roni Roni
Mol genet-3a. dna sbg materi genetik
Mol genet-3a. dna sbg materi genetikMol genet-3a. dna sbg materi genetik
Mol genet-3a. dna sbg materi genetik
S'Roni Roni

Recently uploaded (20)

Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam KehidupankuKelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
suandi01
BAB 1 Kode Etik & Profesionalisme Guru PAK pjj.pptx
BAB 1 Kode Etik & Profesionalisme Guru PAK pjj.pptxBAB 1 Kode Etik & Profesionalisme Guru PAK pjj.pptx
BAB 1 Kode Etik & Profesionalisme Guru PAK pjj.pptx
AGUNGDJUMARI
RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025
RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025
RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025
ROBIATUL29
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraJakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Dadang Solihin
2 Asta Cita - untuk Indonesia lebih Maju.pdf
2 Asta Cita - untuk Indonesia lebih Maju.pdf2 Asta Cita - untuk Indonesia lebih Maju.pdf
2 Asta Cita - untuk Indonesia lebih Maju.pdf
RifqiDownload
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsiMenggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
suandi01
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptxPPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
SausanHidayahNova
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
shafiqsmkamil
Materi Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdf
Materi Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdfMateri Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdf
Materi Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdf
Namin AB Ibnu Solihin
PERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptx
PERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptxPERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptx
PERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptx
Fajar Baskoro
Modul Ajar IPA Kelas 9 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 9 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 9 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 9 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Kelas
Kebijakan Manajemen Pelatihan Dasar ASN 2025
Kebijakan Manajemen Pelatihan Dasar ASN 2025Kebijakan Manajemen Pelatihan Dasar ASN 2025
Kebijakan Manajemen Pelatihan Dasar ASN 2025
Gunarno1
Pengembangan Entrepreneur Vokasi Melalui PERFECT SMK-Society 50 .pptx
Pengembangan Entrepreneur Vokasi Melalui PERFECT SMK-Society 50 .pptxPengembangan Entrepreneur Vokasi Melalui PERFECT SMK-Society 50 .pptx
Pengembangan Entrepreneur Vokasi Melalui PERFECT SMK-Society 50 .pptx
Fajar Baskoro
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
khairizal2005
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptxBERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
putuariutama
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewaANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
MuhamadFahmiAziz
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"
MUMUL CHAN
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxBANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
AzuraAgusnasya
1Bahan Presentasi Asta Cita Kontribusi ASN untuk Indonesia Maju.pptx
1Bahan Presentasi Asta Cita Kontribusi ASN untuk Indonesia Maju.pptx1Bahan Presentasi Asta Cita Kontribusi ASN untuk Indonesia Maju.pptx
1Bahan Presentasi Asta Cita Kontribusi ASN untuk Indonesia Maju.pptx
RifqiDownload
5. LKPD Polimer dan Mokromolekul Kelas XII
5. LKPD Polimer dan Mokromolekul Kelas XII5. LKPD Polimer dan Mokromolekul Kelas XII
5. LKPD Polimer dan Mokromolekul Kelas XII
DonoSepauk
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam KehidupankuKelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
suandi01
BAB 1 Kode Etik & Profesionalisme Guru PAK pjj.pptx
BAB 1 Kode Etik & Profesionalisme Guru PAK pjj.pptxBAB 1 Kode Etik & Profesionalisme Guru PAK pjj.pptx
BAB 1 Kode Etik & Profesionalisme Guru PAK pjj.pptx
AGUNGDJUMARI
RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025
RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025
RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025
ROBIATUL29
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraJakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Dadang Solihin
2 Asta Cita - untuk Indonesia lebih Maju.pdf
2 Asta Cita - untuk Indonesia lebih Maju.pdf2 Asta Cita - untuk Indonesia lebih Maju.pdf
2 Asta Cita - untuk Indonesia lebih Maju.pdf
RifqiDownload
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsiMenggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
suandi01
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptxPPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
SausanHidayahNova
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
shafiqsmkamil
Materi Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdf
Materi Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdfMateri Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdf
Materi Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdf
Namin AB Ibnu Solihin
PERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptx
PERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptxPERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptx
PERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptx
Fajar Baskoro
Modul Ajar IPA Kelas 9 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 9 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 9 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 9 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Kelas
Kebijakan Manajemen Pelatihan Dasar ASN 2025
Kebijakan Manajemen Pelatihan Dasar ASN 2025Kebijakan Manajemen Pelatihan Dasar ASN 2025
Kebijakan Manajemen Pelatihan Dasar ASN 2025
Gunarno1
Pengembangan Entrepreneur Vokasi Melalui PERFECT SMK-Society 50 .pptx
Pengembangan Entrepreneur Vokasi Melalui PERFECT SMK-Society 50 .pptxPengembangan Entrepreneur Vokasi Melalui PERFECT SMK-Society 50 .pptx
Pengembangan Entrepreneur Vokasi Melalui PERFECT SMK-Society 50 .pptx
Fajar Baskoro
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
khairizal2005
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptxBERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
putuariutama
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewaANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
MuhamadFahmiAziz
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"
MUMUL CHAN
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxBANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
AzuraAgusnasya
1Bahan Presentasi Asta Cita Kontribusi ASN untuk Indonesia Maju.pptx
1Bahan Presentasi Asta Cita Kontribusi ASN untuk Indonesia Maju.pptx1Bahan Presentasi Asta Cita Kontribusi ASN untuk Indonesia Maju.pptx
1Bahan Presentasi Asta Cita Kontribusi ASN untuk Indonesia Maju.pptx
RifqiDownload
5. LKPD Polimer dan Mokromolekul Kelas XII
5. LKPD Polimer dan Mokromolekul Kelas XII5. LKPD Polimer dan Mokromolekul Kelas XII
5. LKPD Polimer dan Mokromolekul Kelas XII
DonoSepauk

Bioteknologi 9-marka gen

  • 12. MARKA GEN DALAM Pemuliaan (seleksi) hewan dan tumbuhan : Sifat yang memiliki nilai ekonomi tinggi umumnya bersifat kuantitatif dan dikendalikan oleh berbagai lokus pengendali sifat kuantitatif (QTL) dan juga factor lingkungan, maka tidak dapat melakukan genotyping utk sifat tsb hanya berdasarkan pada karakter fenotip. Diperlukan penggunaan Marka Gen
  • 13. MARKA GEN DALAM SELEKSI TANAMAN/Hewan Marka gen: suatu sekuen variable DNA yang terjadi secara bersamaan dengan variable sifat kuantitatif, baik secara langsung mempengaruhi atau karena berpautan dengan sekuen DNA yg lain yang mempengaruhi suatu sifat tertentu. Marka gen sangat bermanfaat untuk melakukan seleksi secara akurat terhadap suatu sifat yang dinginkan. dua pendekatan utama : 1). candidate marker dan 2). random marker approach.
  • 14. Candidate gene approach Pendekatan ini didasarkan pada pengetahuan pendukung yang telah ada seperti bukti-bukti fisiologi dan biokimia yang menunjukkan bahwa gen ybs terlibat pada sifat yang diinginkan. Misal dipilihnya gen penyandi hormon pertumbuhan untuk studi gen-gen yang mempengaruhi pertumbuhan karena produk dari gen tsb adalah sangat penting dalam pertumbuhan somatic. Keuntungan pendekatan kandidat gen: Gen yang dipelajari terlibat pada sifat fenotip yg diinginkan. Pendekatan ini straightforward, hanya memfokuskan pada gen yang relevan thd fenotip yang diinginkan, Dapat sebagai penentu nilai genotip, Sesuai untuk analisis yang menunjukkan kontribusi lokus kandidat terhadap variasi total fenotip, Hasil yang diperoleh interpretable secara fisiologis dan biokimia, dan kandidat gen yg diinginkan dapat dilokasikan dari produk protein dengan teknik standard.
  • 15. Candidate gene approach Langkah yang diperlukan: identifikasi locus/loci diinginkan berdasarkan bukti fisiologis dan biokimia yang berhubungan dengan sifat fenotip identifikasi varian molekuler pada atau sekitar locus/loci tersebut. Umumnya varian molecular dideteksi dengan teknik RFLP, PCR-RFLP, microsatellite atau teknik molecular yang lain. Variasi molecular dikelompokkan dalam klas genotipe, Variasi nilai fenotip dikelompokkan, Gunakan uji statistik yang sesuai untuk menguji keterkaitan klas genotip dan fenotip. Kelemahan kandidat gen: Terbatas hanya pada sifat-sifat yang telah diketahui hubungan fisiologis dan biokimianya. Variasi molekuler harus diperoleh pada locus/loci yang dipelajari.
  • 16. Random marker approach Pendekatan random berusaha melokalisasi marka gen dengan melakukan pengukuran genotipe pada sejumlah loki yang sangat banyak (keseluruhan genome) tanpa mengetahui pengaruh fenotipnya, dengan harapan ada locus/loci yang berpautan dengan sifat yang diinginkan. RAPD sering digunakan dalam pendekatan ini. Keuntungan pendekatan random: Tidak hanya terbatas pada sifat-sifat yang telah diketahui keterkaitan gen secara fisiologis dan biokimianya, Pendekatan ini mencari variable marker pada keseluruhan genom, sehingga lebih memungkinkan untuk diketemukannya QTL multiple bahkan pada daerah yang mungkin belum diketemukan sebelumnya yang berhubungan dengan sifat yang diinginkan.
  • 17. Random marker approach Sesuai untuk melokalisir QTL dari persilangan antar populasi yang secara genetic dan fenotipe berbeda. Kelemahan utama dari pendekatan ini: Susah untuk menginterpretasikan varian molekuler dalam hubungannya dengan sifat fenotip secara fisiologis dan biokimia, karena lokus yang dideteksi berasal dari daerah yang fungsinya tidak diketahui. Lebih sesuai untuk mempelajari crosses dari populasi yang divergent daripada populasi alami. Pendekatan ini kurang valuable dibanding pendekatan kandidat.
  • 18. Deteksi variasi genetik pada level DNA Deteksi variasi genetik pada level DNA Teknik molekuler memungkinkan identifikasi variasi genetic pada level DNA. Marka genetic, seperti RFLP, minisatellite, microsatellite, PCR-RFLP and RAPD (Cushwa & Medrano, 1996), dapat digunakan untuk memonitor variasi DNA yang bertanggungjawab terhadap variasi fenotip baik dalam suatu individu maupun inter dan antar spesies. Pendekatan berdasarkan marka DNA memungkinkan dilakukannya usaha peningkatan produksi tanaman.
  • 19. Restriction Fragment Length Polymorphism (RFLP) Restriction Fragment Length Polymorphism (RFLP) RFLP: marka genetic dimana polimorfisme dideteksi dan divisualisasi melalui dua tahap: Digesti dengan enzim restriksi, dan Hibridisasi dg Southern blotting Fragmen yang dihasilkan dipisahkan dengan gel elektroforesis, transfer ke nitrocellulose filter, dideteksi dengan melakukan hibridisasi dengan probe yang dilabel dg radioaktif yang terdiri dari cloned DNA sequences yang homolog dg fragmen DNA yang diteliti. RFLP banyak digunakan di bidang pertanian untuk: parentage testing investigasi lokus polimorfik yang mempengaruhi sifat-sifat tertentu untuk MAS. Kelemahan utama: tidak dapat diautomatisasi untuk sample yang banyak
  • 20. Microsatelit Microsatelit Marka genetic yang berdasarkan variasi panjang ulangan dari motif di-, tri-, or tetra nucleotide Variable ulangan ini dapat diamplifikasi dengan PCR yang hasilnya berupa variasui panjang fragmen yang dapt dideteksi dengan gel elektroforesis Lebih mudah disbanding RFLP, diperlukan informasi sekuen untuk mendesign primer. Pada eukaryot, dinucleotides repeats, seperti (AC)n, (AG)n and (AT)n telah banyak diidentifikasi dan sangat bervariasi.
  • 23. Polymerase Chain Reaction-Restriction Fragment Length Polymorphism (PCR-RFLP) Teknik yang relative baru untuk mendeteksi variasi gen. Gabungan antara amplifikasi PCR dengan digesti menggunakan enzim restriksi dari suatu lokus DNA. Perubahan nukleotida karena insersi, delesi, substitusi pada situs restriksi menghasilkan perbedaan panjang fragmen DNA yang dapat divisualisasi dengan agarose gel elektroforesis. Menghasilkan polimorfisme yang sama dg RFLP, namun tanpa Southern blotting. Lebih sensitive, cepat dan akurat bila disbanding RFLP biasa. DNA yang diperlukan jauh lebih sedikit (kurang dari 100ng) bila dibandingkan RFLP biasa yg memerlukan 2-10 g DNA
  • 24. Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) Teknik berdasarkan amplifikasi PCR Menggunakan primer oligonukleotida random yang pendek Amplifikasi dengan primer ini menghasilkan produk yang sangat bervariasi karena masing- masing primer dapat mengamplifikasi beberapa fragmen dari lokus yang berbeda pada reaksi PCR yang sama. Produk dapat diamati dengan agarose gel elektroforesis. Memiliki sensitivitas deteksi variasi yang tinggi, sangat berguna untuk identifikasi varitas, marka yang spesies spesifik, dan estimasi kekerabatan antar varitas. Cepat dan efisien dalam screening polimorfisme DNA. Kelemahan: pada gen apa letak polimorfisme tidak diketahui.